Anda di halaman 1dari 3

The Shariah compliance challenge in Islamic bond markets

karena biaya instrumen syariah yang lebih tinggi, Keberadaan industri


obligasi syariah adalah bergantung kepada etika kesadaran Syariah
investor yang dapat menyerap Syariah premium yang lebih rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karna terdapat kompetisi
antar penasihat syariah, maka menghasilkan instrumen keuangan
syariah yang tidak (tidak sepenuhnya) sesuai dengan syariah.
Karakteristik keuangan Islam
Keuangan Islam diatur oleh Syariah atau hukum Islam yang melarang
penggunaan riba dan bunga. Pembiayaan barang dan jasa yang
bertentangan dengan nilai-nilai Islam juga dilarang (jadi tidak ada
distilleries, kasino atau peternakan babi), struktur finansial yang
melibatkan perjudian (maysir) dan ketidakpastian (gharar). Hal ini juga
mendorong peminjam pada skema konvensional untuk menjadi mitra
kerja sama dalam skema bagi hasil.
Literatur Review
keagenan dan biaya keseuaian syariah
Konflik keagenan adalah di mana tujuan saling bertentangan dari
berbagai pihak yang dapat mengakibatkan kebuntuan ketika salah satu
berperilaku rent seeking. Masalah ini menjadi semakin kompleks
dengan adanya informasi asimetris. Untuk menetralisir adverse
selection, lembaga keuangan mensyaratkan bebrapa atribut seperti
agunan tinggi, modal pemilik, reputasi yang baik, kekayaan bersih
yang tinggi dan leverage yang rendah.

Do the Type of Sukuk and Choice of Shari'a Scholar Matter?


Secara garis besar jurnal ini membahas tentang pengaruh dari ulama
syariah yang berewenang mengeluarkan fatwa apakah sebuah produk
keuangan islam itu sudah sesuai syariah atau belum. Saat ulama
syariah mengeluarkan pernyataan yang negatif tentang sebuah produk
keuangan islam, maka akan terjadi penurunan penerbitan dari produk
keuangan islam tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data 131 sukuk dari 8
negara dengan periode tahun 2006 s.d 2013.
Hanya penerbit yang memiliki harapan keuntungan rendah yang
memiliki insentif lebih menyukai instrumen bagi hasil dibanding
instrumen berbasis utang. Menerbitkan sukuk berbasis ijarah bisa
menjadi signal positif karena menggambarkan posisi keuangan
perusahaan penerbit.
Hipotesis 1 : cumulaive abnormal return (CAR) dari penerbitan sukuk
berbasis ijarah lebih tinggi daripada tipe sukuk yanng lainnya.

asimetri informasi antara auditor dan klien berkurang karena auditor


secara bertahap mengumpulkan pengetahuan kritis tentang kegiatan
klien mereka. Jadi semakin lama masa jabatan sarjana syariah maka
dia akan lebih memahami penerbitan sukuk.
Hipotesis 2 : semakin lama masa jabatan sarjana syariah, semakin
besar CAR dari penerbit sukuk.
Selanjutnya, ketika sukuk disetujui oleh sejumlah besar ulama syariah,
itu adalah sinyal positif bagi pasar dalam arti kesesuaian atau
keseragaman pernyataan tentang penerimaan instrumen keuangan.
Hipotesis 3 : semakin banyak ulama syariah yang mendukung
penerbitan sukuk, semakin tinggi CAR
ketika sarjana syariah terletak di negara yang sama sebagai penerbit
sukuk, asimetri informasi antara klien dan auditor akan berkurang,
sehingga secara positif mempengaruhi persepsi investor tentang
jaminan kualitas dari instrumen keuangan syariah.
Hipotesis 4 : Ketika mayoritas ulama syariah berada di negara yang sama

dengan penerbit sukuk, kemungkinan akan mengalami CAR yang lebih besar.
Selanjutnya, reputasi ulama syariah yang terlibat dalam proses sertifikasi memiliki
peran yang signifikan.
Hipotesis 5: Semakin baik reputasi ulama syariah, akan memperbesar CAR sukuk
penerbit.
karakteristik ulama syariah dapat mempengaruhi reaksi pasar saham
terhadap
penerbitan jenis sukuk tertentu. Secara khusus, sertifikasi ulama
syariah mampu mengurangi kecurigaan terhadap ketidakpatuhan
syariah.
Hipotesis 6: masa jabatan yang lebih lama, jumlah, reputasi, dan
kedekatan dengan penerbit ulama syariah memiliki pengaruh positif
bagi sukuk non-Ijarah.

Kesimpulan
Pertama, kita menemukan bahwa sukuk Ijarah menyukai reaksi pasar
saham yang positif. kedua, kami terbukti bahwa reputasi dan
kedekatan ulama berpengaruh terhadap reaksi pasar saham untuk
penerbitan sukuk. Namun, tidak ditemukan bukti bahwa semua
karakteristik ulama berpengaruh, tidak juga faktor jumlah ulama, dan
masa jabatan ulama signifikan. Ketiga, kita menemukan sedikit bukti
yang mengatakan bahwa karakteristik ulama bervariasi menurut jenis
sukuk.

Sukuk berkembang di banyak negara. Sukuk ijarah akan berkembang


karena didorong oleh perkembangan pasar sukuk itu sendiri. Salah satu
hal yang mungkin bisa menghambat adlaah, persyaratan aset yang
harus ada untuk membiayai aset baru.

Anda mungkin juga menyukai