METODE PELEDAKAN
3.1. PELEDAKAN CARA NON-LISTRIK
3.1.1. Sumbu Api ( Safety Fuse )
Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya adalah merambatkan api
dengan kecepatan tetap.Perambatan api tersebut dapat menyalakan detonator yang
dipasang pada ujung sumbu guna meledakkan bahan peledak.
Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa tekstil dan
material kedap air. Fungsi pembungkus untuk menjaga sumbu api dari kerusakan
mekanis dan kerusakan akibat air atau minyak.
Kecepatan rambat sumbu api yang biasa diperdagangkan adalah :
- 130 detik per meter ( 120 detik/yard), pada permukaan laut dengan variasi 10
detik, untuk sumbu api buatan USA.
- 120 detik per meter dengan variasi yang sama, untuk sumbu api standar Eropa.
Sumbu api harus disimpan digudang yang sejuk, kering dan mempunyai
ventilasi yang baik. Terhindar dari cairan yang mungkin dapat merusak. Suhu
penyimpanan 50 100 0 F dan kelembaban relatif rendah.
3.1.1.1. Pemasangan Detonator pada sumbu api
Pemasangan detonator pada sumbu api dapat dilakukan dengan memakai
crimper.
Crimper dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a) Bench - type Crimper
b) Hand type Crimper
Cara pemasangan sebagai berikut :
-
Potong sumbu api tegak lurus, sesuai dengan panjang yang diperlukan.
Masukkan ujung sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam detonator
sedalam mungkin.
Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjang satu inch kedalam
larutan penyebab kedap air.
Hindari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang tertutup.
Sumbu ledak mempunyai kuat tarik yang baik, ringan dan fleksibel. Sumbu ledak
apabila dinyalakan dapt merambatkan gelombang detonasi kesemua tempat sepanjang
sumbu. Peledakan dengan sumbu ledak tidak memerlukan detonator didalam lubang
tembak.
Sumbu ledak sangat luas pemakaiannya, sangat cocok untuk daerah-daerah yang
kondisi iklimnya banyak petir. Sumbu ledak dikemas dalam bentuk gulungan 500 ft,
1000 ft dalam kotak kemasan berisi 2-4 gulungan.
3.1.2.1. Delay Connector
Delay connector disebut juga non-electric MS delay connector atau detonating
relay connector. Delay connector adalh perlengkapan peledakan yang digunakan
untuk menyelenggarakan peledakan tunda ( delay blasting ) dalam suatu peledakan
memakai sumbu api.
Delay connector mempunyai bermacam-macam interval waktu atau delay time.
Bentuk delay connector adalah berupa tabung tembaga panjangnya 3 inch. Pada
ujung-ujungnya diisi muatan bahan peledak dipisahkan oleh elemen yang fungsinya
menunda peledakan dan disebut delay element.
3.1.2.2. Cara menyambung sumbu ledak
Dalam peledakan memakai sumbu ledak, terutama peledakan dikuari,
pemasangan sumbu ledak terdiri dari trunk line yaitu sumbu ledak sepanjang sisi
lubang tembak dan brach atau downline yaitu
Sumbu ledak yang menuju kedalam lubang tembak.
Penyambungan sumbu ledak dengan delay connector dalam peledakan beruntun dapat
dilakukan dengan cara memotong trunk line antara dua lubang tembak, kemudian
kedua sumbu ledak yang telah terpotong dimasukkan kedalam ujung-ujung delay
connector, selanjutnya dijepit supaya tidak mudah terlepas.
Jarak antara sumbu ledak yang pararel tidak boleh kurang dari 0,2 m.
Jarak antara delay connector / relay connector dengan sumbu yang pararel
harus paling sedikit 1,0 m.
Detonator yang dipakai untuk meledakkan selalu diarahkan pada arah detonasi
sumbu ledak yang diinginkan.
3.1.3. Nonel
Nonel adalah tube plastik,yang mempunyai diameter luar 3 mm. didalamnya
berisi suatu bahan reaktif yang dapat menjalankan gelombang kejut dengan kecepatan
kira-kira 2000 meter per detik.
Dua macam nonel yang tersedia :
1. Nonel GT
mempunyai interval waktu : short delag, deci-second dan half-second delay. Nonel
GT/MS dipakai untuk peledakan tambang terbuka dan nonel GT/T dipakai untuk
peledakan dalam terowongan.
2. Nonel UNITED
adalah system nonel yang terakhir. Detonator mempunyai delay yang sama. Dalam
peledakan urutan waktu peledakan dipasang dipermukaan. Hal tersebut akan
memudahkan pemakaian dan penyimpanannya.
3.1.3.1. Nonel detonator
Bagian-bagian dari detonator adalah sebagai berikut :
1. Kelongsong alumunium, panjangnya bervariasi tergantung panjang dari delay
element.
2. Base charge : bahan peledak kuat.
3. Primer charge : bahan peledak kuat yang peka terhadap nyala api.
4. Delay element
5. Sumbat karet
6. Nonel tube : panjangnya tertentu, ujung yang bebas ditutup.
Macam-macam jenis nonel detonator :
-
Nonel standard
Firing line atau leading wire adalah kawat yang dipergunakan untuk
menghubungkan sumber tenaga listrik dengan rangkaian detonator.
Rangkaian Seri
Rangakaian pararel
Rangkaian Seri-Pararel
BAB IV
PEMBORAN
Dalam penambanagan suatu mineral, pembongkaran batuan umumnya
dilakukan dengan cara peledakan. Urutan pekerjaan peledakan adalah : pemboran,
pemuatan bahan peledak, penyambungan rangkaian peledakan dan penembakan.
Sebelum membahas metode pemboran yang sesuai untuk bermacam-macam jenis
pekerjaan peledakan, perlu diketahui klasifikasi alat bor berdasarkan jenis gaya yang
dipergunakan untuk memecahkan batuan pada waktu pemboran, yaitu :
1. Percussive, Batuan dipecahkan oleh tumbukan berulang kali.
a. Pneumatic rock drill
b. Down the hole drill
c. Independent-rotation drill
d. Cable/churn drill
2. Attritive, Batuan digerus oleh kekuatan abrasi
a. Diamond drill
b. Shot atau calyx drill
3. Rotative-cutting, Batuan dipotong atau diserut
a. Auger drill
4. Rotative-shearing, Batuan dipecahkan oleh kekuatan baji atau geser
a. Drag-bit drill
b. Rotary-percussive drill
5. Rotary-crushing, Batuan dipecahkan oleh kekuatan baji dari daya tekan yang terus
menerus.
a. Heavy rotary drill
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bor adalah :
a. Ukuran lubang ledak.
b. Kedalaman lubang ledak
c. Jenis batuan
d. Kondisi lapangan dan jalan masuk
4.2. Alat bor yang umum dipergunakan dalam tambang terbuka, kauri dan proyek
kontruksi.
Prinsip pemboran adalah mendapatkan kualitas lubang tembak yang tinggi,
dihasilkan oleh pemboran yang cepat dan dalam posisi yang tepat.
rotary drilling
DTH drilling
DTH menggunakan tenaga udara kompresi dalam percussive drilling lebih
efisien dari pada pneumatic top hammer drill biasa. DTH hammer dipasang
dibelakang mata bor didalam lubang. Oleh karena itu sedikit percussion
energy yang dihamburkan kedalam drill steel dan sambungan-sambungan.
Kecepatan penetrasi hamper konstan tidak dipengaruhi oleh kedalaman
lubang. Ketepatan pemboran dari DTH drill adalah baik.
Rotary drilling
Lubang ledak rotary drill dipakai sebagian besar dialam tambang terbuka.
Diameter lubang 102-445 mm sampai kedalaman 50 m.
Empat elemen utama yang terlibat dalam operasi rotary drilling :
- torque yang cukup untuk memutar mata bor dalam sebarang strata yang
dijumpai.
- gaya kebawah mata bor yang cukup tinggi untuk penetrasi optimum.
- volume udara flushing yang cukup untuk membersihkan cutting selama
penetrasi, demikian pula menyediakan udara dingin untuk bearing dari mata
bor.
- pemilihan jenis mata bor yang sesuai untuk material yang akan atau sedang
dibor.
Prinsip dari rotary drilling yaitu rotary drilling memecahkan batuan dengan
energi yang diberikan kepada bit dari gerak putaran dan gaya dorong. Roller
dengan carbide button ditekan kedalam batuan dan diputar, Memotong
cutting. Prinsipnya sama seperti dalam percussive drilling. Cutting
dibersihkan oleh udara flushing yang disediakan oleh kompresor yang berada
diatas bor.
10
untuk terowongan yang mempunyai ukuran sampai 100 meter persegi dimana
kondisi batuan memungkinkan.
b. Split section excavation, dipakai untuk terowongan yang ukurannya besar,
dimana ukuran
11
macam-macam metode penambangan : long- hole drilling, sublevel stoping dan lain
sebagainya.
12