Anda di halaman 1dari 2

Patogenesis

Distrofi muskularis Duchenne merupakan kelainan yang diwariskan dan


masing-masing distrofi muskularis mengikuti pola pewarisan yang berbeda. Distrofi
muskularis Duchenne diwariskan dengan pola terkait X resesif yang berarti bahwa
gen yang bermutasi yang menyebabkan penyakit ini terletak bahwa gen yang
bermutasi yang menyebabkan penyakit iini terletak pada kromosom X dan oleh
karenanya terkait seks. Pada pria satu salinan yang berubah dari gen ini pada masingmasing sel sudah cukup untuk menyebabka kelainan ini. Pada wanita mutasinya harus
terdapat pada kedua kopi dari gen untuk menyebabkan gangguan ini (pengecualian
yang jarang pada karier menunjukkan gejala, bisa terjadi karena kompensasi
dosis/inaktivasi X). Pada pria oleh karenanya terkena penyakit terkait X resesif jauh
lebih sering dibandingkan wanita.
Penyebab utama proses degeneratif pada distrofi muskularis Duchenne
kebanyakan akibat delesi pada segmen gen yang bertanggung jawab terhadap
pembentukan protein distrofin pada membran sel otot. Sehingga menyebabkan
ketiadaan protein tersebut dalam jaringan otot.
Distrofin merupakan bagian structural utama dalam otot sebagai p[enghubung
antara sitoskeleton dan matriks ekstraselukler. Amino-terminus dari distrofin
berikatan dengan F-actik dan karboksil terminus berikatan dengan dystrophinassociated protein complex (DAPC) pada sarkolema. DAPC terdiri dari distroglikan,
sarkoglikan, integrin dan caveoilin sehingga mutasi pada komponen-komponen
tersebut menyebabkan distrofi otot. DAPC menjadi tidak stabil saat tidak distrofin,
yang menyebabkan penyusutan jumlah protein. Selanjutnya hal ini akan merusak
serat dan membran otot secar progresif.
Patofisiologi
Suatu ciri khas dari pewarisan terkait X adalah ayah tidak dapat mewariskan
sifat terkait X pada anak kali-laki mereka. Pada sekitar duapertiga kasus distrofi
muskularis Duchenne, pria yang terkena penyakit mewarisi mutasinya dari ibu yang
membawa satu salinan gen distrofi muskularis Duchenne. Sepertiga yang lain
mungkin diakibatkan karena mutasi baru pada gen ini. Perempuan yang memberi satu

salinan dari satu mutasi distrofi muskularis Duchenne mungkin memiliki tanda dan
gejala terkait kondisi ini (seperti kelemahan otot dan kramp), namun biasanya lebih
ringan dari tanda dan gejala pada pria. Distrofi muskularis Duchenne dan distrofi
muskularis Becker disebabkan oleh mutasi pada gen untuk protein distrofin dan
menyebabkan suatu kelebihan pada enzim creatin kinase.
Protein distrofin dikodekan oleh sejumlah gen yang terdiri dari 79 ekson dan 8
promoter yang diekspresikan pada otot polos, otot jantung, otot lurik dan sedikit pada
otal. Distrofin berperan dalam stabilitas structural myofibril. Tanpa distrofin otot akan
mudah mengalami trauma mekanis dan degenerasi karena kemampuan regeneratif
mengalami inaktivasi.
Infiltrasi sel inflamasi pada serat otot mengalami degenerasi pada distrofi
muskular Duchenne tampak pada biopsy otot. Sebagai penyakit yang progresif,
kematian sera otot diakibatkan oleh makrofag dan penggantian jaringan otot oleh
lemak.
Gangguan funsgi distrofin menyebabkan sarkolema otot menjadi kurang
stabil. ketidakstabilan ini menyebabkan kerusakan otot, nekrosis dan fibrosis.
Ketiadaan distrofin akan bermanifestasi pada masalah fisiologis otot berupa kesulitan
gerak secara progresif akibat adanya fragilitas membrane myofibril, sehingga terjadi
siklus degenerasi dan regenerasi kronis yang disertai hilangnya potensi regenerasi.
Pada kelainan ini terlihat pseudohipertrofi pada betis dan pantat, dimana
penderitanya semua dari golongan umur anak-anak. Dalam 10-12 tahun penderita
tidak dapat bergerak lagi dan hidupnya terpaksa di kursi roda atau tempat tidur. Pada
tahap ini seluruh otot skeletal sudah atrofik.

Anda mungkin juga menyukai