Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATERI JARINGAN KOMUNIKASI

ApplicationLayer

Disusun oleh :
Nama

: MUHAMMAD DIENUL HAQ

NIM

: 15.11.8981

Kelas

: S1-TI 07

Dosen

: Ahmad Sa`di, S.Kom, M.Eng


STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

A.PENGERTIAN
Application Layer mrupakan layer teratas dari standar TCP/IP maupun OSI.
Namun pada layer Aplikasi pada TCP/IP dibagi menjadi tiga layer oleh OSI, yaitu
layer Sesi, Presentasi dan Aplikasi. Secara umum layer aplikasi pada TCP/IP
bertanggung jawab pada aplikasi yang digunakan pada jaringan (software). Namun
fungsi ini dapat dikategorikan seperti yang telah dilakukan oleh badan ISO pada
standar OSI.
Ketika kita mem-brows halaman web, layer aplikasi mendefinisikan request yang kita
lakukan. Misal, request yang kita lakukan adalah GET untuk mendapatkan halaman
web. Layer aplikasi kemudian menambahkan informasi yang diperlukan, misal
protokol (pada layer aplikasi) yang digunakan oleh penerima agar dapat mengerti
data yang diterima. Pada layer presentasi data akan diperiksa apakah data tersebut
perlu dienkripsi atau data tersebut perlu diubah dulu ke dalam bentuk lain. Misal,
ketika kita login ke sebuah web, maka kita akan memasukkan username dan
password kita. Agar data tersebut tidak terlalu rentan terhadap aksi sniffing, maka
data tersebut akan dienkripsi pada layer ini. Contoh lain adalah ketika mengirimkan
sebuah e-mail. Maka email kita akan dienkripsi, karena email merupakan sesuatu
yang bersifat private. Sebelum diubah ke dalam bentuk segmen-segmen pada layer
transport, pada layer sesi akan diperiksa apakah aplikasi merequest suatu informasi
dan memverifikasi layanan yang direquest itu pada server. Layer ini juga
bertanggung jawab untuk mengkoordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe
komuniskasinya (simplex, half duplex, full duplex) . Mudahnya, layer sesi menjaga
terpisahnya data dari suatu aplikasi dengan data dari aplikasi yang lain. Setelah
melewati layer ini barulah data diubah menjadi segmen-segmen dan penentuan
bagaimana data ditransmisikan.
Tidak jauh berbeda proses yang terjadi ketika kita menerima data. Setelah melewati
transport layer yang menggabungkan segmen-segmen menjadi data hingga selesai,
layer sesi akan membuang header-header yang digunakan oleh layer di bawahnya
untuk menyampaikan data lalu mempersiapkan data tersebut dalam bentuk utuh.
Jika pada data tersebut terdapat informasi yang memberitahukan bahwa data
tersebut terenkripsi, maka layer presentasi akan menggunakan kata kunci yang
dibawa oleh data untuk mendekripsikannya kembali. Kata kunci ini disertakan oleh
pengirim ketika sebuah data dienkripsi. Layer presentasi juga bertanggung jawab
terhapap tipe dan ekstensi data tersebut. Layer aplikasi kemudian
mengkomunikasikannya dengan software yang digunakan oleh user untuk
menampilkan data tersebut.
Setiap data yang akan dilewatkan ditambahkan header setiap turun 1 layer. Namun,
pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7 (OSI) terkadang tidak diperlukan adanya header.
Ini dikarenakan tidak ada informasi baru yang perlu diproses. misal jika hanya
request halaman web, maka tidak ada yang perlu dienrkipsi, sehingga layer
presentasi tidak perlu mengirim kata kunci.
Ada banyak protokol pada layer aplikasi TCP/IP, namun yang di sini hanya akan
dibahas beberapa protokol yang sering digunakan.

1.

DHCP (Dynamic Host Control Protocol)

1.

Client mengirimkan broadcast DHCPDISKCOVER untuk mencari


DHCP server

2.

DHCP server yang tersedia mengirimkan DHCPOFFER serta IP dan


waktu penyewaan (default lease time dan max lease time).

3.

Client yang menerima penawaran IP dari DHCP server mengirimkan


DHCPREQUEST.

4.

Terakhir, DHCP server mengirimkan DHCPPACK.

DHCP merupakan protokol yang digunakan untuk pemberian alamat IP secara


otomatis pada suatu jaringan. Pemberian alamat IP otomatis ini dilakukan oleh
DHCP server. Pada DHCP server kita dapat mengatur alamat network dari suatu
jaringan dan range IP yang akan diberikan oleh DHCP server tersebut.
Sebuah komputer ketika dihidupkan akan mencek konfigurasi interface yang ada.
Jika ternyata interface-nya dikonfigurasi dynamic maka komputer tersebut akan
mencari DHCP server di dalam jaringan dengan mem-broadcast seluruh isi
jaringan. Jika ada salah satu DHCP server yang mendengar permintaan
komputer tersebut, maka DHCP server tersebut akan menjawab, lalu
menawarkan beberapa IP address yang dapat digunakan oleh komputer
tersebut. Lalu komputer tersebut memilih salah satu yang IP address yang
disediakan oleh DHCP server dan meminta persetujuan dari DHCP server.
DHCP server kemudian menyetujuinya lalu memberikan IP address tersebut
kepada komputer tersebut.
Secara teknis prosesnya adalah sebagai berikut:
Pembaruan Alamat IP
Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer client, DHCP Server akan
mengatakan, OK, saya akan menyewakan IP ini untuk Anda selama sekian hari. Agar komputer
client bisa tetap aktif dan berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan
penyewaan kembali sebelum masa akhir penyewaan IP habis.
Komputer client akan secara otomatis memperbaharui penyewaan IP ketika mencapai 50% dari
masa waktu penyewaan dengan mengirimkan DHCPREQUEST ke DHCP Server. Jadi misalkan
saja penyewaan IP adalah 8 hari, maka pada hari ke 4, komputer client akan mencoba
memperbaharui penyewaan IP ini secara otomatis. Andaikan saja pada saat penyewaan
mencapai 50% dan penyewaan IP kembali gagal dilakukan karena DHCP server sedang
diperbaiki, maka komputer secara otomatis akan mencoba lagi memperbaharui penyewaan IP
pada saat masa sewa mencapai 87.5%. Bagaimana jika komputer client tetap tidak dapat
memperbaharui masa penyewaan IP tersebut? Maka tidak seperti hukum di Indonesia yang bisa
seenaknya dimainkan, komputer client harus melepaskan IP yang telah disewa dan mencari
DHCP server yang lain atau tidak mendapatkan alamat IP yang baru.

DNS (Domain Name Server)


DNS adalah protokol yang digunakan untuk menterjemahkan sebuah alamat
situs menjadi alamat IP. Server yang menyediakan layanan ini disebut DNS
server. DNS server dapat digambarkan seperti sebuah buku telepon pada HP.

Ketika kita ingin menelpon seseorang, kita tidak perlu hafal nomor tujuan, yang
kita perlukan hanyalah nama yang akan dituju sesuai dengan buku telpon. Ini
merupakan salah satu yang melatarbelakangi adanya protokol DNS, karena
pada dasarnya manusia lebih mudah mengingat nama daripada angka-angka,
sedangkan komputer hanya mengerti alamat-alamat IP saja. Saat kita
mengakses alamat sebuah situs web, sebenarnya yang kita akses adalah alamat
IP public dari sebuah host. Untuk mendapatkan alamat IP tujuan, digunakan DNS
server untuk menterjemahkannya.
Pertama-tama kita melakukan request untuk mengakses alamat sebuah web,
kemudian pesan itu kita kirim kepada switch. Switch kemudian membroadcast
pesan tersebut ke semua jaringan. Jika dalam jaringan tersebut terdapat DNS
server, maka DNS server tersebut melihat ke dalam tabelnya apakah alamat web
yang diminta ada dalam tabelnya. Jika ada, dia akan mengirimkan pesan
balasan kepada switch berisi alamat IP yang diminta. Switch kemudian
mengirimkannya kepada host yang melakukan request tadi. Namun, jika dalam
jaringan ataupun dalam DNS server tadi tidak ditemukan alamat web yang dituju,
maka permintaan ini akan dilempar kepada router atau gateway untuk
mencarikan alamat web yang dimaksud pada jaringan yang lain. Jika masih
belum ditemukan maka permintaan ini akan terus dilakukan hingga mencapai
jaringan internet. Pada ISP biasanya terdapat DNS server yang mencatat semua
domain dan IP yang pernah diakses oleh pengguna ISP. Jika pada DNS server
ISP tidak ditemukan, maka permintaan tersebut diteruskan ke gateway sebuah
negara. Jika masih belum ditemukan, maka request diteruskan ke root DNS
server yang mengurusi masalah manajemen IP dan DNS yang ada di Amerika
Serikat (IANA). IANA tidak akan memberitahu alamat IP dari domain yang
dimaksud. Ia hanya menunjuk salah satu dari 4 server besar yang menghandle 4
bagian dunia untuk ditanyai (APNIC untuk Asia Fasifik). Server yang ditunjuki
tadi kemudian menunjuki DNS server lokal untuk ditanyai. Barulah pada DNS
server lokal ini alamat web tersebut dicari. Setelah ditemukan barulah alamat IP
tersebut dikirimkan kembali kepada host yang melakukan request. Host ini
kemudian menanyai jaringan lagi tentang alamat IP. Switch kemudian melihat
pada tabel yang dia punyai, jika tidak ada switch akan melakukan request lagi ke
jaringan atas dan seterusnya.

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)


Protokol HTTP timbul seiring dengan berkembangnya teknologi World Wide Web
(WWW) yang berasal dari Pusat Penelitian Nuklir Eropa (CERN) pada Maret
1989. Kurang lebih 18 bulan kemudian, prototipe berbasis teks pertama
berfungsi. Pada Desember 1991 peragaan publik pertama dilakukan di San
Antonio, Texas. Pada Februari 1993, antarmuka pengguna grafik pertama yang
disebut Mosaic diluncurkan. Mosaic menjadi begitu populer sehingga si
pengembang yang bekerja di Pusat Aplikasi Super Komputing Nasional (NCSA)
keluar dari lembaga itu dan membentuk perusahaannya sendiri yang disebut
Netscape. Pada tahun 1994 Konsorium WWW didirikan (W3C) untuk
mengembangkan standar dan mendorong peran serta di antara situs internet.
Sejak awal penggunaannya pada 1989, web ini telah berubah secara dramatis
dan sedang terus meluas dan berkembang.

HTTP merupakan protokol yang digunakan untuk melakukan request (HTTP


GET) halaman web pada sebuah web server. Alamat yang kita ketikkan disebut
URL (Uniform Resource Locator). Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau
robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat
hubungan ke port tertentu di sebuah server Web hosting tertentu (biasanya port
80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent.
Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML
dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga
origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga
tunnel.
Seperti yang telah dibahas di atas, ketika kita mengakses web sebenarnya yang
kita akses adalah alamat IP. Ketika host yang kita tuju mendapat pesan request
dari kita, dia akan memabalas request tersebut dengan mengirimkan halaman
web default (default web page/home page). Nama file yang digunakan untuk
homepage ada beberapa macam, tergantung konfigurasinya. Namun, nama
yang umum adalah index.html, index.php, home.html, dll. Jika dalam web server
tersebut terdapat beberapa situs, dia akan mencari web sesuai dengan domain
yang kita ketikkan.
Apa yang dikirimkan oleh web server sebenarnya hanya berupa teks (ASCII)
yang pada web browser diterjemahkan menjadi seperti yang kita lihat ketika
mengakses sebuah situs. Teks-teks tersebut memberi tahu web browser apa
saja yang harus ditampilkan. Teks tersebut juga berisi alamat media yang harus
ditampilkan oleh web browser seperti alamat sebuah gambar, audio, dan mediamedia lain. Dapat dikatakan web browser sebagai interpreter untuk
pemrograman web.

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) dan POP (Post Office Protocol)
TCP/IP memasukkan ribuan protokol dan standar berbeda, yang ditetapkan
dalam dokumen yang disebut RFC (Request For Comments). Ada tiga protokol
umum yang digunakan, yaitu SMTP, POP, dan IMF (Internet Message Format).
Namun di sini hanya akan dibahas dua protokol saja. SMTP merupakan protokol
yang digunakan ketika kita mengirim dan menerima email. Prinsip kerja SMTP
dapat diuraikan sebagai berikut : pertama-tama pengirim mengidentifikasikan
dirinya ke SMTP server. Setelah itu, SMTP server menjawab pesan tersebut
(ACK / acknowledgement). Kemudian pengirim menyatakan bahwa dia ingin
mengirim email kepada SMTP server, lalu SMTP server menjawab ACK lagi.
Namun sebelum mengirim email, pengirim mengindentifikasi alamat penerima
lagi. Jika SMTP server menjawab ACK lagi, barulah email dikirim.
Ketika email dikirim, sebenarnya yang dikirim tidak hanya teks yang diketikkan
oleh pengirim saja, tetapi ada header yang diikut sertakan. Header ini berisi
penerima, pengirim, tanggal, waktu, cc list dan lain-lain (ini diatur oleh IMF).
Ketika mengirim sebuah email, kita tidak langsung mengirim email tersebut
kepada penerima. Awalnya kita mengirim email kita ke mail server sesuai dengan
akun email yang kita punya. Sebuah penyedia layanan email tentunya
mempunyai beberapa mail server yang meng-handle beberapa daerahnya
masing-masing. Mail server yang kita untuk mengirim email kita kemudian
melihat alamat tujuan. Jika masih dalam satu penyedia layanan, maka mail

server akan melihat lagi alamat tersebut. Jika diketahui bahwa penerima berada
di daerah lain (misal Arab Saudi), maka email tersebut dikirim ke mail server
yang menghandle negara Arab Saudi untuk penyedia layanan yang sama.
Namun jika penyedia layanan email yang dituju berbeda, mail server yang
menerima email kita akan mengirimkan email tersebut ke mail server penyedia
layanan yang dimaksud (yang terdekat dengannnya). Proses yang sama terjadi
pada mail server penyedia layanan email yang lain.
Jika sudah sampai ke mail server terdekat dengan penerima sesuai dengan
akunnya, email tersebut akan disimpan dalam diskdrive mail tersebut. Jadi, untuk
memeriksa emailnya penerima cukup hanya mengakses akunnya pada mail
server terdekat.
Untuk mengakses akunnya penerima harus melewati protokol yang disebut POP.
POP memungkinkan beberapa opsi untuk otentikasi, dan beberapa fitur berguna
lainnya untuk klien email fitur-fitur yang tidak dimasukkan dalam SMTP. Salah
satu fitur POP yang penting adalah otentikasi. Untuk dapat mengakses akunnya
penerima harus menggunakan username dan password. Proses yang terjadi
dapat digambarkan sebagai berikut : ketika penerima meminta untuk mengakses
akunnya, maka mail server meminta username dan password penerima.
Penerima kemudian mengirimkan username dan password-nya. Mail server
kemudian mencocokkannya pada database, jika sesuai maka penerima dapat
mengakses akunnya.
Protokol lain yang lebih baik dari POP adalah IMAP (Interactive Mail Access
Protocol). Jika dengan POP email yang sudah diakses akan dihapus oleh mail
server dari diskdrive-nya, maka pada protokol IMAP email sudah diakses tidak
akan dihapus kecuali user menghapusnya dengan sengaja.

FTP (File Transfer Protocol) dan TFTP (Trivial FTP)


Protokol merupakan salah protokol tertua yang pernah ada. FTP merupakan
protokol yang paling populer pada internet untuk mentransfer file di antara sistem
yang berlainan. FTP sebelumya merupakan bagian dari protokol ARPANET dan
telah digunakan sebelum IP dan TCP dikembangkan. Seteleh protokol seperti IP
dikembangkan FTP kemudian dirombak ulang untuk disesuaikan agar dapat
beroperasi bersama protokol IP. Sebelum elemen-elemen grafis diperkenalkan,
kurang lebih sepertiga dari seluruh trafik internet adalah trafik yang terkait
dengan FTP.
FTP merupakan protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang
merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesinmesin dalam sebuah internetwork. Sebuah komputer yang digunakan untuk
menyimpan file-file agar dapat diakses disebut FTP server. Proses yang terjadi
saat kita ingin mendownload sebuah file dari FTP server tidak jauh berbeda
dengan proses yang terjadi pada saat kita akan mengakses email dari mail
server.
Pertama-tama client mengindentifikasikan dirinya kepada FTP server dengan
mengirimkan username dan password. (FTP USER & FTP PASS). FTP server
kemudian memvalidasi user dan password tersebut. Jika valid, FTP server
mengirimkan pesan FTP OK yang berarti bahwa client sudah diotentikasi. Client

kemudian mengirimkan perintah PUT, SEND, dan MPUT (untuk mengupload file)
atau GET dan MGET (untuk mendownload file). FTP server kemudian membalas
dengan pesan FTP OK. Barulah proses meng-copy file dilakukan (upload atau
download). Perintah PUT dan SEND hampir sama fungsinya yaitu mentransfer
sebuah file dari client ke server. MPUT berfungsi untuk memindahkan beberapa
file sekaligus. Begitu juga dengan GET dan MGET.
Sekarang FTP sudah mendukung akses melewati web browser. Namun, hal-hal
yang dapat dilakukan hanya terbatas pada download file. Kita tidak dapat
mengupload file kecuali kita login ke dalam FTP sever tersebut.
Karena FTP menggunakan protokol TCP untuk koneksi, maka dibuatlah sebuah
sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port
TCP nomor 21 di sisi server akan mendengarkan percobaan koneksi dari
sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control
port) untuk:
1.
2.

3.

membuat sebuah koneksi antara klien dan server.


untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada
server
mengembalikan respons server ke perintah tersebut.
Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP
nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk
mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan
pengunduhan dan penggugahan.
FTP menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username
dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar
dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, mendownload, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para
pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga
mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus
berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode
anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan
password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.
TFTP sama dengan FTP, yaitu protokol untuk transfer file. Perbedaan keduanya
adalah protokol yang digunakan pada layer transport. Jika FTP menggunakan
TCP, maka TFTP menggunakan protokol UDP. Diketahui bahwa TCP merupakan
protokol yang berorientasi koneksi yang handal. Sedangkan UDP tidak. TFTP
tidak memungkinkan untuk melakukan otentikasi, isi direktori di tempat lain tidak
dapat ditampilkan, dan hanya transfer file saja yang didukung untuk file-file yang
memungkinkan akses global. Sebagai contoh adalah komputer yang booting
lewat jaringan dengan BOOTP. TFTP dapat menyediakan tipe layanan transfer
file ini dengan sangat bagus tanpa memerlukan banyak konfigurasi.

TELNET

TELNET adalah protokol untuk remote login t erminal-oriented, seperti yang telah
didokumentasikan pada RFC 854. TELNET dioperasikan di atas protokol TCP. Agar dapat
menggunkan koneksi telnet, maka telnet daemon (telnetd) harus dijalankan. Biasanya telnet
menggunakan port 23 untuk koneksinya. Jika pada host yang akan diremote port 23 tidak
dibuka maka kita tidak bisa menggunakan koneksi ini. NVT (Network Virtual Terminal)
digunakan untuk remote jarak jauh ini (di sisi klien). Perintah-perintah yang diketikkan pada
terminal diterjemahkan ke 8 bit data untuk menggantikan 7 bit data ASCII. Sayangnya,
semua perintah TELNET yang dikirimkan melalui jaringan tidak dienkripsi, sehingga sangat
rawan akan sniffing. Untuk mengatasi hal ini dibuatlah SSH (Secure Shell) yang berjalan di
port 22.
Telnet mulai di-develop tahun 1969 (RFC 15) dan dikembangkan lagi sehingga menjadi
salah satu protokol yang digunakan pada TCP/IP suite.

RTP (Reliable/Real-Time Transport Protocol)


RTP merupakan protokol yang digunakan untuk melakukan streaming sebuah
data. Protokol ini biasa digunakan untuk streaming audio dan video di internet
(RFC 1889 & 3550). RTP juga digunakan untuk video conference. Karena
protokol ini mengutamakan ke-reliable-an data, maka koneksi yang digunakan
diharapkan cepat. Untuk koneksi RTP menggunakan protokol UDP (User
datagram Protocol).
Pertama-tama host A melakukan stream video ke host B. Seperti transfer data
biasanya, data yang dikirimkan akan dipecah menjadi beberapa frame atau paket
yang diberi nomor urut (pada header) sehingga video dapat dimainkan dengan
baik. Tidak seperti menggunakan TCP, UDP tidak mengharuskan untuk
mengumpulkan semua data dulu untuk digabung. Data kemudian dikirim sesuai
dengan urutannya. Ketika sebuah paket lost di tengah jalan lalu data dengan
nomor urut setelahnya mendahuluinya, maka RTP akan menunggu paket
tersebut. Paket-paket yang tiba terlebih dahulu kemudian disimpan dibuffer untuk
disesuaikan setelah paket yang ditunggu datang.
Fungsi dari Protocol RTP secara spesifik adalah sebagai berikut :
Segmentasi / reassembly dilakukan oleh UDP (atau serupa)
Resequencing (jika diperlukan)
Deteksi kehilangan kualitas estimasi, pemulihan
Intra-media sinkronisasi: menghapus delay jitter melalui playout penyangga
Intra-media sinkronisasi: Drifting sampling jam
Sinkronisasi antar-media (lip sync antara audio dan video)
Kualitas pelayanan dari umpan balik dan tingkat adaptasi
Identifikasi sumber
Namun perlu diketahui, bahwa dalam men-setup koneksi (sebelum streaming)
RTP menggunakan protokol TCP.

TUJUAN :

Diharapkan bisa mengerti arti dan tujuan tentang BAB LAYER APLIKASI ini
Mahasiswa bisa menangkap dan mempraktekan dalam dunia kerja nantinya .
Mahasiswa bisa lebih berbagi ilmu tentang jaringan komputer dan memahami lebih
dalam tentang perkuliahan Jaringan Komputer.

DAFTAR PUSTAKA
1. Stallings, W. Data and Computer Communications (8th edition), Prentice Hall,
Upper Saddle River NJ, chapter 1
2.

CCNA exploration 4.0 Network Fundamental.

Anda mungkin juga menyukai