BERDASARKAN :
•Keputusan komisi fatwa MUIThn 1980 yang dikukuhkan tahun 1981
•Fatwa ibnu hajar al haitami berdasarkan jarak jedda/king adb. aziz international airport (kaia) dengan
makkah melebihi dua marhalah
LARANGAN IHRAM
•BAGI PRIA DILARANG :
1.Memakai pakaian berjahit/bertangkup
2.Memakai sepatu yang menutupi mata kaki
3.Menutupi kepala dengan barang yang melekat
•BAGI WANITA DILARANG :
1.Berkaos tangan (menutupi telapak tangan)
2.Menutup muka
PAKAIAN IHRAM
•BAGI PRIA
dua lembar kain tidak berjahit/tidak bertangkup (satu lembar disarungkan dan satu lembar
ddiselendangkan di bahu)
•BAGI WANITA
pakaian sholat/busana muslimah (menutup semua anggota badan, kecuali muka dan kedua telapak
tangan)
NIAT IHRAM HAJI/UMRAH
Ihram adalah niat berhaji atau umrah yang dilakukan di miqat. Sejak dimulainya lafadz niat, berlakulah
larangan–larangan ihram bagi jamaah.
•Niat Haji :
لَبَّي َْك اَللَّ ُه َّم َح ًّجا
“Labbaika Allahumma hajjan”
(Aku sambut panggilanmu ya Allah untuk berhaji)
Atau,
ن ََويْتُ ْال َح َّج َوأَ ْح َر ْمتُ بِ ِه ِلِلِ تَعَالَى.
“Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala’’
(Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala).
•Niat Umrah :
ُ لَبّي َْك اَللَّ ُه َّم.
ع ْم َرة
“Labbaika Alluhama ‘umratan”
(Aku sambut panggilanmu ya Allah untuk berumrah).
Atau,
ن ََويْتُ ْالعُ ْم َرةَ َوأَ ْح َر ْمتُ بِ َها ِلِلِ تَعَالَى
“Nawaitul ‘umrata wa ahramtu biha lillahi ta’ala’’
(Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala )
PERSIAPAN SEBELUM IHRAM
•Memotong kuku
•Mandi
•Memakai kain ihram
•Memakai minyak wangi
•Menyisir rambut
•Shalat sunnah ihram dua rakaat
NIAT IHRAM
BAGI YANG HAJI TAMATTU :
Niat ihram umrah, untuk melaksanakan tawaf, sa’i dan menggunting/mencukur rambut/tahallul
umrah, sedangkan niat ihram hajinya pada tanggal 8 Dzulhijjah.
BAGI YANG HAJI QIRAN :
Niat ihram haji dan umrah sekaligus (dua niat satu pekerjaan)
IHRAM BERSYARAT
Adalah niat ihram yang disertai dengan persyaratan karena dikhawatirkan haji atau umrahnya akan
terhalang oleh sesuatu masyaqoh/kesulitan ( HR. Muslim dan Aisyah )
NIAT IHRAM BERSYARAT YAITU :
Niat haji atau umrah ditambah dengan kalimat “jika aku terhalang oleh sesuatu kesulitan maka
tahallulku dimana saja aku menemui kesulitan“
CONTOH NIAT IHRAM BERSYARAT
ُ س فَ َم ِح ِلّى َحي
ْث َحبَ ْستَ ِنى َ َن ََؤيْتُ اْل َح َّج َوأ َ ْح َر ْمتُ ِب ِه ِ َّلِلِ تَعَا ل
َ َىواِ ْن َحب
ٌ س ِني َحا ِب
TALBIYAH
اِ َّن ال َح ْمََ َوال ِنّ ْع َمََ لَ َك َو ْال ُم ْل َك, لَبَّي َْك الَ ش َِري َْك لَ َك لَبَّي َْك, لَبَّي َْك اللَّ ُه َّم لَبَّيْك
الَ ش َِر ي َْك لَ َك
WAKTU MEMBACA TALBIYAH
•Bagi yang melaksanakan umrah, dimulai sejak niat sampai akan mulai thawaf
•Bagi yang melaksanakan haji, dimulai sejak niat sampai melontar jumrah aqabah
THAWAF
DOA THAWAF
Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a. Nabi menganjurkan untuk membaca do’a:
ِس ْب َحانَ هللاِ َو ْال َح ْمَُ ِلِلِ َو َال ِإلَهَ ا َِّالهللاُ َوهللاُ أَ ْكبَ ُر َو َال َح ْو َل َو َالقُ َّوةَ ِإ َّال بِال ُ
ي ال َع ِظ ْي ِّ ال َع ِل
Artinya : “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah, Allah
Mahabesar,tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan kemampuan (untuk menolak kesulitan) kecuali bersumber
dari Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung”.
Do’a yang dibaca di antara rukun yamani dan hajar aswad ; hadis riwayat Ahmad bin Abi Daud dari Abdullah bin
As Said r.a. sebagai berikut :
ار َ َعذ
ِ َّاب الن َ ربَّنَا اَتِنَا فِي الَُ ْنيَا َح.
َ سنََ َوفِي االَ ِخ َرةِ َح
َ سنََ َوقِنَا َ
Artinya : “ wahai tuhan kami, anugerahkanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa
nerak.
DO’A SA’I
Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Ahmad dan Nasai dari Jabir r.a. dalam kitab Nailul Author jilid
5 halaman 126 dikala akan memulai sa’i hendaklah menghadap kiblat lalu berjalan dari Shafa menuju
Marwah sambil membaca do’a sebanyak 3x sebagai berikut :
لَهُ ْال ُم ْل ُك َو َلهُ ال َح ْمَُ يُ ْحي ِ َويُ ِميْتُ ِبيَ َِ ِه ْال َخي ُْر,ُالَ ِإلَهَ ِإالَّهللاُ َوهللاُ أ َ ْكبَ ُرآل ِإلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْحََهُ الَ ش َِري َْك لَه
َ َع ْبََهُ َو َهزَ َم ا ْل َ ْحز
اب َ ص َرَ َ آل ِإلَهَ ِاالَّ هللاُ َو ْحََهُ آل ش َِري َْك لَهُ أ ٌ ْن َجزَ َو ْعََهُ َون.شيْئ قَ َِي ُْر َ ع َل ُك ِّل َ َو ُه َو
َُو ْحََه
Artinya : “tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah, Allah Mahabesar, tidak ada tuhan yang
(berhak) disembah selain Allah yang Mahaesa, tidak ada sekutu baginya. Kerajaaan dan pujian hanya
milik-Nya. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. di tangannya segala kebajikan. Dialah berkuasa
atas segala sesuatu. Tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah yang Mahaesa, tidak ada
sekutu bagi-Nya yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan sendiri
kelompok – kelompok musuh-Nya”.
TAHALLUL
•Tahallul ialah : keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya
dilarang selama ihram.
•Tahallul umrah, ditandai dengan menggunting/mencukur rambut setelah salesai sa’i.
•Tahallul haji ada 2 macam :
1.TAHALLUL AWAL, yaitu melakukan 2 (dua) dari tiga pekerjaan, yakni melontar jumrah aqobah,
menggunting/mencukur rambut, thawaf ifadh dan sa’i
2.TAHALLUL TSANI,yaitu melakukan ketiga amalan/pekerjaan, yaitu melontar jumrah aqobah,
menggunting/mencukur rambut serta thawaf ifadah dan sa’i
WUKUF DI ARAFAH
•Wukuf adalah berhenti atau berada di Arafah dalam keadaan ihram pada waktu tertentu dalam rangka memenuhi
ketentuan manasik haji (Fiqih Haji, Dep. Agama,hal . 56)
•Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun haji, karena tanpa wukuf haji seseorang tidak sah.
WAKTU WUKUF DI ARAFAH
Menurut Pendapat :
•Imam Malik Abu Hanafiah dan Imam Syafi’i : dimulai dari tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai
dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
•Imam Ahmad ibnu Hambal : waktu wukuf dimulai sejak tebitnya fajar hari arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) sampai
dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah
•Salah satu qoul (pendapat) Imam Malik menyatakan bahwa waktu wukuf dimulai sejak terbenam matahari pada
malam hari nahar tanggal 10 Dzulhijjah sampai terbit fajar.
DO’A WUKUF
Do’a wukuf dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Ahmad dari Amrin bin Syueb :
َ آل ِإلَهَ اِالَّهللاُ َو ْحََهُ آل ش َِري َْك لَهُ لَهُ ْال ُملكُ َولَهُ ْال َح ْمَُ يُ ْحي ِ َويُ ِميْتُ ِبيَ َِ ِه ْال َخي ُْر َو ُه َو.
َ علَى ُك ِّل
شيْئ قَ َِي ُْر
Artinya :“tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, kerajaan dan
pujian hanya milik-Nya, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, ditangan-Nya segala kebaikan dan Dialah yang
Mahakuasa atas segala sesuatu.
Do’a tersebut adalah berdo’a yang paling banyak di baca Rasulullah saw. dan para nabi sebelumnya.
KADAR LAMANYA WUKUF
•Madzhab hanafi dan hambali; wajib mendapatkan sebagian malam dan sebagian siang.
•Madzhab maliki; mendapatkan sebagian malam adalah rukun dan sebagian siang adalah wajib.
•Madzhab syafi’i; sunah mendapatkan sebagian malam dan sebagian siang
(al-Mughni fi Fiqhil Hajj, hal. 235-237).
Bagi yang kena penyakit gila, pingsan, mabuk dan tak sadarkan diri sedang mereka berada di
Arafah dalam keadaan ihram, maka terdapat 2 (dua) pendapat yaitu :
•Wukufnya sah, apabila keadaan tersebut dialami setelah berada di Arafah
•Apabila keadaan tersebut dialami sebelum memasuki Arafah :
- menurut Imam Abu Hanifah sah wukufnya
- menurut Ibnu Mundzir, Imam Syafi’i, Imam Ahmad ibnu Hambal dan Abu Tsur, tidak sah wukufnya(al-
Fiqh alal Mazabihil Arba’ah, hal. 612 dan al-Majmu Syarah Muhadzab jilid 8 hal. 117)
SAFARI WUKUF
Dilakukan bagi jamaah haji yang karena udzur/sakit, dengan angkutan khusus dipandu oleh PPHI Arab
Saudi. Berangkat dari Makkah tanggal 9 Dzulhijjah(+/-) pukul 17.00 WAS menuju Arafah untuk
melaksanakan wukuf. Beberapa saat kemudian setelah maghrib, mereka dibawa kembali ke Makkah
tanpa harus mabit di Muzdalifah dan Mina karena udhur syar’i.
Dalam hadist riwayat Muslim dari Jabir r.a. : do’a di Muzdalifah yaitu membaca tahmid, tahlil dan takbir
sebagai berikut :
َُا َ ْل َح ْمَُ لِ َوالَ ِإلَهَ اِالَّ هللاِ َوهللاُ ا َ ْكبَ ُر َو ِلِلِ ْال َح ْم
Artinya :“segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah, Allah Mahabesar,
bagi Allah segala puji”.
•Shalat jama’ takhir qashar Magrib dan Isya bagi yang belum melaksanakan di Arafah
•Berdzikir, berdo’a dan taqarrub kepada Allah
•Mencari batu kerikil untuk melontar jamrah di Mina.
MABIT DI MINA
•NAFAR adalah keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina pada hari Tasyriq tanggal 12 atau 13
Dzulhijjah menuju Makkah.
TAWAF WADA’
•Hukum thawaf wada’ menurut madzhab Syafi’i, Hambali dan Hanafi adalah wajib bagi orang yang
akan meninggalkan tanah haram Makkah karena terkait dengan ibadah haji.
•Sedangkan menurut madzhab Maliki hukum thawaf wada’ adalah sunah dan tidak ada kaitannya
dengan ibadah haji.
•Jamaah haji yang telah melaksanakan thawaf wada’ secara hukum tidak dapat menginap lagi di
Makkah, kecuali menurut madzhab Maliki.
RINGKASAN PELAKSANAAN HAJI TAMATTU’
Haji Tamattu’ adalah mengerjakan umrah dahulu dalam bulan haji, kemudian mengerjakan haji.
•Dilaksanakan dengan ikhlas, semata-mata hanya karena Allah dan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah saw.
•Perilaku dan amalan setelah ibadah haji lebih baik daripada sebelum haji
ّللَا صلعم
:قال رسول ّ
ان ِب َم ْن ِز لَ َِ ُ
ع ْم َرةَ .و َم ْن ص َّل ِفي ِه َك َ علَى ُ
ط ْهر الَ يُ ِريَ ُ اِالَّ َم ْس ِجََ قُبَا َء ِليُ ْ َم ْن خ ََر َج َ
ط ْهر الَ يُ ِر ْيَ ُ اِالَّ َم ْس ِج َِى َهذَا ِليُصلَّى فِ ْي ِه َك َ
ان ِب َم ْن ِزلَ َِ َح َّجَ .خ ََر َجعَلَى ُ