Anda di halaman 1dari 31

BAB 1

TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN1


A.Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan
kesejahteraan pemilik perusahaan atau memaksimalkan nilai
perusahaan.
Secara teori manajer keuangan setuju terhadap tujuan manajemen
keuangan, yaitu memaksimalkan kesejahteraan stockholders atau
meningkatkan value of the firm, yang konsekuensinya adalah
penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif.
B.

Fungsi Manjemen Keuangan


Untuk mencapai tujuan tersebut, maka fungsi manajemen
keuangan pada dasarnya adalah sebagai pengambil beberapa
keputusan dibidang keuangan. Yaitu :
1. Keputusan Investasi
Dengan melakukan investasi, berate perusahaan menggunakan
dana dengan harapan mampu menghasilkan arus kas masuk
pada waktu-waktu mendatang melebihi nilai investasi awal
selama periode tertentu.
2. Keputusan Pembelanjaan
Keputusan mengenai sumber dana yang akan digunakan (baik
sumber dana internal atau eksternal, jangka pendek maupun
jangka panjang) di sebut keputusan pembelanjaan. Keputusan ini
dikatak efektif jika tercermin pada biaya dana yang minimal.
3. Kebijakan Deviden
Kebijakan dividen pada prinsipnya menyangkut keputusan
mengenai berapa persen dari laba yang diperoleh perusahaan

Drs. Abdul Halim, M.M., Ak., Manajemen Keuangan Bisnis, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2007), hlm. 02-210
1

akan dibagikan kepada pemegang saham dan bentuk dividen


dan berapa persen yanag akan ditahan dalam bentuk dividen
dan berapa persen yang akan di tahan dalam bentuk laba di
tahan guna pembiayaan investasi di masa mendatang.

C.

Prinsip-Prinsip Stakeholders
Prinsip-prinsip stakeholders adalah sebagai berikut :
1. Pelanggan
Pelanggan merupakan orang yang membeli produk dari
perusahaan dan merupakan pihak yang sangat penting, karena
kepadanya perusahaan bergantung. Hal yang harus diperhatikan
perusahaan kepada pelanggan meliputi :
Memberikan produk yang terbaik dan sesuai dengan tuntutan
mereka, memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua
transaksi, termasuk pelayanan yang tinggi dan memperbaiki
ketidakpastian mereka.
2. Pekerja
Perusahaan memiliki tanggungjawab dalm memberikan
pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi
kehidupan mereka, memberikan kondisi kerja yang menghormati
kesehatan dan martabat setiap pekerja.
3. Pemegang saham
Bisnis memiliki beberapa tanggung jawab sebagai penghormatan
atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham untuk
mengelola bisnisnya, yaitu dengan menerapkan manajemen
yang professional dan tekun guna memperoleh keuntungan yang
wajar dan kompetitif atas modal yang telah ditanamkan.
4. Pemasok

Hubungan perusahaan dengan pemasok dan subkontraktor harus


didasarkan pada sikap saling menghormati. Perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk hal-hal seperti mengusahakan
terwujudnya prinsip keadilan dan kejujuran dalam semua
aktivitas, baik dalam menetapkan harga, license, dan hak-hak
untuk menjual serta menjamin bahwa aktivitas bisnis perusahaan
terbatas dari segala bentuk pemaksaan dan proses yuridis yang
tidak perlu.
5. Pesaing
Persaingan ekonomi secara wajar merupakan satu tuntutan dasar
bagi bertumbuhnya kesejahteraan bangsa-bangsa. Karena itu,
setiap perusahaan harus menghormati persaingan dan memiliki
tanggung jawab untuk hal-hal dalam mengembangkan pasar
terbuka untuk perdagangan dan investasi.
6. Masyarakat
Perusahaan mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat,
sehingga bisnis yang dijalankan tetap memerhatikan hal-hal :
menghormati hak asasi manusia dan lembaga-lembaga
demokrasi dan mengembngkan pelaksanaanya, mengakui
kewajiban sah pemerintah kepada masyarakat dan mendukung
kebijakan dan pelaksanaan publik yang bertujuan untuk
mengembangkan manusia melalui hubungan yang harmonis
antara perusahaan dengan bagian-bagian masyarakat.
Perusahaan memainkan peran dalam memperbaiki kehidupan
pelanggan, karyawan, dan pemegang saham dengan berbagai
kesejahteraan kepada mereka. Pemasok dan pesaing juga
mengharapkan agar perusahaan menghormati kewajibankewajibannya dalam semangat kejujuran dan fairness.
BAB 2
3

PENILAIAN SEKURITAS
A.

Pendahuluan
Kata nilai dapat diartikan berbeda bagi setiap orang. Oleh
karena itu, penggunaan dan penginterpretasiannya harus dilakukan
dengan cepat. Sehubungan dengan penilaian surat berharga jangka
panjang, dikenal istilah nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
untuk membedakan nilai tersebut, berikut penjelasannya.
Nilai buku diartikan sebagai selisih antara total asset
perusahaan dengan kewajiban dan saham preferen yang tercantum
dalam neraca perusahaan. Nilai pasar diartikan sebagai harga pasar
dimana sekuritas tersebut di perdagangkan pada pasar bebas. Nilai
intrinsic diartikan sebagai harga sekuritas tersebut yang seharusnya
dihargai berdasarkan fakta-fakta penunjang penilaiannya, seperti
asset, pendapatan, prospek dimasa depan, kewajiban, dan lainnya.

B.

Penilaian Saham Preferen


Saham preferen merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham
preferen serupa dengan saham karenan dua hal. Pertama, mewakili
kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tampa tanggal jatuh tempo
yang tertulis diatas lembaran saham tersebut. Kedua, membayar
deviden.
Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi
terletak pada tiga hal. Pertama, ada klaim atas laba dan aktiva
sebelum saham biasa. Kedua, dividennya tetap selama masa
berlaku (hidup) dari saham. Ketiga, memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (conve

rtible) dengan saham biasa.

Bila terjadi likuidasi, hak pemegang saham preferen diberikan


setelah hak para kreditor, tetapi sebelum hak pemegang saham
4

biasa. Biasanya hak ini terbatas pada nilai nominal saham. Saham
preferen memiliki dividen yang ditentukan, misalnya 10% dari nilai
nominalnya. Namun, pembayaran deviden itu tergantung pada
kebijakan, bukan kewajiban tetap, artinya dewan komisaris
mempunyai kekuasaan penuh untuk mengabaikan deviden saham
preferen bila dewan itu menghendaki demikian.
Saham peferen umumnya tanpa muturitas (tanpa jatuh
tempo) dan akan mendapatkan dividen yang pasti dalam jumlah
tetap setiap periode meskipun laba yang diperoleh perusahaan
meningkat ataupun menurun. Dengan demikian, model penilaian
saham preferen sebagai berikut.
PV=

d
i

Keterangan symbol :
Pv = nilai saham preferen
d = deviden saham preferen
i = tingkat return yang
diminta investor
C.

Penilaian Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi
dana (emiten). Jadi, surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli utang
perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Sehubungan dengan perdangangan obligasi, dikenal dengan istilaistilah berikut.
1. Face value atau nilai nominal, menunjukan besarnya nilai obligasi
yang dikeluarkan
5

2. Jatuh tempo, merupakan tanggal ditetapkannya emiten harus


membayar kembali uang yang telah dikeluarkan investor pada
saat membeli obligasi. Jumlah uang yang harus dibayar sama
besarnya dengan nilai nominal obligasi. Tanggal jatuh tempo
tersebut tercantum dalam sertifikat obligasi.
3. Bunga atau kupon, merupakan pendapatan (yield) yang diperoleh
pemegang obligasi yang mana periode waktu pembayarannya
dapat berbeda-beda, misalnya ada yang membayar sekali dalam
tiga bulan, enam bulan, atau sekali dalam setahun.
1. Model nilai sekarang (present value)
Pemegang obligasi dengan jangka waktu pada saat jatuh tempo
akan menerima pembayaran sejumlah nilai nominal ditambah
penerimaan-penerimaan bunga setiap periode. Model nilai sekarang
obligasi berjangka waktu adalah sebagai berikut.
n

BO
NN
+
(1+i)
(1+i)
t 1

Keterangan symbol:
PV = Present value

n = jangka waktu

Obligasi

obligasi

BO = bunga obligasi

i = tingkat return yang di

(dalam rupiah)

minta invest

NN = Nilai nominal
Obligasi
2. Model yield to maturity
Yield maturity (hasil sampai jatuh tempo) adalah tingkat diskonto
(discount rate) yang membuat nilai sekarang (present value) dari
arus kas (cash flow) masa depan yang dijanjikan secara total sama
dengan harga pasar obligasi saat ini. Dengan demikian, untuk to
6

maturity analog dengan internal rate of return (IRR), yaitu konsep


yang gunakan untuk membuat keputusan dalam capital budgeting.
Yield to maturity dapat dihitung dengan model sebagai berikut.

P=

C1
( 1+ y )1

C2
(1+ y )

++

Cn
(1+ y )

Keterangan symbol :
P = harga pasar Obligasi

C = arus kas tunai di tahun

C = arus kas tunai di tahun

ke- n

ke-1

y = yield to maturity

C = arus kas tunai di tahun

yang dijanjikan dari obligasi

ke-2
3. Model nilai intrinsic
Nilai intrinsic obligasi adalah nilai yang seharusnya terjadi,
modelnya sebagai berikut:

NI=

Cf
(1+ y )

Cf
(1+ y )

++

Cf
(1+ y )

Keterangan symbol :
NI= nilai intrinsic

Cf= arus kas tunai di tahun

Cf= arus kas tunai di tahun

ke-n plus bunga

ke-1

y = yield to maturity yang

Cf= arus kas tunai di tahun

dijanjikan dari obligasi

ke-2
D.

Penilaian Saham Biasa


E. Diantara surat-surat berharga yang diperdagangkan dipasar
modal, saham biasa adalah yang paling dikenal masyarakat.
Diantara emitmen (perusahaan yang menerbitkan sekuritas), saham

biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik


dana dari masyarakat.
F.

Keuntungan yang diperoleh pemodal dengan memiliki

saham
a. Deviden,

yaitu

pembagian

keuntungan

yang

diberikan

perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang


diperoleh perusahaan.
b. Capital gain, merupakan selisih antara harga jual dan harga beli.
G.

Risiko yang dihadapi pemodal dengan memiliki saham

a. Tidak mendapat dividen.


b. Capital loss.
c. Perusahaan bangkrut

d. Saham di-delis dari bursa


(delisting)

atau yang dilikuidasi


e.
1. Model penilaian saham periode tunggal
f. Pengembalian atau return yang diharapkan atas saham biasa
terdiri dari dua unsure, yaitu dividen tunai yang diharapkan tiap
tahun dan harga yang diterima pada akhir tahun.
2. Model penilaian saham multi periode
g. Sebelumnya telah dibahas model penilaian saham biasa
dimana investor memiliki sahan untuk waktu satu tahun atau
satu periode, menerima dividen, kemudian menjualnya pada
akhir tahun.
3. Model pengembalian
h. Pengembalian atau return atas saham biasa terdiri atas dua
unsur, yaitu sebagai berikut

a. Capital again, yaitu keuntungan bagi investor yang diperoleh


dari kelebihan harga jual atas harga beli dipasar sekunder
b. Yield, yaitu aliran kas yang diterima investor secara periodic,
misalnya berupa dividen.
4. Model pengembalian yang diharapkan
5. Model risiko
i. Apabila risiko dinyatakan sebagai seberapa besar
penyimpangan atas hasil yang diperoleh dengan hasil yang
diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat statistic
yang digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut adalah
deviasi standar. Semakin besar nilainya, maka semakin besar
risikonya.
j.
k.
l.
m.
n.
o. BAB 3
p. KONSEP DASAR CAPITAL BUDGETING
q.
A.

Konsep Time Value Of Money


r.

Ada dua hal mengapa konsep ini penting dipelajari.

Pertama, karena satu juta rupiah yang diterima hari ini lebih
berharga disbanding satu juta rupiah yang akan diterima setahun
kemudian, karena segera dapat diinvestasikan dan menjelangnya
berakhirnya masa investasi akan menghasilkan keuntungan
sehingga jumlah total yang tersedia di akhir masa investasi menjadi
lebih besar di banding investasi mula-mula. Kedua, karena masa
depan mengandung risiko dan ketidak pastian, lebih lama seseorang
9

harus menunggu menerima satu juta rupiah, lebih besar resiko dan
ketidakpastiannya bahwa ia akan pernah memperoleh satu juta
rupiah yang yang ia cari. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut
dijelaskan konsep time value of money, yang meliputi future value
dan present value.
1. Future value
s. Konsep ini dimaksudkan untuk menghitung jumlah uang awal
periode yang akan diterima dimasa mendatang dengan tingkat
bunga tertentu. Ada 4 tingkat bunga
a. Future value dengan tingkat bunga dibayar tahunan
b. Future value dengan tingkat bunga dibayar beberapa tahun
dalam setahun
c. Future value dari anuitas
d. Future value dari pengeluaran yang berbeda
2. Present value
t. Present value adalah kebalikan dari konsep future value, yaitu
menghitung nilai sekarang dari penerimaan yang akan diterima
diwaktu mendatang dengan tingkat bunga tertentu. Ada 3
tingkat pembagian bunga

B.

a. Present value dari penerimaan sekaligus


b. Present value dari penerimaan berbeda
c. Future value dari anuitaS
u.
Nilai Investasi Awal/Initial Investment
v.

Investasi di fixed asset memerlukan pengeluaran awal

dalam jumlah yang relative besar sebelum mamfaat yang akan


diterima dapat direalisasikan. Penghitungan nilai investasi awal
untuk investasi di fixed asset baru dan untuk investasi penggantian
fixed asset memiliki pendekatan yang berbeda yaitu:

C.

a. Nilai investasi awal untuk investasi fixed asset baru


b. Nilai investasi awal untuk investasi penggantian fixed asset
w.
Cash Flow

10

x.

Dalam Mempertimbangkan Suatu Investasi Jangka Panjang Di

Fixed Aset Manajemen Perlu Memahami 3 Arus Kas Yaitu Sebagai


Berikut.
a. Arus kas keluar awal
b. Arus kas operasional
c. Terminasi arus kas
y. BAB 4
z. METODE PENILAIAN CAPITAL BUDGETING
aa.
A. Metode Net Present Value (NPV)
ab.

Menurut metode net present value (NPV), seluruh aliran

kas bersih dipresent value kan atas dasar factor diskonto (discount
factor = DF). Hasilnya dibandingkan dengan initial investment atau
incremental outlay. Selisih antara keduanya merupakan NPV. Df
yang umum dipakai untuk mempresent valuekan aliran kas bersih
adalah cost of capital (COC) perusahaan atau rate of return (ROR)
yang dikehendaki perusahaan.
B. Metode Internal Rate Of Return (IRR)
ac.Internal Rate Of Return (Irr) adalah hasil bunga yang
sesungguhnya di janjikan oleh suatu usulan proyek investasi selama
umurnya. IRR ini dapat dihitung dengan menemukan Df yang dapat
menjadikan NPV sama dengan nol.
C. Metode Profitability Index (PI)
ad.

Metode ini merupakan perbandingan antara PVNCF dan

PVTC dengan II. Metode ini juga sering disebut dengan model rasio
manfaat biaya.
ae.
af.

BAB 5
11

ag.

STRUKTUR MODAL

ah.
A.

Teori Struktur Modal


ai.

Struktur modal menunjukkan perimbangan jumlah utang

jangka pendek yang bersifat tetap, utang jangka panjang, saham


preferen, dan saham biasa. Dalam teori struktur modal dinyatakan
mengenai apakah perubahan struktur modal berpengaruh atau
tidak terhadap nilai perusahaan, dengan asumsi keputusan
investasi dan kebijakan deviden tidak berubah. Apabila ada
pengaruhnya, berate ada struktur modal yang terbaik, tetapi jika
tidak ada pengaruhnya, berate tidak ada struktur modal yang
terbaik.
aj.

Ada 3 pendekatan yang dapat digunakan, yaitu sebagai

berikut:

B.

1. Pendekatan Laba sebelum bunga danpajak


2. Pendekatan laba bersih sebelum pajak
3. Pendekatan tradisional
ak.
Konsep Leverage
al.

Leverage adalah penggunaan asset atau dana, di mana

atas penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung beban


tetap berupa penyusutan atau berupa bunga. Ditinjau dari laporan
laba rugi, leverage dibedakan menjadi 2, yaitu operating leverage
dan financial leverage. Operating leverage adalah penggunaan
asset dengan beban tetap dengan harapan bahwa return yang
dihasilkan atas penggunaan tersebut akan dapat menutup biaya
tetap dan biaya variabel. Sedangkan financial leverage adalah
penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan untuk dapat
meningkatkan earning per share (EPS).
C.

Biaya Modal
12

am.

Konsep biaya modal dimaksudkan untuk menghitung

besarny abiaya yang nyata nyata ditanggung oleh perusahaan


sehubungan dengan penggunaan dana dari suatu sumber. Hasil
penghitungan tersebu tantara lain akan digunakan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak suatu
usulan investasi (jika menggunakan metode IRR). Di samping itu,
juga akan digunakan sebagai discount rate dalam menghitung
present value.
a.
b.
c.
d.
e.

D.

Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

Modal Utang Jangka Panjang (Cost of Debt)


Modal Saham Preferen (Cost of Prefered Stock)
Modal Saham Biasa (Cost of Common Stock)
Modal Laba Ditahan (Cost of Return Earning)
Modal Rata-Rata Tertimbang (Weight Average Cost of

Capital)
an.
Struktur Modal Optimal
ao. Dalam uraian sebelumnya dijelaskan bahwa besar
kecilnya weight everage cost of capital sangat bergantung pada
perbandingan masing-masing sumber dana beserta biaya masingmasing sumber dana tersebut. Apabila di dasarkan pada konsep
cost of capital, maka perusahaan akan berusaha untuk memiliki
struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang dapat
meminimumkan biaya penggunaan modal secara keseluruhan.
ap.
aq.

BAB 6

STRUKTUR KEUANGAN

A. Pengertian
ar.

Struktur keuangan menunjukkan cara bagaimana

perusahaan membiayai asetnya. Struktur keuangan dapat dilihat


pada sisi kanan (pasiva) pada neraca, yang meliputi utang jangka
pendek, utang jangka panjang, dan ekuitas. Dalam menentukan
struktur keuangan, terdapat 2 pedoman yang konservatif, yaitu
keuangan konserfativ vertical dan struktur keuangan konservatif
horizontal.
13

as.

Struktur keuangan konserfatif vertical memberikan

pedoman perimbangan antara besarnya modal asing dan modal


sendiri. Aturan instruktur keuangan ini menyatakan bahwa
penggunaan modal asing tidak boleh melebihi modal sendiri.
at.

Struktur keuangan konserfatif horizontal memberikan

pedoman perimbangan antara besarnya modal sendiri dengan


aktiva tetap ditambah dengan persediaan yang harus tersedia.
Aturan instruktur keuangan ini menyatakan bahwa jumlah aktiva
tetap ditambah dengan persediaan minimal yang harus tersedia
tidak boleh melebihi modal sendiri. Jika melebihi, berate ada
sebagian yang dibelanjai modal asing. Jika jangka waktu modal
asing tersebut lebih pendek dari pada jangka waktu terikatnya
dalam aktiva tersebut, maka likiuditas perusahaan akan terganggu.
au.

Dalam menetapkan besarnya tingkat penggunaan

modal asing (utang), manajer keuangan perlu memperhatikan 2


jenis resiko keuangan, yaitu sebagai berikut:
1. Resiko yang timbul karena perusahaan tidak mampu
membayar

kembali

pinjamannya

beserta

kewajiban

lainnya.
2. Resiko yang timbul karena semakin kecilnya keuntungan
yang di peruntunkan bagi pemilik perusahaan karena
terlalu besarnya beban bunga yang dibayarkan kepada
kreditor.
B. Penggunaan Utang Ditinjau Dari Sisi Likiuditas
av.

Analisis ROE dan EPS, ditekankan pada aspek

kemampuan perusahaan dalam memperoleh EBIT atas penggunaan


utang. Padahal dengan penggunaan utang tersebut, perusahaan
akan menanggung kewajiban tetap berupa angsuran pokok
pinjaman serta bunganya. Agar dengan penggunaan utang tersebut

14

di kemudian hari tidak menimbulkan kesulitan likiuditas, maka perlu


dilakukan analisis.
C. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Struktur Keuangan
aw.

Secara umum, faktor-faktor yang memengaruhi struktur

keuangan suatu perusahaan antara lain sebagai berikut :


1. Tingkat
2.
3.
4.
5.

pertumbuhan

6. Kebijakan deviden
7. Pengendalian
8. Perbedaan
kegiatan

penjualan
Stabilitas penjualan
Struktur aktiva
Sikap manajemen
Sikap pemberi pinjaman

perusahaan
9. Kelas industry
10. Ukuran perusahaan

15

19.
20.
A.

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18. BAB 7
KEBIJAKAN DEVIDEN

Kontoversi Pembayaran Dividen Dan Laba Ditahan


21.

Bila dividen kas dibayarkan setinggi-tingginya, harga

pasar saham kemungkinan akan meningkat; namun disisi lain,


pertumbuhan investasi perusahaan relative lambat, karena jumlah
laba ditahan (return earning) yang digunakan untuk membiayai
pertubuhan investasi tersebut relative sedikit. Sebaliknya, bila
dividen kas dibayarkan serendah-rendahnya, harga pasar saham
kemungkinan akan menurun; namun di sisi lain, pertumbuhan
investasi perusahaan relative cepat, karna jumlah laba di tahan
yang digunakan untuk membiayai pertumbuhan tersebut relative
besar.
B.

Stock Dividend
22.

Stock dividend adalah pembagian dividen dalam bentuk

saham, biasanya dinyatakan dalam suatu persentase tertentu dari


jumlah saham yang beredar. Stock dividend mengakibatkan
kapitalisasi dari sebagian laba ditahan sehingga komposisi modal
sendiri dari suatu perusahaan akan berubah.
C.

Stock Split
23.

Stock split (pemecahan saham) adalah perubahan nilai

nominal per lembar saham dan perubahan jumlah saham yang


beredar, sesuai dengan factor pemecahnya (split factor).
Perusahaan melakukan stock split karena hargas ahamnya di nilai

terlalu tinggi (overvalued). Harga saham yang over valued


menyebabkan kemampuan investor untuk membeli saham tersebut
menjadi menurun. Melalui stock split, di harapkan harga saham
terjadi pada kisaran tertentu yang dianggap optimal, pada akhirnya
saham perusahaan lebih aktif di perdagangkan.
D.

Repurchase Of Stock
24.

Repurchase of stock (pembelian kembali saham)

merupakan bagian dari kebijakan dividen apabila perusahaan


mempunyai dana yang melebihi kebutuhan investasi sekarang dan
dapat diramalkan dimasa mendatang. Jika sebagian saham yang
beredar dibeli kembali oleh perusahaan yang bersangkutan, maka
jumlah saham yang beredar akan menjadi lebih sedikit. Ini akan
meningkatkan pendapatan per lembar saham, asalkan pembelian
kembali tersebut tidak berpengaruh pada laba perusahaan.
Kenaikan pendapatan per lembar saham ini akan meningkatkan
harga saham di pasar.
25.

Repurchase of stock ini dapat dilakukan melalui

tiga cara, yaitu sebagai berikut :


1. Tender offer. Perusahaan membeli kembalisaham dari pemegang
saham melalui penawaran resmi, dengan harga (biasanya)
melebihi harga pasar. Pemegang saham yang setuju dengan
harga

yang

ditawarkan

perusahaan

akan

mengumpulkan

sahamnya untuk dijual kepada perusahaan.


2. Negotiated basis. Perusahaan membeli kembali saham dari
pemegang saham melalui beberapa pemegang saham besar
(major stockholder).
3. Open market repurchase. Perusahaan membeli kembali saham
dari pemegang saham melalui pasar modal, dalam hal ini pialang
atau

broker

yang

membantunya.

Sebagai

imbalannya,

perusahaan memberikan fee sebesar persentase tertentu.

26.
28.
29.
A.

27. BAB 8
MANAJEMEN MODAL KERJA

Konsep Modal Kerja


30.

Manajemen modal kerja berkenaan dengan manajemen

aktiva lancer dan utang lancar, terutama tentang bagaimana


menggunakannya dan bagaimana komposisi keduannya akan
memengaruhi resiko. Terdapat dua konsep modal kerja, yaitu modal
kerja bersih (net working capital) dan modal kerja kotor (gross
working capital). Modal kerja mengacu pada net working capital,
yaitu selisih antara aktiva lancer dengan utang lancar. Sedangkan
modal kerja mengacu pada gross working capital, yaitu keseluruhan
aktiva lancer.
31.
32.
B.

Penentuan Proporsi Kebutuhan Dana


33.

Pada dasarnya ada 3 pendekatan yang dapat di

gunakan untuk menentukan komposisi kebutuhan dana (beberapa


proporsi jumlah utang jangka pendek dan beberapa proporsi jumlah
jangka panjang) dalam kaitannya dengan kemampuan laba dan
resiko.Yaitu sebagai berikut :

C.

1. Pendekatan agresif
2. Pendekatan konservatif
3. Pendekatan moderet
34.
Metode Penentuan Jumlah Kebutuhan Modal Kerja
35. Terdapat beberapa cara yang bisa di pergunakan untuk
menentukan besarnya kebutuhan modal kerja, yaitu sebagai berikut
;
1. Metode keterikatan dana.
2. Metode perputaran modal kerja.

37.
38.
A.

36. BAB 9
MANAJEMEN KAS

Konsep Dasar
39.

Manajemen kas merupakan pengelolaan uang

perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat dicapai tersedianya


kas yang cukup dan memperoleh return atas kas yang untuk
sementara waktu belum di pergunakan (idle cash).
40.

Strategi dasar yang bisa dipakai oleh manajer keuangan

dalam mengelola kas perusahaan antara lain sebagai berikut :


1. Lakukan semua pembayaran pada hari terakhir yang tidak
dikenakan denda. Jangan membayar terlalu awal
2. Lakukan pembayaran dengan menggunakan cek, lebih baik lagi
pada

hari

jumat.

Jangan

melaui

transfer,

kecuali

sangat

diperlukan.
3. Ambil semua potongan tunai yang dimungkinkan diperoleh
karena pembayaran yang lebih awal.
4. Buat kebijakan untuk tidak memberikan uang muka, baik pada
karyawan maupun pada pihak luar
5. Atur perputaran persediaan secepat mungkin, tapi hindari resiko
kehabisan

persediaan

agar

perusahaan

tidak

kehilangan

kepercayaan terhadap pelanggan.


6. Kumpulkan piutang secepat mungkin, tapi jangan sampai dapat
menurunkan
B.

volume

penjualan

karena

ketatnya

kebijakan

penjualan kredit dan pengumpulan piutang.


Motif Memiliki Kas
1. Motif transaksi, berate bahwa perusahaan menyediakan kas
untuk membayar berbagai transaksi bisnis.
2. Motif barjaga-jaga, berate bahwa perusahaan mempertahankan
saldo kas untuk memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak
terduga. Jika semua penerimaan dan pengeluaran kas bisa
diprediksi secara tepat, maka saldo kas untuk motif ini jumlahnya
akan sangat rendah.

3. Motif spekulasi, dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan


dari memiliki atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi
C.

yang sangat likuid (biasanya sekuritas).


Investasi Kelebihan Kas
41. Kelebihan kas dalam sekuritas yaitu :
1. Return, yaitu imbalan dari sekuritas yang dibeli.
2. Safety and quality, yaitu tingkat keamanan dan kualitas dari
sekuritas yang akan dibeli.
3. Markebility, yaitu kemampuan sekuritas tersebut untuk dijual
kembali jika sewaktu-waktu perusahaan butuh dana.
4. Expaction, yaitu harapan masa depan memegang sekuritas
tersebut dikaitakan dengan kemanaan maupun dengan capital
gain atau dividen yang tinggi.
5. Diversification, berkaitan dengan

sisitem

konversi

atas

kemungkinan timbulnya kerugian pada sekuritas yang satu, yang


akan ditutup oleh keuntungan pada sekutritas yang lainnya.
42.
43.
44. BAB 10
MANAJEMEN PIUTANG

46.

45.
Konsep Dasar
47. Pada dasarnya ada 4 aspek penting dalam manajemen

A.

piutang, yaitu masalah kebijakan kredit yang meliputi hal-hal berikut


:
48.

1.

Standar kredir yaitu pedoman

yang

dianut untuk

menentukan apakah seorang pelanggan layak diberi kredit atau


tidak.
49. 2.

Kebijakan

prosedur-prosedur

pengumpulan
yang

harus

piutang,
dianut

menunjuk

dalam

usaha

kepada
untuk

mempercepat pengumpulan piutang agar tidak melewati credit


term yang telah ditetapkan.
50. 3.
Penetapan jangka waktu kredit menunjuk kepada termin
pembayaran yang disyaratkan kepada pelanggan yang membeli
secara kredit.

51.

4.

Potongan tunai biasanya dinyatakan dalam 2/10, net 30,

artinya pembeli akan diberikan potongan tunai sebesar 2% jika


pembayarannya dilakukan dalam waktu maksimal 10 hari sejak
terjadinya transaksi, dan seluruh jumlah utangnya harus dilunasi
52.

B.

maksimal 30 hari.
Kebijakan Manajemen Piutang
53. Apabila
perusahaan
akan

mengubah

kebijakan

manajemen piutang, misalnya diberikan potongan tunai bagi


pelanggan yang membayara pada periode tertentu, maka akan
terjadi perubahan hal-hal antara lain sebagai berikut :
54. 1.
Hari rata-rata pengumpulan piutang diharapkan dapat
berkurang, karena pelanggan yang tadinya tidak memperoleh
potongan tunai, sekarang dapat memanfaatkannya.
55. 2.
Kerugian piutang diharapkan akan menurun pula karena
banyaknya pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai yang
ditawarkan perusahaan, maka probabilitas kerugiatan piutang
akan semakin berkurang sehingga keuntungan perusahaan jadi
meningkat.
56. 3.
Aspek negative dari potongan tunai adlah menurunnya
sumber dana yang berasal dari penerimaan piutang bilamana
semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai

58.
59.

63.

yang ditawarkan perusahaan.


57.
C.
Pengendalian Piutang
Pada dasarnya ada 3 bidang pengendalian yang umum
dilakukan. Ketiga bidang tersebut adalah sebagai berikut :
60. 1.
Pemberian kredit.
61. 2.
Penagihan yang aktif
62. 3.
Penyelenggaraan administrasi piutang yang baik
D.
Laporan-laporan Lain
64. Selain laporan analisis umur piutang, dapat disappkan
laporan-laporan
berikut :
65. 1.

lain

tentang

aktivitas

piutang,

yaitu

sebagai

Rincian piutang yang dihapuskan dan penjelasan sebab-

sebabnya

66.

2.

menurut

Rincian mengenai waktu rata-rata peredaran piutang


syarat

penjualan,

pelanggan.
67. 3.
Perbandingan

antara

besarnya

piutamg

penagihan

yang

dan

kelas

sebenarnya

dengan rencana
68. 4.
Rincian tentang piutang yang telah dihapus namun
ternyata dapat ditagih
69. 5.
Perbandingan antara biaya kredit dan penagihan yang
sebenarnya dengan rencana/anggaran
70. 6.
Surat konfirmasi piutang
71.
72.

E.

78.

74.
75.
76.
77.
F.

Langkah Preventif Untuk Mengurangi Risiko Piutang


73. Pada dasarnya, ada empat risiko yang terkandung
dalam piutang, yaitu sebagi berikut:
1.
Risiko tidak terbayarnya seluruh piutang
2.
Risiko tidak terbayararnya sebagian piutang
3.
Risiko keterlambatan dalam melunasi piutang
4.
Risiko tertanamnya modal dalam piutang
Faktor Yang Memengaruhi Besar Kecilnya Investasi

Piutang
79.

Terdapat bebrapa faktor yang dapat memengaruhi besar

kecilnya investasi dalam piutang, yaitu sebagi berikut :


80. 1.
Kebijakan penjualan kredit.
81. 2.
Syarat pembayaran penjualan kredit
82. 3.
Ketentuan tentang pembatasan kredit
83. 4.
Kebijakan dalam mengumpulkan piutang
84. 5.
Kebiasaan membayar dari para pelanggan
85. Disampinng itu, ada beberapa keuntungan dan kerugian
invesasi dalam piutang, keuntungannya antara lain:
86. 1.
Adanya kenaikan hasil penjualan
87. 2.
Adanya kenaikan laba
88. 3.
Memenangkan persaingan
89.
90. Sedangkan kerugiannya, yaitu :
91. 1.
Adanya bad debts expences
92. 2.
Adanya biaya pengumpulan piutang
93. 3.
Adanya biaya administrasi piutang
94.
96.
97.

95. BAB 11
MANAJEMEN PERSEDIAAN

98.

A.
99.

Tujuan Manajemen Persediaan


1.
Menekankan investasi modal dalam persediaan pada

suatu tingkat yang minimal


100. 2.
Megurangi pemborosan
penyelenggaraan

persedian

biaya

yang

yang

timbul

berlebihan,

dari

kerusakan,

penyimpanan, kekunoan, dan pajak, serta asuransi persediaan,


101. 3.
Mengurangi resiko kecurangan/kehilangan dan resiko
kerugian akibat penuruan harga
102. 4.
Mengurangi investasi dalam

fasilitas

dan

perlatan

pergudangan
103. 5.
Mengurangi biaya mengadakan opname fisik persediaan
104. 6.
Mengurangi resiko penundaan produksi dengan cara
selalu menyediakan bahan-bahan yang diperlukan.
105. B.
Faktor-Faktor
Pendukung
Suksesnya
Manajemen
Persediaan
106. 1.
Adanya penetapan tanggung jawab dan kewenangan
fungsional secara tegas sehubungan dengan persediaan.
107. 2.
Adanya kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan
dengan baik
108. 3.
Adanya personal yang cakap dalam tugasnya guna
melaksanakan kebijakan persediaan yang telah ditetapkan
109. 4.
Adanya sistem informasi persediaan yang selalu dapat
menyajikan posisi persediaan setiap saat.
110. C.
Supply Chain Management (SCM)
111. Lingkungan bisnis yang selalu berubah disebabkan
112.
113.
114.
115.

1.
2.
3.
4.

beberapa faktor, yaitu :


Tuntutan konsumen
Tuntutatan stockholders
Siklus hidup produk
Tuntutan aspek sosial dan lingkungan

116.
117. BAB 12
118. ANALISIS RASIO KEUANGAN
119.
A.
Analisis Rasio Keuangan
120. Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara dua macam data financial. Rasio
dapat digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan atau

perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain,


dan dengan nenggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat
menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang
baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama
apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio
pembanding yang digunakan sebagai standard. melakukan rasio
terhadap keuangan disebut dengan analisis rasio.
121. Analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam
analsisi keuangan,karena analisis ini dapat digunakan untuk
menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan keuangan
perusahaan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting
dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan
tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing
komponen yang membentuk rasio.
122. Rasio paling bermanfaat bila berorientasi kedepan
artinya kita sering menyesuaikan factor-faktor yang mempengaruhi
rasio untuk kemungkinan trend dan ukurannya dimasa depan.
Adpun factor yang mempengarui rasio antara lain peristiwa
ekonomi, factor industry, kebijakan manajemen dan metode
akuntansi. Analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang
menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat
keputusan bisnis dan investasi.
123. Analisis keuangan dirancang bagi pengusaha, investir
dan kreditor dimana mereka harus memahami bagaimana membaca
mengartikan serta menganalisis laporan keuangan. Analisis rasio
kuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan
keuangan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting
Analisis rasio merupakan alat yang sangat penting didalam analisis
keuangan. Identifikasi setidaknya ada empat rasio yang digunakan:

1. Hanya data neraca : rasio lancer, rasio cepat, total utang


terhadap ekuitas, utang jangka panjang terhadap ekuitas.
2. Hanya data laporan laba rugi : laporan laba rugi : margin laba
kotor, margin laba operasi,margin laba sebelum pajak, margin
laba bersih.
3. Data neraca dan laporan laba rugi : neraca dan laporan laba
rugi : jumlah hari untuk menjual persediaan, perputaran kas,
perputaran piutang usaha, perputaran modal kerja.
124. Dalam menghitung analisis keuangan rasio digunakan
data yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi. Analisis
laporan keuangan ini di bagi dala, lima kategori yaitu rasio likuiditas,
rasio aktivitas, rasio hutang, rasio kemampuan laba, dan rasio nilai
pasar. dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi
dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masingmasing komponen yang membentuk rasio. Untuk melakukan
analisia laporan keuangan ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan dari analisa
2. Mempelajari industri dimana perusahaan beroperasi dengan
menghubungkan iklim sekarang dan pembanguanan ekonomi.
3. Mengembangkan
pengetahuan
tentang
perusahaan
dan
manajemen
4. Mengevaluasi laporan keuangan
5. Mengikhtisarkan
penemuan

berdasarkan

pengambilan keputusan tentang

analisa

dan

perusahaan, terkait dengan

tujuan yang telah ditetapkan


125. Rasio keuangan menunjukkan Hubungan sistematis
dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-perkiraan laporan
keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat ekonomis
diinterprestasikan,

perkiraan-perkiraan

yang

dibandingkan

dan

harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting. Dalam


mengadakan interprestasi dan analisis laporan keuangan didalam
suatu

perusahaan,

seorang

penganalisis

memerlukan

adanya

ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering digunakan


dalam analisis keuangan adalah rasio. Macamnya rasio banyak
sekali, karena dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Namun demikian angka angka rasio pada dasarnya dapat
diglongkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Penggolongan berdasarkan sumber data
Rasio rasio neraca (balance sheet rasio), yaitu rasio rasio
yang disusun dari data yang bersumber atau berasal dari

neraca.
Rasio rasio laporan laba rugi (income statements ratio),
yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan
laba rugi.
Rasio rasio antar laporan (intern statements ratio), yaitu
rasio rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca

dan data yang berasal dari laporan laba rugi.


2. Penggolongan berdasarkan tujuan penganalisis adalah rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilita, dan rasio yang
B.

sesuai dengan kebutuhan penganalisis.


Tipe-Tipe Rasio Keuangan
126. Ada tiga tipe perbandingan

hasil

analisis

rasio

keuangan, yaitu :
1. Analisis cross-sectional
127.
Analisis cross sectional adalah membandingkan hasil
analisis rasio keuangan suatu perusahaan dengan nilai analisis
keuangan perusahaan sejenis dalam industri yang sama dalam
waktu yang sama.
2. Analisis time-series
128.
Analisis time-series

adalah

mengevaluasi

kinerja

perusahaan dengan cara membandigkan hasil analisis rasio


keuangan pada periode yang satu dengan hasil analisis rasio
keuangan pada periode yang lain pada perusahaan yang sama.
3. Analisis gabungan
129.
Analisis gabungan adalah gabungan antara analisis
cross-sectional

dan

analisis

time-series.

Misalnya

melihat

kecenderungan

umur

piutang

dari

tahun

1997-2000

dibandingkan antara perusahaan dengan industrinya.


130.
131. BAB 13
132. ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
133.
134. A.

Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Sumber Dan

Penggunaan Dana
135. Langkah-langkah
136. 1.

penyusunan

laporan

sumber

dan

penggunaan dana adalah sebagai berikut :


Menyusun laporan perubahan neraca antara dua titik

waktu yang menunjukkan perubahan masing-masing


137. 2.
Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut

ke

dalam golongan yang menambah kas dan mengurangi kas


138. 3.
Mengelompokkan pos-pos dalam laporan laba rugi dan
laporan saldo laba ke dalam golongan yang menambah kas dan
mengurangi kas.
139. 4.
Mengonsolidasikan semua informasi tersebut ke dalam
laporan sumber dan penggunaan dana.
140. Tabel pos-pos sumber dan penggunaan dana
141.

1.

Sumber-sumber dana
2.
Penggunaan dana
aktiva lancar
1. Kenaikan aktiva

1. Penurunan

142.
2.

143. 3.
4.

144. 5.
6.

nonkas
Penurunana aktiva etap
Kenaikan utang
Kenaikan modal
Keuntungan perusahaan
Penyusunan/amortisasi

2.
3.
4.
5.
6.

lancar

nonkas
Penurunan aktiva tetap
Kenaikan utang
Kenaikan modal
Kerugiaan perusahaan
Pembayaran dividen tunai

B
.

Langkah-langkah Penyusunaan Laporan Sumber dan


Penggunaan Modal Kerja
145. Langkah-langkah Penyusunaan Laporan Sumber dan
146. 1.

Penggunaan Modal Kerja adalah sebagai berikut :


Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua

waktu neraca

147. 2.

Mengelompokkan perubahan pos-pos dalam neraca,

terutama non current account seperti aktiva tetap, utang jangka


panjagan, serta modal sendiri, yang dapat menambah modal
kerja dan mengurangi modal kerja.
148. 3.
Mengelompokkan perubahan pos-pos dalam laporan
laba rugi, terutama laba ditahan ke dalam golongan yang dapat
menambah modal kerja dan mengurangi modal kerja
149. 4.
Menyusun laporan sumber dan penggunaan

modal

kerja
150.

154. A.

151. BAB 14
152. PERENCANAAN DAN PENGEDALIAN KEUANGAN
153.
Anggaran KAS
155. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses

perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan, karena


didalmnya terdapat stimasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk
periode tertentu di masa mendatang sehingga akan bisa diketahui
kapan perusahaan dalam keadaan deficit kas atau surplus kas.
156. Tujuan utama anggaran kas yaitu :
157. 1.
Memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap
periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan
158. 2.
Mengetahui kelebihan atau kelebihan kas menganggur
untuk investasi
159. 3.
Menyelaraskan kas dengan : modal kerja, pendapatan,
beban, investasi dan utang.
160. Sedangkan fungsi anggaran kas adalah sebagai berikut :
161. 1.
Menunjukkanjumlah dan waktu akan keutuhan kas
perusahaan di masa yang akan datang
162. 2.
Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaiki
jika jumlah kas dalam anggaran tidak cocok dengan sebenarnya
terjadi.
163. 3.
Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja
manajer keuangan.
164. Pembuatan anggaran kas merupakan tanggung jawab
manajer keuangan. Anggaran kas didasarkan pada anggaran

lainnya; oleh Karena itu manajer keuangan harus bekerja sama


dengan manajr lain yang keputusannya dapat secara langsung
memngaruhi arus uang.
165. Ada 3 langkah dalam menyusun anggaran kas, yaitu
sebagai berikut:
166. 1.
Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas
sesuai dengan rencana kegiatan perusahaan di masa mendatang
167. 2.
Menyusun skedul kebutuhan dana yang diperlukan
untuk menutup deficit kas (bila ada) dan menyusun skedul
pembayaran angsuran pinjaman.
168. 3.
Menyusun anggaran kas dengan cara menggabunkan

A.

langkah 1 dan 2 tersebut.


169.
170. BAB 15
171. SEWA GUNA USAHA
Pengertian
172. Leasing (sewa guna usaha=SGU) menurut keputusan
menteri adalah kegiatan pembiayaan barang modal, baik secara
sewa guna dengan hak opsi maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi, untuk dpergunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.
173. Ada 3 pihak yang berkepentiingan dalam mekanisme
174. 1.

leasing, yaitu sebagi berikut:


Lessor adalah pihak yang memberikan jasa pembiayaan

kepada kessee dalam bentuk barang modal


175. 2.
Lessee adalah pihak yang memperoleh pembiayaan
dalam bentuk barang dari lessor.
176. 3.
Supplier adalah pihak yang menyediakan dalam barang
mosal untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran tunai oleh
lessor.
177. B.
Fleksibilitas Leasing
178. 1.
Setiap lessee dimungkinkan untuk mengubah jumlah
ppembayarannya,

baik

step-up

maupun

mengatasi keterbatasan arus kas lessee.

step-down

untuk

179. 2.

Skipped

payment

lease,

artinya

pihak

lesse

dimungkinkan untuk membayar pada bulan-bulan tertentu saja


selama suatu periode.
180. 3.
Swap lease, artinya pihak lessee dimungkinkan untuk
menukarkan barang modal yang di-lease tersebut.
181. 4.
Upgrade lease, artinya pihak lessee di mungkinkan
untuk meminta tambahan barang modal lagi.
182. C.
Kelebihan Leasing Sebagai Sumber Pembiayaan
183. 1.
Pembiayaan penuh maksudnya pembiyaan dengan
leasing dapat diberikansamapai dengan 100% dan tanpa uang
muka.
184. 2.

Lebih fleksibel, maksudnya perjanjian leasing lebih

fleksibel sehingga pihak lessee dengan mudah menyesuaikan


keadaan keuangannya untuk pemabayaran sewa secara berkala,
dan pembayan sewa baru dilakuakan setelah barang modal yang
di-lease telah mulai produktif.
185.
186.
187. 3.
Sumber pembiayaan alternatif
188. 4.
Of balance sheet maksudnya dengan tidak adanya
kaharusan untuk mencatumkan nelaporkan transaksi leasing
dalam neraca
189. 5.
Arus

dana

maksudnya,

adanya

keluwesan

cara

pembayarab dan tanpa uang muka serta pembiayaan sampai


100%, maka akan menguntungkan pihak lessee.
190. 6.
Proteksi terhadap inflasi maksudnya apabila leasing
berdasarkan

tarif

bunga

tetap,

maka

pihak

lessee

akan

membayar dengan jumlah tetap atas sisa kewajibannya yang


berasal dari pelunasan. Pembelian yang di lakukan pada masa
lalu.
191. 7.

Perlindungan akibat kemajuan teknologi masksudnya

tehindarnya dari ketertinggalan model sehingga tidak efisien lagi


192. 8.
Sumber perlunasan kewajiban, pembayaran sewanya
hampir selalu berasal dari yang dihasilkan oleh aset yang dilease tersebut.

193. 9.

Kapitalisasi biaya maksudnya alah biaya-biaya yang

dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aktiva yang di-leave


sampai siap dioperasikan dapat dipertimbangkan sebagai capital
expenditure sehingga dapat disusutkan selama masa lease.
194. 10. Kemudahan dalam penyusunana anggaran, maksudnya
dengan adanya pembayaran sewa secara berkala dan jumlahnya
relatif tetap, maka akan dapat memudahkan pihak leassee dalam
menyusun anggarannya.
195. 11. Pembiayaan proyek skala besar, maksudnya perubahan
leasing

mencarikan

serta

menyediakan

dana,

sedangakan

produsen mencari langganan serta menjual produknya sehingga


keuntungan dapat dinikmati oleh semua pihak.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    NirDa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    NirDa
    Belum ada peringkat
  • Elit Politik
    Elit Politik
    Dokumen15 halaman
    Elit Politik
    NirDa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen22 halaman
    Bab I
    NirDa
    Belum ada peringkat
  • ADM. Kepegawaian
    ADM. Kepegawaian
    Dokumen23 halaman
    ADM. Kepegawaian
    NirDa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    NirDa
    Belum ada peringkat