Anda di halaman 1dari 2

Areal gambut yang luas untuk konstruksi jalan, biasanya dengan cara memperbaiki areal

tersebut. Dengan cara dikupas atau digali, kemudian galian tersebut diisi dengan lapisan tanah
atau pasir yang lebih baik. Dimana tanah yang telah diganti tersebut dipampatkan dengan diberi
beban diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah selama jangka waktu tertentu.
Untuk mempercepat pemampatan lapisan tanah, ada beberapa cara yang dilakukan yaitu ada
yang menggunakan tiang pasir (vertical sand drain) yang dipasang pada setiap jarak tertentu.
Ada juga yang menggunakan sejenis bahan sintetis yang dipasang vertical juga yang jaraknya
tergantung kebutuhan yang dikenal dengan vertical wick drain. Penggunaan vertical wick drain
ada yang ditambah dengan bantuan pompa vakum untuk mempercepat proses pemampatan
tanah. Semua hal ini dilakukan untuk mengeluarkan air dan udara yang mengisi pori-pori pada
lapisan tanah. Proses pemampatan tanah ini ada juga yang menggunakan sistem yang disebut
dynamic consolidation yaitu dengan cara menjatuhkan beban yang berat kelapisan tanah yang
akan dipampatkan.
Untuk areal yang tidak luas, pondasi untuk equipment ada yang langsung membangun
pondasinya seperti pondasi cakar ayam. Setelah pondasi terpasang baru kemudian diberi beban
diatasnya berupa tumpukan pasir atau tanah supaya terjadi pemampatan sampai yang diinginkan.
Kemudian dibangun konstruksi jalan yang ingin dipasang diatasnya.
Cara yang murah adalah dengan memakai dolken atau bambu berukuran diameter sekitar 8 cm
dan panjang antara 4 6 meter yang dipancang dengan jarak tergantung kebutuhan biasanya
sekitar 30 40cm.
Sistem Pondasi untuk tanah lunak menggunakan metoda Pondasi Rakit (raft foundation) yaitu
Pondasi Sarang Laba-Laba. Pondasi sarang laba-laba bertujuan untuk memperlakukan sistem
pondasi itu sendiri dalam berinteraksi dengan tanah pendukungnya.
Semakin fleksibel suatu pondasi maka semakin tidak merata tegangan tanah yang timbul,
sehingga terjadi konsentrasi tegangan di daerah beban terpusat. Sebaliknya semakin kaku
pondasi maka akan semakin terdistribusi merata tegangan tanah yang terjadi yang dengan
sendirinya effective contact area pondasi tersebut akan semakin besar dan tegangannya akan
semakin kecil.
Pondasi sarang laba-laba ini memiliki kedalaman antara 1 1.5 meter. Terdiri dari pelat rib
vertical yang berbentuk segitiga satu sama lainnya. Di antara ruang segitiga tersebut diisi
material tanah pasir/sirtu yang dipadatkan. Kemudian di atas pelat tersebut di cor pelat beton
dengan tebal 150 200 mm. Konstruksinya cukup sederhana dan cepat dilaksanakan serta
ekonomis.
Cara lain yang selama ini dipakai pada pembuatan jalan adalah pemakaian kanoppel atau galar
kayu sebagai perkuatan tanah dasar pada pembuatan jalan diatas tanah gambut cukup besar.
Banyaknya pembangunan jalan yang selama ini dikerjakan dengan memakai kanoppel tidak
lepas dari pertimbangan ekonomis mengingat fungsi jalan raya selalu berkaitan dengan dimensi
panjang yang melibatkan bahan perkerasan dengan jumlah yang cukup banyak.

Alternatif lain untuk meningkatkan perkuatan tanah dasar yaitu dengan pemakaian geotextile
dapat memberikan pertimbangan lain secara ekonomis dan struktur. Geotextile merupakan suatu
bahan geosintetik yang berupa lembaran serat sintetis tenunan dan tambahan bahan anti
ultraviolet. Geotextile ini mempunyai berat sendiri yang relatif ringan. Akan tetapi mempunyai
kekuatan tarik yang cukup besar untuk menerima beban diatasnya. Keunikan utama geotextile
adalah konsistensi kualitas sebagai produk industri permanen dan sangat kompetitif dalam
harganya. Namun relatif mudah dan murah penerapannnya untuk perkuatan tanah dasar, serta
hasil akhir yang memiliki kelebihan antara lain:

Menjaga penurunan tanah dasar yang lebih seragam.

Meningkatkan kekuatan tanah dasar dan memperpanjang umur sistem.

Mengurangi ketebalan agregat yang dibutuhkan untuk menstabilkan tanah dasar.

Pemakaian kanoppel dan geotextile ini diharapkan akan memberikan keuntungan antara lain :

Memberikan lantai kerja bagi kendaraan konstruksi untuk pelaksanaan penimbunan


selanjutnya.

Mencegah kontaminasi dan kehilangan material timbunan.

Mengurangi volume material timbunan dan biaya.

Dari beberapa pengamatan yang menyimpulkan secara kasar bahwa biaya awal geotextile lebih
tinggi dibandingkan dengan pemakain kanoppel atau galar kayu.

Anda mungkin juga menyukai