Anda di halaman 1dari 4

OPINI

Aspek Hukum Pembunuhan Anak Sendiri


(Infanticide)
Sidhi Laksono
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta

PENDAHULUAN
Infanticide atau pembunuhan anak
sendiri merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa seorang anak
yang unik sifatnya. Unik dalam arti si
pelaku pembunuhan haruslah ibu
kandungnya sendiri, dan alasan atau
motifasi kejahatan tersebut adalah
takut ketahuan bahwa ia telah melahirkan anak, karena merupakan anak
hasil hubungan gelap. Selain itu, keunikan lainnya adalah saat dilakukannya tindakan menghilangkan nyawa si
anak, yaitu pada saat atau beberapa
saat setelah anak dilahirkan.
Infanticide dapat dibagi berdasarkan
jenis kelamin anak yang dibunuh, yaitu
anak laki-laki (male infanticide) atau
perempuan (female infanticide). Female infanticide lebih banyak dibandingkan dengan male infanticide;
banyak aspek yang melatarbelakanginya, antara lain faktor kultural
dan ekonomi.
Masing-masing negara memiliki perundang-undangan untuk mengatasi
pembunuhan anak sendiri. Amerika
Serikat memiliki peraturan Baby
Doe yang memperbolehkan hal
tersebut dengan indikasi tertentu,
juga peraturan kesejahteraan bayi di
tempat aman (Safe Haven Rule) yang
diklaim dapat menurunkan angka kejadian infanticide. Indonesia dengan
berbagai keanekaragaman budaya
dan agama, juga menolaknya.

Artikel ini akan menjelaskan secara


singkat aspek infanticide dari segi hukum.
HAK AZASI ANAK
Anak memiliki hak asasi sebagai manusia seutuhnya:
Everyone has the right to a standard
of living adequate forhealth and
well being of himself and his family, including food, clothing, housing, medical care and the right to security in the
event ofsickness, disabilityMotherhood and childhood are entitled to
special care and assistance
Universal Declaration of Human Rights,
Article 2511
States parties recognize the right of
the child to the enjoyment of the highest attainable standard of health and
the facilities for the treatment of illness
and rehabilitation of health
Convention on the Rights of the Child,
Article 2412
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948 ini menjelaskan bahwa
anak harus diasah, -asih, -asuh dengan khusus, sementara pada Konvensi
Hak Anak dijelaskan anak memiliki hak
tak terbantahkan untuk hidup. Jadi
jelaslah seorang anak memiliki hak
asasi manusia untuk hidup walaupun
anak tersebut memiliki kekurangan

| NOVEMBER - DESEMBER 2010

Layout CDK Edisi 181 November 2010 dr.indd 617

atau keterbatasan; walaupun anak


tersebut merupakan anak yang tidak
diinginkan, tidak boleh disingkirkan
apalagi dieliminasi.13,14
DEFINISI PEMBUNUHAN ANAK
SENDIRI
Infanticide adalah pembunuhan bayi.1
Sedangkan menurut Undang-undang
di Indonesia adalah pembunuhan
yang dilakukan oleh seorang ibu atas
anaknya ketika dilahirkan atau tidak
berapa lama setelah dilahirkan, karena
takut ketahuan bahwa ia melahirkan
anak.2
Pembunuhan anak sendiri juga dapat
dibagi berdasarkan atas jenis kelaminnya, yaitu pembunuhan anak laki-laki
(male infanticide) dan perempuan (female infanticide).4
Pro- dan Kontra- Infanticide
Plato menerima infanticide secara luas
tetapi dengan pendekatan rahasia yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangsa Yunani. Plato mengatakan,
.keturunan yang inferior, dan kelainan lainnya yang lahir dengan ketidaksempurnaan, (dokter) akan menyingkirkan dengan cara yang sesuai dan
secara rahasia, sehingga tidak seorang
pun akan tahu keadaan keturunan - keturunannya yang inferior.7
Kebanyakan negara memilih sikap kontra terhadap infanticide; Amerika pada

617

10/27/2010 2:42:20 PM

OPINI

awalnya memilih sikap pro, dengan


peraturan Baby Doe yang membolehkan pengakhiran kehidupan terhadap
anak yang memiliki kelainan atau cacat
kongenital.5 Baby Doe berisi tentang
kebolehan melakukan tindakan untuk
tidak merawat atau mengeliminasi anak
dengan kelainan atau cacat jika mereka
(anak yang mempunyai kelainan atau
cacat tersebut) dalam keadaan koma,
perawatan lebih lanjut hanya memperlama kematiannya dan perawatan yang
tidak efektif.5,6
Peter Singer, penulis Practical Ethics, berpendapat bahwa orang tua
dan dokter yang melakukan infanticide merupakan tindakan yang masuk
akal dengan dasar utilitas total: Ketika kematian anak cacat atau dengan kelainan akan digantikan dengan
kelahiran anak lain dengan prospek
kehidupan yang lebih baik, jumlah total kebahagiaan akan lebih besar jika
terhadap anak cacat atau dengan kelainan dilakukan tindakan infanticide
atau dieliminasi.8
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NEGARA
Kebanyakan negara di dunia memilih kontra- infanticide, mereka memiliki peraturan dan kebijakan yang
melarang dan akan menghukum berat
pelaku (si-ibu) tindakan tersebut.
Amerika Serikat
Walaupun awalnya Amerika setuju tindakan infanticide, dengan berbagai
kontroversi baik politik, moral dan juga
tekanan dari pihak agama, Amerika
mengeluarkan Safe Haven Law, yang
mengizinkan orang tua menye-rahkan
anak yang tidak diinginkannya secara
rahasia kepada pihak yang tepat atau
telah diakui negara, seperti rumah
sakit, tanpa dikenai tuduhan meninggalkan anaknya sendiri.9 UU Safe Haven diklaim dapat menurunkan angka
kejadian infanticide di North Carolina,
USA. Penelitian ini memberi kesempatan untuk mengenal epidemiologi
pembunuhan anak sendiri oleh orang
tuanya baik pembunuhan secara aktif
maupun pasif10.

Born-Alive Infants Protection Law16


Title 1, Chapter 1: Rules of Construction
Section 8.

Person, human being, child, and individual as including born-alive


infant

(a) In determining the meaning of any Act of Congress, or of any ruling, regulation, or interpretation of the various administrative bureaus and agencies of the United States, the words person, human being, child,
and individual, shall include every infant member of the species homo
sapiens who is born alive at any stage of development.
(b) As used in this section, the term born alive, with respect to a member
of the species homo sapiens, means the complete expulsion or extraction from his or her mother of that member, at any stage of development,
who after such expulsion or extraction breathes or has a beating heart,
pulsation of the umbilical cord, or denite movement of voluntary muscles, regardless of whether the umbilical cord has been cut, and regardless of whether the expulsion or extraction occurs as a result of natural or
induced labor, cesarean section, or induced abortion.
(c) Nothing in this section shall be construed to afrm, deny, expand, or
contract any legal status or legal right applicable to any member of the
species homo sapiens at any point prior to being born alive as dened
in this section.

turan Baby Doe5,6 yang menuai banyak kontroversi karena pro-infanticide,


kemudian tahun 2002 muncul undangundang Safe Haven9 yang berusaha
mengurangi tindakan infanticide.
Tanggal 22 April 2005 pemerintah federal Amerika Serikat mengeluarkan
undang-undang baru tentang perlindungan anak lahir hidup (Born-Alive
Infants Protection Law).15

adalah sampai 12 bulan karena dianggap keadaan persalinan dan menyusui


anak dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan jiwa seorang wanita.17

Undang-undang ini bertujuan untuk


melindungi anak lahir hidup (sesuai
ketentuan di atas) dari tindakan infanticide maupun tindakan abortus;
pelanggarnya akan dikenai hukuman
sebagai kejahatan federal.15

The Infanticide Act 1938, Article 117

Inggris
Inggris melarang tindakan infanticide
sesuai dengan Infanticide Act pasal 1
pada tahun 1938. Batasan umur anak

she shall be guilty of felony, to wit


of infanticide, and may for such offence be dealt with and punished as if
she had been guilty of the offence of
manslaughter of the child.

The Law Commission yang direvisi dari


The Law Commission Act tahun 1965.
berisi tentang pembunuhan, pembantaian dan infanticide. Hukuman bagi
pelaku infanticide sama dengan hukuman tindakan pembantaian orang dewasa, yaitu hukuman maksimal seumur
hidup. Punishment for infanticide is
the equivalent of that for manslaugh-

Dua puluh tahun yang lalu pemerintahan Reagan mengeluarkan pera618

Layout CDK Edisi 181 November 2010 dr.indd 618

| NOVEMBER - DESEMBER 2010

10/27/2010 2:42:21 PM

OPINI

ter, namely a maximum life sentence


17

India
Negara ini sejak dahulu bermasalah
dengan infanticide terutama female
infanticide, karena tingkatan kasta
wanita lebih rendah dari laki-laki;
wanita India saat pernikahannya harus
membayar kepada pihak laki-laki sehingga memberatkan karena sebagian
besar masyarakat India dalam keadaan
miskin. Wanita India dianggap sebagai
pekerja rumah tangga sedangkan lakilaki sebagai pemegang ekonomi juga
sebagai pemimpin keluarga.4
Karena masalah itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan bantuan dana
kepada keluarga yang memiliki satu
atau dua anak perempuan tanpa anak
laki-laki dan bersedia melakukan sterilisasi. Bantuan dana diberikan setiap
tahun kepada anak perempuan; pada
tahun ke dua puluh pemerintah memberikan lagi sejumlah uang untuk biaya pendidikan tingkat lanjut maupun
untuk membayar pihak laki-laki pada
acara pernikahannya nanti.4
Cina
Negara ini juga mengalami masalah
infanticide, karena masyarakat Cina
yakin bahwa anak laki-laki merupakan
elemen penting dalam menyediakan
kebahagiaan orang tuanya di usia
senja. Adanya Undang-undang Satu
Anak dalam keluarga juga menaikkan
kejadian infanticide, karena satu keluarga hanya boleh mempunyai satu
anak; jika memiliki lebih dari satu anak
maka gaji mereka akan dipotong dan
pelayanan sosial untuk mereka akan
ditolak.4
Pemerintah Cina memiliki cara untuk
mengatasi masalah ini, yaitu dengan
Undang-undang Pernikahan yang
melarang tindakan infanticide, Undang-undang Perlindungan Perempuan yang juga melarang tindakan
infanticide dan melarang diskriminasi
ibu yang memilih membesarkan anak
perempuannya, dan yang terakhir
adalah Undang-undang Pelayanan

Kesehatan Ibu Hamil yang melarang


penggunaan alat-alat canggih seperti
USG untuk mengetahui jenis kelamin
anak mereka.4
Indonesia
Dalam KUHP, pembunuhan anak sendiri tercantum di dalam bab kejahatan
terhadap nyawa orang.2,3
Seorang ibu yang karena takut akan
ketahuan melahirkan anak pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam karena membunuh anaknya sendiri, dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun
Pasal 341 KUHP2,3
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat akan dilahirkan
atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena
melakukan pembunuhan anak sendiri
dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
Pasal 342 KUHP2,3
Kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 341 dan 342 dipandang, bagi
orang lain yang turut serta melakukan,
sebagai pembunuhan atau pembunuhan anak dengan rencana
Pasal 343 KUHP2,3
Apabila ditemukan mayat bayi di tempat yang tidak semestinya, seperti di
tempat sampah, sungai, got atau di
tempat lainnya, mungkin bayi tersebut
merupakan korban pembunuhan anak
sendiri (dijerat dengan pasal tersebut
di atas), lahir mati kemudian dibuang
(pasal 181), atau mungkin bayi tersebut ditelantarkan sampai mati (pasal
308). 2,3
Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan
mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam
dengan pidana penjara selama 9 bulan
atau denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah

| NOVEMBER - DESEMBER 2010

Layout CDK Edisi 181 November 2010 dr.indd 619

Pasal 181 KUHP2,3


Jika seorang ibu karena takut akan
diketahui orang tentang kelahiran
anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk
ditemukan atau meninggalkannya
dengan maksud untuk melepaskan
diri daripadanya, maka maksimum
pidana tersebut dalam pasal 305 dan
306 dikurangi separuh
Pasal 308 KUHP2,3
Barang siapa menempatkan seorang
anak yang umurnya belum tujuh tahun
untuk ditemukan atau meninggalkan
anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, diancam
dengan pidana penjara paling lama 5
tahun 6 bulan
Pasal 305 KUHP2,3
1.

Jika salah satu perbuatan berdasarkan pasal 305 itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama 7 tahun 6 bulan.

2.

Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara paling lama 9 tahun.


Pasal 306 KUHP2,3

SUDUT PANDANG ISLAM


Berdasarkan kedudukan hukumnya, Islam mengkategorikan manusia menjadi dua: baligh (dewasa) dan pra baligh
(anak-anak). Usia baligh ditandai dengan datangnya haid pada anak wanita atau datangnya mimpi pada anak
laki-laki, umumnya terjadi pada usia
13-14 tahun, namun bisa terjadi sebelum atau setelah usia tersebut. Ketika
mencapai usia baligh, mereka yang
tadinya anak-anak sudah mendapatkan taklif (pembebanan) hukum syara,
sehingga tidak lagi dikatakan sebagai
anak-anak. Pada saat itu mereka sudah
harus mempertanggungjawabkan setiap ucapan, sikap, dan tindakan yang
mereka lakukan, baik di hadapan Allah
maupun di hadapan aparat hukum di
dunia.18
Hadist yang diriwayatkan Abu Dawud:
Pena diangkat dari tiga orang: dari

619

10/27/2010 2:42:21 PM

OPINI

anak kecil sampai ia dewasa, dari orang


tidur sampai dia bangun, dan dari orang
gila sampai ia berakal (kembali).
Islam telah mengatur hak-hak anak
dalam sekumpulan hukum yang mengatur kewajiban kedua orang tuanya,
masyarakat di sekitarnya dan negara.
Dengan demikian hak anak bukanlah
hasil kesepakatan manusia yang lemah
dan serba terbatas, namun merupakan
kewajiban dari Allah kepada orangorang yang harus memenuhinya. Karenanya pemenuhan hak anak adalah
bagian dari ibadah atau bukti ketundukan mereka kepada Allah SWT, bukan sekedar aktivitas berdasarkan
logika manusia semata atau sekedar
aktivitas yang didorong oleh rasa kemanusiaan. 18
Salah satu hak mendasar seorang anak

adalah hak untuk hidup. Islam mengharamkan aborsi dan pembunuhan


anak sendiri terutama female infanticide pada masa Jahiliyah serta mengatur penangguhan pelaksanaan hukuman terhadap wanita hamil.18
Sebagaimana rman Allah dalam QS
Al-Isra ayat 31:Dan janganlah kamu
membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rezeki kepada mereka dan
juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang
besar.
Female infanticide juga dilarang keras dalam agama Islam, yang terdapat
dalam rman Allah QS At Takwiir ayat
8-9:Apabila bayi-bayi perempuan
yang dikubur hidup-hidup ditanya. Karena dosa apakah dia dibunuh.

Jelas bahwa seorang muslim harus


menolak tindakan infanticide.
SIMPULAN
Tindakan infanticide merupakan tindakan pembunuhan terhadap seorang
anak (baik laki-laki/male infanticide
maupun perempuan/female infanticide) yang dilakukan oleh seorang ibu
atas anaknya pada ketika dilahirkan
atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia
melahirkan anak.
Kebanyakan negara, termasuk Indonesia, memilih sikap kontra terhadap
infanticide, dengan mengeluarkan undang-undang maupun kebijakan untuk menghentikan tindakan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Dorlands Illustrated Medical Dictionary. 29th


ed. Philadelphia: WB Saunders Co, 2000.

2.

Budiyanto A et al. Ilmu Kedokteran Forensik. 2nd ed. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI. 1997.Hal.165-76.

3.

Idries AM. Pembunuhan Anak. Dalam: Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. 1st ed. Jakarta: Binarupa Aksara. Hal.255-70.

4.

Infanticide. Available at: http:// www. bbc. co. uk/ religion/ ethics/ abortion/ medical/ infanticide_3.shtml. Accessed January 2008.

5.

Moskop JC, Saldanha RL. The Baby Doe Rule: Still a threat. Hasting Cent Rep. 1986; 16:8-14.

6.

Jones GE. Do the Baby Doe rules discriminate against infants? Pediatrician 1990: 20:3.

7.

Amundsen DW. Medicine and the birth of defective children: approaches of the ancient world. In: McMillan RC, Engelhardt HT, Spicker SF, eds. Euthanasia and

8.

Singer P. Practical Ethics. 2nd ed. New York: Cambridge University Press, 1993.

9.

Tanne JH. New roundup Safe Haven for unwanted babies could reduce infanticide. BMJ 2003; 326:678.

the Newborn. Dordrecht, the Netherlands: D Reidel; 1987:10-11.

10. Carlson M, et al. Newborn killed or left to die by a parent, A population-based study. JAMA 2003; 289:1425-29.
11. Universal Declaration of Human Rights, 1948.
12. Convention on the Rights of the Child, 1989.
13. Rilantono LI. Child Health and Human Rights. Dalam: Health & Human Rights. Prosiding Seminar dan Lokakarya 19-20 Maret 2003. Jakarta. Hal:29-35.
14. Kandun IN. Applying Human Rights to Public Health Programs. Dalam: Health & Human Rights Prosiding Seminar dan Lokakarya 19-20 Maret 2003. Jakarta. Hal:
121-6.
15. National Right to Life Statement. Anouncement by DHHS on Born-Alive Infants Protection Law. Available at: http:// www. nrlc. org/ Federal/ Born_Alive_ Infants/
StatementonDHHS042205.html. Accessed January, 2008.
16. Born-Alive Infants Protection Law. Available at: http://www.nrlc.org/Federal/Born_ Alive_Infants/BAILLaw0405.html. Accessed January, 2008.
17. Law Commission: Murder, Manslaughter and Infanticide. Available at: http://www.lawcom.gov.uk. Accessed January, 2008.
18. Fadila AS. Hak - Hak Anak: Antara Realita dan Harapan. http://www.geocities.com/risdhy98/AnakTanggungJawabSiapa.html. Diakses Januari, 2008.

620

Layout CDK Edisi 181 November 2010 dr.indd 620

| NOVEMBER - DESEMBER 2010

10/27/2010 2:42:21 PM

Anda mungkin juga menyukai