Anda di halaman 1dari 16

ENDAPAN KROMIT MAGMATIK

PENDAHULUAN Kromitadalahsuatu mineral oksidadenganbentukoktahedral yang

terbentukakibat proses kristalisasi magma. Kromit merupakan mineral oksida dari besi kromium dengan komposisi kimia (FeCr2O3) dan bijih logam kromium. Mineral ini terdapat di dalam batuan beku ultrabasa seperti peridotit. Selain itu, terdapat pula pada serpentin dan batuan metamorf lainnya yang terbentuk dari alterasi batuan beku ultrabasa. Mineral ini terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi dan pada bagian bawah dari tubuh magma, dimana proses kristalisasi terjadi.

SERPENTINKROMIT

Endapan Kromit Magmatik Sri Dewi Intan (D621 08 279)

Mineral dengan komposisi kimia FeCr2O3 ini memiliki warna hitam dan coklat kehitaman. Goresan dari mineral ini berwarna coklat gelap dengan kilap logam. Mineral ini tidak berupa mineral transparan melainkan mineral opak yang tidak memiliki belahan. Kekerasannya 5.5-6 dan berat jenisnya 4.5-4.8.

Kenampakan mikroskopis mineral kromit (abu -abu terang), yang berasosiasi dengan silika (abu-abu gelap). Warna hitam adalah lubang-lubang poles.

Mineral kromit banyak ditemukan sebagai endapan besar di negara -negara Turki, Afrika Selatan, Philipina, Albania dan Kuba. Selain itu, banyak pula ditemukan sebagai endapan-endapan lensa di pegunungan Italia. Bentuk -bentuk kristal terbaik ditemukan dari Namibia, demikian juga pada Stillwater ComplexMontana, dan dari batuan serpentine di Texas, Pennsylvania, dan California (USA).

Endapan Kromit Magmatik Sri Dewi Intan (D621 08 279)

Kromit di

sebagai biji

utama dari kromium. Sekitar 76 % alloy

produksikromitduniadigunakanuntukindustrilogamterutamametal

dansisanyauntukindustrirefraktory, foundry, kimiadanindustrikeramik.Kromit juga digunakan dalam pembuatan batu bata tahan api untuk lapisan dapur api.

T E CEB

Berdasarkan nisbah Cr:Fe, Kromit dibagi atas: 1. Cr-rich chromite 2. Al-rich chromite 3. Fe-rich chromite

Berdasarkan tipe cebakan, Kromit dibagi atas: 1. Cebakan Primer : terdiri dari cebakan stratiform dan cebakan podiform 2. Cebakan Sekunder : terdiri dari bijih laterit dan plaser

Cebakan Stratiform Cebakan Stratiform kromit terbentuk akibat proses kristalisasi pada ruang magma, dimana bentuk cebakannya berupa lapisan kromit tipis dan memiliki sifat homogen.K r o mi t a da l a h salah sat u mi n er a l p er t a ma ya n g

t er b e na m, berkerut dan mengkristal s ebelum mengendap dalam ruangruang magma.Keadaan ini yang menyebabkan terjadinya lapisan lapisan kromit yang tipis da n h o m o g e n , s er t a me mp er l i ha t ka n

b a t a s ya n g j el a s a nt a r a l a p i s a n b i j i h kromit dengan lapisan batuan induk. Pada celah-celah antara lapisan dijumpaimineral-mineral silikat dalam jumlah yang cukup besar dan secara nyata akanmempengaruhi kadar dan ukuran

E ri

Kr wi I t

it

ti

butir kromit. Lapisan stratiform ini berupa lapisan lateral yang menerus dan kaya akan kromit. Ketebalan lapisan hanya beberapa mm hingga beberapa meter serta keterdapatannya saling bergantian dengan lapisan silika. Lapisan silika ini berada di dalam batuan mafik dan ultramafik seperti dunit, peridotit, piroksenit, dan berbagai jenis batuan mafik dan ultramafik lain yang tidak melebihi gabro. Pada umumnya terdapat pada lapisan intrusi basaltik seperti yang terdapat di Bushveld Compleks, Afrika Selatan. Penyebaranluasdenganketebalanantara dike (Zimbabwe), dan Stillwater Complex (USA). 0,02 4,0 m.

Contohcebakankromittipestratiformadalah : Bushveld Complex (Afsel , Great

Kenampakan lapisan stratiform kromit.

E ri

Kr wi I t

it

ti

Berikut adalah model-model lapisan stratiform di beberapa negara:

E ri

Kr wi I t

it

ti

Kromit ditemukan dalam peridotit di mantel bumi dan juga pada lapisan ultrabasa batuan intrusi. Selain pada batuan beku, kromit juga ditemukan pada batuan metamorf seperti beberapa jenis batuan serpentinites, hal ini berkaitan dengan mineral-mineral olivin, magnetit, dan korundum. Pada tubuh endapan kompleks Bushveld di Afrika Selatan, bentuk

tubuhnya berupa lapisan mafik untuk tubuh beku ultramafik dengan beberapa lapisan yang terdiri dari 90% kromit sehingga terbentuk suatu jenis batuan langka yaitu chromitite. Tubuh endapan kompleks Stillwater di Montana juga mengandung kromit signifikan.

E ri

Kr wi I t

it

ti

Beberapa lapisan intrusi utama kromit.

E ri

Kr wi I t

it

ti

Cebakan Podiform Cebakan podiform kromit merupakan cebakan berbentuk lensa-lensa dengan ukuran yang bervariasi. Kebanyakan tipe cebakan podiform termasuk Alrich chromite. Tubuh massive dari kromit ini didominasi oleh dunit (kaya olivin) dan berasosiasi dengan peridotit. Tipe cebakan ini banyak ditemukan di sepanjang zona patahan dan lingkar pegunungan. Cebakan podiform terdapat di Troodos Complex (Cyprus), Semile (Oman), Turki, Saudi Arabia, dan Kaledonia baru. Di Indonesia, cebakan ini dijumpai di Indonesia bagian Timur (Sulawesi, Halmahera, Gebe, dan Gag).

Endapan besar kromit terjadi sebagai polong, lensa, atau lapisan dalam ophiolit batuan ultrabasa. Secara tektonik, keberadaannya di bawah kerak dan mantel atas batuan ultrabasa. Endapan tipe podiform ini juga terbentuk sebagai proses magmatik primer. Umur mineralisasi dari kromit adalah pada Mesozoikum muda. Berasosiasi dengan peridotit, harsburgit, dan dunit. Adapun gangue mineral dari endapan ini diantaranya Olivin, Serpentin, Orthopiroksin, dan Magnetit.

E ri

Kr wi I t

it

ti

Model genetik dari cebakan podiform ini berupa fraksi kristalisasi awal dimana kromit berasal dari cairan basal, baik tepat pada transisi bawah kerak mantel di saku magma atau mungkin dalam sisa mantel harsburgit. Selain itu, bisa juga tepat di atas transisi kerak-mantel yang menyatukan lapisan dalam dunit di dasar ruang magma

Cadangan

bijih

podiform

sangat

bervariasi

tetapi

sangat

kecil

dibandingkan dengan cebakan stratiform, yaitu dari beberapa ton hingga satuan juta ton. Lebih dari setengah cadangan bijih podiform dunia dikelompokkan sebagai kromit kaya aluminium. Di Indonesia, endapan kromit termasuk tie podiform, yang pada umumnya tersebar di Indonesia bagian Timur. Bentuk endapan, berupaperlapisan dan lensa-lensa di dalam batuan piroksen-peridotit.

E ri

Kr wi I t

it

ti

Potensi Kromit di Indonesia  Kalimantan Selatan (G. Bobaris, G. Meratus, P. Lautdan P. Sebuku)  Sulawesi ( Barru, Malili, Pomalaa, Kabaena, Morowali).  Maluku Utara (P. Gebe, P. Halmahera)  Papua ( Peg. Siklopdan Peg. Maropeni).

Produksi Kromit Dunia Urutan Negara 1 Afrika Selatan 2 India 3 Kazakhstan 4 Turki 5 Federasi Rusia 6 Brazil 7 Zimbabwe 8 Finlandia 9 Australia 10 Iran 11 Cina 12 Pakistan 13 Madagaskar 14 Vietnam 15 Oman 16 Albania 17 Pilipina 18 Kuba 19 Sudan Perkiraan Tahun: 2006 Produksi (metrik ton, berat kotor) 7,418,326 3,600,400 3,600,000 1,059,901 966,065 615,900 600,000 548,713 252,867 225,000 200,000 199,000 132,335 90,000 70,500 65,000 46,728 34,000 22,000

E ri

Kr wi I t

it

ti

10

Berdasarkan Grafik, Produksi Kromit Dunia:

Produksi Kromit
7,418,326

3,600,400 3,600,000

1,059,901 615,900 966,065 548,713 252,867 600,000 225,000 200,000 132,335 70,500 46,728 22,000

199,000

90,000

65,000

34,000

Produksi Kromit

Sumber:Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) Program Sumber Daya Mineral

Endapan Kromit Magmatik Sri Dewi Intan (D621 08 279)

11

Penambangan Kromit

T ek n o l o g i

p e na mb a n ga n

e n da p a n

bijih

kr o mi t

da p a t

di l a ku ka n s e c a r a t a mb a n g da l a m a t a u p u n t a mb a n g t er b u ka . Untuk cebakanstratiform,penambangannya sangat mudah dilakukan walaupun tebal lapisannya lebih kecildari 1 m. Hal ini dis ebabkan oleh batas yang jelas antara lapisan bijih denganbatuan induknya. Sebaliknya, untuk cebakanpodiform, penambangannya agak sulit dilakukan dalam jumlah besar. Untuk cebakan jenis inis elective mining sering dilakukan.

Endapan kromit di daerah Wosu (Sulawes i Tengah) ditambang dengancara tambang t erbuka. Karena berbentuk pasir, penambangannya cukup dengan menggunakanwheel loader (front-end loader ). Alat ini berfungsi sebagai alat ga l i da n a l a t mu a t p a s i r kr o mi t da r i ba t ua n i n d u k k e s a r i n ga n p u t a r ( trommel screen). Material yang lolos saringan kemudian dipompakan ke pabrik pengolahan untuk diolah lebih lanjut.

Endapan kromit di Kavak (Turki) ditambang dengan cara tambang dalam.Jalan masuk tambang berupa sumuran ( shaft) b er u ku r a n 1, 2 0 x 4, 0 0 m, ya n g berfungsi sebagai sarana transportasi penambang serta sarana suplai perbekalandan peralatan.Penambangan dilakukan disetiap sublevel yang jumlahnya t ergantung kepada jumlah lapisan bijih kromit, sedangkan penggaliannya dilakukan dengancara timbun-balik (back fill system). Produksi tambang rata-rata 400 ton per hari,dan s ebelum dibawa ke per mukaan (pabrik pengolahan), produk tambang yangberukuran 60 x 80 cm terlebih dahulu diremuk dalam jaw crusher yang terletak di dalam tambang pada level -250 m. Daerah Guleman,Elazig di Turki Timur merupakan salah satu daerah penting penghasil bijih kromit di Turki. Operasi penambangan telah dimulai sejak

E ri

Kr wi I t

it

ti

12

tahun 1936, namun data mengenai produksinya hanya dapat diketahui sejak tahun 1941. Tercatat bahwa 73.996 ton telah dihasilkan dari proses penambangan ini dimana 66.478 ton berasal dari Tosin dan 7.518 ton dari Pit Saysin. Menurut informasi dari Etibank, sekitar 6.300.000 ton bijih krom telah dihasilkan di daerah ini selama tahun 1936-1981. Pada tahun-tahun awal penambangan, operasi penambangan dilakukan dengan tambang terbuka, tetapi pada tahun 1950 ketika jumlah bijih mulai berkurang, maka operasi penambangan dilakukan dengan tambang bawah tanah. Diperkirakan bahwa lebih dari 50.000 m adit telah dibuat dalam konsesi Etibank Guleman sejak tahun 1950. Terlepas dari adanya deposit kromit, daerah sekitar Guleman telah menjadi sasaran berbagai penelitian. Hal ini disebabkan fakta bahwa berdasarkan konsep tektonik, daerah ini terletak di sepanjang batas antara lempeng Eurasia dan Afrika. Selain itu, adanya mineralisasi tembaga sulfida di Maden juga menyebabkan ketertarikan untuk penelitian di daerah ini.

Pengolahan Bijih Kromit

E ri

Kr wi I t

it

ti

13

Pengolahan bijih kromit bertujuan untuk memisahkannya dengan mineral gangue. Proses pengolahan dapat dilakukan baik cara basah ataupun cara kering. Selain untuk memisahkan dengan mineral gangue, pengolahan juga berfungsi untuk meningkatkan kadar (benesiasi).

BijihKrom it

Batu, kerikil, Slime

Scr een
HumpreySpiral Siklon

Kuarsa

Kons 80% Cr2O3


Stockpile

TanurPutar

High Tension Separator

Qz, Ol, Hornb.

Kromit, Mag., Ilmenit


Magnetik Separator

Magnetit, Ilmenit

~96% Cr2O3

Storage

Peta Alir Kromit Prossesing (PT. Palmadin)

Klasifikasi bijih koromit primer dan kegunaannya.

E ri

Kr wi I t

it

ti

14

Komposisi dan Kegunaan Kadar (Cr2O3 %) Nisbah Cr:Fe Kegunaan utama

Podiform

Stratiform

Podiform Stratiform

Kaya Al 33-38 2-2,5:1 Refraktori

Kaya Fe 40-46 1,5-2:1 Metalurgi dan kimia

Kaya Cr 46-55 2:1 Metalurgi

Penggunaan dan Spesifikasi Penggunaan Kromit secara khusus, untuk metalurgi sekitar 76% yakni digunakan dalam pembuatan baja tahan karat (stainless steel). Adapun untuk industri, sekitar 13% untuk refraktori dan 11% untuk kimia-foundri-keramik.

DAFTAR PUSTAKA

E ri

Kr wi I t

it

ti

15

Ash, Chris (1996): Podiform Chromite, in Selected British Columbia Mineral Deposit Profiles, Volume 2 -Metallic Deposits, Lefebure, D.V. and Hy, T, Editors, British Columbia Ministry of Employment andInvestment, Open File 1996-13, pages 109-112. GENCE, Nermin (1999): Bene_ciation of Elaz__g-Kefda_g Chromite by Multi Gravity Separator, Anadolu Universitesi, Bozuyuk Meslek Yuksekokulu,Bozuyuk, Bilecik-TURKEY Mottana, Annibale, Rodolfo Crespi, and Giuseppe Liborio (1977). Rocks and Minerals. Simon & Schuster; New York.

E ri

Kr wi I t

it

ti

16

Anda mungkin juga menyukai