Seorangahli mata dapat melihat struktur dalam mata karena kornea bersifat jernih dan memiliki
daya bias sebesar 43D.
1
Kornea memiliki mekanisme protektif terhadap lingkungan maupun paparan patogen(virus,
amuba, bakteri dan jamur). Ketika patogen berhasil masuk dan membuat
defek epitelial di kornea, maka jaringan braditropik kornea akan merespon patogen spesifik
dengan peradangan pada kornea (keratitis).
(1)
Di Indonesia kekeruhan kornea masih merupakan masalah kesehatan
matas e b a b k e l a i n a n i n i m e n e m p a t i u r u t a n k e d u a d a l a m p e n y e b a b
u t a m a k e b u t a a n . Kekeruhan kornea ini terutama disebabkan oleh infeks
i m i k r o o r g a n i s m e b e r u p a bakteri, jamur dan virus dan bila terlambat di diagnosis atau
diterapi secara tidak tepatakan mengakibatkan kerusakan stroma dan meninggalkan
jaringan parut yang luas.Infeksi jamur pada kornea atau keratomikosis merupakan
masalah tersendiri
secarao f t a l m o l o g i k , k a r e n a s u l i t m e n e g a k k a n d i a g n o s i s k e r a t o m i k
o s i s i n i , p a d a h a l keratomikosis cukup
tinggi kemungkinan kejadiannya sesuai dengan lingkunganmasyarakat Indonesia
yang agraris dan iklim kita yang tropis dengan kelembabantinggi. Setelah
diagnosis ditegakkan, masalah pengobatan juga merupakan kendala, karena jenis obat
anti jamur yang masih sedikit tersedia secara komersial di Indonesiaserta perjalanan penyakitnya
yang sering menjadi kronis.