Penyaji :
Dian anggun C 11310098
Lintar Mustafa 11310192
Meta Alvionita 11310222
Widya Rizki A 11310399
Wira Rila Zulma 11310430
Pembimbing :
dr. Sri Maria
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari/Tanggal :
, Agustus 2016
Judul
Penulis
: Dian Anggun C
Lintar Mustafa
Meta Alvionita
Widya Rizky A
Wira Rila Z
11310098
11310192
11310222
11310399
11310430
Mengetahui,
Sekretaris IKM,
Kepala Departemen
FK Universitas Malahayati,
dr.Neno Fitriyani H
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
....................................................................................................................................
5
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian
....................................................................................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian
....................................................................................................................................
8
1.5 Metode Penulisan
....................................................................................................................................
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Survailens
....................................................................................................................................
9
2.1.1 Definisi Survailens
....................................................................................................................................
9
2.1.2 Tujuan SurvailensTata
.........................................................................................................................
12
2.1.3 Manfaat Survailens
.........................................................................................................................
14
2.1.4 Ruang Lingkung Survailen .................................................................
.........................................................................................................................
16
2.1.5 Jenis Survailens
.........................................................................................................................
16
2.1.6 Survailens Efektif..................................................................
.........................................................................................................................
16
2.1.7 Jenis Penyelenggaraan Survailens ................................................................
.........................................................................................................................
19
2.2 Demam Berdarah
2.2.1 Definisi DBD
.........................................................................................................................
20
2.2.2 Etiologi
.........................................................................................................................
21
2.2.3 Manifestasi
.........................................................................................................................
21
2.2.4 Diagnosis DBD
.........................................................................................................................
22
2.2.5 Diagnosis Laboratorium
.........................................................................................................................
24
2.2.6 Pengobatan DBD
.........................................................................................................................
26
2.2.7 Penularan Virus DBD
.........................................................................................................................
28
2.2.8 Tempat Potensial DBD
.........................................................................................................................
30
BAB III METODE SURVAILENS
.........................................................................................................................
34
BAB IV HASIL SURVAILNES .............................................................................. 35
BAB V KESIMPULAN.............................................................................................40
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue (dengue haemoragic fever) atau lebih
dikenal dengan penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue. Virus ini ditularkan dari orang ke orang oleh nyamuk aedes aegepty.
Penyakit DBD masih merupakan masalah besar dalam kesehatan masyarakat
dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Hal ini disebabkan karena
DBD adalah penyakit yang angka kesakitan dan kematiannya masih tinggi.1
Menurut Word Health Organization populasi di dunia diperkirakan
berisiko terhadap penyakit DBD mencapai 2,5-3 miliar terutama yang tinggal
di daerah perkotaan di negara tropis dan subtropis. Saat ini juga diperkirakan
ada 50 juta infeksi dengue yang terjadi diseluruh dunia setiap tahun.2
Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama
dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya.
Tenggara terdapat 100 juta kasus demam dengue (DD) dan 500.000 kasus
DHF yang memerlukan perawatan di rumah sakit, dan 90% penderitanya
adalah anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun dan jumlah kematian
oleh penyakit DHF mencapai 5% dengan perkiraan 25.000 kematian setiap
tahunnya.2 Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO
Rumusan Masalah
1.
2. Apa sajakah faktor resiko terjadinya demam berdarah dengue pada anak
diruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin, Bandar
Lampung bulan Mei sampai Juli 2016?
3. Apakah angkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit demam berdarah
dengue?
9
8
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui distribusi 10 penyakit terbesar di Ruang Rawat Inap
Anak Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung pada
bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2016.
2. Untuk mengetahui distribusi demam berdarah dengue di Ruang Rawat
Inap Anak Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung
pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2016.
3. Untuk mengetahui faktor resiko angka kejadian demam berdarah
dengue pada anak di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina
Bintang Amin Bandar Lampung pada bulan Mei sampai dengan bulan
Juli 2016
4. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mengurangi angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh
penyakit demam berdarah dengue.
1.4
Manfaat Penulisan
Pelaksanaan surveilens tersebut dapat memberikan manfaat:
1. Agar mahasiswa co-ass dapat melihat dan mengaplikasikan teori yang
didapat di ruang kuliah dengan keadaan sebenarnya.
2. Masukan bagi tenaga kesehatan ataupun masyarakat tentang distribusi
penyakit demam berdarah dangue di Ruang Rawat Inap Penyakit
Dalam Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin, Bandar Lampung pada
bulan mei-juli 2016.
1.5
Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur, analisis dan diskusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Surveilans
menurut
Kepmenkes
RI
Nomor
pengumpulan
data,
pengolahan,
dan
penyebaran
informasi
11
10
0
12
1 13
2
2.1.3
15
4.
5.
6.
7.
oleh
sektor kesehatan
sendiri,
diperlukan
tatalaksana
Kesehatan
Lingkungan
Dan
Perilaku,
Surveilans
16
Surveilans Efektif
Karakteristik surveilans yang efektif: cepat, akurat, reliabel,
representatif, sederhana, fleksibel, akseptabel, digunakan7
Kecepatan. Informasi yang diperoleh dengan cepat (rapid) dan tepat waktu
(timely) memungkinkan tindakan segera untuk mengatasi masalah yang
diidentifikasi. Investigasi lanjut hanya dilakukan jika diperlukan informasi
tertentu dengan lebih mendalam.
Kecepatan surveilans dapat ditingkatkan melalui sejumlah cara:
17
sedang
teknisi
laboratorium
dilatih
tentang
prinsip
19
dimana
data
diperoleh
berdasarkan
pemeriksaan
21
epistaksis,
perdarahan
gusi,
hematemesis,
melena,
3
Aedes
aegypti
10
maupun
Aedes
albopictus
merupakan
vektor penularan virus dengue dari penderita kepada orang lain melalui
11
22
2.2.4. Diagnosis
4,5,18
23
petekia.
4,5
Derajat
I Demam
disertai
dengan
gejala
umum
24
Waktu pengambilan
0-5 hari setelah onset
Penyimpanan
0
-70 C
Spesimen darah
-20 C
Jaringan
Secepatnya setelah
-70 C
meninggal
Pengiriman
dry-ice
beku/es
dry-ice
25
26
13
3. Uji Serologis
Uji
hemaglutinasi
inhibisi
(uji
HI)
merupakan
salah
satu
5,12,18
27
yang
bersifat
dapat diberikan
asetaminofen,
eukinin,
simptomatis.
kompres,
antipiretik
Untuk
yang
Laki-laki dewasa
: 13 16 gr/100 ml
Wanita dewasa
: 12 14 gr/100 ml
c.
: 33 38 vol %
Laki-laki dewasa
: 40 48 vol %
Wanita dewasa
: 37 43 vol %
2.2.7
D
emam berdarah dengue tidak menular melalui kontak manusia
dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah hanya
dapat ditularkan melalui nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini
termasuk kedalam kelompok arthropod borne diseases. Virus dengue
berukuran 35-45 nm. Virus ini dapat terus tumbuh dan berkembang
12
yang
di
dalam
darahnya
memiliki
virus
29
dengue
berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2 hari sebelum demam
(masa inkubasi instrinsik). Bila penderita DBD digigit nyamuk penular,
maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung
nyamuk. Selanjutnya virus akan berkembangbiak dan menyebar ke
seluruh bagian tubuh nyamuk, dan juga dalam kelenjar saliva. Kira-kira
satu minggu setelah menghisap darah penderita (masa inkubasi
ekstrinsik), nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain.
Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.
Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus
13
lain.
13
Hanya
nyamuk
Aedes
12
bisa menghisap darah dengan tenang sampai kenyang pada satu individu.
Keadaan inilah yang menyebabkan penularan penyakit DBD menjadi
4
Aedes
aegypti
seperti
nyamuk
lainnya
mengalami
31
ini dapat
14
dapat
6.
lain-lain.
8. Tempat penampungan air alami, seperti : Lubang pohon, lubang
batu, pelepah daun, tempurung kelapa, kulit kerang, pangkal pohon
pisang, potongan bambu, dan lain-lain
2.2.8 Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor adalah upaya untuk menurunkan kepadatan
populasi nyamuk Aedes aegypti. Secara garis besar ada 3 cara
pengendalian vektor yaitu :
a. Pengendalian Cara Kimiawi
Pada
pengendalian
kimiawi
digunakan
insektisida
yang
digunakan
adalah
dari
golongan organoklorin,
33
adalah
BAB III
METODE SURVAILENS
3.1
Subjek Survailens
3.2.1
Populasi
Seluruh pasien di ruang rawat inap Anak RS Pertamina Bintang Amin,
Bandar Lampung pada bulan Mei 2016 - Juli 2016 yaitu sebesar 82 pasien.
3.2.2 Sampel
Seluruh pasien demam berdarah di ruang rawat inap Anak RS
Pertamina Bintang Amin, Bandar Lampung pada bulan Mei 2016 Juli
2016 yang diambil datanya dari rekam medik yang berjumlah 30 orang.
3.3
35
BAB IV
HASIL SURVAILENS
4.1 Jumlah Pasien dan Distribusi Penyakit Infeksi
30
25
20
15
Juli
Juni
10
Mei
5
0
Typhoid
DBD
GEA
Morbili
36
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1 - 5 th
6 - 10 th
11 - 15 th
Berdasarkan distribusi usia pasien DBD di ruang rawat inap Anak Rs.Bintang
Amin, Bandar lampung. Bahwa pasien yang berusia 1 5 tahun berjumlah 5
pasien, pasien yang berusia 6 10 tahun berjumlah 15 pasien, pasien yang
berusia 11 15 tahun berjumlah 10 pasien
4.3 Distribusi Pasien Demam Berdarah Menurut Jenis Kelamin
37
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Laki-laki
Perempuan
38
aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa
penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pasien rawat inap di ruang rawat inap anak sebanyak 82 Pasien. Demam
berdarah dengue merupakan penyakit terbanyak yaitu 30 pasien. Jenis
kelamin paling banyak adalah laki-laki. Usia terbanyak adalah 6 10
tahun.
2. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan
dan kematian yang disebabkan oleh penyakit demam DBD adalah dengan
pendekatan PHBS kepada masyarakat dan pemberian edukasi dan
pemahaman mengenai demam berdarah dengue
5.2 Saran
1.
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Fernando RL. Demam Thypoid. Bandung: Binapura Aksara. 2001. Hal: 12-24
2. Suharyo hadisaputro, 1989, dan Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI,
2007
3. Soedarto. Penyakit Demam Thypoid. Jakarta: Rineka cipta. 2005. Hal: 23-5
4. KEMENKES RI. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Pada Balita. 2011
5. Buchari, Lapau. Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI; 2009. Hal: 59
6. KEMENKES/SK/X/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit tidak menular
Terpadu. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2003
7. DCP2. Public health surveillance. The best weapon to avert epidemics.
Disease Control Priority Project. 2008.
www.dcp2.org/file/153/dcpp
surveillance.pdf
8. Last, JM. A dictionary of epidemiology. New York: Oxford University Press,
Inc. 2001. P : 60
9. KEMENKES/SK/VIII/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia;2003
10. Chin, James. Manual Pemberantasan Penyakit Menular Ed.17. Jakarta:
Depkes RI; 2007
11. Kasjono, Subaris H. Intisari Epidemiologi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI;
2009. Hal: 14
12. Muliawan, Surjawidjaya. Diagnosis dini demam tifoid dengan menggunakan
protein membran luar S. Typhi sebagai antigen spesifik. Jakarta: WIDI.
1999. Hal: 7-10
13. Wardani. pemariksaan salmonella typhi. 2008 [cited 2010 06 mei]; Available
from: http://mikrobia.com/2008/05/salmonella-paratyphi_1.pdf.
14. WHO, The diagnosis, treatment and prevention of typhoid fever. 2003,
Geneva: Department of Vaccines and Biologicals.
41