aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
3.Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites CMC)
Digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan keramik
sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana
terbuat dari silikon karbida atau boron nitride.
Klasifikasi Komposit
1.Material serat komposit (Fibrous composites materials)
Terdiri dari dua komponen penyusun yaitu matriks dan serat.
2. Material komposit berlapis (Laminated composites materials)
Terdiri dari dua atau lebih lapisan material yang berbeda dan digabung secara bersama-sama.
Laminated composite dibentuk dari dari berbagai lapisan-lapisan dengan berbagai macam
arah penyusunan serat yang ditentukan yang disebut lamina.
Yang termasuk Laminated composites (komposit berlapis) yaitu :
* Bimetals
* Cladmetals
* Laminated Glass
* Plastic-Based Laminates
3. Material komposit partikel (Particulate composites materials)
Terdiri dari satu atau lebih partikel yang tersuspensi di dalam matriks dari matriks lainnya.
Partikel logam dan non-logam dapat digunakan sebagai matriks.
4. Kombinasi dari ketiga tipe di atas
Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh :
1.Sifat-sifat serat
2.Sifat-sifat resin
3.Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat Fibre Volume Fraction)
4. Geometri dan orientasi serat pada komposit
Serat
Serat (fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk
jaringan memanjang yang utuh. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1. Serat Alami
2. Serat Sintetis (serat buatan manusia)
(1).Serat mineral
Serat jenis ini terbagi kedalam tiga kelompok serat, antara lain :
Serat Kaca atau serat gelas adalah suatu bahan sintetis yang terdiri dari Lime, Alumina, dan
Borosilicate.
(2).Serat polimer
Serat jenis ini dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk membuat
serat polimer, yaitu :
* Polyamida nilon,
* PET atau PBT polyester; digunakan untuk membuat botol plastik,
* Fenol-formaldehid (PF),
* Serat polivinyl alkohol (PVOH),
* Serat polivinyl khlorida (PVC),
* Poliolefin (PP dan PE),
* Polyethylene (PE),
* Elastomer; digunakan untuk membuat spandex,
* Poliuretan.
Jenis-jenis Serat
Jenis-jenis serat yang banyak tersedia untuk menggunakan komposit, dan jumlahnya hampir
meningkat. Kekakuan spesifik yang tinggi (kekakuan dibagi oleh berat jenisnya) dan
kekuatan spesifik yang tinggi (kekuatan dibagi oleh berat jenisnya) serat-serat tersebut
disebut Advanced Fiber. Komposit terbuat dari serat-serat tersebut yang disebut Advanced
Composite. Pembahasan yang mendalam dari jenis-jenis serat dan cara-cara pembuatannya
dapat ditemukan dalam buku Chawla (1987).
Pada pemodelan ini serat kaca dipergunakan untuk memperkuat komposit epoxy, dimana
serat gelas tersedia dengan bentuk yang banyak : E-glass dan S-2 (Owens-Corning Fiberglass
Corporation) adalah bentuk yang paling umum untuk penggunaannya secara struktural. E-
glass digunakan dimana kekuatan dan ketahanannya pada arus listrik yang tinggi diperlukan,
dan S-2 digunakan pada penerapan stuktur komposit yang membutuhkan kekuatan yang
tinggi, modulus dan kestabilan dibawah suhu tinggi dan lingkungan yang bersifat korosif.
Sifat Serat
Sifat jenis-jenis dari serat khusus dibandingkan serat material matriks secara struktur pada
Tabel 2.2 dan Gambar 2.4. Nilai yang sangat beragam untuk sifat serat bisa ditemukan pada
literatur tergantung pada pembuatannya, proses pembuatan, dan cara tesnya. Nilai akhir yang
tinggi disajikan untuk menunjukkan sifat terbaik yang dapat dicapai saat sekarang.
Pengalaman telah menunjukkan bahwa nilai-nilai ini terus meningkat seperti serat baru
dikembangkan. Tabel meliputi kepekatan , modulus axial EL, Ratio poisson axial VL,
kekuatan tarikan axial , kekakuan khusus dan kekuatan khusus dinormalisasikan mengenai
nilai untuk aluminium, dan koefisien axial pemuaian thermal (CTE) .
Modulus dan nilai kekuatannya adalah untuk muatan tarikan disepanjang axis serat
(longitudinal).
Material Matriks
Polymer, logam, dan keramik semuanya dibuat sebagai material matriks pada serat komposit
searah, bahan matriks polymeric selanjutnya dapat dibagi-bagi kedalam thermoplastic dan
thermoset. Thermoplastik polymeric bisa dibentuk ulang dengan pemanasan dan penekanan
yang semuanya memanfaatkan suhu yang cenderung naik dari 225 C (437 F).
Material matriks thermoset polymeric yang paling umum adalah :
- Polyesters, digunakan secara luas pada serat kaca. Polyester tidak mahal, ringan,
menggunakan suhu mencapai 100 C (212 F) agak sedikit resisten terhadap cahaya
lingkungan
- Epoxies, lebih mahal tapi lebih tahan terhadap kelembaban dan lebih mudah menyusut.
Suhu maksimum yang digunakan pada suhu sekitar 175 C (347F).
- Polyimides, menggunakan suhu yang lebih tinggi (300 C, 572 F) tapi lebih sulit untuk
dibuat.
Sistem Matriks
Apapun sistem matriks yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat-sifat
berikut :
Ketahanan terhadap lingkungan, air dan substansi agresif lain yang bagus, bersama-sama
dengan kemampuan untuk bertahan terhadap siklus tegangan konstan, adalah sifat yang
paling esensi untuk apapun jenis sistem matriks.
Jenis polimer yang banyak digunakan :
1) Thermoplastic
Thermoplastic adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan
menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila
didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu
dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras
bila didinginkan. Contoh ari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter
sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
2) Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan telah
terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan
melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang
demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis
termoset tidak begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya
juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat
termoplastik. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida
(PI).