Anda di halaman 1dari 39

ADMINISTRASI DAN

TATA USAHA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
No.

KEBIJAKAN
FALSAFAH DAN TUJUAN
Terbit Ke- .

Disahkan Oleh :
Kepala UPTD Yankes Kecamatan
Banjaran

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Tanggal : .

1.

Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan falsafah dan tujuan bagian Administrasi dan Tata Usaha Puskesmas Banjaran
Kota

2.

Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam merumuskan, menetapkan dan mengesahkan falsafah
dan tujuan bagian Administrasi dan Tata Usaha
b. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam evaluasi pelaksanaan falsafah dan tujuan bagian
Administrasi dan Tata Usaha
c. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam pemantauan dan penilaian pelaksanaan
falsafah dan tujuan bagian Administrasi dan Tata Usaha
d. Seluruh staf Puskesmas bertanggung jawab dalam pelaksanaan falsafah dan tujuan bagian
Administrasi dan Tata Usaha

3.

Kebijakan
a. Memiliki falsafah upaya perbaikan bagian Administrasi dan Tata Usaha yang tertulis, ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas, disosialisasikan dan dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh staf Puskesmas
b. Tertib administrasi di bidang Administrasi Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan Pelayanan
Umum serta ada system pencatatan dan pelaporan yang cepat, tepat dan akurat di bidang Administrasi
dan Tata Usaha
c. Perencanaan Puskesmas di buat berdasarkan laporan tahun lalu yang di analisis dan ditetapkan
prioritas masalah sehingga tersusun Rencana Umum Kerja (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
d. Tersusunnya Rencana Kerja Kegiatan Bulanan Puskesmas yang dianalisis dan di evaluasi bersama
seluruh staf
e. Data Puskesmas di rekapitulasi berdasarkan kegiatan dan program serta dilaksanakan secara tepat
waktu oleh Pemegang Program
f. Penilaian Kinerja Puskesmas sudah sesuai dengan perencanaan sebelumnya sehingga dapat
dibandingkan dengan tahun lalu
g. Peningkatan dan perbaikan sistem tertib administrasi dan ketatausahaan meliputi sistem pencatatan
dan pelaporan, kepegawaian, perlengkapan dan pelayanan umum
h. Perbaikan sistem administrasi dan pelaporan keuangan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabka

4.

Dokumen Terkait
a. Buku Pedoman Manajemen Puskesmas
b. Buku Pedoman Perencanan Kesehatan Terpadu (P2KT)
c. Buku Pedoman Akreditasi dan Penilaian Kinerja Puskesmas
d. Buku Pedoman Program Bidang Administrasi dan Tata Usaha
e. Visi dan Misi Puskesmas
f. Laporan Tahunan Puskesmas dan Profil Puskesmas
g. Laporan Staf Meeting Puskesmas
h. Prosedur Penyusunan Falsafah dan Tujuan Bidang Administrasi dan Tata Usaha

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
No.

ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Disahkan Oleh :
Kepala UPTD Yankes Kecamatan
Banjaran

KEBIJAKAN
ADMINISTRASI DAN
PENGELOLAAN

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009

Terbit Ke- .

Tanggal :

1. Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan tentang sistem administrasi dan pengelolaan bagian Administrasi dan Tata Usaha
di Puskesmas Banjaran Kota
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam merumuskan, menetapkan dan mengesahkan sistem
administrasi dan pengelolaan bagian Administrasi dan Tata Usaha
b. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam evaluasi pelaksanaan sistem administrasi dan
pengelolaan bagian Administrasi dan Tata Usaha
c. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam pemantauan dan pelaksanaan
administrasi Puskesmas termasuk administrasi Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan Pelayanan
Umum dan sistem pencatatan dan pelaporan dan pengelolaan sarana dan prasarana serta sumber daya
d. Seluruh staf Puskesmas bertanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi dan pengelolaan di bagian
Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan Pelayanan Umum
3. Kebijakan
a. Adanya uraian tugas dan fungs serta kewajiban staf bagian Administrasi dan Tata Usaha yang tertulis
dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
b. Tersusunnya Daftar Urut Kepangkatan (DUK) staf Puskesmas Banjaran Kota
c. Adanya sistem pencatatan dan pelaporan, inventarisasi saran dan prasarana dan laporan keuangan
Puskesmas
d. Perencanaan Puskesmas disusun secara bersama staf Puskesmas
e. Penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas yang sudah dianalisis
4. Dokumen Terkait
a. Buku Pedoman Manajemen Puskesmas
b. Buku Pedoman Program Bidang Administrasi dan Tata Usaha
c. SK Kepala Puskesmas tentang Struktur Organisasi bidang Administrasi dan Tata Usaha
d. SK Kepala Puskesmas tentang Tugas Pokok dan Fungsi staf bidang Administrasi dan Tata Usaha
e. Prosedur Sosialisasi Kegiatan Bidang Administrasi dan Tata Usaha
f. Buku Absensi Pegawai, Buku Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Buku Kenaikan Gaji Berkala (KGB),
Buku Register Cuti Staf, Buku Absensi Apel Pagi, Buku Register Ijin Belajar Staf, Buku Usulan
Kenaikan Pangkat, Berkas DP 3 staf
g. Buku Penerimaan dan Penyetoran Retribusi, Buku Pengelolaan Belanja Alokasi Umum (BAU), Buku
Pembagian TPP
h. Buku Daftar Barang Inventaris, Buku Penomeran Barang Inventaris, Kartu Inventaris Ruangan, Buku
Register Peminjaman Barang
i. Buku Register Surat Masuk, Surat Keluar dan Surat Tugas, Buku Register Pasien Umum, Askes,
Jamkesmas dan Gakinda, Buku Register Rujukan Umum, Askes, Jamkesmas dan Gakinda, Buku
Register Surat Keterangan Kesehatan Badan dan Keterangan Bebas Buta Warna, Buku Register
Kemitraan, Buku Register Rekomendasi, Buku Absensi PKL Mahasiswa, Buku Register Penelitian
atau Pengambilan Data Puskesmas, Buku Notulen Staf Meeting Puskesmas, Buku Notulen Lokakarya
Mini

ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota

KEBIJAKAN
STAF DAN PIMPINAN
BAGIAN ADMINISTRASI
DAN TATA USAHA

Disahkan Oleh :
Kepala Puskesmas Banjaran Kota

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009

No.
Terbit Ke- .
Tanggal :
1. Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan tentang sistem Staf dan Pimpinan bagian Administrasi dan Tata Usaha di
Puskesmas Banjaran Kota
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas membuat struktur organisasi Puskesmas bidang Administrasi dan Tata Usaha
sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung tentang SOTK dan Unit Pelayanan Teknis
Daerah (UPTD)
b. Kepala Puskesmas bertugas melakukaan evaluasi hasil pelaksanaan administrasi dan ketatausahaan
c. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam membuat SK penunjukan Koordinator
Unit dan Penanggung Jawab bidang Administrasi dan Tata Usaha serta Pemegang Program
d. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab terhadap pemantauan administrasi dan
ketatausahaan bagian Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan dan Pelayanan Umum
3. Kebijakan
a. Struktur Organisasi Bidang Administrasi dan Tata Usaha ditetapkan dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas
b. Penetapan dan pembagian tugas dilaksanakan sesuai dengan kualifikasi staff Puskesmas yang ada
c. Kepala Administarsi dan Tata Usaha mempunyai tugas pokok tugas pokok dan fungsi serta uraian
tugas yang jelas dan tertulis yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
d. Perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi program serta tindak lanjutnya dilaksanakan bersama
staf pada waktu tertentu
e. Penanggung jawab bidang Administrasi dan Tata Usaha terdiri dari :
1) Penanggung Jawab Bagian Kepegawaian yang bertugas membuat dan memgelola absensi,
membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK), membuat pengusulan Kenaikan Gaji Berkala (KGB),
membuat pengusulan Penanggung jawab program dan pendelegasian wewenang, membuat
pengajuan cuti (cuti tahunan, besar, menikah dan melahirkan) dan pengajuan ijin belajar,
membuat
catatan
pelaksanaan
apel
pagi,
membuat
surat
tugas
menghadiri
rapat/pelatihan/lokakarya, membimbng orientasi pegawai baru, membuat pengusulan kenaikan
pangkat dan menyusun DP3
2) Penanggung Jawab Bagian Keuangan bertugas membuat laporan penerimaan dan setoran retribusi,
membuat laporan Belanja Alokasi Umum (BAU), membuat rincian laporan penerimaan dan
pengeluaran keuangan Puskesmas
3) Penanggung Jawab Bagian Perlengkapan bertugas membuat daftar barang inventaris dan
penomeran barang inventaris, membuat dan mengisi kartu inventaris ruangan, membuat laporan
Penerimaan barang, membuat Bukti Barang Keluar (BBK), membuat berita acara serah terima
barang, melakukan pemeliharaan barang inventaris, membuat perencanaan kebutuhan barangdan
membuat laporan peminjaman barang
4) Penanggung Jawab Bagian Pelayanan Umum bertugas membuat penomoran dan pengarsipan
Surat Masuk, Surat Keluar dan Surat Tugas, melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan
pasien rawat jalandan pasien rujukan, membuat registrasi surat keterangan kesehatan badan
(SKKB) dan surat Keterangan Bebas Buta Warna (SKBBW), membuat registrasi kemitraan,
membuat registrasi Rekomendasi ijin praktek dan ijin operacional Balai Pengobatan, membuat
pencatatan dan pelaporan PKLMahasiswa dan penelitian atau pengambilan data Puskesmas,
membuat rotulen Staf Meeting dan Lokakarya Mini
4. Dokumen Terkait
a. Buku Pedoman Manajemen Puskesmas
b. Buku Pedoman Program Bidang Administrasi dan Tata Usaha
c. SK Kepala Puskesmas tentang Struktur Organisasi bidang Administrasi dan Tata Usaha
d. SK Kepala Puskesmas tentang uraian tugas pokok dan fungsi staf bagian Administrasi dan Tata Usaha
e. Prosedur Sosialisasi Kegiatan bidang Administrasi dan Tata Usaha
f. Prosedur Pendelegasian Wewenang
g. Prosedur Penunjukan Penanggung Jawab Program
h. Buku Register, Formulir Pencatatan dan Pelaporan masing-masing Program

ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
No.
1.

KEBIJAKAN
FASILITAS DAN PERALATAN
BAGIAN ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Terbit Ke- .

Disahkan Oleh :
Kepala Puskesmas Banjaran Kota

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Tanggal :

Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan mengenai fasilitas dan peralatan bagian administrasi dan tata usaha Puskesmas
Banjaran Kota

2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap kebijakan fasilitas dan peralatan di
bagian
Administrasi dan Tata Usaha
b. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam pemeliharaan, pemanfaatan fasilitas
dan peralatan bagian Administrasi dan Tata Usaha
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4.

Kebijakan
Memiliki falsafah upaya perbaikan bagian fasilitas dan peralatan yang tertulis, ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas, disosialisasikan dan dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh staf Puskesmas
Banjaran Kota
Tertib administrasi di bagian Fasilitas dan peralatan serta ada sistem pencatatan dan pelaporan yang
cepat, tepat dan akurat di bagian Fasilitas dan peralatan
Perencanaan fasilitas dan peralatan di buat berdasarkan laporan tahun lalu yang di analisis dan
ditetapkan prioritas kebutuhan sehingga tersusun Rencana kebutuhan selanjutnya yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas
Tersusunnya Rencana kebutuhan fasilitas dan peralatan Puskesmas yang dianalisis dan di evaluasi
bersama seluruh staf
Fasilitas dan peralatan direkapitulasi dan diinventarisir oleh bagian Administrasi dan Tata Usaha
Evaluasi fasilitas dan peralatan sesuai dengan perencanaan sebelumnya sehingga dapat dibandingkan
dengan tahun lalu
Adanya efisiensi dan kecukupan fasilitas dan peralatan
Adanya perbaikan fasilitas dan peralatan di bagian fasilitas dan peralatan

Dokumen Terkait
a. Kartu Inventaris Ruangan
b. Buku Barang Masuk
c. Laporan Tahunan Puskesmas dan Profil Puskesmas
d. Penilaian Kinerja Puskesmas
e. Notulen Staf meeting

ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
No.

KEBIJAKAN
PROSEDUR BAGIAN
ADMINISTRASI DAN TATA
USAHA

Terbit Ke- .

Disahkan Oleh :
Kepala Puskesmas Banjaran Kota

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Tanggal : .

1. Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan prosedur administrasi dan tata usaha Puskesmas . Banjaran Kota
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam merumuskan, menetapkan dan mengesahkan prosedur
bagian Administrasi dan Tata Usaha
b. Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam evaluasi pelaksanaan prosedur bagian Administrasi dan
Tata Usaha
c. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam pemantauan dan penilaian pelaksanaan
prosedur bagian Administrasi dan Tata Usaha
d. Penanggung jawab bagian Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam pelaksanaan
prosedur administrasi dan Tata Usaha
e. Seluruh staf bertanggung jawab dalam pelaksanaan prosedur bagian Administrasi dan Tata Usaha

3. Kebijakan
a. Memiliki upaya perbaikan prosedur Administrasi dan Tata Usaha yang tertulis, ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas, disosialisasikan dan dipahami serta dilaksanakan oleh seluruh staf Puskesmas
b. Prosedur di buat berdasarkan laporan tahun lalu, di analisa selanjutnya prosedur baru di susun
berdasarkan prioritas
c. Terbentuknya prosedur yang dapat di analisis dan di evaluasi seluruh staf
d. Prosedur sesuai dengan perencanaan sebelumnya sehingg adapat dibandingkan dengan tahun lalu
e. Fasilitas dan peralatan direkapitulasi dan diinventarisir oleh bagian Administrasi dan Tata Usaha
f. Ada kecenderungan perbaikan prosedur bagian Administrasi dan
Tata Usaha yang dapat
dipertanggungjawabkan
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Dokumen Terkait
Buku Pedoman Manajemen Puskesmas
Buku Pedoman Perencanan Kesehatan Terpadu (P2KT)
Laporan Tahunan Puskesmas dan Profil Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas
Notulen Staf meeting
Pedoman Bidang Administrasi dan Tata Usaha

ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
No.

KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN STAF
BAGIAN ADMINISTRASI
DAN TATA USAHA
Terbit Ke- .

Disahkan Oleh :
Kepala Puskesmas Banjaran Kota

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Tanggal : .

1. Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan tentang pengembangan staf bagian administrasi dan tata usaha Puskesmas
Banjaran Kota
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap program pengembangan staf dan pendidikan bagian
Administrasi dan Tata Usaha
b. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pengajuan dan perencanaan program pengembangan staf
dan pendidikan di bagian Administrasi dan Tata Usaha
c. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab membuat surat tugas bagi staf yang akan
mengikuti program pendidikan dan pelatihan di bagian Administrasi dan Tata Usaha
d. Seluruh staf Puskesmas bertanggung jawab atas pengembangan pengetahuan, keterampilan dan
pendidikan sesuai dengan kualifikasi dan profesinya
3. Kebijakan
a. Adanya program pendidikan dan pelatihan yang jelas untuk menuju profesionalisme kerja sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan pelayanan Puskesmas
b. Rencana pengembangan staf disusun berdasarkan analisa kebutuhan dan kualifikasi staf untuk
menunjang pelayanan Puskesmas
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap pengembangan dan pendidikan staf dilakukan oleh Kepala
Puskesmas secara rutin
4.
a.
b.
c.
d.

Dokumen Terkait
Laporan Pendidikan dan Pelatihan bagian Administrasi dan Tata Usaha
Rencana Program Pendidikan dan Pengembangan Staf bagian Administrasi dan Tata Usaha
Surat Tugas bagi staf yang menjalani program pendidikan dan pelatihan
Sertifikat Pendidikan dan pelatihan

ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
No.

KEBIJAKAN
EVALUASI DAN
PENGENDALIAN MUTU
BAGIAN ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA

Terbit Ke- .

Disahkan Oleh :
Kepala Puskesmas Banjaran Kota

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Tanggal : .

1.
Ruang Lingkup
Bagian ini menjelaskan mengenai evaluasi dan pengendalian mutu bagian administrasi dan tata usaha di
Puskesmas Banjaran Kota
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di bagian
Administrasi dan Tata Usaha
b. Kepala Administrasi dan Tata Usaha bertanggung jawab dalam menyusun laporan hasil penilaian
kinerja staf, hasil pencapaian program dan pelayanan di bagian Administrasi dan Tata Usaha
c. Seluruh staf Puskesmas bertanggung jawab mentaati peraturan dan kesepakatan bersama di bagian
Administrasi dan Tata Usaha
3.

Kebijakan
a. Adanya pertemuan berkala dengan seluruh staf untuk membahas kinerja dan pencapaian program
Puskesmas, evaluasi hasil setiap kegiatan serta disusunnya perencanaan untuk meningkatkan mutu
pelayanan Puskesmas di bagian Administrasi dan Tata Usaha
b. Rencana Tindak lanjut untuk peningkatan dan pengendalian mutu disusun bersama, disosialisasikan,
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh staf Puskesmas
c. Adanya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) an Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas yang
disusun berdasarkan hasil pencapaian kegiatan sebelumnya
d. Pembinaan dan pengawasan terhadap pengendalian mutu pelayanan dilakukan oleh Kepala
Puskesmas secara rutin
e. Hasil evaluasi dan rencana pengendalian mutu disosialisasikan dengan lintas sektor terkait

4.
a.
b.
c.
d.

Dokumen Terkait
Laporan Tahunan Puskesmas
Rencana Kerja Program peningkatan Mutu di bagian Administrasi dan Tata Usaha
Laporan hasil Lokakarya Mini
Buku Notulen Staf Meeting Puskesmas

No. Dokumen

SOP
PENDELEGASIAN WEWENANG
No. Revisi
Halaman

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Pendelegasian wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain
yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi)
dalam melakukan berbagai aktifitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan
organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian
tujuan tersebut.

pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau


bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan
untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut

bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya


keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal

penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih


cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana
mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab
1. Peraturan Daerah tentang SOTK
2. Memberikan suatu petunjuk atau arahan kepada
seseorang untuk menyerahkan atau melimpahkan
sebagian dan atau seluruhnya kewenangan yang
dimiliki kepada bawahannya dan atau orang lain yang
dianggap mampu menjalankan kewenangan yang
diberikan tersebut.
1. Membuat Nota Disposisi Pendelegasian Wewenang
2. Menunjuk seseorang yang akan menerima
pendelegasian dalam Nota Disposisi [ nama, jabatan
saat ini, waktu pendelegasian]
3. Mengajukan Nota Disposisi kepada Kepala UPTD
4. Kepala UPTD menyetujui/menolak Nota Disposisi
5. Jika disetujui, Nota Disposisi dikirim ke penerima
delegasi.
6. Penerima delegasi membuat laporan setelah selesai
melakukan pendelegasian wewenang.
1. Kepala UPTD / UPF
2. Unit dalam struktur Puskesmas

SOP
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Penanggung jawab program adalah proses penugasan kepada staf di
Puskesmas untuk melakukan kegiatan dan evaluasi suatu program mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporannya.

Memberikan tanggung jawab kepada seseorang untuk


melaksanakan suatau kegiatan program

Membagi habis tugas berdasarkan program kesehatan untuk


kepentingan pelayanan kesehatan yang prima
1.
Peraturan Daerah tentang SOTK
2.
Memberikan suatu petunjuk atau arahan kepada
seseorang untuk melaksanakan seluruh kegiatan
program
kepada
staf
yang
dianggap
mampu
menjalankan program kegiatan
yang diberikan
tersebut.
1.
Membuat Surat Tugas Sebagai Penanggung Jawab
Program
2.
Menetapkan Surat Tugas Sebagai Penanggung Jawab
Program
3.
Menerima Laporan Kegiatan Penanggung Jawab Program
1.
Kepala UPTD / UPF
2.
Staf Puskesmas

No. Dokumen

SOP
PENGAJUAN CUTI TAHUNAN
No. Revisi

Halaman

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Cuti Tahunan adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan selama 12
(dua belas) hari kerja pada tahun berjalan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengajukan cuti tahunan
1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti
Pegawai Negeri Sipil
2. Hak setiap pegawai untuk mendapatkan cuti tahunan selama 12 hari
kerja.
1.
Pegawai Negeri Sipil mengajukan usulan/ surat untuk cuti tahunan
dengan ketentuan lama cuti maksimal 6 (enam) hari kerja dalam satu
bulan berjalan kepada Kepala Puskesmas
2.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas melakukan pengecekan
tanggal , lamanya cuti yang diusulkan.
3.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas membuat surat persetujuan
cuti PNS yang mengajukan cuti tahunan.
4.
Kepala Puskesmas menandatangani Surat cuti tahunan PNS.
5.
Dokter/Dokter Gigi yang mengajukan Cuti Tahunan ditindaklanjuti
dengan membuat surat kepada Kepala Dinas Kesehatan.
6.
Bagi PNS selain Dokter/ Dokter Gigi surat cuti diinformasikan ke
Dinas Kesehatan.
1. Ka Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes kab. Bandung
2. Kepala UPTD / UPF
3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas

No. Dokumen

SOP
PELAKSANAAN APEL PAGI
No. Revisi

Halaman

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Apel pagi adalah kegiatan berkumpulnya seluruh pegawai yang dilaksanakan
pada pagi hari sebelum memulai pekerjaan dengan tempat di halaman
Puskesmas dengan tata cara baris berbaris, diisi dengan amanat pemimpin
apel dan diakhiri dengan doa.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah disiplin pegawai dan penyampaian
informasi, koordinasi dengan seluruh staf dalam melaksanakan tugas seharihari.
1.
Peraturan tentang Disiplin Pegawai
2.
Kebijakan Kepala Dinas Kesehatan untuk melaksanakan apel pagi.
1.
Setiap pegawai hadir untuk mengikuti apel pagi pada jam 07.30
2.
Apel Pagi dipimpin oleh Kepala Puskesmas/ Kepala sub Bagian
Tata Usaha atau Dokter /Staf
3.
Dalam pelaksanaan Apel Pagi diisi dengan pemberian informasi dan
rencana kegiatan harian di Puskesmas dan jaringannya.
4.
Apel Pagi di tutup dengan pembacaan Doa Apel pagi
1.
Kepala UPTD / UPF
2.
Staf

SOP
MENGHADIRI RAPAT/PELATIHAN/LOKAKARYA
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian

Tujuan

Tanggal Terbit

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Rapat adalah kegiatan berkumpulnya orang untuk menyampaikan informasi
ataupun berkoordinasi dalam suatu waktu.
Pelatihan adalah kegiatan berkumpulnya orang untuk menambah pengetahuan
tentang suatu materi/ program dengan mengundang narasumber/ pakar yang
dilaksanakan satu hari atau lebih.
Lokakarya adalah kegiatan berkumpulnya orang untuk menambah
pengetahuan tentang suatu materi/ program dengan mengundang narasumber/
pakar disertai dengan pameran.

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta


rapat/pelatihan/lokakarya
Meningkatkan
keterampilan
peserta
rapat/pelatihan/lokakarya
Menyamakan persepsi dan berkoordinasi dengan instansi
terkait peserta rapat/pelatihan/lokakarya

1. Aturan tentang Kewajiban Pegawai untuk melaksanakan


tugas/pekerjaannya
2.
Setiap pegawai berhak untuk mengembangkan dan
mendapatkan
informasi terbaru sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi
1. Undangan Rapat/ Pelatihan /Lokakarya yang dikirik
Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung
2. Nota Disposisi petugas yang akan menghadiri Rapat
/Pelatihan /
Lokakarya
3. Surat Tugas dari Kepala Puskesmas untuk menghadiri
Rapat/ Pelatihan/ Lokakarya
4. Peserta menghadiri Rapat/Pelatihan/Lokakarya
1. Dinas Kesehatan
2. SKPD di lingkungan Pemda Kab. Bandung
3. Kepala UPTD / UPF
4. Staf

No. Dokumen

SOP
PENGAJUAN CUTI BESAR
No. Revisi

Halaman

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian
Tujuan

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Cuti besar adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan bagi PNS yang
bekerja sekurang-kurangnya secara terus menerus dengan lama cuti 3 (tiga)
bulan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengajukan cuti besar

Kebijakan

1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 tahun 1976 tentang


Cuti Pegawai Negeri Sipil
2. Perbup........

Prosedur

1. Pegawai Negeri Sipil mengajukan usulan/ surat untuk cuti


besar beserta alasannya dengan ketentuan lama cuti 3
(tiga) bulan kepada Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas melakukan
pengecekan lama kerja sebagai PNS.
3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas membuat surat
persetujuan cuti PNS yang mengajukan cuti besar
4. Kepala Puskesmas menyetujui dan menandatangani Surat
cuti besar PNS.
5. Apabila cuti tahunan di terima, Kepala Puskesmas
membuat surat
usulan cuti besar kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung.

Unit Terkait

1. Kepala UPTD / UPF


2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas
3. Kepegawaian Dinas Kesehatan

SOP
PENGAJUAN CUTI KARENA ALASAN PENTING
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman

Kepala UPF Puskesmas


Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian

Tujuan

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP 19690401 200604 1 009
Cuti karena alasan penting adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan
karena alasan penting yaitu :
- ibu,bapak,istri/suami,anak,adik,kakak, mertua atau menantu sakit keras
atau meninggal
melangsungkan perkawinan yang pertama
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengajukan cuti karena
alasan penting

Kebijakan

1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 1976 tentang


Cuti
Pegawai Negeri Sipil

Prosedur

1.
2.
3.
4.

Unit Terkait

PNS mengajukan usulan/ surat untuk cuti karena alasan


penting kepada Kepala Puskesmas
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas membuat
jawaban surat cuti kareana alasan penting
Kepala Puskesmas menandatanani usulan cuti karena
alasan penting
Apabila cuti karena alasan penting disetujui , Kepala
Puskesmas membuat surat ijin cuti karena alasan
penting kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung.

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung


2. Kepala UPTD / UPF
3. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas

No. Dokumen

SOP
PENGAJUAN CUTI BERSALIN
No. Revisi

Halaman

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
PROTAP

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Cuti bersalin adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan untuk PNS
wanita dengan persalinan anak pertama, kedua, ketiga dengan lama cuti 1
(satu) bulan sebelum bersalin dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengajukan cutibersalin
1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 1976 tentang
Cuti
Pegawai Negeri Sipil
2. Hak setiap pegawai untuk mendapatkan cuti melahirkan
selama 3
(tiga) bulan
1. Pegawai Negeri Sipil Wanita mengajukan usulan/ surat
untuk cuti bersalin kepada Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas membuat
surat jawaban atas usulan cuti bersalin bagi PNS Wanita
pertama,kedua, ketiga
3. Kepala Puskesmas menandatangani surat cuti bersalin
PNS wanita yang akan bersalin
5. 4. Apabila cuti tahunan di terima, Kepala Puskesmas
membuat surat
cuti bersalin atas nama PNS Wanita
yang akan bersalin anak pertama,kedua dan ketiga
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
1. Dinas Kesehatan Kab. Bandung
2. Kepala UPTD / UPF
3. Kepala Bagian Tata Usaha Puskesmas

BIDANG KESEKRETARIATAN
SOP PEMBUATAN SURAT KETERANGAN KESEHATAN BADAN
(SKKB)
Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
SOP
PROSEDUR PEMBUATAN
SKKB
1. Pengertian
2. Tujuan

3. Kebijakan
4. Petugas
5. Peralatan

No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan
Ka UPTD Yankes Banjaran
Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009
Kegiatan pemeriksaan kesehatan oleh dokter untuk mendapatkan SKKB
1. Untuk memberikan keterangan tentang kondisi
kesehatan seseorang setelah diperiksa
2. Untuk
menjadi
surat
rekomendasi
sesuai
kebutuhan
Sebelum diterbitkan SKKB harus dilakukan pemeriksaan yang benar
oleh dokter pada saat jam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku
1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas administrasi
1. Blanko SKKB
2. Buku catatan SKKB
3. Alat berat badan dan pengukur tinggi badan
4. Sphygmomanometer
5. Stetoskop
6. Pen light
7. Alat tulis

6. Prosedur
PENDAFTARANN

PERSIAPAN

ADMINISTRASI
PERAWAT

MEMANGGIL KLIEN
DOKTER

MEMERIKSA

1. Klien mendaftar di loket pendaftaran


2. Petugas administrasi menyiapkan blanko SKKB dan
buku catatan SKKB.
3. Perawat memanggil klien kemudian mengukur
tinggi badan dan menimbang berat badan
4. Dokter memeriksa klien
5. Dokter menuliskan hasil pemeriksaan pada blanko
SKKB dan menandatanganinya.
6. Perawat menyerahkan SKKB kepada petugas
administrasi untuk distempel dan di catat nomor
surat, nama , umur, alamat dan tujuan pembuatan
7. Petugas administrasi mencatat memberikan SKKB
yang sudah selesai.

DOKTER MENULISKAN HASIL


PEMERIKSAAN DI SKKB YANG
SUDAH ADA NOMORNYA DAN
MENANDATANGANINYA

PETUGAS ADMINISTRASI
MEMBERI
STEMPEL PUSKESMAS PADA
SKKB
YANG
DITANDATANGANI

SUDAH

PETUGAS ADMINISTRASI
MENCATAT
NOMOR SKKB YANG KELUAR

HASIL

Dokumen
PEMERIKterkait

SAAN

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
SOP
PROSEDUR PEMBUATAN
SKTBW

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Petugas
5. Peralatan

Buku Register Pasien


Buku catatan keluar SKKB
JUDUL SOP
SOP PEMBUATAN SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA
WARNA (SKTBW)
No. Revisi
No. Dokumen :
Halaman
Tanggal Terbit

Ditetapkan
Ka UPTD Yankes Banjaran

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Kegiatan pemeriksaan tidak buta warna oleh dokter untuk
mendapatkan SKTBW
1. Untuk memberikan keterangan tentang tidak buta
warna seseorang setelah diperiksa
2. Untuk menjadi surat rekomendasi sesuai kebutuhan
Sebelum diterbitkan SKTBW harus dilakukan pemeriksaan yang benar
oleh dokter
1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas administrasi
1. Blanko SKTBW
2. Buku catatan SKTBW
3. Buku Ishihara
4. Alat tulis

6. Prosedur
PENDAFTARAN

PERSIAPAN ADMINISTRASI

PERAWAT MEMANGGIL KLIEN

DOKTER MEMERIKSA

1. Klien mendaftar di loket pendaftaran


2. Petugas administrasi menyiapkan blanko SKTBW dan
buku catatan SKTBW
3. Perawat memanggil klien
4. Dokter memeriksa apakah klien buta warna atau tidak
5. Dokter menuliskan hasil pemeriksaan pada blanko
SKTBW dan menandatanganinya.
6. Perawat menyerahkan SKTBW kepada petugas
administrasi untuk distempel dan di catat nomor
surat, nama , umur, alamat dan tujuan pembuatan
7. Petugas administrasi memberikan SKTBW yang sudah
selesai.

DOKTER MENULISKAN HASIL


PEMERIKSAAN DI SKTBWYANG
SUDAH ADA NOMORNYA DAN
MENANDATANGANINYA

PETUGAS ADMINISTRASI MEMBERI


STEMPEL PUSKESMAS PADA
SKTBW YANG SUDAH
DITANDATANGANI

PETUGAS ADMINISTRASI
MENCATAT
NOMOR SKTBW YANG KELUAR
HASIL
PEMERIKSAAN

7. Dokumen terkait

Buku catatan keluar SKTB

SOP PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS


No. Dokumen :
No. Revisi
Halaman
Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
SOP
PROSEDUR PERSETUJUAN
TINDAKAN MEDIS

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Petugas
5. Peralatan

Tanggal Terbit

Ditetapkan
Ka UPTD Yankes Banjaran

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Persetujuan tertulis yang dibuat oleh pasien atau keluarga setelah
mendapatkan penjelasan secara lengkap oleh dokter untuk tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
Mendapatkan perlindungan hukum
Pasien berhak mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan tenaga
medis mendapatkan perlindungan hukum atas tindakan medis yang
dilakukan
1. Dokter
2. Perawat
3. Petugas administrasi
1. Formulir informed consent
2. Buku catatan informed consent

6. Prosedur
PERSIAPAN ADMINISTRASI

PERAWAT MEMANGGIL PASIEN


/ SKELUARGA PASIEN

TENAGA MEDIS
MEMBERI
PENJELASAN

PASIEN/ KELUARGA
MENANDATANGANI FORMULIR
YANG TELAH DISEDIAKAN

1. Tenaga medis menyiapkan formulir informed


consent/persetujuan
2. Perawat memanggil pasien dan atau keluarganya
3. Tenaga medis memberikan penjelasan secara
lengkap sekurang-kurangnya mencakup :
- Diagnosis dan tata cara tindakan medic
- Tujuan tindakan medik yang dilakukan
- Alternatif tindakan lain dan resikonya
- Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
dan
- Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
4. Pasien
/keluarga
bersedia
atau
menolak
menandatangani formulir informed consent
5. Peugas administrasi menyimpan formulir informed
consent

PETUGAS ADMINISTRASI
MENYIMPAN FORMULIR
INFORMED CONSENT

HASIL
PEMERIKSAAN

7.

Dokumen
terkait

Status / rekam medik

SOP MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS


No. Dokumen :

No. Revisi

Halaman

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
SOP
PROSEDUR MELAKUKAN
TINDAKAN MEDIS

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

4. Petugas

Tanggal Terbit

Ditetapkan
Ka UPTD Yankes Banjaran

Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes


NIP19690401 200604 1 009
Melakukan tindakan medis setelah mendapatkan persetujuan melalui
tahapan penjelasan dan pemahaman yang telah disiapkan dalam bentuk
informed consent
Menyembuhkan/mengurangi/memperbaiki keluhan atau gangguan
maupun kelainan yang dirasakan pasien
1. Pasien berhak mendapatkan tindakan medis yang
sesuai
dengan
keluhan/kelainan/penyakit yang
dideritanya sehingga dapat kembali normal
2. Tenaga medis berkewajiban untuk melakukan
tindakan medis sesuai dengan kewenangannya
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Bidan

5. Peralatan
5. Prosedur
PERSIAPAN ALAT TINDAKAN
MEDIS

PERAWAT MEMANGGIL PASIEN

Disesuaikan dengan tindakan medis yang akan dilakukan


1. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
2. Perawat memanggil pasien
3. Tenaga medis melakukan tindakan medis
4. Mencatat tindakan medis yang dilakukan dengan
tahapan prosedur yang telah ditetapkan
5. Menyimpan rekam medik dengan baik

TENAGA MEDIS MEMBERI


MELAKUKAN TINDAKAN
MEDIS

TENAGA MEDIS MENCATAT


TINDAKAN MEDIS YANG TELAH
DILAKUKAN
PETUGAS ADMINISTRASI
MENYIMPAN DOKUMEN REKAM
MEDIK

HASIL
PEMERIKSAAN

Dokumen terkait

Status / rekam medik

JUDUL SOP
SOP TINDAKAN PENCEGAHAN (UNIVERSAL PRECAUTION)
No. Dokumen :
No. Revisi
Halaman
Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
SOP
PROSEDUR TINDAKAN
PENCEGAHAN (UNIVERSAL
PRECAUTION)

Tanggal Terbit

Ditetapkan
Ka UPTD Yankes Banjaran
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

1. Pengertian

Suatu kegiatan pencegahan terhadap penyakit yang dapat ditimbulkan


pada saat melakukan tindakan medis.

2. Tujuan

Melindungi tenaga medis dari penyakit akibat melakukan tindakan


medis

3. Kebijakan

1. Setiap tindakan medis sekecil apapun harus


memakai alat pelindung diri
2. Tenaga medis harus melindungi dirinya dari
paparan penyakit

4. Petugas
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Perawat

4. Bidan
5. Peralatan

Disesuaikan dengan tindakan medis yang dilakukan

6. Prosedur
PERSIAPAN ALAT PELINDUNG
DIRI

TENAGA MEDIS MEMAKAI


APD SAAT MELAKUKAN
TINDAKAN MEDIS

1. Mempersiapkan alat pelindung diri


Masker
Handschoen steril
Apron
Sabun antiseptik
2. Tenaga medis memakai alat pelindung diri pada
saat melakukan tindakan medis
3. Mencatat jumlah pemakaian APD

PENCATATAN PEMAKAIAN
APD

HASIL
PEMERIKSAAN

7.

Dokumen
terkait

Buku catatan kebutuhan dan pemakaian

JUDUL SOP
SOP PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TAJAM
DAN LIMBAH MEDIS LAINNYA
No. Dokumen :
No. Revisi
Halaman
Kepala Puskesmas
Banjaran Kota
SOP
PROSEDUR PENGELOLAAN
LIMBAH MEDIS TAJAM DAN
LIMBAH MEDIS LAINNYA

Tanggal Terbit

Ditetapkan
Ka UPTD Yankes Banjaran
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

Suatu kegiatan membuang limbah medis dengan cara memilah dan


mengelompokkan sesuai dengan jenisnya dan risikonya
Melindungi tenaga medis dan lingkungannya dari dampak negatif
limbah medis
1. Setiap limbah medis harus dibuang pada tempat
yang telah disediakan sesuai dengan jenisnya
2. Pemusnahannya dilakukan oleh pihak ketiga
khusus limbah medis

4. Petugas
1. Dokter
2. Dokter Gigi

3.
4.
5.
6.
5. Peralatan

Perawat
Bidan
Juru immunisasi
Pihak ketiga khusus limbah medis

1. Boks khusus untuk limbah jarum suntik


2. Boks khusus untuk limbah botol/vial obat suntik

6. Prosedur
PEMILAHAN DAN
PENGELOMPOKKAN LIMBAH
MEDIS

PENYIMPANAN LIMBAH
MEDIS

1. Memilah dan mengelompokkan limbah medis


2. Menyimpan limbah medis sambil menunggu
diambil dan diolah oleh pihak ketiga khusus
limbah medis
3. Mencatat jumlah limbah medis
4. Menyerahkan limbah medis ke pihak ketiga khusus
limbah medis

PENCATATAN JUMLAH LIMBAH

PENYERAHAN LIMBAH MEDIS

HASIL
PEMERIKSAAN

7.

Dokumen terkait

Buku catatan limbah medis

SOP
PROSEDUR PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN ABSENSI
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS Banjaran Kota
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Suatu dokumen yang berisi daftar kehadiran setiap pegawai yang ada di
lingkungan puskesmas.
1. Membangun komitmen bersama untuk menumbuhkn motivasi kerja dengan
semangat pengabdian yang tinggi sehingga kinerja dan disiplin kerja
menjadi optimal.
2. Salah satu unsure pembinaan pegawai yang dilaksakan secara terus menerus
untuk menanamkan tanggungjawab.
1. Pengelola absensi harus menjunjungtinggi kejujuran.
2. Semua staff harus berlaku jujur dalam mengisi absensi.
3. Pengelola wajib melaporkan absensi setiap bulan.

Prosedur

1. Membuat dan mengelola absensi yang diisi setiap hari kerja dengan format
absensi sesuai yang dilampirkan.
2. Mencatat pegawai yang izin, sakit, cuti, izin belajar dan mangkir bekerja.
3. Membuat rekapan absendi.
4. Melaporkan kepada unit organisasi.
5. Absensi dijadikan dasar untuk mengukur kinerja pegawai.
6. Sebagai salah satu unsur penting dalam memberikan reward maupun
punishment kepada pegawai.

Unit Terkait

Sub Bag Kepegawaian


Seksi SDK

SOP
PROSEDUR PENYUSUNAN DUK
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Suatu dokumen yang mengatur status kepegawaian seluruh tingkatan pegawai


sesuai pangkat yang dimilikinya dan wajib dicantumkan dengan benar sesuai
golongan ruang.
Untuk mengetahui dan memudahkan pegawai melihat pangkatnya untuk
dijadikan gambaran pertimbangan dalam pengembangan karier pegawai.
1.
2.
3.

Kenaikan pangkat regular dilaksanakan setiap 4 tahun sekali.


Kenaikan pangkat dengan angka kredit bias kurang dari 4 tahun, berlaku
sesuai dengan aturan yang ada.

Prosedur

1. Mengelola semua data pegawai yang ada.


2. Menyusun mulai dari pegawai dengan pangkat paling tinggi secar berurutan
sampai denga pangkat terendah.
3. SK kenaikan pangkat terakhir sebagi dokumen penting dalam menyusun
DUK.
4. Disusun dan dibuat setiap tahun dan dilaporkan setiap triwulan.

Unit Terkait

Sub Bag Kepegawaian


BKPP

SOP
PROSEDUR PENGUSULAN KENAIKAN GAJI BERKALA
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Proses kegiatan kepegawaian yang secara berkala dilaksanakan dan diusulkan


setiap 2 tahun sekali berlaku untuk semua pegawai.

Tujuan

Meningkatkan kesejahteraan pegawai.

Kebijakan

KGB diterbitkan tiap 2 tahun sekali.

Prosedur

1. Mengumpulkan dan mengolah data (Pulahta) KGB.


2. Mengusulkan berkas KGB, 3 bulan sebelumnya.

3. Berkas pendukung, yaitu absensi 2 bulan terakhir dan SK KGB terakhir.


4. SK KGB diterbitkan oleh BKPP bagian Mutasi Pegawai.

Unit Terkait

Sub Bag Kepegawaian


BKPP

SOP
PROSEDUR PELAYANAN PASIEN ASKES
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tujuan

Proses melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang memiliki kartu


peserta Askes
1. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di
seluruh jaringan PPK Askes.
2. Mendorong pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berlebihan
sehingga terkendali mutu dan biayanya.
3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

Kebijakan
1. Setiap peserta Askes berhak mendapat pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.
2. Setiap peserta Askes berhak untuk dirujuk, apabila puskesmas tidak dapat
menangani penyakitnya.

3. Kepada peserta Askes tidak boleh dikenakan iur biaya dengan alas an apapun.

Prosedur

Unit Terkait

1. Peserta harus menunjukkan kartu Askes, pada saat pendaftaran di loket.


2. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien akan mengetahui penyakit yang diderita
dan diberikan obat yang sesuai kebutuhan.
3. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan, merupakan pelayanan kesehatan yang
terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan.
4. Untuk kasus penyakit khronis tertentu yang memerlukan perawatan
berkelanjutan dalam waktu lama, surat rujukan dapat berlaku selama 1 bulan.

Bag pendaftaran
Bag pemeriksaan
Bag Farmasi

SOP
PROSEDUR PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP.19690401 200604 1 009

Pengertian

Proses melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang memiliki kartu


peserta Jamkesmas.

Tujuan

1. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di


seluruh jaringan PPK Jamkesmas.
2. Mendorong pelayanan kesehatan yang terstandar bagi peserta, tidak berlebihan
sehingga terkendali mutu dan biayanya.
3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

Kebijakan

1. Setiap peserta Jamkesmas berhak mendapat pelayanan kesehatan dasar di


puskesmas.

2. Setiap peserta Jamkesmas berhak untuk dirujuk, apabila puskesmas tidak dapat
menangani penyakitnya.
3. Kepada peserta Jamkesmas tidak boleh dikenakan iur biaya dengan alas an
apapun.
Prosedur

1. Peserta harus menunjukkan kartu Jamkesmas, pada saat pendaftaran di loket.


2. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien akan mengetahui penyakit yang diderita
dan diberikan obat yang sesuai kebutuhan.
3. Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan, merupakan pelayanan kesehatan yang
terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan.
4. Bayi-bayi yang terlahir dari keluarga peserta Jamkesmas, secara otomatis
menjadi peserta Jamkesma dengan merujuk pada kartu orangtuanya.
5. Untuk kasus penyakit khronis tertentu yang memerlukan perawatan
berkelanjutan dalam waktu lama, surat rujukan dapat berlaku selama 1 bulan.

Unit Terkait

Bag pendaftaran
Bag pemeriksaan
Bag Farmasi

SOP
PROSEDUR RUJUKAN PASIEN UMUM
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung


jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah
kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang
berwenang dan dilakukan secara rasional.
Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif)
dan berdaya guna (efesien).
Salah satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem
kesehatan Nasional (SKN).

1.
Prosedur
2.
3.
4.
5.

Unit Terkait

Pasien membawa kartu rawat jalan, bagi penderita lama dan mendaftar baru
bagi pasiem umum yang baru pertamakali berobat.
Membuat rujukan pada form khusus untuk rujukan pasien umum dan dirujuk
ke RS yang disarankan ataupun RS pilihan penderita.
Format rujukan ditandatangani oleh dokter pemeriksa.
Surat rujukan, disalin ke buku catatan rujukan.
Setiap akhir bulan dibuatkan rekap rujukan dan dilaporkan ke kepala
puskesmas.

Bagian pendaftaran
Sub Bag TU
Bag. Pemeriksaan.

SOP
PROSEDUR RUJUKAN PASIEN ASKES
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab


secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan
masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang berwenang dan
dilakukan secara rasional.
Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif) dan
berdaya guna (efesien).
Pasien harus membawa dan memperlihatkan tanda kepesertaan Askes.
Pasien hanya dapat dirujuk ke RS yang ditunjuk oleh PT Askes.

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Unit Terkait

Pasien membawa kartu peserta Askes.


Dilakukan pengecekan ke data peserta yang ada di puskesmas.
Membuat rujukan pada form khusus untuk rujukan pasien Askes dan dirujuk ke
RS yang diitunjuk oleh PT Askes sebagai RS rujukan.
Format rujukan ditandatangani oleh dokter pemeriksa.
Surat rujukan, disalin ke buku catatan rujukan.
Setiap akhir bulan dibuatkan rekap rujukan dan dilaporkan ke kepala
puskesmas.

Bagian pendaftaran
Sub Bag TU
Bag. Pemeriksaan.

SOP
PROSEDUR RUJUKAN PASIEN JAMKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung


jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah
kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal, kepada yang
berwenang dan dilakukan secara rasional.
Untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif)
dan berdaya guna (efesien).
Pasien harus membawa dan memperlihatkan tanda kepesertaan Jamkesmas.
Pasien hanya dapat dirujuk ke RSUP, RSUD dan RS Mitra Jamkesmas.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Unit Terkait

Pasien membawa kartu peserta Jamkesmas.


Dilakukan pengecekan ke data peserta yang ada di puskesmas.
Membuat rujukan pada form khusus untuk rujukan pasien Jamkesmas dan
dirujuk ke RS yang direkomendasikan oleh Jamkesmas.
Format rujukan ditandatangani oleh dokter pemeriksa.
Surat rujukan, disalin ke buku catatan rujukan.
Setiap akhir bulan dibuatkan rekap rujukan dan dilaporkan ke kepala
puskesmas.

Bagian pendaftaran
Sub Bag TU
Bag. Pemeriksaan.

SOP
MELAKUKAN TINDAKAN MEDIK
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat melaksanakan tindakan medis.

Tujuan

Adanya perlindungan hokum,baik bagi pasien maupun tenaga medis yang


melakukannya.

Kebijakan

Semua tindakan harus memiliki document persetujuan/inform concern.

Prosedur

1. Tersedianya form inform concern.


2. Pengarsipan/penyimpanan inform concern yang telah dibuat

Unit Terkait

Sub Bag TU
BP Umum
BP gigi
KIA-KB

SOP
PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION
No. Dokumen
:

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

No. Revisi

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Tindakan pencegahan secara keseluruhan.

Tujuan

Untuk mendapatkan tindakan media yang baik dan optimal.

Kebijakan

1. Adanya SPM (standar pelayanan minimal)


2. K3 (kesehatan dan keselamatan kerja)

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.

Unit Terkait

Kebersihan disetiap ruangan, khususnya ruang tindakan.


Sterilisasi alat yang siap pakai.
Adanya sarana dan peralatan yang memadai.
Adanya tempat pembuangan limbah medis.
Adanya pengelolaan limbah medis.

BP Umum
BP Gigi
KIA
Poli DOTS

SOP
PROSEDUR KEMITRAAN
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas
Banjaran Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Menjalin kerjasama dengan lintas program, lintas sector dan pihak swasta.

Tujuan

Tercapainya kerja sama yang baik untuk meningkatkan cakupan program.

Kebijakan

Adanya dukungan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan program.

Prosedur

Unit Terkait

1. Kepala Puskesmas bertanggungjawab untuk melaksanakan kemitraan dengan


Lintas Sektor.
2. Pemegang program harus melaksanakan kemitraan dengan lintas program
maupun lintas instansi.

Ka Pusk
KIA
UKS
Imunisasi
Kesling
Gizi

SOP
PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Merupakan proses pendidikan dan pelatihan mahasiswa di luar bangku kuliah


supaya memiliki kompetensi observasi, analisa dan interpretasi lapangan.

Tujuan

Mahasiswa mempunyai kemampuan wawasan dan kecakapan untuk mendukung


pengetahuan yang didapat di bangku kuliah.

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

1. Tahap persiapan dengan meneliti/memeriksa surat pengantar dari institusi


ybs.
2. Tahap penerimaan dengan memberikan pembekalan.
3. Tahap menentukan lokasi/program yang ditentukan oleh institusi
mahasiswa.
4. Tahap pelaksanaan dengan dibimbin oleh petugas kesehatan yang
berkompeten.
5. Tahap penyusunan/pembuatan laporan.
6. Tahap penyajian.
7. Tahap penilaian.

Sub Bag TU
Program-program

SOP
PROSEDUR PENELITIAN/PENGAMBILAN DATA PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Suatu proses tata cara pengambilan data di puskesmas untuk menunjang suatu
hasil penelitian.

Tujuan

Menyediakan pedoman untuk pengumpulan data yang tepat waktu.

Kebijakan

Semua data tersedia dan akurat.

Prosedur

Unit Terkait

1. Menghubungi Ka Puskesmas dengan membawa surat resmi, untuk


menyediakan data yang diperlukan.
2. Menghubungi pengelola program sesuai dengan data yang diperlukan.
3. Mengkonfirmasi semua data yang masuk dan dipilih yang memenuhi
syarat.
4. Mengumpulkan data yang dikonfirmasi.

Sub Bag Tata Usaha


Program terkait.

SOP
PROSEDUR STAFF MEETING PUSKESMAS
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh karyawan puskesmas dan dilakukan


secara berkala, untuk mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dan
menindaklanjuti program/masalah yang akan dihadapi.

Tujuan

1. Mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.


2. Rencana tindak lanjut program/masalah yang akan dihadapi.

Kebijakan

Adanya pertemuan berkala seluruh staf puskesmas untuk membahas hasil


kinerja dan pencapaiannya serta rencana tindak lanjut.

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Unit Terkait

Sub Bag TU
Semua program di Puskesmas.

Tahap persiapan sarana, media dan karyawan.


Tahap pembukaan oleh kepala puskesmas.
Tahap evaluasi program yang telah dilaksanakan dan tindak lanjut.
Tahap rencana tindak lanjut program yang dihadapi dan pemecahannya.
Tanya jawab.
Penutup.

SOP
PROSEDUR LOKAKARYA MINI
No. Dokumen :
No. Revisi

Kepala UPF
Puskesmas Banjaran
Kota

Halaman

DISETUJUI KEPALA UPTD


PUSKESMAS BANJARAN KOTA
Protap

Tanggal Terbit
Dr.H. Engkun Sopian, M.H. Kes
NIP19690401 200604 1 009

Pengertian

Salah satu bentuk kegiatan dalam perencanaan komunitas yang melibatkan peran
serta masyarakat dalam mengenal masalah serta merencanakan tindakan
pemecahan masalah.

Tujuan

Terciptanya peran serta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan upaya


kesehatan dan penyelesaian masalah.

Kebijakan

Adanya pertemuan berkala seluruh staf puskesmas untuk membahas hasil kinerja
dan pencapaiannya serta rencana tindak lanjut.

Prosedur

Unit Terkait

1. Tahap persiapan sarana, media dan tenaga.


2. Tahap persiapan masyarkat sebagai klien (Tokoh Masyarakat, Agama,
Pemuda, PKK, Kader, Petuas kesehatan dan aparat terkait).
3. Tahap pelaksanaan: pembukaan, penyajian masalah, penyajian data.
4. Tahap Tanya jawab. Identifikasi masalah, penentuan prioritas, peni;aian,
rencana intervensi, menyimpulkan masalah.
5. Penutup.

SOP PROSEDUR SEKRETARIAT


A. SOP YANG ADA
1. KEBIJAKAN FALSAFAH DAN TUJUAN BAGIAN ADMINISTRASI DAN TATA USAHA
2. KEBIJAKAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN BAGIAN ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA
3. KEBIJAKAN STAF DAN PIMPINAN BAGIAN ADMINISTRASI DAN TATA USAHA
4. KEBIJAKAN FASILITAS DAN PERALATAN BAGIAN ADMINISTRASI DAN TATA
USAHA
5. KEBIJAKAN PROSEDUR BAGIAN ADMINISTRASI DAN TATA USAHA
6. KEBIJAKANPENGEMBANGAN STAF BAGIAN ADMINISTRASI DAN TATA USAHA
7. KEBIJAKAN EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU BAGIAN ADMINISTRASI DAN
TATA USAHA
8. PROSEDUR PENDELEGASIAN WEWENANG
9. PROSEDUR PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
10.
PROSEDUR PENGAJUAN CUTI TAHUNAN
11.
PROSEDUR PELAKSANAAN APEL PAGI
12.
PROSEDUR MENGAHADIRI RAPAT PELATIHAN LOKAKARYA
13.
PROSEDUR PENGAJUAN CUTI BESAR
14.
PROSEDUR PENGAJUAN CUTI ALASAN PENTING
15.
PROSEDUR PENGAJUAN CUTI MELAHIRKAN
16.
SOP PEMBUATAN SURAT KETERANGAN KESEHATAN BADAN (SKKB)
17.
SOP PEMBUATAN SURAT KETERANGAN TIDAK BUTA WARNA (SKTBW)
18.
SOP PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
19.
SOP MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS
20.
SOP TINDAKAN PENCEGAHAN (UNIVERSAL PRECAUTION)
21.
SOP PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TAJAM DAN LIMBAH MEDIS LAINNYA
22.
SOP PROSEDUR PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN ABSENSI
23.
SOP PROSEDUR PENYUSUNAN DUK
24.
SOP PROSEDUR PENGUSUKAN KENAIKAN GAJI BERKALA
25.
SOP PROSEDUR PELAYANAN PASIEN ASKES
26.
SOP PROSEDUR PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS
27.
SOP PROSEDUR RUJUKAN PASIEN UMUM
28.
SOP PROSEDUR RUJUKAN PASIEN ASKES
29.
SOP PROSEDUR RUJUKAN PASIEN JAMKESMAS
30.
SOP MELAKUKAN TINDAKAN MEDIK
31.
SOP PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION
32.
SOP PROSEDUR KEMITRAAN
33.
SOP PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA
34.
SOP PROSEDUR PENELITIAN/PENGAMBILAN DATA PUSKESMAS
35.
SOP PROSEDUR STAFF MEETING PUSKESMAS
36.
SOP PROSEDUR LOKAKARYA MINI
SOP
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.

YANG TIDAK ADA


PROSEDUR PENGAJUAN CUTI MENIKAH
PROSEDUR PEMBERIAN REWARD
PROSEDUR MENGIKUTI SEMINAR
PROSEDUR PENGAJUAN IJIN BELAJAR
PROSEDUR ORIENTASI PEGAWAI BARU
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT REGULAR
PROSEDUR PENYUSUNAN DP3
PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENYETORAN RETRIBUSI
PROSEDUR PENGELOLAAN BELANJA ALOKASI UMUM (BAU)
PROSEDUR PEMBAGIAN INSENTIF JASA MEDIS JAMKESMAS
PROSEDUR PEMBAGIAN INSENTIF ASKES DAN JASA MEDIS
PROSEDUR PEMBUATAN DAFTAR BARANG INVENTARIS

49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.

PROSEDUR PENOMORAN BARANG INVENTARIS


PROSEDUR PEMBUATAN KARTU INVENTARIS RUANGAN
PROSEDUR PERENCANAAN BARANG
PROSEDUR PEMINJAMAN BARANG
PROSEDUR PENGARSIPAN SURAT MASUK
PROSEDUR PENGARSIPAN SURAT KELUAR
PROSEDUR PEMBUATAN SURAT TUGAS DAN PERINTAH
PROSEDUR PELAYANAN PASIEN UMUM
SOP PROSEDUR PENERIMAAN BARANG INVENTARIS
SOP PROSEDUR PERENCANAAN BARANG
SOP PROSEDUR PEMBUATAN KARTU INVENTARIS RUANG
SOP PROSEDUR PENERIMAAN BARANG
SOP PEMELIHARAAN BARANG
SOP PROSEDUR KEHILANGAN BARANG INVENTARIS

Anda mungkin juga menyukai