Chapter II - 4
Chapter II - 4
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batu Saluran Kemih
2.1.1 Definisi
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa keras
seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih
atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah (kandung kemih dan uretra), yang
dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan infeksi. Batu
ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung
kemih (batu kandung kemih). Batu ini terbentuk dari pengendapan garam kalsium,
magnesium, asam urat, atau sistein.
18
BSK dapat berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah anggur.
Batu yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan biasanya dapat
keluar bersama dengan urine ketika berkemih. Batu yang berada di saluran
kemih atas (ginjal dan ureter) menimbulkan kolik dan jika batu berada di saluran
kemih bagian bawah (kandung kemih dan uretra) dapat menghambat buang air kecil.
Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis dapat
menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat di daerah
antara tulang rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut juga daerah
kemaluan dan paha sebelah dalam). Hal ini disebabkan karena adanya respon
ureter terhadap batu tersebut, dimana ureter akan berkontraksi yang dapat
menimbulkan rasa nyeri kram yang hebat.
19
oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Sistem kemih
terdiri atas saluran kemih atas (sepasang ginjal dan ureter), dan saluran kemih bawah
21
Gambar sistem saluran kemih pada manusia dapat dilihat pada gambar
berikut:
Sumber: www.detikhealth.com
Dalam
keadaan
normal,
manusia
memiliki
ginjal. Ginjal
merupakan organ yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya
sekitar 12,5 cm dan tebalnya sekitar 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan
tangan).
23
20
Setiap ginjal memiliki ureter, yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis
(bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung
kemih.
23
21
limbah metabolik, menyaring kelebihan natrium dan air dari darah, membantu
mengatur tekanan darah, pengaturan vitamin D dan Kalsium.
18
air,
cairan
intraseluler,
dan
keseimbangan
Gangguan fungsi ginjal akibat BSK pada dasarnya akibat obstruksi dan
infeksi sekunder. Obstruksi menyebabkan perubahan struktur dan fungsi pada
traktus urinearius dan dapat berakibat disfungsi atau insufisiensi ginjal akibat
kerusakan dari paremkim ginjal.
18
Berikut ini adalah gambar anatomi ginjal normal dan ginjal dengan BSK :
20
Saluran ini menyempit di tiga tempat yaitu di titik asal ureter pada
18
Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar berupa jaringan ikat (jaringan
fibrosa), lapisan tengah terdiri dari lapisan otot polos, lapisan sebelah dalam
merupakan lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke
dalam kandung kemih (vesica urinearia).
20
Setiap ureter akan masuk ke dalam kandung kemih melalui suatu sfingter.
Sfingter adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang dapat membuka dan
menutup
sehingga dapat mengatur kapan air kemih bisa lewat menuju ke dalam
kandung kemih. Air kemih yang secara teratur tersebut mengalir dari ureter akan di
tampung dan terkumpul di dalam kandung kemih.
18
23
22
sedang menampung jumlah air kemih yang secara teratur bertambah. Apabila
kandung kemih telah penuh, maka akan dikirim sinyal ke otak dan menyampaikan
pesan untuk berkemih. Selama berkemih, sfingter lainnya yang terletak diantara
kandung kemih dan uretra akan membuka dan akan diteruskan keluar melalui uretra.
Pada saat itu, secara bersamaan dinding kandung kemih berkontrasksi yang
menyebabkan terjadinya tekanan sehingga dapat membantu mendorong air kemih
keluar menuju uretra.
18
b. Uretra
Saluran kemih (uretra) merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra berjalan
berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa
yang menembus tulang pubis ke bagian penis panjangnya 20 cm. Uretra pada lakilaki terdiri dari uretra prostatika, uretra membranosa, dan uretra kavernosa. Uretra
prostatika merupakan saluran terlebar dengan panjang 3 cm, dengan bentuk seperti
kumparan yang bagian tengahnya lebih luas dan makin ke bawah makin dangkal
kemudian bergabung dengan uretra membranosa. Uretra membranosa merupakan
saluran yang paling pendek dan paling dangkal. Uretra kavernosa merupakan
saluran terpanjang dari uretra dengan panjang kira-kira 15 cm.
20
Pada wanita, uretra terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya 3-4 cm. Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas
vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
Uretra wanita jauh lebih pendek daripada uretra laki-laki.
20
2,24,25
dasar
terpenting
dan
merupakan
syarat
terjadinya
maka
terjadi
supersaturasi
sehingga
menimbulkan
kemih
terdapat
protein
yang
berasal dari
terdapat
bahan
yang
sering
terdapat
dalam
proses
penghambat terjadinya batu yaitu asam sitrat, nefrokalsin, dan tammahorsefall glikoprotein sedangkan yang jarang terdapat adalah gliko-samin
glikans dan uropontin.
Pada inhibitor anorganik terdapat bahan pirofosfat dan Zinc. Inhibitor
yang paling kuat adalah sitrat, karena sitrat akan bereaksi dengan kalsium
membentuk kalsium sitrat yang dapat larut dalam air. Inhibitor mencegah
terbentuknya kristal kalsium oksalat dan mencegah perlengketan kristal
kalsium oksalat pada membaran tubulus. Sitrat terdapat pada hampir
semua buah-buahan tetapi kadar tertinggi pada jeruk. Hal tersebut yang
dapat menjelaskan mengapa pada sebagian individu terjadi pembentukan
BSK, sedangkan pada individu lain tidak, meskipun sama-sama terjadi
supersanturasi.
a.4 Teori Epitaksi
Pada teori ini dikatakan bahwa kristal dapat menempel pada
kristal lain yang berbeda sehingga akan cepat membesar dan menjadi batu
campuran. Keadaan ini disebut nukleasi heterogen dan merupakan kasus
yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalat yang menempel
pada kristal asam urat yang ada.
2,18,20
Pada penderita BSK sering didapat penyakit hipertensi dan kadar kolesterol
darah yang tinggi, maka Stoller mengajukan teori vaskuler untuk terjadinya
BSK, yaitu :
b.1 Hipertensi
Pada penderita hipertensi 83% mempunyai perkapuran ginjal
sedangkan pada orang yang tidak hipertensi yang mempunyai perkapuran
ginjal sebanyak 52%. Hal ini disebabkan aliran darah pada papilla ginjal
berbelok 180 dan aliran darah berubah dari aliran lamine r menjadi
turbulensi. Pada penderita hipertensi aliran turbelen tersebut berakibat
terjadinya pengendapan ion-ion kalsium papilla (Ranalls plaque) disebut
juga perkapuran ginjal yang dapat berubah menjadi batu.
b.2 Kolesterol
Adanya kadar kolesterol yang tinggi dalam darah akan disekresi
melalui glomerulus ginjal dan tercampur didalam air kemih. Adanya
butiran kolesterol tersebut akan merangsang agregasi dengan kristal
kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga terbentuk batu yang
bermanifestasi klinis (teori epitaksi).
Menurut Hardjoeno (2006), diduga dua proses yang terlibat dalam BSK
yakni supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun
batu terdapat dalam jumlah yang besar dalam urine, yaitu ketika volume urine dan
kimia urine yang menekan pembentukan menurun. Pada proses nukleasi, natrium
hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium
dan oksalat
kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini
dinamakan nukleasi heterogen. Analisis batu yang memadai akan membantu
memahami mekanisme patogenesis BSK dan merupakan tahap awal dalam penilaian
dan awal terapi pada penderita BSK.
12
a. Batu kalsium
3,26
Kalsium adalah jenis batu yang paling banyak menyebabkan BSK yaitu
sekitar 70%-80% dari seluruh kasus BSK. Batu
ini kadang-kadang di
jumpai dalam bentuk murni atau juga bisa dalam bentuk campuran, misalnya
dengan batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat atau campuran dari kedua
unsur tersebut. Terbentuknya batu tersebut diperkirakan terkait dengan kadar
kalsium yang tinggi di dalam urine atau darah dan akibat dari dehidrasi. Batu
kalsium terdiri dari dua tipe yang berbeda, yaitu:
a.1 Whewellite (monohidrat) yaitu , batu berbentuk padat, warna cokat/
hitam dengan konsentrasi asam oksalat yang tinggi pada air kemih.
a.2 Kombinasi kalsium dan magnesium menjadi weddllite (dehidrat)
yaitu batu berwarna kuning, mudah hancur daripada whewellite.
26,3
kurang
5-10%
Pasien biasanya berusia > 60 tahun. Batu asam urat dibentuk hanya oleh asam
urat. Kegemukan, peminum alkohol, dan diet tinggi protein mempunyai peluang
lebih besar
meningkatkan ekskresi asam urat sehingga pH air kemih menjadi rendah. Ukuran
batu asam urat bervariasi
besar
sehingga membentuk staghorn (tanduk rusa). Batu asam urat ini adalah tipe batu
yang dapat dipecah dengan obat-obatan. Sebanyak 90% akan berhasil dengan
terapi kemolisis.
3,18,26
Batu struvit disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya batu ini
disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini
adalah golongan kuman pemecah urea atau urea splitter yang dapat
menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui
hidrolisis urea menjadi amoniak. Kuman yang termasuk pemecah urea di
antaranya adalah : Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas,
dan Staphiloccocus. Ditemukan sekitar 15-20% pada penderita BSK
Batu struvit lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Infeksi
saluran kemih terjadi karena tingginya konsentrasi ammonium dan pH air
kemih >7. Pada batu struvit volume air kemih yang banyak sangat penting untuk
membilas bakteri dan menurunkan supersaturasi dari fosfat.
d. Batu Sistin
18,26
Batu Sistin terjadi pada saat kehamilan, disebabkan karena gangguan ginjal.
Merupakan batu yang paling jarang dijumpai dengan frekuensi kejadian 1-2%.
Reabsorbsi asam amino, sistin, arginin, lysin dan ornithine berkurang,
pembentukan batu terjadi saat bayi. Disebabkan faktor keturunan dan pH urine
yang asam. Selain karena urine yang sangat jenuh, pembentukan batu dapat juga
terjadi pada individu yang memiliki riwayat batu sebelumnya atau pada individu
yang statis karena imobilitas. Memerlukan pengobatan seumur hidup, diet
mungkin menyebabkan pembentukan batu, pengenceran air kemih yang rendah
dan asupan protein hewani yang tinggi menaikkan ekskresi sistin dalam air
kemih.
jenis kelamin laki-laki 4,6 per-100.000 populasi sedangkan pada perempuan 0,7
per100.000 populasi.
Analisis jenis batu berdasarkan jenis kelamin di Amerika Serikat pada tahun
2005, jenis kelamin laki-laki dengan batu kalsium 75%, batu asam urat 23,1%, batu
struvit 5%, dan batu cysteine 0,5%, sedangkan pada perempuan jenis batu
kalsium
86,2%, batu asam urat 11,3%, batu struvit 1,3%, dan batu cysteine 1,3%.
Analisis jenis batu berdasarkan jenis kelamin di Australia Selatan pada tahun 2005
yaitu pada jenis kelamin laki-laki jenis batu kalsium oksalat 73%, batu asam
urat 79%, sedangkan pada perempuan jenis batu struvit 58%. Analisis jenis batu
berdasarkan kelompok umur, jenis batu kalsium oksalat 50-60 tahun, batu asam
urat 60-65 tahun
dan batu struvit 20-55 tahun.
12
Di RSUP
Sanglah Denpasar pada tahun 2007 jumlah pasien rawat inap BSK 113 orang,
berdasarkan kelompok umur proporsi tertinggi adalah kelompok umur 46-60 tahun
39,8%, berdasarkan jenis kelamin proporsi tertinggi adalah jenis kelamin laki-laki
80,5%, dan berdasarkan jenis batu proporsi yang tertinggi adalah jenis batu
kalsium oksalat
100%, struvite 96,5%, dan Cystine 66,4% .
27
2.3.2 Determinan
Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya
yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik, yaitu pengaruh yang
berasal dari lingkungan disekitarnya.
a. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam individu
sendiri. Termasuk faktor intrinsik adalah umur, jenis kelamin, keturunan, riwayat
keluarga.
a.1 Umur
Umur terbanyak penderita BSK di negara-negara Barat adalah 20-50 tahun,
sedangkan di Indonesia terdapat
pada golongan
umur
30-60 tahun.
kali
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
pasien
perempuan.
Tingginya kejadian BSK pada laki-laki disebabkan oleh anatomis saluran kemih
pada laki- laki yang lebih panjang dibandingkan perempuan, secara alamiah
didalam air kemih laki-laki kadar kalsium lebih tinggi dibandingkan perempuan,
dan pada air kemih perempuan kadar sitrat (inhibitor) lebih tinggi, laki-laki
garam kalsium. Insiden BSK di Australia pada tahun 2005 pada laki-laki 100300 per
100.000 populasi sedangkan pada perempuan 50-100 per 100.000 populasi.
keturunan
dianggap
mempunyai peranan
dalam
terjadinya
3,13
Hal
tersebut
disebabkan
oleh
sumber
air
bersih
yang
yang banyak
menyebabkan terbentuknya
28
3,28,29
a. Rasa Nyeri
Lokasi nyeri tergantung dari letak batu. Rasa nyeri yang
berulang
(kolik) tergantung dari lokasi batu. Bila nyeri mendadak menjadi akut,
disertai nyeri tekan diseluruh area kostovertebratal, tidak jarang disertai mual
dan muntah, maka pasien tersebut sedang mengalami kolik ginjal. Batu yang
berada di ureter dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa, akut, dan
kolik yang menyebar ke paha dan genitalia. Pasien sering ingin merasa
berkemih, namun hanya sedikit urine yang keluar, dan biasanya air kemih
disertai dengan darah, maka pasien tersebut mengalami kolik ureter.
b. Demam
Demam terjadi karena adanya kuman yang beredar di dalam darah sehingga
menyebabkan suhu badan meningkat melebihi batas normal. Gejala ini
disertai
jantung
berdebar,
tekanan
darah
rendah,
dan
pelebaran
infeksi sekunder
akibat obstruksi dan statis di proksimal dari sumbatan. Infeksi yang terjadi di
saluran kemih karena kuman Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter,
Pseudomonas, dan Staphiloccocus.
d. Hematuria dan kristaluria
Terdapatnya sel darah merah bersama dengan air kemih (hematuria) dan air
kemih yang berpasir (kristaluria) dapat membantu diagnosis adanya penyakit
BSK.
e. Mual dan muntah
Obstruksi saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter) seringkali
menyebabkan mual dan muntah.
obstruksi
yang
terjadi.
30
Batu
dapat
dikeluarkan
dengan
2.5.1 Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang berukuran lebih kecil yaitu
dengan diameter kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar tanpa
3
intervensi medis. Dengan cara mempertahankan keenceran urine dan diet makanan
tertentu yang dapat merupakan bahan utama pembentuk batu ( misalnya
kalsium) yang efektif mencegah pembentukan batu atau lebih jauh meningkatkan
ukuran batu yang telah ada. Setiap pasien BSK harus minum paling sedikit 8 gelas
air sehari.
30
23
3,18
batu. Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh
Caussy pada tahun 1980. Alat
Ekstrasi
Dormia
adalah
mengeluarkan
batu
ureter
dengan
30
30,31
Tujuan dari pencegahan primer adalah untuk mencegah agar tidak terjadinya
penyakit BSK dengan cara mengendalikan faktor penyebab dari penyakit BSK.
Sasarannya ditujukan kepada orang-orang yang masih sehat, belum pernah
menderita
penyakit
BSK.
Kegiatan
yang
dilakukan
26
a. Keluhan lain selain nyeri kolik adalah takikardia, keringatan, mual, dan
demam (tidak selalu).
b. Pada keadaan akut, paling sering ditemukan kelembutan pada daerah pinggul
(flank tenderness), hal ini disebabkan akibat obstruksi sementara yaitu
saat batu melewati ureter menuju kandung kemih.
Urinalisis dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi infeksi yaitu peningkatan
jumlah leukosit dalam darah, hematuria dan bakteriuria, dengan adanya kandungan
nitrit dalam urine. Selain itu, nilai pH urine harus diuji karena batu sistin dan
asam
urat dapat terbentuk jika nilai pH kurang dari 6,0, sementara batu fosfat dan
struvit lebih mudah terbentuk pada pH urine lebih dari 7,2.
23
3,23,30
a. Sinar X abdomen
Untuk melihat batu di daerah ginjal, ureter dan kandung kemih. Dimana
dapat menunjukan ukuran, bentuk, posisi batu dan dapat membedakan
klasifikasi batu yaitu dengan densitas tinggi biasanya menunjukan jenis batu
kalsium oksalat dan kalsium fosfat, sedangkan dengan densitas rendah
menunjukan jenis batu struvit, sistin dan campuran. Pemeriksaan ini tidak
dapat membedakan batu di dalam ginjal maupun batu diluar ginjal.
b. Intravenous Pyelogram (IVP)
Pemeriksaan ini bertujuan menilai anatomi dan fungsi ginjal. Jika IVP belum
dapat menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya penurunan
fungsi ginjal, sebagai penggantinya adalah pemeriksaan pielografi retrograd.
c. Ultrasonografi (USG)
USG dapat menunjukan ukuran, bentuk, posisi batu dan adanya obstruksi.
Pemeriksaan dengan ultrasonografi diperlukan pada wanita hamil dan pasien
yang alergi terhadap kontras radiologi. Keterbatasn pemeriksaan ini adalah
kesulitan untuk menunjukan batu ureter, dan tidak dapat membedakan
klasifikasi batu.
31