Ganjar Ndaru Ikhtiagung1), Eka Dyah Puspitasari2) dan Farid Mirza Dimjati3)
Staff Pengajar di Politeknik Negeri Cilacap
email korespondensi : brillian.yoriromansky@gmail.com, ekadyah.puspitasari@yahoo.com,
mageti@ymail.com dan poltec@politeknikcilacap.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian yang ditujukan untuk mengetahui kualitas
pelayanan (SERVQUAL) di Politeknik Negeri Cilacap (PNC) terhadap kepuasan mahasiswa.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan PNC dapat melakukan evaluasi dari segi kualitas
pelayanan seperti yang diamanatkan dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS, Teknik ini akan menganalisis Frequency & Descriptive untuk
menggambarkan gap (kesenjangan) antara kepentingan/ekspektasi/prioritas dengan
kinerja/kepuasan pelanggan terhadap kepuasan pelayanan PNC. Jumlah reponden yang
digunakan dalam penelitian adalah 98 mahasiswa jurusan teknik elektronika; 138 mahasiswa
jurusan teknik mesin; dan 114 mahasiswa jurusan teknik informatika. Implikasi hasil
penelitian dari diagram kartesius dan analisis Customer Satisfaction Index (CSI) dapat
disimpulkan bahwa PNC perlu melakukan perbaikan kinerja pelayanan atau ServQual.
Atribut-atribut yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya adalah atribut
yang berada pada kuadran A, adapun atribut tersebut adalah Kebersihan dan kerapian ruang
kuliah/teori dan Kelengkapan fasilitas laboratorium praktek. Selanjutnya yang menjadi
prioritas kedua yang perlu diperbaiki adalah atribut yang berada di kuadran C, sedangkan
Atribut yang masuk dalam kuadran ini adalah atribut 1) Kebijakan administrasi yang
konsisten; 2) Kebersihan kamar mandi dan WC; 3) Penanganan administrasi yang cepat dan
cermat; 4) Kenyamanan suasana kampus; 5) Kelengkapan fasilitas ruang teori; 6) Prosedur
pelayanan yang tidak berbelit-belit; 7) Dosen wali memahami situasi yang dihadapi oleh
Mahasiswa; 8) Karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan mahasiswa; 9) Akses Internet
yang cepat dan stabil; 10) Kontrol masa studi oleh dosen wali; dan 11) Area parkir yang rapi
dan teratur. Atribut yang dianggap penting dan sudah sesuai dengan yang diharapkan
sehingga bisa menjadi aset untuk dikembangkan adalah atribut yang berada di kuadran B.
Atribut yang dianggap berlebih adalah atribut yang berada di kuadran D. Melalui
perhitungan CSI, diperoleh nilai sebesar 62,61% yang menunjukkan bahwa kepuasan
Mahasiswa Cukup Puas.
Kata kunci : Kualitas Pelayanan (SERVQUAL), Kepuasan, dan Importance Performance
Analysis, Politeknik Negeri Cilacap
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan sebuah
perusahan yang bergerak di bidang jasa
dalam hal ini Pendidikan. Menurut Zethaml
dan Bitner dalam Buchari Alma (2005:3) jasa
merupakan semua aktivitas ekonomi yang
a. Bagaimana
tingkat
mahasiswa
terhadap
pelayanan di PNC ?
kepuasan
kualitas
mereka
terima
dengan
layanan
sesungguhnya yang mereka harapkan.
Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang
diperhatikan serius oleh perusahaan, yang
melibatkan seluruh sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL)
Pasuraman (1988) dalam Lupiyoadi
(2006:182) berhasil mengidentifikasikan lima
dimensi SERVQUAL yang digunakan
konsumen dalam mengevaluasi kualitas
pelayanan yaitu : 1) Bukti fisik (tangible),
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai dan sarana komunikasi. 2)
Kehandalan
(reliability),
kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera memuaskan. 3) Daya tanggap
(responsiveness), yaitu keinginan para staf
untuk
membantu
konsumen
dan
memberikan dengan tanggap. 4) Jaminan
(assurance),
mencakup
kemampuan,
kesopanan dan sifat dipercaya dimiliki para
staf, bebas dari bahaya risiko dan keraguraguan. 5) Empati (empathy), meliputi
kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, dan memahami
kebutuhan para konsumen.
Konsep Kepuasan Konsumen
Salah satu faktor yang menetukan tingkat
keberhasilan perusahaan adalah kemapuan
dalam memberikan kualitas pelayan kepada
konsumen untuk mencapai kepuasan.
Pencapaian kepuasan dapat merupakan
proses sederhana, komplek atau pun rumit.
Dalam hal ini peranan setiap individu dalam
service encounter sangatlah penting dalam
pengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk.
Untuk dapat memahami tingkat kepuasan
pelanggan secara baik, maka perlu dipahami
pula sebab-sebab kepuasan. Menurut Goesth
dan Davis dalam Yamit (2002:8) kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi dan
melebihi harapan.
Salah satu aspek penting dalam riset
pemasaran
adalah
mengidentifikasi
bagaimana
karakter
keinginan
dan
kebutuhan
konsumen
akan
suatu
produk/jasa. Karakter pasar pada dasarnya
merupakan gambaran perilaku rata-rata
Model Konseptual
Model konseptual yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
gambar 2 dibawah ini :
Sampel
Karakteristik sample dalam penelitian ini
diambil dari masing-masing jurusan PNC,
hal ini di karenakan adanya variabel yang
berkaitan dengan kepuasan mahasis terhdap
terhadap dosen per jurusan. Adapun hasil
yang diperoleh dengan menggunakan rumus
Slovin adalah sebagai berikut : Jurusan
Teknik Elektronika sebanyak 98 mahasiswa;
Jurusan Teknik Mesin sebanyak 138
mahasiswa; dan Jurusan Teknik Informatika
sebanyak 114 mahasiswa.
Pengukuran Data
Skala pengukuran yang digunakan pada
penelitian ini adalah skala Linkert dimana
tingkat ukuran ordinal banyak digunakan
dala penelitian sosial terutama untuk
mengukur
kepentingan,
persepsi
(Singaribum dan Masri, 1995). Pemberian
skor, yaitu kegiatan pemberian nilai atau
harga yang berupa angka pada jawaban dari
kuisioner untuk memperoleh data kuantitatif
yang diperlukan. Tingkat skala Likert yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala
1-7 yang meliputi :
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Agak Setuju (AS)
Netral (N)
Agak Tidak Setuju (ATS)
Tidak Setuju(TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
skor 7
skor 6
skor 5
skor 4
skor 3
skor 2
skor 1
Uji Validitas
Menurut
Azwar
(1986)
validitas
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Uji validasi
digunakan untuk mengukur valid atau
tidaknya
butir
kuesioner.
Kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur. Pengukuran
tingkat validitas menggunakan analisis
Bivariate Person (Uji Korelasi Pearson
Product Moment) dengan software SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) ver.
21. Dalam uji ini setiap butir pertanyaan akan
diuji relasinya dengan skor total variabel
yang dimaksud.
Keterangan:
N = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan
Y = Skor total
Uji Reliabilitas
Relialibilitas merupakan indeks yang
menunjukkan sejauh mana alat pengukur
dapat
depercaya
atau
diandalkan.
Kepercayaan itu dalam bentuk keandalan
instrumen atau atribut yaitu konsistensi hasil
dari waktu kewaktu jika suatu atribut
digunakan pada subjek. Reliabilitas diuji
dengan melihat koefisien Alpha dengan
melakukan Reability Analysis menggunakan
teknik alpha cronchbach dengan SPSS ver. 21
for windows, yaitu:
Keterangan:
= koefisien reliabilitas Cronbachs Alpha
K = jumlah item pertanyaan yang diuji
= Jumlah varian skor item
= Varians skor-skor tes (seluruh item K)
Analisis Data
Teknik Importance Performance Analysis.
Analisis Frequency & Descriptive akan
dilakukan untuk menggambarkan gap
(kesenjangan)
antara
kepentingan/ekspektasi/prioritas
dan
kinerja/kepuasan
pelanggan
terhadap
kepuasan
pelayanan
PNC.
Untuk
mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa,
digunakan Gap Analysis, Diagram Cartesius
dan customer satisfaction index (CSI) yang
digunakan untuk menganalisis tingkat
kepuasan pelanggan secara keseluruhan dan
per-variabel dimensi, untuk mengetahui
besarnya CSI, maka dapat dilakukan
langkah-langkah
sebagai
berikut
:
(Aritonang, 2005).
Pertama, menentukan Mean Importance Score
(MIS). Nilai ini berasal dari rata-rata
kepentingan tiap konsumen.
Di mana :
n = Jumlah konsumen
Yi = Nilai kepentingan produk layanan Y ke-i
Dimana :
p = Produk layanan kepentingan ke-p
Di mana:
p = Produk layanan kepentingan ke-p
HS = (Highest Scale) Skala maksimum yang
digunakan
Langkah
terakhir
yaitu
menghitung
Customer Satisfaction Index (CSI) dengan
rumus : CSI = x 100% Nilai yang diperoleh
dari perhitungan CSI digunakan untuk
mengetahui tingkat kepuasan pengunjung.
Tingkat
kepuasan
responden
secara
menyeluruh dapat dilihat dari kriteria
kepuasan yang tercantum pada tabel 1
berikut ini :
Uji Validitas
Uji
validitas
kuesioner
Harapan
menunjukkan seluruh nilai korelasi atau rhasil setiap pertanyaan lebih dari nilai rTabel sebesar 0,273, berarti semua
pertanyaan harapan dianggap valid.
Sedangkan uji validitas kuesioner Kinerja
menunjukan nilai r hitung r tabel hal
tersebut menunjukan semua indikator
(observed) adalah valid digunakan sebagai
item statement atau pertanyaan Mahasiswa
tentang kinerja (Performance) ServQual PNC.
Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan pengujian validitas,
langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas
yaitu
berhubungan
dengan
masalah
ketepatan dari suatu data, sedangkan untuk
pengujian reliabilitas melalui nilai koefisien
alpha dengan dibandingkan nilai 0,60. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Konstruk atau variabel dikatakan reliabel
apabila mempunyai nilai alpha di atas 0,60
dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2005).
Berdasarkan perhitungan reliabilitas
dengan menggunakan alat bantu spss
menunjukkan bahwa semua dimensi yang
Keterangan :
Tan dalah Tangibles/buktinyata. Tan 1 (kenyamanan suasana
kampus), Tan 2 (kelengkapan fasilitas ruang kuliah teori), Tan 3
(kebersihan dan kerapian ruang kuliah, Tan 4 (kelengkapan fasilitas
laboratorium), Tan 5 (kebersihan kamar mandi dan WC), Tan 6
(kerapian penampilan civitas akademika), Tan 7 (area parkir yang
rapi dan teratur), Tan 8 (akses internet yang cepat dan teratur), dan
Tan 9 (kelengkapan buku dan kebersihan ruang perpustakaan). Rea
adalah Reliability/Kehandalan. Rea 1 (Prosedur pelayanan tidak
berbelit-belit, Rea 2 (SOP mudah dipahami), Rea 3 (Penanganan
administrasi yang cepat dan cermat), Rea 4 (Kebijakan administrasi
yang konsisten). Rsp adalah Responsiveness/kesigapan. Rsp 1
(Karyawan cepat tanggap melayani Mahasiswa) Rsp 2 (Karyawan
cepatn tanggap menyelesaikan keluhan Mahasiswa) Rsp 3 (Dosen
cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan Mahasiswa). Assn
adalah Assurance/Jaminan. Assn 1(Kemampuan para dosen dalam
menyampaikan materi perkuliahan yang baik dan mudah dipahami,
Assn 2 (ketrampilan dan ketelitian pegawai administrasi), Assn 3
(keramahan para karyawan dalam memberikan palayanan) Assn 4
(Kedisiplinan
Dosen
dalam
mengajar).
Emp
adalah
Empathy/empati. Emp 1 (Perhatian pegawai administrasi kepada
Mahasiswa dalam memberikan pelayanan) Emp 2 (Kontrol masa
stusi oleh Dosen Wali) Emp 3 (Dosen Wali memahami situasi yang
dihadapi oleh Mahasiswa).
1. Keandalan (reliability)
Atribut
Kebersihan dan kerapian ruang
kuliah/teori
A. Permasalahan :
Dari pengamatan saat dilakukan
penelitian ini ada beberapa catatan
penting terkait dengan kebersihan
dan kerapian ruang kuliah dan
teori :
a. Tidak berjalannya koordinasi
antar unit BAAK dan BAUP
tentang pengeloaan kebersihan
dan kerapian ruang kuliah teori.
b. Petugas
kebersihan
lebih
cendrung atau focus pada
kebersihan dan kerapian ruang
Dosen dan staff administrasi
saja, sedangkan kebersihan dan
kerapian ruang kualiah kurang
mendapatkan penanganan.
c. Masih banyak waktu luang
yang dapat dimanfaatkan
d. Jumlah
tenaga
kebersihan
kurang
dengan
luasnya
wilayah kampus PNC
e. Belum adanya SOP tentang
kebersihan ruang kuliah teori.
B. Perencaan :
a. Mengoptimalkan koordinasi antar
BAAK dan BAUP
b. Membuat kebijakan atau aturan
mengenai
kebersihan
dan
kerapian ruang kelas (SOP)
c. Pengadaan
peralatan
dan
perlengkapan kebersihan
d. Mengoptimalkan
monitoring
keruang kelas
C. Pengorganisasian :
a. BAAK
(Bagian
Adinistrasi
Akademik)
b. BAUP (Bagian Umum dan
Pegawai)
laboratorium praktek
A. Permasalahan
kelengkapan
fasilitas
laboratorium praktek
a. Kepala laboratoium harus
berperan
aktif
dalam
mengkoordinasikan
antara
PLP dengan unit perawatan
dan perbaikan
b. Mengadakan
pelatihan
perawatan dan perbaikan atau
Troubleshooting alat laboratorium
untuk
PLP
dengan
cara
mengudang narasumber dari
ATPM
(Agen
Tunggal
Pemengang Merk) tertentu