Anda di halaman 1dari 3

1

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tebu merupakan salah satu tanaman sejenis rumput-rumputan yang
menghasilkan produk akhir berupa gula. Gula adalah salah satu jenis bahan
pokok strategis, tidak hanya digunakan sebagai bahan makanan tetapi juga
bahan baku industri makanan dan minuman. Hal ini menyebabkan kebutuhan
akan gula setiap tahunnya terus meningkat. Jika dilihat dari kondisi pergulaan
Indonesia yang kurang optimal pada tahun 2014-2015 menurun secara
signifikan,
Produksi gula nasional pada 2015 ini lebih rendah jika dibandingkan
produksi gula pada 2014 yang mencapai 2,57 juta ton dengan produktivitas
hablur 5,41 ton per ha, bobot tebu 70,7 ton per ha dan rendemen 7,65 persen .
Maka pemerintah bersama stakeholders pergulaan nasional sepakat untuk
meningkatkan produktivitas dan produksi gula khususnya untuk memenuhi
sasaran pencapaian swasembada gula (Direktorat Jenderal Perkebunan
Departemen Pertanian, 2016).
Sebagai komoditas utama penghasil gula, kondisi produksi dan usaha
tani tebu sangat menentukan ketersediaan gula nasional. Kinerja usaha tani tebu
berkontribusi penting dalam mencapai tujuan swasembada gula nasional. Hingga
situasi tahun 2015, upaya pencapaian swasembada gula masih belum mampu
terwujud. Salah satu penyebabnya adalah kompleksitas persoalan yang dihadapi
industri gula dari hulu dan hilir di Indonesia. Posisi komoditas gula sebagai
kebutuhan pangan pokok sangat strategis dalam perekonomian nasional, karena
merupakan salah satu indikator pengukuran inflasi.

Upaya

mencapai

swasembada

gula

dapat

dilakukan

apabila

rekonstruksi basis produksi dalam sistem usahatani tebu dan peningkatan


efisiensi teknis dan ekonomis pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia dilakukan
(Arifin, 2005). Kondisi diatas jika tidak ditangani akan membawa dampak
ekonomi dan sosial cukup luas mengingat industri gula sampai saat ini masih
tergolong industri dengan serapan tenaga kerja cukup besar Kondisi tersebut
pada gilirannya dapat membuat Indonesia dengan jumlah penduduk nomor
empat terbesar di dunia akan sangat tergantung pada negara produsen gula
dunia, yang lebih lanjut dapat mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial dan politik.

Bahan baku utama yang diperlukan dalam industri ini yaitu Tebu yang
akan menghasilkan Gula yang merupakan salah satu kebutuhan pokok
masyarakat Indonesia yang berperan sebagai pemanis dan sumber kalori
dalam struktur konsumsi masyarakat selain bahan pangan. Pentingnya gula
bagi masyarakat di Indonesia tercermin pada kebijakan pemerintah yang
menetapkan bahwa gula pasir adalah salah satu dari sembilan bahan pokok
kebutuhan

rakyat

secara

global

Sebagai

komoditas

strategis

dalam

perekonomian Indonesia. Gula juga merupakan salah satu kebutuhan pokok


masyarakat dan sumber kalori yang relatif murah, dikarenakan gula merupakan
kebutuhan pokok masyarakat dimana gula sangat berperan sebagai bahan
tambahan makanan baik untuk skala rumah tangga maupun industri
pengolahan pangan. Agar pemenuhan kebutuhan gula di pasaran dapat
meningkatkan produksi serta produksi pabrik gula dapat berjalan dengan baik
maka perlu diperhatikan pasokan bahan baku, serta proses penyimpanan
bahan baku sementara sebelum diproses

Pentingnya mengetahui manajemen rantai pasok di setiap perusahaan,


mengingat kapasitas produksi di Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri cukup
tinggi maka perlu perhatian khusus dalam manajemen rantai pasok sehingga
dapat memenuhi kebutuhan bahan baku produksi untuk mencapai sukses
dalam produktifitasnya. Dengan alasan tersebut penulis mengambil judul
Manajemen Rantai Pasok di Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Profesi
Untuk mempelajari mekanisme ranta pasok bahan baku tebu di Pabrik
Gula Pesantren Baru Kediri serta mempelajari permasalahan dalam manajemen
rantai pasok di Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri.
1.3 Manfaat Kuliah Kerja Profesi
Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dan data-data
yang diperoleh selama Kuliah Kerja Profesi kedalam sebuah Laporan Kuliah
Kerja Profesi serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman di
kerja lapangan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Skripsi atau Tugas
Akhir.

Anda mungkin juga menyukai