Anda di halaman 1dari 20

TUNTUTAN MANASIK HAJI DAN UMROH

OLEH H.KAMALUDDIN SIREGAR,MA.


PENGERTIAN HAJI DAN UMROH
H A J I A DA L A H : B E R K U N J U N G K E B A I T U L L A H ( K A’ B A H )
U N T U K M EL A K U K A N B E B E R A PA A M A L A N A N TA R A L A I N :
TA W A F, S A’ I , W U K U F, D A N A M A L A N L A I N N YA P A D A M A S A
T E RT E N T U, D E M I M E M E N U H I PA N G G I L A N A L L A H SW T,
DA N M E N G H A R A P R I D H O - N YA .
U M R A H A DA L A H : B E R K U N J U N G K E B A I T U L L A H ( K A’ B A H )
MELAKUKAN TA W A F, S A’ I DAN
BERCUKUR/MENGGUNTING RAMBUT DEMI MEMENUHI
P A N G G I L ASYARAT
N A L LHAJI
A H S W T , D A N M E N G H SYARAT
A R A P UMRAH
R I DHO - NYA .
a Islam a Islam
b Baligh ( Dewasa ) b Baligh ( Dewasa )
c Aqil ( Berakal ) c Aqil ( Berakal )
d Merdeka d Merdeka
e Istitha’ah e Istitha’ah
RUKUN HAJI DAN UMRAH
Rukun Haji/Umrah : adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji/umrah dan tidak
dapat diganti dengan yang lain maupun dam (denda), jika ditinggalkan maka tidak
sah haji/umrahnya.
Rukun Haji adalah : Rukun Umrah adalah :
a.Ihram (Niat) a. Ihram (Niat)
b.Wukuf di Arafah b. Tawaf Umrah
c.Tawaf Ifadah c. Sa’i
d.Sa’i d.Bercukur/menggunting
eBercukur / menggunting rambut (Tahallul)
Rambut (Tahallul) e. Tertib
f.Tertib
WAJIB HAJI & UMRAH
Wajib Haji adalah Rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, bila tidak dikerjakan
maka harus membayar dam/denda begitu pula wajib umrah.
Wajib Haji meliputi : Wajib Umrah meliputi :
a.Ihram (niat) dari miqat a. Ihram (niat) dari miqat
b.Mabit di Muzdhalifah b. Menghindari dari perbuatan
c.Mabit di Mina yang terlarang dalam
d.Melontar Jumrah Ula, keadaan ihram
.Wustha dan Aqabah
PRINSIP DASAR IBADAH HAJI DAN UMRAH
•Ibadah haji dan umrah bersifat physicly (pisik)
•Haji dan umrah masing-masing berdiri sendiri
•Haji dilakukan pada bulan-bulan haji, umrah dilakukan kapan saja kecuali pada hari arafah dan hari-
hari tasriq
•Haji dan umrah diwajibkan bagi yang mampu, sekali seumur hidup
•Penggabungan haji dan umrah pada bulan haji, wajib membayar dam
•Wanita haid atau nifas boleh melakukan semua amalan haji kecuali thawaf

PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT HAJI/UMRAH


•Membersihkan diri/taubat
•Menyambung silaturahmi
•Membayar hutang
•Bekal harta yang halal
•Mempelajari ilmu agama/manasik haji
•Memantapkan niat

KEUNTUNGAN IBADAH HAJI


•Bertambah pengalaman
•Nafkah disamakan infaq fisabilillah
•Pahala ibadah dilipat gandakan
•Mendapatkan tempat yang mustajab untuk berdo’a
•Dosanya diampuni
•Hatinya bertambah sakinah
•Keputusan pbnu tahun 1994, jeddah sebagai miqat dengan alasan bahwa pesawat haji indonesia tidak
menuju ke mekkah tetapi membelok ke kiri dan ke kanan menuju bandara kaia jeddah
•Kemashalatan jamaah indonesia untuk menghindari masyaqqah
MIQAT JAMAAH HAJI INDONESIA
•Gelombang Idi bir ali/dzulhulaifah
•Gelombang II di jeddah (airport king abdul aziz)

BERDASARKAN :
•Keputusan komisi fatwa MUIThn 1980 yang dikukuhkan tahun 1981
•Fatwa ibnu hajar al haitami berdasarkan jarak jedda/king adb. aziz international airport (kaia) dengan
makkah melebihi dua marhalah

•Mazhab hanafi dan maliki berpendapat :


bagi jemaah haji yang melewati dua miqat dapat memulai ihramnya dari miqat yang kedua,
kenyatannya jemaah haji indonesia melalui dua miqat/dua garis miqat (yalamlam dan jeddah)
•Pendapat syeih nuruddin athar meletakkan jeddah pada garis miqat yang sudah ditegaskan para
fuqoha
•Fatwa mahkamah syar’iyah negara qatar tentang jedah sebagai miqat
•Keputusan pbnu tahun 1994, jeddah sebagai miqat dengan alasan bahwa pesawat haji indonesia tidak
menuju ke mekkah tetapi membelok ke kiri dan ke kanan menuju bandara kaia jeddah
•Kemashalatan jamaah indonesia untuk menghindari masyaqqah

LARANGAN IHRAM
•BAGI PRIA DILARANG :
1.Memakai pakaian berjahit/bertangkup
2.Memakai sepatu yang menutupi mata kaki
3.Menutupi kepala dengan barang yang melekat
•BAGI WANITA DILARANG :
1.Berkaos tangan (menutupi telapak tangan)
2.Menutup muka
PAKAIAN IHRAM
•BAGI PRIA
dua lembar kain tidak berjahit/tidak bertangkup (satu lembar disarungkan dan satu lembar
ddiselendangkan di bahu)
•BAGI WANITA
pakaian sholat/busana muslimah (menutup semua anggota badan, kecuali muka dan kedua telapak
tangan)
NIAT IHRAM HAJI/UMRAH
Ihram adalah niat berhaji atau umrah yang dilakukan di miqat. Sejak dimulainya lafadz niat, berlakulah
larangan–larangan ihram bagi jamaah.
•Niat Haji :
‫لَبَّي َْك اَللَّ ُه َّم َح ًّجا‬
“Labbaika Allahumma hajjan”
(Aku sambut panggilanmu ya Allah untuk berhaji)
Atau,
‫ن ََويْتُ ْال َح َّج َوأَ ْح َر ْمتُ بِ ِه ِلِلِ تَعَالَى‬.
“Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala’’
(Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala).
•Niat Umrah :
ُ ‫لَبّي َْك اَللَّ ُه َّم‬.
‫ع ْم َرة‬
“Labbaika Alluhama ‘umratan”
(Aku sambut panggilanmu ya Allah untuk berumrah).
Atau,
‫ن ََويْتُ ْالعُ ْم َرةَ َوأَ ْح َر ْمتُ بِ َها ِلِلِ تَعَالَى‬
“Nawaitul ‘umrata wa ahramtu biha lillahi ta’ala’’
(Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala )
PERSIAPAN SEBELUM IHRAM
•Memotong kuku
•Mandi
•Memakai kain ihram
•Memakai minyak wangi
•Menyisir rambut
•Shalat sunnah ihram dua rakaat

NIAT IHRAM
BAGI YANG HAJI TAMATTU :
Niat ihram umrah, untuk melaksanakan tawaf, sa’i dan menggunting/mencukur rambut/tahallul
umrah, sedangkan niat ihram hajinya pada tanggal 8 Dzulhijjah.
BAGI YANG HAJI QIRAN :
Niat ihram haji dan umrah sekaligus (dua niat satu pekerjaan)

IHRAM BERSYARAT
Adalah niat ihram yang disertai dengan persyaratan karena dikhawatirkan haji atau umrahnya akan
terhalang oleh sesuatu masyaqoh/kesulitan ( HR. Muslim dan Aisyah )
NIAT IHRAM BERSYARAT YAITU :
Niat haji atau umrah ditambah dengan kalimat “jika aku terhalang oleh sesuatu kesulitan maka
tahallulku dimana saja aku menemui kesulitan“
CONTOH NIAT IHRAM BERSYARAT
ُ ‫س فَ َم ِح ِلّى َحي‬
‫ْث َحبَ ْستَ ِنى‬ َ َ‫ن ََؤيْتُ اْل َح َّج َوأ َ ْح َر ْمتُ ِب ِه ِ َّلِلِ تَعَا ل‬
َ َ‫ىواِ ْن َحب‬
ٌ ‫س ِني َحا ِب‬
TALBIYAH
‫ اِ َّن ال َح ْمََ َوال ِنّ ْع َمََ لَ َك َو ْال ُم ْل َك‬,‫ لَبَّي َْك الَ ش َِري َْك لَ َك لَبَّي َْك‬, ‫لَبَّي َْك اللَّ ُه َّم لَبَّيْك‬
‫الَ ش َِر ي َْك لَ َك‬
WAKTU MEMBACA TALBIYAH
•Bagi yang melaksanakan umrah, dimulai sejak niat sampai akan mulai thawaf
•Bagi yang melaksanakan haji, dimulai sejak niat sampai melontar jumrah aqabah

BAGI PRIA DAN WANITA DILARANG


•Memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum berihram
•Memotong kuku dan mencukur atau mencabut bulu badan
•Berburu atau mengganggu/membunuh binatang dengan cara apapun
•Nikah, menikahkan, atau meminang wanita untuk dinikahi
•Bercumbu atau bersetubuh
•Mengucapkan kata-kata kotor, berbuat fasik, bertengkar (rafas, fusuq dan jidal)
•Memotong pepohonan di tanah haram
•Apabila ada alasan yang dapat diterima syara (syar’i) seperti memakai masker demi kesehatan,
membalut (perban) kepala bagi lelaki yang kepalanya ada luka, wanita menutup muka demi
kehormatannya di depan orang asing (ajnabi) boleh

THAWAF

SYARAT SAHNYA THAWAF (Menurut Mazhab Syafi’i)


•Suci dari hadas dan najis
•Menutup aurat
•Berada dalam masjidil haram
•Menyempurnakan 7 kali putaran
•Memulai dari hajar aswad/arah sejajar
•Menjadikan ka’bah berada di sebelah kiri
•Seluruh badannya tidak menyentuh ka’bah dan syadzarwan
•Niat thawaf (jika thawafnya bukan thawaf rukun atau thawaf qudum)
MACAM-MACAM THAWAF
•Thawaf qudum :bagi orang yang melakukan haji ifrad atau qiran.
•Thawaf ifadhah :thawaf rukun yang dikerjakan setelah jamaah haji melaksanakan wukuf di arafah.
•Thawaf wada :bagi jamaah yang akan meninggalkan Makkah, dan hukumnya wajib.
•Thawaf sunat :dilakukan kapan saja dan tidak ada kaitannya dengan haji dan umrah.

DOA THAWAF

Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a. Nabi menganjurkan untuk membaca do’a:
ِ‫س ْب َحانَ هللاِ َو ْال َح ْمَُ ِلِلِ َو َال ِإلَهَ ا َِّالهللاُ َوهللاُ أَ ْكبَ ُر َو َال َح ْو َل َو َالقُ َّوةَ ِإ َّال بِال‬ ُ
‫ي ال َع ِظ ْي‬ ِّ ‫ال َع ِل‬
Artinya : “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah, Allah
Mahabesar,tiada daya (untuk memperoleh manfaat) dan kemampuan (untuk menolak kesulitan) kecuali bersumber
dari Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung”.
Do’a yang dibaca di antara rukun yamani dan hajar aswad ; hadis riwayat Ahmad bin Abi Daud dari Abdullah bin
As Said r.a. sebagai berikut :
‫ار‬ َ َ‫عذ‬
ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫ربَّنَا اَتِنَا فِي الَُ ْنيَا َح‬.
َ ‫سنََ َوفِي االَ ِخ َرةِ َح‬
َ ‫سنََ َوقِنَا‬ َ
Artinya : “ wahai tuhan kami, anugerahkanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa
nerak.

THAWAF IFADHAH BAGI WANITA HAID / NIFAS


•Tunggu sampai suci karena,
Haid minimal : 1 hari
Maksimal : 15 hari
Nifas minimal : sesaat
maksimal : 60 hari
•Memakai obat untuk menunda haid (hadist dari Ibnu Amar)
•Mazhab hanafi membolehkan thawaf, tapi harus bayar dam seekor unta atau sapi atau 7 ekor kambing
•Syekhul islam Ibnu Taimiyah dan Imam Ibnu Qoyim dari mazhab Hambali membolehkan bila terpaksa/takut
ditinggalkan rombongan.
SA’I

SYARAT SAHNYA SA’I


•Di dahului dengan thawaf
•Tertib dalam sa’i (dimulai dari bukit Shafa dan di akhir di bukut Marwah)
•Menempuh jarak perjalanan antara Shafa dan Marwah
•Menyempurnakan tujuh kali perjalanan
•Dilaksanakan di tempat sa’i(al-Mughni fi Fiqhil Hajj hal.217-221)

DO’A SA’I
Hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Ahmad dan Nasai dari Jabir r.a. dalam kitab Nailul Author jilid
5 halaman 126 dikala akan memulai sa’i hendaklah menghadap kiblat lalu berjalan dari Shafa menuju
Marwah sambil membaca do’a sebanyak 3x sebagai berikut :

‫ لَهُ ْال ُم ْل ُك َو َلهُ ال َح ْمَُ يُ ْحي ِ َويُ ِميْتُ ِبيَ َِ ِه ْال َخي ُْر‬,ُ‫الَ ِإلَهَ ِإالَّهللاُ َوهللاُ أ َ ْكبَ ُرآل ِإلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْحََهُ الَ ش َِري َْك لَه‬
َ َ‫ع ْبََهُ َو َهزَ َم ا ْل َ ْحز‬
‫اب‬ َ ‫ص َر‬َ َ‫ آل ِإلَهَ ِاالَّ هللاُ َو ْحََهُ آل ش َِري َْك لَهُ أ ٌ ْن َجزَ َو ْعََهُ َون‬.‫شيْئ قَ َِي ُْر‬ َ ‫ع َل ُك ِّل‬ َ ‫َو ُه َو‬
ُ‫َو ْحََه‬
Artinya : “tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah, Allah Mahabesar, tidak ada tuhan yang
(berhak) disembah selain Allah yang Mahaesa, tidak ada sekutu baginya. Kerajaaan dan pujian hanya
milik-Nya. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. di tangannya segala kebajikan. Dialah berkuasa
atas segala sesuatu. Tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah yang Mahaesa, tidak ada
sekutu bagi-Nya yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan sendiri
kelompok – kelompok musuh-Nya”.
TAHALLUL
•Tahallul ialah : keadaan seseorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya
dilarang selama ihram.
•Tahallul umrah, ditandai dengan menggunting/mencukur rambut setelah salesai sa’i.
•Tahallul haji ada 2 macam :
1.TAHALLUL AWAL, yaitu melakukan 2 (dua) dari tiga pekerjaan, yakni melontar jumrah aqobah,
menggunting/mencukur rambut, thawaf ifadh dan sa’i
2.TAHALLUL TSANI,yaitu melakukan ketiga amalan/pekerjaan, yaitu melontar jumrah aqobah,
menggunting/mencukur rambut serta thawaf ifadah dan sa’i
WUKUF DI ARAFAH
•Wukuf adalah berhenti atau berada di Arafah dalam keadaan ihram pada waktu tertentu dalam rangka memenuhi
ketentuan manasik haji (Fiqih Haji, Dep. Agama,hal . 56)
•Wukuf di Arafah termasuk salah satu rukun haji, karena tanpa wukuf haji seseorang tidak sah.
WAKTU WUKUF DI ARAFAH
Menurut Pendapat :
•Imam Malik Abu Hanafiah dan Imam Syafi’i : dimulai dari tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai
dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
•Imam Ahmad ibnu Hambal : waktu wukuf dimulai sejak tebitnya fajar hari arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) sampai
dengan terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah
•Salah satu qoul (pendapat) Imam Malik menyatakan bahwa waktu wukuf dimulai sejak terbenam matahari pada
malam hari nahar tanggal 10 Dzulhijjah sampai terbit fajar.

DO’A WUKUF
Do’a wukuf dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Ahmad dari Amrin bin Syueb :

َ ‫آل ِإلَهَ اِالَّهللاُ َو ْحََهُ آل ش َِري َْك لَهُ لَهُ ْال ُملكُ َولَهُ ْال َح ْمَُ يُ ْحي ِ َويُ ِميْتُ ِبيَ َِ ِه ْال َخي ُْر َو ُه َو‬.
َ ‫علَى ُك ِّل‬
‫شيْئ قَ َِي ُْر‬
Artinya :“tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya, kerajaan dan
pujian hanya milik-Nya, Dialah yang menghidupkan dan mematikan, ditangan-Nya segala kebaikan dan Dialah yang
Mahakuasa atas segala sesuatu.
Do’a tersebut adalah berdo’a yang paling banyak di baca Rasulullah saw. dan para nabi sebelumnya.
KADAR LAMANYA WUKUF
•Madzhab hanafi dan hambali; wajib mendapatkan sebagian malam dan sebagian siang.
•Madzhab maliki; mendapatkan sebagian malam adalah rukun dan sebagian siang adalah wajib.
•Madzhab syafi’i; sunah mendapatkan sebagian malam dan sebagian siang
(al-Mughni fi Fiqhil Hajj, hal. 235-237).
Bagi yang kena penyakit gila, pingsan, mabuk dan tak sadarkan diri sedang mereka berada di
Arafah dalam keadaan ihram, maka terdapat 2 (dua) pendapat yaitu :
•Wukufnya sah, apabila keadaan tersebut dialami setelah berada di Arafah
•Apabila keadaan tersebut dialami sebelum memasuki Arafah :
- menurut Imam Abu Hanifah sah wukufnya
- menurut Ibnu Mundzir, Imam Syafi’i, Imam Ahmad ibnu Hambal dan Abu Tsur, tidak sah wukufnya(al-
Fiqh alal Mazabihil Arba’ah, hal. 612 dan al-Majmu Syarah Muhadzab jilid 8 hal. 117)

SAFARI WUKUF
Dilakukan bagi jamaah haji yang karena udzur/sakit, dengan angkutan khusus dipandu oleh PPHI Arab
Saudi. Berangkat dari Makkah tanggal 9 Dzulhijjah(+/-) pukul 17.00 WAS menuju Arafah untuk
melaksanakan wukuf. Beberapa saat kemudian setelah maghrib, mereka dibawa kembali ke Makkah
tanpa harus mabit di Muzdalifah dan Mina karena udhur syar’i.

AMALAN DALAM PELAKSANAAN WUKUF


•Wukuf tidak disyaratkan dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun hadas besar
•Mendengarkan khutbah wukuf sebelum shalat Dzuhur dan Ashar jama’ qashar taqdim
•Melaksanakan shalat Dzuhur dan Ashar jama’ qashar taqdim berjamaah
•Memperbanyak salawat kepada nabi, dzikir, tahlil, tafakur, tadabur, dan membaca al-Qur’an
•Berdo’a sambil mengangkat tangan, mohon ampunan untuk diri sendiri, kedua orang tua dan orang –
orang mukmin.
MABIT DI MUZDALIFAH

•Hukum mabit di Muzdalifah


Menurut Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hambali, mabit di Muzdalifah hukumnya wajib.
Menurut Imam Hanafi dan qoul jadid Imam Syafi’i, mabit di Muzdalifah hukumnya sunah
•Mabit di Muzdalifah dilaksanakan setelah selesai wukuf di Arafah
•Waktu mabit di Muzdalifah dimulai setelah maghrib sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah sesaat
sampai lewat tengah malam
•Menurut Imam Nawawi seseorang yang karena udzur syar’i sehingga tidak mabit di Muzdalifah maka
tidak dikenakan dam. Uzur itu terbagi 3 (tiga) macam yaitu :
-Tugas mengurus /melayani jamaah haji
-Menjaga hartanya karena takut hilang
-Merawat jamaah sakit atau dirinya sakit jika melakukan mabit

DO’A DI MASY’ARIL HARAM (MUZDALIFAH)

Dalam hadist riwayat Muslim dari Jabir r.a. : do’a di Muzdalifah yaitu membaca tahmid, tahlil dan takbir
sebagai berikut :
َُ‫ا َ ْل َح ْمَُ لِ َوالَ ِإلَهَ اِالَّ هللاِ َوهللاُ ا َ ْكبَ ُر َو ِلِلِ ْال َح ْم‬
Artinya :“segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang (berhak) disembah selain Allah, Allah Mahabesar,
bagi Allah segala puji”.

AMALAN DALAM PELAKSANAAN MABIT DI MUZDALIFAH

•Shalat jama’ takhir qashar Magrib dan Isya bagi yang belum melaksanakan di Arafah
•Berdzikir, berdo’a dan taqarrub kepada Allah
•Mencari batu kerikil untuk melontar jamrah di Mina.
MABIT DI MINA

HUKUM MABIT DI MINA


•Wajib, menurut Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad ibnu Hambal
•Sunah, menurut Imam Abu Hanifah dan salah satu qoul jadid Imam Syafi’i
•Bagiyang karena udzur syar’i diperbolehkan tidak mabit.

WAKTU MABIT DI MINA


Sepanjang malam hari tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, dimulai dari waktu maghrib (terbenam matahri)
sampai dengan terbit fajar, akan tetapi kadar lamanya mabit wajib mendapatkan sebagian besar waktu
malam (mu’dhomillah).
(al-Fiqih’alal Madzahilil ‘Arba’ah, hal. 665 dan al-Mughni Fiqhil Hajj hal. 288)

MABIT DI LUAR KAWASAN MINA


Mabit diperluasan kemah dikawasan luar Mina hukumnya sah seperti Mina, sebagaimana pendapat
para ulama Makkah saat ini dan para ulama lain dan juga menurut ijtihad, karena di Mina sudah sesak
dan kemahnya bersambung serta karena darurat.
Keputusan hasil mudzakarah ulama tentang mabit diluar kawasan Mina, tanggal 10-1-2001 dan fatwa
al- Hajj wal Umrah Wazziarah, hal. 102

AMALAN DALAM PELAKSANAAN MABIT DI MINA


•Melaksanakan mabit
•Shalat berjamaah diperkemahan
•Memperbanyak dzikir, istigfar, membaca al-Qur’an
•Menjaga kondisi kesehatan dan cukup istirahat
•Mempersiapkan diri dengan memilih waktu yang aman untuk melontar jamrah.
MELONTAR JAMRAH
SYARAT MELONTAR JAMRAH
•Ada tujuan melontar marma (lingkaran jamrah)
•Ada gerakan melontar
•Harus dengan batu kerikil
•Batu kerikil harus jatuh di dalam marma (lingkaran jamrah)
•Melontar dengan tangan
•Dengan batu kerikil, satu persatu
•Harus tertib, dimulai dari jumrah Ula, Wustha dan Aqabah
•Bukan dengan batu kerikil yang telah dipergunakan untuk melontar
•Sudah masuk waktu melontar
(al-Mughni fi Fiqih Hajj, hal. 272 – 273)

WAKTU MELONTAR JAMRAH


•Melontar jamrah Aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah, menurut Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hambal, dimulai setelah
lewat tengah malam pada malam hari nahr sampai dengan terbenam matahari pada hari Tasyriq tanggal 13 Dzulhijjah
(Fiqqih Hajj, departemen agama, hal.76).
•Melontar jamaah Ula, Aqobah, pada hari Tasyriq (tgl 11, 12, 13 dzulhijjah).
Jumhur ulama (Malik, Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad bin Hambal) menyatakan melontar jamrah hari-hari Tasyriq
waktunya setelah tergelincir matahari.
Menurut pendapat Atho dan Thowus (dua tokoh fuqaha) dari golongan tabi’in, menyatakan boleh melontar jamarah
pada hari-hari Tasyriq sebelum zamal. (al Qira Liqosidi Ummil Qura, hal. 215)
•Pengertian sebelum zawal :
•sebagian ulama mengatakan sebelum tergelincirnya matahari,
•sebagian ulama lain (imam Rofi’i dalam madzhab Syafi’i) mengatakan setelah terbit fajar.

DO’A KETIKA MELONTAR JAMRAH


Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dan Abdullah bin Mas’ud r.a., Nabi saw setiap melontar jamrah
bertakbir dan berdo’a sebagai berikut :
‫اجعَ ْلهُ َحجا َمب ُْر ْورا َوذَ ْنبَا َم ْغفُ ْورا‬
ْ ‫ اَللّ ُه َّم‬,‫ّللَاُ ا َ ْكبَ ُر‬
َّ َ
Artinya : “Allah Mahabesar, ya Allah jadikanlah ibadah haji mabrur dan dosa yang diampuni”
NAFAR

•NAFAR adalah keberangkatan jamaah haji meninggalkan Mina pada hari Tasyriq tanggal 12 atau 13
Dzulhijjah menuju Makkah.

•NAFAR TERBAGI MENJADI 2 (DUA) :


•Nafar awal yaitu keluar meninggalkan Mina setelah melontar jamrah Ula, Wustha dan Aqobah pada
tanggal 12 Dzulhijjah, sebelum terbenam matahari (menurut jumhur ulama).
•Nafar tsani yaitu keluar meninggalkan Mina setelah melontar jamrah Ula, Wustha, Aqobah, pada
tanggal 13 Dzulhijjah.

SYAIKH ISMAIL UTSMAN ZAIN MUFTI MAZHAB SYAFI’I MENGATAKAN :


“boleh keluar dari mina qobla zawal, baik nafar awal maupun nafar tsani jika berpedoman pada
pendapat ulama yang membolehkan melontar qobla zawal, karena antara hukum melontar dan nafar
saling berkaitan “. (Taudhihul Maqal, hal. 4-5)
Nafar awal dan nafar tsani kedudukannya sama dalam hukum, yang membedakan keutamaan dari
keduanya adalah nilai ketaqwaannya (QS. Al-Baqarah : 203)

TAWAF WADA’

•Hukum thawaf wada’ menurut madzhab Syafi’i, Hambali dan Hanafi adalah wajib bagi orang yang
akan meninggalkan tanah haram Makkah karena terkait dengan ibadah haji.
•Sedangkan menurut madzhab Maliki hukum thawaf wada’ adalah sunah dan tidak ada kaitannya
dengan ibadah haji.
•Jamaah haji yang telah melaksanakan thawaf wada’ secara hukum tidak dapat menginap lagi di
Makkah, kecuali menurut madzhab Maliki.
RINGKASAN PELAKSANAAN HAJI TAMATTU’
Haji Tamattu’ adalah mengerjakan umrah dahulu dalam bulan haji, kemudian mengerjakan haji.

N KEGIATAN HAJI HUKUM N KEGIATAN UMRAH HUKUM


O O
1. mandi sunah ihram Sunah 1. mandi sunah ihram Sunah

2. memakai pakaian ihram Wajib 2. memakai pakaian ihram Wajib

3. shalat sunah ihram Sunah 3. shalat sunah ihram Sunah

4. niat haji di Makkah Rukun 4. niat di miqat Wajib

5. membaca talbiah Sunah 5. Bertalbiah Sunah

6. menjaga larangan ihram Wajib 6. menjaga larangan Wajib

7. wukuf di Arafah Rukun 7. Tawaf Rukun

8. bermalam di Muzdhalifah Wajib 8. sa’i Rukun

9. melontar jumrah Aqobah Wajib 9. menggunting/mencukur (tahallul Rukun


umrah)
10 menggunting/bercukur (tahallul Rukun
. awal)

11 bermalam di Mina Wajib


RINGKASAN PELAKSANAAN HAJI QIRAN
Haji Qiran adalah mengerjakan haji dan umrah sekaligus (dua niat satu pekerjaan).

NO KEGIATAN HAJI DAN UMRAH HUKUM


1. mandi sunah ihram Sunah
2. memakai pakaian ihram Wajib
3. shalat sunah ihram Sunah
4. niat haji dan umrah di miqat Wajib
5. membaca talbiah Sunah
6. menjaga larangan ihram Wajib
7. tawaf qudum Sunah
8. wukuf di Arafah Rukun
9. bermalam di Muzdhalifah Wajib
10. melontar jumrah Aqobah Wajib
11. mencukur/menggunting (tahallul awal) Rukun

12. bermalam di Mina Wajib


13. melontar tiga jumrah Wajib
14. nafar (nafar awal/nafar tsani)
15. tawaf haji/tawaf ifadah Rukun
16. melaksanakan sa’i (tahallul tsani) Rukun
RINGKASAN PELAKSANAAN HAJI IFRAD
Haji Ifrad adalah mengerjakan haji dahulu dalam bulan haji, kemudian mengerjakan umrah.

NO KEGIATAN HAJI HUKUM NO KEGIATAN UMRAH HUKUM

1. mandi sunah ihram Sunah 1. mandi sunah ihram Sunah

2. memakai pakaian ihram Wajib 2. memakai pakaian ihram Wajib

3. shalat sunah ihram Sunah 3. shalat sunah ihram Sunah


4. niat haji di miqat Wajib
5. membaca talbiah Sunah 4. niat haji di miqat Wajib
6. menjaga larangan ihram Wajib (tanim/ja’ranah)

7. tawaf qudum Sunah


5. membaca talbiah Sunah
8. melaksanakan sa’i Rukun
9. wukuf di Arafah Rukun
6. menjaga larangan ihram Wajib
10. bermalam di Muzdhalifah Wajib

11. melontar jumrah Aqabah Wajib 7. tawaf qudum Sunah

12. menggunting/mencukur (tahallul Rukun 8. melaksanakan sa’i Rukun


awal)
‫‪HAJI MABRUR‬‬

‫‪Hadist nabi tentang balasan haji mabrur :‬‬

‫)ال َح ُّج ْال َمب ُْر ْو ُر لَي َ‬


‫ْس لَهُ َجزَ ا ٌءاِالَّاْل َجنَََّ (رواه مسلم‬
‫‪Tanda-tanda Haji Mabrur‬‬

‫‪•Dilaksanakan dengan ikhlas, semata-mata hanya karena Allah dan sesuai dengan tuntunan‬‬
‫‪Rasulullah saw.‬‬
‫‪•Perilaku dan amalan setelah ibadah haji lebih baik daripada sebelum haji‬‬

‫صا ِحبُهُ خَا ِلصا ِل َو ْج ِه هللاِ ُم َوافِقَا‬ ‫ي ِب ِه َ‬ ‫ت‬


‫ِ‬ ‫َاء ْال َح ّج َو ِهي ا َ ْنيَأ ْ‬‫عالَ َمَُ ت َ ُك ْو َن فِى أَثْن ِ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫صالَ ُح َحال‬ ‫ي َ‬ ‫ج َو ِه َ‬ ‫سٌَ ت َ ُك ْو ُن بَ ْعََا َح ِّ‬‫عالَ َ‬ ‫سلَم‪َ .‬و َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫س ْو َل هللاِ َ‬ ‫سنَّ َِ َر ُ‬
‫ِل ُ‬
‫ب َوا َ ْن‬ ‫اص ْى والذُّ نُ ْو ِ‬ ‫ع َِ َوا ْجتِنَا بُهُ ِل ْل َمعَ ِ‬ ‫لى َّ‬
‫الطا َ‬ ‫ع َ‬ ‫ج ِبأ َ ْن يَ ِز ْيََ اِ ْقبَا لُهُ َ‬
‫ان بَ ْعََا َح ّ ِ‬
‫س ِ‬‫اال ْن َ‬‫ِْ‬
‫ح َو ْ ِ‬
‫اال ْس ِتقَا َم َِ‬ ‫اال َخي ِْر ْ‬
‫(مكانَ الحرمين الشريفين‪ .‬يَ ْبََا َ َحيَاة ط ِيّبََ َم ْع ُم ْو َرة ِب ْ‬
‫ال ِ‬‫ص ِ‬ ‫وال َ‬
‫)الَوكتور خليل إ براهبم‬
‫‪ZIARAH MADINAH‬‬

‫‪Kegiatan jamaah haji di Madina :‬‬


‫‪•Shalat arba’in (shalat 40 waktu) di Masjid Nabawi‬‬
‫‪•Ziarah di tempat bersejarah : Maqom Rasulullah saw, baqi’ (pemakaman umum) masjid‬‬
‫‪Quba, masjid Qiblattain, Uhud dan Hondak.‬‬

‫‪ :‬قال رسول هللا صلعم‬


‫صالَّة ٌ ُكتِبَ ْ‬
‫ت لَهُ ِب َرا َءة ٌ ِم َن النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫صلّى فِى َم ْس ِج َِى َهذَا أ َ ْربَ ِعي َْن َ‬
‫صالَّة الَ تَفُ ْوتُهُ َ‬ ‫َم ْن َ‬
‫ئ ِم َن ال ِنّفَا ِ‬
‫ق‬ ‫ار ٌ‬ ‫‪.‬ونَ َجاة ٌ ِم َن ْالعَذَا ِ‬
‫ب َوبَ ِ‬ ‫َ‬

‫‪ :‬قال رسول هللا صلعم‬


‫صالَة فِي َما ِس َواهُ اِالَّ ْال َم ْس ِجََ ْال َح َر َ‬
‫ام (رواه‬ ‫ض ُل ِم ْن ا َ ْل ِ‬
‫ف َ‬ ‫سجَى َهذَا أ َ ْف َ‬
‫صالَّة ٌ فِى َم ِ‬
‫َ‬
‫)مسلم‬

‫ّللَا صلعم‬
‫‪ :‬قال رسول ّ‬
‫ان ِب َم ْن ِز لَ َِ ُ‬
‫ع ْم َرة‪َ .‬و َم ْن‬ ‫ص َّل ِفي ِه َك َ‬ ‫علَى ُ‬
‫ط ْهر الَ يُ ِريَ ُ اِالَّ َم ْس ِجََ قُبَا َء ِليُ ْ‬ ‫َم ْن خ ََر َج َ‬
‫ط ْهر الَ يُ ِر ْيَ ُ اِالَّ َم ْس ِج َِى َهذَا ِليُصلَّى فِ ْي ِه َك َ‬
‫ان ِب َم ْن ِزلَ َِ َح َّجَ‬ ‫‪.‬خ ََر َجعَلَى ُ‬

Anda mungkin juga menyukai