Anda di halaman 1dari 29

TTENTION EFICIT YPERACTIVITY ISORDER

(GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN PERILAKU

1
ADHD
• Banyak ditemui
• Belum banyak dipahami
• Banyak menimbulkan masalah:
– Keluarga
– Masyarakat
– Sekolah -- > mengganggu proses belajar

2
ADHD
• Ketidakmampuan yang menetap dalam memusatkan
perhatian dan/atau disertai adanya hiperaktivitas.
• Timbul sebelum usia tujuh tahun
(bisa mulai usia tiga tahun).
• Diagnosa sesudah gejalanya sangat nyata beberapa
tahun (biasanya saat usia sekolah)

3
Penyebab ADHD:

- Kebanyakan anak ADHD  Kerusakan nyata pada


otak (susunan syaraf pusat).
Anak dg gangguan neurologis akibat trauma otak 
ADHD.

- Penyebab ADHD  Heterogen:


♦ faktor biologik.
♦ faktor psikologik.
♦ faktor kondisi sosial.
4
• Diperkirakan:
– Keracunan sewaktu dalam kandungan
– Prematuritas
– Proses kelahiran yang mempengaruhi SSP (susunan
saraf pusat)
– Faktor genetik
– Faktor perkembangan
– Faktor kerusakan otak
– Faktor zat-zat kimia di otak
– Faktor fisiologi persyarafan
– Faktor psikososial
– Bumbu masak.
– Pewarna.
– Pengawet
Bukti ilmiah ( - )
– Gula.
5
Faktor Psikososial:
- Stres maternal selama kehamilan.
- Kurangnya sentuhan/perawatan (di penitipan,
korban perceraian, dll).
- ADHD sering didapati pada anak:
▪ Dengan ibu mempunyai riwayat psikiatri.
▪ Ayah dengan penyalahgunaan alkohol.
▪ Sosio ekonomi rendah.
▪ Kekacauan dalam keluarga.
▪ Komunikasi yang buruk dalam keluarga.

6
Gejala pokok / inti:

1. Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian


2. Hiperaktivitas + Impulsivitas.

7
Ad. 1. Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian
a. Sering tidak dapat memusatkan perhatian
pada suatu hal secara detail/rinci, sering
membuat kesalahan karena ceroboh.
b. Sulit mempertahankan perhatiannya pada
tugas-tugas atau aktivitas bermain.
c. Seperti tidak mendengarkan sewaktu diajak
berbicara.
d. Sering tidak mengikuti perintah (cenderung
menentang dan tidak memahami perintah).

8
e. Sering tidak dapat mengorganisir/mengatur
tugas-tugasnya/aktivitasnya.
f. Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat
pada tugas-tugas yang menuntut ketahanan
mental.
g. Sering kehilangan barang.
h. Perhatiannya mudah beralih.
i. Pelupa.

9
Ad. 2. Hiperaktivitas.
a. Kaki dan tangannya tak dapat tenang. Berteriak-teriak
di tempat duduknya.
b. Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di
kelas.
c. Berlari kesana kemari, memanjat-manjat.
d. Sulit melakukan aktivitas/bermain dengan tenang.
e. Ada saja yang dilakukan (~mesin).
f. Seringkali bicara keras-keras.

Impulsivitas.
a. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
diutarakan.
b. Sulit untuk dapat menunggu giliran.
c. Sering menginterupsi/menyela orang lain.
10
ADHD dibagi 3 tipe:
1. Tipe Gangguan Pemusatan Perhatian ( GPP.).
2. Tipe Hiperaktivitas & Impulsivitas ( H-I ).
3. Tipe campuran ( GPP & H-I ).

11
Diagnosa Banding:

1. Kurang bisa memusatkan perhatian dan aktivitas


yang tinggi tapi masih dalam batas normal (pada usia
< 3 tahun sulit dibedakan)
2. Kecemasan
3. Kesulitan belajar

12
Perjalanan penyakit & Prognosa

• Bervariasi.
a. Menetap sampai dewasa/remaja (15-20%).
b. Membaik pada waktu pubertas.
c. Hiperaktivitas menghilang tetapi GPP dan impulsivitas
tetap ada.
• Type H-I  selanjutnya banyak menjadi type campuran.
Bila disertai agresivitas  sering  dilinquent + G T L
agresif.

13
• Type GPP sering mempunyai IQ lebih rendah dan
keterlambatan perkembangan berbahasa
• Perbaikan jarang terjadi sebelum usia 12 th.
Biasanya terjadi pada usia 12 -20 th.
• Sebagian besar mengalami perbaikan partial, dan resiko
untuk terjadinya G T L antisosial, penggunaan zat, G.
emosi.

14
Kemungkinan besar ADHD akan menetap, bila:
• Ada riwayat dalam keluarga yang menderita
ADHD
• Adanya kejadian-kejadian negatif dalam
kehidupan
• Disertai gangguan tingkah laku, gangguan
depresi dan kecemasan

15
Terapi

Terapinya dilakukan secara terpadu, antara lain:

▪ Penatalaksanaan psikososial (terapi perilaku/modifikasi


perilaku)
▪ Obat-obatan stimulansia (methylphenidate)
Antidepresan trisiklik Bila obat stimulansia
Agonis α2 noradrenergik tidak memberi hasil
(clonidin)

16
Terapi Perilaku:

♥ Pelatihan Ortu.
- Mengurangi konflik anak – orang tua.
- Diajarkan pola asuh yang sesuai (reward &
punishment).
♥ Intervensi di sekolah.
- Edukasi guru & petugas sekolah (agar dapat
membimbing bidang akademik, mengatasi masalah
sosial, meningkatkan harga diri anak.
♥ Intervensi pada anak.
- Kerjasama antara konselor dan anak (membantu
menurunkan perilaku agresif, meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan harga diri anak).
17
Pada umumnya dengan :
 memperbaiki fungsi keluarga
 fungsi sosial penderita
 mengurangi agresivitasnya sedini mungkin

 diharapkan dapat menyembuhkan ADHD dengan


optimal.

18
ATTENTION DEFISIT HYPERACTIVITY DISORDER
(Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas)

Kriteria Diagnostik ADHD pd anak, DSM - IV TR :


A. Dua-duanya, (1) atau (2) :
1. Enam atau lebih dari gejala-gejala gangguan pemusatan
perhatian dibawah ini, menetap selama 6 bulan secara
terus menerus, dibandingkan dengan sebaya normal :
Kesulitan memusatkan perhatian :
* Sering gagal dalam memusatkan perhatian pada hal-hal
kecil atau ceroboh (tidak hati-hati) dalam pekerjaan sekolah
atau kegiatan lainnya.
* Sering sulit mempertahankan perhatian pada waktu
melaksanakan tugas atau kegiatan bermain.
* Sering seperti tidak mendengarkan pada waktu diajak bicara.
* Sering tidak mengikuti petunjuk atau gagal menyelesaikan
pekerjaan sekolah dan tugas (tidak disebabkan oleh perilaku
menentang atau kegagalan memahami petunjuk).
* Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan.
* Sering menghindar, tidak suka atau enggan melibatkan diri
dalam tugas yang memerlukan ketekunan yang
berkesinambungan (seperti melakukan pekerjaan sekolah
atau pekerjaan rumah).
* Sering menghilangkan benda yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas atau kegiatan.
* Perhatiannya mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar.
* Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari.
2. Enam atau lebih gejala hiperaktivitas – impulsivitas,
menetap selama enam bulan, secara terus menerus,
dibanding dengan sebaya nya.
Hiperaktif :
* Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam atau tidak
bisa duduk diam.
* Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas
atau di situasi lain dimana diharapkan untuk tetap diam.
* Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan
dalam situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut.
* Sering mengalami kesulitan untuk bermain atau
mengikuti kegiatan pada waktu senggang dengan
tenang.
* Sering dalam keadaan siap gerak (bertindak seperti
digerakkan oleh mesin).
* Sering berbicara berlebihan.
Impulsiv :
  * Sering melontarkan jawaban terhadap pertanyaan
sebelum pertanyaan ditanyakan (menjawab pertanyaan
tanpa di pikir terlebih dahulu).
* Sering sulit menunggu giliran.
* Sering atau memaksakan diri terhadap orang lain
(misalnya memotong percakapan, mengganggu permainan).
B.   Hiperaktif
– impulsif atau gangguan pemusatan
perhatian dimulai sebelum usia 7 tahun.
C. Gejala-gejala tersebut terjadi baik dirumah dan di
sekolah.

SUMMARY :
ADHD pada anak :
• Tampak pada usia <7 tahun (3 – 7 th).
•  Kesulitan memusatkan perhatian.
• Hiperaktif.
• Impulsif.
Kriteria Diagnostik ADHD (lanjutan)

D. Mengakibatkan gangguan dalam fungsi sosial,


akademik, pekerjaan.
E. Symtom tersebut diatas bukan disebabkan karena PDD,
Skizofrenia, Gangguan Psikotik lainnya (misal:
gangguan mood, gangguan cemas, gangguan dissosiatif,
gangguan kepribadian ).
Tipe ADHD :
 
ADHD combinasi :
Kriteria A1, A2, telah ditemukan selama 6 bulan. 

ADHD Inattentive :
Kriteria A1 telah ditemukan, A2 tidak, selama 6 bulan.

ADHA Hyperactive – impulsive :


Kriteria A2 telah ditemukan, A1 tidak, selama 6 bulan.
CATATAN :
 
ADHD pada remaja dan dewasa, symtom ditemukan
tidak lengkap khususnya pada keadaan remisi.

• ADHD Not Otherwise Specified (NOS).


• Conduct Disorder (CD).
• Oppositional Defiant Disorder (ODD).
• Disruptive Behavior Disoder (DBD).
Conduct Disorder (CD ) :
* Perilaku melanggar norma-norma masyarakat.
* Onset muda, 10 th – 11 th ( gejala awal ).
* Early onset, biasanya pd anak laki-laki dng ADHD.
* 92 % ADHD  CD ( serangan awal 12 th ).
* Deliquency  conduct disorder  AS disorder ?
* 90 % , usia 15 th , dng 3/lebih symptom CD 
melapor sendiri.
* 50 % anak-anak dng CD  menetap ( 4 th kmd )
* 88 % CD pd anak laki-laki  menetap ( 3 th kmd )
*  CD yang samar-samar ?
* ODD adalah CD yang agresif.
* Comorbid dng ADHD.
• Oppositional Deviant Disorder (ODD ) :

* Perilaku menyimpang, tdk patuh tatasusila.


* Comorbid dng: ADHD (14%), Anxiety (14%),
Depresi (9%), CD + hiperaktif (29%), CD tanpa
hiperaktif (8%).
* Dilaporkan oleh guru, orang tua, anak.
* Prevalensi ODD berdasar usia, tidak jelas.
• Disruptif Behavior Disorder (DBD) :
 
* Wanita < laki-laki.
* DBD yang jelas : konfrontatif, berkelahi.
*   DBD samar-samar : sembunyi2, mencuri.

• Antisocial Personality Disorder ( APD ) :

*   Mulai usia > 18 th.


* DBD  CD  APD ( comorbid ).

Behavior Problem  ADHD  ODD  CD  AS.

Anda mungkin juga menyukai