Anda di halaman 1dari 87

KUMPULAN CERAMAH IDEOLOGIS

RAMADHAN 1440 H / 2019 M


DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA (DMDI)

1
https://seruanmasjid.com
DAFTAR ISI

1. SAMBUT RAMADHAN, WUJUDKAN KETAQWAAN HAKIKI...........................................3

2. RAMADHAN PENGOKOH KEIMANAN......................................................................................7

3. PENOLONG AGAMA ALLAH.......................................................................................................11

4. MEWASPADAI TIPU DAYA MUSUH ISLAM.........................................................................15

5. CINTA RASULULLAH, TAAT SYARIAT..................................................................................19

6. MEMBANGUN KESEJAHTERAAN DENGAN ISLAM..........................................................23

7. MEYAKINI AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP......................................................27

8. MENJALIN UKHUWAH MENJAUHI PERMUSUHAN.........................................................35

9. MERINDUKAN KEPEMIMPINAN SYAR’I..............................................................................38

10. ISTIQOMAH MENGEMBAN KEBENARAN............................................................................43

11. MENITI JALAN KEBENARAN.....................................................................................................47

12. MENJAGA KEBERLANGSUNGAN DAKWAH........................................................................50

13. ERATKAN UKHUWAH, BUANG ASHOBIYAH.....................................................................54

14. SURGA UNTUK KAUM BERTAQWA, NERAKA UNTUK PARA PENDOSA...............58

15. MENJAGA KEYAKINAN DAN TOLERANSI HAKIKI..........................................................62

16. MEMAHAMI AJARAN ISLAM.....................................................................................................65

17. MERAIH PREDIKAT TAQWA DENGAN PUASA.................................................................69

18. HENTIKAN RIBA............................................................................................................................73

19. MEMELIHARA DAN MENYEMPURNAKAN KETAQWAAN..........................................77

20. MERAIH KESUKSESAN RAMADHAN....................................................................................81

2
https://seruanmasjid.com
SAMBUT RAMADHAN, WUJUDKAN KETAQWAAN HAKIKI

َ َ ‫ وييَا‬, َ‫ ونَعوذُ َب َّّلِلَ َن ُرروَ نَنح ُف َسن‬,‫ ونَستَ حغ َفره‬,‫ ونَستَعَينُه‬,‫ َحَنم ُده‬,َ‫اْلم َد ََّّلِل‬ َّ
َ‫ت ن حَع َم لن‬ َ‫َ َ ئ‬ ُ ‫ح‬ ُ َ ُُ ‫َ ُ َ ح ُ َ ح‬ ‫إن حَ ح‬
َ َ َ َ ‫ ون ي ح‬,‫ض َّل لَه‬
َ ‫اّلِل فَالَ ن‬ ََ
ُ‫ي لَهُ نَ حر َه ُد نَ حن اَ الَهَ ااَّ ُهلُ َو حد َده‬
َ ‫ضل حل فَالَ َه د‬ ُ ‫ُ ََ ح‬ ُ َُّ ‫َن ح يَ حهده‬
َ َ‫ ره دةَ ن هو خي ر َّن َق ن ونَدس ن‬،‫َار َريك لَه‬
ُ‫َن َييَئ َد َ ا ََ َّم ًدا َعحد ُدهُ َوَ ُي حولُه‬
َّ ‫ي َونَ حر َه ُد ن‬‫د‬
‫َ ح َ ُ َ َ َ َ ح ُ َ َحٌ ً َ ح َ ُ ئ‬
. ًّ‫صدَي‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫د‬َ‫َّصف َبلحم َك ََم ك‬
َ
َ َ ًَ َ ُ ‫الح ُمت‬

Jamaah yang dirahmati Allah...

Tak terasa kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Nabi Saw menyebut Ramadhan
sebagai bulan penuh keberkahan (syahrun mubârakun).

‫اَ اِجَنَ َن‬ ََ َ


َ ‫اّلِلُ َعلَحي ُك حم صيَ ُنهُ فحيه ُ حفتَ ُُ اَْح َو‬
‫ب ئ‬ َ َ‫ض َن َر حهٌر ُندَ َ ٌك َكت‬
َ ‫قَ حد َج ءَ ُك حم َر حهُر ََن‬
َ ‫ْي فَي َه لَي لَةٌ َخي ر َن اَلح‬ َ ََ َ
‫ف َر حهر َن ح ُد َرَم َخحي ُر َه‬ ‫اَ اِجَححي َم َوُ غَ ُّل فحيه الشَّيَ ط ح ُ ح ح ح ٌ ح‬
ُ ‫َوُ حغلَ ُق اَْح َو‬
‫فَ َق حد ُد َرَم‬
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan keberkahan. Allah telah mewajibkan
kalian shaum di dalamnya. Di bulan itu pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di bulan itu terdapat suatu malam yang lebih baik
dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebajikan pada malam itu,
berarti diharamkan baginya segala rupa kebajikan”. (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Al-
Baihaqi, dari Abu Hurairah).

3
https://seruanmasjid.com
Maka sungguh rugi, orang yang menyia-nyiakan bulan yang agung ini, sebagaimana
sabda Nabi Saw:

َ َ َ ‫َغم نَنحف جل ذُكَر‬


‫ض ُن ُُثَّ انح َسلَ َخ‬ ُ ‫ص َئل َعلَ َّى َوَغ َم نَنح‬
َ ‫ف َ ُجل َد َخ َل َعلَحيه ََن‬ َ ُ‫ت عحن َدهُ فَلَ حم ي‬
ُ ‫َ َ ُ َُ ح‬

ُ‫قَ حد َل نَ حن يُ حغ َفَر لَه‬


“Sungguh rugi seseorang yang ketika (nama)ku disebut di sampingya tetapi dia tidak
bershalawat atasku. Sungguh rugi seseorang yang bertemu dengan Ramadhan lalu
Ramadhan berlalu darinya sebelum dosa-dosanya tidak diampuni.” (HR Tirmidzi)

Jamaah yang dirahmati Allah ..

Maka, bulan Ramadhan merupakan kesempatan berharga yang ditunggu-tunggu oleh


orang-orang yang beriman kepada Allah dan ingin meraih ridha-Nya. Sehingga kaum
Muslimin sudah seharusnya menyambut tamu agung tersebut dengan sebaik-baiknya.
Imam Ibnu Rajab menyebutkan, “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak
gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah
berbuat dosa dan ingin bertobat serta kembali kepada Allah Ta’ala tidak gembira
dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal
tidak gembira ketika para setan dibelenggu?”

Oleh karena itu, jangan sampai kesempatan Ramadhan ini berlalu sia-sia. Raih
keutamaan Ramadhan yakni dilipatgandakan pahala amal shaleh dengan sungguh-
sungguh. Perbanyak amal ibadah dengan agenda-agenda yang telah tersusun. Apakah
tadarrus al-Qur’an, shalat sunnah, shadaqah, zakat, i’tikaf, qiyamul lail, amar makruf
nahi mungkar dan aktivitas taqarrub lainnya.
Ingat, Allah SWT mencintai hamba-hambaNya yang bertaqarrub kepada-Nya, terlebih
lagi di bulan Ramadhan. Dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman: “Dan tidaklah
hambaKu bertaqarub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang
Aku fardhukan atasnya, dan hambaKu terus bertaqarrub kepadaKu dengan amal-amal
nawafil hingga Aku mencintainya …” (HR al-Bukhari, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).

4
https://seruanmasjid.com
Hadits ini menjelaskan bagaimana taqarrub yang lebih disukai oleh Allah, yaitu
dengan melaksanakan apa yang diwajibkan dan melengkapinya dengan amalan-
amalan sunnah. Tentu, amal-amal fardhu harus diprioritaskan. Ibn Hajar al-‘Ashqalani
menyatakan di Fath al-Bârî, sebagian ulama besar mengatakan bahwa “Siapa yang
fardhu lebih menyibukkan dia dari nafilah (amalan sunnah) maka dimaafkan,
sebaliknya siapa yang nafilah menyibukkan dia dari amal fardhu maka dia telah
tertipu”.

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Hikmah diwajibkannya kita berpuasa adalah agar kalian bertakwa. Syeikh Abu Bakar
Jabir al-Jazairi di dalam Aysar at-Tafâsîr menjelaskan makna firman Allah SWT
”la’allakum tattaqûn” yakni agar dengan puasa itu Allah mempersiapkan kalian untuk
takwa yaitu melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah
SWT (Al-Jazairi, Aysar at-Tafâsîr, I/80).
Melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya itu dilaksanakan karena
kesadaran jiwa dan akal. Maka pelaksanaannya memerlukan pengetahuan syar’iy
akan halal dan haram. Karenanya, takwa bisa juga dimaknai sebagai kesadaran akal
dan jiwa serta pengetahuan syar’i terhadap wajibnya mengambil halal dan haram
sebagai standar bagi seluruh aktivitas lalu merealisasikannya secara praktis (‘amalî) di
dalam kehidupan.
Oleh karena itu, seharusnya pasca Ramadhan nanti, akan lahir manusia-manusia baru,
keluarga-keluarga baru, dan masyarakat baru yang bertakwa kepada Allah SWT,
mengamalkan ajaran Islam, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Bukankah ketakwaan yang diperintahkan oleh Allah tidak hanya bersifat individual?
Apa maknanya pribadi baik tapi hidup dalam masyarakat yang mengingkari syariah
Allah SWT?

Walhasil, semoga Ramadhan ini menjadi pemicu bagi kita kaum Muslim mewujudkan
ketakwan hakiki, yakni menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek

5
https://seruanmasjid.com
kehidupan: individu, keluarga, masyarakat, dan negara. Inilah wujud keimanan dan
ketakwaan yang sebenarnya.

َ ‫الس َم َء َواَأَح‬
‫ِ َولَ َك َك ََُّّْواح‬ َّ َ ‫َن ن حَه َل الح ُقَرى َآننُواح َواَُّ َقواح لََفتَ ححنَ َعلَحي َهم ََْرَك ت َئن‬
َّ ‫َولَ حو ن‬

‫َخ حَّ َ ا ُهم َِبَ َك نُواح يَ حك َسدُو َن‬


َ ‫فَأ‬
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)
Semoga Ramadhan kali ini menjadi pintu terbukanya keberkahan bagi negeri ini.
Aamiin

6
https://seruanmasjid.com
RAMADHAN PENGOKOH KEIMANAN

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Sungguh setiap perkara yang Allah SWT wajibkan atas manusia tidaklah berat karena
pasti dalam kadar kesanggupan manusia. Allah SWT berfirman:

‫اّلِلُ نَ حف ًس إََّا ُو حي َع َه‬


َّ ‫ف‬ َ
ُ ‫َا يُ َكلئ‬
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… (QS al-
Baqarah [2]: 286).

Dalam kondisi tertentu Allah SWT bahkan memberikan rukshah (keringanan) kepada
hamba-Nya. Jika tidak mampu shalat berdiri, misalnya, Allah SWT membolehkan
shalat dengan duduk; atau jika tidak mampu juga, boleh sambil berbaring. Begitu juga
dengan shaum Ramadhan. Yang sakit atau dalam perjalanan, boleh tidak shaum,
tetapi wajib mengqadhanya pada hari lain. Demikian seterusnya. Itulah yang Allah
SWT kehendaki sebagaimana firman-Nya:

... ‫يد َْ ُك ُم الحعُ حسَر‬


ُ ‫اّلِلُ َْ ُك ُم الحيُ حسَر َوَا يَُر‬
َّ ‫يد‬ُ ‫يَُر‬...
…Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesukaran atas
kalian… (QS al-Baqarah [2]: 185).

... ‫وَن َج َع َل َعلَحي ُك حم َِف ال ئَدي َ َن ح َدَرج‬...


َ
…Tidaklah Allah menjadikan dalam agama (Islam) ini kesempitan atas kalian… (QS
al-Hajj [22]: 78).

7
https://seruanmasjid.com
Jelas, dalam kondisi normal, setiap kewajiban atau ibadah tidaklah berat. Setiap shalat
paling-paling menyita lima menit dari waktu kita. Begitu juga dengan shaum.
Sebenarnya hanyalah memajukan waktu sarapan pagi lebih awal dan hanya
mengurangi satu dari tiga kali kesempatan makan. Apanya yang berat? Kita hanya
diminta untuk menahan diri tidak makan siang. Tak pernah ada cerita bahwa ada
orang sakit parah, terluka berat, apalagi mati gara-gara shaum. Tak ada juga orang
jatuh miskin gara-gara membayar zakat. Yang lebih banyak terbukti, shaum dan shalat
membuat orang sehat jasmani dan ruhani. Adapun zakat berdampak bagi penyucian
jiwa dan pemerataan kekayaan.

Belum lagi pujian dan ganjaran yang telah Allah SWT janjikan bagi hamba-Nya yang
taat beribadah. Khusus bagi mereka yang shaum Allah SWT berjanji:

‫َّم َن ح ذَنحدَ َه‬ َ َ


َ ‫ض َن إَحْيَ ً ا َو احدت َس ًب غُفَر لَهُ َن َُ َقد‬
َ ‫ص َم ََن‬
َ ‫َن ح‬
Siapa saja yang shaum Ramadhan dengan landasan iman dan semata-mata mengharap
ridha Allah SWT, niscaya Dia mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Ahmad).

َ َ َ َ َ َّ َ‫ول‬
ُ‫ْي يَ حل َقى ََّْه‬ َ ‫ فَ حر َدةٌ د‬:‫لص ئ َم فَ حر َدتَ ن‬
َ ‫ َوفَ حر َدةٌ د‬،‫ْي يُ حفطُر‬ َ
Bagi orang yang shaum ada dua kebahagiaan yaitu: kebahagiaan saat berbuka dan
kebahagiaan saat bertemu Tuhannya (di surga) (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Jika untuk mengerjakan kewajiban diperlukan kemampuan, tidak demikian halnya


untuk meninggalkan keharaman. Sama sekali tidak diperlukan kemampuan. Anda tak
memerlukan uang untuk tidak minum alkohol, tidak melacur atau tidak berjudi. Anda
juga tidak memerlukan kemampuan fisik untuk tidak membunuh atau tidak korupsi.
8
https://seruanmasjid.com
Bahkan bila Anda tidak berjudi atau menenggak miras, dana akan bisa dihemat.
Apalagi fakta membuktikan bahwa setiap pelanggaran terhadap larangan Allah SWT
pasti berdampak buruk.
Di sinilah, selain kemampuan, untuk mengerjakan perintah Allah SWT dan
meninggalkan larangan-Nya ternyata diperlukan pula kemauan karena berbagai
dorongan. Dari sekian macam dorongan itu, yang tertinggi adalah dorongan iman.
Tanpa kemauan yang muncul dari iman, kewajiban agama yang sangat ringan
sekalipun akan terasa berat dikerjakan. Apalagi kewajiban yang memang memerlukan
pengorbanan harta atau bahkan nyawa, tentu akan lebih terasa berat. Dari situlah
mengapa perintah shaum Ramadhan ditujukan kepada orang-orang beriman.

‫ب َعلَى الَّ ََّي َ َن ح قَ حدلَ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم َُتَّ ُقو َن‬ َ َ


َ ‫الصيَ ُم َك َم ُكت‬
‫ب َعلَحي ُك ُم ئ‬
َ َ َّ
َ ‫ََي نَيُّ َه الَّي َ َآننُوا ُكت‬
Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa
(TQS al-Baqarah [2]: 183)

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Iman di dada seorang Muslim membuat ia tunduk kepada Allah SWT. Inilah yang
akan membuahkan takwa, yakni senantiasa selalu siap sedia mengerjakan perintah
Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Iman memberikan dorongan kuat untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan


keburukan. Dorongan semacam itulah yang menciptakan kemauan. Dengan kemauan
seperti itu pula dulu para sahabat ra. berjihad kendati pun pada bulan Ramadhan.
Perang Badar, Perang Ahzab, pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah), perang
Tabuk, pembebasan Spanyol, semua terjadi di bulan Ramadhan.

Sayangnya, kemauan yang bersumber dari iman inilah yang kini langka pada jiwa
kaum Muslim. Sekian banyak perintah agama diabaikan dan sekian banyak larangan
9
https://seruanmasjid.com
agama dilanggar. Akibatnya, berbagai problematika muncul di sana sini tak pernah
henti.

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Sayangnya, kita tak pernah menyadari akan hal itu. Kita tetap saja tidak mau kembali
kepada aturan ilahi rabbi, Dzat yang kita bersujud kepadanya minimal lima kali sehari.
Banyak di antara umat ini yang berkarakter Yahudi yakni mengambil sebagian dari
petunjuk Allah dan meninggalkan sebagian lainnya karena pertimbangan hawa nafsu.

Padahal secara kemampuan mereka mampu. Yang hilang adalah kemauan. Nah,
ibadah puasa itu menempa kemauan dan kemampuan umat Islam untuk menahan
hawa nafsu dari bermaksiat maupun untuk taat kepada perintah Allah SWT. Termasuk
di dalamnya menempat kemampuan dan kemauan untuk menerapkan syariah secara
kâffah sebagai merupakan manifestasi terpenting dari ketaatan kepada Allah SWT.

Hanya dengan puasa Ramadhan yang benar, umat ini akan kembali mulia dan
menjadi umat yang terbaik, khoiru ummah.

Semoga Allah jadikan Ramadhan ini awal sebuah perubahan menuju penerapan
syariah secara kaffah. Aamiin.

10
https://seruanmasjid.com
PENOLONG AGAMA ALLAH

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah

Sudah menjadi sunnatullah, kebenaran itu akan berhadapan dengan kebatilan.


Sampai akhir zaman. Iblis dan bala tentaranya tidak akan pernah ridha kepada
manusia yang mengikuti jalan Allah SWT. Mereka akan senantiasa mencari jalan agar
manusia tersesat dan bersama mereka.

َ َ َ ْ ‫) ُُثَّ ََلَُي نَّهم َن‬16( ‫ك الحمستَ َقيم‬ َ ‫قَ َل فَدَم نَ حغوي تََِن ََأَقح ع َد َّن ََلم‬
‫ْي نَيحدي َه حم َون ح‬
‫َ ُ ح ح َح‬ َ ‫ح‬ ُ َ ‫ط‬
َ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ص‬
َ ‫ُ ُح‬ ‫َ َح‬
‫ي‬
‫ر‬َ َ‫خ حل َف َهم وع نحَْيَ ِنََم وع ََش ئَلَ َهم وَا َََت ُد نَ حكثَرهم َر ك‬
17(
َ ‫َُ ح‬ َ ‫ح ََح َ ح‬ ‫َ ح ََح‬
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-
benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, (17) kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
(QS Al-A’raaf: 16-17)

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah

Wajar bila manusia kemudian terkelompokkan menjadi dua golongan. Menjadi


kelompok pengikut Iblis dan kelompok yang mengikuti jalan Allah. Al Quran
11
https://seruanmasjid.com
menyebut dua golongan ini di beberapa ayat. Kelompok yang mengikuti jalan Allah,
mereka adalah hizbullah. Sedangkan yang mengikuti Iblis, Allah sebut mereka dengan
hizbusysyaithan.
Terkait hizbussyaithan ini, Allah berfirman: Allah SWT berfirman:

‫َ الشحَّيطَ َن‬ َ َ َ َ َ‫اّلِلَ نُولَا‬


َّ ‫ايتَ حح َو َذ َعلَحي َه ُم الشحَّيطَ ُن فَأَنح َس ُه حم َذ حكَر‬
َ ‫َ الشحَّيطَ ن نََا إَ َّن دحز‬
ُ ‫ك دحز‬ ‫ح‬
‫اْلَ َيُرو َن‬
‫ُه ُم ح‬
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah. Mereka
itulah golongan (partai) setan. Ketahuilah bahwa golongan (partai) setan itulah yang
merugi (TQS al-Mujadilah [58]: 19).

Imam Syaukani dalam Fathu al-Qadîr menyatakan, “Jika setan telah mengumpulkan
mereka, yakni menjadikan mereka berkumpul menjadi kelompok, berarti setan telah
menguatkan, menguasai, mengungguli, mencengkeram dan melindungi mereka. Lalu
setan menjadikan mereka lupa mengingat Allah, yakni lupa pada perintah-perintah-
Nya dan lupa melakukan ketaatan kepada-Nya. Mereka benar-benar tidak mengingat
sedikitpun dari semua itu. Juga dikatakan, mereka lupa akan larangan Allah berupa
larangan bermaksiat. Mereka adalah hizbusy-syaythân, yakni tentara-tentara, pengikut
dan kelompok setan.”

Jadi hizbusy-syaythân adalah setiap orang atau kelompok orang yang dikumpulkan
dan dikuasai oleh setan, lalu setan menjadikan mereka lupa mengingat Allah SWT.
Mereka menjadikan kaum yang dimurkai oleh Allah SWT sebagai teman. Mereka
menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai. Lalu mereka menghalangi
manusia dari jalan Allah SWT. Setan menguasai mereka. Lalu setan menjadikan
mereka lupa mengingat Allah SWT. Mereka termasuk orang-orang yang menentang
Allah SWT dan Rasul-Nya.

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah

12
https://seruanmasjid.com
Lawan hizbusysyaithan adalah hizbullah. Allah SWT mendeskripsikan HizbulLâh
(Partai Allah) dalam firman-Nya:

‫اّلِلَ ُه ُم الحغَ لَدُو َن‬


َّ َ َ َ
َ ‫اّلِلَ َوَ ُيولَهُ َوالََّّي َ ءَ َاننُوا فََإ َّن دحز‬
َّ ‫َوَن ح يَتَ َوَّل‬
Siapa saja yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman sebagai
penolongnya, maka sungguh pengikut/partai (agama) Allah itulah yang pasti menang
(TQS al-Maidah [5]: 56).

Lalu Allah SWT jelaskan sifat-sifat hizbulLâh ini:

َ ‫اَ َََت ُد قَون ي حؤَننُو َن َب َّّلِلَ والحي وَم اح‬


َّ ‫َلخ َر يُ َو ُّادو َن َن ح َد َّد‬
‫اّلِلَ َوَ ُيولَهُ َولَحو َك نُوا ءَ َابءَ ُه حم ن حَو‬ ‫َ َح‬ ُ ً‫ح‬
‫ب َِف قُلُوبََ ُم اح َإلحْيَ َن َونَيَّ َد ُه حم َُْروح َنحنهُ َويُ حد َخلُ ُه حم‬ َ َ‫نَْحنَ ءَ ُه حم ن حَو إَ حخ َوانَ ُه حم ن حَو َع َش َريَُ ُه حم نُولَا‬
َ َ‫ك َكت‬
َ‫اّلِل‬ َ َ َ‫اّلِل عحن هم و ضوا عحنه نُولَا‬ َ َ ََ َ َ
َّ َ ُ ‫ك دحز‬ ُ َ ُ َ َ ‫َجنَّ ت َحَت َري ن ح َحَتت َه احَأَنح َه ُ َخ لدي َ ف َيه َض َي َُّ َ ُ ح‬
‫اّلِلَ ُه ُم الح ُم حفلَ ُحو َن‬
َّ َ َ
َ ‫نَاَ إَ َّن دحز‬
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang mengimani Allah dan Hari Akhirat
saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya
sekalipun orang-orang itu adalah bapak-bapak, anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang di dalam hati mereka telah
Allah tanamkan keimanan dan Allah kuatkan mereka dengan pertolongan-Nya. Allah
memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Mereka kekal di dalamnya. Allah meridhai mereka. Mereka pun merasa puas dengan
(limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan (partai) Allah. Ketahuilah, sungguh
golongan (partai) Allah itulah yang beruntung (TQS al-Mujadillah [58]: 22).

13
https://seruanmasjid.com
Terkait ayat tersebut, Imam asy-Syaukani berkata, mereka adalah hizbulLâh, yakni
tentara Allah. Mereka adalah orang-orang yang menjalankan segala perintah-Nya,
memerangi musuh-musuh-Nya dan menolong para wali-Nya.

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah

Siapa dari dua kelompok ini yang akan menang. Allah jelaskan dalam Al Maidah ayat
5 bahwa: “Siapa saja yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman
sebagai penolongnya, maka sungguh pengikut/partai (agama) Allah itulah yang pasti
menang”

Inilah yang disampaikan Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya, Al-Jâmi’ li Ahkâm al-
Qur`ân bahwa sesungguhnya HizbulLâh itulah yang pasti menang. Allah akan
menolong mereka.

Sebaliknya hizbusysyaithan atau partai setan karena mereka durhaka, membangkang


dan menyalahi kebenaran dan tuntutan dari Allah SWT, menyeleweng dari hukum
Allah SWT, serta menyeru manusia untuk berpaling dari jalan-Nya, mereka akan
kalah. Mereka akan menderita kerugian yang amat besar karena telah menukar surga
dengan neraka; menukar petunjuk dengan kesesatan.

‫اْلَ َيُرو َن‬


‫َ الشحَّيطَ َن ُه ُم ح‬ َ
َ ‫نَاَ إَ َّن دحز‬
Ketahuilah, sungguh golongan (partai) setan itulah yang merugi (TQS al-Mujadilah
[58]: 19).

Karena itu, jamaah rahimakumullah, janganlah kita menjadi bagian dari partai setan.
Jadilah penolong agama Allah, menjadi Ansharullah, yang senantiasa berjuang
membela agama Allah, sepanjang hayat kita.

Semoga Allah meneguhkan iman kita dan memberikan taufik dan hidayahnya agar
kita menjadi bagian dari hizbullah, bukan hizbusysyaithan. Aamiin....

14
https://seruanmasjid.com
MEWASPADAI TIPU DAYA MUSUH ISLAM

Jamaah Rahimakumullah ....

Marilah kita wujudkan ketakwaan yang hakiki di bulan Ramadhan ini. Karena hanya
dengan itulah keberhasilan kita selama sebulan lamanya berpuasa dapat diukur.
Apakah kita tambah taat kepada Allah atau hanya sekadar mendapatkan lapar dan
haus saja?
Tak bisa dipungkiri, banyak orang yang tak mendapatkan hikmah puasa yakni
menjadi pribadi yang lebih takwa dibandingkan sebelumnya.
Sebagaimana sabda Nabi SAW:
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya
tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”
(HR. Thabrani)

Jamaah rahimakumullah ...

15
https://seruanmasjid.com
Salah satu karakter orang yang bertakwa adalah taat total kepada Allah. Bukankah
Allah SWT berfirman:

َ َ َ َ َّ
ٌ َ‫الس حل َم َك فَّةً َوَا َُتَّدَعُوا ُخطَُوات الشحَّيطَ َن إَنَّهُ لَ ُك حم َع ُدو ُند‬
‫ْي‬ ‫ََي نَيُّ َه الَّي َ َآننُوا ا حد ُخلُوا ِف ئ‬
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara kâffah, dan
janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya setan adalah musuh
yang nyata bagi kalian.” (QS al-Baqarah: 208)

Ayat ini turun berkenaan dengan segolongan Muslimin mantan ahli kitab seperti
‘Abdullâh bin Salâm dan kawan-kawan. Hal itu karena ketika mereka telah beriman
kepada Nabi, mereka tetap mengagungkan syariat-syariat Mûsâ. Mereka
mengagungkan hari Sabtu serta membenci daging dan susu unta. Mereka mengatakan,
“Meninggalkan hal-hal tersebut hukumnya mubah di dalam Islam, tetapi hukumnya
wajib di dalam Taurat. Karena itulah kami meninggalkannya sebagai bentuk kehati-
hatian.”
Imam ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan
hamba-Nya yang beriman kepada-Nya, membenarkan Rasul-Nya: agar mengambil
seluruh pegangan Islam dan seluruh syariah, dan menjalankan seluruh perintah-Nya,
dan meninggalkan seluruh larangan-Nya sesuai dengan kemampuannya.

Rasulullah hanya membawa Islam, bukan yang lain. Tidak ada dalam Islam apa yang
disebut Islam radikal, liberal, Islam moderat, atau Islam abangan. Ayat 2: 208 dengan
tegas menyebut kita semua masuk Islam secara kaffah.
Maka, istilah-istilah radikal, liberal, dan moderat adalah dari Barat. Untuk apa? Untuk
memecah belah umat Islam dan menghadang bangkitnya umat Islam dengan
Islamnya.

Mereka merusak pemahaman umat ini agar sesuai dengan pemahaman Barat, yang
kafir.

‫اّلِلُ ُنتَ ُّم نُوَهَ َولَ حو َك َرَه الح َك فَُرو َن‬


َّ ‫اّلِلَ َِبَفح َو َاه َه حم َو‬
َّ َ‫يدو َن لَيُطح َفاُوا نُو‬
ُ ‫يَُر‬

16
https://seruanmasjid.com
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir
benci." (QS. Ash-Shaff: 8)

Jamaah rahimakumullah ...

Perhatikan apa yang disampaikan oleh Robert Spencer—analis Islam terkemuka di


Amerika Serikat—tentang Muslim moderat. Ia menyebutkan kriteria Muslim moderat,
yaitu menolak pemberlakuan hukum Islam kepada non Muslim; meninggalkan
keinginan untuk menggantikan konstitusi dengan hukum Islam; menolak kewajiban
untuk menarik pajak berdasarkan agama (jizyah) terhadap non-Muslim; menolak
supremasi Islam atas agama lain termasuk perintah untuk memerangi orang-orang
Yahudi dan Nasrani hingga mereka tunduk; menolak aturan bahwa seorang Muslim
yang beralih pada agama lain atau tidak beragama harus dibunuh; mendorong kaum
Muslim untuk menghilangkan larangan nikah beda agama termasuk sanksi yang
membolehkan suami memukul istri.
Hampir sama dengan itu, definisi Islam moderat dalam situs “muslimsagainstshariah”
di antaranya: tidak anti bangsa Semit, menentang kekhalifahan, kritis terhadap Islam,
menganggap Nabi bukan contoh yang perlu ditiru, menentang jihad, pro Israel atau
netral, tidak bereaksi ketika Islam dan Nabi Muhammad dikritik, menentang pakaian
Islam, syariah, dan terorisme.
Andrew McCarthy dalam National Review Online, August 24, 2010 malah tegas-tegas
menyatakan siapapun yang membela syariah tidak dapat dikatakan moderat.

Jamaah rahimakumullah ...

Jelas sekali, istilah radikal dan moderat adalah jalan Barat memecah belah umat Islam.
Mereka tidak ingin kita tambah taat kepada syariah. Mereka tidak ingin anak cucu
kita, generasi muda kita, tambah dekat dengan masjid, dekat dengan Alquran, dan
dekat dengan Nabi SAW. Mereka tidak ingin negeri mayoritas Muslim ini hidup mulia

17
https://seruanmasjid.com
dengan Islam. Mereka takut-takuti umat Islam yang mulai bangkit ini dengan julukan
radikalis, fundamentalis, dan bahkan teroris.
Ingatlah apa yang difirmankan Allah SWT:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi


(orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi
sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-
orang yang kafir itu dikumpulkan,supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk
dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas
sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke
dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Anfal [8] :
36-37)

Oleh karena itu, marilah kita berpegang teguh kepada Islam ini dengan sekuat-
kuatnya.

َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ‫ََي نَيُّ َه الََّّي َ َآننُوا إَ حن ُطيعُوا فَ َري ًق ن َ الََّّي َ نُوُوا الحكت‬
َ ‫َ يَُرُّدوُك حم َْ حع َد إْيَ ن ُك حم َك ف َري‬
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang
yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir
sesudah kamu beriman. (QS. Ali ‘Imran [3] : 100)

Semoga kita menjadi orang yang istiqamah di jalan Islam. Aamiin

18
https://seruanmasjid.com
CINTA RASULULLAH SAW, TAAT SYARIAT

Ikhwani fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,

Ramadhan adalah momentum terbaik untuk meningkatkan taqwa. Tunjukkan bahwa


kita adalah hamba Allah yang layak disebut sebagai muttaqin, orang yang bertakwa.
Dan ingat, hanya takwa yang akan membuat kita selamat di dunia dan di akhirat.

Pertanyaannya, bagaimana kita menjadi orang yang bertakwa? Jawabannya, tiada


lain dan tiada bukan, kecuali mengikuti Rasulullah Saw.

Jamaah Rahimakumullah...

19
https://seruanmasjid.com
Sungguh kita dianugerahi nikmat yang besar oleh Allah yakni seorang Rasul yang
mulia. Betapa tidak, saking mulianya, Allah SWT dan para malaikat bershalawat untuk
beliau:

َ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو‬


‫س ِل ُوُموا س َ ْل ِليوُما‬ َ ‫صلُّونَ َعلَى النَّ ِبي ِ ۚ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا‬
َ ُ‫اَّللَ َو َم ََلئِ َكتَهُ ي‬
َّ ‫ِإ َّن‬
Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepada dia (TQS al-Ahzab [33]: 56).

Ayat itu bermakna, Allah SWT memberkahi Nabi saw, sementara para malaikat
senantiasa memohon ampunan-Nya untuknya. Maka sungguh aneh, bila ada manusia
yang mengaku mengikuti Nabi SAW tapi tak mau memuliakan beliau.

Jamaah Rahimakumullah...

Selain itu, Allah SWT memberi Rasulullah saw dua keistimewaan sekaligus, yang tidak
Dia berikan kepada para nabi sebelumnya. Kenikmatan pertama yakni: Agama Islam
yang bersifat universal. Berlaku bagi semua umat manusia, tanpa kecuali. Allah SWT.
berfirman:

‫َوَن نَح َي حلنَ َك إََّا َك فَّةً لَلنَّ َس َْ َش ًريا َونَ ََّ ًيرا َولَ َك َّ نَ حكثََر النَّ َس َا يَ حعلَ ُمو َن‬
Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada seluruh umat manusia, sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak
tahu (TQS Saba’ [34]: 28).

Nabi saw bersabda:

ً‫ت إَ ََل النَّ َس َك فَّة‬ َ َّ ‫ث إَ ََل قَوَن َه خ‬


ُ ‫ َوُْعثح‬،ً‫صة‬ َ ‫ح‬ ُّ َ‫َك َن الن‬
ُ ‫َِّب يُحد َع‬

20
https://seruanmasjid.com
Nabi (sebelumku) diutus kepada kaumnya semata, sedangkan aku diutus kepada
seluruh umat manusia (HR al-Bukhari).

Inilah mengapa segenap umat manusia wajib mengimani kenabian beliau. Mereka
wajib memeluk Islam serta meninggalkan agama mereka.
Nabi saw. bersabda:

َّ‫صَرَاٌّي ُُث‬ َ َ َ َ َ ‫ اَ يسمع َِب ن‬،َ‫والَّ ََّي نَ حفس َُ َّمد َْي َده‬
‫َد ٌد ن ح َهَّه احَأَُّنة يَ ُه حودي َواَ نَ ح‬
َ َُ‫َح‬ َ َ ُ َ
َ ‫َصح‬
َ َّ‫َ الن‬ َ َ ََ ُ ‫ت وََلح ي حؤَن َبلَّ ََّي نُ َي حل‬
َ ‫ت ْه إاَّ َك َن ن ح ن ح‬ ‫ح‬ ‫َْيُحو ُ َ ُ ح‬
Demi Zat Yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah dari umat ini baik
Yahudi atau Nasrani mendengar tentang aku, kemudian dia mati dan tidak
mengimani apa saja yang dengan itulah aku diutus, kecuali ia termasuk ahli neraka
(HR Muslim).

Keistimewaan kedua yaitu, risalah yang mengandung rahmat bagi seluruh alam
semesta. Allah SWT berfirman:

َ َ
َ ‫َوَن نَح َي حلنَ َك إََّا َ حْحَةً ل حل َع لَم‬
‫ْي‬
Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi
alam semesta (TQS al-Anbiya’ [21]: 107).

Imam ath-Thabari menjelaskan terkait ayat ini bahwa rahmat ini berlaku tidak saja
bagi kaum Muslim, namun juga bagi seluruh umat manusia.

Jamaah Rahimakumullah...

21
https://seruanmasjid.com
Tidak ada pilihan bagi orang yang beriman kecuali mencintai beliau dalam dua hal,
yakni pribadinya dan risalah yang dibawanya. Karena itu, kesempurnaan iman
seorang Muslim hanya bisa diraih dengan menundukkan hawa nafsunya pada syariah
yang Rasulullah saw. bawa. Beliau bersabda:

‫ت ََْه‬ َ َ َ
ُ ‫َد ُد ُك حم َد ََّّت يَ ُكو َن َه َواهُ َُدَ ًع ل َم جحا‬
َ ‫ا يُ حؤن ُ ن‬
Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya
tunduk pada apa yang aku bawa (Ibnu Bathah, Al-Ibânah al-Kubrâ, 1/298).

Suatu ketika Rasulullah saw. membagikan harta ghanîmah pasca Perang Hunain. Tiba-
tiba ada seseorang yang menuduh beliau tidak adil. Ia kemudian berkata, “Berbuat
adillah, wahai Muhammad!”— atau—“Bertakwalah engkau, wahai Muhammad!”
Rasulullah saw. berkata kepada orang itu:

‫ت إَ حن ََلح نَ ُك ح ن حَع َد ُل‬ َ


ُ ‫ت َو َخسحر‬
َ َ َ
ُ ‫ك َوَن ح يَ حعد ُل إَذَا ََلح نَ ُك ح ن حَعد ُل؟ لََق حد خحد‬
َ َ‫َويحل‬
“Celaka kamu! Siapakah yang akan berbuat adil jika aku tidak berbuat adil?! Sungguh
aku akan merugi jika aku tidak berbuat adil.” (HR al-Bukhari).

Hadits tersebut mengandung makna, menuduh Nabi saw tidak adil adalah sikap
lancang. Pasalnya, Allah SWT sendiri menegaskan bahwa segala ucapan dan tindakan
Rasulullah saw adalah wahyu, tidak berasal dari hawa nafsunya:

َ َ َ
َ ُ‫َوَن يَحنط ُق َع َ ا حَلََوى () إ حن ُه َو إَّا َو حد ٌي ي‬
‫ودى‬
Tidaklah yang dia (Muhammad) ucapkan itu menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang Allah wahyukan (kepada dia) (TQS
an-Najm [53]: 3-4).

22
https://seruanmasjid.com
Maka siapa saja yang menuduh Nabi saw tidak adil, sama saja dengan menuduh Allah
SWT yang menurunkan wahyu kepada beliau tidak adil. Hal ini merupakan cacat
besar dalam akidah seorang Mukmin.

Itulah mengapa para sahabat begitu patuhnya kepada Rasulullah saw. Mereka tidak
pernah menyelisihi Nabi saw. Mereka taat total pada syariah Islam.

َ َ ََّ ‫إَََّّنَ َك َن قَوَل الحمؤَننَْي إَذَا دعوا إَ ََل‬


َ‫اّلِل َوَ ُيول َه ليَ حح ُك َم َْحي نَ ُه حم نَ حن يَ ُقولُوا َََ حعنَ َونَطَ حعن‬ ُ ُ َ ‫ح ُح‬
‫ك ُه ُم الح ُم حفلَ ُحو َن‬
َ َ‫َونُولَا‬
Sungguh jawaban kaum Mukmin itu, jika diseru (untuk taat) kepada Allah dan Rasul-
Nya, agar Rasul menghukum (mengadili) mereka, ialah ucapan. "Kami mendengar dan
kami patuh". Mereka itulah orang-orang yang beruntung (TQS an-Nur [24]: 51).

Itulah sikap seorang Muslim sejati. Inilah sikap yang seharusnya kita tunjukkan.
Sami’na wa atha’na terhadap perintah dan larangan Allah, dalam seluruh aspek
kehidupan: pribadi, masyarakat, dan negara.

Semoga kita semua bisa memenuhinya dan pantas mendapat syafaat Nabi Saw.
Aamiin
MEMBANGUN KESEJAHTERAAN DENGAN ISLAM

Jamaah Rahimakumullah ....

Allah turunkan Islam ini dengan kesempurnaannya. Inilah karunia yang luar biasa dari
Allah SWT yang dibawa Rasulullah SAW kepada kita umat Islam dan juga umat
manusia pada umumnya. Islam tidak hanya mengatur urusan ubudiyah semata, tapi
mencakup seluruh aspek kehidupan.

23
https://seruanmasjid.com
Mulai dari bangun tidur, hingga tidur kembali. Mulai bagaimana mengurus diri
sendiri, mengurus masyarakat, hingga mengurus negara. Semua diatur dalam Islam.
Bukan sekadar konsep yang tertulis, bahkan sudah dipraktekkan lebih dari 13 abad
lamanya.

Inilah bukti firman Allah SWT:

ََ َ َ َ ‫ونََّزلحن علَيك الحكَت‬


َ ‫َ ُحد يَ ً ا ل ُك َئل َر حيء َوُه ًدى َوَ حْحَةً َوُْ حشَر ٰى ل حل ُم حسلم‬
‫ْي‬ َ َ َ ‫َ َ َح‬

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu
dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
(QS An Nahl: 89)

Jamaah Rahimakumullah ....

Kalau hari ini umat manusia menghadapi masalah, tidak ada jawaban lain kecuali
merujuk kembali kepada Islam. Apalagi jika kita mengaku sebagai seorang Muslim,
yang setiap hari berikrar bahwa: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku bagi Allah seru sekalian alam.

Termasuk pula ketika kini kita menghadapi masalah kesejahteraan. Islam memiliki cara
yang khas, unik, dan didasari oleh keimanan. Secara individu, Allah SWT
memerintahkan setiap Muslim yang mampu untuk bekerja mencari nafkah untuk
dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungannya (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 233).
Rasulullah SAW juga bersabda:

«‫يض َة‬
َ ‫يضةٌ َْ حع َد الح َف َر‬ َ ‫»طَلَب ا حْل‬
َ ‫الل فَ َر‬َ ُ
Mencari rezeki yang halal adalah salah satu kewajiban di antara kewajiban yang lain
(HR ath-Thabarani).

24
https://seruanmasjid.com
Jika seseorang miskin, ia diperintahkan untuk bersabar dan bertawakal seraya tetap
berprasangka baik kepada Allah sebagai Zat Pemberi rezeki. Haram bagi dia berputus
asa dari rezeki dan rahmat Allah SWT. Nabi saw. bersabda:

« ، ٌ‫س َعلَحي َه قَ حشَرة‬ ‫ي‬


‫ح‬
َ ََ‫ل‬ ‫ر‬‫َْح‬
َ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫ه‬
ُ ‫ُن‬
ُّ ‫ن‬ ‫ه‬
ُ ‫د‬
ُ َ‫ فََإ َّن ا َإلنحس َن َُل‬، ‫الرزَق ن َُهَّززت ؤوي ُكم‬
َ َ ُ ُ ُ ‫ح‬ َ َ َ ‫ح‬َ َ ‫اَ ََتحيَس َن‬
‫ئ‬ َ
‫اّلِلُ َعَّز َو َج َّل‬
َّ ُ‫»ُثَّ يَحرُزقُه‬
ُ
Janganlah kamu berdua berputus asa dari rezeki selama kepala kamu berdua masih
bisa bergerak. Sungguh manusia dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah tanpa
mempunyai baju, kemudian Allah ‘Azza wa Jalla memberi dia rezeki (HR Ahmad,
Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Jamaah Rahimakumullah ....

Secara jama’i (kolektif) Allah SWT memerintahkan kaum Muslim untuk saling
memperhatikan saudaranya yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan.
Rasulullah saw. bersabda:

«‫ت َرحد َع َن َو َج ُهُ َج ئَ ٌع إَ ََل َجحندَ َه َو ُه َو يَ حعلَ ُم‬


َ ‫» َن َآن َ َِب َن ح َب‬
Tidaklah beriman kepadaku siapa saja yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara
tetangganya kelaparan, padahal ia tahu (HR ath-Thabrani dan al-Bazzar).

Rasulullah saw. juga bersabda:

«َ‫اّلِل‬
َّ ُ‫ت َنحن ُه حم َذ َّنة‬ َ َ
‫ فَ َق حد ََْرئَ ح‬،‫صة ظَ َّل في َه ُم حانُرٌؤ َج ئ ٌع‬
َ ‫»نَُّْيَ ن حَه َل َعحر‬
Penduduk negeri mana saja yang di tengah-tengah mereka ada seseorang yang
kelaparan (yang mereka biarkan) maka jaminan (perlindungan) Allah terlepas dari diri
mereka (HR Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah).
25
https://seruanmasjid.com
Dalam lingkup lebih besar, yakni tataran negara, Allah SWT memerintahkan penguasa
untuk bertanggung jawab atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk menjamin
kebutuhan pokok mereka. Rasulullah SAW bersabda:

ٌ ُ‫»فَ حَإل َن ُم الَّ ََّي َعلَى النَّ َس َاع َوَن حسا‬


«‫ول َع ح َ َعيَّتَ َه‬
Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang
dia urus (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Dulu di Madinah, sebagai kepala negara, Rasulullah SAW menyediakan lapangan kerja
bagi rakyatnya dan menjamin kehidupan mereka. Pada zaman beliau ada ahlus-
shuffah. Mereka adalah para sahabat tergolong dhuafa. Mereka diizinkan tinggal di
Masjid Nabawi dengan mendapatkan santunan dari kas negara.

Saat menjadi khalifah, Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab biasa memberikan
insentif untuk setiap bayi yang lahir demi menjaga dan melindungi anak-anak. Beliau
juga membangun “rumah tepung” (dar ad-daqiq) bagi para musafir yang kehabisan
bekal.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz membuat kebijakan pemberian insentif untuk
membiayai pernikahan para pemuda yang kekurangan uang.

Pada masa Kekhalifahan Abbasiyah dibangun rumah sakit-rumah sakit lengkap dan
canggih pada masanya yang melayani rakyat dengan cuma-Cuma alias gratis.

Jamaah Rahimakumullah ....

Sayang, tuntutan Islam itu kini ditinggalkan dan dicampakkan. Manusia lebih memilih
tuntunan produk hawa nafsunya, memilih liberalisme-kapitalisme. Wajar bila bukan
kebaikan yang didapatkan, tapi keterpurukan di mana-mana.
26
https://seruanmasjid.com
Oleh karena itu, saatnya kita kembali kepada Islam. Buat Rasulullah tersenyum di
alam sana karena gembira melihat umatnya masih memegang teguh dan menerapkan
risalahnya.

Ingatlah jaminan Allah SWT:

َ ‫الس َم َء َو حاَأَح‬
ِ َّ َ ‫َن ن حَه َل الح ُقَرى َآننُوا َواَُّ َق حوا لََفتَ ححنَ َعلَحي َه حم ََْرَك ت َن‬
َّ ‫َولَ حو ن‬

Jika penduduk negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami membuka untuk mereka
pintu keberkahan dari langit dan bumi (TQS al-A’raf [7]: 96).

Semoga Allah SWT meneguhkan keimanan kita dalam memperjuangkan tegaknya


Islam di muka bumi ini. Aamiin.

MEYAKINI AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Jamaah Rahimakumullah ....

Alhamdulillah, Tahun ini kita masih dipertemukan dengan bulan mulia, bulan
Ramadhan, bulan diturunkannya al-Quran (Syahrul Qur’an). Empat belas abad lalu,
al-Quran diturunkan di malam Lailatul Qadar, sebagai petunjuk umat manusia dalam
mengarungi kehidupan dunia.

27
https://seruanmasjid.com
َ ‫الص َْل‬ َ َ‫إَ َّن ه ََّا الح ُقرءا َن ي ه َدي لَلََِّت َهي نَقح وم وي د َشر الحمؤَنن‬
َّ ‫ت ن‬
‫َن ََلُحم‬ َ َّ ‫ْي الََّّي َ يَ حع َملُو َن‬
َ ‫َ َ ُ َ َُ ئ ُ ُ ح‬ ‫َ حَ َح‬
‫َجًرا َكدَ ًريا‬
‫نح‬
“Sesungguhnya al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al Isra’: 9)

Bahkan membacanya saja mendapatkan balasan yang besar di sisi Allah. Sabda Nabi
SAW:

‫َص َح ََْه يَ حوَم الح َقيَ َن َة‬ َ


‫اقح َرءُوا الح ُقحرآ َن فََإنَّهُ ََيحَِت َر ف ًع َأ ح‬
Bacalah oleh kalian al-Quran, sungguh al-Quran itu akan datang pada Hari Kiamat
menjadi syafaat bagi pembacanya (HR Muslim).

Jamaah Rahimakumullah ...

Sayangnya, banyak orang yang masih meragukan kebenaran al-Quran. Mereka


terpengaruh oleh kaum orientalis yang berusaha meragukan kesucian al-Quran sebagai
kalamullah. Mereka menuduh al-Quran sekadar rekayasa perkataan bangsa Arab,
termasuk Muhammad SAW.

Padahal tudingan ini telah dibantah oleh al-Quran sendiri. Lihatlah, al-Quran
menantang umat manusia bangsa Arab maupun ‘ajam (non Arab) untuk membuat
yang serupa dengan al-Quran. Tantangan ini tidak saja berlaku ketika al-Quran turun,
tetapi juga hingga Hari Kiamat (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 23). Tak ada yang sanggup.

Al-Quran juga bukan karangan Rasulullah Saw sebagaimana tudingan mereka. Kalau
Anda mau memperhatikan dan merasakan bacaan al-Quran dan Hadits, ada gaya
28
https://seruanmasjid.com
bahasa yang sangat berbeda. Padahal itu keluar dari mulut yang sama. Dan, bangsa
Arab di Makkah pun semuanya tahu bahwa Rasulullah Saw bukanlah orang yang
punya kemampuan menyusun syair.

Maka Allah SWT tegaskan:

‫اختَ َالفً َكثَ ًريا‬ ََ ََّ ‫نَفَ َال ي ت َدَّْرو َن الح ُقرآ َن ولَو َك َن َن َعحن َد َغ َري‬
‫اّلِل لََو َج ُدوا فيه ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح َح‬ ُ ََ
Tidakkah mereka merenungkan al-Quran? Andai al-Quran itu bukan berasal dari sisi
Allah, tentu mereka akan menemukan di dalamnya pertentangan yang banyak (TQS
an-Nisa’ [4]: 82).

Jamaah Rahimakumullah ....

Kaum orientalis juga menyangsikan kelayakan al-Quran sebagai petunjuk dan aturan
hidup yang cocok dengan zaman. Mereka menuding hukum-hukum yang terkandung
dalam al-Quran hanya berisi muatan lokal, bersifat temporal daan kondisional.
Contohnya adalah hukum-hukum tentang pembagian waris, poligami, jihad, potong
tangan, qishash, jilbab, dll.

Sayangnya, tudingan ini kemudian diamini oleh sebagian umat Muslim, khususnya
murid-murid kaum orientalis. Mereka kemudian menggunakan sejumlah kaidah untuk
membenarkan teori guru-guru mereka semisal kaidah, “Lâ yunkaru taghayyur al
ahkâm bi thaghayyur al-makân wa az-zamân (Tidak diingkari perubahan hukum
karena perubahan tempat dan zaman)”, “Al-‘Adat muhakkamah (Adat adalah
hukum)”, atau “Al-Umûru bi maqâshidihâ (Setiap perkara bergantung pada
tujuannya)”, dll.

Dengan kaidah-kaidah itu lalu mereka dengan semena-mena mengubah hukum-


hukum al-Quran. Mereka, misalnya, menyatakan jilbab adalah budaya/adat bangsa
Arab sehingga tidak cocok di luar Arab; hukum waris tidak adil; bunga pinjaman
bukanlah riba asalkan diniatkan sebagai tanda terima kasih dan nilainya tidak berlipat-

29
https://seruanmasjid.com
lipat; dll. Mereka pun menolak Islam sebagai agama yang menata kehidupan sosial,
masyarakat politik dan kenegaraan.

Mereka beralasan, sistem demokrasi sudah mencakup nilai-nilai keislaman sehingga tak
perlu syariah Islam itu diformalisasikan. Bahkan di antara mereka ada yang
menghalalkan perempuan dan orang kafir menjadi pemimpin negara.

Jamaah Rahimakumullah ....

Sungguh interpretasi-interpretasi kacau semacam itu bertentangan dengan nash-nash


al-Quran dan makna-maknanya. Al-Quran memang datang dalam garis-garis besar.
Para ulama bertugas merinci berbagai persoalan-persoalan cabang dari kandungan
ayat-ayat al-Quran setiap kali datang persoalan baru. Inilah yang dinamakan ijtihad.
Namun demikian, ijtihad ini harus sesuai tuntunan syariah, yakni tidak menjadikan
maslahat atau manfaat sebagai penentu hukum.

Andaikan adat setempat boleh membatalkan hukum al-Quran atau al-Quran bisa
ditafsirkan sesuai kondisi, niscaya Rasulullah Saw tidak akan mengharamkan khamr,
perjudian, perzinaan, riba dan berbagai budaya masyarakat jahiliah pada masa itu.
Faktanya, Rasulullah saw. justru mengubah berbagai budaya jahiliah tersebut dengan
hukum-hukum yang dibawa dalam al-Quran. Hal ini diteruskan oleh Khulafaur
Rasyidin dan para khalifah setelah mereka. Mereka tidak pernah berkompromi dalam
mengamalkan hukum-hukum yang terkandung dalam al-Quran.
Jamaah Rahimakumullah ....

Alhamdulillah, kita masih berada di bulan mulia, bulan Ramadhan, bulan


diturunkannya al-Quran (Syahrul Qur’an). Empat belas abad lalu, al-Quran diturunkan
di malam Lailatul Qadar, sebagai petunjuk umat manusia dalam mengarung
kehidupan dunia.

30
https://seruanmasjid.com
َ ‫الص َْل‬ َ َ‫إَ َّن ه ََّا الح ُقرءا َن ي ه َدي لَلََِّت َهي نَقح وم وي د َشر الحمؤَنن‬
َّ ‫ت ن‬
‫َن ََلُحم‬ َ َّ ‫ْي الََّّي َ يَ حع َملُو َن‬
َ ‫َ َ ُ َ َُ ئ ُ ُ ح‬ ‫َ حَ َح‬
‫َجًرا َكدَ ًريا‬
‫نح‬
“Sesungguhnya al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan
memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal
shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al Isra’: 9)

Bahkan membacanya saja mendapatkan balasan yang besar di sisi Allah. Sabda Nabi
SAW:

‫َص َح ََْه يَ حوَم الح َقيَ َن َة‬ َ


‫اقح َرءُوا الح ُقحرآ َن فََإنَّهُ ََيحَِت َر ف ًع َأ ح‬
Bacalah oleh kalian al-Quran, sungguh al-Quran itu akan datang pada Hari Kiamat
menjadi syafaat bagi pembacanya (HR Muslim).

Jamaah rahimakumullah ...

Sayangnya, banyak orang yang masih meragukan kebenaran al-Quran. Mereka


terpengaruh oleh kaum orientalis yang berusaha meragukan kesucian al-Quran sebagai
kalamullah. Mereka menuduh al-Quran sekadar rekayasa perkataan bangsa Arab,
termasuk Muhammad Saw.

Padahal tudingan ini telah dibantah oleh al-Quran sendiri. Lihatlah, al-Quran
menantang umat manusia bangsa Arab maupun ‘ajam (non Arab) untuk membuat
yang serupa dengan al-Quran. Tantangan ini tidak saja berlaku ketika al-Quran turun,
tetapi juga hingga Hari Kiamat (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 23). Tak ada yang sanggup.

Al-Quran juga bukan karangan Rasulullah Saw sebagaimana tudingan mereka. Kalau
Anda mau memperhatikan dan merasakan bacaan al-Quran dan Hadits, ada gaya
bahasa yang sangat berbeda. Padahal itu keluar dari mulut yang sama. Dan, bangsa
31
https://seruanmasjid.com
Arab di Makkah pun semuanya tahu bahwa Rasulullah Saw bukanlah orang yang
punya kemampuan menyusun syair.

Maka Allah SWT tegaskan:

‫اختَ َالفً َكثَ ًريا‬ ََ ََّ ‫نَفَ َال ي ت َدَّْرو َن الح ُقرآ َن ولَو َك َن َن َعحن َد َغ َري‬
‫اّلِل لََو َج ُدوا فيه ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح َح‬ ُ ََ
Tidakkah mereka merenungkan al-Quran? Andai al-Quran itu bukan berasal dari sisi
Allah, tentu mereka akan menemukan di dalamnya pertentangan yang banyak (TQS
an-Nisa’ [4]: 82).

Jamaah yang dimuliakan Allah ....

Kaum orientalis juga menyangsikan kelayakan al-Quran sebagai petunjuk dan aturan
hidup yang cocok dengan zaman. Mereka menuding hukum-hukum yang terkandung
dalam al-Quran hanya berisi muatan lokal, bersifat temporal daan kondisional.
Contohnya adalah hukum-hukum tentang pembagian waris, poligami, jihad, potong
tangan, qishash, jilbab, dll.

Sayangnya, tudingan ini kemudian diamini oleh sebagian umat Muslim, khususnya
murid-murid kaum orientalis. Mereka kemudian menggunakan sejumlah kaidah untuk
membenarkan teori guru-guru mereka semisal kaidah, “Lâ yunkaru taghayyur al-
ahkâm bi thaghayyur al-makân wa az-zamân (Tidak diingkari perubahan hukum
karena perubahan tempat dan zaman)”, “Al-‘Adat muhakkamah (Adat adalah
hukum)”, atau “Al-Umûru bi maqâshidihâ (Setiap perkara bergantung pada
tujuannya)”, dll.

Dengan kaidah-kaidah itu lalu mereka dengan semena-mena mengubah hukum-


hukum al-Quran. Mereka, misalnya, menyatakan jilbab adalah budaya/adat bangsa
Arab sehingga tidak cocok di luar Arab; hukum waris tidak adil; bunga pinjaman
bukanlah riba asalkan diniatkan sebagai tanda terima kasih dan nilainya tidak berlipat-

32
https://seruanmasjid.com
lipat; dll. Mereka pun menolak Islam sebagai agama yang menata kehidupan sosial,
masyarakat politik dan kenegaraan.

Mereka beralasan, sistem demokrasi sudah mencakup nilai-nilai keislaman sehingga tak
perlu syariah Islam itu diformalisasikan. Bahkan di antara mereka ada yang
menghalalkan perempuan dan orang kafir menjadi pemimpin negara.

Jamaah yang dimuliakan Allah ....

Sungguh interpretasi-interpretasi kacau semacam itu bertentangan dengan nash-nash


al-Quran dan makna-maknanya. Al-Quran memang datang dalam garis-garis besar.
Para ulama bertugas merinci berbagai persoalan-persoalan cabang dari kandungan
ayat-ayat al-Quran setiap kali datang persoalan baru. Inilah yang dinamakan ijtihad.
Namun demikian, ijtihad ini harus sesuai tuntunan syariah, yakni tidak menjadikan
maslahat atau manfaat sebagai penentu hukum.

Andaikan adat setempat boleh membatalkan hukum al-Quran atau al-Quran bisa
ditafsirkan sesuai kondisi, niscaya Rasulullah Saw tidak akan mengharamkan khamr,
perjudian, perzinaan, riba dan berbagai budaya masyarakat jahiliah pada masa itu.
Faktanya, Rasulullah saw. justru mengubah berbagai budaya jahiliah tersebut dengan
hukum-hukum yang dibawa dalam al-Quran. Hal ini diteruskan oleh Khulafaur
Rasyidin dan para khalifah setelah mereka. Mereka tidak pernah berkompromi dalam
mengamalkan hukum-hukum yang terkandung dalam al-Quran.

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Perilaku menakwilkan ayat al-Quran sesukanya telah diingatkan dengan keras


Rasulullah SAW:

َ َّ‫ فَ حليَ تَ دَ َّونح َن حق َع َدهُ َن الن‬، ‫آن َْغَ حَري َع حلم‬


َ ‫ن قَ َل َِف الح ُقر‬
‫َح‬
َ ‫ح‬
33
https://seruanmasjid.com
Siapa saja yang berkata tentang al-Quran tanpa ilmu maka siapkanlah tempat
duduknya di neraka (HR Ibnu Jarir, at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).

Dalam riwayat lain dinyatakan:

ََ َ
َ‫َخطَأ‬
‫َ فَ َق حد ن ح‬ َ ‫َن ح قَ َل َِف الح ُقحرآن ََْرنحيه فَأ‬
َ ‫َص‬
Siapa saja yang berkata tentang al-Quran sebatas dengan akalnya, lalu kebetulan
benar, maka ia tetap salah (HR at-Tirmidzi).

Oleh karena itu, sikap seorang Muslim yang mengimani al-Quran adalah menerima al-
Quran seutuhnya; mengimani seluruh surat, seluruh ayat dan seluruh isinya. Ia tak
akan berpaling dari Kitabullah yang agung ini, sebagian apalagi seluruhnya. Karena
mengingkari sebagian isi al-Quran sama saja dengan mengingkari seluruh kandungan
al-Quran.

Dan tantangan sekarang adalah bagaimana al-Quran ini bisa diterapkan secara
menyeluruh dimensi kehidupan, baik individu, masyarakat, maupun negara. Inilah
pedoman hidup yang akan mengantarkan kita semua meraih keridhaan Allah SWT.

Semoga Allah menjadikan kita orang yakin terhadap al-Quran dan memperjuangkan
implementasi al-Quran secara nyata. Aamiin

Perilaku menakwilkan ayat al-Quran sesukanya telah diingatkan dengan keras


Rasulullah SAW:

َ َّ‫ فَ حليَ تَ دَ َّونح َن حق َع َدهُ َن الن‬، ‫آن َْغَ حَري َع حلم‬


َ ‫ن قَ َل َِف الح ُقر‬
‫َح‬
َ ‫ح‬
Siapa saja yang berkata tentang al-Quran tanpa ilmu maka siapkanlah tempat
duduknya di neraka (HR Ibnu Jarir, at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).

Dalam riwayat lain dinyatakan:

ََ َ
َ‫َخطَأ‬
‫َ فَ َق حد ن ح‬ َ ‫َن ح قَ َل َِف الح ُقحرآن ََْرنحيه فَأ‬
َ ‫َص‬
34
https://seruanmasjid.com
Siapa saja yang berkata tentang al-Quran sebatas dengan akalnya, lalu kebetulan
benar, maka ia tetap salah (HR at-Tirmidzi).

Oleh karena itu, sikap seorang Muslim yang mengimani al-Quran adalah menerima al-
Quran seutuhnya; mengimani seluruh surat, seluruh ayat dan seluruh isinya. Ia tak
akan berpaling dari Kitabullah yang agung ini, sebagian apalagi seluruhnya. Karena
mengingkari sebagian isi al-Quran sama saja dengan mengingkari seluruh kandungan
al-Quran.

Dan tantangan sekarang adalah bagaimana al-Quran ini bisa diterapkan secara
menyeluruh dimensi kehidupan, baik individu, masyarakat, maupun negara. Inilah
pedoman hidup yang akan mengantarkan kita semua meraih keridhaan Allah SWT.

Semoga Allah menjadikan kita orang yakin terhadap al-Quran dan memperjuangkan
implementasi al-Quran secara nyata. Aamiin

MENJALIN UKHUWAH MENJAUHI PERMUSUHAN

Jamaah Rahimakumullah...

35
https://seruanmasjid.com
Islam datang untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan. Dalam pandangan Islam,
tak ada bangsa, golongan, suku, dan warna kulit yang lebih unggul satu dengan yang
lainnya. Begitu mereka mengaku sebagai Muslim, mereka sama derajatnya. Mereka
adalah hamba Allah, yang diikat dengan satu kalimat yang sama, kalimat “Laa ilaaha
illallah Muhammadarrasulullah”.

Siapa yang telah bersaksi dengan kalimat tauhid itu, maka dia adalah saudara. Saudara
seiman, saudara seakidah, karena tuhannya sama, Allah SWT. Rasul yang diutus
kepada kita sama, Muhammad SAW. Kitabnya sama, Alquranul Kariim. Dan arah
kiblatnya sama, Ka’bah di Makkah al Mukaromah.

Allah SWT berfirman:

‫َخ َويح ُك حم‬ َ ‫إَََّّنَ الحمؤَننو َن إَخوةٌ فَأ‬


َ ‫ْي ن‬
َ ‫َصل ُحوا َْ ح‬
‫ُح ُ حَ ح‬
Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah di antara saudara-
saudara kalian (QS al-Hujurat [49]: 10).

Terkait ayat di atas, Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwah at-Tafâsir antara lain
menyatakan, “Persaudaraan karena faktor iman jauh lebih kuat daripada
persaudaraan karena faktor nasab.”

Rasulullah SAW gambarkan bagaimana umat Islam seharusnya bersikap terhadap


sesama Muslim. Sabda beliau:

« ‫اعى‬ َ ‫اِجس َدِ إَ َن ا حرتَ َكى ع ح‬ َ َ َُّ‫اْح َهم وَُو َاد َهم وَُعط‬
َ َ َ‫نثَل الحم حؤَنن‬
َ ‫ض ٌو نحنهُ َُ َد‬ُ َ َ َ ‫ْي ِف َُر ُ ح َ َ ئ ح َ َ ح‬
‫ح‬ ‫ل‬ ‫ث‬
َ ‫م‬ ‫ك‬
َ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ف‬ َ ُ ُ َ
‫الس َه َر‬ ‫اِجَ َس َد ح‬
َّ ‫بْلُ َّمى و‬ ‫»لَهُ َي ئَُر ح‬
Perumpamaan kaum Mukmin itu dalam hal kasih sayang, sikap welas asih dan lemah-
lembut mereka adalah seperti satu tubuh; jika satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh
lainnya akan merasakan panas dan demam (HR Abu Dawud).
36
https://seruanmasjid.com
Jamaah Rahimakumullah...

Maka, haram bagi Muslim saling mencela, menyakiti, apalagi saling membunuh.
Baginda Rasulullah SAW bersabda:

«‫وق َوقَتَ لُهُ ُك حفٌر‬


ٌ ‫َ الح ُم حسلََم فُ ُس‬ َ
ُ َ‫»يد‬
Mencela seorang Muslim adalah kefasikan, sementara membunuhnya adalah
kekufuran (HR al-Bukhari dan Muslim).

Bahkan, begitu berharganya persaudaraan dalam Islam itu, jangankan menyakiti dan
membunuh, menakut-nakuti saja pun dilarang. Sabda Nabi SAW:

‫ع ُن حسلَ ًم‬ َ َ َ
َ ‫اَ ََي ُّل ل ُم حسلم نَ حن يَُرئَو‬
“Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR Abu
Dawud)

Maka, sebagai saudara, Islam menuntut kita menunjukkan rasa persaudaraan kita.
Saling membantu dan tolong-menolong, saling menghilangkan kesulitan, bahkan
sekadar menutup aib saudaranya.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Ia tidak
saling menzalimi dan saling membiarkan. Siapa saja yang menghilangkan suatu
kesulitan dari seorang Muslim, maka Allah SWT akan menghilangkan kesulitan bagi
dirinya di antara berbagai kesulitan pada Hari Kiamat kelak. Siapa saja yang menutupi
aib seorang Muslim, Allah pasti akan menutupi aibnya pada Hari Kiamat nanti.”
(Muttafaq a’laih).

Karena itu, waspadalah terhadap tipu daya setan dan musuh-musuh Islam yang
menginginkan umat Islam terpecah, berbenturan, dan akhirnya saling bermusuhan.
37
https://seruanmasjid.com
Hati-hati terhadap fitnah-fitnah yang bertebaran yang memprovokasi, agar sesama
Muslim saling menyakiti dan mencaci maki. Tinggalkan fanatisme buta berkelompok.
Ingat pesan Nabi SAW:

‫ َن ح َخَر َج َن َ الطَّ َع َة َوفَ َ َق‬:‫ول ُهلَ صلى ُهل عليه ويلم‬


ُ ‫ قَ َل َ ُي‬: ‫َع ح نََِب ُهَريح َرةَ قَ َل‬

‫صدَ َة َويُ َق َُ ُل‬ َ ‫اِجم عةَ ُُثَّ ن ت ن ت َنيتةً ج َهلَيَّةً ون قُتَل ََتت اية ع َميَّة ي حغض‬
َ ‫ب للح َع‬
ُ َ َ ‫ََ ح َ ح َ َ َ ُئ‬ َ َ َ َ َ َ َ َ َ‫ح‬
َ ‫ض َرَ ْ َّره وفَ َجره اَ ي تَح‬ َ َ ‫لَحلعصد َة فَلَي‬
َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ‫س ن ح ن َُّن ََّت َوَن ح َخَر َج ن ح ن َُّن ََّت َعلَى ن َُّن ََّت يَ ح‬
‫َنح‬ َ ‫َ ََ ح‬
‫س َن َئِن‬ َ ََ َ ََ
َ ‫ُن حؤنن َه َواَ يَفى َّْى َع حهد َه فَلَحي‬
Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang
keluar dari ketaatan dan memecah-belah jamaah (umat Islam), lalu mati, dia mati
dalam keadaan mati jahiliyah. Siapa yang terbunuh di bawah panji buta, dia marah
untuk kelompok dan berperang untuk kelompok, dia bukan bagian dari umatku.
Siapa saja yang keluar dari umatku untuk memerangi umatku, memerangi orang baik
dan jahatnya, serta tidak takut akibat perbuatannya atas orang Mukmin dan tidak
memenuhi perjanjiannya, dia bukanlah bagian dari golonganku.”(HR Muslim,
Ahmad, Ibnu Majah dan an-Nasai).

Oleh karena itu, mari pererat persaudaraan! Jangan perkuat perbedaan, tapi perbesar
persamaan! Buat Rasulullah SAW bangga dengan kita, yang saling berkasih sayang atas
dasar iman, meski beliau sudah di alam sana.

Semoga Allah SWT mengikatkan hati-hati kita dalam keimanan. Aamiin.


MERINDUKAN KEPEMIMPINAN SYAR’I

Jamaah Rahimakumullah ....

Umat saat ini tentu merindukan kepemimpinan syar’i. Sebabnya, kesadaran keislaman
mereka makin meningkat. Selain itu mereka juga sesungguhnya telah muak dengan
38
https://seruanmasjid.com
sistem sekular-kapitalis-liberal yang terbukti gagal. Sistem ini hanya memproduksi
banyak persoalan seperti: kemiskinan, pengangguran, utang luar negeri, dll.
Namun demikian, berbicara tentang kepemimpinan syar’i sesungguhnya berbicara
tentang dua hal: sosok pemimpin dan sistem kepemimpinan. Dua-duanya harus sesuai
syariah.

Bagian Pertama,
Pemimpin Syar’i. Saat membincangkan sistem pemerintahan Islam (Khilafah), Syaikh
Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitab Nizhâm al-Hukm fî al-Islâm menyebutkan syarat-
syarat syar’i yang wajib ada pada seorang pemimpin (Imam/Khalifah) yaitu: (1)
Muslim; (2) laki-laki; (3) dewasa (balig); (4) berakal; (5) adil (tidak fasik); (6)
merdeka; (7) mampu melaksanakan amanah Kekhilafahan berdasarkan Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah saw.
Syaikh an-Nabhani juga menyebutkan syarat tambahan—sebagai keutamaan, bukan
keharusan—bagi seorang pemimpin di antaranya: (1) mujtahid; (2) pemberani; (3)
politikus ulung.
Syaikh Abdul Qadim Zallum dalam kitab Al-Afkâr as-Siyâsiyyah juga menyebutkan
beberapa karakter seorang pemimpin yaitu: Pertama, berkepribadian kuat. Orang
lemah tidak pantas menjadi pemimpin. Abu Dzar ra. pernah memohon kepada
Rasululah saw, untuk menjadi pejabat, namun Rasul saw. bersabda:

« ‫َخ ََّ َه َِبَ َئق َه‬


َ ‫ إََّا َن ح ن‬،ٌ‫ي َونَ َد َانة‬
َ َ َ َ َ ٌ َ‫ضع‬
ٌ ‫ َوإنَّ َه ن ََن نَةُ َوإنَّ َه يَ حوَم الحقيَ َنة خحز‬،‫يف‬ َ َّ‫ إَن‬، ‫ََي ن ََب َذ ئ‬
َ ‫ك‬
‫»ون ََّدى الَّ ََّي َعلَحي َه فَ َيه‬
َ
“Abu Dzar, kamu ini lemah, sementara jabatan ini adalah amanah. Pada Hari
Pembalasan amanah itu akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang
yang mengambil amanah tersebut sesuai dengan haknya dan menunaikan kewajiban
dalam kepemimpinannya.” (HR Muslim).

Jamaah Rahimakumullah ....

39
https://seruanmasjid.com
Kedua, bertakwa. Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya, menuturkan, “Rasulullah
saw., jika mengangkat seorang pemimpin pasukan atau suatu ekspedisi pasukan
khusus, senantiasa mewasiatkan takwa kepada dirinya.” (HR Muslim).
Seorang pemimpin yang bertakwa akan selalu menyadari bahwa Allah SWT senantiasa
memonitor dirinya dan dia akan selalu takut kepada-Nya. Dengan demikian dia akan
menjauhkan diri dari sikap sewenang-wenang (zalim) kepada rakyat maupun abai
terhadap urusan mereka. Khalifah Umar ra. adalah kepala negara Khilafah yang luas
wilayahnya meliputi Jazirah Arab, Persia, Irak, Syam (meliputi Syria, Yordania,
Libanon, Israel, dan Palestina), serta Mesir. Beliau pernah berkata, “Andaikan ada
seekor hewan di Irak terperosok di jalan, aku takut Allah akan meminta
pertanggungjawabanku mengapa tidak mempersiapkan jalan tersebut (menjadi rata
dan bagus).”(Zallum, idem).
Ketiga, memiliki sifat welas kasih. Ini diwujudkan secara konkret dengan sikap lembut
dan bijak yang tidak menyulitkan rakyatnya. Terkait ini Rasulullah saw. pernah
berdoa:

« ً‫ِل َن ح ن حَن َر ن َُّن َِت َرحي ا‬َ َ َ َ َ َ‫اللَّ ُه َّم َن ح َو‬


َ ‫ِل ن ح ن حَنر ن َُّن َِت َرحي اً فَ َش َّق َعلَحيه حم فَ حر ُق حق َعلَحيه َوَن ح َو‬
َ
‫»فَ َرفَ َق بََ حم فَ حفُ حق ََْه‬
“Ya Allah, siapa saja yang diberi tanggung jawab memimpin urusan umatku dan
menimbulkan kesulitan bagi mereka, maka persulitlah dia. Siapa saja yang memerintah
umatku dengan sikap lembut (bersahabat) kepada mereka, maka lembutlah kepada
dia.” (HR Muslim).

Keempat, penuh perhatian kepada rakyatnya. Ma’qil bin Yasar menuturkan bahwa
Rasulullah saw. pernah bersabda, “Siapa saja yang memimpin pemerintahan kaum
Muslim, lalu dia tidak serius mengurus mereka, dan tidak memberikan nasihat yang
tulus kepada mereka, maka dia tidak akan mencium harumnya aroma surga.” (HR
Muslim).
Kelima, istiqamah memerintah dengan syariah. Diriwayatkan bahwa Muadz bin Jabal,
saat diutus menjadi wali/gubernur Yaman, ditanya oleh Rasulullah saw., “Dengan apa

40
https://seruanmasjid.com
engkau memutuskan perkara?” Muadz menjawab, “Dengan Kitabullah.” Rasul saw.
bertanya lagi, “Dengan apalagi jika engkau tidak mendapatinya (di dalam al-Quran)?”
Muadz menjawab, “Dengan Sunnah Rasululllah.” Rasul saw. bertanya sekali lagi,
“Dengan apalagi jika engkau tidak mendapatinya (di dalam al-Quran maupun as-
Sunnah)?” Muadz menjawab, “Aku akan berijtihad.” Kemudian Rasulullah saw.
berucap, “Segala pujian milik Allah yang telah memberikan petunjuk kepada utusan
Rasulullah ke jalan yang disukai Allah dan Rasul-Nya.” (HR Ahmad, Abu Dawud dan
al-Baihaqi).

Jamaah Rahimakumullah ....

Bagian Kedua,
Sistem Kepemimpinan Syar’i.
Sistem kepemimpinan syar’i adalah sistem kepemimpinan yang dibangun oleh
Rasulullah saw. Dalam shirah nabawiyyah, berdasarkan riwayat-riwayat yang
terpercaya, telah disebutkan informasi akurat mengenai bentuk dan stuktur sistem
kepemimpinan yang dibangun Rasulullah saw.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. di Madinah menunjukkan bahwa beliau
membangun negara, melakukan aktivitas kenegaraan serta meletakkan landasan
teoretis bagi bentuk dan sistem pemerintahan yang maju. Bahkan di kemudian hari,
sistem pemerintahan Islam, baik yang menyangkut aspek kelembagaan maupun
hukum, banyak diadopsi dan menjadi dasar bagi sistem pemerintahan modern.

Jamaah Rahimakumullah ....

Memang pada masa Rasulullah saw. sistem dan struktur kenegaraan belum
dilembagakan dalam sebuah buku khusus. Namun demikian, praktik kenegaraan yang
dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat adalah perwujudan nyata dari sistem
pemerintahan Islam, yang berbeda dengan sistem pemerintahan manapun.

41
https://seruanmasjid.com
Pemerintahan Islam yang dibangun oleh Rasulullah saw. meliputi asas negara,
struktur, perangkat, mekanisme pemerintahan, serta kelengkapan-kelengkapan
administratif.
Pemerintahan Islam didasarkan pada prinsip: kedaulatan di tangan syariah dan
kekuasaan di tangan rakyat.
Pemerintahan Islam dipimpin oleh seorang khalifah yang bertugas untuk menerapkan
dan menegakkan syariah Islam di dalam negeri serta mengemban risalah Islam ke
seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Karena itu, aturan yang
diberlakukan di dalam Daulah Islam adalah aturan Islam, bukan aturan lain. Allah
SWT berfirman:

‫يم َر َجَر َْحي نَ ُه حم‬َ َ ‫فَ َال و َْك َا ي ؤَننو َن د ََّّت َُي ئَكم‬
َ ‫وك ف‬ ُ َ َ ُ ‫َ َئ َ ُ ح‬
Demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (TQS an-
Nisa' [4]: 65).

Allah SWT pun berfirman:

َّ ‫اد ُك حم َْحي نَ ُه حم َِبَ نَنح َزَل‬


ُ‫اّلِل‬
َ
‫َونَن ح‬
Hendaklah kamu (Muhammad) memutuskan perkara di tengah-tengah mereka
menurut wahyu yang telah Allah turunkan (TQS al-Maidah [5]: 49).

Jamaah Rahimakumullah ....

Atas dasar ini, seluruh perundang-undangan di sistem dalam pemerintahan Islam, baik
undang-undang dasar maupun undang-undang lain yang ada di bawahnya, wajib
berupa syariah Islam yang digali dari akidah Islam, yakni bersumber dari al-Quran dan
as-Sunnah.

Dengan demikian agenda umat dan ulamanya saat ini sejatinya adalah bagaimana
mewujudkan kepemimpinan syar’i yang meliputi: sosok pemimpin syar’i dan sistem

42
https://seruanmasjid.com
kepemimpinan syar’i. Kita berharap, hal ini bisa menjadi kesadaran dan opini umum
kaum Muslim. Dengan itu aspirasi dan kecenderungan kaum Muslim tidak hanya
sekadar memilih sosok pemimpin yang berkarakter sebagaimana disebutkan syarat-
syarat dan kriterianya di atas. Lebih dari itu, mereka juga mau memperjuangkan
sistem kepemimpinan Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. saat
membangun Daulah Islam di Madinah. Sistem ini kemudian dilanjutkan oleh
Khulafaur Rasyidin yang oleh Rasul saw. disebut sebagai Khilafah ‘ala minhâj an-
Nubuwwah.

ISTIQAMAH MENGEMBAN KEBENARAN

43
https://seruanmasjid.com
Jamaah yang dimuliakan Allah...

Sejarah manusia tidak pernah kosong dari pertarungan antara kebenaran dan
kebatilan. Para penyeru kebaikan senantiasa mendapat tantangan dan halangan dari
para penyeru kebatilan.
Inilah yang dialami oleh para nabi dan rasul. Lihatlah bagaimana dakwah yang
dilakukan oleh Nabi Musa as yang mendapatkan tentangan keras dari Fira’un.
Sebelumnya, Nabi Ibrahim as yang harus menghadapi kekejaman Raja Namrud. Dan,
Nabi kita, Muhammad SAW dakwahnya ditentang keras oleh kaum kafir Qurays.

Di awal dakwah beliau di Mekkah, penentangan terhadap dakwah sangat besar.


Keluarga Yasir ra disiksa dengan siksaan yang sangat pedih karena mengikuti
Rasulullah SAW. Istri Yasir, Sumayah, dibunuh karena berpegang teguh kepada ajaran
Nabi SAW.

Abu Bakar ra pun pernah dipukuli hingga wajahnya babak-belur karena seruan
dakwahnya di hadapan orang banyak di samping Ka’bah. Bahkan Rasulullah saw,
utusan Allah yang mulia, pernah disiram dengan kotoran kambing, diludahi dan
diperlakukan dengan sangat buruk.

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Begitulah, para pengemban kebenaran senantiasa diuji. Sebaliknya, orang-orang kafir


senantiasa berusaha memalingkan kita, kaum Muslim, dari Islam. Inilah yang
dinyatakan oleh Allah SWT:

َ ََ َ
‫َوَا يََزالُو َن يُ َق ُلُونَ ُك حم َد ََّّت يَُرُّدوُك حم َع ح دين ُك حم إَن ح‬
‫ايتَطَ عُوا‬

44
https://seruanmasjid.com
Orang-orang kafir tidak pernah berhenti memerangi kalian hingga mereka
mengembalikan kalian dari agama kalian (pada kekafiran) seandainya mereka mampu
(TQS al-Baqarah [2]: 217).

Inilah karakter orang-orang kafir dan para antek mereka sejak dulu hingga sekarang
dan bahkan sampai kapan pun.
Maka kalau saat ini, orang-orang kafir Barat berupaya melakukan propaganda negatif
terhadap Islam dan kaum Muslim, ya begitulah karakter mereka. Tujuannya hanya
satu, membungkam dakwah Islam, agar umat manusia tidak tertunjuki ke jalan
kebenaran. Mereka tidak ingin umat Islam paham terhadap agamanya. Mereka tidak
ingin umat Islam menerapkan ajaran agamanya secara kaffah.

Jamaah yang dirahmati Allah ...

Maka, jangan heran bila Barat dan kaki tangannya menyebut kaum Muslim yang ingin
menerapkan Islam secara kaffah sebagai kelompok radikal. Jangan heran pula bila
mereka menyerang ajaran Islam tentang kenegaraan yakni khilafah, sebagai ancaman.
Padahal menegakkan Khilafah telah disepakati kewajibannya berdasarkan dalil al-
Quran, as-Sunnah, Ijmak Sahabat, termasuk ijmak para ulama. Khilafah pun secara
historis pernah menjadi bagian penting dalam kehidupan keseharian umat Islam,
termasuk di Nusantara ini. Bahkan, berkat khilafah, peradaban dunia bisa maju seperti
sekarang.

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Lalu bagaimana kita kaum Muslim menyikapi keadaan ini. Mari kita belajar kepada
baginda Nabi SAW dan para sahabat ridwannullah alayhim. Mereka tak takut dengan
ancaman dan berbagai perlakuan buruk. Mereka istiqamah mengemban dakwah.
Mereka tetap bersuara lantang menyuarakan kebenaran. Amar ma’ruf nahi munkar!

45
https://seruanmasjid.com
Inilah dorongan iman. Sebab, dakwah merupakan sebaik-baik perkataan dan seruan.
Allah SWT berfirman:

ََ َ َ ‫اّلِلَ وع َمل‬ َ
َ ‫ص ْلً َوقَ َل إَنََِّن ن َ الح ُم حسلم‬
‫ْي‬ َ َ َ َ َّ ‫َد َس ُ قَ حوًا ِمَّ ح َد َع إَ ََل‬
‫َوَن ح ن ح‬
Siapakah yang lebih baik ucapannya daripada ucapan orang yang menyeru manusia
kepada (agama) Allah dan beramal salih serta berkata, “Aku termasuk orang yang
berserah diri.” (TQS Fushshilat [41]: 33).

Tantangan dan gangguan, termasuk siksaan dan penganiayaan orang-orang kafir


dalam dakwah adalah bagian dari sunnatullah bagi para penyampai kebenaran. Maka,
ketika penderitaan berat dialami oleh para sahabat sehingga mereka bertanya kepada
Nabi: kapan pertolongan Allah akan datang? Allah SWT lalu menurunkan firman-Nya:

‫ن حَم َد َسحد تُ حم نَ حن َُ حد ُخلُوا ا حِجَنَّةَ َولَ َّم ََيحَُ ُك حم َنثَ ُل الَّ ََّي َ َخلَ حوا َن ح قَ حدلَ ُك حم َن َّسحت ُه ُم الحدَأح َي ءُ َوالضََّّر ُاء‬

‫يب‬َ
‫ر‬ ‫ق‬ َ‫اّلِل‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬ َّ
‫ن‬ َ‫اّلِلَ نََا إ‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫َّت‬ ‫ن‬ َ َّ‫ول وال‬ َ ‫َوُزلح َزلُوا َد ََّّت يَ ُق‬
ٌ َ َّ َ ‫ح‬ َ َّ ُ ‫ح‬ َ َ َ َ َ َ َ ُ ‫الر ُي‬
‫ه‬
ُ ‫ع‬
َ ‫ن‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬
ُ ‫آن‬ ‫ي‬َّ َّ ‫ول‬
Apakah kalian mengira akan masuk surga, padahal belum datang atas kalian cobaan
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh
malapetaka dan kesengsaraan serta diguncangkan (dengan berbagai macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, “Kapankah
datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat
(TQS al-Baqarah [2]: 214).

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Harus ada keyakinan dalam diri kita bahwa kita punya Allah. Allah-lah tempat kita
bergantung dan meminta pertolongan. Ingatlah firman Allah SWT:

46
https://seruanmasjid.com
‫يل‬َ‫اّلِل ونَعم الحوك‬
ُ َ َ ‫َد حسدُنَ َُّ َ ح‬
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan sebaik-baik Pelindung.” (TQS Ali ‘Imran
[3]: 173).

Karena itu, sabar dan tawakal kepada Allah harus ada dalam diri kita. Jangan pernah
kita bertawakal kepada manusia, sebab tidak layak manusia jadi tempat bergantung
kita.
Akhirnya, Islam harus didakwahkan, disuarakan dengan suara yang lantang. Tidak
boleh berhenti. Hingga akhirnya Islam bisa tegak di muka bumi. Menjadi rahmatan lil
‘alamin.
Semoga Allah SWT menolong kita. Menolong hamba-hamba Allah yang berjuang di
jalan-Nya. Dan, menjadikan kita semua sebagai pilar-pilar tegaknya Islam di muka
bumi. Aamiin

47
https://seruanmasjid.com
MENITI JALAN KEBENARAN

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Allah SWT telah menentukan arah perjalanan bagi semua makhluk-Nya. Lihatlah
bulan dan matahari beredar mengikuti arahnya. Lihatlah alam semesta menjalani apa
yang ditentukan oleh Allah SWT. Tak ada satu pun yang menyalahi garis yang telah
ditetapkan oleh Allah.
Kepada manusia, Allah memberikan tuntunan agar selamat dalam mengarungi
kehidupan dunia ini, hingga nanti ke akhirat. Allah SWT memilih utusan-Nya,
manusia terbaik di muka bumi, sebagai pembawa risalah dan suri teladan. Dialah
Rasulullah Muhammad SAW.
Maka hanya orang-orang yang menggunakan akalnya sajalah yang mengikuti
petunjuk Allah SWT dan mengikuti jejak Rasulullah SAW.

َ َ ََّ ‫صرية ن ََ ا ون َ اَُّد ع َِن ويدح َن‬


َ ََّ ‫قُل ه ََّهَ يدَيلَي نَدعو إَ ََل‬
َ ‫اّلِل َوَن ن ََ ا ن َ الح ُم حش َرك‬
‫ْي‬ َ ‫اّلِل َعلَى َْ َ َ َ َ َ َ ُ ح‬ ُ‫ح‬ َ َ‫ح‬
Katakanlah: “Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku menyeru kepada
Allah dengan keterangan yang nyata. Maha Suci Allah dan aku tidak termasuk orang-
orang yang musyrik.” (QS Yusuf: 108)

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Di samping jalan Allah, sesungguhnya terbentang jalan-jalan setan. Inilah jalan


kemaksiatan. Mungkin tampak indah di depan mata, tapi celaka pada akhirnya. Jalan
ini siap membelokkan manusia dari orbit yang seharusnya yakni ketaatan kepada
Allah saja menuju murka Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
48
https://seruanmasjid.com
َ َ َ َ َ ُّ َ‫اّلِل و‬
ُ ُ‫ِل الََّّي َ َآننُوا ُُيح َر ُج ُه حم ن َ الظُّلُ َم ت إَ ََل النُّوَ ۖ َوالََّّي َ َك َفُروا ن حَوليَ ُؤُه ُم الطَّ غ‬
‫وت‬ َ َُّ
‫َ النَّ َ ۖ ُه حم فَ َيه َخ لَ ُدو َن‬
ُ ‫َص َح‬
‫كن ح‬
َ ‫ُُيح َرجونَهم َن النُّوَ إَ ََل الظُّلُم‬
َ َ‫ت ۗ نُوٰلَا‬ َ َ ‫ُ ُح‬
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-
pelindungnya ialah thaghut, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.” (QS : Al Baqarah : 257)

Ibnu Katsir mengatakan : “Allah SWT mengabarkan bahwasannya Dia akan


memberikan petunjuk kepada orang yang mengikuti jalan-Nya kepada jalan-jalan
keselamatan. Maka Allah akan mengeluarkan hamba-Nya yaitu orang-orang Mukmin
dari kegelapan kekufuran dan keragu-raguan kepada cahaya kebenaran yang jelas,
terang, nyata, mudah dan bercahaya. Dan bahwasanya orang-orang kafir
sesungguhnya pelindung-pelindung mereka adalah setan yang menghiasi mereka
kepada kebodohan dan kesesatan, serta mengeluarkan mereka dan menyimpangkan
mereka dari jalan kebenaran menuju jalan kekufuran dan kedustaan, { Mereka itu
adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya".

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Ingat, kebenaran itu dari Allah. Jangan tertipu jumlah dalam menentukan kebenaran.
Belum tentu jumlah yang banyak itu pasti benar. Kebenaran disebut sebagai
kebenaran jika dan hanya jika sesuai dengan dalil Alquran dan Sunnah. Bahkan
terkadang orang yang berada di jalan kebenaran itu sedikit jumlahnya. Allâh Ta’âla
berfirman:

‫يل‬َ ََّ
ٌ ‫َوَن َآن َ َن َعهُ إا قَل‬
“Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit”. (QS Hûd: 40).

49
https://seruanmasjid.com
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berpesan: “Janganlah engkau (mudah) tertipu
dengan apa yang mengelabui orang-orang jahil. Mereka itu mengatakan, ‘Jika orang-
orang itu (yang berada di atas al-haq) betul-betul di atas kebenaran, mestinya jumlah
mereka tidak akan sedikit. Sementara manusia lebih banyak yang tidak sejalan dengan
mereka’. Ingatlah bahwa sesungguhnya orang-orang (yang berada di atas al-haq)
itulah manusia (sebenarnya). Sedang orang-orang yang bertentangan dengan mereka
hanyalah serupa dengan manusia, bukan manusia. Manusia (sebenarnya) hanyalah
orang-orang yang mengikuti al-haq meskipun mereka berjumlah paling sedikit”.
(Miftâhu Dâris Sa’âdah 1/147).

Ingat pula firman Allah SWT:

‫اّلِلَ إَ حن يَتَّدَعُو َن إََّا الظَّ َّ َوإَ حن ُه حم إََّا‬


َّ ‫وك َع ح َيدَ َيل‬ َ‫ِي‬
َ ُّ‫ضل‬ َ َ
ُ َ ‫َوإ حن ُط حع نَ حكثََر َن ح َِف حاَأَح‬
َ َ ََ َ َ َ ََّْ ‫﴾إَ َّن‬١١٦﴿‫صو َن‬
َ ‫ك ُه َو ن حَعلَ ُم َن ح يَض ُّل َع ح َيديله ۖ َوُه َو ن حَعلَ ُم بلح ُم حهتَدي‬ ُ ‫َُيحُر‬
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allâh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah mengira-ngira saja. Sesungguhnya
Rabbmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk.” [QS Al-
An’am:116-117]

Akhirnya, marilah kita semua masuk ke dalam Islam ini secara kaffah, di seluruh aspek
kehidupan. Jangan pernah berpaling sedikit pun. Jangan tergiur oleh bujuk rayu setan,
baik yang berwujud jin maupun manusia. Tetap istiqomah di jalan Allah, meski
kadang berat dan banyak rintangan menghadang.

Semoga Allah SWT jadikan kita hamba-Nya yang beruntung. Aamiin...

50
https://seruanmasjid.com
MENJAGA KEBERLANGSUNGAN DAKWAH

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ...

Salah satu kewajiban seorang Muslim adalah berdakwah. Inilah amaliyah yang
dilaksanakan oleh para Nabi. Nabi Muhammad SAW sendiri mendapatkan perintah
dakwah ini, yang berarti perintah bagi umatnya juga:

َ َ َ ‫ك َب حْلَ حكم َة والحمو َعظََة ح‬


َ ََّْ ‫َد َس ُ إَ َّن‬
‫ك ُه َو‬ ‫اْلَ َسنَة ۖ َو َج د حَلُحم َبلََِّت ه َي ن ح‬ ‫َ َ َح‬ َ ‫حادعُ إَ َ َٰل َيدَ َيل ََْئ‬
َ َ ََ َ َ
َ ‫ض َّل َع ح َيديله ۖ َوُه َو ن حَعلَ ُم بلح ُم حهتَدي‬
َ ‫ن حَعلَ ُم ِبَ ح‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS An Nahl: 125)

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Dakwah bukanlah pekerjaan mudah. Makanya, pahalanya begitu tinggi di sisi Allah
SWT. Selalu saja ada ujian menghadang langkah dakwah, baik yang datang dari
orang-orang hasad maupun mereka yang membenci kalimatulLâh. Para penghadang
dakwah inilah yang disebut oleh Allah SWT sebagai syayâthîn. Allah SWT berfirman:

َ‫اِجَ ئ‬
‫س َو ح‬ َ‫ْي ح‬
َ ‫اإلنح‬ َ
َ ‫ب َع ُد ًّوا َريَ ط‬َ َ َ َ
‫ك َج َع حلنَ ل ُك ئل نَ ئ‬
َ ‫َوَك ََّل‬

51
https://seruanmasjid.com
Demikianlah Kami telah menjadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan
(dari jenis) manusia dan jin... (TQS al-An’am [6]: 112).

Imam Jarir ath-Thabari dalam tafsirnya mengatakan bahwa ujian yang disebutkan
Allah SWT dalam ayat ini tidak hanya menimpa Rasulullah SAW, tetap juga berlaku
umum bagi orang-orang yang mengikuti beliau dalam dakwah.

Jamaah rahimakumullah ....

Dulu Nabi SAW yang mulia pernah disebut sebagai sebagai orang gila (QS al-Hijr: 6),
tukang sihir (QS Shad: 4), penyair gila (QS Shaffat: 37), pemecah-belah persatuan
kaumnya, dsb.

Tak hanya diri Rasul, ajaran Islam juga tak lepas dari berbagai cacian. Al-Quran,
misalnya, disebut sebagai ayat-ayat sihir (QS al-Muddatsir: 24), kumpulan dongeng
(QS al-Muthaffifin: 13); juga dituding sebagai karya orang ‘ajam (non Arab), bukan
kalamullah (QS an-Nahl: 103).

Dan kaum Muslim yang mengikuti Rasulullah SAW pun senantiasa diejek dan disebut
sebagai orang-orang tersesat. Allah SWT berfirman:
َ
َ َ‫َوإَ َذا َن حَوُه حم قَ لُوا إَ َّن َه ُؤَاء ل‬
‫ض لُّو َن‬
Jika mereka melihat orang-orang Mukmin, mereka berkata, “Sungguh mereka itu
benar-benar sesat.” (TQS al-Muthaffifin [83]: 32).

Para tokoh musyrik Quraisy seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan Walid bin Mughirah
bekerja keras siang-malam untuk menjegal dakwah Rasulullah SAW. Abu Lahab
bahkan selalu membuntuti dakwah Nabi SAW dan memprovokasi masyarakat agar
meninggalkan beliau. Nabi SAW yang sebelumnya mereka gelari Al Amin, mereka
musuhi karena membawa ajaran ilahi.

52
https://seruanmasjid.com
Jamaah yang dirahmati Allah .....

Seakan apa yang dialami Nabi dan sahabat, hadir kembali di tengah-tengah kita
sekarang. Dakwah dijegal dan dibungkam. Lihatlah, para ulama dikriminalisasi dan
dituduh sebagai kaum radikal, mengancam kebhinekaan, membawa ajaran yang tidak
sesuai budaya lokal, dll. Bahkan, beberapa pegiat dakwah ditangkap karena dituding
menyebarkan kebencian dan hoax di media sosial.

Tak hanya para dai, ajaran Islam pun dikriminalkan. Khilafah sebagai ajaran Islam
dalam bernegara dituding sebagai ajaran radikal dan menginspirasi terorisme.
Subhanallah ....

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Sebagai Muslim sejati, kita tentu harus meyakini kebenaran ajaran Nabi. Islam datang
untuk mengeluarkan manusia dari keterpurukan hidup menuju keberkahan dan
rahmat Allah SWT (Lihat: QS al-Hadid: 9; QS al-Anbiya’: 107).

Karena itu, mendakwahkan Islam secara kaffah pasti bakal mendatangkan berkah dan
rahmat Allah SWT. Inilah dulu yang tergambar dari kepemimpinan Rasulullah SAW
dan Khulafaur-Rasyidin. Inilah masa terbaik yang seharusnya dicontoh dan
dipedomani kaum Muslim dalam melihat realita kehidupan Islam yang sebenarnya.
Bukan praktik keliru yang terjadi di banyak negeri kaum Muslim, apalagi yang
diperagakan oleh ISIS.

Nabi SAW telah bersabda:

ََّ ‫ضوا َعلَحي َه َبلن ََّو َاج‬ َ َ َ َّ ‫اْللََف َء‬ َ


َ ‫الراردي َ الح َم حهديَئ‬
ُّ ‫ْي َع‬ ُ‫فَ َعلَحي ُك حم َْ ُسن َََّّت َو ُينَّة ح‬
Wajib atas kalian berpegang pada Sunnahku dan sunnah Khulafaur-Rasyidin yang
mendapatkan petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham (HR Ibnu Majah).

53
https://seruanmasjid.com
Jamaah yang dimuliakan Allah ....

Begitulah karakter dakwah, selalu dihadang dan dihalang-halangi. Namun kita tak
boleh mundur sedikitpun dari dakwah.

َّ َّ َ‫ ن حَو لَيُ َسلَئط‬،‫ َولَتَ حن َه ُو َّن َع َ الح ُمحن َك َر‬،‫وف‬


‫ ُُثَّ يَ حدعُو َخيَ ُُك حم‬،‫اّلِلُ َعلَحي ُك حم َرَرا َُك حم‬ َ ‫لَتأحنر َّن َبلحمعر‬
ُ‫َ ُُ َ ح‬
‫َ لَ ُك حم‬
ُ ‫فَال يُ حستَ َج‬
Kalian sungguh-sungguh menyerukan kemakrufan dan mencegah yang munkar atau
Allah benar-benar akan memberikan kekuasaan kepada orang-orang buruk di antara
kalian, lalu orang-orang baik di antara kalian berdoa, tetapi tidak dikabulkan oleh
Allah (HR Ibnu Hibban).

Maka, haram hukumnya meninggalkan dakwah, apalagi menjegal dakwah. Ingat,


orang-orang yang menjegal dakwah sama saja dengan orang yang tidak ingin rahmat
Allah menaungi negeri ini.

Maka dakwah harus terus berlangsung, kapan pun dan di mana pun. Apakah kita
ingin kemungkaran terus merajalela?

Bukankah kemungkaran yang merajalela itu artinya pintu bencana terbuka bagi semua
orang, termasuk orang-orang salih. Perhatikan perkataan Ummu Salamah, istri Nabi
SAW: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

‫ ن ََن فَي َه حم‬،َ‫اّلِل‬


َّ ‫ول‬ ََ َ َ
ُ ‫ فَ ُق حل‬.‫اّلِلُ َْ َع ََّاَ ن ح عحنده‬
َ ‫ ََي َ ُي‬:‫ت‬ َ ‫إَذَا ظَهر‬
َّ ‫ َع َّمهم‬،‫ت الح َم َع َصي َِف ن َُّن َِت‬ ََ
‫ َْلَى‬:‫ص َْلُو َن؟ قَ َل‬
َ ‫س‬
ٌ ‫ن َُ ا‬
Jika ragam kemaksiatan di tengah umatku telah nyata, Allah pasti akan menimpakan
azab-Nya kepada mereka secara merata.” Aku (Ummu Salamah), bertanya, “Wahai

54
https://seruanmasjid.com
Rasulullah, bukankah di tengah mereka itu ada orang-orang yang salih?” Beliau
menjawab, “Benar.” (HR Ahmad).

Tentu kita tidak ingin negeri ini seperti itu. Maka terus gaungkan dakwah Islam secara
kaffah! Semoga Allah meridhai langkah kita. Aamiin. []
ERATKAN UKHUWAH, BUANG ASHOBIYAH

Jamaah Rahimakumullah....

Rasulullah saw. bersabda:

« ُ‫صدَيَّ َة فََقحت لَتُه‬ َ ‫ون قُتَل َحَتت اية َع َميَّة ي حغضب لَحلعصدَيَّ َة نَو ي َق َُل لَحلع‬
َ ‫صدَيَّة ن حَو يَ حدعُو إَ ََل الح َع‬
َ َ ُ ُ ‫ََ ح َ َ َ َ ئ َ َ ُ َ َ ح‬

ٌ‫»ج َهلَيَّة‬
َ
Siapa saja yang mati/terbunuh di bawah panji buta, dia marah karena ‘ashabiyah, atau
berperang karena ‘ashabiyah, atau menyerukan ‘ashabiyah maka matinya adalah mati
jahiliah (HR Ahmad).

Hadis di atas menjelaskan antara lain: Pertama, kaum Muslim haram memerangi
termasuk mempersekusi kaum Muslim lainnya semata-mata atas dasar sikap
‘ashabiyah. Kedua, kaum Muslim haram menyerukan ‘ashabiyah, termasuk membela
dan berperang atas dasar ‘ashabiyah.

Islam datang untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan. Dalam pandangan Islam,


tak ada bangsa, golongan, suku, dan warna kulit yang lebih unggul satu dengan yang
lainnya. Begitu mereka mengaku sebagai Muslim, mereka sama derajatnya. Mereka
adalah hamba Allah, yang diikat dengan satu kalimat yang sama, kalimat “Laa ilaaha
illaLlah Muhammadurrasulullah”.

Siapa yang telah bersaksi dengan kalimat tauhid itu, maka dia adalah saudara. Saudara
seiman, saudara seakidah, karena tuhannya sama, Allah SWT. Rasul yang diutus
55
https://seruanmasjid.com
kepada kita sama, Muhammad SAW. Kitabnya sama, Alquranul Kariim. Dan arah
kiblatnya sama, Ka’bah di Makkah al Mukaromah.

Allah SWT berfirman:

‫َخ َويح ُك حم‬ َ ‫إَََّّنَ الحمؤَننو َن إَخوةٌ فَأ‬


َ ‫ْي ن‬
َ ‫َصل ُحوا َْ ح‬
‫ُح ُ حَ ح‬
Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara. Karena itu damaikanlah di antara saudara-
saudara kalian (QS al-Hujurat [49]: 10).

Terkait ayat di atas, Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwah at-Tafâsir antara lain
menyatakan, “Persaudaraan karena faktor iman jauh lebih kuat daripada
persaudaraan karena faktor nasab.”

Jamaah Rahimakumullah...

Karena itu sikap ‘ashabiyah itu harus dibuang dan dicampakkan seperti yang
diperintahkan oleh Rasul saw. Dalam hal ini Jabir ra. pernah menuturkan bahwa
dalam satu pertikaian, seorang Muhajirin mendorong tubuh seorang Anshar. Lalu
orang Anshar itu berkata, “Tolonglah, hai Anshar!” Orang Muhajirin itu pun berkata,
“Tolonglah, hai Muhajirin!” Mendengar itu Rasulullah saw. bersabda:

ِ ‫ل َع َر ُج ٌل ِمنَ ْال ُوُم َه‬


« َ‫اج ِرين‬ َ ‫اَّللِ َك‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫َما بَا ُل دَع َْوى َجا ِه ِليَّة» قَالُوا يَا َر‬
ٌ‫عوهَا فَإِنَّ َها ُم ْنتِنَة‬ُ َ‫ فَقَا َل «د‬.‫ار‬
ِ ‫ص‬ َ ‫» َر ُجَل ِمنَ األ َ ْن‬
“Ada apa dengan seruan jahiliyah itu?” Mereka berkata, “Ya Rasulullah, seseorang
dari Muhajirin memukul punggung seseorang dari Anshar.” Beliau bersabda,
“Campakkan itu. Sebab itu muntinah (tercela, menjijikkan dan berbahaya)!” (HR al-
Bukhari dan Muslim).

56
https://seruanmasjid.com
Maka, sebagai saudara, Islam menuntut kita menunjukkan rasa persaudaraan kita.
Saling membantu dan tolong-menolong, saling menghilangkan kesulitan, bahkan
sekadar menutup aib saudaranya.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Ia tidak
saling menzalimi dan saling membiarkan. Siapa saja yang menghilangkan suatu
kesulitan dari seorang Muslim, maka Allah SWT akan menghilangkan kesulitan bagi
dirinya di antara berbagai kesulitan pada Hari Kiamat kelak. Siapa saja yang menutupi
aib seorang Muslim, Allah pasti akan menutupi aibnya pada Hari Kiamat nanti.”
(Muttafaq a’laih).

Karena itu, waspadalah terhadap tipu daya setan dan musuh-musuh Islam yang
menginginkan umat Islam terpecah, berbenturan, dan akhirnya saling bermusuhan.
Hati-hati terhadap fitnah-fitnah yang bertebaran yang memprovokasi, agar sesama
Muslim saling menyakiti dan mencaci maki. Tinggalkan fanatisme buta berkelompok.
Ingat pesan Nabi SAW:

‫ َن ح َخَر َج َن َ الطَّ َع َة َوفَ َ َق‬:‫ول ُهلَ صلى ُهل عليه ويلم‬


ُ ‫ قَ َل َ ُي‬: ‫َع ح نََِب ُهَريح َرَة قَ َل‬

‫صدَ َة َويُ َق َُ ُل‬ َ ‫اِجم عةَ ُُثَّ ن ت ن ت َنيتةً ج َهلَيَّةً ون قُتَل ََتت اية ع َميَّة ي حغض‬
َ ‫ب للح َع‬
ُ َ َ ‫ََ ح َ ح َ َ َ ُئ‬ َ َ َ َ َ َ َ َ َ‫ح‬
َ ‫ض َرَ ْ َّره وفَ َجره اَ ي تَح‬ َ َ ‫لَحلعصد َة فَلَي‬
َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ‫س ن ح نَُّن ََّت َوَن ح َخَر َج ن ح ن َُّن ََّت َعلَى ن َُّن ََّت يَ ح‬
‫َنح‬ َ ‫َ ََ ح‬
‫س َن َئِن‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ف‬
َ ‫ه‬ َ ‫نؤَننَه واَ ي َفى َْ ََّى عه‬
‫د‬
َ ‫ح‬ َ ‫َح‬ َ َ َ ‫ُح‬
Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang
keluar dari ketaatan dan memecah-belah jamaah (umat Islam), lalu mati, dia mati
dalam keadaan mati jahiliyah. Siapa yang terbunuh di bawah panji buta, dia marah
untuk kelompok dan berperang untuk kelompok, dia bukan bagian dari umatku.
Siapa saja yang keluar dari umatku untuk memerangi umatku, memerangi orang baik

57
https://seruanmasjid.com
dan jahatnya, serta tidak takut akibat perbuatannya atas orang Mukmin dan tidak
memenuhi perjanjiannya, dia bukanlah bagian dari golonganku.”(HR Muslim,
Ahmad, Ibnu Majah dan an-Nasai).

Jamaah Rahimakumullah...

Persaudaraan sesama muslim adalah persaudaraan karena iman. Perwujudan ukhuwah


islamiyah menunjukkan kualitas keimanan kaum Muslim. Imam Abul Qasim al-
Isbahani mengatakan, “Kelompok yang selalu merujuk dalam segala sesuatu pada al-
Quran dan as-Sunnah pasti akan selalu menjaga persatuan.” .

Alhasil, mari kita eratkan ukhuwah (persaudaraan), kuatkan wihdah (persatuan) dan
rekatkan mahabbah (saling cinta). Niscaya akan lahir al-quwwah (kekuatan). Dengan
itulah kita secara bersama-sama akan mampu meraih ‘izzah (kemuliaan) di dunia dan
akhirat. Saatnya kita menjadikan akidah Islam sebagai satu-satunya ikatan. Saatnya
kita hidup bersama-sama dan saling bekerjasama di bawah Panji Tauhid Lâ ilâha
ilalLâh Muhammad RasululLâh.

58
https://seruanmasjid.com
SURGA UNTUK KAUM BERTAQWA, NERAKA UNTUK PARA PENDOSA

Jamaah Rahimakumullah ....

Hidup adalah sebuah pilihan. Allah karuniakan dalam diri manusia kecenderungan,
ada kecenderungan baik dan ada kecenderungan buruk.

‫فَأَ حَلََم َه فُ ُجوَ َه َوَُ حق َو َاه‬


Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
(QS. Asy Syams: 8)

Potensi baik dan buruk tidak pernah memaksa diri kita. Tapi kitalah yang memilih
apakah memilih ketakwaan, ataukan justru kefasikan. Maka, sangat adil jika kemudian
Allah menghisap kita atas perbuatan yang kita pilih, nanti di hari perhitungan.

Jamaah Rahimakumullah...

Siapa yang timbangan amal kebaikannya lebih berat dibandingkan amal buruknya,
baginya surga. Dan itu hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang bertakwa.

Allah SWT berfirman:


59
https://seruanmasjid.com
َ َ
َ ‫إَ َّن ل حل ُمتَّق‬
‫ْي َن َف ًزا‬
Sungguh orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan (TQS an-Naba`[78]: 31).

Menurut al-Jazairi, mereka adalah orang yang menjauhi syirik dan kemaksiatan karena
takut kepada azab-Nya (Al-Jazairi, Aysar al-Tafâsîr, 5/502).

Sementara, siapa yang amal buruknya lebih banyak dibandingkan amal kebaikannya,
maka balasannya adalah neraka. Mereka adalah para para pendosa.

Allah SWT berfirman:

‫انحطَلَ ُقوا إَ ََل َن ُكحن تُ حم ََْه ُ َك ئََُّْو َن‬


(Dikatakan kepada mereka pada Hari Kiamat), "Pergilah kalian menuju azab yang
dulu kalian dustakan.” (TQS al-Mursalat [77]: 25).

Pernyataan ini ditujukan kepada kaum kafir pada Hari Kiamat kelak (Al-Qurthubi, Al-
Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, 19/162).

Dalam ayat selanjutnya Allah SWT menegaskan:

َ َ َ
َ ََّْ‫َويح ٌل يَ حوَناَّ ل حل ُم َك ئ‬
‫ْي‬
Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan (TQS al-
Mursalat [77]: 28).

Wahbah az-Zuhaili berkata mengenai ayat ini: “Azab dan kehinaan pada Hari Kiamat
yang menegangkan disediakan untuk orang-orang yang mendustakan para utusan
Allah SWT dan ayat-ayat-Nya. Tidak ada tempat lari bagi mereka dari azab-azab itu.”
(Az-Zuhaili, At-Tafsîr al-Munîr, 29/327).

60
https://seruanmasjid.com
Jamaah Rahimakumullah...

Surga dan neraka itu begitu jelas. Allah tunjukkan gambarannya dengan sangat nyata.
Sangat aneh bila ada orang yang mengaku beriman, tapi mengingkari hari
pembalasan.

Maka orang yang cerdas, tentu berharap ridha Allah untuk menggapai surgaNya.
Pertanyaannya, bagaimana caranya?

Tidak ada jalan lain kecuali benar-benar mengamalkan Islam secara kaffâh (total).
Sebab, Islam adalah agama yang syâmil (menyeluruh). Dalam arti, Islam menjelaskan
semua hal dan mengatur segala perkara: akidah, ibadah, akhlak, makanan, pakaian,
mumamalah, ‘uqûbât (sanksi hukum), dll. Tak ada satu perkara pun yang luput dari
pengaturan Islam. Hal ini Allah SWT tegaskan di dalam al-Quran:

‫َ َُحد يَ ً ا لَ ُك َئل َر حيء‬ َ َ ‫ونََّزلحنَ علَي‬


َ َ‫ك الحكت‬‫َ َح‬
Kami telah menurunkan kepada kamu al-Quran sebagai penjelas segala sesuatu (TQS
an-Nahl [16]: 89).

Islam sekaligus merupakan agama yang kâmil (sempurna). Tak sedikit pun memiliki
kekurangan. Hal ini Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya:

ً‫اإل حي َال َم َدين‬


َ‫يت لَ ُكم ح‬ َ َ
ُ ُ ‫ت َعلَحي ُك حم ن حع َم َِت َوَض‬
َ
ُ ‫الحيَ حوَم نَ حك َم حل‬
ُ ‫ت لَ ُك حم دينَ ُك حم َونحَْتَ حم‬
Pada hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kalian agama kalian (Islam), telah
melengkapi atas kalian nikmat-Ku dan telah meridhai Islam sebagai agama bagi kalian
(TQS al-Maidah [5]: 3).

Jamaah Rahimakumullah....

61
https://seruanmasjid.com
Totalitas dan kesempurnaan Islam tentu tidak akan tampak kecuali jika kaum Muslim
mengamalkan Islam secara kâffah (total) dalam seluruh segi kehidupan. Inilah yang
Allah SWT perintahkan secara tegas dalam al-Quran:

َ َ ‫َي نَيُّه الَّ ََّي آَننُوا حادخلُوا َِف‬


ٌ َ‫الس حل َم َك فَّةً َوَا َُتَّدَعُوا ُخطَُوات الشحَّيطَ َن إَنَّهُ لَ ُك حم َع ُدو ُند‬
‫ْي‬ ‫ئ‬ ُ َ َ َ َ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan,
dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang
nyata bagi kalian (TQS al-Baqarah [2]: 208).

Karena itu kaum Muslim diperintahkan untuk melaksanakan seluruh syariah yang
dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Tak sepatutnya kaum Muslim mempraktikkan
aturan-aturan lain yang bersumber dari Barat yang diajarkan oleh Motesquie, Thomas
Hobbes, John Locke, dll yang melahirkan sistem politik demokrasi; atau yang
diajarkan John Maynard Keynes, David Ricardo, dll yang melahirkan sistem ekonomi
kapitalisme.

Allah mengecam memilah dan memilih hukumnya, sebagaimana firmanNya:

‫ي َِف‬ َ َ َ َ َ‫َ وَُ حك ُفرو َن َْد عض فَم جزاء ن ي حفعل ذَل‬


َ َ‫ض الح َكت‬ َْ ‫نَفَتُ حؤَننُو َن‬
ٌ ‫ك نحن ُك حم إَّا خحز‬ ُ َ َ ‫ح‬ َ ُ َ َ َ ‫ح‬ َ ُ َ َ ‫ع‬
‫ح‬ ‫د‬
َ
‫اّلِلُ َْغَ فَل َع َّم َُ حع َملُو َن‬ َ ََّ ‫َر ئَد الحع‬
َّ ‫اَ َوَن‬ َ َ َ ‫ح‬
َ َ ‫اْلَيَ ة الدُّنحيَ َويَ حوَم الحقيَ َنة يَُرُّدو َن إَ ََل ن‬
Apakah kalian mengimani sebagian al-Kitab serta mengingkari sebagian yang lain?
Tiada balasan bagi orang yang berbuat demikian di antara kalian melainkan kenistaan
dalam kehidupan dunia dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dilemparkan ke
dalam siksa yang amat keras. Allah tidaklah lalai atas apa saja yang kalian kerjakan
(TQS al-Baqarah [2]: 85).

Ayat ini menyebut, mengingkari atau menolak sebagian wahyu Allah SWT dalam
Kitab-Nya cukup menjadikan pelakunya diazab artinya menjadi ahli neraka.

62
https://seruanmasjid.com
Maka siapapun yang menolak syariah Allah SWT, azab Allah menantinya. Oleh
karena itu, pegang erat Islam ini dengan genggaman yang kuat di tengah gagasan-
gagasan sesat yang disebarkan kaum liberal.

Semoga kita tetap istiqamah dalam Islam dan menjadi calon-calon penghuni surga.
Aamiin.

MENJAGA KEYAKINAN DAN TOLERANSI HAKIKI

Jamaah Rahimakumullah...

Agama yang Allah SWT ridhai hanyalah Islam. Ini adalah prinsip yang harus ada
dalam diri setiap Muslim. Selain Islam adalah kekufuran dan kesesatan. Allah SWT
berfirman:

َ‫اّلِلَ ح‬
َّ ‫َعحن َد‬ َ َ
‫اإل حي َال ُم‬ َ ‫إ َّن ال ئدي‬
Sungguh agama yang diakui di sisi Allah hanyalah Islam (TQS Ali Imran [3]: 19).

Allah SWT pun berfirman:

َ ‫اإلي َالَم َدينً فَلَ ي حقدل َنحنه وهو َِف حاَل َخرَة َن ح‬
َ ‫اْلَ ي َري‬ َ َ ََُ ُ َ َ ُ ‫ح‬ ‫َوَن ح يَحد تَ َغ َغحي َر حَ ح‬

63
https://seruanmasjid.com
Siapa saja yang mencari agama selain Islam tidak akan diterima dan di Akhirat dia
termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang rugi (TQS Ali Imran [3]: 85).

Namun, demikian Islam memiliki konsep hidup bersama dengan orang yang
beragama lain.
Islam menggariskan sejumlah ketentuan antara lain:
Pertama, Islam tidak akan pernah mengakui kebenaran agama dan keyakinan selain
Islam. Seluruh keyakinan dan agama selain Islam adalah kekufuran. Demokrasi,
pluralisme, sekularisme, liberalisme dan semua paham yang lahir dari paham-paham
tersebut adalah kufur. Agama Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, kebatinan dan lain
sebagainya, semuanya kufur. Siapa saja yang menyakini agama atau paham tersebut,
baik sebagian maupun keseluruhan, adalah kafir. Jika pelakunya seorang Muslim maka
ia telah murtad dari Islam. Tidak ada toleransi dalam perkara semacam ini.

Kedua, tidak ada toleransi dalam perkara-perkara yang telah ditetapkan oleh dalil-
dalil qathi, baik menyangkut masalah akidah maupun hukum syariah. Dalam perkara
akidah, Islam tidak pernah mentoleransi keyakinan yang bertentangan pokok-pokok
akidah Islam semacam ateisme, politheisme, keyakinan bahwa al-Quran tidak lengkap,
keyakinan adanya nabi dan rasul baru setelah wafatnya Nabi saw., pengingkaran
terhadap Hari Akhir dan lain-lain. Adapun dalam persoalan hukum syariah, Islam,
misalnya, tidak mentoleransi orang yang menolak kewajiban shalat, zakat, puasa dan
berbagai kewajiban yang telah ditetapkan berdasarkan dalil qathi.

Ketiga, Islam tidak melarang kaum Muslim untuk berinteraksi dengan orang-orang
kafir dalam perkara-perkara mubah seperti jual-beli, kerjasama bisnis, dan lain
sebagainya. Larangan berinteraksi dengan orang kafir terbatas pada perkara yang
dilarang oleh syariah, seperti menikahi wanita musyrik (kecuali Ahlul Kitab),
menikahkan wanita Muslimah dengan orang kafir, dan lain sebagainya. Ketentuan ini
tidak bisa diubah dengan alasan toleransi.

64
https://seruanmasjid.com
Keempat, adanya ketentuan-ketentuan di atas tidak menafikan kewajiban kaum
Muslim untuk berdakwah dan berjihad melawan orang-orang kafir di mana pun
mereka berada. Hanya saja, pelaksanaan dakwah dan jihad harus sejalan dengan
syariah. Orang kafir yang hidup di Negara Islam dan tunduk pada kekuasaan Islam,
dalam batas-batas tertentu, diperlakukan sebagaimana kaum Muslim. Hak dan
kewajiban mereka sebagai warga negara Daulah Islam sama dengan kaum Muslim.
Harta dan jiwa mereka dilindungi. Adapun terhadap kafir harbi maka hubungan
dengan mereka adalah hubungan perang. Seorang Muslim dilarang berinteraksi dalam
bentuk apapun dengan kafir harbi fi’lan.

Jamaah Rahimakumullah...

Inilah konsep Islam. Islam telah mengajarkan dan memperagakan toleransi dengan
begitu apik sejak masa Rasulullah saw. Islam memberikan tuntunan bagaimana
menghargai dan menghormati pemeluk agama lain. Tidak memaksa non-Muslim
untuk masuk Islam.
Rasul saw. pernah menjenguk orang Yahudi yang sedang sakit, melakukan transaksi
jual-beli dengan non-Muslim, menghargai tetangga non-Muslim, dsb. Negara Islam
perdana di Madinah yang Rasul saw. pimpin kala itu juga menunjukkan
kecemerlangannya dalam mengelola kemajemukan. Umat Islam, Nasrani dan Yahudi
hidup berdampingan satu sama lain. Meski mereka hidup dalam naungan
pemerintahan Islam, masyarakat non-Muslim mendapatkan hak-hak yang sama
sebagai warga negara, memperoleh jaminan keamanan, juga bebas melakukan
peribadatan sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Islam juga mengajarkan bahwa penyimpangan hal pokok (ushul) dalam Islam tidak
boleh ditoleransi, tetapi wajib diluruskan. Namun, perbedaan dalam cabang (furu)
harus dihargai dengan jiwa besar dan lapang dada.
Perlakuan adil Negara Khilafah terhadap non-Muslim bukan sekadar konsep, tetapi
benar-benar diaplikasikan. Bukan juga berdasar pada tuntutan toleransi ala Barat,
melainkan karena menjalankan hukum syariah Islam.

65
https://seruanmasjid.com
Jamaah Rahimakumullah...

Maka, bila hari ini ada kalangan yang menuding islam itu tidak toleran atau
intoleran, kita patut waspada. Jangan-jangan mereka menghembuskan jargon itu
untuk menyerang Islam. Mereka gunakan mulut-mulut mereka untuk memadamkan
cahaya Allah. Hati-hati ini adalah upaya musuh-musuh Islam menjauhkan umat islam
dari keyakinan kebenaran agama ini. Mereka ingin kita mengakui kebenaran ajaran
agama mereka.
Firman Allah SWT:

‫َّص َ ٰى َد َّ َّٰت َُتَّدَ َع َنلَّتَ ُه حم‬


َ ‫ود َوَا الن‬
ُ ‫ك الحيَ ُه‬
َ ‫ض ٰى َعحن‬
َ ‫َولَ ح َُ حر‬
Dan tidak akan pernah ridha kaum Yahudi dan Nasrani hingga kalian mengikuti
millah (cara/pandangan hidup) mereka.... (QS Al Baqarah: 120)

MEMAHAMI AJARAN ISLAM

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Konsekuensi takwa adalah selalu taat dan tunduk kepada Allah. Apapun yang
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sebuah kebaikan. Bukankah Allah
Yang Maha Tahu atas ciptaan-Nya, kita dan seluruh dunia ini?

66
https://seruanmasjid.com
َ ‫الس حل َم َكآفَّةً واَ َُتَّدَعواح خطُو‬
‫ات الشحَّيطَ َن إَنَّهُ لَ ُك حم َع ُدو ُّندَْي‬ َ َ َ َّ
َ ُ ُ َ ‫ََي نَيُّ َه الَّي َ َآننُواح حاد ُخلُواح ِف ئ‬
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah (2) : 208)
Sungguh Allah dan Rasul-Nya telah memberikan tuntunan kehidupan secara sempurna
kepada kita. A sampai Z. Dari urusan kecil, membersihkan najis, hingga mengatur
urusan negara. Inilah karunia Allah yang besar bagi orang-orang yang beriman.

Jamaah yang dirahmati Allah ....

Sayang ada sebagian Muslim yang seolah menganggap ajaran Islam harus dipegang
teguh jika dinyatakan secara tekstual di dalam al-Quran. Jika tidak, maka seolah itu
bukan ajaran Islam. Jika pun dianggap sebagai ajaran Islam, tidak perlu diutamakan
dan diamalkan; boleh saja ditinggalkan.

Contohnya adalah tentang khilafah. Mereka menolak Khilafah sebagai bagian dari
ajaran Islam. Mereka berdalih, Khilafah tidak ada di dalam al-Quran. Yang ada dalam
al-Quran, kata mereka, adalah khalifah, sebagaimana seperti dalam terjemahan surat
al-Baqarah ayat 30, bukan khilafah.

Jamaah yang dirahmati Allah......

Benarkah demikian? Mari kita lihat. Banyak ajaran Islam yang tidak disebutkan secara
tekstual di dalam al-Quran. Adanya justru di dalam As-Sunnah. Penolakan terhadap
Khilafah dengan alasan tidak ada dalam al-Quran juga menyiratkan penolakan
terhadap apa yang tercantum dalam as-Sunnah.

Kalaulah Khilafah dianggap sebagai hal yang masih diperselisihkan, maka kembalikan
kepada al-Quran dan as-Sunnah. Allah SWT berfirman:

67
https://seruanmasjid.com
﴾‫ول إَن ُكنتُ حم ُ حؤَننُو َن َب َّّلِلَ َوالحيَ حوَم حاَل َخ َر‬
َ ‫الري‬ ََّ ‫﴿فََإن َُن زعتم َِف ريء فَرُّدوه إَ ََل‬
ُ َّ ‫اّلِل َو‬ ُ ُ ‫َ َ حُ ح َ ح‬
Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah sesuatu itu
kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (as-Sunnah) jika kalian benar-benar mengimani
Allah dan Hari akhir... (TQS an-Nisa’ [4]: 59).

Terkait ayat di atas, Imam Ibnu Katsir menjelaskan, ayat ini menunjukkan bahwa siapa
saja yang tidak berhukum dalam obyek perselisihan pada al-Kitab dan as-Sunnah dan
tidak merujuk pada keduanya bukanlah orang yang mengimani Allah dan Hari Akhir.
Sebagaimana ayat di atas, banyak ayat lain yang memerintahkan kita untuk berhukum
dengan hukum Islam. Contohnya adalah firman Allah SWT:

‫﴿فَ حد ُك حم َْحي نَ ُه حم َِبَ نَنح َزَل ُهلُ َواَ َُتَّدَ حع ن حَه َواءَ ُه حم َع َّم َج ءَ َك َن َ ح‬
﴾‫اْلََئق‬
Putuskan hukum di antara mereka berdasarkan apa (wahyu) yang telah Allah
turunkan dan janganlah kamu menuruti hawa nafsu mereka untuk meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu (TQS al-Maidah [5]: 48).

Perintah semacam ini bertebaran dalam al-Quran. Kewajiban ini pun berlaku untuk
seluruh manusia sejak Rasulullah saw. diutus hingga Hari Kiamat.

Jamaah yang dimuliakan Allah .....

Banyak kewajiban yang Allah SWT perintahkan di dalam al-Quran, misalnya dalam
perkara kepemimpinan; dalam perkara ibadah yang memerlukan peran penguasa
seperti pemungutan zakat, masalah ekonomi, jihad, hudûd dan jinâyat dan
sebagainya.

68
https://seruanmasjid.com
Sejak hijrah ke Madinah, Rasul saw memberikan kita contoh bagaimana
mengimplementasikan semua hukum itu sebagai seorang kepala negara. Pasca beliau,
para khalifah-lah yang melanjutkan kepemimpinan atas umat. Hal ini beliau jelaskan
dalam sabda beliau:

« ‫ِب َْ حع َدى َو َيتَ ُكو ُن‬


َّ ََ‫ك نََِب َخلَ َفهُ نََِب َوإَنَّهُ اَ ن‬
َ َ‫وي ُه ُم اَأَنحدَيَ ءُ ُكلَّ َم َهل‬
ُ ‫يل َُ ُس‬
َ َ
َ ‫ت َْنُو إ حيَرائ‬
‫َك نَ ح‬
‫»خلَ َف ءُ فَتَ حكثُُر‬
ُ
Bani Israil dulu dipimpin dan diurusi oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi wafat, ia
digantikan oleh nabi yang lain. Sungguh tidak ada nabi setelahku. Yang akan ada
adalah para khalifah dan jumlah mereka banyak (HR Muslim).

Jamaah yang dirahmati Allah.....

Hadits tersebut menjelaskan siapa yang mengurus umat ini setelah beliau tiada. Karena
tidak ada lagi nabi sesudah beliau. Oleh karena itu, kewajiban itu ada dalam Sunnah
Nabi SAW.

Kewajiban mengangkat imam/khalifah sama dengan kewajiban menegakkan khilafah.


Hal itu juga ditegaskan dalam sabda Rasul saw:

«ً‫ت َنحي تَةً َج َهلَيَّة‬ ََ


َ ‫س َِف عُنُقه َْحي َعةٌ َن‬
َ ‫ت َو لَحي‬
َ ‫» َن ح َن‬
Siapa saja yang mati, sedangkan di lehernya tidak ada baiat (kepada imam/khalifah),
maka ia mati jahiliah (HR Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, menurut Syaikh ad-Dumaiji, mengangkat imam (khalifah)


hukumnya wajib (Ad-Dumaiji, Al-Imâmah al-‘Uzhma ‘inda Ahl as-Sunnah wa al-
Jamâ’ah, hlm. 49).

Hakikat ini dipahami betul oleh para Sahabat. Imam Ibnu Hajar al-Haitami
menyatakan, “Sungguh para Sahabat—semoga Allah meridhai mereka—telah sepakat

69
https://seruanmasjid.com
bahwa mengangkat imam (khalifah) setelah zaman kenabian berakhir adalah wajib.
Bahkan mereka menjadikan upaya mengangkat imam/khalifah sebagai kewajiban
paling penting. Faktanya, mereka lebih menyibukkan diri dengan kewajiban itu
dengan menunda (sementara) kewajiban menguburkan jenazah Rasulullah saw.” (Al-
Haitami, Ash-Shawâ’iq al-Muhriqah, hlm. 7).

Ijmak Sahabat itu, seperti yang ditegaskan oleh Imam al-Ghazali, tidak bisa di-naskh
(dihapuskan/dibatalkan) (Al-Ghazali, Al-Mustashfâ, 1/14). Jadi Ijmak Sahabat tentang
kewajiban mengangkat khalifah atau menegakkan Khilafah tidak bisa dibatalkan oleh
kesepakatan orang sesudahnya, termasuk kesepakatan orang zaman sekarang,
kalaupun benar ada kesepakatan itu.

Semoga Allah membuka mata kita dan menjadikan kita semakin cinta kepada Islam
dan ajarannya. Aamiin.

MERAIH PREDIKAT TAQWA DENGAN PUASA

Jamaah Rahimakumullah ....

70
https://seruanmasjid.com
Alhamdulillah, atas karunia Allah, kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan
1440 H. Sungguh banyak orang yang berharap sampai di bulan mulia ini, tapi ajal
telah menghampirinya.

Karena itu, mari jadikan puasa Ramadhan kali ini benar-benar kita bisa meraih
ketakwaan sejati sebagaimana yang Allah SWT kehendaki:

‫ب َعلَى الَّ ََّي َ َن ح قَ حدلَ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم َُتَّ ُقو َن‬


َ َ ُ َ
َ ‫َي نَيُّه الَّ ََّي آننُوا ُكتَب علَي ُكم‬
َ‫الصي م َكم ُكت‬
‫ئ‬ ُ ‫َ َح‬ َ َ َ َ
Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa
(TQS al-Baqarah [2]: 183).

Inilah janji Allah. Manakala umat ini mengerjakan ibadah puasa dengan benar, sesuai
tuntunan al-Quran dan as-Sunnah, dan ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah
SWT, niscaya takwa sebagai hikmah puasa itu akan dapat terwujud.

Jamaah yang dirahmati Allah ...

Mungkin kita sudah terlalu sering mendengar kata ‘takwa’. Tak ada salahnya kita
menyegarkan kembali pemahaman kita tentang makna kata takwa ini. Imam ath-
Thabari, saat menafsirkan surat Al Baqarah: 183, antara lain mengutip Al-Hasan
menyatakan, “Orang-orang bertakwa adalah mereka yang takut terhadap perkara apa
saja yang telah Allah haramkan atas diri mereka dan melaksanakan perkara apa saja
yang telah Allah titahkan atas diri mereka.” (Lihat: Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân li
Ta’wîl al-Qur’ân, I/232-233).

Dengan demikian, jika takwa adalah buah dari puasa Ramadhan yang dilakukan oleh
setiap Mukmin, idealnya usai Ramadhan, setiap Mukmin senantiasa takut terhadap
murka Allah SWT. Lalu ia berupaya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
semua larangan-Nya. Ia berupaya menjauhi kesyirikan. Ia senantiasa menjalankan
71
https://seruanmasjid.com
ketaatan. Ia takut untuk melakukan perkara-perkara yang haram. Ia senantiasa
berupaya menjalankan semua kewajiban yang telah Allah SWT bebankan kepada
dirinya.

Maka, menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya
tentu dengan mengamalkan seluruh syariah-Nya baik terkait aqidah dan ubudiah;
makanan, minuman, pakaian dan akhlak; muamalah (ekonomi, politik, pendidikan,
pemerintahan, sosial, budaya, dll); maupun ‘uqubat (sanksi hukum) seperti hudud,
jinayat, ta’zir maupun mukhalafat.

Bukan takwa namanya jika seseorang biasa melakukan shalat, melaksanakan puasa
Ramadhan atau bahkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah; sementara ia biasa
memakan riba, melakukan suap dan korupsi, mengabaikan urusan masyarakat,
menzalimi rakyat dan menolak penerapan syariah secara kâffah.

Jamaah yang dimuliakan Allah ...

Menarik pendapat Syeikh Ali Ash-Shabuni ketika menafsirkan al-Quran surat al-
Baqarah ayat 1-5, mengutip pernyataan Ibnu ‘Abbas ra, yang menyatakan, “Orang-
orang yang bertakwa adalah mereka yang takut berbuat syirik (menyekutukan Allah
SWT) sembari menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.” (Lihat: Ali ash-Shabuni,
Shafwah at-Tafasir, I/26).

Takut berbuat syirik maknanya adalah takut menyekutukan Allah SWT dengan
makhluk-Nya baik dalam konteks aqidah maupun ibadah, termasuk tidak meyakini
sekaligus menjalankan hukum apapun selain hukum-Nya. Mengapa? Karena hal itu
pun bisa dianggap sebagai bentuk kesyirikan. Pasalnya, Allah SWT telah berfirman:

َ‫اّلِل‬
َّ ‫ون‬َ ‫اَ ََّّتَ َُّوا نَدد هم و هد نَهم نَ بب َن د‬
ُ ‫ح َ َُ ح َُح َ ُ ح حَ ً ح‬
Orang-orang Yahudi dan Nasrani telah menjadikan para pendeta dan para rahib
mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah... (TQS at-Taubah [9]: 31).

72
https://seruanmasjid.com
Ketika ayat ini dibaca oleh Baginda Nabi SAW, datanglah Adi bin Hatim kepada
beliau dengan maksud hendak masuk Islam. Saat Adi bin Hatim—yang ketika itu
masih beragama Nasrani—mendengar ayat tersebut, ia kemudian berkata, “Wahai
Rasulullah, kami (orang-orang Nasrani, pen.) tidak pernah menyembah para pendeta
kami.” Akan tetapi, Baginda Nabi saw. membantah pernyataan Adi bin Hatim
sembari bertanya dengan pertanyaan retoris, “Bukankah para pendeta kalian biasa
menghalalkan apa yang telah Allah haramkan dan mengharamkan apa yang telah
Allah halalkan, lalu kalian pun menaatinya?” Jawab Adi bin Hatim, “Benar, wahai
Rasulullah.” Beliau lalu tegas menyatakan, “Itulah bentuk penyembahan kalian
terhadap para pendeta kalian.” (Imam al-Baghawi, Ma’alim at-Tanzil, IV/39)

Boleh jadi sekarang para pendeta dan para rahib itu tidak lagi membuat hukum. Tapi
lihatlah, bukankah peran mereka sudah digantikan oleh penguasa dan wakil rakyat
dalam sistem demokrasi? Coba perhatikan, bukankah mereka menentukan hukum
yang menabrak hukum-hukum Allah. Yang Allah haramkan, mereka halalkan. Yang
Allah bolehkan, malah mereka larang. Zina yang haram, mereka lokalisasi. Nikah yang
sah, tak diizinkan karena dianggap di bawah umur. Dan sebagainya.

Jamaah rahimakumullah ...

Karena itu, mari momentum puasa Ramadhan kali ini kita jadikan tonggak perbaikan
diri dan umat ini. Jangan sampai kita tak mendapat apa-apa, sebagaimana sabda Nabi
SAW:

ََ َ َ َ َ
ُ‫س لَهُ ن ح صيَ نه إََّا ا حِجُوع‬
َ ‫ص ئم لَحي‬
َ ‫َك حم ن ح‬
Betapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apapun selain rasa laparnya saja
(HR Ahmad).

Maka, seharusnya pasca Ramadhan akan lahir manusia-manusia baru yang


berkepribadian Islam. Mendasarkan seluruh perilakunya berdasarkan syariat Islam,

73
https://seruanmasjid.com
halal dan haram. Menginginkan pemimpin yang memimpinnya adalah orang yang
bertakwa. Dan, merindukan penerapan syariah Islam secara kaffah, serta
mencampakkan sekulerisme, liberalisme, kapitalisme, pluralisme, dan isme-isme
lainnya yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam.

Semoga kita semua sukses melaksanakan puasa Ramadhan ini sehingga ketakwaan
sejati terwujud dalam diri kita, masyarakat kita, dan negeri kita. Aamiin.

HENTIKAN RIBA.!

74
https://seruanmasjid.com
Jamaah Rahimakumullah...

Berhati-hatilah, jangan sampai Allah murka kepada kita karena kita ingkar terhadap
perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya. Ingat, Allah Sang Penguasa alam semesta
bisa berbuat apa saja terhadap makhluk-Nya di muka bumi ini, hanya dengan
perkataanNya: “Kun!”, maka terjadilah apa yang terjadi, tanpa ada yang bisa
menghalangi.
Sungguh, kalau kita mau mengintrospeksi diri, masyarakat, dan negara kita, banyak
dosa yang kita lakukan. Satu di antaranya adalah riba. Padahal, Rasulullah SAW telah
memperingatkan dengan sangat gamblang dampak riba tersebut.

َ‫ فَ َق حد نَدلُّوا َِبَنح ُف َس َهم ع ََّاَ ُهل‬،‫الرب َِف قَرية‬ َ‫إَذَا ظَ َهر ئ‬


َ َ ‫ح‬ ‫َح‬ َ ‫الزَ ا َو ئََ ح ح‬ َ
Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka
telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri. (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan
ath-Thabrani).

Lihatlah fakta sekarang, riba tidak hanya menyebar di kampung atau desa, tapi telah
menjadi pilar-pilar ekonomi negara. Lalu, bagaimana mungkin negeri ini akan
mendapat keberkahan dari Allah SWT?

Jamaah Rahimakumullah...

Allah SWT memberikan ancaman yang keras terhadap mereka yang terlibat riba.
Firman-Nya:

َ َ ‫الَّ ََّي َيح ُكلُو َن ا َلرب َا ي ُقونو َن إََّا َكم ي ُقوم الَّ ََّي ي تخدَّطُه الشَّيطَ ُن َن الحم‬
َ ‫س ٰذَل‬
‫ك َِبَنَّ ُه حم‬ ‫َ َ ئ‬ ‫ََ َ ُ ح‬ ُ َ َ ُ َ َ‫ئ‬ ََ
َ َ َ َ ‫قَ لُوا إَََّّنَ الحدَ حي ُع َنثحل‬
ُ‫الرَب فَ َم ح َج ءَهُ َن حوعظَةٌ ن ح ََْئه فَ نحتَ َه ٰى فَلَه‬
َ ‫اّلِلُ الحدَ حي َع َو َدَّرَم‬
‫ئ‬ َّ ‫َد َّل‬
َ ‫الرَب ۗ َون‬
‫ُ ئ‬
‫َ النَّ َ ۖ ُه حم فَ َيه َخ لَ ُدو َن‬
ُ ‫َص َح‬
‫كن ح‬
ََّ ‫ن يلَف ونَنره إَ ََل‬
َ َ‫اّلِل ۖ َوَن ح َع َد فَأُوٰلَا‬ ُُ ‫َ َ َ َ ح‬
75
https://seruanmasjid.com
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada
Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Al Baqarah [2]: 275)

Ayat tersebut menjelaskan keharaman riba. Dan balasan bagi mereka yang memakan
riba tidak lain adalah neraka jahannam. Tidak heran jika riba ini termasuk salah satu
dari tujuh dosa besar. Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫ و‬،‫لشرُك‬
‫ َوقَ حت ُل‬،‫الس ححُر‬ َ ‫اَجتَنَدوا السدع الحموََْق‬
َ َ‫ ”ا‬:‫ ون ه ؟ قَ َل‬،َ‫ َي يوَل ُهل‬:‫ت“ قَ لُوا‬
َ ‫ح‬ ُ
َ ََ ُ َ
‫ح َ ح‬ ‫ح ُ َح َ ُ ح‬
َ ‫الزد‬ ََ َ َ َ َ َ
‫ف‬
ُ َّ‫ َوقَ ح‬،‫ف‬ ‫ َوالت ََّوَ ح‬،‫ َونَ حك ُل َن ل الحيَتحيم‬،‫ َونَ حك ُل الرَب‬،‫س الََ حِت َدَّرَم ُهلُ إاَ ب حْلَق‬
‫ِل يَ حوَم َّ ح‬ َ ‫النَ حف‬

َ َ َ ‫الحمح‬
َ َ‫ت الحمؤَنن‬
‫ت‬ ‫صنَ ت الحغَ فالَ ُ ح‬
َ ‫ُح‬
“Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan!’ Mereka (para shahabat Nabi SAW)
bertanya, ’Apa itu?’ Sabda Nabi, ’Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah
kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari
dari peperangan, dan menuduh zina kepada wanita Mukmin yang baik-baik.” (HR
Bukhari)
Jamaah Rahimakumullah...

Tidak hanya itu, begitu besarnya dosa riba hingga Rasulullah SAW pun melaknatnya.
Sabda beliau:

76
https://seruanmasjid.com
‫ ” ُه حم‬:‫ َوقَ َل‬،“‫ َو َر َه َديحَه‬،ُ‫ َوَك َُدَه‬،ُ‫ َوُن حوكَلَه‬،‫ آكَ َل ال َرَب‬:‫صلئ َى ُهلُ َعلَحي َه َو َيلَّ َم‬ َ
َ ‫لَ َع َ َ ُي حو ُل ُهل‬

ٌ‫َي َواء‬
“Rasulullah SAW telah melaknat pemakan riba, orang yang memberi makan dengan
riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Sabda Nabi SAW,’Mereka sama saja [dalam
hal dosanya].” (HR Muslim)

Dalam sabdanya yang lain, kata Nabi SAW:

َ ‫اَل َرب ثَالَثَةٌ ويد عو َن ببً نَيسره َنثحل نَ حن ي حن‬


ُ‫الر ُج ُل نَُنه‬ ُ‫ك‬
َ َ َ ُ ََُ ‫َ َح ُح َ ح‬ َ
“Riba mempunyai 73 macam dosa, yang paling ringan seperti laki-laki yang menikahi
(berzina) dengan ibu kandungnya sendiri.” (HR Hakim).

Juga sabda beliau:

َ َ َ َ ‫َد هم َب َيح ُكلُه الرجل وهو ي علَم ن‬


َ ‫َر ُّد ن ح يت َوثَالَث ح‬
‫ْي َزنحيَة‬ ُ ‫حَ ُ َ َ ُ َ ُ ُ ََُ َح‬
“Satu dirham riba yang dimakan seseorang sedang dia mengetahuinya, lebih berat
dosanya daripada 36 kali berzina.” (HR Ahmad).

Jamaah Rahimakumullah...

Maka kita tak patut heran, bila banyak kesempitan melanda negeri ini. Riba yang jelas
haram malah dijadikan sumber pendapatan. Malah, riba dipelihara oleh negara
sebagai pilar ekonomi dan dijadikan sumber keuangan negara.
Secara pribadi, banyak Muslim menjadi pelaku riba dan menikmatinya. Dan dalam
skala yang lebih besar, negara menjadi mesin riba, bahkan menjadi pelaku riba yang
terbesar karena telah mengutang kepada lembaga internasional seperti IMF dan Bank
Dunia serta negara kaya, yang ribanya saja mencapai ratusan triliun per tahun.
Bukankah ini pelanggaran nyata terhadap syariah Allah SWT?

77
https://seruanmasjid.com
Oleh karena itu, saudara-saudaraku kaum Muslim rahimakumullah, mari kita jauhi
riba. Hentikan mulai sekarang. Dalam skala lebih besar, perekonomian juga harus
segera dijauhkan dari riba. Perekonomian harus segera diatur sesuai syariah Islam.
Hanya dengan kembali pada syariah Islamlah keberkahan akan segera dilimpahkan
kepada bangsa ini.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan menguatkan kita agar istiqomah
di jalan-Nya. Aamiin

MEMELIHARA DAN MENYEMPURNAKAN KETAQWAAN

78
https://seruanmasjid.com
Jamaah Rahimakumullah ....

Ramadhan sebentar lagi akan berlalu. Yang tersisa bagi umat hari ini adalah
pertanyaan: bagaimana cara memelihara dan menyempurnakan ketakwaan? Ini
adalah pertanyaan amat penting karena memang hikmah dari shaum Ramadhan
adalah mencapai derajat takwa.

Tak ada keraguan lagi bahwa ketakwaan adalah status tertinggi seorang hamba di
hadapan Allah SWT. Bukan kekayaan, status sosial, warna kulit, suku bangsa, dll. Islam
telah menghilangkan status dan prestise yang melekat pada manusia dan
menggantikannya takwa. Allah SWT berfirman:

‫اّلِلَ نَُح َق ُك حم‬


َّ ‫إَ َّن نَ حكَرَن ُك حم َعحن َد‬
Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah yang paling
bertakwa di antara kalian (TQS al-Hujurat [49]: 13).

Imam ath-Thabari rahimahulLâh dalam tafsirnya mengatakan, “Sungguh yang paling


mulia, wahai manusia, di sisi Tuhan kalian, adalah yang bertakwa, yakni yang
menunaikan kewajiban-kewajiban dan menjauhi kemaksiatan; bukan yang paling
mewah rumahnya dan paling banyak keturunannya.”(Tafsîr ath-Thabari, 7/86).

Jamaah rahimakumullah...

Takwa adalah:

‫اْلوف ن اِجليل والعمل بلتنزيل والقن عة بلقليل واإليتعداد ليوم الرديل‬


Takut kepada Allah Yang Mahaagung, mengamalkan al-Quran, merasa puas dengan
yang sedikit dan mempersiapkan bekal untuk menghadapi Hari Penggiringan (Hari
Akhir).

79
https://seruanmasjid.com
Sebagian ulama juga memberikan pengertian takwa dengan: menaati semua perintah
Allah SWT dan menjauhi segenap larangan-Nya. Karena itu, hamba-hamba Allah
yang bertakwa tidak pernah memilah dan memilih perintah maupun larangan-Nya.
Perkara yang fardlu akan ia kerjakan sekuat tenaga sekalipun membutuhkan
pengorbanan besar. Sebaliknya, perkara yang haram akan ia tinggalkan meskipun
dipandang biasa di tengah masyarakat. Ia akan bergegas untuk mendapatkan
ampunan dan surga yang dijanjikan Allah SWT.

َ َ ‫السم وات و حاَأَ ِ ن َُعد‬ َ َ


‫ْي‬
َ ‫َّت ل حل ُمتَّق‬
‫ح‬ ُ ‫َو َي َعُوا إَ ََل َن حغفَرة ن ح ََْئ ُك حم َو َجنَّة َع حر‬
ُ ‫ض َه َّ َ َ ُ َ ح‬
Bersegeralah kalian meraih ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (TQS Ali Imran
[3]: 133).

Jamaah rahimakumullah...

Namun sekarang banyak kaum Muslim yang terkena virus sekularisme, yakni
paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Akibatnya, virus ini telah
menyimpangkan makna takwa yang hakiki. Sekularisme menempatkan takwa sekadar
ketaatan dalam urusan ibadah dan akhlak semata. Di luar ibadah, mereka tinggalkan
ketaatan kepada Allah SWT. Mereka campakkan aturan-aturan Allah. Padahal Allah
SWT telah menjadikan Islam sebagai risalah paripurna, mengatur semua aspek
kehidupan.

Bahkan ada sebagian Muslim yang mengkriminalisasi ajaran agamanya sendiri dan
orang-orang yang memperjuangkannya. Mereka melabeli Muslim yang berusaha
istiqamah menjalankan agama dan menyerukan pelaksanaan agama sebagai kaum
radikal. Mereka tak segan mempersekusi sesama Muslim. Mereka pun menganggap
syariah Islam dan khilafah sebagai ancaman bagi manusia, padahal kewajiban
hukumnya oleh para ulama Aswaja.

80
https://seruanmasjid.com
Walhasil, sekularisme telah menggerus ketakwaan kaum Muslim. Sifat amanah dan
menepati janji pun kian menghilang. Orang tidak merasa berdosa dan hilang rasa
takutnya kepada Allah SWT ketika merusak kehidupan bernegara. Padahal dalam
ajaran Islam, negara itu ada untuk menjaga dan melindungi masyarakat dan
melindungi ketakwaan mereka.

Jamaah rahimakumullah

Rasulullah SAW telah mengingatkan kaum Muslim agar memelihara perintah dan
larangan Allah SWT:

َ َّ ‫إَ حن‬
‫وه‬
َ ‫ودا فَالَ َُ حعتَ ُد‬ َ ُ‫ضيَئع‬
ً ‫وه َو َد َّد ُد ُد‬ َ ُ َ‫ض فَال‬
َ ‫ِ فَ َرائ‬
َ ‫اّلِلَ فَ َر‬
Sungguh Allah telah mewajibkan berbagai kewajiban. Karena itu jangan kalian
menyia-nyiakannya. Allah pun telah menetapkan berbagai larangan. Karena itu jangan
kalian melanggarnya (HR al-Baihaqi).

Langkah untuk memelihara dan menyempurnakan ketakwaan kepada Allah SWT


antara lain:
Pertama, menjadikan akidah Islam bukan sekadar akidah ruhiyyah, tetapi juga akidah
siyasiyah, yakni asas dalam kehidupan dunia. Dengan itu semua urusan dunia maupun
akhirat selalu dilandasi oleh dorongan keimanan kepada Allah SWT.

Kedua, senantiasa menjadikan Islam sebagai standar untuk menilai perbuatan terpuji-
tercela dan baik-buruk. Pertimbangan dalam beramal hanyalah halal dan haram,
bukan manfaat atau madarat; bukan pula ridha atau benci manusia. Yang ia cari
semata-mata adalah keridhaan Ilahi sekalipun orang-orang mencaci dirinya.

Ketiga, bersabar dalam menjalankan ketaatan pada Allah SWT sebagaimana para nabi
dan rasul, juga orang-orang shalih dalam menjalankan perintah dan larangan Allah
SWT. Nabi saw. bersabda:

81
https://seruanmasjid.com
َ َ َ َ َ ‫الصد ر فَ َيه َنثحل قَدض علَى ح‬ َ َّ ‫فََإ َّن َن ح و ائَ ُكم ن َََّي َم‬
‫اِجَ حم َر ل حل َع ن َل في َه حم نثح ُل ن ح‬
َ ‫َج َر خَحس‬
‫ْي‬ َ ‫ُ ح‬ ُ ‫الص حْب َّ ح‬ ‫ََ ح‬
‫َ ُجالً يَ حع َملُو َن َنثح َل َع َملَ َه‬
Sungguh di belakang kalian adalah masa kesabaran. Bersabar pada masa itu seperti
menggenggam bara api. Pahala bagi yang melakukannya seperti 50 orang yang
mengerjakan amalnya (HR Abu Daud).

Keempat, berdakwah mengajak umat untuk sama-sama meniti jalan ketakwaan dan
menghilangkan kemungkaran. Ia takut bila berdiam diri justru akan mendatangkan
bencana dari Allah SWT (Lihat: QS al-Anfal [8]: 25).

Kelima, segera memohon ampunan kepada Allah SWT dan kembali pada ketaatan
manakala telah melakukan kemungkaran
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
(Terjemahan: QS Ali Imran [3]: 135).

Keenam, menumbuhkan kerinduan pada ridha Allah dan surga-Nya. Dengan begitu ia
tak akan tergoda untuk menggadaikan agama demi mendapatkan sekeping dunia
yang ia pandang remeh. Seluruh hidupnya akan digunakan untuk meneguhkan
ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Semoga kita mampu memelihara ketakwaan kita di zaman jahiliyah modern saat ini
dan terus berjuang meninggikan kalimatullah. Aamiin

MERAIH KESUKSESAN RAMADHAN

82
https://seruanmasjid.com
Jamaah Rahimakumullah ....

Tanpa terasa hari ini kita telah memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Bulan
yang agung ini sebentar lagi akan meninggalkan kita. Kita tidak tahu, apakah kita akan
bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan? Lalu, sudahkah kita memanfaatkan
momentum Ramadhan ini dengan maksimal? Sudahkah ketakwaan kita bertambah
melalui puasa Ramadhan kali ini. Karena sesuai firman Allah SWT:

﴾‫ب َعلَى الَّ ََّي َ َن ح قَ حدلَ ُك حم لَ َعلَّ ُك حم َُتَّ ُقو َن‬ َ َ


َ ‫الصيَ ُم َك َم ُكت‬
‫ب َعلَحي ُك ُم ئ‬
َ َ َّ
َ ‫﴿َينَيُّ َه الَّي َ َآننُوا ُكت‬
َ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa
itu diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (QS al-Baqarah
[2]: 183).

Seharusnya di penghujung Ramadhan ini, kita sudah berubah menjadi hamba Allah
yang lebih bertakwa.

Menarik apa yang disampaikan Umar bin Abdul Aziz rahimahulLâh, sebagaimana
dikutip Imam as-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsûr, berkata:

‫ َولَ َك ح َُ حق َوى ا َّّلِلَ َُ حرُك‬،‫ك‬ َ ْ ‫صي َم النَّه َ واَ ََْقي َم اللئي َل والتَّخلَي َط فَيم‬
َ ‫ْي َذل‬
َ‫ح ح ح َ َح‬ ‫اّلِل َْ َ َ َ َ ح‬
َ َ ‫لَيس َُ حقوى‬
َ َ َ ‫ح‬

ُ‫اّلِل‬
َّ ِ َ ‫اّلِلُ َون ََداءُ َن افح تَ َر‬
َّ ‫َن َدَّرَم‬

Takwa kepada Allah itu bukanlah berpuasa pada siang hari, shalat pada malam hari
dan memadukan keduanya. Namun, takwa kepada Allah itu adalah meninggalkan
apa saja yang telah Allah haramkan dan menunaikan apa saja yang telah Allah
wajibkan.
83
https://seruanmasjid.com
Maka, sungguh tak layak merayakan ‘Hari Kemenangan’, Idul Fitri, jika kita tidak
tambah takwanya. Sebabnya, sebagaimana dinyatakan oleh sebagian ulama, “Laysa
al-‘id li man labisa al-jadid walakin al-‘id li man takwahu yazid yang artinya Idul Fitri
bukanlah milik orang yang mengenakan segala sesuatu yang serba baru. Namun, Idul
Fitri adalah milik orang yang ketakwaannya bertambah.”

Jamaah RahimakumulLâh ...

Perlu kiranya kita memahami bagaimana hakikat takwa ini. Imam Ali ra menjelaskan
hakikat takwa ini, dan prasyaratnya. Takwa adalah:

‫اْلوف ن اِجليل والعمل بلتنزيل واإليتعداد ليوم الرديل‬

“Takut kepada Rabb yang Maha Agung. Menjalankan apa yang diturunkan Allah.
Bersiap diri menghadapi Hari Kiamat.”

Maka tanda orang yang bertakwa, pertama, dia hanya takut kepada Allah. Dia yakin
bahwa Allah Maha Melihat, Allah Maha Tahu dan Maha segalanya. Dia pun yakin
terhadap yang ghaib lainnya yang dikabarkan oleh Allah melalui Rasul-Nya: adanya
malaikat yang selalu mengawasinya 24 jam penuh. Mereka pun percaya kepada surga
dan neraka.

Yang kedua, orang yang bertakwa adalah amalu bi tanzil yakni melaksanakan
ketaatan kepada Allah, dalam kondisi suka maupun berat hati.

84
https://seruanmasjid.com
َ َ َ‫اّلِل و يولُه نَنرا نَ حن ي ُكو َن ََلم ح‬ َ َ َ
‫اْليَ َرةُ ن ح ن حَن َره حم ۗ َوَن ح‬ ُُ َ َ‫َوَن َك َن ل ُم حؤن َوَا ُن حؤننَة إَ َذا ق‬
َ ً ‫ضى َُّ َ َ ُ ُ ح‬

ً‫ض َالًا ُندَين‬


َ ‫ض َّل‬
َ ‫اّلِلَ َوَ ُيولَهُ فَ َق حد‬
َّ ‫ص‬ َ ‫يَ حع‬
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al
Ahzab: 36)

Ketika Allah memanggil mereka untuk melaksanakan shalat, mereka akan bergegas
shalat karena mereka menyadari itu adalah perintah Allah. Ketika Allah perintahkan
membayar zakar, mereka keluarkan zakat itu. Ketika Allah perintahkan berbuat baik
kepada orang tuanya, dengan senang hati mereka membahagiakan orang tuanya. Dan
ketika Allah perintahkan menerapkan syariah-Nya, mereka berada di garda terdepan
mendakwahkan dan memperjuangkan Islam.

Sebaliknya, ketika Allah melarang riba, mereka tak berani mengambilnya meski hanya
sedikit. Ketika Allah melarang mengambil harta orang lain, mereka tak berani korupsi,
mengurangi timbangan, mencuri, dan menipu. Ketika Allah larang menyakiti sesama
Muslim, mereka sayangi sesama Muslim dan tak berani menyakiti, mengkriminalisasi,
bahkan menerornya.

Jamaah RahimakumulLah ...

Semua itu dilakukan karena orang yang bertakwa senantiasa mengingat datangnya
Hari Perhitungan yakni hidup setelah mati. Itulah tanda orang bertakwa yang ketiga.

85
https://seruanmasjid.com
Allah berfirman :

َ‫ث َن ح َِف الح ُقدُو‬


ُ ‫اّلِلَ يَحد َع‬
َّ ‫َن‬َّ ‫ب فَ َيه َون‬ َ َّ ‫َن‬
َ ‫الس َعةَ آُيَةٌ َا َيح‬ َّ ‫َون‬
“dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS Al Hajj: 7)

Di sanalah kita akan ditimbang amal kita. Siapa yang amal baiknya lebih berat
timbangannya daripada amal buruknya, maka surga balasannya. Sebaliknya, jika amal
buruknya lebih berat, neraka adalah yang paling pantas baginya.

Jamaah RahimakumulLâh ....

Lalu sudahkah di hari-hari terakhir Ramadhan ini kita sudah mencapai derajat takwa
tersebut? Kalau belum, di sisa waktu Ramadhan ini mari kita tingkatkan lagi amaliyah
kita seraya memahami makna takwa yang hakiki. Jangan sia-siakan waktu yang ada.
Semoga, ketika Ramadhan pergi, kita telah berubah menjadi manusia baru. Manusia
yang meraih kesuksesan Ramadhan yakni manusia yang bertakwa, manusia yang taat
kepada Allah dan menjadi manusia yang dibanggakan oleh Rasulullah SAW. Aamiin...

86
https://seruanmasjid.com
PROGRAM DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA (DMDI)
1. Digitalisasi Masjid (Pembuatan Website dan Medsos)
2. Pelatihan Manajemen Masjid Secara Umum
3. Pelatihan dan Pembekalan Khotib, Muballigh, dan Da’i
4. Pelatihan dan Peningkatan Mutu Marbot (Imam, Mu’adzin, Petugas
Kebersihan)
5. Pelatihan Keuangan Masjid
6. Pelatihan dan Pembinaan Remaja Masjid
7. Pelatihan Manajemen TPA
8. Penyediaan Naskah Khutbah Jum’at Up To Date

Kepada pengurus Masjid yang berminat mengadakan pelatihan seputar program


DMDI dapat menghubungi admin via Watsaap : 0898 5158 979 atau 0815 8610 7023

MAKMUR MASJIDNYA, BAHAGIA PENGURUSNYA,


BERLIMPAH PAHALANYA

87
https://seruanmasjid.com

Anda mungkin juga menyukai