Anda di halaman 1dari 6

1.

JUDUL
2. TUJUAN

: Mikroba KontaminanS
: Untuk mengetahui total koloni mikroba kontaminan
pada olahan daging yang telah dibusukkan
:

3. PRINSIP TEORI

Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme

sehingga

masing-masing

jenisnya

menjadi

terpisah-pisah.

Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar


memungkinkannya

tumbuh

dengan

agak

berjauhan

dari

sesamanya,

juga

memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa


sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada
medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrient (NA) dengan
metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel mikroorganisme akan terpisah
sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba individu memperbanyak diri secara
cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan
dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni
merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Pelczar, 2007).
Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu, cara
pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran,
cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan. Masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan (Dwidjoseputro, 1990).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur, I. dan Asnani, 2007).
Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobiologis, antara lain
digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural
morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu
spesies (Dwidjoseputro, 2005).
Menurut Hadioetomo (1993), ada dua metode yang dilakukan untuk memperoleh
biakan murni yaitu :
1. Metode cawan gores

Metode ini mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu.
Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
2. Metode cawan tuang
Cara

lain

untuk

memperoleh

koloni

murni

dari populasi

campuran

mikroorganisme adalah dengan mengencerkan spesimen dalam medium agar yang


telah dicairkan dan didinginkan ( 50 oC ) yang kemudian dicawankan. Karena
konsentrasi sel-sel mikroba di dalam spesimen pada umunya tidak diketahui
sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurangkurangnya satu di antara cawan tersebut mengandung koloni terpisah di atas
permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini memboroskan bahan dan waktu namun
tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.
Media adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh yang
disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Media kultur berasarkan konsistensinya
dibedakan atas tiga macam, yaitu media cair, media semi padat, dan media padat.
Total Plate Count (TPC) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam bahan pangan. Metode hitungan cawan (TPC)
merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam analisa, karena koloni dapat
dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Untuk menghitung
total bakteri dengan metode cawan digunakan Nutrient Agar (NA).
Tahap tahap utama dalam analisa TPC meliputi pembuatan media,
pengenceran dan penanaman bakteri. Dalam pembuatan media ini, media biakan
diperlukan untuk tumbuhnya bakteri yang ditanam. Sehingga media biakan yang baik
harus dapat menyediakan nutrisi, tempat inkubasi, dan terpenuhinya kebutuhan
oksigen yang diperlukan oleh mikroba.Pengenceran biasanya menggunakan larutan
berupa larutan fosfat buffer, larutan garam fisiologis 0,9 % atau larutan ringer.
Dengan pengenceran dapat mengurangi kepadatan bakteri yang ditanam. Secara
umum, metode penanaman dapat dibedakan atas dua macam yaitu metode tuang
(pour plate) dan metode sebar (spread plate).

Setelah mikroba ditumbuhkan pada media agar tabung maupun cawan dan
estelah inkubasi akan terlihat pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam bentuk,
ukuran, sifat, dan berbagai ciri khas yang lain. Ciri-ciri ini akan mengarahkan ke
sifat-sifat mikroba tersebut pada media pertumbuhan, sehingga pengamatan
morfologi ini sangat penting untuk diperhatikan (Ratna,1990).
Bakteri yang memiliki flagella sering kali membentuk koloni yang menyebar
terutama jika menggunakan lempengan agar basah, untuk mencegah menyebarnya
koloni maka harus digunakan agar benar-benar kering (Djida, N., 2000).
4. BAHAN DAN ALAT :
Bahan

Alat

Rolled daging 10 gr
NA
Aquades
:
Porcelain
Tabung reaksi
Allumunium foil
Plastik wrap
Gelas piala
Pipet tetes
Bunsen
Batang pengaduk
Erlenmeyer
Cawan petri

5. PROSEDUR KERJA :
1. Daging olahan yang telah dibusukkan digerus dan ditumbuk sebanyak 10 gr
2. Siapkan erlenmeyer 100 mL
3. Tambahkan 90mL garam fisiologis ke dalam erlenmeyer
4. Masukan 1mL ke dalam tabung reaksi yang berisi garam fisiologis dan lakukan
hingga pengenceran 10-9

10 gr daging + 90mL garam fisiologis

10-2

10-3

10-4 hingga 10-9

bahan + NA

5. Simpan pada suhu ruang selama 48 jam dan amati serta hitunglah jumlah
koloninya.
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Petridis

Jumlah Koloni

h
1
2
3

TBUD
TBUD
TBUD

Hasil pengujian laboratorium terhadap daging dan hasil olahannya sangat


tergantung pada rencana dan teknik pengambilan, penanganan (pengiriman,
penyimpanan) serta persiapan contoh (sample). Daging dikategorikan sebagai bahan
makanan yang mudah rusak (perishable food) karena daging mengandung zat gizi
yang baik, memiliki pH dan aktivitas air yang sangat menunjang pertumbuhan
mikroorganisme. Dengan kata lain, daging merupakan media yang baik untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu, daging dikategorikan juga sebagai bahan
makanan yang berpotensi berbahaya (potentially hazardous food), artinya daging
dapat menjadi media pembawa mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan
kesehatan konsumen (Lukman, 2010).
Pada praktikum ini, setelahdaging olahan yang dibusukkan di gerus 10 gr dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 90 mL garam fisiologis kemudian
dilakukan pengenceran hingga 10-9 dan dituangkan pada 3 petridish masing-masing 1
mL serta ditambah dengan media NA kemudian disimpan pada suhu ruang selama 48
jam dihasilkan jumlah koloni bakteri pada masing-masing petridish TBUD.

7. KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Dapat disimpulkan pada praktikum kali ini terjadi kegagalan karena total
koloni bakteri setiap petridish adalah TBUD.
SARAN
Untuk mengurangi terjadinya kegagalan seharusnya praktikan saat melakukan
praktikum harus lebih aseptis dan saat sterilisasi haruslah dilakukan sebagaimana
semestinya.
8. DAFTAR PUSTAKA
Pelczar. 1986 .Dasar-DasarMikrobiologi. Jakarta : UI Press
Dwidjoseputro.1990 .dasar-dasar microbiologi. Djambatan: Malang
Hadieoetomo, 2010. Media. http://belajarmikro.co.cc/ Diakses pada tanggal 22
November 2010, pukul 14.00 WIB
Ratna,2010. Membuat media pertumbuhan mikroba. http://mikrobiologiku.co.cc/
Diakses pada tanggal 22 November 2010, pukul 10.00 WIB.

9. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai