KELAS: 1A
PRODI: PTI
dan Jean Jacques Rousseau. Karena ketiganya datang dengan latar belakang yang
berebda-beda, maka teori kkontrak sosial yang dihasilkan ketiganya pun berbeda-beda.
Thomas Hobbes memandang bahwa manusia mempunyai sifat dasar yang sama.
Yakni, sama-sama memiliki keinginan atau kepentingan dan ketidaksukaan terhadap
suatu hal. Dalam keadaan tertentu, kepentingan dan ketidaksukaan antar manusia ini
saling berbenturan. Sehingga, ada pihak yang mendominasi pihak lain. Kemudian
terjadi usaha seseorang untuk berada diatas orang lain, yang akhirnya dimungkinkan
terjadinya perang dan kondisi menjadi tidak aman. Maka, untuk menghasilkan situasi
aman yang terjamin, mereka menyerahkan kepercayaan mereka kepada sebuah
lembaga yang dapat menjamin keamanan, kestabilan, dan kesejahteraan mereka
melalui sebuah kesepakatan. Kesepekatan inilah yag disebut kontrak sosial. Dalam
hal ini lembaga yang memegang kedaulatan tersebut menjamin hak-hak masyarakat,
tanpa harus ada akuntabilitas kepada masyarakat, dengan anggapan bahwa
masyarakat telah memberikan kepercayaan kepada lembaga tersebut melalui kontrak
sosial.
Berbeda dengan Hobbes, pemikiran John Locke mengasumsikan manusia yang satu
dengan lainnya pada dasarnya sama, akan tetapi manusia itu bisa menentukan mana
yang benar dan salah, sehingga tidak perlu khawatir untuk mengganggu kehidupan
manusia yang lain. Akan tetapi, ketika pikiran baik tadi disertai dengan nafsu, maka
akan menjadi tidak terkontrol dan melanggar hak-hak orang lain. Padahal manusia
tidak punya cukup kekuasaan untuk main hakim sendiri terhadap sesamanya.
Sehingga masih terdapat potensi terjadinya ketidakamanan. Maka manusia lagi-lagi
menyerahkan haknya dalam hal ini sebagian- kepada pihak yang diajak membuat
kontrak sosial untuk menjamin keamanan mereka. Karena hanya sebagian, maka
masyarakat masih bisa melakukan kontrol terhadap pemegang kekuasaan. Menurut
Locke, ada tiga pihak dalam kontrak sosial ini, yaitu pencipta kepercayaan (the
trustor), yang diberi kepercayaan (the trustee), dan yang menerima manfaat dari
pemberian kepercayaan tersebut (the beneficiary) (I Basis Susilo, 1988). Dalam hal
ini, the trustee adalah
. Sedangkan Jean Jacques Rousseau menganggap bahwa sifat dasar manusia adalah
saling bekerjasama, sehingga tidak terjadi perkelahian. Sifat saling bekerja sama ini
biasanya tertampung dalam sebuah organisasi, sehingga akhirnya muncul seseorang
masyarakat
yang
disebabkan
ketakutan
masyarakat
akan
adanya
C. AJARAN
MENGENAI
TEORI
KONTRAK
SOSIAL
TENTANG
BERDIRINYA NEGRA
Teori ilmiah menjelaskan bahwa terbentuknya negara adalah karena kebutuhan manusia
untuk aktualisasi kemanusiaannya. Negara adalah wadah tertinggi untuk aktualisasi manusia.
Selain negara, dua wadah lain yang tingkatnya lebih rendah adalah keluarga dan desa. Di
dalamkeluarga, manusia mengakutalisasikan diri di bidang fisik, karena keluarga menyediakan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisik manusia. Di dalam desa, manusia mengaktualisasi diri di
bidang sosial, karena desa menyediakan pemenuhan hasrat untuk berkawan dan bermasyarakat.
Di dalam negara, manusia mengaktualisasikan diri di bidang moral dan politik untuk
menjadi manusia sepenuhnya karena manusia mampu mengaktualisasikan hasrat moral dan
politik yang tidak bisa terpenuhi di dalam wadah keluarga dan desa. Oleh karena itu manusia
bisa sempurna hanya bila mereka berperan dalam negara.
Teori ciptaan tuhan Menjelaskan bahwa terbentuknya negara adalah karena diciptakan
oleh Tuhan. Penguasa atau pemerintah suatu negara ditunjuk atau ditentukan oleh Tuhan,
sehingga walau pun penguasa atau pemerintah mempunyai kewenangan, sumber kewenangan
tetap adalah Tuhan. Oleh karena sumber kewenangan adalah Tuhan, penguasa atau pemerintah
bertanggungjawab kepada Tuhan, bukan kepada rakyat yang dikuasai atau diperintah.
Teori kekuatan Menjelaskan bahwa terbentuknya negara adalah karena hasil penaklukan
dan kekerasan antarmanusia. Yang kuat dan mampu menguasai yang lain membentuk negara dan
memaksakan haknya untuk menguasai dan memerintah negara. Sumber kewenangan dalam teori
ini adalah kekuatan itu sendiri, karena kekuatan itu yang membenarkan kekuasaan dan
kewenangan.
Teori kontrak sosial menjelaskan bahwa terbentuknya negara adalah karena anggota
masyarakat mengadakan kontrak sosial untuk membentuk negara. Dalam teori ini, sumber
kewenangan adalah masyarakat itu sendiri.