Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. P DENGAN MASALAH


DIBANGSAL AL ARAF RSU PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL

DISUSUN OLEH :
1. HALIMAH YUSTIKA TUNGGA DEWI
2. IKHSAN RAMADHANI
3. TSAMARA INGGAR MEINISA

(1301045)
(1301048)
(1301062)

S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2014/2015

Hari/ Tanggal : Jumat, 29 Januari 2016


Jam

: 09.30 wib.

Ruang

: AL ARAF

I.

IDENTITAS
1. Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Status Perkawinan
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Alamat
No Cm
Diagnose Medis

: Tn. P
: Laki- Laki
: 67 Tahun
: Islam
: Menikah
: Buruh
: SD
: Bantul
: 10.26.xx.xx
: Nefrolitiasis

2. Penanggung Jawab
Nama
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Bp.S
: 35 Tahun
: SLTA
: Karyawan Swasta
: Bantul

II. RIWAYAT PENYAKIT


1. Riwayat penyakit sekarang
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri ketika kencing dan merasa susah untuk kencing.
b. Kronologi penyakit saat ini
Sejak 4 hari sebelum di bawa ke rumah sakit Nurhidayah, pasien merasakan nyeri
didaerah perut bagian bawah, demam tinggi terasa menggigil terdiagnosa ada
sumbatan batu disaluran perkemihan, lalu pasien dirujuk ke RSU PKU
MUHAMMADIYAH BANTUL. Pasien masuk ke RSU PKU MUHAMMADIYAH

BANTUL pada tanggal 27 Januari 2016, saat ini pasien masih merasa nyeri perih dan
kesulitan ketika mau kencing di daerah perut bagian bawah (diatas moun pubis).
c. Pengaruh penyakit terhadap pasien
Pasien mengatakan setelah sakit, pasien tidak bisa bekerja lagi di sawah. Aktivitasnya
juga menjadi terbatas.
d. Harapan pasien dari pelayanan kesehatan
Pasien berharap setelah dirawat di RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL batu
sumbatannya dapat dikeluarkan agar tidak merasa nyeri dan tidak kesusahan ketika
mau kencing serta bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
2. Riwayat penyakit masa lalu
Pada tahun 2007 pasien pernah menjalankan operasi sumbatan batu ureter. Dan setahun
yang lalu pasien pernah dioperasi usus buntu di Rumah Sakit.

III. GENOGRAM

Keterangan :
: Perempuan
: Laki - laki

: Pasien
: meninggal
--------

: Tinggal serumah

Pasien mengatakan pasien adalah ayah dari dua orang anaknya , yaitu seorang
perempuan semua. Pasien tinggal bersama ibunya, istrinya, anak pertama perempuan,
menantu dan ketiga orang cucunya. Anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai
atau menderita penyakit serupa.
3. Pengkajian Biologis
Aktivitas istirahat tidur
1. Rasa aman dan nyaman
P: proses penyakit, sumbatan batu disaluran kencing (batu ginjal)
Q: Panas, perih
R: perut bagian bawah kanan
S: skala nyeri 4
T: hiang timbul, lebih sering pada malam hari, muncul ketika mau kencing.
Rasa nyeri mengganggu aktivitas pasien dan mengganggu istirahat pasien, yang
dilakukan pasien ketika nyeri timbul hanya ditahan dan dibiarkan saja, cara
tersebut tidak optimal untuk mengontrol nyeri.pasien terlihat meringis kesakitan .
Pasien juga mempunyai riwayat pembedaha batu ureter dan usus buntu.
2. Aktivitas
Sebelum sakit : pasien adalah seorang buruh tani. Sehari-hari pasien bertani dan
aktivitasnya tidak dibantu atau mandiri
Selama sakit : klien aktivitasnya dalam pengawasan dan dibantu istrinya, selama
dirumah sakit aktivitasnya tidak ada dan ADL dalam pengawasan dan sesekali
dibantu oleh istri dan keluarganya.
Aktivitas

sebelum sakit
Makan
Minum
Mandi
Berpakaian
Toileting
Mobilisasi

V
V
V
V
V
V

Aktivitas
selama sakit
Makan
Minum
Mandi
Berpakaian
Toileting
Mobilisasi
Keterangan :

V
V
V
V
V
V

0 : mandiri
1 : dengan pengawasan
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : dibantu total oleh orang lain
3. Istirahat
- Sebelum sakit : pasien dapat beristirahat selama 4-6 jam sehari, karena jika
-

aktivitasnya terlalu berat sehingga pasien mudah lelah dan butuh istirahat.
Selama sakit : pasien istirahat total karena merasa sakit ketika mau kencing
dan nyeri dibagian perut bawah.

4. Tidur
- Sebelum sakit : pasien tidur siang selama 1,5 jam, tidur malam selama 8

jam tidak tentu tergantung rasa ngantuk dan tingkat kecapekan.


Sebelum sakit tidur nyenyak dan jarang terbangun pada malam hari.
Selama sakit : pasien selama sakit tidur siang 1 jam, tidur malam 4 jam
dan sering terbangun pada malam hari karena merasa nyeri ketika mau
kencing.

5. Cairan
-

Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih

Selama sakit : pasien mengatakan minum air putih

gelas/ hari.
gelas/ hari.

Pasien mengatakan ketika minum banyak merasa sering kencing.


6. Nutrisi

Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari, tetapi tidak pasti tergantung selera
pasien. Pasien tidak memiliki alergi makanan, pasien mampu menghabiskan
satu porsi 15 sendok.
Selama sakit : pasien makan 3x sehari, pasien mengatakan tidak
menghabiskan makanan yang di sediakan rumah sakit

sendok, pasien

mengatakan makan sedikit-sedikit karena perutnya merasa nyeri ketika mau


makan banyak karena mempunyai riwayat gastritis.apabila makan pasien
merasakan mual dan muntah. klien terlihat tidak nafsu makan,klien terlihat
pucat
Pasien selama sakit mendapat diet RG.
7. ELIMINASI URIN DAN FESES
Eliminasi urin
- Sebelum sakit : pasien BAK kira-kira 6-8x dalam sehari ( @ 200cc ) urin
berwarna kuning keruh, jadi dalam sehari 1500 cc. Pasien tidak mengalami
-

gangguan saat BAK.


Selama sakit : pasien BAK kira-kira 6-7x dalam sehari (300 cc) urin berwarna
kuning keruh, jadi dalam sehari 1300 cc tertampung di urin bag.

Eliminasi feses
-

Sebelum sakit : pasien BAB 1x per hari pada pagi hari @ 200 mg. Tidak ada

kesulitan dalam mengeluarkan BAB.


Selama sakit : pasien selama di rumah sakit pernah BAB 1x selama 2 hari
dirawat.

8. KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONDIOKSIDA


- Sebelum sakit : pasien mempunyai riwayat asma sesak saat kecapekan
aktivitas dan ketika ada debu, pasien mengatakan sudah 1 tahun terakhir ini
-

tidak merasa sesak nafas lagi.


Selama sakit : pasien tidak mengalami sesak nafas dan tidak ada alat bantu

pernafasan.
9. PERSONAL HYGIENE
- Sebelum sakit : pasien mandi 2x dalam sehari, mencuci rambut 1x dalam
seminggu, dan biasanya melakukan sendiri.

Selama sakit : pasien mandi (sibin) 2x sehari karena pasien terpasang kateter,
air sibin sudah di siapkan air hangat dari rumah sakit dan biasanya disibini

oleh istrinya.
10. SEX
Pasien adalah seorang kepala rumah tangga sekaligus seorang kakek yang istrinya
masih ada. Pasien memiliki 2 orang anak perempuan dan mempunyai 3 orang
cucu 2 laki-laki 1 perempuan.
11. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. Psikologi
Konsep diri
pasien memandang dirinya sebagai buruh tani, di samping menjadi bapak dan
kakek dari anak dan cucu-cucunya. pasien tidak pernah marah, jika ada
masalah pasien terbuka dengan keluarganya dan memberikan solusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
b. Psikososial
Pasien dalam hubungan sosial baik, sebelum sakt pasien mengatakan aktif
dalam kegiatan pengajian dan arisan rutin bapak-bapak dikampungnya.
Selama sakit pasien tidak mengikuti kegiatan masyarakat dan hanya dirumah.
c. Spiritual
Klien beragama islam saat ini dalam beribadah pasien mengalami kesulitan
karena terpasang kateter. Tetapi sebelum sakit pasien taat beribadah.
12. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
1. Kesadaran : composmentis
2. Kondisi klien secara umum :KU lemah
3. Tanda-tanda vital
TD
: 150/90mmHg
N
: 80x/menit
R
: 20x/menit
S
: 36 c
4. Keadaan kulit : warna kulit sawo matang , tidak ada lesi.
5. Pertumbuhan fisik :
TB: 163 cm
BB: 45 kg
b. PEMERIKSAAN CEPALO CAUDAL
a. Kepala
1. Bentuk : simetris (mesosepal), pertumbuhan rambut merata,
rambut sudah beruban, kulit kepala bersih tidak ada lesi.

2. Mata : merah, fungsi penglihatan baik, conjungtiva tidak anemis,


sklera putih agak kemerahan, tidak mengunakan alat bantu
penglihatan.
3. Telinga : telinga bersih, pendengaran baik, tidak mengunakan alat
bantu pendengaran.
4. Hidung : tidak ada sektret dan polip, tidak ada nyeri sinus dan
tidak ada cuping hidung, terpasang O2 3liter/ menit.
5. Mulut : tidak ada kesulitan membuka mulut, bibir kering dan
pucat.
b. Leher : bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroit, tidak ada
pengangkatan JVP.
c. Dada
Paru
inspeksi

: bentuk simetris, ada retaksi dada, tidak ada

kelainan bentuk dada, pergerakan tidak teratur , tidak ada lesi.


palpasi
: taktil fremitus kanan kiri seimbang, ekspansi paru

kanan kiri seimbang.


perkusi
: bunyi sonor
Auskultasi: Ronchi saat inspirasi
Jantung
inspeksi : ictus cordis terlihat
Palpasi
: ictus cordis teraba dan mengangkat tangan
perkusi
: batas kiri jantung linea midclavicula sinistra
batas kanan jantung linea parasternalis dextra
batas atas jantung ICS II-III
auskultasi : bunyi jantung normal S1 S2 (lup dup)
Abdomen
inspeksi :tidak ada asites, warna normal, tidak ada jejas.
palpasi
: tidak ada massa, ada nyeri tekan dibagian bawah
abdomen.
perkusi
: tympani
auskultasi : bising usus 7x per menit
d. Genetalia
Pasien terpasang DC
e. Ekstermitas
Bagian atas
Anggota gerak atas lengkap, tidak ada kelainan jari, tidak ada
kekakuan otot, kesimetrisan gerak simetis, kekuatan otot

bagian kanan 5 dan bagian kiri 5, tangan kanan terpasang RL


20 tpm

Bagian bawah
Anggota gerak bawah lengkap, tidak ada kelainan, tidak ada
udema, tidak ada kelemahan otot, kekuatan otot kanan 5 dan
kiri 5, bentuk kaki simetris dan tidak ada farises.
Keterangan :
0 : Tidak ada kekuatan otot
1 : Tidak ada kontraksi
2: Gerakan ada, tidak dapat menahan tekanan
3 : Dapat digerakan, sedikit dapat menahan tekanan
4 : Menahan tekanan bisa
5 : kekuatan penuh
5
5
5

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama

: Tn.P

No RM

: 10.26.xx.xx

Tanggal pemeriksaan : 27 JANUARI 2016


PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI RUJUKAN

SATUAN

Kuning keruh

Kuning

negatif

5.0*

7,0

negatif

1.015

1.010-1.030

U.UROBILINOGEN

positif

U.BILIRUBIN

negatif

U.KETON

negatif

U.NITRIT

negatif

+3*

negatif

U.LEUKOSIT

+3*

negatif

/LP

U.ERITROSIT

+3*

negatif

/LP

U.EPITEL

negatif

/LP

U.SED CA OXALAT

negatif

/LP

U.JAMUR

negatif

/LP

U.SIL GRANULA

negatif

/LP

URIN
U.WARNA
U.REDUKSI
U.PH
U.PROTEIN
U.BJ

U.LEUKOSIT ESTERASE
U.SEDIMEN

U.SED NH4 URAT

negatif

/LP

U.SED PHOSPAT AMORT

negatif

/LP

U.SED SIL EPITEL

negatif

/LP

U.SED SIL HYALIN

negatif

/LP

U.SED TRIPHEL POSPAT

negatif

/LP

U.SED URAT AMORT

negatif

/LP

U.TRICHOMONAS

negatif

/LP

U.BAKTERI BATANG

negatif

/LP

U.BAKTERI COCCUS

negatif

/LP

U.SED ASAM URAT

egatif

/LP

TERAPHI YANG DIBERIKAN


-

Infus Nacl 20 tpm

Injeksi ketorolak 1ml 2x1

Parasetamol 500mg 1x1

PROSES KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No
1.

DATA SYMPTOM
DS : Pasien mengatakan nyeri
ketika kencing.
P: proses penyakit, sumbatan

ETIOLOGI

PROBLEM

Agen cidera biologis


(proses penyakit)

Nyeri akut

batu disaluran kencing


(batu ginjal)
Q: Panas, perih
R: perut bagian bawah kanan
S: skala nyeri 4
T: hiang timbul, lebih sering
pada malam hari, muncul
ketika mau kencing.
DO : Pasien tampak meringis
kesakitan, pasien nampak tidak
rileks

2.

DS: pasien makan 3x sehari,


pasien mengatakan tidak
menghabiskan makanan yang di
sediakan rumah sakit

sendok,

pasien mengatakan makan


sedikit-sedikit karena perutnya
merasa nyeri ketika mau makan
banyak karena mempunyai
riwayat gastritis.apabila makan
pasien merasakan mual dan
muntah

Anoreksia,mual,muntah Ketidakseimbangan
dan gastritis
nutrisi:kurang dari
kebutuhan tubuh

DO : klien terlihat tidak nafsu


makan,klien terlihat pucat,
TB:163 cm, BB:45 kg
.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
2. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia mual,muntah
INTERVENSI
Diagnosa 1
Tujuan dan criteria hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan nyeri berkurang/hilang dengan kriteria hasil :

Nyeri berkurang

Klien tidak meringis kesakitan

Skala nyeri berkurang/hilang


INTERVENSI
1. Observasi nyeri PQRST
2. Memonitor ttv
3. Bantu klien untuk mendapatkan
posisi yang nyaman
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
5. Kolaborasi

pemberian

obat

RASIONAL
1. Untuk

mengontrol

kemajuan

hasil yang diharapkan


2. Posisi yang nyaman

akan

membuat rileks
3. Untuk mengurangi nyeri
4. Untuk mengurangi nyeri

analgesik

DIAGNOSA 2
Tujuan dan KH :setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x24 jam diharapkan
kebutuhan klien terpenuhi dengan kriteria hasil:

Peningkatan nafsu makan

klien mengatakan mual berkurang/hilang


Intervensi
Rasional
- Monitor intake makanan klien
- Untuk mengetahui pola makan
- Beri makanan sedikit tapi sering
klien
- Menyediakan menyukai makanan
- Untuk meningkatkan asupan nutrisi
pasien dalam batas diet
klien
- Anjurkan klien makan tinggi kalori
- Untuk mengetahui kadar Nacl
rendah natrium
- Kolaborasi untuk pemberian diet
yang sesuai

IMPLEMENTASI
TANGGAL JAM
Sabtu 30
15.00
januari
2016

DX
Nyeri akut

IMPLEMENTASI
Mengobservasi nyeri
PQRST

RESPON
S : Pasien mengatakan
nyeri ketika kencing
P: proses penyakit,
sumbatan batu
disaluran
kencing (batu
ginjal)
Q: Panas, perih
R: perut bagian
bawah kanan
S: skala nyeri 4
T: hiang timbul,
lebih sering pada
malam hari,
muncul ketika
mau kencing.
O : Pasien tampak
meringis kesakitan,
pasien terlihan tidak
rileks, pasien terlihat
menahan nyeri.

TTD

15.20

Nyeri akut

Membantu pasien posisi

S: Klien mengatakan
lebih nyaman dan
merasa nyeri sedikit
berkurang.
O: Klien terlihat
nyaman dan tenang.

nyaman: semi fowler

15.23

Nyeri akut

Mengajari teknik
relaksasi nafas dalam

17.00

Nyeri akut

Memberikan obat injeksi


analgesik

18.30

Minggu
31 januari
2016

09.00

Ketidaksei
mbangan
nutrisi:kur
ang dari
kebutuhan
tubuh

Memonitor intake

Nyeri akut

Mengobservasi nyeri
klien PQRST

makanan klien

S: Klien mengatakan
bersedia diajarkan
relaksasi nafas dalam.
O: Klien terlihat sudah
bisa mengulangi
relaksasi nafas dalam
yang telah diajarkan
S: O: klien terlihat
tenang, obat injeksi
ketorolac sudah
masuk.
S: Klien mengatakan
sudah makan 5 sedok
dari porsi yang
diberikan.
O: klien terlihat tidak
nafsu makan dan
pucat.

S: Pasien mengatakan
masih nyeri sedikit
berkurang, timbul
ketika kencing
P: proses penyakit,
sumbatan batu
disaluran

kencing (batu
ginjal)
Q: Panas, perih
R: perut bagian
bawah kanan
S: skala nyeri 3
T: hiang timbul,
lebih sering pada
malam hari,
muncul ketika
mau kencing.
O : Pasien tampak
meringis kesakitan,
pasien nampak kurang
rileks, pasien nampak
menahan nyeri.

10.30

Nyeri akut

S: Klien bersedia
diberi obat injeksi
O: klien terlihat
tenang, obat injeksi
ketorolac sudah
masuk.

Memberikan obat
analgesik

12.10

Ketidaksei
mbangan
nutrisi:kur
ang dari
kebutuhan
tubuh

Menganjurkan
makan
rendah

tinggi
protein

Nyeri akut

dan

rendah natrium

Memonitor TTV
15.00

S: Klien bersedia
untuk makan tinggi
kalori, rendah protein
dan rendah natrium.
klien O: Klien terlihat
tenang dan nyaman.
kalori,

S: Klien mengatakan
sedikit pusing.
O: Klien terlihat lemas
TD:130/90 mmHg
N : 84 x/ menit
S : 36,3 c

RR: 22 x/ menit

16.00

18.30

Senin, 01
februari
2016

16.00

Ketidaksei
mbangan
nutrisi:kur
ang dari
kebutuhan
tubuh

Memberikan diet yang S: Klien mengatakan


tidak nafsu makan dan
sesuai
ingin mual jika
makan.
O: Klien terlihat tidak
nafsu makan
Memonitor intake
makanan klien

Ketidaksei
mbangan
nutrisi:kur
ang dari
kebutuhan
tubuh
Nyeri akut

Mengobservasi nyeri
PQRST

S: Klien mengatakan
sudah makan 5 sedok
dari porsi yang
diberikan.
O: klien terlihat tidak
nafsu makan dan
pucat.

S :Pasien mengatakan
nyeri masih ada
sedikit.
P: proses penyakit,
sumbatan batu
disaluran
kencing (batu
ginjal)
Q: senut-senut
R: perut bagian
bawah kanan
S: skala nyeri 2
T: hiang timbul,
muncul ketika
mau kencing.
O : Pasien tampak
tenang, sedikit terlihat
menahan nyeri.

17.00

Nyeri akut

Membantu pasien posisi


nyaman: semi fowler

17.05

18.00

Nyeri akut

Ketidaksei
mbangan
nutrisi:kur
ang dari
kebutuhan
tubuh

Memonitor TTV

S: Klien mengatakan
lebih nyaman dan
merasa nyeri
berkurang.
O: Klien terlihat
nyaman dan tenang.
S: Klien mengatakan
sudah tidak pusing
O: Klien terlihat
tenang dan rileks
TD:130/90 mmHg
N : 84 x/ menit
S : 36, c
RR: 22 x/ menit

S: Klien mengatakan
nafsu makan
O: Klien terlihat
Memberikan diet yang menghabiskan 1 porsi
makanan yang
sesuai
diberikan

EVALUASI
TANGGAL
Sabtu, 30
Januari
2015

JAM
21.00

NO DX
Nyeri akut

CATATAN PERKEMBANGAN
S : Pasien mengatakan nyeri
ketika kencing
P: proses penyakit, sumbatan
batu disaluran kencing (batu
ginjal)

TTD/NAMA
Halimah,
Ikhsan, Tsamara

Q: Panas, perih
R: perut bagian bawah kanan
S: skala nyeri 4
T: hiang timbul, lebih sering
pada malam hari, muncul
ketika mau kencing.
O :
Pasien tampak meringis
kesakitan, pasien terlihan tidak
rileks, pasien terlihat menahan
nyeri.pasien dapat melakukan
tehnik relaksasi nafas dalam.
A : Nyeri akut teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi (1,2,3,5)

21.00

Ketidakseimba
ngan
nutrisi:kurang
dari kebutuhan
tubuh

S: Klien mengatakan sudah


makan 5 sedok dari porsi yang
diberikan.
O: klien terlihat tidak nafsu
makan dan pucat.
A : Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
(1,2,3,4,5)

Minggu, 31
januari
2016

21.00

Nyeri akut

S : Pasien mengatakan nyeri


sedikit berkurang, timbul ketika
kencing
P: proses penyakit, sumbatan
batu disaluran kencing (batu
ginjal)
Q: Panas, perih
R: perut bagian bawah kanan
S: skala nyeri 3

T: hiang timbul, lebih sering


pada malam hari, muncul
ketika mau kencing.
O :
Pasien tampak meringis
kesakitan, pasien terlihan tidak
rileks, pasien terlihat menahan
nyeri,
TD:130/90 mmHg
N : 84 x/ menit
S : 36,3 c
RR: 22 x/ menit
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi (1,3,5)

21.00

Ketidakseimba
ngan
nutrisi:kurang
dari kebutuhan
tubuh

S: Klien mengatakan sudah


makan 5 sedok dari porsi yang
diberikan.pasien mengatakan
bersedia untuk makan tinggi
kalori, rendah protein dan rendah
natrium.
O: klien terlihat tidak nafsu
makan dan pucat.
A: Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi (1,2,3,5)

Senin, 01
februari
2016

21.00

Nyeri akut

S :Pasien mengatakan nyeri masih


ada sedikit.
P: proses penyakit, sumbatan
batu disaluran kencing (batu
ginjal)
Q: senut-senut
R: perut bagian bawah kanan
S: skala nyeri 2
T: hiang timbul, muncul ketika
mau kencing.
O : Pasien tampak tenang, sedikit

terlihat menahan nyeri, pasien


terlihat nyaman ketika posisi
tidurnya semi fowler
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi (1,2,5)

S: Klien mengatakan nafsu


makan

21.00

Ketidakseimba
ngan
nutrisi:kurang
dari kebutuhan
tubuh

O: Klien terlihat menghabiskan 1


porsi makanan yang diberikan
A: Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi (1)

Bantul 4 febuari 2016


Mahasiswa

Pembimbing Klinik

(Dessi Nindyasari S.Kep,Ns)

Pembimbing Akademik

(fitri Suciana S.Kep,Ns)

Anda mungkin juga menyukai