Anda di halaman 1dari 4

Tugas Rangkuman

Nama : Wahyu Denis


Kurniawan
NIM : 41216110035

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Manusia dan Ketuhanan

Firman Allah dalam Al-qur`an tentang Manusia dan Ketuhanan :




"Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi
tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa
dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada
Kami-lah kembalimu, lalu Kami khabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS.
Yunus, 10:23)
Hakekat manusia membutuhkan sosok Tuhan dalam kehidupannya. Walaupun segala
kebutuhan dan kenikmatan dunia telah diperoleh oleh manusia, pada hakikatnya manusia tetap
membutuhkan Tuhan untuk memenuhi sisi spiritualitasnya. Manusia hanya akan menemukan
kehampaan jika menjalani kehidupan tanpa mempercayai adanya Tuhan Sang Pencipta alam
semesta.
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan (Teori Evolusionisme) :

Dinamisme
Animisme
Politeisme
Hanoteisme
Monoteisme

Istilah Tuhan dalam Al-Quran berasal dari kata Illaahun yang artinya Setiap penggerak
dikagumi dan dipatuhi oleh manusia.

Iman
Dalam hadist Ibnu Majah Atthabrani , iman adalah keyakinan dalam hati,

diikrarkan dlm lisan , diwujudkan dengan amal perbuatan.


Wujud Iman
Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu ,
melainkan mendorong untuk mengucapkan & melakukan

sesuatu keyakinannya
Proses Pembentukan Iman
Pembentukan iman diawali dari perkenalan dan proses pembiasaan untuk

mengenal dan melaksanakan ajaran allah swt penting sejak usia dini.
Tanda Orang Beriman
Jika disebut nama Allah,hatinya akan bergetar dan berusaha ilmu Allah
tidak lepas dari syaraf memorinya (al-anfal: 2)
Senantiasa tawakal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah.
(Ali Imran: 120, Al maidah: 12, al-anfal: 2, at-taubah: 52,

Ibrahim: 11)

Implementasi Iman
a. Pemantapan Iman
Masa depan ditentukan oleh umat yang memiliki kekuatan iman yang dominan.
Di bidang pemikiran (aqliyah) dan pembaruan (inovator) perlu di bentuk di era
pembangunan. | Keunggulan ini diiringi dengan kemampuan penswadayaan
kesempatan-kesempatan. Pentingnya penumbuhan generasai pelopor menjadi
relevansi tuntunan agama dalam menatap kehidupan

b. Melemahnya Jati Diri


-Isolasi diri karena tidak berkemampuan menguasai bahasa dunia (politik,
ekonomi, sosial, budaya, iptek), berujung dengan hilangnya percaya diri. Kondisi
ini akan menjauhkan peran serta di era-kesejagatan (globalisasi) dan akhirnya
membuka peluang menjadi anak jajahan di negeri sendiri.

-Melibatkan generasi muda secara aktif menguatkan jalinan hubungan timbal


balik antara masyarakat serumpun di desa dalam tata kehidupan sehari-hari.
-Aktivitas ini mendorong lahirnya generasi penyumbang yang bertanggung jawab,
di samping antisipasi lahirnya generasi lemah.
c. Arus Globalisasi
-Globalisasi dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau proses menjadikan
sesuatu \mendunia (universal). Era globalisasi adalah era perubahan cepat. Dunia
akan transparan, seakan sempit serasa tanpa batas.
-Globalosasi menyisakan banyak tantangan (sosial, budaya, ekonomi, politik,
tatanan, sistim, perebutan kesempatan menyangkut banyak aspek kehidupan
kemanusiaan).
-Setiap Muslim arif dalam menangkap setiap pergeseran dan tanda-tanda
perubahan
-Paradigma tauhid, laa ilaaha illa Allah, mencetak manusia menjadi abid, hamba
yang mengabdi kepada Allah dalam arti luas, berkemampuan melaksanakan
ajaran syari mengikuti perintah Allah dan sunnah rasul Allah.
-Apabila akidah tauhid telah holang, dapat dipastikan akan lahir perilaku fatalistis
hanya menyerah kepada nasib sambil bersikap apatis dan pesimis. Sikap negatif
ini adalah virus berbahaya bagi individu pelopor penggerak pembangunan.
Problematika, Tantangan dan Resiko dalam Kehidupan Modern
-

Taqwa adalah bagian dari sikap bertakwa seseorang.


Taqwa dalam kehidupan beragama membuktikan bahwa taqwa adalah hasil utama yang di

harapkan dari tujuan hidup manusia (ibadah).


Signifikasi taqwa bagi umat islam diantaranya adalah sebagai pembeda dari umat yang lainnya

termaksut jin dan hewan karna taqwa adalah refleksi imam seorang muslim.
Arti kata imam itu sendiri secara sederhana adalah percaya, maka taqwa adalah satu satunya

sikap pembeda antara manusia dan mahluk lainnya .


Orang yang menggunakan agamanya sebagai identitas pelengkap dalam kehidupan sosialnya ,

maka orang semacam ini tidak sama dengan binatang melainkan lebih rendah dari binatang.
Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam di setiap hati seorang muslim, yang aplikasinya

berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan social.


Yang jadi permasalahannya skrang adalah umat islam berada dalam kehiduoan moderen yang
serba mudah , serba bias bahkan cenderung serba boleh. Setiap detik dalam kehidupa islam selalu
berhadapan dengan hal hal yang di larang agama.

Karana arti taqwa itu sendiri seperti yang di katakana imam jalaluddin Al-Mahally dalam
tafsirnya bahwa arti taqwa adalah imtitsalu awamrillahi wajtinabinnawahih menjalankan
segala perintah alah dan menjahui segala larangannya.

Beberapa Problem yang Sering Dihadapi dalam Kehidupan Sehari - hari


Problem Ekonomi
Problem Moral
Problem Agama
Problem Keilmuan
Akibat pengaruh modernisasi dan globalisasi banyak manusia khususnya umat islam
yang lupa bahwa sesungguhnya ia diciptakan bukanlah sekedar ada, namun ada tujuan mulia
yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Sehingga tidak mengherankan ketika batas batas
moral, etika dan nilai nilai tradisional juga terlampaui.
Modernisasi bagi umat islam tidak perlu diributkan, diterima ataupun ditolak, namun
yang paling penting dari semua adalah seberapa besar peran islam dalam menata umat manusia
menuju tatanan dunia baru yang lebih maju dan beradab.
Modern bagi umat islam adalah modern dari segi pemikiran, tingkah laku, pergaulan,
ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi,sosial budaya, politik dan keamanan yang dijiwai
akhlakul karimah, dan disertai terwujudnya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dalam
naungan ridho Allah SWT.
Peranan Iman dalam Menjawab Problema dan Tantangan Kehidupan Modern
Iman melenyapkan sikap materialitis
Iman menanamkan semangat berani
Iman menanamkam sikap evaluasi diri
Iman memberikan ketentraman jiwa
Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah)
Iman melahirkan sifat komitmen
Iman memberikan keberuntungan
Iman mencegah penyakit

Anda mungkin juga menyukai