Anda di halaman 1dari 2

Akhlaq Mulia Sang Ilmu Ukur dan Hitung

Tumadi kecil dilahirkan di sebuah desa kecil di daerah jawa timur tepatnya di daerah
pacitan. Pacitan dulu era 50 an sudah sangat berbeda sekali dibanding sekarang, hamparan sawah
dan ladang sudah banyak berkurang berubah menjadi pemukiman penduduk, maklum kebutuhan
tempat tinggal berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk yang kontras dengan
berkurangnya lahan pertanian. Tumadi kecil lahir dari kedua orang tua yang berprofesi sebagai
petani, Bapak Kastomo dengan Ibu mudji. Ia lahir tepat pada hari jumat 08 Juli 1955, dimana
indonesia baru belajar menjadi sebuah negara yang berdaulat, baru 10 tahun indonesia merdeka.
Bapak Kastomo saat itu sudah cukup berumur kurang lebih 39 tahun, sedang Ibu mudji sendiri
masih cukup muda sekitar 24 tahun. Untuk Usia yang demikian Bapak kastomo terbilang masih
ada keinginan mempunyai seorang anak lagi. Profesi umumnya yang ada di sebuah desa kecil
tersebut adalah petani, tidak heran bahwa lingkungan sekitar rumah Bapak Kastomo dan Ibu
mudji adalah sama yaitu bertani, namun siapa sangka sebuah desa kecil tersebut banyak sekali
melahirkan pemimpin - pemimpin besar yang berhasil menjadi banyak panutan banyak orang,
sebut saja Jenderal Besar Susilo Bambang Yudoyono yang telah menjadi presiden ke - 5 kita
yang telah memimpin NKRI selama II periode berturut - turut, Beliau berasal dan tumbuh besar
dari desa kecil tersebut, walau dengan latar belakang orang tua beliau yang berasal dari TNI. Ini
membuktikan bahwa desa kecil dengan latar belakang persawahan juga akan melahirkan kafilah
- kafilah besar, jika teori dan praktek pendidikan dan akhlaq betul - betul diterapkan pada
keseharian kita. Kembali pada kehidupan Tumadi kecil yang sama dengan anak kebanyakan di
desa tersebut, hari - harinya diisi dengan bermain dan membantu orang tua bertani dan berladang
di sawah.

Masuk usia 5 tahun Tumadi kecil di terima di SDN 022 Nglaran wilayah Kebonagung
Daerah Tingkat II Patjitan Daerah Tingkat I Djawa Timur, tahun 1960 an ejaan yang digunakan
masih dengan ejaan yang belum disempurnakan ( contoh : J = Dj, C = Tj, Y = J, K = C, O = Oe ),
sehingga untuk penulisan yang menggunakan huruf seperti di dalam contoh tersebut di ganti
dengan huruf yg belum disempurnakan seperti pada kata Patjitan dan Djawa timur. Tidak
banyak yang penulis tahu tentang teman - teman sebaya Tumadi kecil di sekolah. Sampai dengan
masuk tahun ke- 5 Sekolah Dasar sebuah pergolakan besar terjadi di pusat negara hingga ke
daerah - daerah, khususnya daerah jawa itu sendiri, Gerakan 30 September 1965 atau biasa
disingkat dengan G 30 S PKI, salah satu partai besar yang menguasai lebih dari 30% rakyat
Indonesia selain Partai Nasional Indonesia (PNI) bentukkan Bapak Ir. SOEKARNO. Gerakan
partai ini sangat kejam sekali, partai komunis pertama yang terbentuk di negara yang baru saja
beranjak remaja, Anggota dari partai ini tidak segan - segan untuk menculik ataupun membunuh
sekalipun jika ideologinya berseberangan dengan ideologi partai. Kiblat dari partai ini adalah
negara adidaya Rusia, banyak kita tahu bahwa negara ini adalah musuh bebuyutan negara
superpower Amerika. Beberapa perang dunia sudah sering terjadi antar 2 negara ini, sampai
dengan sekarang pun masih sering kita dengar baik di bidang teknologi maupun pasukan militer
bersaing untuk mendapatkan pengakuan dunia siapa yang paling kuat dan maju. Kontras sekali
dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama islam, ideologi komunis tersebut sangat
merugikan rakyat indonesia,

Anda mungkin juga menyukai