Abstrsk: Mencuci tqngqn dengan bahan antiseptik merupakan salah satu langkah penting
dalam mencegah penyebaran infelcsi pada sarana kesehatan. Triclosan adalah salah satu
antiseptik yang banyak digunakan karena efektif terhadap berbagai kuman Gram positif dan
Gram negatif, dapat ditoleransi dengan baik, dan jarang menimbulkan reaksi alergi. Dalam
penelitian ini ingin diketahui efektivitas larutan antiseptik pencuci tangan triclosan Io% yang
diproduksi oleh BSN Medical Indonesia terhadap kuman Stuphylococcus auteus, Escherichia
coli, Enterococcus faecalis, dan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian dilakukan secarq in
vitro dengan menggunakan lqrutan triclosan yang dicampur dengan suspensi kuman dalam
media cair buillon dalam berbagai konsentrasi. Campuran tersebut diinokulasi pada agar
Mueller Hinton dan setelah inkubasi 24 jam dinilai pertumbuhan kumanyang terjadi. Triclosan
I% efektifterhadap S. qureus, E. faecalis, dan E. coli, namun tidak efektif terhadap P. aeruginosa.
Penggunaan antiseptik triclosan untuk cuci tangan higienis maupun cuci tangan bedah pada
sarqna kesehatan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati karenq antiseptik ini tidak efekttf
terhadap P. aeruginosa yang merupakan salah satu penyebab utama infeksi nosokomial. Selain
itu antiseptik ini berpotensi menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik dan residunya
di lingkungan dapat menyebabkan pencemaran karena terbentuknya zat toksik dan penyebaran
resistensi kepada kuman lingkungan.
Kata kunci: Antiseptik, efektifitas in vitro, kuman patogen
Uj
ik
Tr i cl os
an
,**ri"f,[izii';{,,::;:,';:;f:::',:,',';,rakarta
AbstracT: Washing hands using antiseptic solution is an important step in preventing the spread of
infection in healthcare facilities. Triclosiln is one of the widely used antiseptics because of its
effectivity against a wide range of Gram positive and negatitte bacteria. It is also well tolerated by
the skin and hardly induced allergic reaction. In this study we assessed the in vitro ffictivity of
lo%triclosan handwash solutionfrom BSN Medical Indonesia against Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, Enterococcusfaecalis, and Pseudomonas aeruginosu Triclosan solutionwas
mixedwith several concentration ofbacteria and inoculated in Muller Hinton agar. After 24 hours
incubation, the growth of these bacteria on agal were assessed. Triclosan 1(% is effictive against
S. aureus, E. faecalis, dan E, coli, but it is not effective against P.aeruginosa Triclosan use in
hygienic handwash and surgical handwash must be reconsidered, because P, aeruginosa is one
ofmain etiologt ofnosocomial infections. Besides, triclosan has a potency ofinducing antibiotic
resistance and its residue can contaminate the environment by producing toxic substances and
spreading r e s is t anc e t o e nvir onme ntal b acteria.
Key words : Antiseptic, in vitro ffictiveness, pathogenic bacteria
Pendahuluan
172
c I os
an (2,4,4-tr
Uj
i Efektiv it as
Ant i s ep t ik
Tr i c I os
an
St aphyl oc
Es cher
ichia
col
i,
Metode
Bahan Penelitiun
Agar miring M H
n
t\
Cara Kerja
Kuman kontrol yang telah dimurnikan, yaitu S. aureus,
E. coli, E.faecalis,danP. aeruginosa, diinokulasi dari agar
miring MH ke media cair buillon dan diinkubasi pada suhu
35-310C selama beberapa jam. Kekeruhan yang terjadi
distandardisasi dengan larutan standar McFarland yang
setara dengan 3x 108 kuman/ml. Apabila inokulum lebih keruh
dari larutan standar Mc Farland I maka ditambahkan buillon,
tetapi bila lebihjemih ditambahkan inokulum.
Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menyiapkan 2 buah tabung steril untuk setiap jenis kuman. Dengan
menggunakan pipet semiotomatik 1000 pl, setiap tabung diisi
dengan 1 mL suspensi kuman. Pada tabung pertama
ditambahkan I mL aquabidestilata steril dan pada tabung ke
dua ditambahkan I mL larutan antiseptik triclosan 2o/o,
sehingga diperoleh konsentrasi kuman 1,5x108 kuman/ml dan
konsentrasi larutan triclosan menjadi 1%. Setelah penambahan aquabidestilata steril mauput triclosqn, tabung
dikocok dengan yortex mixer.
Setiap agarMH dalam cawanpetri sterildibagi menjadi
2 bagian yang sama besar. Pada satu sisi dilakukan penanaman inokulumyang berasal dari campuran antara suspensi
kuman dengan larutan triclosan, dan pada sisi yang lain
campuran antara suspensi kuman dengan aquabidestilata
steril. Pengambilan inokulum dilakukan dengan sengkelit
faecalis
E. coli
N
aeruginosa
inokulasi
I ! !
i_J
S. aureus
faecalis
aeruginosa
0i;::",,,J
Standardisasi kekeruhan dengan Mc Farland 1 (3.108 kuman/ml)
LJ
lmL
kuman
mL
aquabides I
173
Uj
l5
Jumlah
kuman/mt,
@GD
30 detik
detik
60 detik
n
||
\Z
Diban-
coli
I
{2
Agar MH
1%
Pertumbuhan
nrclosan
AquaDldes
15 30
60 ls
30
detik detik detik detik detik
6x108
3x108
l,5x
+
+
+
I 03
+ :tumbuh - :
60
detik
+
+
+
+
+
+
tidaktumbuh
1%
Diban-
umbuh kuman
l.
Gambar
6x108
l.5xdl 0lkuman/ml
Uji
konsentrasi kuman
1,5x1 0?-
Jumlah
Pertumbuhan
kuman/ml Triclosan
Aquabides
15
30
60
ls
30
detik detik detik detik detik
Cara Kerja
I%
3x1 08
+
+
1,5x108
:tumbuh
60
detik
+
+
+
+
+
tidak tumbuli
I%
Diban-
P.
aeruginosa
dan 60 detik
Analisis Data
Data ditampilkan secara deskriptif dalam benfuk tabel
Jumlah
kuman/mL
Hasil Penelitian
Hasil penelitian disajikan dalam Tabel
sampai dengan
Tabel4.
ls
l,5x
l,5x
l,5x
l,5x
+
+
+
+
+
+
+
I 07
1
lVo
Diban-
^i.
[,5x
30
detik
1,5x108
l,5x
Triclosan
detik
06
I 05
104
I 03
l,5xl0l
Pertumbuhan
10r
: tumbuh
+
+
+
+
+
+
60
detik
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Aquabides
ts
detik
+
+
+
+
30
defik
detik
+
+
+
+
+
+
+
60
+
+
+
+
+
+
+
+
+
tidak tumbuh
60 detik
Jum lah
L
15
detik
kum anufn
30
60
detik
deti k
6x108
3x108
1,5x I 08
: tumbuh
174
Diskusi
Perb:mbuhan
Triclosan
15
30
60
detik
detik
detik
+
+
+
+
+
+
+
+
+
tidak tumbuh
Aquabides
Uj
i Efektivitas
os
an
disinFktan:
Suatu bahan kimia dapat dikatakan sebagai antimikroba
llriclosan
t2
2007
Yo dalam
Uj
i Efektiv
i c I a,s
t76
ifii triclosanharus
Uj
% diuj i terhadap 4 j enis kuman, yaitu S. qur eus, E. fae cal is,
E. coli, dan P. aeruginosa. S aureus merupakan bakteri Gram
1
is
eptik Triclos an
P.
,5x I 08 kuman/
rapa Bakteri16
Ba
kteri
E. coli
P. aeruginosa
S. aureus
M. smegmatis
M. tuberculosis
P. putida, A. Xylosoxidans
Mekanisme Resistensi
Mutasi FabI, efflux
Efflux multipel
Mutasi Fabl
Mutasi InhA
Mutasi InhA
Degradasi
Kesirnpulan
Telah dilakukan uji efektivitas antisepik larutan triclosan
l%o secara in vitro terhadap'4 jenis kuman patogen yang
sering menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial yaitu S.
qureus, E.faecalis, E. coli, danP. aeruginosa.
Dari hasil uji efektivitas triclosan 1olo dengan menggunakan suspensi kuman secara in vitro, tampak bahwa
antiseptik ini efektifterhadap S. aureus, E. faecalis, dan E.
c o I i. Ti i c I o s a n I %o tidak efektif terhad ap p. a e r u gi n o s a.
Saran
2007
DaftarPustaka
1.
Ducel
Uj
5.
i Efektivitas
tion.
8.
t5
2004.24(3):r2-16
t6
T7
t8
19
21
sis. The J
22
8.
178
20
23
of Biol Chem
1999; 274(16):lt}-4
V.
ffiot
200?