Anda di halaman 1dari 4

Alhamdulillahi rabbil alamin wassholatu wassalamu ala asrofil anbiya I wal

mursalin wa ala aaliihi wa sohbihi ajmain, amma badu.

Alhdmulillahirabbil alamin, Tiada kata yang pantas untuk diucapkan kecuali


memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita sekalian. Sehingga kita
masih dapat menikmati anugrah terindah nya berupa kesehatan dan
kebahagiaan.
Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan
yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit kultum tentang
keutamaan hari-hari di bulan ramadhan.

10 HARI PERTAMA ADALAH RAHMAT, 10 HARI KEDUA MAGHFIRAH


(PENGAMPUNAN), DAN 10 HARI KETIGA TERBEBAS DARI API
NERAKA

10 Hari Pertama :

Pada 10 hari pertama bulan Ramadhan Allah SWT memberikan rahmat dan limpahan
pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa. Fase-fase 10 hari
pertama Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit karena merupakan
fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal menjadi harus menahan lapar dan
haus mulai dari subuh hingga magrib.

Selain itu ternyata tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari
pertama Ramadhan ini pikiran kita juga sedang berusaha melakukan beradaptasi atau
penyesuaian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat menunaikannya.
Oleh sebab itu pada 10 hari pertama Ramadhan ini Allah SWT memberikan
keistimewaan dengan membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-
Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan puasa selama 10 hari pertama
dibulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Untuk itu jangan sampai kita melewatkan kesempatan mendapatkan rahmat dari Allah
SWT selama 10 hari pertama Ramadhan dengan hanya berdiam diri tanpa melakukan
aktifitas. Manfaatkanlah setiap hari dibulan Ramadhan sebagai ladang ibadah.
Lakukanlah kebaikan sebanyak-banyaknya dengan memperbanyak tilawah Al Quran,
berdoa, sholat shunah, beramal shaleh dan membantu orang lain. Selain itu bekerja,
memperbanyak silahturahmi, serta menjaga hubungan baik juga merupakan sebuah
ibadah. Semoga semua ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan diberkahi
serta dirahmati Allah SWT.

10 Hari Kedua :

Setelah berhasil melalui fase pertama yang sudah pasti cukup berat karena tubuh dan
pikiran berusaha beradaptasi dengan kondisi saat puasa, maka 10 hari kedua
Ramadhan ini mungkin akan terasa lebih ringan karena akhirnya tubuh sudah mulai
terbiasa dengan aktivitas puasa yang menuntut seseorang untuk tidak makan dan
minum dimulai sejak matahari terbit hingga saat matahari terbenam.

Untuk keutamaan 10 hari kedua Ramadhan seperti yang disebutkan didalam hadist
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dimana Ia berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan
akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka). Nah, pada fase kedua atau
fase 10 hari kedua Ramadhan inilah Allah membukakan pintu magfirah atau ampunan
yang seluas-luasnya.

Karenanya Jangan sampai kita melewatkan hari-hari penuh ampunan yang telah
dijanjikan oleh Allah SWT dengan sia-sia. Pada waktu-waktu inilah saat yang paling
tepat untuk memperbanyak doa serta memohon ampunan kepada Allah SWT atas
segala dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu agar diampuni dan dibebaskan
dari hukuman.

Perbanyaklah melakukan sholat malam, berdoa dan berdzikir karena pada 10 hari
kedua Ramadhan ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk
mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat. Dengan memohon ampunan dengan
tulus dan bersungguh-sungguh serta bertobat dari hati yang terdalam Insya Allah pasti
mendapatkan ampunan-Nya.
10 Hari Terakhir:

Ummul Mu`minin Aisyah radhiyallahu anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu


alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan kurang lebih sebagai berikut :

Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir


Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah
beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.
Muttafaqun alaihi

Pertama : Bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam serius dalam melakukan amaliah
ibadah lebih banyak dibanding hari-hari lainnya. Keseriusan dan peningkatan ibadah di
sini tidak terbatas pada satu jenis ibadah tertentu saja, namun meliputi semua jenis
ibadah baik shalat, tilawatul qur`an, dzikir, shadaqah, dll.

Kedua : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membangunkan istri-istri beliau agar


mereka juga berjaga untuk melakukan shalat, dzikir, dan lainnya. Hal ini karena
semangat besar beliau shallallahu alaihi wa sallam agar keluarganya juga dapat meraih
keuntungan besar pada waktu-waktu utama tersebut. Sesungguhnya itu merupakan
ghanimah yang tidak sepantasnya bagi seorang mukmin berakal untuk melewatkannya
begitu saja.

Ketiga : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beritikaf pada 10 Terakhir ini, demi
beliau memutuskan diri dari berbagai aktivitas keduniaan, untuk beliau konstrasi ibadah
dan merasakan lezatnya ibadah tersebut.
Keempat : Pada malam-malam 10 Terakhir inilah sangat besar kemungkinan salah satu
di antaranya adalah malam Lailatur Qadar. Suatu malam penuh barakah yang lebih baik
daripada seribu bulan.

Demikian kultum yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya atas
bimbingan Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu
datangnyadari saya pribadi sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari
salah, khilaf dan dosa.

Akhirul kalam, subhanakallahu maa wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha anta,


astaghfiruka wa atuubu ialaih,,,
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Anda mungkin juga menyukai