Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan

Segala puji hanya bagi Allah. Tuhan semesta Alam yang menciptakan kehidupan dan kematian yang menciptakan kesehatan dan kesakitan.
ALLAH MAHA SEGALANYA.

Nikmat dunia adalah nikmat yang paling kecil disisi Allah. Itu mengapa Allah memberikannya secara percuma baik kepada orang yang taat
maupun yang kafir.

Kata ulama, apabila dunia ini lebih berat daripada sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberikan minum bagi orang kafir.

Masih ada nikmat yang lebih berharga daripada nikmat dunia. Ialah nikmat kesehatan. Banyak orang yang rela mengabiskan uangnya untuk
mendapatkan sehat.

Namun, adalah lagi yang lebih penting dari nikmat sehat. Ialah nikmat ISLAM dan IMAN. Walaupun sakit Nabi Ayub AS dapat melaksanakan
perintah Allah SWT.

Mari mensyukuri nikmat Allah

Yang bersyukur yang berjaya

Ramadhan Kariim

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi seluruh umat Muslim di setiap penjuru dunia dan bulan Ramadhan merurapakan ladang
amal bagi orang-orang shaleh, Allah SWT telah memuliakan-Nya di banding bulan-bulan lainnya. Bulan dilipatgandakannya pahala dan
diampuninya dosa-dosa kita. Allah SWT juga memberikan kemuliaan kepada tiap sepuluh hari pada bulan ramadhan terutama sepuluh hari
terakhir Ramadhan.

Sebagian ulama membagi bulan Ramadhan dalam tiga fase,yaitu sepuluh hari pertama Ramadhan dinamakan terbukanya pintu Rahmat Allah
SWT kepada hamba-hamba-Nya yang menunaikan shaum, Sepuluh hari kedua atau pertengahan dinamakan Magfirah yaitu di Ampuninya-Nya
segala dosa-dosa oleh Allah SWT, dan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dinamakan pembebasan dari api neraka. Sebagaimana yang
diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

Dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu Anhu. Diceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Berkhutbah menjelang Ramadan,diantara isi
khutbah beliau,

“Siapa saja yang memberi buka kepada orang yang shaum dengan seteguk susu, sebiji kurma, atau seteguk air, dan siapa yang mengenyangkan
orang shaum maka ALLAH akan memberi minum dari telaga dengan satu tegukan, yang menyebabkan tidak haus sampai masuk surga. Inilah
bulan, yang awalnya adalah Rahmat, Pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan nar (pembebasan dari api neraka). Perbanyaklah
melakukan 4 hal dalam bulan Ramadan”

Sepuluh hari pertama di bulan ramadhan adalah awal yang cukup melelahkan dan tentunya kita berusaha beradaptasi dengan penuh kesabaran
untuk melaksanakan shaum dan mengerjakan amalan-amalan yang di cintai oleh Allah SWT. Para ulama memaknai sepuluh hari pertama bulan
ramadhan sebagai Rahmat,yaitu terbukanya pintu Rahmat Allah SWT, yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya yang menunaikan
shaum.

Dalam khazanah tasawuf Rahmat itu ada dua macam, pertama Rahmah Dzaatiyyah, yaitu Rahmat dan Anugerah yang diberikan Allah SWT
kepada semua mahluk-Nya tanpa terkecuali. Kedua Rahmah Khushushiyyah, yaitu Rahmat dan kasih sayang yang Allah SWT hanya diberikan
kepada hamba-hamba Pilihan-Nya. Sepuluh hari pertama merupakan keistimewaan karena diturunkannya Rahmat kepada hamba-hamba yang
telah ikhlas dan ridha menunaikan shaum ramadhan dengan penuh keimanan kepada Allah SWT.

Salah satu Rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang shaum dengan Iman dan taqwa yaitu disediakan
salah satu pintu masuk ke dalam surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda “Sesungguhnya di Surga ada salah satu pintu
yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu
diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang
tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang
diperbolehkan masuk setelah mereka .”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Bulan ramadhan adalah merupakan bulan istimewa bagi orang-orang yang bertaqwa dan ladang amal bagi orang-orang shaleh,ramadhan bulan
yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan-Nya di banding bulan-bulan lainnya. Bulan dilipatgandakan pahala dan diampuninya
dosa-dosa kita.Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan kemuliaan kepada tiap sepuluh hari pada bulan ramadhan terutama sepuluh hari
terakhir ramadhan.

Sebagian ulama membagi bulan ramadhan dengan tiga bagian,yaitu sepuluh hari pertama ramadhan dinamakan terbukanya pintu Rahmat Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang menunaikan shaum,Sepuluh hari kedua atau pertengahan dinamakan Magfirah yaitu di
Ampuninya-Nya segala dosa-dosa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dinamakan pembebasan dari api
neraka. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Awal bulan Ramadan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”
Sepuluh hari pertama di bulan ramadhan adalah awal melelahkan dan tentunya kita berusaha beradaptasi dengan penuh kesabaran maksimal
untuk melaksanakan shaum dan mengerjakan amalan-amalan yang di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Para ulama memaknai sepuluh hari
pertama bulan ramadhan sebagai Rahmat,yaitu terbukanya pintu Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang diberikan kepada hamba-hamba
pilihan-Nya yang menunaikan shaum.

Dalam khazanah tasawuf Rahmat itu ada dua macam pertama Rahmah Dzaatiyyah, yaitu Rahmat dan Anugerah yang diberikan Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada semua mahluk-Nya tanpa terkecuali dan diskriminasi.Kedua Rahmah Khushushiyyah, yaitu Rahmat dan kasih
sayang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya diberikan kepada hamba-hamba Pilihan-Nya.Sepuluh hari pertama adalah merupakan
keistimewaan karena diturunkannya Rahmat kepada hamba-hamba yang telah ikhlas dan ridha menunaikan shaum ramadhan dengan penuh
keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Salah satu Rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang shaum dengan Iman dan taqwa
yaitu disediakan salah satu pintu masuk ke dalam surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda “Sesungguhnya di Surga ada salah satu pintu
yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu
diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang
tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang
diperbolehkan masuk setelah mereka .”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Kemuliaan dan keistimewaan bulan ramadhan disamping terkabulnya segala doa dan permohonan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
juga diampuni-Nya segala dosa-dosa yang telah lalu, sehingga pada sepuluh hari kedua atau pertengahan pada bulan ramadhan, sering
dimaknai sebagai Magfirah ‘yaitu “Ampunan” segala dosa-dosa kita yang telah lalu oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seyogiyanya kita
memanfaatkan momentum ramadhan yang penuh magfirah.dengan memperbanyak memohon segala Ampunan-Nya.

Seringkali dikatakan bahwa 10 hari pertama ini ujiannya cukup berat dari 10 hari yang lain, karena pada 10 hari pertama ini kita harus
membiasakan diri untuk berpuasa. Selain itu juga mepakan proses adaptasi dari bulan-bulan yang sebelumnya yang menjadikan kebiasaan
makan yang awalnya normal menjadi harus menahan lapar dan haus mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Pada 10 hari pertama
ini sangat dianjurkan untuk selalu melakukan kegiatan atau aktivitas yang positif, bukan hanya berdiam diri saja seperti tidur.

Kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan rangkaian ibadah seperti tadarus Al Qur;an, mengikuti shalat tarawih, melakukan
sholat malam, dan ibadah postif lainnya. Rangkaian ibadah ini berguna untuk mencari pahala yang sebanyak-banyaknya dari Allah SWT. Tidak
hanya pahala yang kita cara, melainkan juga rahmat mengingat 10 hari pertama puasa bulan Ramadhan ini Allah memberikan limpahan rahmat
yang tiada tara kepada umatNya.

SETELAH berhasil melalui fase pertama yang sudah pasti cukup berat karena tubuh dan pikiran berusaha beradaptasi dengan kondisi saat
puasa, maka 10 hari kedua Ramadhan ini mungkin akan terasa lebih ringan karena akhirnya tubuh sudah mulai terbiasa dengan aktivitas puasa
yang menuntut seseorang untuk tidak makan dan minum dimulai sejak matahari terbit hingga saat matahari terbenam.

Untuk keutamaan 10 hari kedua Ramadhan seperti yang disebutkan dalam hadist bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadhan
adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”

Nah, pada fase kedua atau fase 10 hari kedua Ramadhan inilah Allah membukakan pintu magfirah atau ampunan yang seluas-luasnya.

Karenanya Jangan sampai kita melewatkan hari-hari penuh ampunan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dengan sia-sia. Pada waktu-waktu
inilah saat yang paling tepat untuk memperbanyak doa serta memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa-dosa yang telah kita
lakukan di masa lalu agar diampuni dan dibebaskan dari hukuman.

Perbanyaklah melakukan sholat malam, berdoa , tilawah quran, dan berdzikir karena pada 10 hari kedua Ramadhan ini merupakan kesempatan
yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat.

Anda mungkin juga menyukai