Drs. Abdul Halim, M.M., Ak., Manajemen Keuangan Bisnis, (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2007), hlm. 02-210
1
C.
Prinsip-Prinsip Stakeholders
Prinsip-prinsip stakeholders adalah sebagai berikut :
1. Pelanggan
Pelanggan merupakan orang yang membeli produk dari
perusahaan dan merupakan pihak yang sangat penting, karena
kepadanya perusahaan bergantung. Hal yang harus diperhatikan
perusahaan kepada pelanggan meliputi :
Memberikan produk yang terbaik dan sesuai dengan tuntutan
mereka, memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua
transaksi, termasuk pelayanan yang tinggi dan memperbaiki
ketidakpastian mereka.
2. Pekerja
Perusahaan memiliki tanggungjawab dalm memberikan
pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi
kehidupan mereka, memberikan kondisi kerja yang menghormati
kesehatan dan martabat setiap pekerja.
3. Pemegang saham
Bisnis memiliki beberapa tanggung jawab sebagai penghormatan
atas kepercayaan yang diberikan oleh pemegang saham untuk
mengelola bisnisnya, yaitu dengan menerapkan manajemen
yang professional dan tekun guna memperoleh keuntungan yang
wajar dan kompetitif atas modal yang telah ditanamkan.
4. Pemasok
PENILAIAN SEKURITAS
A.
Pendahuluan
Kata nilai dapat diartikan berbeda bagi setiap orang. Oleh
karena itu, penggunaan dan penginterpretasiannya harus dilakukan
dengan cepat. Sehubungan dengan penilaian surat berharga jangka
panjang, dikenal istilah nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
untuk membedakan nilai tersebut, berikut penjelasannya.
Nilai buku diartikan sebagai selisih antara total asset
perusahaan dengan kewajiban dan saham preferen yang tercantum
dalam neraca perusahaan. Nilai pasar diartikan sebagai harga pasar
dimana sekuritas tersebut di perdagangkan pada pasar bebas. Nilai
intrinsic diartikan sebagai harga sekuritas tersebut yang seharusnya
dihargai berdasarkan fakta-fakta penunjang penilaiannya, seperti
asset, pendapatan, prospek dimasa depan, kewajiban, dan lainnya.
B.
biasa. Biasanya hak ini terbatas pada nilai nominal saham. Saham
preferen memiliki dividen yang ditentukan, misalnya 10% dari nilai
nominalnya. Namun, pembayaran deviden itu tergantung pada
kebijakan, bukan kewajiban tetap, artinya dewan komisaris
mempunyai kekuasaan penuh untuk mengabaikan deviden saham
preferen bila dewan itu menghendaki demikian.
Saham peferen umumnya tanpa muturitas (tanpa jatuh
tempo) dan akan mendapatkan dividen yang pasti dalam jumlah
tetap setiap periode meskipun laba yang diperoleh perusahaan
meningkat ataupun menurun. Dengan demikian, model penilaian
saham preferen sebagai berikut.
PV=
d
i
Keterangan symbol :
Pv = nilai saham preferen
d = deviden saham preferen
i = tingkat return yang
diminta investor
C.
Penilaian Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi
dana (emiten). Jadi, surat obligasi adalah selembar kertas yang
menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli utang
perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Sehubungan dengan perdangangan obligasi, dikenal dengan istilaistilah berikut.
1. Face value atau nilai nominal, menunjukan besarnya nilai obligasi
yang dikeluarkan
5
BO
NN
+
(1+i)
(1+i)
t 1
Keterangan symbol:
PV = Present value
n = jangka waktu
Obligasi
obligasi
BO = bunga obligasi
(dalam rupiah)
minta invest
NN = Nilai nominal
Obligasi
2. Model yield to maturity
Yield maturity (hasil sampai jatuh tempo) adalah tingkat diskonto
(discount rate) yang membuat nilai sekarang (present value) dari
arus kas (cash flow) masa depan yang dijanjikan secara total sama
dengan harga pasar obligasi saat ini. Dengan demikian, untuk to
6
P=
C1
( 1+ y )1
C2
(1+ y )
++
Cn
(1+ y )
Keterangan symbol :
P = harga pasar Obligasi
ke- n
ke-1
y = yield to maturity
ke-2
3. Model nilai intrinsic
Nilai intrinsic obligasi adalah nilai yang seharusnya terjadi,
modelnya sebagai berikut:
NI=
Cf
(1+ y )
Cf
(1+ y )
++
Cf
(1+ y )
Keterangan symbol :
NI= nilai intrinsic
ke-1
ke-2
D.
saham
a. Deviden,
yaitu
pembagian
keuntungan
yang
diberikan
Pertama, karena satu juta rupiah yang diterima hari ini lebih
berharga disbanding satu juta rupiah yang akan diterima setahun
kemudian, karena segera dapat diinvestasikan dan menjelangnya
berakhirnya masa investasi akan menghasilkan keuntungan
sehingga jumlah total yang tersedia di akhir masa investasi menjadi
lebih besar di banding investasi mula-mula. Kedua, karena masa
depan mengandung risiko dan ketidak pastian, lebih lama seseorang
9
harus menunggu menerima satu juta rupiah, lebih besar resiko dan
ketidakpastiannya bahwa ia akan pernah memperoleh satu juta
rupiah yang yang ia cari. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut
dijelaskan konsep time value of money, yang meliputi future value
dan present value.
1. Future value
s. Konsep ini dimaksudkan untuk menghitung jumlah uang awal
periode yang akan diterima dimasa mendatang dengan tingkat
bunga tertentu. Ada 4 tingkat bunga
a. Future value dengan tingkat bunga dibayar tahunan
b. Future value dengan tingkat bunga dibayar beberapa tahun
dalam setahun
c. Future value dari anuitas
d. Future value dari pengeluaran yang berbeda
2. Present value
t. Present value adalah kebalikan dari konsep future value, yaitu
menghitung nilai sekarang dari penerimaan yang akan diterima
diwaktu mendatang dengan tingkat bunga tertentu. Ada 3
tingkat pembagian bunga
B.
C.
10
x.
kas bersih dipresent value kan atas dasar factor diskonto (discount
factor = DF). Hasilnya dibandingkan dengan initial investment atau
incremental outlay. Selisih antara keduanya merupakan NPV. Df
yang umum dipakai untuk mempresent valuekan aliran kas bersih
adalah cost of capital (COC) perusahaan atau rate of return (ROR)
yang dikehendaki perusahaan.
B. Metode Internal Rate Of Return (IRR)
ac.Internal Rate Of Return (Irr) adalah hasil bunga yang
sesungguhnya di janjikan oleh suatu usulan proyek investasi selama
umurnya. IRR ini dapat dihitung dengan menemukan Df yang dapat
menjadikan NPV sama dengan nol.
C. Metode Profitability Index (PI)
ad.
PVTC dengan II. Metode ini juga sering disebut dengan model rasio
manfaat biaya.
ae.
af.
BAB 5
11
ag.
STRUKTUR MODAL
ah.
A.
berikut:
B.
Biaya Modal
12
am.
D.
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Biaya
Capital)
an.
Struktur Modal Optimal
ao. Dalam uraian sebelumnya dijelaskan bahwa besar
kecilnya weight everage cost of capital sangat bergantung pada
perbandingan masing-masing sumber dana beserta biaya masingmasing sumber dana tersebut. Apabila di dasarkan pada konsep
cost of capital, maka perusahaan akan berusaha untuk memiliki
struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang dapat
meminimumkan biaya penggunaan modal secara keseluruhan.
ap.
aq.
BAB 6
STRUKTUR KEUANGAN
A. Pengertian
ar.
as.
kembali
pinjamannya
beserta
kewajiban
lainnya.
2. Resiko yang timbul karena semakin kecilnya keuntungan
yang di peruntunkan bagi pemilik perusahaan karena
terlalu besarnya beban bunga yang dibayarkan kepada
kreditor.
B. Penggunaan Utang Ditinjau Dari Sisi Likiuditas
av.
14
pertumbuhan
6. Kebijakan deviden
7. Pengendalian
8. Perbedaan
kegiatan
penjualan
Stabilitas penjualan
Struktur aktiva
Sikap manajemen
Sikap pemberi pinjaman
perusahaan
9. Kelas industry
10. Ukuran perusahaan
15
19.
20.
A.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18. BAB 7
KEBIJAKAN DEVIDEN
Stock Dividend
22.
Stock Split
23.
Repurchase Of Stock
24.
yang
ditawarkan
perusahaan
akan
mengumpulkan
broker
yang
membantunya.
Sebagai
imbalannya,
26.
28.
29.
A.
27. BAB 8
MANAJEMEN MODAL KERJA
C.
1. Pendekatan agresif
2. Pendekatan konservatif
3. Pendekatan moderet
34.
Metode Penentuan Jumlah Kebutuhan Modal Kerja
35. Terdapat beberapa cara yang bisa di pergunakan untuk
menentukan besarnya kebutuhan modal kerja, yaitu sebagai berikut
;
1. Metode keterikatan dana.
2. Metode perputaran modal kerja.
37.
38.
A.
36. BAB 9
MANAJEMEN KAS
Konsep Dasar
39.
hari
jumat.
Jangan
melaui
transfer,
kecuali
sangat
diperlukan.
3. Ambil semua potongan tunai yang dimungkinkan diperoleh
karena pembayaran yang lebih awal.
4. Buat kebijakan untuk tidak memberikan uang muka, baik pada
karyawan maupun pada pihak luar
5. Atur perputaran persediaan secepat mungkin, tapi hindari resiko
kehabisan
persediaan
agar
perusahaan
tidak
kehilangan
volume
penjualan
karena
ketatnya
kebijakan
sisitem
konversi
atas
46.
45.
Konsep Dasar
47. Pada dasarnya ada 4 aspek penting dalam manajemen
A.
1.
yang
dianut untuk
Kebijakan
prosedur-prosedur
pengumpulan
yang
harus
piutang,
dianut
menunjuk
dalam
usaha
kepada
untuk
51.
4.
B.
maksimal 30 hari.
Kebijakan Manajemen Piutang
53. Apabila
perusahaan
akan
mengubah
kebijakan
58.
59.
63.
lain
tentang
aktivitas
piutang,
yaitu
sebagai
sebabnya
66.
2.
menurut
penjualan,
pelanggan.
67. 3.
Perbandingan
antara
besarnya
piutamg
penagihan
yang
dan
kelas
sebenarnya
dengan rencana
68. 4.
Rincian tentang piutang yang telah dihapus namun
ternyata dapat ditagih
69. 5.
Perbandingan antara biaya kredit dan penagihan yang
sebenarnya dengan rencana/anggaran
70. 6.
Surat konfirmasi piutang
71.
72.
E.
78.
74.
75.
76.
77.
F.
Piutang
79.
95. BAB 11
MANAJEMEN PERSEDIAAN
98.
A.
99.
persedian
biaya
yang
yang
timbul
berlebihan,
dari
kerusakan,
fasilitas
dan
perlatan
pergudangan
103. 5.
Mengurangi biaya mengadakan opname fisik persediaan
104. 6.
Mengurangi resiko penundaan produksi dengan cara
selalu menyediakan bahan-bahan yang diperlukan.
105. B.
Faktor-Faktor
Pendukung
Suksesnya
Manajemen
Persediaan
106. 1.
Adanya penetapan tanggung jawab dan kewenangan
fungsional secara tegas sehubungan dengan persediaan.
107. 2.
Adanya kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan
dengan baik
108. 3.
Adanya personal yang cakap dalam tugasnya guna
melaksanakan kebijakan persediaan yang telah ditetapkan
109. 4.
Adanya sistem informasi persediaan yang selalu dapat
menyajikan posisi persediaan setiap saat.
110. C.
Supply Chain Management (SCM)
111. Lingkungan bisnis yang selalu berubah disebabkan
112.
113.
114.
115.
1.
2.
3.
4.
116.
117. BAB 12
118. ANALISIS RASIO KEUANGAN
119.
A.
Analisis Rasio Keuangan
120. Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara dua macam data financial. Rasio
dapat digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan atau
berdasarkan
analisa
dan
perkiraan-perkiraan
yang
dibandingkan
dan
perusahaan,
seorang
penganalisis
memerlukan
adanya
neraca.
Rasio rasio laporan laba rugi (income statements ratio),
yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan
laba rugi.
Rasio rasio antar laporan (intern statements ratio), yaitu
rasio rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca
hasil
analisis
rasio
keuangan, yaitu :
1. Analisis cross-sectional
127.
Analisis cross sectional adalah membandingkan hasil
analisis rasio keuangan suatu perusahaan dengan nilai analisis
keuangan perusahaan sejenis dalam industri yang sama dalam
waktu yang sama.
2. Analisis time-series
128.
Analisis time-series
adalah
mengevaluasi
kinerja
dan
analisis
time-series.
Misalnya
melihat
kecenderungan
umur
piutang
dari
tahun
1997-2000
Penggunaan Dana
135. Langkah-langkah
136. 1.
penyusunan
laporan
sumber
dan
ke
1.
Sumber-sumber dana
2.
Penggunaan dana
aktiva lancar
1. Kenaikan aktiva
1. Penurunan
142.
2.
143. 3.
4.
144. 5.
6.
nonkas
Penurunana aktiva etap
Kenaikan utang
Kenaikan modal
Keuntungan perusahaan
Penyusunan/amortisasi
2.
3.
4.
5.
6.
lancar
nonkas
Penurunan aktiva tetap
Kenaikan utang
Kenaikan modal
Kerugiaan perusahaan
Pembayaran dividen tunai
B
.
waktu neraca
147. 2.
modal
kerja
150.
154. A.
151. BAB 14
152. PERENCANAAN DAN PENGEDALIAN KEUANGAN
153.
Anggaran KAS
155. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses
A.
baik
step-up
maupun
step-down
untuk
179. 2.
Skipped
payment
lease,
artinya
pihak
lesse
dana
maksudnya,
adanya
keluwesan
cara
tarif
bunga
tetap,
maka
pihak
lessee
akan
193. 9.
mencarikan
serta
menyediakan
dana,
sedangakan