Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah atau Geodesi bertujuan mengukur bagian-bagian dari
permukaan bumi, kalau panjang bagian tidak melebihi kira-kira 50 km, maka pekerjaan
tersebut disebut Geodesi rendah. Pada Geodesi rendah yang dipentingkan hanya
penentuan titik-titik dari tingkat rendah, sehingga titik itu dapat dibayangkan dan
digambarkan pada suatu bidang datar yaitu peta.
1.1

Latar belakang
Praktek ilmu ukur tanah (Geodesi) kali ini Mahasiswa dituntun untuk dapat

mengetahui lebih mendetail lagi tentang pengukuran tanah dan juga penentuan poligon
yang ideal sesusai dengan kurikulum yang telah ditentukan oleh Lembaga Politeknik
Negeri Lhoksuemawe.
1.2.

Tujuan Praktek dan Manfaat Praktek


- Adapun tujuan Praktek mengukur tanah adalah :
1. Menentukan beda tinggi permukaan tanah dengan menggunakan Theodolite dan
Water Pass.
2. Membuat garis kontur berupa peta dari sebidang tanah.
3. Membuat profil pada suatu poligon untuk menetukan beda tinggi pada
permukaan tanah, diantaranya profil memanjang dan profil melintang.
4. Dapat membuat peta situasi (site plant) dengan cara menetukan sudut bangunan
yang nampak dan diterjemahkan dalam bentuk data dan dalam bentuk gambar.
- Adapun manfaat praktek ilmu ukur tanah adalah :
1. Setiap mahasiswa dapat menggunakan alat theodolit
2. Mahasiswa juga dapat menghitung jarak optis dan beda tinggi

1.3

Lokasi dan Keadaan Pada Saat Praktek


Cuaca pada saat praktek

Pada saat pelaksanaan praktek cuaca disekitar lokasi praktek sangat mendukung
(cerah), karena dengan adanya sinar matahari sangat membantu dalam pembacaan sudut
vertikal dan horizontal serta benang-benang pada teropong, dengan demikian data yang
diperoleh

akan sangat akurat sehingga pelaksanaan praktek dilapangan dapat

terselesaikan tepat pada waktunya.


Lokasi pada saat praktek
Lokasi praktek berada dilingkungan Politeknik negeri Lhoksuemawe, yang
mempunyai dataran, tanjakan (perbukitan) dan turunan yang sangat baik sehingga
Mahasiswa bisa mendapatkan ilmu yang lebih terarah dan bisa beradaptasi dengan
lingkungan untuk masa yang akan datang.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara tradisional tanah telah defenisikan sebagai ilmu dan seni menentukan letak
nisbi dari titik diatas, dan dibawah permukaan bumi, atau untuk menetapkan titiktitik
semacam itu. Tetapi pengertian yang lebih umum, pengukuran tanah dapat dianggap
sebagai disiplin yang meliputi untuk semua metode pengumpulan dan pemrosesan
informasi tentang bumi dan lingkungan fisis, sytemsystem teretris konvesional
sekarang dilengkapi dengan metode-metode pemetaan udara satelit, yang berkembang
secara bertahap melalui program-program pertahanan dan ruang angkasa.
2.1

Theodolite
Theodolit merupakan instrumen ukur tanah yang paling universal. Walaupun

kegunaan utamanya adalah untuk pengukuran atau pemasangan sudut horizontal dan
vertical dengan teliti, biasanya juga dipakai untuk beraneka ragam tugas misalnya
menentukan jarak horizontal dan vertical secara optis, memperpanjang garis lurus,
sifatnya datar memanjang orde rendah.

Suatu theodolit umumnya digolongkan menurut cara yang dipakai untuk


membaca lingkaran, kegunaanya, dan ketelitiannya. Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih maka Theodolit ini banyak
mengalami kemajuan

dan renovasi yang lebih akurat, sehingga Theodolit modern

sekarang selaian bentuknya yang lebih sederhana pembacaanya pun lebih teliti dan
cepat.
2.1.1

Bagian bagian utama Theodolite

1. Teropong bidik
Teropong bidik adalah bagian dari Theodolite yang berfungsi untuk membidik
bak ukur pada jarak / kejauhan tertentu.
2. Lingkaran - lingkaran Horizontal dan vertical
Lingkaran horizontal dan vertikal berfungsi untuk menentukan pembacaanpembacaan sudut.
3. Tabung tabung (nivo).
Untuk memungkinkan tripod ditegakkan, sekrup penegak dipasangkan antara
tripod dengan landasan theodolit. Gerakan gerakan skrup kaki membuat
gelombang nivo ke tengah atau bisa juga menyetelnya dengan manggunakan
skrup skrup pada permukaan nivo. Kepekaan nivo tabung tersebut 2 mm = 40
detik sudut.
4. landasan Theodolite.
Landasan theodolite adalah dasar alat ukur yang datar diskrupkan pada tripod
untuk menujang kaki kaki skrup penegak.
5. Tripod / Statif / kaki tiga.
Kegunaan tripod adalah untuk menunjang theodolit. Tripod bersifat teleskopik
(mempunyai kaki yang dapat diubah panjangnya sesui dengan kondisi lapangan
yang diinginkan) atau juga tripod dengan kaki yang tetap panjangnya.
2.1.2

Alat dan Perlengkapan Theodolite

1) Instrument theodolite
Untuk membaca pengukuran beda tinggi, kontur , dan lain-lainnya.

2) Tripod (kaki tiga)


Untuk meletakkan theodolite
3) Unting unting
Untuk mengukur ketegakan dan keseimbangan Alat Theodolite terhadap patok.
4) Bak ukur / rambu ukur
Untuk membaca tinggi rendahnya pengukuran tinggi permukaan tanah.
5) Meter penggulung (50 m)
Untuk

mengukuran profil baik melintang maupun memanjang sebagai

penandaan lebar pato.


6) Patok
Untuk menandakan titik titik yang akan diukur.
7) Palu 5 kg.
Untuk menancapkan patok pda permukaan tanah.
8) Alat tulis
Untuk menulis data yang akan diperoleh dilapa
2.2

Water Pass.
Instrumen (teropong) untuk survey pengukuran sifat datar menggunakan

beberapa macam lensa dalam sebuah instrumen. Sebuah instrumen yang merupakan
gabungan beberapa lensa dengan berbagai macam sinar dari target yang masuk
menerobos lensa kemata, namun dalam kontruksi yang baru, instrument terdiri dari dua
tabung yaitu:
A.

Tabung objektif dengan lensa objektif.

B.

Tabung okuler dengan lensa okuler (dapat keluar masuk tabung objektif).

2.2.1

Bagian - bagian Instrument water pass


Instrument Water pass mempunyai beberapa bagian yaitu:

1 Bagian utama untuk pendataran.


Seperti halnya pada bagian sifat datar kekar bagian ini dibuat sama terdiri atas dua
komponen yaitu:

Landasan kaki.

Peralatan untuk pengaturan.

Teropong
Sebagai suatu sifat datar ungkit, maka teropong tidak digabungkan dengan
fribracch secara kaku tetapi teropong tersebut disangga oleh suatu pancang putar
ditengah tengahnya.

Nivo tabung.
Nivo tabung utama ditempatkan diatas atau pada sisi dari teropong yang berfungsi

Sifat Datar Otomatis.


Dalam alat ukur sifat datar otomatis, garis bidik didatarkan secara otomatis (dalam
batasan tertentu) dengan memakai suatu alat kompensator optis yang tergantung
seperti suatu bandul yang dislipkan ke dalam berkas dari sinar melalui teropong.

Prinsip Dasar Dari Kompensator


Penempatan instrumen dilapangan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

Instrument diletakkan diatas suatu titik yang kan diukur beda tingginya.

Instrumen diletakkan diantara dua titik yang dicari beda tingginya dengan
membidiknya ke dua titik yang diimpitnya.

2.2.1

Instrumen diletakkan diluar titik yang dihitung beda tingginya .


Pembacaan Instrumen Water pass.
Pembacaan instrumen water pass dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a) Membidik dan membaca bak ukur.

Bidik dan arahkan teropong secara kasar pada bak ukur yang didirikan vertical
pada suatu titik (patok ) yang telah ditentukan dengan menggunakan garis bidik
yang ada dalam alat.

Bila bayangan kabur penjelas dengan mengunakan sekrup atau memutar lensa
objektif (fokus) sedangakan benang silang perjelas dengan memutar sekrup
pengatur diafragma.

Impitkan benang silang diafragma dengan sumbu bak ukur, dengan cara
mengatur sekrup diafragma dengan sekrup penggerak halus.

Lakukan pembacaan bak ukur sebagai berikut :


Misalnya

: Benang Atas

(BA)

=1,320

: Benang Bawah (BB)

= 1,210

: Benang Tengah (BT)

= 1,130

Pembacaan bak ukur selesai dan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
BA + BB = 2 BT , atau
BA BT = BT BB

Untuk mendapatkan jarak optis digunakan rumus :


S x 2m
(BA - BB) = s dan m = 100 adalah factor pengali .

b) Membaca Skala Lingkaran .

Perhatikan pembangian skala lingkaran pada instrumen tersebut

Tiap 10 derajat dibagi menjadi 10, berarti tiap bagian adalah 1 derajat

Baca skala langkaran yang ditujukkan oalek garis indeks, misalnya indeks
menujukkan pada puluhan 60 derajat dan antara 5 dan 6 disetiap bagian kecil
berarti pembacaan menjadi 65 derajat.

Harga bacaan menit dikira-kirakan sesuai letak garis indeks, misalnya garis
indeks terletak antara 5 dan 6 berarti derajat / 30 derajat

Pembacaan sekarang menjadi : 600 + 50 + 0 = 650 30 '00"

Data - data yang diperoleh berupa beda tinggi, jarak belakang, jarak muka. Data
beda tinggi diatas permukaan laut yang semua itu ditujukkan

untuk membuat profil

memanjang dan profil melintang. Profil memenjang yaitu irisan tegak lurus lapangan,
tegak lurus sumbu proyek.
2.2.2
a

Alat dan perlengkapan Water pass.


Instrumen Water pass.
Untuk membaca pengukuran beda tinggi, kontur, dan lainnya.

Tripod (kaki tiga)


untuk meletakan Water pass / Theodolite.

Unting unting.

Untuk mengukur ketegakan dan keseimbangan Alat water pass atau pun
Theodolite pada patok yang telah ada.
d

Bak ukur / rambu ukur.


Untuk membaca tinggi rendahnya permukaan tanah

Meter gulung (100 m)


untuk mengukur antara patok satu dengan lainnya.

jalon.
Untuk mengukuran profil baik melintang atau pun memanjang yaitu untuk
penandatan patok.

patok.
Untuk menendakan titik-titik yang akan diukur.

Palu 5 kg.
Untuk memukul patok kedalam permukaan tanah.

Alat tulis.
Untuk menulis data yang diperoleh dilapangan.

2.3

Polygon
Prinsip dari polygon theodolit adalah menetapkan sudut jurusan dan panjang

dari gabungan beberapa garis yang bersama sama membentuk kerangka dasar untuk
keperluan pemetaan dari sudut daerah tertentu.
Sudut jurusan dan jarak kemudian digambarkan dengan busur derajat atau
dengan system koordinat. Sudut sudut diukur dengan theodolit searah jarum jam dan
sudut jurusan dihitung darisudut yang diukur.
Jarak mendatar dari setiap gaaris dari polygon

harus diukur kemudian

dibandingkan dengan pengukuran sudut, pengukuran jarak biasanya lebih sulit dan
untuk mencapai hasil yang baik harus dilakukan pengukuran dengan teliti dan cermat
dan diberikan koreksi koreksi untuk mendapatkan jarak mendatar.

2.3.1

Bentuk - Bentuk Polygon


Polygon ini terbagi atas dua macam, yaitu :

Polygon terbuka
Polygon terbuka adalah kumpulan garis garis yang mana antara satu garis

dengan yang lainnya saling berhubungan namun tidak bertemu antara titik pertama
dengan titik yang terakhir. Jarak dari setiap garis dan sudut dari setiap titik diukur.
Pada polygon ini kesalahan dalam pengukurtan sudut maupun jarak tidak dapat
dikontrol (diketahui). kontrol pada polygon ini dapat dilakukan dengan melakukan
pengukuran ulang untuk keseluruhan polygon atau melakukan pengukuran secara arah
berlawanan.

Polygon tertutup

Pada polygon ini titik awal dan titik akhir merupkan suatu titik yang sama.
Panjang dari garis-garis dan sudut harus diukur, sudut-sudut yang diukur dinyatakan
dengan garis tebal adalah sudut luar dari polygon. Pengukuran dilakukan searah jarum
jam. Dalam hal ini kita dapat melakukan kontrol dari pengukuran karena jumlah dari
sudut luar dari segi banyak haruis sama dengan (2n + 4) x 90 0 dimana n adalah jumlah
titik.

2.4 Profil.
Pengukuran profil adalah pengukuran ketinggian tanah secara mandetail untuk
mengetahui beda tinggi tanah, pada pengukuran ini akan kita dapatkan ketinggian tanah
secara jelas yang kemudian dapat digambarkan beda tinggi tanah yang diukur dari
ketinggian laut, pada pengukuran ini kita dapat melihat letak perbukitan dam turunan
secara jelas sesuai dengan bentuk aslinya. Penguikuran profil juga bertujuan uantuk
mengetahui dimana tanah yang harus dipotong dan diman bagian tanah yang harus
ditimbun yang berguna untuk mendapatkan permukaan tanah yang datar yang kemudian
akan dibangun sebuah kontruksi bangunan.
2.4.1

Bentuk Profil
1

Profil memanjang.

Profil memanjang bertujuan untuk mengetahui beda tinggi permukaan tanah


dalam arah memanjang pada polygon
2

Profil melintang
Profil melintang untuk mengetahui beda tinggi permukaan tanah dalam arah
melintang

Pada kedua profil ini mempunyai tujuan yang bersamaan, yaitu untuk
mengetahui tinggi rendahnya permukaan tanah pada suatu polygon yang diukur dari
permukaan laut. Pembuatan profil profil sangat diperlukan dalam penkerjaan teknik
sipil. Semua proyek sipil yang vital diperlukan data yang akurat mengetahui keadaan
tanah dari lokasi lokasi tersebut, oleh karena itu perlu diadakan pengukuran keadaan
tanah untuk mengetahui dan mendapatkan data data tersebut instrument digunakan
untuk keadaan lapangan. Intrumen terlebih dahulu harus diperiksa kelengkapannya
sehingga data yang diperoleh tidak menyimpang.
Dengan mempelajari dan melakukan praktek pengukuran tanah (surveying), kita
dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang tersebut. Pengukuran tanah
merupakan hal yang penting dalam menentukan posisi tanah, pada pengukuran tentunya
banyak masalah baru yang harus dipelajari dan juga diperhatikan, kesalahan kesalahan
dalam pengukuran jarak adalah cara dasar yang

paling

banyak dilakukan dalam

pengukuran yang pada dasarnya mnitikberatkan pada pengukuran panjang dan alat-alat
yang digunakan menurut ketelitian dalam mengunakannya sehingga memberi hasil yang
pasti dan jelas, karena pengukuran yang baik adalah pengukuran yang nilai
kesalahannya kecil.
2.5 Site Plant
Pengukuran site plant adalah pengukuran titik titik sudut bangunan yang telah
dibangun sebelumnya disekitar lokasi polygon, pengukuran site plant bertujuan untuk
mengetahui jarak, sudut dan ketingian bangunan yang diukur dari permukaan laut.
Perhitungan site plant dimulai dari titik Bantu yang telah ditentukan sebelumnya,
kemudian dibidik ke sudut-sudut bangunan yang telah ada.
BAB III
PRAKTEK LAPANGAN

3.1

Membuat garis lurus di lapangan

3.1.1

Alat yang digunakan


1. jalon
2. meteran gulung 100m
3. cat
4. kwas
5. patok
6. jalon
7. hand table
8. alat tulis
9. palu
10. paku payung
11. meteran 2m
12. unting unting

3.1.2

Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktek
2. Tempatkan alat pada tempatnya
3. Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan
4. Patuhilah segala perintah instruktur

3.1.3

Langkah kerja :
1. tempatkan / tancap jalon pada 2 titik terjauh
2. tempatkan / tancap jalon antara A dan B yaitu C
3. tempatkan / tancap jalon D dan E antara AC dan CB yaitu D dan E
4. tempatkan / tancap lagi jalon F,G,H dan E
5. kemudian cabut semua jalon setelah diberi tanda

3.2

Mengukur beda tinggi

3.2.1

Alat yang di gunakan


1. bak ukur
2. instrument waterpas

10

3. statif
4. payung
5. helm
6. cat
7. jalon
8. paku payung
9. palu
10. unting unting
11. meteran 2m
12. meteran gulung 100m
13. hand table, dan alat tulis
3.2.2

Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktek
2. Tempatkan alat pada tempatnya
3. Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan
4. Patuhilah segala perintah instruktur

3.2.3

Langkah kerja
1. Tempatkan alat pada satu titik pada job I, miksalnya pada (A) dan stel alat
tersebut sampai bisa digunakan
2. tempatkan bak ukur pada titik FF arahkan lensa dan baca BA(atas), BT
(tengah), dan BB (bawah)
3. alat tetap, pindahkan bak ukur ke titik D baca BA, BT, dan BB
4. dan seterusnya

3.3.

Pengukuran titik-titik poligon

3.3.1

Peralatan :
1. instrument theodolit
2. statif / kaki tiga
3. bak ukur
4. meteran 4 5 m

11

5. metaran 40 50 m
6. payung
7. kayu patok cat
8. kuas
9. palu
10. paku
11. nivo kotak
3.3.2

Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktek
2. Tempatkan alat pada tempatnya
3. Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan
4. Patuhilah segala perintah instruktur

3.3.3. langkah kerja


1. tentukan titik-titik poligon sebanyak 9 titik
2. sket gambarnya
3. ukur jarak antara titik poligon
4. tempatkan alat pada titik 1 stel alat sampai bisa digunakan, ukur tinggi alat
dan tinggi patok
5. arahkan teropong / lensa objek ke arah utara magnetik bumi, catat BA, BT
dan BB
6. putar alat searah jarum jam ke titik 2
7. putar alat searah jarum jam ke titik 9
3.4.

Pengukuran titik-titik profil

3.4.1

Peralatan
1.

instrument theodolit

2.

statif / kaki tiga

3.

bak ukur

4.

meteran 4 5 m

5.

metaran 40 50 m

12

6.

payung

7.

kayu patok

8.

cat

9.

kuas

10.

palu

11.

paku

12.

nivo kotak

13.

jalon

3.4.2. Keselamatan kerja


1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktek
2. Tempatkan alat pada tempatnya
3. Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan
4. Patuhilah segala perintah instruktur
3.4.3. Langkah kerja
1. tempatkan istrument pada titik 1, stel alat sampai bisa digunakan, ukur tinggi
alat dan tinggi patok
2. arahkan lensa objek searah jarum jam ke titik 2, baca BA, BT, BB, H dan V
3. putar teropong searah jarum jam arahkan ke titik profil yang telah
direncanakan (a1, b1, c1, d1, e1,f1 dan g1)
4. ambil pada a1 tempatkan bak ukur lalu baca BA, BT, BB, H dan V
catatan: a1 = H tetap ukur jarak 1 ke a1
5. dan seterusnya sampai d1
6. putar teropong searah jarum jam sebesar 180 atau putar arah vertikal
arahkan ke titik e1, baca BA, BT, BB, H dan V
catatan : e1 sampai g1 = bacaan H e1 g1 = H (e1-g1) + 180 H a1
7. lakukan hingga titik 9
3. 5

pengukuran site plant

3.5.1

peralatan:

13

1. instrument theodolit
2. statif / kaki tiga
3. bak ukur
4. meteran 4 5 m
5.

metaran 40 50 m

6. payung
7. kayu patok cat
8. kuas
9. palu
10. paku
11. nivo kotak
12. jalon
3.5 .2 keselamatan kerja
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktek
2. Tempatkan alat pada tempatnya
3. Jangan bersenda gurau pada saat melakukan pekerjaan
4. Patuhilah segala perintah instruktur
3.5.3

Langkah kerja
1. tempatkan alat pada titik 1, ukur tinggi alat dan tinggi patok, arahkan lensa
objek searah jarum jam ke titik 2 baca BA, BT, BB, H dan V, arahkan lensa
objek searah jarum jam ke titik objek (Bench mark) lalu baca BA, BT, BB,
H dan V
2. lakukan seperti langkah pertama pada titik 2 sampai 9
catatan :gunakan titik bantu jika sudut bangunan tidak tampak pada titik
poligon ( 1 9 )
BAB IV
PENUTUP

4.1.

Kesimpulan

14

Setelah melakukan praktek, mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang digunakan


dalam ilmu ukur tanah dan sudah dapat mempergunakan sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya masing masing dan dapat :
1. Membuat garis lurus di lapangan
2. Mengukur beda tinggi
3. Pengukuran titik titik poligon
4. Pengukuran titik profil
5. Pengukuran site plant
Saran
Harapan kami dengan adanya praktikum ilmu ukur tanah ini para mahasiswa
sudah dapat mengunakan alat alat pada waktu mempratekkannya dilapangan sesuai
dengan kondisi dan situasi lapangan yang diinginkan.

15

16

DAFTAR PUSTAKA
1. Ir Tedjo Mulyono, Ir M . Muhklisin, Drs Setio Utomo 1996, petujuk pratikum
ukur tanah 1, pusat pengembangan pendidikan Politeknik Direktorat Jendral
Tinggi Departemen Pendidikan dan kebudayaan Bandung.
2. Ir Iman Subarkah, 1984, Vedemakum Lengkap, Teknik Sipil, Idean Darma,
Jakarta.
3. Jemes. R . Wishing, B.S. Roy H Wishing, B. I.E, 1995 Pengantar Pemetaan,
Erlangga Jakarta.

17

4. Muhammad Ichsan, 1991,

Surverying Ilmu Ukur Tanah, Lhoksuemawe,

Politeknik Negeri Lhoksuemawe.


5. Russell C. Brinker, Paul R. Wolf, Djoko Walijatum, Dasar Dasar Pengukuran
Tanah (surveying), edisi ketujuh Jilid .I.
6. R H. Dugdalc, B. Sc.(Eng), M.Sc..C.Eng. M. I. C. E., AMBIM, A.C. G.I Head of
department of Construction dan surveying. Erith College technolog

LEMBARAN ASISTENSI
Judul laporan

: Laporan Ukur Tanah

Kelompok

: I ( Satu )

Kelas

: DIV

Jurusan

: Teknik sipil

Tanggal

Uraian

18

Paraf

Lhokseumawe 22 agustus 2005


Pembimbing
Ir. Sulaiman AR
Nip: 131 912 551

LEMBARAN ASISTENSI
Judul laporan

: Pengujian tanah

Kelompok

: III ( Tiga )

Kelas

: A-2

Jurusan

: Teknik sipil

Tanggal

Uraian

19

Paraf

DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBARAN ASISTENSI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTARISI.............................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN ...............................................................................1
BAB IIPEKERJAAN LAPANGAN...............................................................3
BABA III DASAR TEORI DAN EVALUASI ...................................................6

20

Pengujian kadar air.................................................................... 6


3.2Pengujian Beras Jenis Tanah ......................................................8
3.3Pengujian Berat isi ....................................................................10
3.4Pengujian Analisa saringan ...................................................... 12
3.5Pengujian Analisa Hidrometer .............. ...................................14
3.6Pengujian Batas cair...................................................................16
3.7Pengujian Batas plastis ............................................................ 18
3.8Pengujian kuat geser ................................................................ 20
3.9Pengujian CBR ........................................................................ 22
3.10Pengujian kuat tekan Bebas ..................................................... 25
3.11Pengujian pemadatan .............................................................. 27
3.12Pengujian Konsolidasi............................................................. .30
3.13Pengujian SAND CONE.......................................................... 33
BAB IVDATA DAN PERHITUNGAN
Data dan perhitungan Kadar air ................................... 36
Data dan perhitungan Berat jenis tanah .......................37
Data dan perhitungan Berat isi .....................................38
Data dan perhitungan Analisa saringan ........................39

BAB V

4.1

Data dan perhitungan Analisa hidrometer ................... 40

4.2

Data dan perhitungan Batas cair .................................. 41

4.3

Data dan perhitungan Batas plastis .............................. 42

4.4

Data dan perhitungan Kuat geser ................................. 43

4.5

Data dan perhitungan CBR .......................................... 45

4.6

Data dan perhitungan Kuat tekan Bebas ...................... 46

4.7

Data dan perhitungan Pemadatan ................................. 48

4.8

Data dan perhitungan Konsolidasi................................ 49

4.9

Data dan perhitungan SAND CONE............................ 50

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan ...................................................................52

5.2

Saran ............................................................................ 52

DAFTAR PUSTAKA..

21

LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai