Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI
Promosi Kesehatan adalah salah satu program pokok Puskesmas untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat salah satunya melalui Program penyuluhan tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat juga wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA,
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama

dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat


dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif
dalam mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu
mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya , serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat (Depkes RI, 2007)
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme
yang bersangkutan. Jadi, perilaku, manusia pada hakikatnya adalah suatu aktifitas dari
manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat
luas, mencakup; berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian dan lain sebagainya. Secara lebih
operasional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap
rangsangan (stimulus) dari luar objek tersebut.
Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan;
diperlukan pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan,
penggerakan pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian.
Selanjutnya dalam program promosi kesehatan dikenal adanya model pengkajian dan
penindaklanjutan (precede proceed model) yang diadaptasi dari konsep L W Green:

Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
serta cara menindak lanjutinya dengan berusaha mengubah, memelihara atau meningkatkan
perilaku tersebut kearah yang lebih positif.
Dengan demikian manajemen PHBS adalah penerapan ke empat proses manajemen
pada umumnya ke dalam model pengkajian dan penindak lanjutan.
a. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang Pembangunan sehingga
kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat kesejahteraan.
b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan, dengan adanya
derajat kesehatan akan tergambarkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang langsung/tidak
mempengaruhi derajat kesehatan.
d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena adanya aksi dan
reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya.
Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku
tertentu. Ada 3 faktor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku tertentu yaitu faktor
pemungkin, faktor pemudah dan faktor penguat.
a.

Faktor pemungkin adalah faktor pemicu terhadap perilaku yang memungkinkan suatu
motivasi atau aspirasi terlaksana.

b.

Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar
atau motivasi bagi perilaku.

c.

Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh
dukungan atau tidak.
Ketiga faktor penyebab tersebut di atas di pengaruhi oleh faktor penyuluhan dan
faktor kebijakan. peraturan serta organisasi. Semua faktor-faktor tersebut merupakan ruang
lingkup promosi kesehatan.
Ada pula faktor lingkungan yang mempengaruhi prilaku atau sikap yaitu segala faktor
baik fisik, biologis maupun sosial budaya yang langsung atau tidak langsung dapat
mempengaruhi derajat kesehatan.
Promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya (Ottawa Charter 1986). Promosi kesehatan lebih
menekankan pada lingkungan untuk terjadinya perubahan perilaku. Contohnya masyarakat
dihimbau untuk membuang sampah di tempatnya, selanjutnya diterbitkan peraturan dilarang
membuang sampah sembarangan. Himbauan dan peraturan tidak akan berjalan, apabila tidak
diikuti dengan penyediaan fasilitas tempat sampah yang memadai dan juga cara para petugas
kesehatan harus berperan aktif untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
seperti yang di inginkan.

B. PERMASALAHAN
Berdasarkan data laporan tahunan Puskesmas Beruntung Raya tahun 2015 menunjukkan
selama bulan Januari hingga Desember 2015 tidak ada dilakukan pembinaan PHBS di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai