Anda di halaman 1dari 28

TATA CARA PELAKSANAAN HAJI

miftahulhaq
PENGERTIAN HAJI
• Haji secara bahasa berarti al-qashdu
(menyengaja, menuju, maksud)
• Secara istilah berarti “menyengaja mengunjungi
Ka’bah (Baitullah) dengan maksud mengerjakan
ibadah thawaf, sa’I, wukuf di Arafah, bermalam
di Muzdalifah, mabit di Mina, dan ibadah-
ibadah lain pada waktu-waktu yang telah
ditentukan untuk memenuhi perintah Allah dan
mengharap ridlo-NYA”
PENGERTIAN UMROH
• Sedangkan pengertian Umroh adalah
mengunjungi Ka’bah (Baitullah) untuk
mengerjakan thawaf, sa’I, kemudian tahallul
untuk memenuhi perintah Allah dan
mengharapkan ridlo-Nya
• Pelaksanaan Umroh Haji harus dilaksanakan
pada saat haji, sedangkan untuk umroh sunnah
maka dapat dilakukan setiap saat/sepanjang
waktu
DASAR HUKUM HAJI
‫ٱ‬ ‫ىَل‬ ِ ِ ‫هَل‬ ِ ٞ
‫• ِفي ِه َءايَٰ ُۢت ب َ ِ ّينَٰ ت َّم َقا ُم ۡب َ ٰره َميۖ َو َمن َد َخ ُ ۥ اَك َن َءامنٗا َوهَّلِل عَ لنَّ ِاس‬
ۗ
‫ٱ‬ َ ‫اٗل‬ ِ َ ‫ِإ‬ ‫ٱ‬ ۡ ‫ٱ‬
‫ِح ُّج ل َبيۡ ِت َم ِن ۡس َت َطا َع ل ۡيه َس ِبي َو َمن ك َف َر فَ َّن هَّلل َ غَيِن ٌّ َع ِن‬
ۚ
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ َ ۡ ‫ٱ‬
َ ‫ل َعٰ ل ِم‬
٩٧ ‫ني‬
• Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah
dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam (Q.S. Ali Imran: 97)
DASAR HUKUM HAJI
• Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,
niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan
kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari
segenap penjuru yang jauh
• supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka
dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang
telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada
mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah
sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah
untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir
(T.Q.S. Al-Hajj: 27 – 28)
SYARAT WAJIB HAJI
• Islam
• Berakal
• Baligh
• Merdeka
• Mampu (bekal/biaya/finansial, kesehatan,
transportasi, keamanan, kuota, tidak ada
halangan syar’i lainnya, seperti uzur, dll)
RUKUN DAN WAJIB HAJI
• Rukun Haji adalah sesuatu yang tidak sah
melaksanakan haji melainkan dengan
melakukannya, dan ia tidak boleh diganti
dengan “dam”
• Wajib Haji adalah sesuatu yang perlu
dikerjakan, tetapi sahnya haji tidak
bergantung padanya, dan boleh diganti
dengan “dam” (menyembelih binatang)
RUKUN DAN WAJIB HAJI
RUKUN WAJIB

• IHRAM • IHRAM DARI MIQAT


• WUKUF DI ARAFAH • WUKUF SAMAPI
• THAWAF IFADHAH TERBENAM MATAHARI
• SA’I • BERHENTI DI MUZDALIFAH
• TAHALLUL • MELEMPAR
JAMARAT/JUMROH DI
MINA
• TAWAF WADA’
(PERPISAHAN)
MACAM-MACAM IBADAH HAJI
• TAMATTU’
Mengerjakan umrah dahulu pada bulan-bulan haji,
kemudian mengerjakan haji pada bulan haji itu
juga
• IFRAD
Mengerjakan haji terlebih dahulu, kemudian umrah
• QIRAN
Mengerjakan haji dan umrah dengan satu niat
ihram dari miqat
TATA CARA HAJI
• Ihram dari Miqat
Miqat ada dua:
• Miqat zamani (batas waktu yang ditentukan, yaitu
bulan Syawwal, Dzulqo’dah, dan Dzulhijjah (Q.S. Al-
Baqarah/2: 197)
• Miqat makani, yaitu tempat-tempat untuk
memulai ihram bagi orang-orang yang dari luar
tanah haram (Makkah). Ia tidak boleh melewati
tempat itu tanpa melakukan ihram terlebih dahulu
TATA CARA HAJI
• Tempat miqat yang ditentntukan Nabi Muhammad SAW:
1. Dzul Hulayfah (Birr Ali) dipinggir kota Madinah (450
km utara Makkah, untuk Jama’ah dari jurusan
Madinah
2. Juhfah, dikenal Rabig, 187 km barat laut Makkah,
miqat jama’ah dari Mesir, Syam (Syiria), dan Magribi
(Maroko)
3. Qarnul Manazil, 94 km timur Makkah, bagi jama’ah
dari Najd dan Kuwait
4. Yalamlam, 54 km selatan Makkah, bagi jama’ah dari
jurusan Yaman
TATA CARA HAJI
Lanjutan Tempat Miqot:
5. Dzatu Irqin, 94 km timur laut Makkah, bagi jama’ah dari arah
Iraq
6. Rumah/tempat tinggal masing-masing bagi orang yang tinggal
di Makkah
7. Sedangkan untuk jama’ah yang menggunakan pesawat/kapal
laut yang tidak mungkin singgah di tempat miqat di atas dan
langsung turun di Jeddah, para ulama bersepakat maka
ihramnya mulai dari bandara/pelabuhan
8. Khusus umrah sunnah, maka bagi pendudukan Makkah
ihramnya harus keluar ke tanah halal, yaitu daerah Tan’im dan
Jiranah
TATA CARA HAJI
• Tata Cara Ihram
1. Sebelum memulai disunnahkan melakukan sunnah
fitrah, mandi, menyisir rambut, memakai wang-
wangian di tubuh. Hal ini dilakukan di tempat
ihram atau sebelum tempat ihram
2. Memakai pakaian ihram, bagi laki-laki dua helai
kain putih tidak berjahit, satu untuk sarung satu
lagi untuk menutup tubuh. Bagi wanita memakai
pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka
dan pergelangan tangan
TATA CARA HAJI
Lanjutan Tata Cara Ihrom:
3. Melakukan sholat sunnah dua raka’at di tempat miqat
4. Melafadzkan niat umrah dan haji “Labaika Allahumma
Umrota” atau “Labbaika Umrota”, “Labaika Allahumma
Hajja” atau “Labbaika Hajja”, atau “Labaika Allahumma
Hajja wa Umrota” atau “Labbaika Hajja wa Umrota”
5. Membaca talbiyah dalam perjalanan menuju Mekkah,
Mina atau Arafah, “Labbaika Allahumma Labbaik,
Labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda,
wanni’mata laka wal mulk, laa syarika lak”
TATA CARA HAJI
• Larangan ketika Ihram;
memakai wangi-wangian, menggunting rambut dan
memotong kuku, menebang pohon tanah haram atau
mencabut tanaman, memburu atau membunuh
binatang buruan, meminang menikah atau menikahkan,
melakukan hubungan seksual (termasuk bersentuhan
dengan syahwat), berkata kotor/cabul, khusus bagi laki
dilarang memakai pakaian berjahit, menutup kepala,
memakai sepatu sampai mata kaki, bagi perempuan
dilarang menggunakan sarung tangan dan cadar
TATA CARA HAJI
• THAWAF; mengelilingi Ka’bah 7 kali putaran, di
mulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar
Aswad juga dengan posisi Ka’bah berada di
sebelah kiri orang yang thawaf
• Macam-macam thawaf; thawaf qudum
(khusus haji ifrad dan qiran), thawaf umroh,
thawaf ifadhah, thawaf wada’, thawaf
thathawwu’ (thawaf sunnah)
TATA CARA HAJI
• Syarat-Syarat Thawaf:
1. Suci dari hadas besar, kecil, najis dan menutup
aurat
2. Dimulai dan berakhir dari/di sudut Hajar
Aswad, setiap putaran ketika melewati sudut
ini bisa menciumnya atau sekedar memberi
isyarat lambaian tangan dengan membaca
bismillahi wallahu akbar
3. Sempurna 7 kali putaran
TATA CARA HAJI
• SA’I; berjalan antara shafa dan Marwah sebanyak 7
kali dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah. Dari
Shafa ke Marwah dihitung satu kali, dari Marwah ke
Shofa juga dihitung satu kali. Sa’I dilakukan setelah
thawaf
• Ketika sa’i tidak disyaratkan suci dari hadas besar
atau kecil. Berdasar hadis Muslim dari Aisyah yang
sedang haidl dan diperintahkan melakukan apa saja
oleh orang berhaji, kecuali thawaf kecuali sudah
bersuci
TATA CARA HAJI
• Tahallul; bagi haji melakukan umrah tamattu’ bisa
melakukan tahallul, yaitu memotong rambut minimal
sebanyak tiga helai
• Wuquf di Arafah; tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) disunnah
ke Mina. Bagi haji tamattu’ maka dia kembali memakai
ihram dengan membaca doa “labbaika hajja” atau
labbaika Allahumma hajja”. Waktu wukuf setelah
matahari tergelincir pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai
terbenam matahari. Selama wukuf dianjurkan
memperbanyak sholat sunnah dan dzikir serta
mendengarkan khutbah
TATA CARA HAJI
• Bermalam di Mudzalifah; setelah terbenam
matahari dari Arafah menuju Muzdalifah dan
bermalam di sana. Selama perjalanan
dianjurkan membaca doa talbiyah
• Melempar Jamarat/Jumrah Aqobah, Jumrah
tiga dan Mabit di Mina; setelah dari Muzdalifah
tanggal 10 Dzulhijjah menuju Mina untuk
melempar Jumroh Aqobah, kemudian tanggal
11, 12, 13 melemapr Jumroh tiga, selama
proses itu disunnah Mabit (bermalam di Mina)
TATA CARA HAJI
•Menyembelih Hadyu atau Dam bagi
yang haji tamattu atau qiran
•Thawaf Ifadhah dan Sa’i; merupakan
rukun haji dan dilakukan tanggal 10
Dzulhijjah atau sesudahnya (11, 12,
13 Dzulhijjah)
•Thawaf Wada’; thawaf perpisahan
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai