Distrofi Muskularis Becker Dan Duchenne
Distrofi Muskularis Becker Dan Duchenne
Penurunan intelektual terjadi pada semua penderita. Pada umumnya pasien masih
memiliki kemampuan belajar yang memungkinkan mereka belajar di kelas biasa.
Sejumlah kecil penderita menderita retardasi mental yang berat.
Kematian biasanya terjadi pada sekitar usia 18 tahun. Penyebab kematian
tersering adalah kegagalan pernapasan saat tidur, gagal jantung kongestif yang berlarutlarut, pneumonia atau kadar-kadang aspirasi dan obstruksi saluran pernapsan.
Pada Becker anak laki-laki masih tetap dapat berjalan sampai akhir masa remaja
atau awal kehidupan dewasa atau awal kehidupan remaja. Pseudohipertrofi betis,
kardiomiopati
dan
peningkatan
CK
serum
sama
dengan
distrofi
Duchenne.
Distrofi miotonik adalah suatu contoh defek genetik yang menyebabkan disfungsi
banyak sistem organ. Bukan hanya otot lurik yang terkena dengan parah, tetapi otot polos
saluran cerna dan uterus juga terlibat. Distrofi ini juga mempengaruhi fungsi jantung dan
penderita memiliki banyak endokrinopati, defisiensi imunologis, katarak, wajah
dismorfik, gangguan intelektual dan kelainan neurologis lain.
Manifestasi Klinis
Bayi mungkin nampak normal pada saat lahir atau wajah kurus dan hipotonia
mungkin merupakan ekspresi awal penyakit ini. Penampakan wajah adalah khas, terdiri
dari bibir atas bentuk V terbalik, pipi kurus, otot temporalis berlekuk-lekuk, cekung.
Kepala mungkin ramping dan palatum melengkung tinggi karena muskulus temporalis
dan pterigoideus lemah pada akhir kehidupan janin.
Pada beberapa tahun pertama kehidupan kelemahan ini ringan. Otot lengan bawah dorsal
dan otot bagian anterior kaki bagian bawah juga mengecil. Lidah tipis dan atrofi.
Pengecilan sternokleidomastoideus mengakibatkan kontur leher yang panjang, tipis dan
silindris. Akhirnya, otot proksimal yang mengalami atrofi dan sayap scapula tampak.
Kesulitan naik tangga dan tanda Gower adalah progresif. Refleks peregangan tendo
biasanya terpelihara.
Miotonia pada distrofi muskularis miotonik tidak terjadi pada masa bayi dan
biasanya tidak nyata sampai sekitar usia 5 tahun. Miotonia dapat diperiksa dengan
meminta pasien mengepalkan tangan kuat-kuat dan kemudian dengan cepat membukanya
kembali. Hal ini dapat juga dilakukan dengan memukul eminensia tenar dengan palu
perkusi karet dan dapat dideteksi dengan mengamati tarikan ibu jari yang tidak disengaja
pada telapak tangan.
Pasien dengan distrofi muskularis miotonik memiliki artikulasi yang jelek saat
bicara dan tidak jelas karena keterbatasan otot wajah, lidah dan faring. Keterlibatan otot
polos saluran cerna mengakibatkan pengososngan lambung lambat, peristaltik lemah dan
konstipasi. Keterlibatan jantung biasanya nampak sebagai blokade jantung pada sistem
konduksi Purkinje dan aritmia bukannya sebagai kardiomiopati dan tidak mirip dengan
kebanyakan distrofia muskularis lain.
Sekitar separuh penderita dengan distrofia miotonik secara intelektual terganggu,
tetapi retardasi mental berat tidak lazim. Sisanya intelejensinya di atas rata-rata.
d. Distrofi Muskularis Sekeliling-Tungkai
Distrofi muskularis sekeliling-tungkai merupakan istilah pada sekelompok
miopati herediter progresif yang terutama mengenai otot sekeliling pinggul dan bahu.
Otot distal akhirnya juga menjadi atrofi dan lemah. Hipertrofi otot betis dan kontraktur
pergelangan kaki berkembang pada beberapa bentuk menyebabkan kemungkinan
kerancuan dengan distrofi muskularis Becker.
Gejala dan tanda awal jarang muncul sebelum pertengahan atau akhir masa anak
atau dapat juga tertunda sampai awal masa dewasa. Nyeri punggung bagian bawah
mungkin merupakan keluhan yang ada karena postr lordosis akibat dari lemahnya otot
gluteus. Keterikatan pada kursi roda biasanya menjadi keharusan sampai sekitar usia 30
tahun. Keterlibatan jantung tidak lazim. Fungsi intelektual biasanya normal.
e. Distrofi Muskularis Fasioskapuluhumerus
Distrofia muskularis fascioskapulohumerus dikenal juga dengan penyakit
Landouzy-Dejerine. Defek genetik pada distrofi ini pada lokus 4q35.
Distrofi muskularis fascioskapulohumerus menunjukkan kelemahan yang paling
berat pada otot sekeliling wajah dan bahu. Mulut pada distrofi ini berbentuk bulat dan
tampak berkerut-kerut karena bibir atas dan bawah menonjol. Penderita akan kesulitan
ketika menutup mata, kehilangan pendengaran merupakan gejala penyerta yang biasanya
terjadi pada penderita dengan gejala miopati muncul di masa anak-anak.
Sayap scapula Nampak jelas, tamak kontur deltoid rata bahkan cekung dan
ototbisep dan trisep brakhii kurus dan lemah. Otot-otot sekeliling panggul dan paha
akhirnya juga kehilangan kekuatannya dan mengalami atrofi dna muncul gaya berjalan
Gower dan Tredelenburg. Kontraktur otot jarang ditemukan.
f. Distrofi Muskularis Kongenital
Istilah ini digunakan untuk mencakup beberapa penyakit yang berbeda dengan
karakteristik umum keterlibatan berat pada saat lahir. Bayi sering mengalami kontraktur
atau atrthrogriposis pada saat lahir dan secara difus hipotonik. Massa otot tipis pada
batang tubuh dan tungkai. Pengendalian kepala jelek. Otot wajah mungkin sedikit
terlibat. Refleks peregangan tendo mungkin hipoaktif atau tidak ada.