PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
JOB-JOB PRAKTIKUM BAHAN I
2.1
Pengujian Kayu
2. Bahan:
- kayu 5x5x5
e. Keselamatan Kerja
- Simpan alat pada tempatnya
- Pakai seragam praktek
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan
- Ikutilah petunjuk instruktur
f. Prosedur pelaksanaan :
1. Penimbangan pertama/ Awal. Setelah di potong, Benda uji di timbang Beratnya
dengan ketelitian 0.0 %.
2.
3.
penimbangan akhir. Timbang benda uji yang telah dikeringkan, atau simpan
dulu dalam desikator sampai dingin menunggu saat penimbangan akhir.
4.
h. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan tabel sebagai berikut ini:
Tabel Uji Kadar Air
No
.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Ukuran (cm)
P
L
T
Luas
Berat Awal
Berat Kering
Kadar
(A)
25
25
25
25
31.85
31.2
31.2
31.41
(B)
112.69
112.58
108.78
111.35
55.89
53.78
55.85
55.17
(B1)
96.79
96.41
93.46
95.55
46.87
44.99
46.71
46.19
Air %
16.42
16.77
16.39
16.53
19.24
19.53
19.56
19.44
25
319.61
278.48
14.76
25
319.91
279.18
14.58
5
5
25
Rata-Rata
25
5
5
20
25
20.
5
5
25
1
20.
5
5
25
2
Rata-Rata
25
BERAT JENIS KAYU
315.56
318.36
429.95
274.83
277.49
370.32
14.82
14.72
15.29
432.36
373.18
15.85
438.60
382.05
14.80
433.63
375.18
15.31
5
5
5
5
5
5
Rata-Rata
6.5 4.9
6.5 4.8
6.5 4.8
Rata-Rata
1.
2.
3.
1.
2.
3.
2.2
5
5
5
2.8
2.7
2.8
15.
2
15.
2
15
a. Referensi
1. Job Sheet Uji Praktikum Bahan 1 di susun Oleh Aiyub. ST
b. Tujuan percobaan :
Untuk menentukan berat jenis kayu berbagai jenis kayu.
c. Dasar Teori
Setelah akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat menentukan berat jenis kayu
berbagai jenis kayu.Yang dimaksud dengan berat jenis kayu ialah kayu kering
udara. Kadar lengas kayu kering udara tergantung pada keadaan iklim setempat. Di
Indonesia kadar air ini berkisar antara 12-20% dari kayu kering mutlak. Kepadatan
kayu juga berhubungan erat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu. Semakin
ringan kayu. Semakin kurang kekuatannya dan begitupun sebaliknya.
Untuk menghitung berat jenis kayu dapat di hitung dengan rumus :
Berat Jenis
0.90
0.90 0.60
0.60 0.40
0.40 0.30
< 0.30
- Kayu
- Ukuran kayu kubus 5 x 5 x 5 cm
e. Keselamatan Kerja
- Simpanlah alat pada tempatnya
- Pakai seragam praktek
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan
- Ikutilah petunjuk instruktur
f. Prosedur Percobaan
Volume ditentukan dengan cara diukur.
1.
2.
Tentukan kadar air dari contoh yang sama dengan membuat benda uji
kadar air dan lakukan penentuan seperti cara uji No.1( menentukan kadar air
kayu )
3. Ukur panjang, lebar dan tinggi benda uji dengan teliti memakai alat ukur/capiler
g. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan tabel sebagai berikut ini:
Tabel Uji Berat Jenis Kayu
No
Ukuran (cm)
P
L
T
.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
5
5
5
5
5
5
Rata-Rata
6.5 2,8
6.5 2,7
6.5 2,8
Rata-Rata
1.
2.
3.
1.
2.
3.
2.3.1
5
5
5
4,9
4,8
4,8
15.
2
15.
2
15
Berat
Luas
Berat Awal
(A)
(B)
25
25
25
25
18,2
17,55
18,2
17.98
112.69
112.58
108.78
111.35
55.89
53.78
55.85
55.17
(B1)
96.79
96.41
93.46
95.55
46.87
44.99
46.71
46.19
25
319.61
25
319.91
5
5
25
315.56
Rata-Rata
25
318.36
5
5
20
25
429.95
20.
5
5
25
432.36
1
20.
5
5
25
438.60
2
Rata-Rata
25
433.63
Keteguhan Tekan Sejajar Serat Kayu
Kering
Kadar
Air %
Berat
Jenis
16.42
16.77
16.39
16.52
19.24
19.53
19.56
19.44
Kayu
0.77
0.77
0.74
0.76
0.53
0.53
0.53
0.53
278.48
14.76
0.73
279.18
14.58
0.73
274.83
277.49
370.32
14.82
14.72
15.29
0.73
0.73
0.74
373.18
15.85
0.74
382.05
14.80
0.75
375.18
15.31
0.74
a. Referensi
1. Job Sheet Praktikum Uji Bahan 1 oleh Aiyub. ST
b. Tujuan percobaan :
Untuk menentukan keteguhan tekan serat berbagai jenis.
c. Dasar Teori
Untuk batang yang menahan tegangan tekan, panjang tekuk 1k harus diambil
sebesar jarak antara dua titik yang berurutan yang bebas dari tekukan..
Untuk menentukan keteguhan tekan
dapat di hitung dengan rumus :
Contoh Uji
Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 20 cm, dipotong dari suatu balok dari bagian
yang lurus dan tanpa cacat. Bagian penampang tekanannya harus diratakan dan
tegak lurus terhadap arah panjang contoh uji.
d. Peralatan Dan Bahan
1. Peralatan
- Mesin tekan 1000 kN
- Alat pengukur panjang
2. Bahan
- Kayu berukuran 5 cm x 5 cm x 20 cm
e. Keselamatan Kerja
-
f. Perosedur pelaksanaan
a.
peletakan benda uji. Benda /contoh uji ditengah-tengah dan diantara dua
plat penekan mesin tekan sedemikian rupa sehingga arah bekerja beban tekan/
dengan arah serat kayu.
b.
pembesian beban tekan dan deformasi. Mesin tekan di jalan kan dan beban
diberikan secara teratur dengan kecepatan gerak menekan sebesar 0,008
cm/panjang benda uji (disini panjang benda uji = 20 cm maka kecepatan gerak
mesin = 0,008 x 20 = 0,16 cm ) setiap menit. Deformasi yang terjadi dicatat
pada kurva secara teratur alat pengukur deformasi diletakkan ditengah
tengah arah panjang benda uji. Alat pengukur deformasi yang standar ialah
kompressometer. Bila alat ini tidak ada, maka hanya dapat diukur deformasi
terbesar pada saat benda uji pecah/patah untuk dapat menyesuaikan kecepatan
gerak beban tekan. Pada pengujian beban diberikan terus secara teratur sampai
tercapai deformasi terbesar 20 cm atau sampai benda pecah/ retak dan tidak
mampu menahan beban lebih keras. Setelah hal ini dicapai, beban terjadi.
10
c.
Retak - retak setelah pengujian tekan. Retak yang timbul dapat berbentuk
sebagai berikut:
a. retak mendatar
b. retak berbentuk baji
c. retak geser
d. retak memanjang
e. retak kopresi dan geser
f. retak ujung
d. Hasil Kerja didapat seperti gambar dibawah :
f. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan tabel sebagai berikut ini:
11
Berat
Berat
Awal
Kering
(B)
(BI)
25
429.95
370.32
15.29
0.74
25
432.36
373.18
15.85
25
438.60
382.05
25
433.68
375.18
Luas
P
5
5
5
L
5
5
5
T
20
20.
1
20.
2
Rata-rata
(A)
Kadar
B.
Kuat
P
Tekan
(kN)
(kg)
Kg/c
150
15000
m2
600
0.74
120
12000
480
14.80
0.74
160
16000
640
15.31
0.74
143.3
1433.3
573.3
Air %
Jenis
Kayu
Referensi
- Job Sheet Praktikum Uji Bahan 1 oleh Aiyub. ST
b.
Tujuan percobaan :
12
Dasar Teori
Untuk batang-batang yang menahan tegangan tekan, perlemahan akibat alat-alat
penyambung tidak perlu di perhitungkan. Tetapi apabila didalam kenyataannya
pada batang kayu tersebut terdapat luabang-lubang yang tidak tertutup, maka
lubang-lubang tersebut harus diperhitungkan sebagai pelemahan.
Keteguhan tekan tegak lurus serat dihitung dengan rumus :
f. Prosedur pelaksanaan:
a. Peletakan contoh /benda uji. Benda uji diletakkan diatas plat dudukan
tekan mesin tekan, lalu sebuah plat baja tebal 2 5 mm dan lebar 5 cm,
13
diletakkan diatas permukaan benda uji sedemikian rupa sehingga plat ini
tepat berada pada bagian tekannya.
g. Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan tabel sebagai berikut ini:
Tabel Uji Kuat Tekan Tegak Lurus Serat Kayu
14
Ukuran
No
1.
2.
3.
Luas
T
5
5
15.2
5
5
15.2
5
5
15
Rata-rata
(A)
25
25
25
25
Berat
Berat
Awal
Kering
(B)
319.61
319.91
315.56
318.36
(BI)
278.48
279.18
274.83
277.49
Kuat
Kadar
B. Jenis
Air %
Kayu
(kN)
(kg)
14.76
14.58
14.82
14.72
0.73
0.73
0.73
0.73
74
78
72
74.66
7400
7800
7200
7466.66
Tekan
Kg/cm2
296
312
288
298.66
Untuk menentukan kuat tekan geser sejajar serat berbagai jenis kayu.
c. Dasar Teori
Keteguhan geser sejajar serat di hitung dengan rumus :
16
3. beban
diberikan
secara
teratur
sampai
benda
uji
pecah
pada
bidang
gesernya.
4. beban pada saat
benda
sebagai
g. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan tabel sebagai berikut ini:
Tabel Uji Kuat Geser Sejajar Serat Kayu
Ukuran
No
Luas
P
(A)
Berat
Berat
Awal
Kerin
(B)
g (BI)
Kadar
Air %
B.
Konversi alat
P
P
Jenis
(Dial
Kayu
Readin
(KN)
Kuat
P
(Kg)
Geser
Kg/cm2
g)
17
1.
2.
3.
6.5
2.8
4.9
16,8
55.89
46.87
19.24
0.53
840
16,92
1692
6.5
2.7
4.8
16,2
53.78
44.99
19.53
0.53
1000
20,11
2011
6.5
2.8
4.8
16,8
55.85
46.71
19.56
0.53
560
11,24
1124
16.6
165.52
46.19
19.44
0.53
800
16.09
1609
Rata-rata
100,71
124,13
66,90
97.24
BAB III
PENGUJIAN MORTAL
3.1 KONSISTENSI MORTAL DENGAN FLOW TABLE
3.1.1 Referensi
3.1.3 DasarTeori
Mortal yang konsistensi standar mempunyai flow antara 110 120%
Konsistensi mortal dinyatakandalampersen flow yaitu:
flow=
D1D0
x 100
D0
Alat :
2.
Semen Portland
Agregat halus
Air
1. Pembuatan mortal
a. Timbang :
semen Portland
500 gram
pasir
1500 gram
air sebanyak
g. Hentikan mesin pengaduk, biarkan mortal dalam bejana dan tunggu selama 1.5
menit sambil dorong kebawah mortal yang menempel pada dinding bejana dan
spatula.
h. Aduk kembali dengan kecepatan sedang selama 1 menit, kemudian mortal yang
menempel pada dinding didorong kebawah
2. Penentuan konsistensi
a. Persiapkan flow table, cetakan, penumbuk, stopwatch, dan kaliper kuningan.
b. Segera setelah selesai pengadukan, mortar diisikan ke dalam cetakan dalam 2
lapis. Tiap lapis ditumbuk 20 kali. Ratakan permukaan mortar sama dengan
permukaan cetakan.
c. Cetakan diangkat tegak lurus secara perlahan-lahan.
d. Gerakkan flow table dengan cara memutar tuas penggerak sehingga terjadi
ketukan 25 kali dalam waktu 15 detik. Karena ketukan ini mortar akan
melebar pada permukaan flow table.
e. Ukur pelebaran mortar dengan jangka sorong pada tempat-tempat yang telah
ditentukan pada flow table.
21
3.1.7 Perhitungan
Pada posisi 1 = 29
Pada posisi 2 = 29
Pada posisi 3 = 30
Pada posisi 4 = 30
+
Maka flow
= 118 %
Rata-rata
= 29,5
flow=
29,510
x 100
10
= 195 %
3.2.1
Referensi
Job Sheet Praktikum Uji Bahan I
3.2.2
Tujuan Umum
22
Untuk menentukan waktu pengikatan awal dan akhir mortal dengan alat vicat.
3.2.3 Dasar Teori
Daya ikat mortal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam sebuah adukan mortal
maupun beton, karena adukan atau campuran yang dibuat harus sesegera mungkin dipakai
supaya tidak lekas kering. Oleh karena itu penting sekali kita mengetahui berapa lama
waktu pengikatan mortal yang akan terjadi nantinya.Tujuan dilakukan pengujian ini adalah
untuk menentukan konsistensi normal dari mortal untuk penentuan berapa lama pengikatan
mortal yang akan terjadi.
Waktu pengikatan mortal dipengaruhi oleh waktu,lakukan pengujian kemudian data yang
dicatat diterakan kedalam table pengamatan.waktu pengikatan mortal dilakukan selama 15
menit sampai mortal tersebut mengikat sempurna.
Fase pengikatan mortal trbagi menjadi 2 fase:
1. Fase pengikatan awal, yaitu fase dimana jarum diameter 2 mm pada vicat masuk
sedalam 10 mm.
2. Fase pengikatan akhir, yaitu fase dimana jarum diameter 2 mm pada vicat tidak
mampu lagi menembus permukaan mortal.
3.2.4
1.
Alat pemadat :
2. Bahan yang digunakan :
Semen Portland
23
Agregat halus
Air
3.2.5 keselamatan kerja
3.2.6
Prosedur Pelaksanaan
1. Pembuatan mortal
a. Timbang :
semen Portland
pasir
1500 gram
air sebanyak
500 gram
b. aduk kembali mortal yang tersisa dalam bejana pengaduk pada kecepatan
sedang selama 30 detik ,setelah penentuan konsistensi yang diinginkan.
c. Segera selesaikan pengadukan,kemudian letakkan mortal ke dalam cetakan
yang berupa cincin karet.
d. Lakukan penentuan waktu pengikatan dan jarum diameter 2 mm pada alat
vicat kemudian letakkan cetakkan berisi mortal dibawah jarum hingga
ujung jarum bersinggungan dengan permukaan mortal,stel jarum petunjuk
skala pada titik nol
24
25
3.1.8 Kesimpulan
Uji waktu pengikatan mortal haruslah segera dilakukan setelah dilakukan
bahan uji mortal, sebelum terjadi penguapan pada mortal atau sesudah
dilakukan uji flow table. Dari percobaan yang dilakukan penurunan normal
pada mortal didapat pada selang waktu 1 jam dari dimulainya uji
pengikatan mortal dilakukan.
PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN MORTAL
DENGAN ALAT VICAT
Nomor Pengamatan
Waktu Penurunan
Penurunan
Penurunan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
(menit)
0
15
30
45
60
80
100
120
140
160
180
(mm)
4
3.9
3.9
3.9
3.8
3.3
3.0
2.9
2.1
1.9
1.3
12
200
0.5
Jumlah = 200
GRAFIK WAKTU PENURUNAN MORTAL
26
60
40
20
0
0
27
3.3.3 DasarTeori
Dapat melaksanakan prosedur pelaksanaan kekuatan tekan mortal, menghitung
kekuatan tekan dari adukan mortal
3.3.4 Alat dan Bahan
1.
Alat :
Semen portland
Agregat halus
Air
3.3.6
Langkah Kerja
28
29
PERHITUNGAN :
3.3.7
kekuatan maksimum
kg/cm
luas permukuaanbenda uji
Kesimpulan
Uji waktu kekuatan mortal harus di lakukan bahan uji mortal. Keseluruhan waktu
percetakan tidak boleh lebih dari 2 menit. Lalu ratakan permukaan mortal
kemudian simpan cetakan di tempat yang lembab / basah selama 24 jam.
Tabel Pengisian Kuat Tekan Mortal
N
o
Ukuran (cm)
Panjan Leba Tinggi
g
1
2
3
4
5
6
r
5
5
5
5
5
5
Luas
( m2 )
Umu
r
(hari
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Beban
Maksimum
(Dial Reading
Konversi
Hasil
Kuat
Alat Dial
( KN )
konvers
Tekan
6,40
9,60
10,40
8,80
8,00
7,40
640
960
1040
880
800
740
843.33
)
25
3
25
3
25
3
25
3
25
3
25
3
Jumlah Rata rata
320
480
520
440
400
370
i
KG
25,6
38,4
41,6
35,2
32
29,6
33.73
Alat :
2.
31
32
33
PERHITUNGAN :
teganganlentur=
4.4.7
3 PL
2 b h2
kg/cm2
Kesimpulan
Uji waktu kekuatan mortal harus di lakukan bahan uji mortal. Keseluruhan waktu
percetakan tidak boleh lebih dari 2 menit. Lalu ratakan permukaan mortal
kemudian simpan cetakan di tempat yang lembab / basah selama 24 jam.
Tabel Pengisian Kuat Lentur Mortal
No
Ukuran (cm)
Panjan Lebar Tinggi
g
1
2
3
4
10
10
10
10
2,5
2,5
2,5
2,5
Luas Umu
( m2
r
)
(hari
)
2,5
25
3
2,5
25
3
2,5
25
3
2,5
25
3
Jumlah Rata-rata
Beban
Maksimum
( Dial
Konversi
Hasil
Kuat
Alat Dial
( KN )
konvers
Tekan
0,50
0,40
0,46
0,30
50
40
46
30
41.5
Reading)
25
20
23
15
i
KG
38,4
30,72
35,32
23,04
31.87
34
BAB IV
PENGUJIAN BATU BATA MERAH
4.1
Referensi
Tujuan percobaan:
Untuk menentukan mutu batu bata berdasarkan ukuran dan tapak luar dari batu
bata.
4.1.3
Dasar Teori
Bata merah adalah unsur bangunan yang diguanakan untuk pembuatan
konstruksi bangunan, dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan
lain, dibakar pada suhu yang cukup tinggi hingga tidak dapat hancur lagi bila
direndam dalam air. Bata merah pejal yang berlobang kurang dari pada 15% luas
potongan datarnya termasuk lingkup standar ini.
4.1.4
1. Alat
Pensil
Gergaji
Timbangan
Penyiku
2. Bahan
Batu bata untuk pemeriksaan tampak luar dan ukuran adalah sebanyak 10
buah batu bata utuh yang diambil secara acak dari jumlah contoh yang
diserahkan.
4.1.5 Keselamatan Kerja
- Pakai seragam praktek
- Baca petunjuk Job Sheet
- Ikutilah petunjuk Instruktur
- Perguanakan alat sesuai dengan fungsinya
- Gunakan perlengkapan keselamatan kerja.
4.1.6
Langkah Kerja
36
Potong batu bata tepat pada tanda tersebut ( 1/2 panjang ) shingga diperoleh
37
Ukuran (cm)
Berat
Tampak Luar
No
Panjan
Leba
Tingg
(gram)
Rata
Retak
g
18,3
r
9,5
i
4,3
1272,8
Tajam
Warna
Kemeraha
n
Kemeraha
Siku
19,5
9,5
8
1286,3
19,3
9,5
4,3
9
1300,8
n
Kemeraha
18
9,4
4,1
2
1188,5
n
Kemeraha
19,4
9,5
3,7
9
1227,9
n
Kemeraha
38
SR =
2
dm
Luas
Berat setelah menit dalam air ( gr ) ber at kering(gr )
Keselamatan Kerja
39
F
(dm2)
No
Panjan
Leba
Tinggi
g
18,3
r
9,5
4,3
1,73
1272,88
1309,85
Section Rate
(gr/dm2/menit)
21,36
40
2
3
4
5
19,5
19,5
18
19,4
9,5
9,5
9,4
9,5
Rata-rata
4
4,3
4,1
3,7
1,85
1,83
1,69
1,84
1.78
1285,39
1300,85
1188,59
1272,98
1246.13
BAB V
1344,15
1362,24
1242,08
1334,02
1318.46
31,76
33,54
31,65
57,63
35.1
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah
melaksanakan
praktek
laboratorium
pengujian
bahan,penulis
dapat
Mesin Tekan
Timbangan
Oven Pengering
Tabung Le Chatelier
Corong Kaca
Mesin Pengaduk
pengujian
bahan
sebaiknya
pengujian
dilakukan
dengan
Saran
Setelah melakukan pengujian bahan ini,ada beberapa hal yang ingin penulis
sampaikan berupa saran-saran sebagai masukan yang bersifat membangun yaitu :
-
42