Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAGEMEN KEPERAWATAN
METODE PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
Bondhan Wijaya

(141420131910024)

Cindy Roshyediana S (141420131940027)


Dian Kurniasari

(141420131990032)

Dina Kusniati

(141420132000033)

Dinda Mareta

(141420132010034)

Eka Estri Afriani

(141420132060039)

Fajar Arif Gustrinda (141420132120045)

S1 KEPERAWATAN 5B
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2016

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini, dengan judul Metode Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,kami telah
berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga
dapat selesai dengan baik,oleh karena itu dengan rendah hati dan tangan terbuka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhirnya bila ada katakata yang kurang berkenan bagi pembaca kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Purwokerto, 27 Oktober 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam
sistem kesehatan suatu negara untuk meningkatkan kesehatan hidup masyarakat.
Ketenagaan membutuhkan masa persiapan yang terpanjang dibandingkan dengan
sumber daya yang lain dan tergantung yang menyalurkan mobilisasi atau usahausaha untuk pemerataan pelayanan.
Mengingat kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan
kuantitas tenaga keperawatan yang memberikan asuhan kepada pasien/keluarga di
ruang perawatan, maka peningkatkan mutu pelayanan keperawatan diperlukan
dukungan sumber daya manusia keperawatan yang mampu mengemban tugas
untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan selama 24
jam terus menerus, serta mampu mengadakan perubahan.
Untuk dapat melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya rekrut, seleksi,
orientasi, pengembangan, penjadwalan serta klasifikasi dan perencanaan tenaga
keperawatan yang diatur dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip dalam sistem
pengelolaan dan pendayagunaan tenaga keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja metode dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan?
2. Bagaimana aplikasi penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan metode
Gillies?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui metode penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Mahasiswa mengetahui aplikasi penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
metode Gillies.
3. BAB II
4. TINJAUAN TEORI
5.

6. METODE PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA


KEPERAWATAN
7.
8. Berikut ini beberapa pedoman dalam penghitungan kebutuhan tenaga
keperawatan diruang rawat inap.
1. Metode Rasio
9.
Metode penghitungan dengan cara rasio menggunakan jumlah tempat
tidur sebagai pembanding dari kebutuhan perawat yang diperlukan. Metode ini
paling sering digunakan karena sederhana dan mudah.
10. Kelemahan : hanya mengetahui jumlah perawat secara kuantitas tetapi tidak
bisa mengetahui produktifitas perawat dirumah sakit dan kapan tenaga perawat
tersebut dibutuhkan oleh setiap unit dirumah sakit. Metode ini bisa digunakan jika
kemampuan dan sumber daya untuk perencanaan tenaga terbatas, sedangkan
jenis, tipe, dan volume pelayanan kesehatan relatif stabil.
11. Berikut rasio jumlah tempat tidur dan kebutuhan perawat :
12.
14.

Rumah Sakit
KELAS A dan B

13.
Perbandingan
TT : Tenaga Medis 20.
= (4-7) : 1
TT
:
Tenaga 21.
=1:1
22.
=3:1
Keperawatan
23.
=1:1
17.
TT
:
15.
16.

NonKeperawatan
18.
TT : Tenaga Non

24.

KELAS C

Medis
19.
25.
TT : Tenaga Medis 30.
26.
TT
:
Tenaga 31.
32.
Keperawatan
33.
27.
TT
:
NonKeperawatan
28.
TT : Tenaga Non
Medis
29.

34.

=9:1
= (3-4) : 2
=5:1
=3:4

35.
37.

Rumah Sakit
KELAS D

36.
Perbandingan
TT : Tenaga Medis 42.
= 15 : 1
TT
:
Tenaga 43.
=2:1
44.
=6:1
Keperawatan
40.
TT
:
38.
39.

NonKeperawatan
41.
46.
Disesuaikan

45.
KHUSUS
47.
48.
2. Metode Need
49.
Metode ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja.
Untuk menghitung kebutuhan tenaga, diperlukan gambaran tentang jenis pelayana
yang diberikan kepada pasien selama dirumah sakit.
50.
Sebagai contoh untuk pasien yang menjalani rawat jalan, ia akan
mendapat pelayanan, mulai dari pembelian karcis, pemeriksaan perawat/dokter,
penyuluhan, pemeriksaan laboratorium, apotek. Kemudian dihitung standar waktu
yang dibutuhkan agar pelayanan itu berjalan dengan baik.
a. Hudgins
51. Menetapkan standar waktu pelayanan pasien rawat jalan :
53.
55.
57.
Pendaftaran
62.
58.
Pemeriksaan dokter
63.
59.
Pemeriksaan asisten 64.
65.
dokter
66.
60.
Penyuluhan
61.
Laboratorium
52.

Kegiatan

Lama waktu (menit) untuk pasien


Baru
56.
Lama
3
67.
4
15
68.
11
18
69.
11
51
70.
0
5
71.
7

72.
73. Rumus : Rata-rata jam perawatan/hari x jumlah rata-rata pasien/hari
74.
Jumlah jam kerja/hari
b. Douglas
75. Menyampaikan standar waktu pelayanan pasien rawata inap sebagai berikut :
1. Perawatan minimal melakukan waktu 1-2 jam/24 jam
2. Perawatan intermediet memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam
3. Perawatan maksimal/total memerlukan 5-6/24 jam
76. Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut adalah
sebagai berikut :
77.

78.

Klasifikasi Pasien

80.
Minimal
84.
85.
86.

93.

P
94.

S
95.

1
103.

0.17
104.

2
113.
3
123.

Jumlah
pasien

81.
87.

Parsial
88.
89.

82.
Total
90.
91.
92.

M
96.

P
97.

S
98.

M
99.

P
100.

S
101.

M
102.

0.14
105.

0,07
106.

0,27
107.

0,15
108.

0,10
109.

0,36
110.

0,30
111.

0,20
112.

0,34
114.

0,28
115.

0,20
116.

0,54
117.

0,30
118.

0,14
119.

0,72
120.

0,60
121.

0,40
122.

0,51
124.

0,42
125.

0,30
126.

0,81
127.

0,45
128.

0,21
129.

1,08
130.

0,90
131.

0,60
132.

Dst.
133.
3. Metode Gilliies
a. Rumus kebutuhan tenaga di satu unit perawatan adalah :
134.
135.

AxBxC
(C-D) xHE

F
G

136.
137.
Keterangan :
138.
A : rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
139.
B : rata-rata jumlah pasien/hari (BOR x jumlah tempat tidur)
140.
C : jumlah hari/tahun
141.
D : jumlah hari libur masing-masing perawat
142.
E : jumlah jam kerja masing-masing perawat
143.
F : jumlah jam perawatan yang diberikan perawat/tahun
144.
G : jumlah jam kerja efektif/tahun
145.
H : jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
146.
b. Jumlah tenaga yang bertugas setiap hari
147.
Rata-rata jam perawatan/hari x rata-rata jumlah jam perawatan/hari
148.
Jumlah jam kerja efektif/hari
149.
c. Asumsi jumlah cuti hamil 5% (usia subur) dari temaga yang dibutuhkan maka
jumlah jam kerja yang hilang karena cuti hamil (CH)
150.
CH = 5% x jumlah hari cuti hamil x jumlah jam kerja/hari
151.
152.
Tambahan tenaga :
153.
5% x jumlah tenaga x jumlah jam kerja cuti hamil
154.
Jumlah jam kerja efektif/tahun
155.
156.
Catatan :

1. Jumlah hari tak kerja/tahun.


157.
Hari minggu (52 hari) + cuti tahunan (12 hari) + hari besar (12
hari) + cuti sakit/izin (10 hari) = 86 hari.
2. Jumlah hari kerja efektif/tahun.
158.
Jumlah hari dalam 1 tahun jumlah hari tak kerja = 365 86 =
279 hari.
3. Jumlah hari efektif/minggu = 279 : 7 = 40 minggu.
159.
Jumlah jam kerja perawat perminggu = 40 jam.
4. Cuti hamil = 12 x 6 = 72 hari.
5. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah
20% (untuk antisipasi kekurangan/cadangan).
6. Jumlah tenaga kerja keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu dengan
ketentuan, Proporsi dinas pagi
7. Kombinasi jumlah tenaga menurut Abdella dan Levinne adalah 55%

161.

tenaga professional dan 45% tenanga nonprofessional.


160.
Prinsip perhitungan rumus Gillies :
162.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan ada tiga jenis

bentuk pelayanan, yaitu sebagai berikut :


a. Perawatan langsung, adalah perawatan yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan pasien baik fisik, psikologis, social, dan spiritual.
Berdasarkan

tingkat

ketergantungan

pasien

pada

perawat

dapat

diklasifikasikan dalam empat kelompok yaitu : selfcare, partial care, total


care dan intensive care. Rata-rata kebutuhan perawatan langsung dari
setiap pasien adalah empat jam perhari. Adapun waktu perawatan
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien adalah :
1) Selfcare dibutuhkan x 4 jam
: 2 jam
2) Partial care dibutuhkan x 4 jam : 3 jam
3) Total care dibutuhkan 1- x 4 jam : 4-6 jam
4) Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam
163.
b. Perawatan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana
perawatan, memesan/menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim,
menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari
hasil penelitian RS Graha Detroit = 38 menit/pasien/hari, sedangkan

menurut Wolfe dan Young = 60 menit/pasien/hari dan penelitian di Rumah


Sakit John Hopkins dibutuhkan 60 menit/pasien.
164.
c. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien meliputi : aktivitas,
pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer dalam Gillies ,
waktu

yang

dibutuhkan

menit/pasien/hari.

untuk

pendidikan

kesehatan

ialah

15

165.
166.

BAB III
PEMBAHASAN

167.
168.
169.

Ruang rawat inap X dengan jumlah pasien sebanyak 24 orang dengan

klasifikasi sbb: pasien yang mampu ambulasi sendiri, makan dan minum sendiri
berjumlah 7 pasien, pasien yang harus di TTV tiap 4 jam sekali, membutuhkan
bantuan seorang perawat untuk ambulasi berjumlah 13 pasien, pasien yang harus di
TTV tiap 2 jam, membutuhkan bantuan 2 atau lebih perawat untuk ambulasi
sebanyak 4 org pasien. Berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang tersebut?
170.
171.

Diketahui :

172.

Jumlah pasien = 24 orang (B)

173.

jumlah hari/tahun = 365 hari (C)

174.

Selfcare = 7 pasien

175.

TTV tiap 4 jam, partial care = 13 pasien

176.

TTV tiap 2 jam, total care = 4 pasien

177.
178.

Ditanya : Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan di ruang

rawat inap X ?
179.

Jawab :

180.
a. Keperawatan langsung :
181.
Selfcare 7 pasien x 2 jam
= 14 jam
182.
Partial care 13 pasien x 3 jam
= 39 jam
183.
Total care 4 pasien x 6 jam = 24 jam
184.
Jumlah
= 77 jam
185.
b. Keperawatan tidak langsung = 24 pasien x 1 jam = 24 jam
c. Penyuluhan kesehatan = 24 pasien x 0.25 jam = 6 jam
d. Total jam keseluruhan
= 77 jam + 24 jam + 6 jam
186. = 107 jam

187.
e. Jumlah hari libur
188.
Hari minggu (52 hari) + cuti tahunan (12 hari) + hari besar (12 hari) +
cuti sakit/izin (10 hari) = 86 hari. (D)
189.
f. Jumlah jam kerja perawat = 7 jam (E)
g. Total keperawatan/pasien/hari = 107 jam 24 pasien = 4.5 jam (A)
190.
h. Jumlah perawat di ruang rawat inap X

191.
192.

193.
i. Antisipasi kekurangan/cadangan jumlah tenaga perawat
194.
20% x 20 orang = 4 orang
195.
j. Jumlah perawat/hari

196.

BAB IV
197.

PENUTUP
198.

A. Kesimpulan
199.
Metode Gilliies
a. Rumus kebutuhan tenaga di satu unit perawatan adalah :
200.
201.

AxBxC
(C-D) xHE

F
G

202.
b. Jumlah tenaga yang bertugas setiap hari
203.
Rata-rata jam perawatan/hari x rata-rata jumlah jam perawatan/hari
204.
Jumlah jam kerja efektif/hari
c. Tambahan tenaga :
205.
5% x jumlah tenaga x jumlah jam kerja cuti hamil
206.
Jumlah jam kerja efektif/tahun

207.
208.
Prinsip perhitungan rumus Gillies :
1. Perawatan langsung, adalah perawatan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan pasien baik fisik, psikologis, social, dan spiritual.
a. Selfcare
b. Partial care
c. Total care
d. Intensive care
2. Perawatan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana
perawatan, memesan/menyiapkan alat, konsultasi dengan anggota tim,
menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien.
3. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien meliputi : aktivitas,
pengobatan serta tindak lanjut pengobatan.
4. DAFTAR PUSTAKA
5.
6. Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba
Medika.
7.
8. Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai