1001 Warung Kopi, alangkah surga rasanya. Sore itu sehabis dari Perpustakaan
Andrea Hirata, saya dan keluarga keliling kota Manggar sebelum pulang. Benar saja
disebut 1001 Warung Kopi, di setiap sudut jalan dan pinggir jalan, kita akan sangat
mudah menemukan warung kopi. Kami mampir di warung kopi millennium karena
penataan tempat-tempat duduknya yang cukup memberikan ruang dari satu kursi
ke kursi lain. Saya membaca satu nama kopi yang bagi saya baru, Kopi O.
Sebenarnya bisa saja setiap sebelum memesan saya bertanya kopi macam apa
yang akan saya minum, tapi saya suka membuat diri saya kaget dengan rasa kopi
baru yang saya temui. I do not judge the coffee from its name, it simply because I
am curious, believe me I will make the conclusion after I taste it. Ternyata saat
pesanan datang, saya akhirnya tau kalau Kopi O ternyata kopi hitam. Satu hal yang
menarik dari kopi O, kopi ini tidak sesederhana diseduh dengan air mendidih tapi
Kopi O dimasak atau direbus bersama air, sehingga ikatan molekul air dan bubuk
kopi benar-benar menyatu secara sempurna.
Aroma Arabica, mint tea dan Vanila Madagaskar yang Otentik
Ngomong-ngomong soal kopi, jenis Arabica sebenarnya adalah kopi tipe ideal saya
(eaak). Menurut saya, kopi jenis Arabica rasanya lebih kuat ditambah kalau rasanya
agak keasam-asaman, sedap. Awal tahun 2015, saya diberi kesempatan
mengunjungi Norwegia, salah satu negara di belahan benua Eropa. Kala itu sedang
turun salju, saya membawa buah tangan berupa dua bungkus Kopi Luwak Instant
untuk keluarga baru di sana. Beruntungnya saya, ternyata mereka pendoyan kopi
juga dan host fam saya bahkan menghaluskan sendiri biji-biji kopi yang dia bawa
dari daratan Arab dan Afrika (dia suka bepergian). Setiap malam setelah pulang dari
acara yang saya ikuti, saya selalu menyempatkan diri untuk berkumpul bersama
mereka dan mencoba setiap jenis teh dan kopi di meja makan. Saya cukup
menggemari teh bunga (lupa nama bunganya) yang biasanya disajikan saat natal,
rasanya sedikit pedas dan segar aroma mint. Adalagi kopi hitam dari Brazil yang
rasanya legit dan aromanya wangi, ini kopi yang biasanya saya seduh untuk bekal
saya di tempat acara. Tidak ketinggalan, di malam pertama saya dan teman
teman saya sampai di rumah mereka, kami disuguhi es krim vanilla dan mencicipi
harumnya biji vanilla dari Madagaskar, aromanya begitu lembut dan otentik.
Sebenarnya saya suka semua jenis kopi, terlepas itu Arabica atau Robusta. Tapi
menurut saya, kopi yang nikmat adalah kopi yang dinikmati bersama orang yang
tepat. Sudah itu saja.