Anda di halaman 1dari 8

Tanaman 3: Mangga (Mangifera indica)

Taksonomi Tanaman
Taksonomi tanaman mangga adalah sebagai berikut ("ITIS Standard Report Page:
Mangifera indica", 2016):
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Tracheophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Sapindales

Famili

: Anacardiaceae

Genus

: Mangifera

Spesies

: Mangifera indica L.

Deskripsi Tanaman
Mangga (Mangifera indica L.) adalah buah yang termasuk ke dalam famili
Anacardiaceae dalam ordo Sapindales dan tumbuh di banyak tempat di sunia, terlebih
di negara-negara tropis. Lebih dari 1000 varietas mangga tersebar di seluruh dunia.
Dari sekian banyak varietas, hanya beberapa yang tumbuh untuk dikomersialisasi dan
dijual. Akhir-akhir ini, mangga dibudidayakan di sekitar 3,7 juta hektar di seluruh
dunia. Buah mangga menduduki posisi kedua sebagai hasil panen buah tropis setelah
pisang. Telah diketahui pula bahwa mangga merupakan sumber penting dari
mikronutrisi, vitamin, dan kandungan fitokimia lain. Buah mangga juga mengandung
karbohidrat, protein, lemak, dan komonen fenolik yang penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan. Masing-masing bagian dari tanaman mangga seperti
daun, bunga, kulit batang, buah, bulir, dan biji mengandung nutrisi esensial yang
dapat dimanfaatkan (Jahurul et al., 2015).

Gambar Bunga dan buah mangga


Morfologi tanaman mangga tercantum dalam tabel berikut ("KLASIFIKASI DAN
CIRI CIRI MORFOLOGI MANGGA", 2016):
Bagian
Akar

Deskripsi
Akar mangga terdiri dari akar tunggang dan akar cabang. Akar tunggang
dapat mencapai kedalaman 6 meter. Setelah mencapai ke permukaan air,
akar tunggang akan membentuk cabang pada kedalaman 30-60 cm di

Batang

bawah permukaan tanah.


Batang mangga adalah batang kayu keras, kuat dan tumbuh tegak ke
atas. Batang mangga berbentuk membulat dengan percabangan ranting
yang banyak. Cabang dan ranting kemudian ditumbuhi daun yang lebat

Daun

membentuk kanopi seperti kubah, oval, atau memanjang.


Daun mangga adalah daun tunggal tanpa anak dan penumpu dengan
panjang 8-40 cm dan lebar 2-12,5 cm. letak dan posisinya selang-seling
mengelilingi ranting. Bagian pangkal tangkai daun mangga membesar
dengan sisi atasnya membentuk alur, panjangnya 1,25-12,5 cm. bentuk
daun lonjong, seperti mata tombak, segi empat meruncing dan bulat

Bunga

oval meruncing. Bagian tepi daun halus dan sedikit bergelombang.


Bunga mangga adalah bunga majemuk, tumbuh dari tunas, terangkai
dalam tandan dengan rangkaian bunga berbentuk kerucut. Jumlah bunga
setiap tandan sekitar 1000-6000 kuntum dengan ukuran kecil dengan
diameter 6-8 mm. terdapat bunga jantan dan hermaprodit pada setiap
rangkaian bunga dengan proporsi bunga jantan lebih banyak. Kelopak
dan mahkota berjumlah lima lembar. Bakal buah tidak memiliki tangkai

Buah

dan pada bagian ujung terdapat putik.


Buah mangga termasuk buah batu yang berdaging dengan panjang buah

mencapai 30 cm. Bentuk buah mangga oval, bulat, atau pipih. Warna
buah mangga hijau, kuning, merah, atau kombinasinya. Kulit buahnya
tebal dan memiliki kelenjar. Daging tebal dan terdapat biji yang keras.
Kandungan Kimia
Komposisi kimia tanaman ini telah diketahui secara luas beberapa tahun ini dengan
ekstraknya mengandung triterpen, flavonoid, fitosterol, dan polifenol. Analisis HPLC
menunjukkan adanya asam tanat, asam galat, asam vanilat, asam sinamat, asam
kafeat, dan asam klorogenat. Dari seluruh asam fenolat tersebut, asam tanat
merupakan senyawa yang signifikan terdapat buah mangga (Singh et al., 2004).
Sementara dalam penelitian lain, Nez Sells et al. (2002) menyimpulkan bahwa
komponen fitokimia yang terdapat pada kulit batang mangga yang berhasil diisolasi
adalah asam galat, 3,4-dihidroksi asam benzoat, asam galat metil ester, asam galat
propil ester, mangiferin, (+)-katekin, (-)-epikatekin, dan asam benzoat propil ester.
Efek Farmakologis
Komponen-komponen triterpen, flavonoid, fitosterol, dan polifenol dilaporkan
memiliki aktivitas sitotoksik, antineoplastik, antioksidan, antiinflamasi, dan
antibakteri. Di Kuba, ekstrak cair spesies ini digunakan untuk meningkatkan kualitas
hidup pada pasien yang menderita stres berat. Orang Karibia menggunakan dekokta
dari bunga mangga untuk mengobati penyakit gastritis dan ulkus gaster (Garrido et
al., 2001). Secara umum, efek farmakologis yang dihasilkan dari mangga adalah
antidiabetes, antioksidan, antivirus, kardiotonik, hipotensif, antiinflamasi. Berbagai
efek seperti antibakteri, antijamur, obat cacing, antiparasit, antitumor, anti-HIV,
antiresorpsi tulang, antispasmodik, antipiretik, antidiare, antialergi, imunomodulasi,
hipolipidemik, hepatoprotektif, gastroprotektif juga telah dipelajari. Senyawa kimia
penting seperti mangiferin menjadi polifenol dan xanton glukosil memiliki
antioksidan yang kuat, antiperoksidasi lipid, imunomodulasi, kardiotonik, hipotensi,
penyembuhan luka, antidegeneratif dan antidiabetes.

Gambar Struktur mangiferin


Garrido, et al. (2004) melaporkan adanya aktivitas analgesik dan antiinflamasi dari
Vimang, suatu ekstrak cair yang diperoleh dari mangga. Aktivitas ini diketahui
mempunyai efek inhibisi pada sintesis prostaglandin melalui metabolisme asam
arakidonat dengan tambahan produksi ROS (reactive oxygen species). Selain itu,
beberapa flavonoid pada mangga yang berkhasiat sebagai antiinflamasi pada
degranulasi sel mast dan pelepasan asam arakidonat pada mencit (Tordera et al.,
1994).
Mangga juga diketahui merupakan agen antioksidan (Sanchez et al., 2003). Oksigen
radikal bebas telah diketahui memainkan peran penting dalam patogenesis cedera
mukosa lambung akut seperti yang disebabkan oleh stres (Hariganesh & Prathiba,
2000), etanol (Salim, 1990) dan AINS (Pihan et al., 1987 ) dan ambilan radikal ini
dapat merangsang proses penyembuhan. Hal ini digambarkan sebelum dalam model
eksperimental yang diinduksi oleh asam asetat dan dikaitkan terutama pada
kandungan flavonoid yang tinggi (Naito et al., 1995).
Untuk membuktikan kemungkinan efek analgesik dan antiinflamasi, hasil evaluasi
ekstrak standar telah tersedia. Efek analgesik ditentukan menggunakan konstriksi
abdomen yang diinduksi oleh asam asetat dan penjilatan yang diinduksi oleh
formalin. Efek antiinflamasi dievaluasi menggunakan edema yang diinduksi oleh
karagenan dan formalin. Vimang (50-1000 mg/kg per oral) menunjukkan potensi
dan efek ketergantungan terhadap dosis (Garrido et al., 2001).
Toksisitas dan Interaksi
Vimang (50-1000 mg/kg) secara per oral menunjukkan efek analgesik yang relatif
ampuh terhadap uji asam asetat pada tikus. Potensi rata-rata (DE50) Vimang adalah

54,5 mg/kg dan penghambatan maksimal mencapai mencapai 94,4%. Vimang (201000 mg/kg) secara per oral dapat menghambat tahap kedua nyeri yang diinduksi
formalin tetapi tidak untuk tahap pertama. DE50 tahap kedua adalah 8,4 mg/kg dan
penghambatan maksimalnya sebesar 99,5%, yang berarti lebih kuat dari indometasin
dengan dosis 20 mg/kg. Vimang (20-1000 mg/kg) secara per oral secara signifikan
menghambat edema yang diinduksi karagenan dan formalin pada mencit, marmut,
dan tikus (hambatan maksimal: 39,5, 45,0 dan 48,6, berturut-turut). Hambatan serupa
dengan yang dihasilkan oleh indometasin dan natrium naproksen secara per oral.
Polifenol yang berbeda ditemukan pada Vimang dapat menjelaskan aktivitas
analgesik dan antiinflamasi yang pertama kalinya diketahui dari ekstrak cair kulit
batang mangga.
Produk

Gambar Vimang
Nama komersial: Vimang, berupa ekstrak cair Mangifera indica L. dan memiliki
khasiat anestesi, antiinflamasi, antioksidan dan imunomodulator.
Komposisi: tiap 100 mL mengandung 10% ekstrak dari kulit batang Mangifera
indica L.
Indikasi:
-

Direkomendasikan untuk peningkatan kualitas hidup orang-orang yang secara


fisik melemah dikenakan risiko munculnya atau memiliki penyakit kronis.

Ekstrak juga dianjurkan dikonsumsi di malam hari karena berguna dalam


pengobatan asma dan sebagai bahan tambahan untuk orang yang terinfeksi

HIV/AIDS.
Ekstrak digunakan sebagai antiinflamasi dan obat penenang dengan
penggunaan 4-6 kali sehari.

Kontraindikasi:
-

Tidak digunakan selama kehamilan dan menyusui, dengan penurunan rasa

bangun pada beberapa pasien.


Ekstrak Vimang tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya pengobatan,

melainkan terapi biasa atau sebagai sediaan pendukung pengobatan utama.


Tidak diperbolehkan untuk pasien alergi terhadap kandungan sediaan atau
komponen lainnya.

Cara penggunaan:
-

Sebelum digunakan kocok terlebih dahulu. Tidak diperbolehkan dikonsumsi

dengan makanan atau penerimaan obat-obatan lainnya.


Untuk dewasa (15 tahun) 5 mL tiga kali sehari
Untuk anak-anak harus berkonsultasi dengan dokter.

Penyimpanan: di tempat yang dingin dan kering. Terlindungi dari sinar matahari.
Volume sediaan: 500 mL
Produksi: Kuba
Referensi
Garrido, G., Gonzalez, D., Delporte, C., Backhouse, N., Quintero, G., Nunez-Selles,
A., & Morales, M. (2001). Analgesic and anti-inflammatory effects of
Mangifera indica L. extract (Vimang). Phytotherapy Research, 15(1), 18-21.
Hariganesh, K.& Prathiba, J. (2000). Effect of dimethylglycine on gastric ulcers in
rats. Journal Pharmacy and Pharmacology, 52(12), 15191522
ITIS Standard Report Page: Mangifera indica. (2016). Itis.gov. Retrieved 5
December

2016,

from

https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?

search_topic=TSN&search_value=28803#null

Jahurul, M., Zaidul, I., Ghafoor, K., Al-Juhaimi, F., Nyam, K., & Norulaini, N. et al.
(2015). Mango (Mangifera indica L.) by-products and their valuable
components: A review. Food Chemistry, 183, 173-180.
KLASIFIKASI DAN CIRI CIRI MORFOLOGI MANGGA. (2016). Materi Pertanian.
Retrieved

December

2016,

from

http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-mangga
Naito, Y.; Yoshikawa, T.; Matsuyama, K.; Yagi, N.; Arai, M.; Nakamura, Y.;
Nishimura, S.; Yoshida, N.& Kondo M. (1995). Effects of oxygen radical
scavengers on the quality Gastritis and Gastric Cancer New Insights in
Gastroprotection, Diagnosis and Treatments 148 of gastric ulcer healing in
rats. Journal of Clinical Gastroenterology, 1, 8286
Nez Sells, A., Vlez Castro, H., Agero-Agero, J., Gonzlez-Gonzlez, J.,
Naddeo, F., De Simone, F., & Rastrelli, L. (2002). Isolation and Quantitative
Analysis of Phenolic Antioxidants, Free Sugars, and Polyols from Mango
( Mangifera indica L.) Stem Bark Aqueous Decoction Used in Cuba as a
Nutritional Supplement. Journal Of Agricultural And Food Chemistry, 50(4),
762-766.
Pihan, G.; Regillo, C.& Szabo, S. (1987). Free radicals and lipid peroxidation in
ethanol- or aspirin-induced gastric mucosal injury. Digestion Disease Science,
32(12). 13951401
Sanchez, G.M.; Rodriguez, H.M.A.; Giuliani, A.; Nunez Selles, A.J.; Rodriguez, N.P.;
Leon Fernandez, O.S.& Re, L. (2003). Protective effect of Mangifera indica
L. extract (Vimang) on the injury associated with hepatic ischaemia
reperfusion. Phytotherapy Research, 17(3), 197201
Salim A.S. (1990). Removing oxygen-derived free radicals stimulates healing of
ethanolinduced erosive gastritis in the rat. Digestion, 47(1), 2428.
Singh, U., Singh, D., Singh, M., Maurya, S., Srivastava, J., Singh, R., & Singh, S.
(2004). Characterization of phenolic compounds in some Indian mango
cultivars. International Journal Of Food Sciences And Nutrition, 55(2), 163169.

Tordera, M.; Ferrandiz, M.L.& Alcaraz, M.J. (1994). Influence of antiinflammatory


flavonoids on degranulation and arachidonic acid release in rat neutrophils.
Zeitschrift fur Naturforschung [C], 49(3-4), 235240

Anda mungkin juga menyukai