Anda di halaman 1dari 2

Penerapan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari salahsatu

contoh yang ada disekitar kita yakni pada kehidupan bersosial dan masyarakat.
Contoh nyata yang dapat dipelajari seperti para mahasiswa yang merantau dari
daerah luar untuk mencari ilmu (kuliah) di daerah lain yang bukan merupakan
tempat tinggalnya namun dengan adannya konsolidasi tersebut tidak
menyebabkan perpecahan pada wilayah yang mereka tempati. Namun yang
terjadi, para mahasiswa perantau itu mampu bersatu dengan mahasiswa pribumi
dengan dasar kepentingan yang sama. Seperti di Universitas Pasundan, tidak
hanya mahasiswa Pribumi yang ikut untuk belajar adapula Mahasiswa dari
suku/etnis lain yang datang ke Bandung (UNPAS) untuk ikut belajar tanpa adanya
perselisihan yang mengarah kepada perbedaan asal mereka.
Selain itu banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk
mengamalkan Sila ke-3 ini, misalnya mengadakan paguyuban asal daerahnya
masing-masing; menjaga budaya/menyesuaikan antara budaya asal mereka
dengan budaya yang ada di daerah lainnya; mengadakan pertunjukan budaya
pribumi dnegan pendatang, Gotong-royong, Aksi Peduli Mahasiswa kepada
korban bencana Asap, dsb.

Nilai-nilai Sila Persatuan Indonesia ini ternyata memiliki dasar hukum yang
termaktub dalam :
1. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 tentang bentuk dan kedaulatan negara. Bahwa
menurut pasal tersebut Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia
menjunjung tinggi nilai persatuan.
2. Pasal 28 UUD 1945 tentang warga negara. Bahwa dalam pasal ini
diterangkan Kemerdekaan berserikat dan berkumpul serta mengeluarkan
pikiran secara lisan/tulisan merupakan hak bagi tiap-tiap masyarakat.
Dengan penjelasan tersebut kita dapat menyimpulkan dimanapun
masyarakat berada baik pribumi/pendatang tetap menjunjung tinggi nilai
kemerdekaan berkumpul (persatuan).
3. Pasal 30 UUD 1945 tentang pertahanan dan keamanan negara. Bahwa
menurut pasal tersebut dijelaskan tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam pembelaan negara. Artinya, persatuan dalam
pembelaan negara merupakan hal yang wajib bagi seluruh rakyat
Indonesia.
4. Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yangberkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan berasab, Persatuan Indonesia,

dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwa-kilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makna dari Alinea ke-4 telah jelas
bahwa Pancasila sebagai dasar negara (falsafah) dalam berpedoman pada
kehidupan sehari-hari. Sila Ke-3 dari Pancasila juga merupakan dasar dari
persatuan Indonesia.

di atas, antara lain dalam Pasal 5 ayat (1) sampai ayat (3); Pasal 6 ayat
(1) sampai ayat (2) dan Pasal 7 ayat (1) sampai ayat (2). Dalam Pasal 5
ayat (1) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat; dalam ayat (2) dikatakan, bahwa
setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang
berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat
(3) dinyatakan, bahwa setiap orang mempunyai hak untuk berperan
dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam Pasal 6 ayat (1) dikatakan,
bahwa setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup dan dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa setiap
orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup. Dalam Pasal 7 ayat (1) ditegaskan, bahwa masyarakat
mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan
dalam pengelolaan lingkungan hidup; dalam ayat (2) ditegaskan, bahwa
ketentuan pada ayat (1) di atas dilakukan dengan cara :
1.
Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan
kemitraan;
2.
Menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat;
3.
Menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan
pengwasan sosial;
4.
Memberikan saran pendapat;
5.
Menyampaikan informasi dan/atau menyam-paikan laporan

Anda mungkin juga menyukai