Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK TEKNIS

KEGIATAN PENINGKATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN


PENANGGULANGAN WABAH
SUMBER DANA APBD KABUPATEN BLORA
TAHUN 2015

SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI

DINAS KESEHATAN
Jl. Dr. Sutomo No. 40 Blora Telp. (0296) 531127 Fax. (0296) 531127

PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENINGKATAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN WABAH KABUPATEN BLORA
SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN
Program pencegahan dan pemberantasan penyakit akan sangat efektif
bila dapat dukungan oleh sistem surveilans yang efektif, karena fungsi sistem
surveilans yang utama adalah menyediakan informasi epidemiologi yang peka
terhadap perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit yang menjadi prioritas pembangunan.
Selanjutnya

surveilans

dapat

digunakan

menentukan

prioritas,

kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan dan menggerakkan sumber daya


program pembangunan kesehatan, serta prediksi dan deteksi dini kejadian luar
biasa. Surveilans juga digunakan untuk monitoring, evaluasi atau peningkatan
program penyakit, sehingga surveilans menjadi alat dalam mengambil keputusan
masalah kesehatan.
Untuk kewaspadaan dini terhadap penyakit potensial KLB di Kabupaten
Blora dengan menggunakan sistem laporan mingguan dari Puskesmas yang
meliputi data penyakit dari

desa maupun pelayanan di Puskesmas, yang

bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kasus penyakit potensial KLB,


sehingga dapat secara dini mengetahui bila terjadi KLB sehingga lebih cepat dan
tanggap untuk tindakan penanganan dan penanggulangannya.
Pada tahun 2014 KLB (Kejadian Luar Biasa) yang terjadi di Kabupaten
Blora adalah KLB Campak dengan jumlah penderita sebanyak 24 orang, 10 orang
dengan hasil pemeriksaan sampel positif campak, penderita mengelompok di SMP
Negeri 3 Jepon, wilayah kerja Puskesmas Puledagel. Sedangkan kelengkapan dan
ketepatan laporan mingguan EWARS dan laporan bulanan surveilans sudah
mencapai target yaitu kelengkapan 100 % (target >90 %) dan ketepatan 90 %
(target > 80 %). Penemuan kasus AFP (Acute Flaccid paralysis/ lumpuh layuh
mendadak) sebanyak 4 kasus dari target 4 kasus, dengan AFP rate 1,78. Dengan
peningkatan jumlah anggaran kegiatan peningkatan surveilans epidemiologi dan
penanggulangan wabah tahun 2015, diharapkan lebih meningkatkan kinerja
surveilans.
II. JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dibiayai melalui APBD Kabupaten Blora tahun anggaran 2015
sebagai berikut :
1. PERTEMUAN
1. Rapat koordinasi program surveilans bagi petugas koordinator
surveilans puskesmas ( 26 Pusk dan 5 RS x 1 Or x 2 kl x 1 hr ).
Rakor program surveilans dilaksanakan sebanyak 2 kali dalam setahun,
bertujuan untuk perencanaan dan evaluasi program surveilans, dengan
peserta pertemuan sebanyak 26 orang petugas surveilans puskesmas
dan 5 orang kontak person rumah sakit dari 5 rumah sakit yang ada di
Kabupaten Blora.

2. Rapat koordinasi persiapan pemeriksaan dan pembinaan


kesehatan jemaah haji Kabupaten Blora ( 26 Puskesmas x 2 Or x
1 kl x 1 hr )
Rakor persiapan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji
dilaksanakan 1 kali dalam setahun, bertujuan mengevaluasi hasil
pemeriksaan dan pembinaan jemaah haji tahun lalu ( tahun 2014 ) dan
sekaligus mempersiapkan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan
jemaah haji tahun ini ( tahun 2015 ), peserta pertemuan adalah tim
pemeriksa kesehatan jemaah haji di Puskesmas sebanyak 52 orang
terdiri dari dokter dan perawat.
3. Pertemuan Sosialisasi E-BKJH ( Elektronik Buku Kesehatan
Jemaah Haji ) bagi tim pemeriksa kesehatan jemaah haji di
Puskesmas.
(26 Puskesmas x 2 Or x 1 kl x 1 hr )
Sosialisasi E-BKJH dilaksanakan 1 kali dalam setahun, bertujuan
mensosialisasikan sistem pencatatan dan entry data hasil pemeriksaan
kesehatan jemaah haji secara online maupun offline untuk dikirim ke
pusat penyelenggaraan haji, peserta pertemuan adalah tim pemeriksa
kesehatan jemaah haji di Puskesmas sebanyak 52 orang terdiri dari
dokter dan perawat.
4. Simulasi penanganan dan penanggulangan bencana.
(26 Puskesmas x 2 Or x 1 kl x 1 hr )
Simulasi penanganan dan penanggulangan bencana dilaksanakan 1 kali
dalam setahun, bertujuan mempersiapkan petugas kesehatan dalam
penanganan dan penanggulangan bencana, peserta simulasi adalah
petugas / tim penanggulangan bencana di tingkat Puskesmas.
5. Surveilans aktif penyakit potensial KLB (Kejadian Luar Biasa) di
Puskesmas dan Rumah Sakit.
( 26 Puskesmas dan 5 RS x 1 Or x 12 bln )
Surveilans aktif penyakit potensial KLB di Puskesmas dan Rumah Sakit
adalah kegiatan pengumpulan data penyakit potensial KLB di rumah
sakit dan Puskesmas (termasuk data dari desa), dengan tujuan
kewaspadaan dini terhadap penyakit potencial KLB.
6. Penyelidikan epidemiologi penyakit potensial KLB
( 300 kasus x 2 Or x 1 kl x 1 hr )
Penyelidikan epidemiologi penyakit potensial KLB adalah penyelidikan
/pengamatan yang dilakukan di sekitar rumah penderita penyakit
menular untuk mengetahui adanya kasus tambahan/penularan di
daerah tersebut. Kasus penyakit yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi adalah sebanyak 300 kasus dilaksnakan oleh 2 orang
sebanyak 1 kali 1 hari setiap kasusnya.
7. Pelacakan Pasca Haji (150 desa/kel.x 2 Or x 1 kl x 1 hr )
Pelacakan pasca haji adalah pelacakan / kunjungan rumah ke jemaah
haji, dilakukan maksimal 2 minggu setalah kedatangan jemaah haji di
tanah air, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan jemaah
haji, dan segera melaporkan ke Dinas kesehatan Kabupaten apabila
menemukan jemaah haji dengan indikasi penyakit meningitis. Pelacakan
dilaksanakan oleh 2 orang petugas Puskesmas sebanyak kurang lebih di
150 desa/kel. Yang terdapat jemaah hajinya.

8. Bimbingan teknis program surveilans


( 26 Puskesmas x 1 Or x 1 kl x 1 hr )
Bimbingan teknis program surveilans di lakukan oleh petugas
Kabupaten ke 26 Puskesmas sebanyak 1 kali dan selama 1 hari dalam
setahun. Dengan tujuan memantau kegiatan surveilans di Puskesmas,
mengetahui permasalahan dan memberikan saran untuk tindak lanjut
perbaikan program surveilans di Puskesmas.
9. Verifikasi alert penyakit potensial KLB.
( 20 alert x 2 Org x 1 hr )
Verifikasi alert penyakit potencial KLB adalah kegiatan memverifikasi
dan mengkonfirmasi alert/sinyal yang muncul dari analisa EWARS (Early
Warning Alert Respon System) ke Puskesmas untuk memastikan
kebenaran alert penyakit yang terjadi di wilayah Puskesmas tersebut.
10.
Investigasi KLB/suspek KLB.
( Petugas Kab & Petugas Pusk. : 5 KLB/suspek KLB x 3 Or x 2
hr )
Investigasi KLB /suspek KLB adalah pelacakan KLB di daerah KLB untuk
mendapatkan informasi secara lengkap, mengetahui faktor resiko
terjadinya KLB sehingga dapat menentukan tindakan penanganan dan
penanggulangan KLB
11.
Pengiriman sampel kasus campak ke Balai Laboratorium
Yogyakarta
( 20 sampel kasus campak )
Pengiriman sampel campak ke BLK Yogyakarta, adalah sampel campak
yang diambil dari penderita campak klinis dari hasil surveilans campak
berbasis individu, maupun penderita campak suspek KLB.
12.
Pengiriman sampel kasus AFP ke Laboratorium Bio Farma
Bandung
( 5 sampel kasus AFP )
Sampel yang dikirim ke Bio Farma Bandung adalah sampel penderita
kasus AFP (Acute Flacid Paralysis/lumpuh Layuh Mendadak). Untuk
Kabupaten Blora jumlah kasus AFP yang diperkirakan adalah sebanyak
5 kasus, yaitu penemuan 2/100.000 anak usia < 15 tahun.

III. KOMPONEN PEMBIAYAAN.


1. Belanja Bahan
Untuk pembelian alat tulis kantor, penggandaan dan spanduk.
2. Belanja uang saku
Uang saku peserta rakor program surveilans.
Uang saku peserta rakor persiapan pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan jemaah haji.
Uang saku peserta pertemuan sosialisasi E-BKJH
Uang saku peserta simulasi bencana
3. Belanja honor

Honor petugas Puskesmas dan Rumah Sakit dalam rangka surveilans


aktif.

4. Belanja Transport
Transport bimbingan teknis program surveilans ke Puskesmas

Bantuan transport penyelidikan epidemiologi penyakit potensial KLB ke


desa

Bantuan transport pelacakan pasca haji


Tranport verifikasi alert ke Puskesmas/Rumah Sakit
Transport investigasi KLB/suspek KLB
Perjalanan dinas dalam rangka pengiriman spesimen AFP ke Bio Farma
Bandung dan pengiriman spesimen kasus campak klinis ke BLK
Yogyakarta.
5. Belanja Jasa Lainnya.
Pembelian konsumsi untuk rapat koordinasi program surveilans, rapat
koordinasi persiapan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji,
Sosialisasi E-BKJH, dan Simulasi Bencana.
IV. PENYELESAIAN KEUANGAN

Setiap transaksi pengeluaran harus dilengkapi dengan :


1. Belanja uang saku
Dilengkapi dengan :
o Format G-14
o Daftar penerimaan uang saku
o Daftar hadir peserta
o Laporan hasil pertemuan (meliputi : Notulen, kerangka
acuan, materi, undangan, dokumentasi)
2. Belanja honor
Dilengkapi dengan :
o Format G-14
o Daftar penerimaan honor
o Surat Keputusan
o Surat Tugas
o Laporan hasil kegiatan
3. Belanja bahan
Untuk pembelian kurang dari Rp. 1.000.000, dilengkapi dengan :
o Format G-14
o Kuitansi pembelian dari penyedia barang (Meterai Rp.
3.000,-)
o Nota pembelian

o Surat Pesanan dan Berita Acara Penerimaan Barang.


Untuk pembelian Rp. 1.000.000,- s/d kurang dari Rp. 5.000.000,o Format G-14
o Kuitansi pembelian dari penyedia barang (Meterai Rp.
6.000,-)
o Nota pembelian
o Bukti Setor Pajak
o Surat Pesanan dan Berita Acara Penerimaan Barang.

4.

Transport
Dilengkapi dengan :
o Format G-14
o Kuitansi penerimaan/Daftar Penerimaan transport petugas
o Surat Perintah Tugas (SPT) dari atasan langsung
o SPPD dari atasan langsung dan mengetahui dan distempel
tempat yang dituju.
o Laporan hasil perjalanaan dinas
o Untuk bantuan transport petugas Puskesmas ke desa tidak
menggunakan SPPD tetapi cukup Surat Tugas kiri bawah
mengetahui desa yang dituju dan laporan hasil.

5. Belanja jasa lainnya


Konsumsi
Dilengkapi dengan :
o Format G-14
o Kwitansi pembelian (materai Rp.3.000 untuk pembelian Rp.
250.000 s/d kurang dari Rp. 1.000.000, untuk pembelian Rp.
1.000.000 ke atas menggunakan materai Rp. 6.000).
o Nota Pembelian
o Bukti setor pajak
o Daftar hadir
o Laporan hasil pertemuan
V.
N
O

JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan

Anggara
n

Jan

Feb

Mar

Ap
r

Me
i

Juni

Juli

Ags

Sep

Nov

Des

Rakor Program
Surveilans (2 kali)

7.450.000

Rakor persiapan
pemeriks kes.
jamaah haji (1 kali)

6.000.000

Sosialisasi E-BKJH (1
kali)
Simulasi bencana
(1kl,2hr)

7.659.000

Surveilans aktif Ptgs


Pusk
(12 bulan)
Surveilans aktif ptgs
RS
(12 bulan)
Verifikasi alert (20
kali)
Investigasi KLB (5

15.600.00
0

3.000.000

6.000.000

4.500.000

4
5
6.
7.
8.

Okt
V

13.220.00
0

KLB)
4

PE penyakit potensial
KLB

15.000.00
0

Bimbingan teknis
program Surveilans (1
kali)

2.600.000

Pengiriman specimen
kasus AFP ke Bio
Farma Bandung (5
spesimen)

4.875.000

Pengiriman specimen
kasus campak klinis
ke BLK Yogyakarta (20
spesimen)

3.500.000

Belanja ATK

1.509.500

Belanja penggandaan

1.270.500

V
V

Catatan :
1. Setiap jenis kegiatan disesuaikan dengan kode rekening masingmasing.
2. Setiap kuitansi harus ditandatangani oleh yang berhak menerima
3. Harga satuan (unit cost) mengacu pada DPA
Blora, 2 Februari 2015
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Blora

dr. Henny Indriyanti,M.Kes.


Pembina Utama Muda
NIP. 19611202 198711 2 002

Anda mungkin juga menyukai