Anda di halaman 1dari 3

HYPERTENSION IN BLACK PEOPLE: PATHOPHYSIOLOGY AND

THERAPEUTIC ASPECT
Sensitivitas terhadap garam dianggap berkontribusi penting terhadap lebih tingginya
risiko hipertensi pada orang kulit hitam jika dibandingkan dengan orang kulit putih. Temuan
ini sesuai dengan lebih baiknya respon diuretik daripada angiotensin-converting enzyme
(ACE) inhibitor sebagai monoterapi pada orang kulit hitam. Penting untuk diingat bahwa
efek hipotensi pada ACE inhibitor pada pasien yang ditambah terapi diuretik thiazid. Bahkan,
respon obat antihipertensi yang spesifik bervariasi antara pasien kulit hitam. Dengan
demikian, ACE inhibitor juga harus dilihat sebagai pilihan yang penting untuk terapi
hipertensi pada subjek orang kulit hitam. Hasil dari uji klinis mendukung pada penekanan
modifikasi gaya hidup dan menurunkan tekanan darah dengan intervensi farmakologi untuk
menurunkan kesenjangan antara kulit hitam dan putih yang lebar dengan kejadian
cardiovaskuler dan end-stage renal desease (ESRD) dikaitkan dengan hipertensi.
Kata kunci: orang kulit hitam, tekanan darah, etnik, terapi
Pendahuluan
Prevalensi hipertensi dan risiko kerusakan organ target yang lebih tinggi diantara
subjek orang kulit hitam daripada orang kulit putih. Interaksi antara faktor biologis dan
perilaku dan mekanisme yang dimulai pada kehidupan janin (tapi bbelum tentu genetik) telah
diusulkan mempunyai kaitan yang menyebabkan perbedaan kulit hitam atau putih terhadap
hipertensi. Artikel ini merangkum perbedaan antara subjek kulit hitam dan putih terhadap
mekanisme kontrol tekanan darah dan phatogenesis hiperetensi. Juga meninjau studi yang
menilai efek dari modifikasi gaya hidup dan intervensi farmakologi dalam mengendalikan
tekanan darah yang tinggi pada subjek orang kulit hitam.
Keanehan dalam phatogenesis hipertensi pada subjek orang kulit hitam
Kebanyakan kulit hitam daripada kulit putih menunjukkan adanya kenaikan tekanan
darah dengan menkonsumsi garam dan turun dengan membatasi konsumsi garam, yaitu
sensitivitas terhadap garam. Konsistensi sensitivitas terhadap garam, tingkat renin
angiotensin yang lebbih rendah dari rata-rata pada subjek kulit hitam dibandingkan putih.
Sensitivitas garam juga dikaitkan dengan hipertrofi ventrikel dan nefropati hipertensi,

komplikasi yang lebih terdeteksi pada kulit hitam daripada putih. Bukti menunjukkan bahwa
diet garam modulasi ginjal produksi faktor transforming frowth facctor (TGF)-beta, faktor
pertumbuhan yang telah dikaitkan dengan komplikasi hipertensi kardiorenal. TGF-beta
ditemukan meningkat pada pasien kulit hitam dengan hipertensi. Perubahan hemodinamik
ginjal juga dapat berkontribusi terhadap risiko tinggi dari nefropati hipertensi pada subjek
kulit hitam.
Pengobatan hipertennnsi pada pasien kulit hitam
Modifikasi gaya hidup direkomendasikan untuk semua pasien hipertensi. Dalam
studi Dietary Approaches to Stop Hipertensi (DASH) ditemukan bahwa diet kaya buahbuahan, sayuran, susu rendah lemak makanan, mengurangi lemak jenuh, lemak total dan
kolesterol dapat secara signifikan menurunkan sistol dan diastol tekanan darah, khususnya
pada subjek kulit hitam. Suplementasi diet kalium, penurunan berat badan dan latihan aerobik
juga berkaitan dengan penurunan tekanan darah pada orang-orang kulit hitam. (terutama kulit
hitam yang lebih tua) dan antagonis kalsium dan respon yang lebih kecil untuk ACE inhibitor.
Hal ini penting untuk dicatat, bagaimanapun bahwa angiotensin Dibandingkan dengan kulit
putih, kulit hitam mempunyai respon yang lebih baik terhadap diuretik -coverting enzyme
(ACE) inhibitor mempunyai efek memblokir TGF-beta dan efektif dalam mengurangi
komplikasi hipertensi yang sering terjadi pada orang kulit hitam dibandingkan kulit putih.
Selain itu, respon hipotensi pada ACE inhibitor pada subjek kulit hitam ditambah ketika
mereka mendapatkan diuretik thiazid. Inhibitor vasopeptidase merupakan obat golongan baru
yang mungkin juga dapat berkontribusi menurunkan kesenjangan komplikasi hipertensi
antara kulit hitam dengan putih. Mereka menghambat keduanya yaitu neutral endopeptidase
(NEP) dan sintesis angiotensin II. Kontribusi penghambat NEP terhadap natriuresis dengan
menghalangi inaktivasi dari peptida natriuretik. Efek spesifik dari NEP inhibitor mungkin
dapat menjelaskan kenapa subjek orang kulit hitam mempunyai respon yang lebih baik
terhadap terhadap sampatrilat (inhibitor vasopeptida) daripada lisinopril (ACE inhibitor).
Berdasarkan bukti yang ada telah direkomendasikan bahwa tujuan tekanan darah <130/85
mmHg untuk pasien dengan diabetes dan gagal ginjal dan <125/75 mmHg untuk pasien
dengan proteinuria > 1g/dl. Dokter yang merawat pasien hipertensi harus ingat bahwa pasien
kulit hitam merupakan kelompok pasien risiko tinggi yang selayaknya mendapatkan
perhatian lebih intensif untuk menurunkan tekanan darah. Sebuah uji klinis yang sedang
berlangsung, African American Study of Kidney Deseas and Hypertension dikembangkan
untuk menilai apakah penurunan tekanan arteri rata-rata untuk tingkat di bawah 92 mmHg

dapat mengurangi risiko ESRD pada pasien kulit hitam. Studi ini juga membandingkan efek
dari obat antihipertensi (beta-blocker, ACE inhibitor dan kalsium antagonis) tentang
pencegahan ESRD pada pasien kulit hitam. Hasil uji coba AASK harus memberikan
kontribusi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengobati
hipertensi pada pasien kulit hitam yang berisiko tinggi berkembang menjadi ESRD.
Penelitian lebih lanjut, bagaimanapun, masih dibutuhkan temuan strategi yang lebih baik
untuk mengurangi risiko hipertensi dan mencegah kerusakan target organ pada subjek pasien
kulit hitam.

Anda mungkin juga menyukai