Anda di halaman 1dari 12

METODE PENELITIAN GROUNDED

oleh
Baren Barnabas
NIM 1201533
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

A. Latar Belakang Metode Penelitian Grounded


Metode penelitian grounded atau grounded research (GR) dikembangkan
pertama kali pada tahun 1960 oleh dua orang sosiolog, Barney Glaser dan Anselm
Strauss berdasarkan penelitian yang mereka lakukan pada pasien-pasien
berpenyakit akut di Rumah Sakit Universitas California, San francisco. Catatancatatan dan metode penelitian yang mereka gunakan kemudian dipublikasikan.
Hal itu menarik minat banyak orang untuk mempelajarinya. (Salim, 2006; Khair,
2010). Keduanya kemudian menerbitkan buku-buku tentang grounded theory
(GT), yaitu The Discovery of Grounded Theory (1967), disusul oleh
Theoritical Sensitivity (1978), kemudianQualitative Analysis for Social
Scientists (1987), dan yang terakhir Basics of Qualitative Research: Grounded
Theory

Procedures

and

Techniques

(1990). (http://www.infoskripsi.com/Theory/Metode-Penelitian-KualitatifGrounded-Theory-Approach.html).
Buku yang pertama terbit, The Discovery of Grounded Theory,
dianggap sebagai peletak konsep-konsep mendasar GT. Dalam buku tersebut,
Glaser dan Strauss mengkritisi pendekatan-pendekatan penelitian sosiologi yang
menekankan verifikasi dan pengujian teori-teori. Menurut mereka, penelitian
seharusnya memunculkan konsep-konsep (variabel) dan hipotesis berdasarkan
data-data nyata yang ada di lapangan karena sebuah teori yang ditemukan selama
penjaringan data akan sangat sesuai dengan sekumpulan data tadi.

Penelitian model GT menawarkan pendekatan yang berbeda dari jenis


penelitian kualitatif yang lain, seperti fenomenologi, etnografi, etnometodologi,
dan studi kasus. GT tidak berangkat dari teori untuk menghasilkan teori baru,
tetapi berupaya menemukan teori berdasarkan data empirik, bukan membangun
teori secara deduktif logis. Teori yang dihasilkan lewat kerja yang sistematik dan
sistemik itu disebut grounded theory (GT), dan model penelitiannya disebut
grounded research (GR).
Perlu diketahui bahwa sesungguhnya ada berbagai perbedaan redaksional
dalam menerjemahkan arti GT. Moleong (2005:72) mengartikannya dengan istilah
Teori Dari Bawah, sedangkan Salim (2006:184) menyebutnya Teori Beralas.
Sementara itu, Muhadjir (2002:120) menerjemahkan dengan nama Teori
Berdasar Data, dan hampir serupa dengannya, Bungin (2007) mengistilahkannya
sebagai Teori Berdasarkan Data.
Menurut Sucipto (2007), GR diperkenalkan di Indonesia untuk pertama
kali pada tahun 1970-an. Hal tersebut dimulai dengan diselenggarakannya
pelatihan penelitian ilmu sosial bagi ilmuwan Indonesia di Surabaya, Ujung
Pandang, dan Banda Aceh. Pelatihan ini berlangsung selama dua semester, dengan
beberapa narasumber asing, seperti Lance Castle dan Stuart A. Schegel. Awal
tahun 1980-an, Lembaga Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (LPIIS) bekerjasama dengan
FISIP UI, dan beberapa perguruan tinggi di luar Jawa, melakukan hal yang sama.
Perkembangan tersebut terus berlangsung hingga kini, dan bukan hanya dalam
kajian sosiologi, tetapi juga sudah banyak meluas dalam penelitian bidang
komunikasi, kesehatan, psikologi, dan pendidikan.
B. Pengertian Metode Penelitian GR
Pengertian GR banyak dikemukakan oleh para ahli. Menurut Glaser,
grounded theory adalah teori yang diperoleh secara induktif dari penelitian
tentang fenomena yang dijelaskannya. Karenanya teori ini ditemukan, disusun,
dan dibuktikan untuk sementara melalui pengumpulan data yang sistematis dan
analisis data yang berkenaan dengan fenomena itu (Strauss & Corbin, 2003 dalam

Khair,

2010).

Jadi,

penekanannya

pada

pendekatan

sistematis

ketika

mengumpulkan data, penanganan data, serta analisis data.


Sementara itu, Sudira (2009: 2) menyimpulkan bahwa GR adalah sebuah
metodologi penelitian kualitatif yang menekankan penemuan teori dari data
observasi empirik di lapangan dengan metode induktif (menemukan teori dari
sejumlah data), generatif yaitu penemuan atau konstruksi teori menggunakan data
sebagai evidensi, konstruktif menemukan konstruksi teori atau kategori lewat
analisis dan proses mengabstraksi, dan subjektif, yaitu merekonstruksi penafsiran
dan pemaknaan hasil penelitian berdasarkan konseptualisasi masyarakat yang
dijadikan subjek studi. Secara lebih ringkas, Nazir (1988: 88) berpendapat bahwa
GR merupakan suatu metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan
menggunakan analisis perbandingan bertujuan untuk mengadakan generalisasi
empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan
teori di mana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang
bersamaan.
Jadi, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa GR adalah metode penelitian
kualitatif yang mencoba mengonstruksi atau merekonstruksi teori atas suatu fakta
yang terjadi di lapangan berdasarkan data melalui analisis induktif.
C. Tujuan GR
Pada dasarnya, tujuan GR adalah untuk menghasilkan atau menemukan
suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana individu
saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan GR adalah pengembangan suatu
teori yang berhubungan erat dengan konteks peristiwa yang dipelajari atau
teoretisasi data. Teoretisasi data adalah sebuah metode penyusunan teori yang
berorientasi tindakan/interaksi. GR tidak bertolak dari suatu teori atau untuk
menguji teori seperti paradigma penelitian kuantitatif, melainkan bertolak dari
data menuju suatu teori. Hal yang diperlukan untuk mencapai semua itu adalah
prosedur yang terencana dan teratur.

D. Ciri-ciri GR
Nazir (1988: 89-90) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa ciri dari
GR, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan data sebagai sumber teori,
2. Peranan data dalam penelitian sangat menonjol,
3. Pengumpulan data dan analisis dilakukan dalam waktu yang bersamaan,
dan
4. Perumusan hipotesis berdasarkan kategori.
E. Langkah-langkah dalam GR
1. Merumuskan Masalah Penelitian
Perumusan masalah pada penelitian grounded research dilakukan secara
bertahap, yakni pada tahap awal atau sebelum pengumpulan data, rumusan
masalah dikemukakan secara garis besar yang berfungsi sebagai panduan
dalam mengumpulkan data data, kemudian data-data yang bersifat umum
tersebut dikumpulkan, setelah itu rumusan masalah dipersempit dan
difokuskan sesuai sifat data yang dikumpulkan. Rumusan masalah yang
kedua ini digunakan peneliti sebagai panduan dalam menyusun teori. Jadi,
perlu kita catat bahwa dalam merumuskan masalah pada penelitian GR
tidak hanya dilakukan satu kali.
2. Melakukan penjaringan data
GR digali dari berbagai fenomena atau perilaku yang sedang berlangsung
yang digunakan untuk melihat prosesnya serta untuk menangkap hal-hal
yang bersifat kausalitas/sebab akibat.
3. Menganalisis data

Tahap-tahap analisis data yakni, (a) open coding atau pengodean terbuka,
peneliti membentuk beberapa kategori awal informasi tentang fenomena
yang diteliti dengan memilah-milah data ke dalam jenis yang relevan; (b)
axial coding atau pengodean poros, peneliti memilih salah satu kategori
dan memosisikannya sebagai inti fenomena yang sedang diteliti; (c)
selective coding atau pengodean selektif, peneliti menulis teori dari
berbagai hubungan dari seluruh kategori dalam tahap axial coding
sebelumnya.
4. Menyusun teori
Proses penyusunan teori meliputi analisis dari hubungan yang terjadi pada
keseluruhan kategori yang telah ditemukan sebelumnya. Teori dapat
dituliskan dalam bentuk narasi yang menggambarkan kesalingterkaitan
antarkategori.
5. Memvalidasi teori
Proses validasi ini dilakukan setelah teori selesai dirumuskan dengan cara
membandingkannya dengan proses-proses sejenis yang terdapat dalam
penelitian sebelumnya. Creswell (2008: 450) mengemukakan bahwa
penilai luar, seperti partisipan, juga dapat diminta untuk memeriksa
keabsahan teori maupun validitas dan kredibilitas data.
6. Menyusun laporan penelitian
Creswell (2008: 450) mengemukakan bahwa struktur laporan dalam
penelitian GR sangat tergantung pada desain yang digunakan.Jika desain
yang digunakan adalah pendekatan sistematik, laporan penelitian relatif
mirip dengan struktur laporan penelitian kuantitatif, yang mencakup
bagian-bagian perumusan masalah, metode penelitian, analisis dan diskusi,
dan hasil penelitian.Jika desain yang digunakan adalah pendekatan
emerging atau konstruktivis, struktur laporan penelitikan bersifat fleksibel.

Sementara itu, Nazir (1988: 90-91) dengan singkat mengemukakan bahwa


langkah-langkah pokok dari GR adalah (a) menentukan masalah yang ingin
diselidiki; (b) mengumpulkan data; (c) menganalisis dan memberikan penjelasan;
dan (d) membuat laporan penelitian.
F. Metode Pengumpulan Data dalam GR
Pada umumnya, metode pengumpulan data dalam GR menggunakan
interview/wawancara dan observasi. Hasil interview atau pencatatan/perekaman
(audio atau video) interaksi dan atau kejadian dijelaskan atau dituliskan kembali
(ditulis dalam format teks atau ditangkap dalam bentuk identifikasi yang jelas dari
sub-elemen). Sebagai contoh, video dapat dianalisis detik per detik. Elemen data
kemudian diberi kode dalam kategori apa yang sedang diobservasi.
Dalam pengumpulan data, dibedakan antara empiri dengan data. Hanya
empiri yang relevan dengan objek dan dikumpulkan oleh peneliti dapat disebut
data. Maka diperlukan proses seleksi dalam kewajaran menangkap semua empiri.
Sesudah melakukan observasi atau wawancara, peneliti harus segera membuat
catatan hasil rekaman observasi partisipan atau wawancara.
G. Contoh Kasus
Seorang peneliti tertarik pada suatu masyarakat tradisional di Kalimantan.
Dia ingin meneliti makna hidup masyarakat di sana. Maka sebelum penelitian, dia
menentukan langkah-langkah, menggali berbagai informasi, dan melakukan
kajian terhadap tema penelitiannya.
Meski telah memiliki beberapa informasi dan kajian sebelumnya, dia harus
menyingkirkan semua praduga yang ada sebelum terjun ke lapangan.Artinya,
seolah-olah tidak tahu apapun tentang tema penelitiannya.
Dia kemudian tinggal bersama masyarakat tersebut selama beberapa waktu
sekaligus melakukan observasi dan wawancara. Selain itu, dengan tinggal

bersama masyarakat tersebut diharapkan dapat lebih memahami kehidupan


mereka. Dari observasi dan wawancara itulah data-data penelitian diperoleh.
Setelah data yang dimiliki dirasa cukup, peneliti kemudian melakukan
analisis sehingga terbentuk sebuah asumsi atau teori baru berdasarkan data yang
dimiliki. Peneliti kemudian mengembalikan data dan teori tersebut ke lapangan
untuk diuji kebenarannya.
Pengambilan data, analisis, dan pengembalian data ke lapangan dilakukan
secara terus-menerus yang akhirnya membentuk suatu teori yang mantap. Hal ini
membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengambil ulang, mengonfirmasi,
mengolah, dan sebagainya. (http://berpikirberbeda.blogspot.com/2011/11/sekilasmengenai-grounded-research.html).
H. Perbedaan GR dengan Jenis Penelitian Lainnya
Setidaknya, terdapat tiga aspek yang membedakan GR dengan pendekatan
penelitian yang lain. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Peneliti mengikuti prosedur analisis sistematik dalam sebagian besar
pendekatan. GR lebih terstruktur dalam proses pengumpulan data dan
analisisnya jika dibandingkan dengan model riset kualitatif lain meski
strateginya

sama

(misalnya,

analisis

tematik

terhadap

transkrip

wawancara, observasi, dan dokumen tertulis);


2. Peneliti memasuki proses riset dengan membawa sedikit mungkin asumsi.
Ini berarti menjauhkan diri dari teori yang sudah ada;
3. Peneliti tidak semata-mata bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan,
tetapi juga mengonseptualisasikan dan berupaya keras untuk menghasilkan
dan mengembangkan teori.
Hal yang spesifik yang membedakan pengumpulan data pada penelitian
GR dari pendekatan kualitatif lainnya adalah pada pemilihan fenomena yang
dikumpulkan. Paling tidak, pada GR sangat ditekankan untuk menggali data
perilaku yang sedang berlangsung (life history) untuk melihat prosesnya serta
ditujukan untuk menangkap hal-hal yang bersifat kausalitas. Seorang peneliti GR

selalu mempertanyakan, "Mengapa suatu kondisi terjadi?", "Apa konsekwensi


yang timbul dari suatu tindakan/reaksi?", dan "Seperti apa tahap-tahap kondisi,
tindakan/reaksi, dan konsekuensi itu berlangsung? "Apa konsekuensi yang
timbul dari suatu tindakan/reaksi?", dan "Seperti apa tahap-tahap kondisi,
tindakan/reaksi, dan konsekuensi itu berlangsung?
I. Kelebihan GR
Beberapa kelebihan GR antara lain sebagai berikut.
1. Kelebihan utama dari GR adalah probabilitas kesalahan pengukuran dapat
dikurangi. Hal ini karena konsep merupakan cermin dari data yang
diobservasi secara empiris.
2. GR merupakan desain penelitian kualitatif yang memungkinkan peneliti
untuk menurunkan konstruk dan membangun teori dari data yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti, bukan dari teori yang sudah ada. Antara
pengumpulan data dan analisis data memiliki hubungan kontinyu.
(Adebayo, 2004 dalam Widjajani dkk., 2009: 6).
3. GR memiliki sifat komprehensif dari perspektif yang diperoleh peneliti
dengan

cara

terjun

mengobservasinya

langsung

selengkap

ke

dalam

mungkin

fenomena

sehingga

sosial

peneliti

dan
dapat

mengembangkan pengertian yang lebih dalam dan menyeluruh.


4. Peneliti dengan GR dapat mengenali berbagai nuansa sikap dan perilaku
yang tidak diperoleh peneliti yang menggunakan metode lain. (Babbie,
1992 dalam Widjajani dkk., 2009).
J. Kekurangan GR
Vredenbregt (1981) dalam Nazir (1988: 92) mengungkapkan beberapa
kelemahan dari GR. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. GR menggunakan analisis perbandingan dan menyifatkan analisis
perbandingan

sebagai

penemuan

yang

baru.

Karena

GR

tidak

menggunakan probability sampling, maka generalisasi yang dibuat akan


mengandung banyak bias.

2. Akhir suatu penelitian bergantung pada subjektivitas peneliti. Apakah


hasilnya suatu teori atau hanya satu generalisasi saja, tidak ada seorang
pun yang tahu kecuali peneliti itu sendiri.
3. Secara umum dapat disimpulkan bahwa teori yang diperoleh dalam GR
tidak didasarkan atas langkah-langkah sistematis melalui siklus empiris
dari metode ilmiah. Spekulasi dan sifat impresionistis menjadi kelemahan
utamanya sehingga diragukan adanya representativitas, validitas, dan
reliabilitas dari data.
4. GR dapat disamakan dengan pilot studi atau exploratory research belaka.
5. Karena dalam memberikan definisi banyak sekali digunakan aksioma atau
asumsi mereka sendiri, maka sukar sekali dinilai dengan metode-metode
umum lainnya yang sering dilakukan dalam penelitian kemasyarakatan.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. 2007.Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,


dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Creswell, J. W. 2008. Educational Research: Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Prentice
Hall.
http://berpikirberbeda.blogspot.com/2011/11/sekilas-mengenai-groundedresearch.html Diunduh: Selasa, 2 Oktober 2012, pukul 20.10.
http://www.infoskripsi.com/Theory/Metode-Penelitian-Kualitatif-GroundedTheory-Approach.html. Diunduh: Selasa, 2 Oktober 2012, pukul 20.55.
Khair, M. 2010.Metodologi Grounded Theory dalam Penelitian Islam. Tersedia:
http://muhaiminkhair.wordpress.com/2010/04/26/metodologi-groundedtheory-dalam-penelitian-ekonomi-islam/
Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, N. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta: Rake
Sarasin.
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Salim, A.2006.Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber untuk
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sucipto,

A.
2007.RingkasanGrounded
Research.
Tersedia:
http://suciptoardi.wordpress.com/2007/12/04/grounded-researchringkasan/

Sudira, P. 2009. Studi Mandiri Grounded Theory.Yogyakarta: UNY.


Widjajani dkk. 2009. Penggunaan Soft System Methodology dan Grounded
Theory dalam Membangun Teori pada Penelitian Proses Strategi
(Strategy
Process
Research).
(journal.sbm.itb.ac.id/index.php/mantek/article/download/91/82)

10

METODE PENELITIAN GROUNDED

Makalah
disusun untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan Metode Penelitian yang
dibimbing Dr. Dadang Anshori, M.Si.

oleh:
BAREN BARNABAS
NIM 1201533

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


SEKOLAH PASCASARJANA

11

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


2012

12

Anda mungkin juga menyukai