Jika engkau melihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya,
mengungkapkan segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya,
maka ketahuilah bahwa itu tanda-tanda kejahilan (kebodohan) pada dirinya. – Ibnu Athaillah
Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tidak ditanam maka
hasilnya tidak akan sempurna. – Ibnu Athaillah
Seseorang tidak disebut mencintai kalau masih meminta sesuatu dari yang dicintai, namun
orang-orang yang betul-betul mencintai ialah orang yang mau berkorban untukmu. Maka
sesungguhnya orang yang mencintai ialah orang yang memberimu, bukan orang-orang yang
minta diberi pemberianmu. – Ibnu Athaillah
Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan,
maka akan diseret (agar mendekat) kepada-Nya dengan rantai cobaan. – Ibnu Athaillah
Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kau
lewatkan, dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kau lakukan. – Ibnu
Athaillah
Lipatan hakiki adalah kau melipat jarak dunia sehingga kau melihat akhirat lebih dekat
ketimbang dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah
Jangan kau temani atau kau jadikan guru orang-orang yang perilakunya tidak membangkitkan
kamu kepada Tuhan dan kata-katanya tidak menunjukkan kamu kepada Tuhan. – Ibnu
Athaillah
3 dari 4 halaman
Kau harus tetap menghadiri majelis ilmu meskipun masih melakukan maksiat. Jika hari ini
tidak mendapatkan manfaat, mungkin esok kau akan mendapatkannya. Ketahuilah, satu kali
duduk di majelis seorang ulama yang tulus, dapat membuatmu berubah dari sosok pelaku
maksiat menjadi hamba yang taat dan takut kepada Allah. – Ibnu Athaillah
Persahabatanmu dengan orang awam yang tidak merestui hawa nafsunya lebih baik
dibandingkan persahabatan dengan pemuka agama yang merestui nafsunya. – Ibnu Athaillah
Istirahatkan dirimu atau pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu. Sebab, apa
yang sudah dijamin diselesaikan oleh selain kamu, tidak usah engkau sibuk memikirkannya.
– Ibnu Athaillah
Kau tunduk kepada alam selama belum melihat Penciptanya. Jika kau telah menyaksikan-
Nya maka alam akan tunduk kepadamu. – Ibnu Athaillah
Amal yang kosong dari ikhlas sama sekali tidak berarti, bagaikan jasad tanpa ruh. Keikhlasan
merupakan ruh yang menjadikan setiap amal bermakna. – Ibnu Athaillah
Menunda beramal shalih untuk menantikan kesempatan yang lebih lapang termasuk tanda
kebodohan jiwa. – Ibnu Athaillah
Kelezatan hawa nafsu yang sudah bersarang di kalbu merupakan penyakit kronis. – Ibnu
Athaillah
Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan
orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya. – Ibnu Athaillah
Beraneka ragamnya jenis amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi
spiritual yang datang di dalam hati. – Ibnu Athaillah
Jika kau tidak ingin dipecat, jangan memangku jabatan yang tidak kekal. – Ibnu Athaillah
4 dari 4 halaman
Jangan kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu karena
engkau telah menunda adabmu kepada Allah. – Ibnu Athaillah
Maksiat yang melahirkan rasa hina pada dirimu hingga engkau menjadi butuh kepada Allah,
itu lebih baik daripada taat yang menimbulkan perasaan mulia dan sombong, atau
membanggakan dirimu. – Ibnu Athaillah
Pada setiap tarikan nafas, terdapat takdir Allah yang berlaku atas dirimu. – Ibnu Athaillah
Diantara tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-
amaliyah yang sunnah namun malas menegakkan yang bersifat wajib. – Ibnu Athaillah
Harapan adalah yang diikuti dengan tindakan. Jika tidak, maka itu hanyalah angan. – Ibnu
Athaillah
Salah satu tanda seseorang hanya bergantung pada amal, bukan rahmat Allah, adalah
berkurangnya harapan kepada Allah saat berbuat kesalahan. – Ibnu Athaillah
Tatkala berkurang apa yang membuatmu senang, maka berkuranglah pula apa yang kau
sedihkan. – Ibnu Athaillah
Bilamana Allah menggerakkan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah ingin
memberi. – Ibnu Athaillah
Tak ada yang sulit jika engkau mencarinya melalui Tuhanmu. Tak ada yang mudah jika
engkau mencarinya melalui dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah