Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’Alaikum wr wb

Alhamdulillahirobbil’alamiin wa sholatuwasalamu ‘ala asyrafil anbiya wal mursalin wa ‘ala


alihi wa shohbihi wasallam amma ba’du

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat Allah Swt, yang telah
memberikan kita Nikmat yang sebegitu luar biasa, yakni Nikmat Iman dan Islam dan
Nikmat sehat walafiat, karena dengan nikmat tersebut, kita dapat menghadiri acara
yang mulia ini,
Tidak Lupa Shalawat beserta salam semoga terlimpahkan pada Nabi Besar Kita
Muhammad Saw, Kepada Keluargannya, para Sahabatnya, Pengikutnya, dan
kepada kita sekalian.

Nikmat besar jika seorang lelaki bisa mendapatkan istri seperti yang “mudahan”
sebagaimana yang digambarkan Rasulullah :

Yang pertama adalah perempuan yang barokah

Dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda,

“Tanda berkahnya seorang wanita adalah (1) yang mudah khitbahnya (melamarnya),
(2) yang mudah maharnya, (2) dan yang mudah memiliki keturunan.” (HR. Ahmad, 6:
77. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

yang kedua adalah istri yang sholehah


jika seorang pria mendapatkan istri yang “shalihah” seperti yang disebutkan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan
Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-
benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini,
“Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad)

Istri yang shalihah adalah yang terus menyenangkan suami. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita


yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat
suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan
hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai, no. 3231; Ahmad, 2: 251.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Wanita yang betah di rumah itulah yang lebih menjaga diri. Sedangkan wanita karir
begitu bebas bergaul dengan lawan jenis di kantor, tanpa kenal batas. Padahal
Allah Ta’ala memuji wanita yang menjaga dirinya,

ِ ‫ات لِ ْل َغ ْي‬
ُ ‫ب بِ َما َحفِظَ هَّللا‬ ٌ َ‫ات َحافِظ‬
ٌ َ‫ات قَانِت‬
ُ ‫فَالصَّالِ َح‬

“Sebab itu maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada.” (QS. An Nisa’: 34).

semoga bermanfaat

wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai