Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN XII

METODE TAHANAN KAPAL


Program Studi : Teknik Perkapalan
Nama mata kuliah/Kode : Tahanan Kapal/314D3103
Jumlah SKS : 3 sks
Pengajar : 1. Prof.Ir. Mansyur Hasbullah, MEng.
2. Ir. Hj. Rosmani,MT
3. Dr. Eng Suandar Baso, ST, MT.
Sasaran Belajar : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menentukan
1. Besar tahanan suatu kapal dan perhitungan menggunakan
beberapa metode
2. Besar daya efektif suatu kapal
3. Besar tahanan suatu kapal melalui uji model di towing tank
Mata kuliah Prasyarat : Hidrostatika Kapal
Prancangan Kapal
Deskripsi mata Kuliah : Mata kuliah termasuk hidromekanika dan merupakan mata
kuliah lanjutan dari rancangan kapal. Dalam perkuliahan ini
dibahas

Pendahuluan,

pengenalan

teori

tahanan

dan

manfaatnya, komponen tahanan kapal, korelasi bentuk kapal


dan tahanan kapal, sifat-sifat aliran air, tahaan gesek, tahanan
gelombang, tahaan sisa dan komponennya, metode tahanan
kapal, korelasi tahanan kapal dan daya motor/mesin kapal,
hukum perbandingan model kapal, percobaan model kapal di
towing tank . Untuk dapat mengikuti kuliah ini dengan baik
mahasiswa harus telah dapat mengimplementasikan teori
hidostatika
prarancangan

kapal

dan

kapal.

rencana

Kemampuan

garis,
yang

hidomekanika,
diperoleh

dari

matakuliah ini selanjutnya dapat digunakan dalam perhitungan


propulsi dan pengujian model kapal
I. PENDAHULUAN
1

Untuk menyesuaikan besar daya mesin dengan kecepatan yang dinginkan, maka
harus diketahui besar tahanan yang terjadi pada kapal tersebut. Oleh karena itu
penting bagi mahasiswa untuk mengetahui bagaimana cara menentukan besar
tahanan suatu kapal dan bagaimana hubungan antara tahanan dengan daya mesin
kapal untuk mencqpai kecepatan tertentu. salah satu metode perhitungan tahanan
kapal adalah metode Holtrop.
Metode holtrop merupakan salah satu bagian tugas mahasiswa selain
guldhammer dan metode wajib dikerjakan. Data hasil dari perhitungan dengan
metode ini nantinya akan digunakan untuk perhitungan selanjutnya pada mata kuliah
propulsi kapal.
1.1.
Ruang lingkup Materi
Metode perhitungan tahanan kapal metode holtrop
I.2.

Sasaran pembelajaran Modul


Setelah mengikuti kuliah mahasiswa
1. mampu menjelaskan dan menghitung besar tahanan dengan
menggunakan metode holtrop.
2. Mampu menjelaskan dan menghitung besar daya efektif suatu kapal

I.3.

Prilaku Awal Mahasiswa


Untuk dapat mengikuti kuliah ini dengan baik mahasiswa sudah memahami
ukuran-ukuran kapal, mengimplementasikan teori menggambar teknik dan
menggambar rencana garis, prarancangan kapal

I.4.

Manfaat
Mahasiswa memahami cara menentukan tahanan dan daya efektik kapal.
1.5. Urutan Pembahasan
1. Menjelaskan komponen tahanan kapal
2. Menjelaskan komponen yang berpengaruh pada metode holtrop
3. Menjelaskan prosedur perhitungan tahanan kapal dengan metode holtrop

1.6.

Petunjuk Belajar
1. Mahasiswa mengikuti kuliah pengantar dari dosen
2. Masing-masing mahasiswa mencatat/mencermati uraian materi yang
diberikan.

3. Melakukan aktifitas pembelajaran mandiri dari sumber-sumber belajar


(Bahan Ajar, Jurnal, Refernsi, dan lain-lain), baik yang sudah disiapkan
oleh dosen maupun dari perpustakaan.
4. Mahasiswa membuat tugas menghitung tahanan kapal dengan metode
holtrop.
5. Mahasiswa harus mengikuti tes tulis
6. Menjawab pertanyaan yang telah disiapkan oleh dosen untuk memperoleh
prosentase nilai dari kompetensi ini.
7. Masing-masing mahasiswa menyerahkan tugas dan lembar jawaban dari
tes tulis yang telah dilakukan.
II.

PENYAJIAN
2.1. Materi Pembelajaran
I.

METODE HOLTROP
J. Holtrop dan G.G.J Mennen membuat suatu metode secara statistik dengan
mengandalkan ketepatan perhitungan baik pada pengambilan data maupun pada
pengolahan data, oleh karena itu metode tersebut disebut juga sebagai metode
prediksi daya efektif statistik.
Tahanan Total yang dialami kapal menurut metode Holtrop ditinjau berdasarkan

kecepatan dinas kapal.


Rtotal = RF (1 + k1) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
Dimana :
- Rf = Tahanan Gesek berdasarkan ITTC 1957
- (1 + k1 ) = Faktor bentuk yang memperlihatkan hubungan tahanan v
viskositas bentuk lambung dengan tahanan gesek.
- RAPP = Tahanan komponen tambahan.
- RW = Tahanan gelombang dan tahanana oemecah gelombang.
- RB
= Tahanan tekanan tambahan dari bulbous bow dekat permukaan air.
- RT = Tahanan tekanan tambahan transom buritan yang terbenam.
- RA = Tahanan korelasi model kapal.
Prosedur PerhitunganTahanan dengan metode holtrop :
A. Perhitungan tahanan gesek (RF)
1. Tentukanlah besar koefisien gesek (CF) berdasarkan formula ITTC 1957, yakni :
CF = 0.075/ (log Rn 2),
dimana :
Rn = V . L /
= Kinematik Viscousitas = (m2 / sec)
2. Tentukanlah panjang bagian kapal yang mengalami tahanan langsung L R (Length
of Run) dengan cara menggunakan persamaan :
LR = LWL x { (1 CP + 0,06 CP x % Lcb ) / (4 C - 1)}
3. Dimana :
3

Lw = Panjang garis air (m)


Xbm = Jarak titik tekan dari AP (m)
CP = Coefisien Prismatik
Lcb = posisi memanjang dari pusat apung dari 0,5 L ke haluan sebagai
presentase L
% Lcb = Letak titik tekan
= (XB - Lbp / 2) x (100/Lwl)
XB = Jarak titik tekan
( (19,3 x Cp) 13,3)) x (Lbp / 100)
4. Tentukan nilai faktor bentuk lambung (hull)
(1+ki) = 0.93 + 0.487118 + (B/Lw)1.06806 x (D/Lw)0.46106 x (Lw/Lp)0.121563 x

( Lw /v ) 1.06806
(1Cp)0.604247
5. Tentukan besar tahanan gesek (RF), dengan formula :
RF = 1/2 x x V x S x CF x (1+ki )
Dimana : V = Kecepatan kapal (m/s)
S = Luas bidang basah (m2)
= Kerapatan Fluida
= 104,51 kg.s/m4 ---- fluida air laut
= 101,96 kg.s/m4 ----- fluida air tawar
CF = Koefisien tahanan gesek
(1xki) = Faktor bentuk lambung (hull)
6. Tentukan besar nilai tahanan bagian tambahan (Rapp)
a. Faktor harga bagian tambahan Hull adalah ( 1 + K2) = E2 / E1

E1=
E2=
b. Tahanan bagian tambahan (Rapp) dapat dihitung dengan formula :
Rapp = x x g x S2 x As . CF (1 + k2) (N)
4

dimana :
g = percepatan grafitasi (m/s)
= kerapatan fluida (kg.dt/m4)
S2 = Kecepatan kapal (m/sec)
As = Luas bagian tambahan (appendage)
CF = Koefisien gesek
(1+k2) = Faktor tambahan Hull
7. Hitunglah besar tahanan akibat gelombang (R W), di mana bagianbagiannya adalah:
a. Perhitungan nilai koefisien (lambda)
Kalau LW /B > 12, maka : = 1,446 x Cp 0,36
Kalau LW /B > 12, maka : = 1,446 x Cp 0,003 x Lw B
b. Penentuan koefisien C1 :
Jika Fn (Froude Number) 0,55 maka :
( T / B ) 1.07960
C1 = 2223105 x [(0,229577) x 1/3 ] 3,786
(90AW )1.37568
Untuk : B/LW 0.11
C1 = 2223105 x (B/Lw)

3,7865

786

( T /B ) 1.07960
(90AW )1.37568

Untuk : B/LW 0,25


C1 = 2223105 x [(0,5 0,0625 x LW/B)

3,7865

( T /B ) 1.07960
(90AW )1.37568

Dimana :
Aw = sudut garis air pada Fp
B = lebar kapal (m)
T = sarat kapal (m)
Lw = Panjang garis air (m)
c. Koefisien pengurangan hambatan akibat pengaruh Bow C 3
C3 = 0,56 . Bs1.5/ [B.T. 0,31 . Bs1/2 + T Hb)]
Dimana :
Bs = luas bulbous bow (m2)
Hb = tinggi bulbous bow (m)
B = lebar kapal (m)
T = tinggi sarat kapal (m)
1
d. Koefisien C2 = [ 1,89. C 31 /2 ]
e. Koefisien M1
- Jika FN 0.55 maka :
M1 = 7,2035 . (B/Lw)0.326869 . (D/B)0.605375
Jika FN < 0.55
M1 = 0.0140407 . Lw/D - 1.7525 . V 1/3/Lw - 4,48323 . B/Lw 1,73014
5

+ 0.7067. Cp --------- Untuk Cp < 0.8


M1 = 0.0140407 . Lw/D -1.7525 . V 1/3/Lw - 4,49323 . B/Lw-1,73014
+ 0.7067 . Cp -------- Untuk Cp 0.8
f. Koefisien M2
- Jika Lw 1/3/V <512 maka :
M2 = -1,69385 + 0.4 / (0.034)/FN3.29)
- Jika 512 Lw3 / V 1727 maka :
M2 = -1.69385 + (Lw/V1-3-8) / 2,36 . 0,4 / (0.034)/FN3.29)
- Jika Lw1/3 / V < 1727 maka :
M2 = 0
g. Koefisien Transom P5
P5 = 1- 0,8 . TS / (B.T.CM)
Dimana :
CM
= koefisien midship
B
= lebar kapal
T
= tinggi sarat kapal
TS
= luas bentuk transom dibawah air m
8. Hitunglah besar tahanan gelombang (Rw) dapat dihitung :
a. Jika Fn 0,4 atau Fn 0,55
Rw
= C1 . C2 . P5 . V . . g . [(M1 / FN^0,9 +( M3. cos(1 / FN^2)]. (N)
9. Hitunglah Tahanan Akibat Haluan Gembung (R B)
a. Tentukan koefisien haluan gembung (RB) yaitu :
RB = 0.56 BS / (DF 1.5Hb)
Dimana :
BS = luas bulbous bow (m)2
Df = sarat depan (m)
Hb = tinggi bulbous bow (m)
b. Tentukan angka Froude akibat ketenggelaman haluan gembung /
Froude number bassed on immersion :
Fni = 0,5144 . V / [9,807 . (Df Hb - 0,25 . B 1/2) + 0,15 . (0,5144 .
S)2]1/2
Dimana :

= kecepatan kapal (knot)


Df = sarat depan (m)
Hb
= tinggi bulbous bow (m)
c. Tentukan tahanan akibat haluan gembung /bow (Rb)
Rb = 0,11 . . g . Bs3/2 / (3/Pb2) . [fni3/(1+Fni)]
Dimana :
Bs = luas bulbous bow
Fni
= Froude number based on the immersion
10. Perhitungan Tahanan Akibat Bentuk Stern Transom (R TR)
a. Koefisien CK
CK = 0,11 . V / [2 . g . TS / (B+B(w)]1/2
dimana :
V = kecepatan kapal (m/sec)
AT s = luas bidang basah (m2)
W
= arus ikut / wake
b. Tahanan akibat transom (RTR)
6

Jika CK < 5
(RTR)

= / 2 .(0,5114 . V . ATs . 0,2 . ( 1 - 0,1 . CK)

jika CK > 5
(RTR)
Dimana :
S
CK
ATs

=0
= kecepatan kapal (m/sec)
= koefisien point 01
= luas bentuk transom dibawah permukaan air (m 2)

11. Tentukan tahanan akibat korelasi Model


a. Tentukan nilai koefisien C4
- jika Df/Lw < 0,04
C4
= Tf/Lw
- jika Df/Lw 0,04
C4 = 0,04
b. Tentukan nilai koefisien korelasi Ca
Ca = 0,006/(Lw+100)0,6 0,00205 + 0,003 . (Lw/LwM)1/2 . Cb4 .
C2 .(0,04-C4)
Dimana :
LwM = panjang garis air model (m)
Lw
= panjang garis air kapal (m)
C4 = koefisien point (01)
Besar tahanan akibat korelasi model adalah :
RM = x x V x S x g x Ca (N)
12. Hitunglah besar tahanan total kapal (R T)
RT = RF +RR
Dimana
RR = RW + RAF + RB + RTR + RM
13. Hitunglah besar daya dorong efektif kapal (PE) dengan persamaan ;
PE = RT . V
Kw
RT = Tahanan total (N)
V = Kecepatann Kapal (m/s)
2.2. Lingkup penghiliran/penerapan
Tahanan kapal dapat ditemui

saat

kapal

beroperasi

dengan

kecepatantertentu dan perhitungannya dapat dilihat dibagian desain dan


perencanaan di industrigalangan kapal.
2.3. Latihan
Menghitung tahanan kapal dengan menggunakan rumus tahanan
2.4. Tugas Mandiri
Menghitung tahahan kapal dengan menggunakan metode holtrop
3. PENUTUP
3.1. Rangkuman
7

1.

metode holtrop disebut juga sebagai metode prediksi daya efektif

2.

statistik.
Karena mengandalkan ketepatan perhitungan baik pada pengambilan
data maupun pada pengolahan data secara statistic.
Tahanan Total yang dialami kapal menurut metode Holtrop ditinjau

berdasarkan kecepatan dinas kapal.


Rtotal = RF (1 + k1) + RAPP + RW + RB + RTR + RA
3.2. Soal Tes Formatif
3.
Metode holtrop disebut sebagai metode prediksi daya efektif statistic, jelaskan
4.
Sebutka tiga factor koreksi yang diperhitungkan dalam metode holtrop
3.3. Umpan Balik
Asistensi tugas tahanan
3.4.

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.

D.J. Van Mannen, Fundamental of Ship Resistance and Propulsion.


Ahmad Yassi Baeda. 1987, Perhitungan Tahanan Kapal
Principle of Naval Architecture, Second Revision Volume II. 1988
H. E. Guldhammer and Sv. . by Aa. Harvald, 1974 Ship Resistance
Sv. Aa. Harvald, 1983, Resistance and Propulsion
G.Kuiper ,juni 1997,Resistance and Propulsion of Ships,TU,Delf ,Nederland

Anda mungkin juga menyukai