Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN :

Diet DM
Berdasarkan hasil pengamatan ketepatan porsi pada tanggal 12 dan 14
April untuk porsi diet Diabetes Mellitus di Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi
yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah.
a. Makanan Pokok
Pada saat pengamatan untuk makanan pokok yaitu nasi data yang
diperoleh menunjukkan masih ada porsi nasi yang tidak sesuai dengan
standar porsi yang telah ditetapkan. Standar porsi nasi untuk menu DM
yaitu 200 gram untuk makan siang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
pada tanggal 12 April 2016, ada 5 sampel yang tepat porsinya dari 30
sampel, sedangkan 25 sampel yang lainnya tidak sesuai untuk nasi yang
telah diukur memiliki berat rata-rata berkisar 170 gram dan 180 gram,
lebih rendah dari standar porsi. Hal ini disebabkan petugas melakukan
pemorsian dengan cepat, sehingga nasi kurang terisi padat di mangkok
pencetak nasi yang telah disediakan.
Untuk pengamatan pada tanggal 14 April 2016 terdapat 6 sampel yang
tepat porsinya dari 30 sampel, sedangkan 24 tidak sesuai dengan standar
porsi. Hal ini disebabkan petugas melakukan pemorsian dengan cepat,
mengakibatkan cetakan nasi tidak penuh yang harusnya memenuhi standar
porsi
b. Lauk Hewani
Pada saat pengamatan untuk lauk hewani pada tanggal 12 April
2016, data yang diperoleh menunjukkan semua lauk hewani sesuai dengan

standar porsi yang telah ditetapkan. Standar porsi lauk hewani untuk menu
DM yaitu 50 gram yaitu ikan untuk makan siang. Dan untuk pengamatan
kedua yaitu pada tanggal 14 April 2016 terdapat 14 sampel yang sesuai
dengan standar porsi dan 16 yang tidak sesuai dengan standar porsi, ini
dikarenakan ayam memiliki ukuran yang berbeda beda yang menjadi
kendala dalam menyesuaikan pada standar porsi.
c. Lauk Nabati
Pada saat pengamatan untuk lauk hewani pada tanggal 12 April
2016, data yang diperoleh menunjukkan semua lauk nabati sesuai dengan
standar porsi yang telah ditetapkan. Standar porsi lauk nabati untuk menu
DM yaitu 50 gram untuk makan siang. Sedangkan untuk pengamatan
kedua yang dilakukan pada tanggal 14 April 2016 juga menunjukka semua
lauk nabati sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan. Ini
dikarenakan ukuran lauk nabati mempunyai kesamaan, yang membuat
sesuai dengna standar porsi lauk nabati.
d. Sayur
Pada saat pengamatan untuk Sayur I pada tanggal 12 April 2016,
yaitu sup segar data yang diperoleh menunjukkan masih ada porsi sayur
yang tidak sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan. Standar porsi
sayur untuk menu DM yaitu 50 gram untuk makan siang. Dari data yang
ada 10 sampel sesuai dengan standar porsi sedangkan 20 sampel tidak
sesuai.Sedangkan untuk pengamatan kedua pada tanggal 14 April 2016
menunjukkan masih ada porsi sayur yang tidak sesuai dengan standar porsi
dengan data 9 sampel yang sesuai dengan standar porsi yang ada sisanya

yang memiliki standar porsi yang tidak sesuai memiliki rata-rata 70 gram,
lebih besar dari standar porsi sayur yang seharusnya. Hal ini disebabkan
karena petugas pemorsian mengambil sayur hanya dengan perkiraan atau
rata rata 1 sendok sayur dan dilakukan dengan cepat.
Untuk Sayur II yang diberikan pada penderita DM tanggal 12 April
2016, yaitu Ca.Kangkung dan tanggal 14 April 2016 yaitu Tumis Oyong.
Standar porsi Sayur II sama dengan Sayur I yaitu 50 gram. Didapatkan
hasil pengamatan pada tanggal 12 April 2016 terdapat 13 sampel yang
sesuai dengan standar sisanya 17 sampel tidak sesuai dengan standar, hal
ini sama ditemukan pada pengamatan 14 April 2016 yaitu 13 sampel yang
sesuai dengan standar.ini dikarenakan pramuboga pada saat pemorsian
dilakukan dengan cepat, dikarenakan banyaknya plato pasien yang masih
belum diisi, oleh sebab itu pramuboga hanya dengan memperkirakan
mengambil sayur untuk pasien DM.

e. Buah
Pada saat pengamatan untuk buah pada tanggal 12 April 2016
yaitu buah Melon, data yang diperoleh menunjukkan ada 10 sampel yang
sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan
pemotongan buah melon tidak memiliki ukuran yang sama. Sedangkan
untuk standar porsi buah untuk menu DM yaitu 120 gram untuk makan
siang. Dan untuk pengamatan kedua pada tanggal 14 April 2016

menunjukkan masih ada porsi buah yang tidak sesuai dengan standar porsi
yang telah ditetapkan. Standar porsi buah untuk menu DM yaitu 97-100
gram untuk makan siang yaitu buah Pear. Dari data ada sampel yang
sesuai dengan standar porsi yaitu 10 sampel. Hal ini dikarenakan buah
Pear memiliki beraneka ragam bentuk, ada yang kecil dan ada yang besar.
Hal ini menyebabkan buah beberapa yang tidak sesuai dengan standar
porsi.

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan terhadap ketepatan porsi untuk menu diit DM,
makanan pokok yaitu nasi memiliki hasil yang masih jauh dari standar porsi yang
ada. Sedangkan ketepatan porsi untuk makanan pokok pada penderita DM harus
diperhatikan. Jika kelebihan harus di evaluasi agar tidak ada lagi porsi yang
melebihi batasan standar karena jika porsinya tidak sesuai maka dapat
mengakibatkan tingginya kadar gula dalam darah karena nasi mengandung
glukosa. Untuk lauk hewani dan nabati hamper semuanya telah sesuai dengan
standar porsi. Untuk sayur menu DM pengamatan pertama dan kedua sebagian
besar porsi lebih banyak tidak sesuai dengan standar porsi sayur, hal ini
disebabkan petugas yang melakukan pemorsian hanya berpatokan perkiraan dan
dilakukan dengan cepat. Untuk buah menu DM pengamatan pertama dan kedua
juga masih ada beberapa yang tidak sesuai dengan standar porsi, dilihat dari
melon yang memiliki ukurang tidak sama pada saat di potong yang
mengakibatkan tidak sesuai dengan standar porsi, sedangkan untuk buah pear
memiliki bentuk yang berbeda beda.

PEMBAHASAN :
Rendah Protein
Berdasarkan hasil pengamatan ketepatan porsi yang kami ambil pada
tanggal 13 dan 15 April 2016 untuk porsi diet Rendah Protein di Instalasi Gizi
RSUD Dr.Moewardi yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati
dan sayur.
a. Makanan Pokok
Pada saat pengamatan untuk makanan pokok yaitu nasi data yang
diperoleh menunjukkan masih ada porsi nasi yang tidak sesuai dengan
standar porsi yang telah ditetapkan. Standar porsi nasi untuk menu RP
yaitu 200 gram untuk makan siang. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
pada tanggal 13 April 2016, ada 15 sampel yang tepat porsinya dari 30
sampel, sedangkan 15 sampel yang lainnya lebih rendah dari standar porsi.
Untuk pengamatan pada tanggal 15 April 2016 terdapat 13 sampel yang
tepat porsinya dari 30 sampel, sedangkan 17 tidak sesuai dengan standar
porsi. Hal ini disebabkan petugas melakukan pemorsian dengan cepat,
sehingga nasi kurang terisi padat di mangkok pencetak
b. Lauk Hewani
Pada saat pengamatan untuk lauk hewani pada tanggal 13 April 2016
terdapat 12 sampel yang sesuai dengan standar porsi dan 18 yang tidak
sesuai dengan standar porsi, ini dikarenakan telur pada saat dimasak
menggunakan air panas dan kulitnya dibuang ada beberapa yang tidak

sepenuhnya menghasilkan telur sempurna. Ada beberapa yang hancur


setelah dikupas kulitnya inilah yang menjadi kendala dalam menyesuaikan
pada standar porsi dan untuk pengamatan kedua yaitu pada tanggal 15
April 2016. data yang diperoleh menunjukkan semua lauk hewani sesuai
dengan standar porsi yang telah ditetapkan. Standar porsi lauk hewani
untuk menu Rendah Protein yaitu 50 gram yaitu ikan untuk makan siang
c. Lauk Nabati
Pada saat pengamatan untuk lauk hewani pada tanggal 13 April 2016, data
yang diperoleh menunjukkan semua lauk nabati sesuai dengan standar porsi
yang telah ditetapkan. Standar porsi lauk nabati untuk menu RP yaitu tahu
tetap diberikan dengan standar porsi 50 gram untuk makan siang, akan
tetapi tempe tidak diberikan karena lebih banyak mengandung protein.
Sedangkan untuk pengamatan kedua yang dilakukan pada tanggal 14 April
2016 juga menunjukkan semua lauk nabati sesuai dengan standar porsi
yang telah ditetapkan. Ini dikarenakan ukuran lauk nabati mempunyai
kesamaan, yang membuat sesuai dengna standar porsi lauk nabati.
d. Sayur
Pada saat pengamatan untuk sayur yang diberikan pada penderita RP
tanggal 13 April 2016, yaitu Ca.Sawi Hijau terdapat 13 sampel yang sama
dengan standar porsi dan 17 sampel tidak sama dengan standar porsi dan
tanggal 15 April 2016 yaitu Sup Wortel terdapat 15 sampel yang sama
dengan standar porsi dan 15 tidak sama dengan standar porsi. Standar
porsi Sayur yaitu 50 gram, masih banyak saja terdapat tidak kesesuaian
dengan standar porsi. Ini dikarenakan pramuboga pada saat pemorsian

dilakukan dengan cepat, dikarenakan banyaknya plato pasien yang masih


belum diisi, oleh sebab itu pramuboga hanya dengan memperkirakan
mengambil sayur untuk pasien Rendah Protein.

KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan terhadap ketepatan porsi untuk menu diit Rendah
Protein, makanan pokok yaitu nasi memiliki hasil yang masih jauh dari standar
porsi yang ada. Untuk lauk hewani dan nabati hamper semuanya telah sesuai
dengan standar porsi. Untuk sayur menu Rendah Protein pengamatan pertama dan
kedua sebagian besar porsi lebih banyak sesuai dengan standar porsi sayur,
walaupun masih terdapat yang tidak sesuai dengan standar porsi. Hal ini
disebabkan petugas yang melakukan pemorsian hanya berpatokan perkiraan dan
dilakukan dengan cepat. Sedangkan pemberian lauk nabati hanya diperbolehkan
untuk makan tahu, dan buah tidak disajikan kepada penderita Rendah Protein
maka diganti dengan pudding yang berisi roti atau buah sedikit. Dikarenakan
Rendah Protein tidak diperbolehkan memakan banyak bersumber protein.

Anda mungkin juga menyukai