Anda di halaman 1dari 14

SAINS DALAM KITAB AL QURAN

(Makalah Mata Kuliah Sejarah Perkembangan Fisika)

Oleh :
Alda Novita Sari
Dewi Puspitasari
Prima Istiana
Safri yuliani
Siska Riandi

(1513022033)
(1513022049)
(1513022013)
(1513022029)
(1443022002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah inidengan
judul Sains dalam Kitab Al Quran yang merupakan salah satu tugas mata
kuliah Sejarah Perkembangan Fisika.
Penulis menyadari dalam proses pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya.Demikianlah yang dapat penulis sampaikan atas atas perhatiannya
disampaikan terima kasih.

Bandarlampung, 07 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
II. PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Sains dan Al Quran.........................................................3
II.2 Keterkaitan Sains dan Al Quran.......................................................
II.3 Hubungan Al Quran dengan Ilmu Fisika..........................................
II.4 Ilmuwan dan Tokoh Fisika Muslim.................................................
II.5 Perkembangan Fisika Dalam Perspektif Islam ...............................
III.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. ...................................................................................................................
2.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
merupakan mukjizat paling besar pengaruhnya, isinya selalu

relevan dengan kehidupan, serta ilmu-ilmu yang terkandung


di dalamnya merupakan anugerah bagi manusia. Salah satu
kemujizatan (keistimewaan) Al-Quran yang paling utama
adalah hubungannya dengan sains dan ilmu pengetahuaan,
begitu pentingnya sains dan ilmu pengetahuan dalam AlQuran sehingga Allah menurunkan ayat yang pertama kali
Q.S Al-alaq 96/1-5.
Allah menjamin keotentikan Al-Quran, jaminan yang
diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan KemahatahuanNya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh makhlukmakhluk-Nya, terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat
di atas, setiap Muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan
didengarnya sebagai Al-Quran tidak berbeda sedikit pun
dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah saw., dan
yang

didengar

serta

dibaca

oleh

para

sahabat

Nabi

saw(Shihab, 1994).
Tolak ukur era modern ini adalah sains dan teknologi.
Sains dan teknologi mengalami perkembangan yang begitu
pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli
dan ilmuwan terus mengkaji dan meneliti sains dan teknologi
sebagai

penemuan

yang

paling

canggih

dan

modern.

Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ini.


Oleh karena itu, apabila ada suatu bangsa atau negara yang
tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka
bangsa atau negara itu dapat dikatakan negara yang tidak
maju dan terbelakang (Kurniawan, Saputra, & Irsan, 2012).
Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang
sangat luas dan menghasilkan para ilmuwan yang begitu luar
biasa.

Ilmuwan-ilmuwan

ini

ternyata

jika

kita

baca,

mempunyai keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu


Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia telah berhasil

menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognumopusnya alQanun

fi

al-Thib

menjadi

sumber

rujukan

utama

di

berbagaiUniversitas Barat (Kurniawan, Saputra, & Irsan,


2012).
Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bias dibilang ilmuwan
yang representative untuk kita sebut di sini. Diateolog, filosof,
dansufi. Selainitu, dia juga terkenal sebagai orang yang
menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan
itu. Dia juga ahli fiqih. Al-Mushtasfa adalah bukti keahliannya
dalam bidang ushulfiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga
ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia
pernah mempunyai proyek untuk menggabungkan, tidak
mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua
jenis ilmu tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat
Islam (Shihab, 1994).
Oleh karena itu untuk mengetahui hubungan antara
alquran dan sains serta keterkaitan antara keduannya, dan
untuk mengetahui perkembangan fisika dalam perspektif
islam serta untuk mengetahui ilmuwan dan tokoh-tokoh fisika
islam, maka dibutlah makalah ini.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini antara lain sebagai
berikut:
1.2.1 Apakah Pengertian Sains dan Al Quran?
1.2.2 Bagaimana Keterkaitan Sains dan Al Quran?
1.2.3 Bagaimana Hubungan antara Al Quran dan Ilmu Fisika?
1.2.4 Siapa saja ilmuwan dan tokoh fisika yang muslim?
1.2.5 Bagaimana Perkembagan Fisika dalam Perspektif Islam?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1.3.1 Mengetahui pengertian Sains dan Al Quran
1.3.2 Mengetahui keterkaiatan antara sains dan al quran
1.3.3 Mengetahui hubungan antara al quran dan ilmu fisika
1.3.4 Mengetahui ilmuwan dan tokoh fisika muslim

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sains dan Al Quran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam (Setiawan,
2012), sains dapat didefinisikan (1) ilmu pengetahuan pada
umumnya; (2) pengetahuan sistematis tentang alam dan
dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia,
geologi, zoologi, dan sebagainya; ilmu pengetahuan alam; (3)
pengetahuan

sistematis

yang

diperoleh

dari

sesuatu

observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada


penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang
diselidiki, dipelajari, dan sebagainya.
Menurut (Thohir, tt),sains berasal dari bahasa latin yaitu
Scientiayang memiliki arti pengetahuan. Jadi definisi sains
adalah suatu cara untuk mempelajari sesuatu dalam berbagai
aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik
dan melalui metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup
sains sangat terbatas hanya berbagai hal saja yang bisa
dipahami

oleh

indera

seperti

penglihatan,

sentuhan,

pendengaran, rabaan dan pengecapan atau sains juga bisa


dibilang

sebagai

pengetahuan

yang

didapatkan

dari

pembelajaran dan pembuktian.


Sedangkan pengertian Al-Quran merupakan kumpulan
wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad
melalui malaikat Jibril sebagai pedoman hidup umat manusia.
2.2 Keterkaitan antara Sains dan Al Quran

Dalam Islam tidak dikenal pemisahan esensial antara


ilmu agama dengan ilmu ilmu profan. Berbagai ilmu dan
perspektif

inteletual

yang

dikembangkan

dalam

Islam

memang mempunyai suatu hirarki. Tetapi herarki ini pada


akhirnya bermuara pada pengetahuan tentang Yang Maha
Tunggal substansi dari segenap ilmu. Inilah alasan kenapa
para ilmuwan Muslim berusaha mengintergrasikan ilmu-ilmu
yang dikembangkan peradaban-peradaban lain ke dalam
skema hirarki ilmu pengetahuan menurut Islam. Ini pulalah
alasan kenapa para ulama, pemikir, filosof dan ilmuwan
Muslim sejak dari al-Kindi, al-Farabi, dan Ibnu Sina sampai alGhazali, Nashir al-Din al-Thusi dan Mulla Shadra sangat peduli
dengan klasifikasi ilmu-ilmu (Nasr 1976 dalam (Abduh, tt).
Berbeda dengan dua klasifikasi yang dikemukakan di
atas, yakni ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, para
pemikir keilmuan dan ilmuwan Muslim di masa-masa awal
membagi ilmu-ilmu pada intinya kepada dua bagian yang
diibaratkan dengan dua sisi dari satu mata koin; jadi pada
esesnsinya tidak bisa dipisahkan. Yang pertama, adalah alulm al-naqliyyah, yakni ilmu-ilmu yang disampaikan Tuhan
melalui wahyu, tetapi melibatkan penggunaan akal. Yang
kedua adalah al-ulm al-aqliyyah, yakni ilmu-ilmu intelek,
yang diperoleh hampir sepenuhnya melalui penggunaan akal
dan pengalaman empiris. Kedua bentuk ilmu ini secara
bersama-sama disebut al-ulm alhushuli, yaitu ilmu-ilmu
perolehan. Isitilah terakhir ini digunakan untuk membedakan
dengan ilmu-ilmu (marifat) yang diperoleh melalui ilham
(kasyf).
Walau

terdapat

integralisme

keilmuan

seperti

ini,

setidaknya pada tingkat konseptual, tetapi pada tingkat lebih


praktis, tak jarang terjadi disharmoni antara keduanya, atau

lebih tegas lagi antara wahyu dan akal, atau antara ilmuilmu agama dengan sains. Untuk mengatasi disharmoni ini
berbagai

pemikir

klassifikasi

dan

ilmuwan

ilmu-ilmu

Muslim

memunculkan

lengkap

dengan

hirarkinya.Sebagaimana dikemukakan Nasr (1987, hal. 60),


al-Kindi agaknya adalah pemikir Muslim pertama yang
berusaha

memecahkan

persoalan

ini

dalam

bukunyaFi

Aqasm al-ulm (Jenis-Jenis Ilmu). Al-Kindi disusul al-Farabi,


yang melalui KitbIhsh al-ulm (Buku Urutan Ilmu-Ilmu)
memainkan pengaruh lebih luas dalam hal ini.
Tokoh-tokoh lain, seperti Ibn Sina, al-Ghazali dan Ibn
Rusyd

juga

membuat

klasifikasiilmu-ilmu

yang

pada

esensinya mengadopsi kerangka Ibn Farabi dengan sedikit


penyesuaian. Al-Farabi membagi ilmu menjadi cabang besar:
ilmu-ilmu bahasa, ilmu logika, ilmu-ilmu dasar (seperti
aritmetika, geometri), ilmu-ilmu alam dan metafisika,dan
ilmu-ilmu tentang masyarakat (seperti hukum dan theologi).

2.3

Hubungan Al Quran dengan Ilmu Fisika (ALDA)

tinggal searching.maaf berubah terus bukan kayak


yang tadi pagi aku nyuruh.maaf banget.
2.4
Ilmuwan dan Tokoh Fisika Muslim

(5

aja)

(ALDA) tinggal searching


BAB III KESIMPULAN (DI EDIT DI SESUAIKAN DENGAN
PEMBAHASAN= YULI + ngeprint uangnya pake uang mu
dulu yul.)
Dewi ngedit + bikin ppt
Sains adalah suatu cara untuk mempelajari sesuatu
dalam berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara
terorganisir, sistematik dan melalui metode saintifik yang

terbakukan. Ruang lingkup sains sangat terbatas hanya


berbagai hal saja yang bisa dipahami oleh indera seperti
penglihatan,

sentuhan,

pendengaran,

pengecapan

atau

sains

pengetahuan

yang

didapatkan

pembuktian.
menerapkan
kesejahteraan

Teknologi
sains
dan

juga

adalah

untuk

bisa
dari
ilmu

rabaan

dibilang
cara

memanfaatkan

kenyamanan

sebagai

pembelajaran
atau

manusia.

dan
dan

tentang

alam

bagi

Al-Quran

merupakan kumpulan wahyu yang diturunkan oleh Allah


kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril sebagai
pedoman hidup umat manusia.
Sains dan teknologi merupakan salah satu bagian dari
isi kandungan Al-Quran yang penting bagi kehidupan umat
manusia. Maka dari itu, bahwasannya Ilmu Allah begitu luas
sehingga ibarat ditulis diatas air laut maka air itu akan habis
terlebih dahulu sebelum ilmu Allah tertulis diatasnya. AlQuran telah mencakup semua yang ada di alam semesta dan
Allah telah menuliskan dalam firmanNya seluk beluk yang
akan terjadi dan ilmu-ilmu termasuk sains dan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Alfian Hidayatulloh. 2016. Pengertian Sains, Definisi Sains, dan


Apa

itu

Sains?.

Di

unduh

dari

https://www.bersosial.com/threads/pengertian-sainsdefinisi-sains-dan-apa -itu-sains.36614/. Pada tanggal 7


Desember 2016 pukul 07.39 WIB.

Ladunni. 2012. Hubungan Al-Quran Dengan Ilmu Fisika. Di unduh


dari

http://the-ladunni.blogspot.co.id/2012/01/apa-dan-

mengapa-ladunni.html. Pada tanggal 7 Desember 2016


pukul 08.31 WIB.

Salim, Muhamad. 2013. Al-Quran, Sains dan Ilmu Pengetahuan.


Di

unduh

dari

http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/02/al-quran-sainsdan-ilmu-pengetahuan. html. Pada tanggal 7 Desember


2016 pukul 07.56 WIB.

Tofa,

Kang.

2013.

Pengertian

Sains.

Di

unduh

dari

https://kangtofa. wordpress.com/2013/09 /19/pengertiansains/. Pada tanggal 7 Desember 2016 pukul 07.46 WIB.
Abduh, M. (tt). Peradaban Sains dalam Al-Qur'an. Palembang: Pdf.
Febriana, A. (tt). Al-Qur'an dan Sains. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Islam As-Safi'iyah.
Gosalam, S. (tt). Al-Quran dalam Pengembangan Sains dan
Teknologi. Diambil kembali dari Blendist.blogspot.com:
http://Blendist.blogspot.com/KeistimewaanAlQuran/AlQuran-dalam-sains-dan-teknologi.html
Izzudin Tafiq, M. (2006). Dalil Afaq Al-Quran Dan Alam Semesta
(Memahami Ayat-Ayat Penciptaan dan Syubhat. Solo: PT.
Tiga Serangkai.
Kurniawan, M. D., Saputra, E. A., & Irsan, M. (2012). Prinsipprinsip Sains dan Teknologi dalam Al-Qur'an. Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan.
Setiawan, E. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diambil
kembali

dari

Http://kbbi.web.id/sains:

http://kbbi.web.id/sains
Shihab, M. Q. (1994). Membumikan Al-Quran, Fungsi Dan Peran
Wahyu, Dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.
Thohir, A. (tt). Pengembangan Sains, Hukum, Seni, Teknologi dan
Ekonomi

Di

Dunia

Islam

Dalam

Persepktif

Sejarah.

Bandung: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung


Djati.

Anda mungkin juga menyukai