ApplicationLayer
Disusun oleh :
Nama
NIM
: 15.11.8981
Kelas
: S1-TI 07
Dosen
A.PENGERTIAN
Application Layer mrupakan layer teratas dari standar TCP/IP maupun OSI.
Namun pada layer Aplikasi pada TCP/IP dibagi menjadi tiga layer oleh OSI, yaitu
layer Sesi, Presentasi dan Aplikasi. Secara umum layer aplikasi pada TCP/IP
bertanggung jawab pada aplikasi yang digunakan pada jaringan (software). Namun
fungsi ini dapat dikategorikan seperti yang telah dilakukan oleh badan ISO pada
standar OSI.
Ketika kita mem-brows halaman web, layer aplikasi mendefinisikan request yang kita
lakukan. Misal, request yang kita lakukan adalah GET untuk mendapatkan halaman
web. Layer aplikasi kemudian menambahkan informasi yang diperlukan, misal
protokol (pada layer aplikasi) yang digunakan oleh penerima agar dapat mengerti
data yang diterima. Pada layer presentasi data akan diperiksa apakah data tersebut
perlu dienkripsi atau data tersebut perlu diubah dulu ke dalam bentuk lain. Misal,
ketika kita login ke sebuah web, maka kita akan memasukkan username dan
password kita. Agar data tersebut tidak terlalu rentan terhadap aksi sniffing, maka
data tersebut akan dienkripsi pada layer ini. Contoh lain adalah ketika mengirimkan
sebuah e-mail. Maka email kita akan dienkripsi, karena email merupakan sesuatu
yang bersifat private. Sebelum diubah ke dalam bentuk segmen-segmen pada layer
transport, pada layer sesi akan diperiksa apakah aplikasi merequest suatu informasi
dan memverifikasi layanan yang direquest itu pada server. Layer ini juga
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe
komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex) . Mudahnya, layer sesi menjaga
terpisahnya data dari suatu aplikasi dengan data dari aplikasi yang lain. Setelah
melewati layer ini barulah data diubah menjadi segmen-segmen dan penentuan
bagaimana data ditransmisikan.
Tidak jauh berbeda proses yang terjadi ketika kita menerima data. Setelah melewati
transport layer yang menggabungkan segmen-segmen menjadi data hingga selesai,
layer sesi akan membuang header-header yang digunakan oleh layer di bawahnya
untuk menyampaikan data lalu mempersiapkan data tersebut dalam bentuk utuh.
Jika pada data tersebut terdapat informasi yang memberitahukan bahwa data
tersebut terenkripsi, maka layer presentasi akan menggunakan kata kunci yang
dibawa oleh data untuk mendekripsikannya kembali. Kata kunci ini disertakan oleh
pengirim ketika sebuah data dienkripsi. Layer presentasi juga bertanggung jawab
terhapap tipe dan ekstensi data tersebut. Layer aplikasi kemudian
mengkomunikasikannya dengan software yang digunakan oleh user untuk
menampilkan data tersebut.
Setiap data yang akan dilewatkan ditambahkan header setiap turun 1 layer. Namun,
pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7 (OSI) terkadang tidak diperlukan adanya header.
Ini dikarenakan tidak ada informasi baru yang perlu diproses. misal jika hanya
request halaman web, maka tidak ada yang perlu dienrkipsi, sehingga layer
presentasi tidak perlu mengirim kata kunci.
Ada banyak protokol pada layer aplikasi TCP/IP, namun yang di sini hanya akan
dibahas beberapa protokol yang sering digunakan.
1.
1.
2.
3.
4.
Ketika kita ingin menelpon seseorang, kita tidak perlu hafal nomor tujuan, yang
kita perlukan hanyalah nama yang akan dituju sesuai dengan buku telpon. Ini
merupakan salah satu yang melatarbelakangi adanya protokol DNS, karena
pada dasarnya manusia lebih mudah mengingat nama daripada angka-angka,
sedangkan komputer hanya mengerti alamat-alamat IP saja. Saat kita
mengakses alamat sebuah situs web, sebenarnya yang kita akses adalah alamat
IP public dari sebuah host. Untuk mendapatkan alamat IP tujuan, digunakan DNS
server untuk menterjemahkannya.
Pertama-tama kita melakukan request untuk mengakses alamat sebuah web,
kemudian pesan itu kita kirim kepada switch. Switch kemudian membroadcast
pesan tersebut ke semua jaringan. Jika dalam jaringan tersebut terdapat DNS
server, maka DNS server tersebut melihat ke dalam tabelnya apakah alamat web
yang diminta ada dalam tabelnya. Jika ada, dia akan mengirimkan pesan
balasan kepada switch berisi alamat IP yang diminta. Switch kemudian
mengirimkannya kepada host yang melakukan request tadi. Namun, jika dalam
jaringan ataupun dalam DNS server tadi tidak ditemukan alamat web yang dituju,
maka permintaan ini akan dilempar kepada router atau gateway untuk
mencarikan alamat web yang dimaksud pada jaringan yang lain. Jika masih
belum ditemukan maka permintaan ini akan terus dilakukan hingga mencapai
jaringan internet. Pada ISP biasanya terdapat DNS server yang mencatat semua
domain dan IP yang pernah diakses oleh pengguna ISP. Jika pada DNS server
ISP tidak ditemukan, maka permintaan tersebut diteruskan ke gateway sebuah
negara. Jika masih belum ditemukan, maka request diteruskan ke root DNS
server yang mengurusi masalah manajemen IP dan DNS yang ada di Amerika
Serikat (IANA). IANA tidak akan memberitahu alamat IP dari domain yang
dimaksud. Ia hanya menunjuk salah satu dari 4 server besar yang menghandle 4
bagian dunia untuk ditanyai (APNIC untuk Asia Fasifik). Server yang ditunjuki
tadi kemudian menunjuki DNS server lokal untuk ditanyai. Barulah pada DNS
server lokal ini alamat web tersebut dicari. Setelah ditemukan barulah alamat IP
tersebut dikirimkan kembali kepada host yang melakukan request. Host ini
kemudian menanyai jaringan lagi tentang alamat IP. Switch kemudian melihat
pada tabel yang dia punyai, jika tidak ada switch akan melakukan request lagi ke
jaringan atas dan seterusnya.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) dan POP (Post Office Protocol)
TCP/IP memasukkan ribuan protokol dan standar berbeda, yang ditetapkan
dalam dokumen yang disebut RFC (Request For Comments). Ada tiga protokol
umum yang digunakan, yaitu SMTP, POP, dan IMF (Internet Message Format).
Namun di sini hanya akan dibahas dua protokol saja. SMTP merupakan protokol
yang digunakan ketika kita mengirim dan menerima email. Prinsip kerja SMTP
dapat diuraikan sebagai berikut : pertama-tama pengirim mengidentifikasikan
dirinya ke SMTP server. Setelah itu, SMTP server menjawab pesan tersebut
(ACK / acknowledgement). Kemudian pengirim menyatakan bahwa dia ingin
mengirim email kepada SMTP server, lalu SMTP server menjawab ACK lagi.
Namun sebelum mengirim email, pengirim mengindentifikasi alamat penerima
lagi. Jika SMTP server menjawab ACK lagi, barulah email dikirim.
Ketika email dikirim, sebenarnya yang dikirim tidak hanya teks yang diketikkan
oleh pengirim saja, tetapi ada header yang diikut sertakan. Header ini berisi
penerima, pengirim, tanggal, waktu, cc list dan lain-lain (ini diatur oleh IMF).
Ketika mengirim sebuah email, kita tidak langsung mengirim email tersebut
kepada penerima. Awalnya kita mengirim email kita ke mail server sesuai dengan
akun email yang kita punya. Sebuah penyedia layanan email tentunya
mempunyai beberapa mail server yang meng-handle beberapa daerahnya
masing-masing. Mail server yang kita untuk mengirim email kita kemudian
melihat alamat tujuan. Jika masih dalam satu penyedia layanan, maka mail
server akan melihat lagi alamat tersebut. Jika diketahui bahwa penerima berada
di daerah lain (misal Arab Saudi), maka email tersebut dikirim ke mail server
yang menghandle negara Arab Saudi untuk penyedia layanan yang sama.
Namun jika penyedia layanan email yang dituju berbeda, mail server yang
menerima email kita akan mengirimkan email tersebut ke mail server penyedia
layanan yang dimaksud (yang terdekat dengannnya). Proses yang sama terjadi
pada mail server penyedia layanan email yang lain.
Jika sudah sampai ke mail server terdekat dengan penerima sesuai dengan
akunnya, email tersebut akan disimpan dalam diskdrive mail tersebut. Jadi, untuk
memeriksa emailnya penerima cukup hanya mengakses akunnya pada mail
server terdekat.
Untuk mengakses akunnya penerima harus melewati protokol yang disebut POP.
POP memungkinkan beberapa opsi untuk otentikasi, dan beberapa fitur berguna
lainnya untuk klien email fitur-fitur yang tidak dimasukkan dalam SMTP. Salah
satu fitur POP yang penting adalah otentikasi. Untuk dapat mengakses akunnya
penerima harus menggunakan username dan password. Proses yang terjadi
dapat digambarkan sebagai berikut : ketika penerima meminta untuk mengakses
akunnya, maka mail server meminta username dan password penerima.
Penerima kemudian mengirimkan username dan password-nya. Mail server
kemudian mencocokkannya pada database, jika sesuai maka penerima dapat
mengakses akunnya.
Protokol lain yang lebih baik dari POP adalah IMAP (Interactive Mail Access
Protocol). Jika dengan POP email yang sudah diakses akan dihapus oleh mail
server dari diskdrive-nya, maka pada protokol IMAP email sudah diakses tidak
akan dihapus kecuali user menghapusnya dengan sengaja.
kemudian mengirimkan perintah PUT, SEND, dan MPUT (untuk mengupload file)
atau GET dan MGET (untuk mendownload file). FTP server kemudian membalas
dengan pesan FTP OK. Barulah proses meng-copy file dilakukan (upload atau
download). Perintah PUT dan SEND hampir sama fungsinya yaitu mentransfer
sebuah file dari client ke server. MPUT berfungsi untuk memindahkan beberapa
file sekaligus. Begitu juga dengan GET dan MGET.
Sekarang FTP sudah mendukung akses melewati web browser. Namun, hal-hal
yang dapat dilakukan hanya terbatas pada download file. Kita tidak dapat
mengupload file kecuali kita login ke dalam FTP sever tersebut.
Karena FTP menggunakan protokol TCP untuk koneksi, maka dibuatlah sebuah
sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port
TCP nomor 21 di sisi server akan mendengarkan percobaan koneksi dari
sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control
port) untuk:
1.
2.
3.
TELNET
TELNET adalah protokol untuk remote login t erminal-oriented, seperti yang telah
didokumentasikan pada RFC 854. TELNET dioperasikan di atas protokol TCP. Agar dapat
menggunkan koneksi telnet, maka telnet daemon (telnetd) harus dijalankan. Biasanya telnet
menggunakan port 23 untuk koneksinya. Jika pada host yang akan diremote port 23 tidak
dibuka maka kita tidak bisa menggunakan koneksi ini. NVT (Network Virtual Terminal)
digunakan untuk remote jarak jauh ini (di sisi klien). Perintah-perintah yang diketikkan pada
terminal diterjemahkan ke 8 bit data untuk menggantikan 7 bit data ASCII. Sayangnya,
semua perintah TELNET yang dikirimkan melalui jaringan tidak dienkripsi, sehingga sangat
rawan akan sniffing. Untuk mengatasi hal ini dibuatlah SSH (Secure Shell) yang berjalan di
port 22.
Telnet mulai di-develop tahun 1969 (RFC 15) dan dikembangkan lagi sehingga menjadi
salah satu protokol yang digunakan pada TCP/IP suite.
TUJUAN :
Diharapkan bisa mengerti arti dan tujuan tentang BAB LAYER APLIKASI ini
Mahasiswa bisa menangkap dan mempraktekan dalam dunia kerja nantinya .
Mahasiswa bisa lebih berbagi ilmu tentang jaringan komputer dan memahami lebih
dalam tentang perkuliahan Jaringan Komputer.
DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2.