Anda di halaman 1dari 20

Tugas

AGAMA

YULYA LASMITA
J1A1 16 302
KELAS C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2016
BAB I

MANUSIA DAN AGAMA


A. Pengertian Manusia
Quraish Shihab mengutip dari Alexis Carrel dalam Man the
Unknown, bahwa banyak kesukaran yang dihadapi untuk mengetahui
hakikat manusia, karena keterbatasan-keterbatasan manusia sendiri. Istilah
kunci yang digunakan Al-Quran untuk menunjuk pada pengertian
manusia menggunakan kata-kata basyar, al-insan, dan ann-nas. Kata
basyar disebut dalam Al-Quran 27 kali. Kata basyar menunjuk pada
pengertian manusia sebagai makhluk biologis (QS Ali Imran 3:47)
tegasnya memberi pengertian kepada sifat biologis manusia, seperti
makan, minum, hubungan seksual dan lain-lain.
B. Pengertian Agama
1. Arti Agama
Dari segi Istilah mempunyai 2 macam pengertian yaitu
pengertian secara asal usul kata (etimologi) dan pengertian secara
istilah (terminologi).
Pengertian Agama menurut bahasa ada dua macam :
a) Agama berasal dari bahasa sansekerta yang diartikan dengan :
haluan, peraturan, jalan, atau kebaktian kepada Tuhan.
b) Pendapat lain mengatakan : bahwa Agama itu sebenarnya terdiri dari
dua buah perkataan yaitu a berarti tidak dan gama berarti kacau
balau, tidak teratur jadi Agama berarti : tidak kacau balau yang
berarti teratur.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hidup
beragama itu adalah hidup yang teratur, sesuai dengan haluan, atau jalan
yang telah dilimpahkan Tuhan dan dijiwai oleh semangat kebaktian
kepada Tuhan.
Ada beberapa kata asing sinonim dengan kata agama :
a) Religion yang berarti terikat, di sini dapat disimpulkan bahwa
hidup beragama itu bukanlah hidup yang lepas bebas, melainkan
adalah hidup yang terikat oleh norma-norma atau peraturanperaturan.
b) Godsdien berarti kepercayaan dan kebaktian kepada Tuhan. Jadi
hidup beragama adalah hidup yang dilandasi oleh kepercayaan atau
keimanan kepada Tuhan serta kebaktian atau pengabdian kepadaNya.
c) Asy-Syariah adalah suatu nama untuk bagian-bagian hukum
(undang-undang) meliputi masa hidup pokok atau dikembalikan
kepada Nash dari Al-Quran Hadits atau pun tidak.
d) Ad-Din menurut bahasa arab yang dapat berarti :

Adat kebiasaan atau tingkah laku.


Taat, patuh, dan tunduk kepada Tuhan.
Hukum-hukum atau peraturan-peraturan.
Juga kata-kata Ad-Diin itu untuk menyebut salah satu
peristiwa yang amat mengharukan/dahsyat yaitu hari
kiamat/hari pembalasan.
2. Perlunya Agama untuk Manusia
Benar manusia bisa hidup tanpa agama, sebagaimna halnya dengan
makhluk-makhluk lainnya di muka bumi ini seperti khayawan. Akan
tetapi kita harus menginsyafi bahwa manusia mempunyai martabat
yang lebih tinggi dari makhluk-makhluk lainnya itu Manusia telah
dikaruniai jasmani dan rohani yang lebih baik.
Agama adalah untuk manusia-manusia yang berakal sehat. Orangorang yang tidak berakal sehat memang tidak memerlukan agama, dan
kalaupun mereka beragama namun agama itu tidak berfaedah bagi
mereka.
Hidup beragama adalah sesuai dengan martabat manusia sebagai
makhluk yang tertinggi. Makhluk-makhluk lainnya di bumi ini lebih
rendah martabatnya, dan mereka tidak memerlukan agama. Sebab itu,
orang-orang yang membenci agama, atau yang ingin menghapuskan
agama-agama di muka bumi ini berarti ingin menurunkan manusia itu
kepada martabat yang lebih rendah lagi hina. Padahal kita sudah
dikaruniai martabat yang mulia.
Dengan keyakinan dan kesadaran yang serupa itu ia akan
mematuhi peraturan-peraturan dan hukum-hukum agama itu dengan
ikhlas dan taat. Dan karena peraturan-peraturan serta hukum-hukum
itu semuanya ditujukan kepada kebaikan, maka niscaya orang-orang
yang menjalankannya akan mencapai kebaikan-kebaikan itu. Dengan
demikian buah dari kebaikan yang telah dilakukannya itu kembali
kepada dirinya sendiri dan masyarakatnya.

C. Hubungan Agama Dan Manusia


Kondisi umat islam dimasa ini semakin diperparah dengan
merebaknya fenomena kehidupan yang dapat menumbuh kembangkan
sikap dan prilaku yang tidak bermoral atau degradasi nilai-nilai
keimanannya. Fenomena yang cukup berpengaruh itu adalah :

a)

b)

c)

d)

1) Tayangan media televisi tentang cerita yang bersifat tahayul


atau kemusrikan, dan film-film yang berbau porno.
2) Majalah atau tabloid yang covernya menampilkan para
model yang mengubar aurat.
3) Krisis ketauladanan dari para pemimpin, karena tidak
sedikit dari mereka itu justru berprilaku yang menyimpang
dari nilai-nilai agama.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena
agama merupakan : a. sumber moral, b. petunjuk kebenaran, c. sumber
informasi tentang masalah metafisika, dan d. bimbingan rohani bagi
manusia, baik di kala suka maupun duka.
Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan
disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral
bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama
mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena
adanya perintah dan larangan dalam agama.
Agama Petunjuk Kebenaran
Sekarang bagaimana manusia mesti mencapai kebenaran? Sebagai
jawaban atas pertanyaan ini Allah SWT telah mengutus para Nabi dan
Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam
sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Agama Sumber Informasi Metafisika
Sesungguhnya persoalan metafisika sudah masuk wilayah agama
tau iman, dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Dan Allah Yang
Maha Mengetahui perkara yang gaib ini dalam batas-batas yang dianggap
perlu telah menerangkan perkara yang gaib tersebut melalui wahyu atau
agama-Nya.
Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman
bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang
menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang
menyedihkan.

D. Agama Sebagai Petunjuk Tata Sosial


Rasulullah SAW bersabda : Innamaa buitstu liutammima
akhlaaq Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan akhlak adalah orang tua, guru,
ustad, kiai, dan para pemimpin masyarakat. Pendidikan akhlak ini sangat
penting karena menyangkut sikap dan prilaku yang musti di tampilkan
oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun

sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak
yang terpuji sangat penting dimiliki oleh setiap muslim (masyarakat sebab
maju mumdurnya suatu bangsa atau Negara amat tergantung kepada
akhlak tersebut. Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kerja
sama yang sinerji dari berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan
akhlak mulya dan menghancur leburkan faktor-faktor penyebab maraknya
akhlak yang buruk.

BAB II
AGAMA ISLAM
A. Pengertian Agama
Agama dalam pengertiannya dapat dikelompokkan pada dua bahagian
yaitu agama menurut bahasa dan agama menurut istilah:

Secara bahasa, perkataan agama berasal dari bahasa Sangsekerta yang


erat hubungannya dengan agama Hindu dan Budha yang berarti tidak
pergitetap di tempat, diwarisi turun temurun. Adapun kata din mengandung
arti menguasai, menundukkan, kepatuhan, balasan atau kebiasaan.
Agama menurut istilah adalah undang-undang atau peraturan-peraturan
yang mengikat manusia dalam hubungannya dengan tuhannya dan hubungan
manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam.
Kata din dalam Al Quran disebut sebanyak 94kali dalam berbagai makna
dan kontek, antara lain berarti :
1. Pembalasan (Q.S Al Fatihah (1) ayat 4.
2. Undang-undang duniawi atau peraturan yang dibuat oleh raja (Q.S
Yusuf (12)ayat 76.
3. Agama yang datang dari Allah SWT, bila dirangkaikan dengan kata
Allah (Q.SAli Imran (3) ayat 83.
4. Agama yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai agama
yang benar, yakni Islam, bila kata din dirangkaikan dengan kata al-haq
(Q.S AtTaubah (9) ayat 33
5. Agama selain Islam (Q.S Al Kafirun(109) ayat 6 dan Q.S Ash Shaf (61)
ayat 9.
- Klasifikasi Agama
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama
bukan wahyu. Agama wahyu (revealed religion) adalah agama yang diterima oleh
manusia dari Allah Sang Pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta
disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan
melalui Al Kitab, suhuf (lembaran-lembaran bertulis) atau ajaran lisan.Agama
wahyu menghendaki iman kepada Tuhan Pemberi wahyu, kepada rasul-rasul
penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya
disebarkan kepada seluruh umat manusia

- Ciri-ciri Agama Wahyu (langit)


a) Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari
masyarakat,melainkan diturunkan kepada masyarakat.
b) Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan
itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.

c) Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.


d) Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan
kecerdasan dan kepekaan manusia.
e) Konsep ketuhanannya adalah : monotheisme mutlak ( tauhid)
f) Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia , masa
dan keadaan.

-. Ciri-ciri agama budaya (ardhi)


1) Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
2) Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan ( Rasul).
3) Umumnya tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami
perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
4) Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai
pikiranmasyarakatnya ( penganutnya).

dengan

perubahan

akal

5) Konsep ketuhanannya : dinamisme, animisme, politheisme, dan paling


tinggi adalah monotheisme nisbi.
6) Kebenaran ajarannya tidak universal , yaitu tidak berlaku bagi setiap
manusia, masa, dan keadaan.

Agama Sebagai Kebenaran


Pertama, ada dua macam agama, di tinjau dari sumbernya, yaitu:
(1) agama budaya, yakni agama ciptaan manusia sendiri dan (2) agama
wahyu, yakni agama yang diwahukan Allah swt. Kepada manusia;
Kedua, semua agama wahyu, semua agama para nabi, adalah agama Islam.
Oleh karena itu, menurut Al Quran, agama islam adalah satu-satunya
agama wahyu. Untuk selanjutnya, apabila kita bicara tentang agama, maka
yang kita maksudkan agama wahyu itulah.

B. Unsur-unsur agama.
Setiap agama pada dasarnya terdiri dari empat unsur, yaitu:
1) Ajaran ( teori; konsep) sebagai sisi gaib
2) Iman sebagai interaksi antara pelaku dan konsep,
3) Ritus ( upacara) sebagai sistem lambang, dan
4) Praktik ( amal) sebagai perwujudan konsep dalam segala segi
kehidupan individu dan masyarakat.

Dalam dnul-islm (agama Islam) keempat unsur itu terungkap melalui


Hadis Jibril, yang mencakup butir-butir di bawah ini.
1) Ajaran Allah sebagai konsep hidup
2) Iman sebagai interaksi
3) Ritus sebagai sistem lambang
4) Praktik sebagai perwujudan konsep
5) Ihsan sebagai sistem kendali
6) Saah sebagai peluang dawah
7) Tanda-tanda saah sebagai gambaran tujuan

C. Pengalaman Beragama
Agama merupakan salah satu aspek yang paling penting dari pada
aspek-aspek budaya yang dipelajari oleh para antropolong dan para ilmuan
sesial lainnya. Sangat penting bukan saja yang di jumpai pada setiap
masyarakat yang sudah diketahui, tetapi juga karena penting saling
pengaruh mempengaruhi antara lembaga budaya satu sama lainya.
1. Animisme
Dalam filsafat, animisme adalah doktrin yang menempatkan asal mula

kehidupan mental dan fisik dalam suatu energi yang lepas atau sekurangkurangnya berbeda dari jasad. Atau, animisme adalah teori bahwa segala
objek-objek alami itu bernyawa atau berjiwa, mempunyai spirit dan
bahwa kehidupan mental dan fisik bersumber pada nyawa, jiwa atau
spirit tadi.
2. Dinamisme
Manusia mulai menganalisa setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Sebelumnya, manusia primitif mulai mengeluarkan teori-teori tentang
hakikat benda atau materi. Ia mulai menggabungkan antara keberadaan ruh
manusia dengan keberadaan benda lain seperti air, udara, api, dan tanah.
Animisme berkembang lebih awal daripada dinamisme.
3. Sinkretisme agama
Animisme dan dinamisme adalah kepercayaan kuno yang tumbuh
lebih awal sebelum kedatangan Islam di nusantara. Walaupun pada
hakikatnya, agama Islam adalah kepercayaan yang pertama kali ada dalam
kehidupan manusia. Nabi Adam adalah manusia pertama yang menganut
Islam. Oleh karena itu, animisme dan dinamisme tidak lain adalah salah
satu bentuk dari penyelewengan ajaran Allah. Sebagai contoh, adanya
penghormatan khusus terhadap roh nenek moyang yang menjadi leluhur
kita.
4. Upacara dan Ritual Adat
Banyak masyarakat kita yang masih mempertahankan beberapa
macam upacara atau ritual yang masih murni berkaitan dengan animisme
dan dinamisme atau telah mengalami pembauran dengan Islam. Salah satu
contohnya dalah upacara kelahiran dan kematian.. Contoh, di Aceh
terdapat upacara Peugot Tangkai. Upacara ini adalah perajahan
barang/benda dengan membacakan mantera untuk dipakai pada wanita
hamil empat bulan.
5. Kesenian Budaya
Di bumi nusantara ini, masih terdapat beberapa macam kesenian
yang jelas berasal dari budaya animisme dan dinamisme. Satu contoh
seperti Tarian Kuda Lumping di Jawa Barat. Biasanya, sebelum
pertunjukkan dimulai, para peserta wajib dibekali mantera-mantera

tertentu oleh sang dukun sebagai pengendali acara. Setelah itu, sang penari
kuda kesurupan dan bertingkah aneh layaknya orang gila.
6. Mitos
Cerita-cerita mitos yang menyesatkan memang masih merebak luas
di tengah masyarakat.
D. Hakekat Agama Islam
1. Arti dan Ruang Lingkup Agama Islam
Apabila dicari dari asal katanya, Islam berasal dari kata aslama yang
merupakan turunan dari (derivasi) dari kata asslmu, assalamu, assalamatu
yang artinya bersih selamat dari kecacatan lahir batin. Islam satu-satunya
yang memiliki kitab suci yang asli dan autentik, tidak mengalami
perubahan semenjak diturunkan pada abad ke-6 maasehi sampai sekarang
bahkan sampai akhir zaman Rasul yang menerima wayu Allah bernama
Muhamad putra Abdullah yang memiliki silsilah dan keturunan yang jelas.
Beliau dilahirkan di mekah tahun 571 masehi dan mendapat wahyu yang
pertama kali ketika beliau berusia 40 tahun. Isi kitab Al-Quran semuanya
firman Allah yang disampaikan dengan bahasa arab salah satu bahasa yang
telah, sedang dan akan digunakan manusia sepanang masa. Ajaran Isalam
berlaku Universal untuk segala tempat dan bangsa serta berlaku abadi
sepanjang masa sebagaimana diungkapkan AL-Quran surat AL-Ambyaa.
(21):107 yang artinya: Dan tidaklah kami menggutus kamu, melainkan
untuk
(menjadi)rahmat
bagi
semesta
alam.
Ayat ini megisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nabi
Muhamad (Islam) ditujukan untuk semua manusia pada semua tempat dan
waktu.
2. Islam AgamaUniversal
Agama Islam sering dipandang secara sempit sebagai agama
dogma dan berisi ibadah ritual saja. Padahal aspek ruitual hanya sebagaian
saja dan komponen ajaran Islam, karena ajaranya berkaitan dengan seluruh
aspek kehidupan manusia yang sekaligus memberikan nilai-nilai esensial
terhadap semmua aspek tersebut.
3. Islam Agama Rahmat Lil Alamin

Islam diturunkan kepada manusia berfungsi sebagai rahmad namun


nilai rahmat tersebut akan berpengaruh kepada manusian yang
melaksanaakan ajaran agamanya secara totalitas sebagaimana firman Allah
dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 208 yang artinya: Hai orang-orang
beriman, masuklah kamu kedalam Islam seluruhnya, dan jaganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata

BAB III
SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM
1. Sumber-sumber Ajaran Islam Primer
A. AL-QURAN
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qaraa, yaqrau,
qiraaatan, atau quranan yang berarti mengumpulkan (al-jamu) dan
menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara terminologi (syariat),
Alquran adalah Kalam Allah taala yang diturunkan kepada Rasul dan
penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu alaihi wasallam,
diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.
Dan menurut para ulama klasik, Alquran sumber agama (juga ajaran)
Islam pertama dan utama yang memuat firman-firman (wahyu) Allah,
sama benar dengan yang disampai- kan oleh Malaikat Jibril kepada

Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah sedikit demi sediki selama 22


tahun 2 bulan 22 hari, mula-mula di Mekah kemudian di Medinah.
Ayat-ayat al-Quran yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun
itu dapat dibedakan antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi
Muhammad masih tinggal di Mekah (sebelum hijrah) dengan ayat
yang turun setelah Nabi Muhammad hijrah (pindah) ke Madinah. Ayatayat yang tutun ketika Nabi Muhammad masih berdiam di Mekkah di
sebut ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun sesudah
Nabi Muhammad pindah ke Medinah dinamakan ayat-ayat Madaniyah
Ciri-cirinya adalah :
1) Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, merupakan
19/30 dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari 86 surat, 4.780 ayat.
Sedangkan ayat-ayat Madaniyah pada umumnya panjangpanjang, merupakan 11/30 dari seluruh isi al-Quran, terdiri dari
28 surat, 1456 ayat.
2) Ayat-ayat Makkiyah dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas
(hai manusia) sedang ayatayat Madaniyah dimulai dengan
kata-kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang
beriman).
3) Pada umumnya ayat-ayat Makkiyah berisi tentang tauhid yakni
keyakinan pada Kemaha Esaan Allah, hari Kiamat, akhlak dan
kisah-kisah umat manusia di masa lalu, sedang ayat-ayat
Madaniya memuat soal-soal hukum, keadilan, masyarakat dan
sebagainya.
Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
1) Petunjuk mengenai akidah yang harus diyakini oleh
manusia. Petunjuk akidah ini berintikan keimanan akan
keesaan Tuhan dan kepercayaan kepastian adanya hari
kebangkitan, perhitungan serta pembalasan kelak.
2) Petunjuk mengenai syariah yaitu jalan yang harus diikuti
manusia dalam berhubungan dengan Allah dan dengan
sesama insan demi kebahagiaan hidup manusia di dunia ini
dan di akhirat kelak.
3) Petunjuk tentang akhlak, mengenai yang baik dan buruk
yang harus diindahkan leh manusia dalam kehidupan, baik
kehidupan individual maupun kehidupan sosial.
4) Kisah-kisah umat manusia di zaman lampau. Sebagai
contoh kisah kaum Saba yang tidak mensyukuri karunia
yang diberikan Allah, sehingga Allah menghukum mereka

dengan mendatangkan banjir besar serta mengganti kebun


yang rusak itu dengan kebun lain yang ditumbuhi pohonpohon yang berbuah pahit rasanya.
5) Berita tentang zaman yang akan datang. Yakni zaman
kehidupan akhir manusia yang disebut kehidupan akhirat.
Kehidupan akhirat dimulai dengan peniupan sangkakala
(terompet) oleh malaikat Israil. Apabila sangkakala
pertamaditiupkan, diangkatlah bumi dan gunung-gunung,
la- lu keduanya dibenturkan sekali bentur. Pada hari itulah
terjadilah kiamat dan terbelahlah langit.... (Qs al-Haqqah
(69) : 13-16.
6) Benih dan Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
7) Hukum yang berlaku bagi alam semesta.

Keutamaan Al-Quran ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara


lain:
1) Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya
2) Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) AlQuran (HR. Turmuzi)
3) Orang-orang yang mahir dengan Al-Quran adalah beserta
malaikat-malaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang
membaca Al-Quran dan kurang fasih lidahnya berat dan
sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR.
Muslim).
4) Sesungguhnya Al-Quran ini adalah hidangan Allah, maka
pelajarilah hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu
(HR. Bukhari-Muslim).

5) Bacalah Al-Quran sebab di hari Kiamat nanti akan datang


Al-Quran sebagai penolong bagai pembacanya (HR.
Turmuzi).
Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai
berikut:
a. Hukum Itiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah
manusia dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan
akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu
yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau
Ilmu Kalam.
b. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah
hubungan manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan
sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum
amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum
syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Fikih.
c. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku
normal manusia dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual
atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan.
Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau
Tasawuf.

Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua


kelompok, yakni:
1. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah SWT, misalnya salat, puasa, zakat, dan
haji
2. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia
dengan sesama manusia dan alam sekitarnya. Termasuk ke
dalam hukum muamalat adalah sebagai berikut:
Fungsi Al-Quran antara lain adalah:
1. Menerangkan dan menjelaskan (QS. 16:89; 44:4-5)
2. Al-Quran kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. 2: 91, 76)

3. Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. 2:


41, 91, 97; 3: 3; 5: 48; 6: 92; 10: 37; 35: 31; 46: 1; 12: 30)
4. Sebagai Furqon (pembeda antara haq dan yang bathil, baik
dan buruk)
5. Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. 10: 57; 17:82; 41: 44)
6. Sebagai pemberi kabar gembira
7. Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. 2:1, 97, 185; 3: 138; 7:
52, 203, dll)
8. Sebagai peringatan
9. Sebagai cahaya petunjuk (QS. 42: 52)
10. Sebagai pedoman hidup (QS. 45: 20)
11. Sebagai pelajaran
2. HADIST
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Sebagai
sumber agama dan ajaran Islam, al-Hadis mempunyai peranan penting
setelah Al-Quran. Al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat
Islam diturunkan pada umumnya dalam kata-kata yang perlu dirinci dan
dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan diamalkan.
Ada tiga peranan al-Hadis disamping al-Quran sebagai sumber
agama dan ajaran Islam, yakni sebagai berikut :
1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam alQuran.
2. Sebagai penjelasan isi Al-Quran. Di dalam Al-Quran Allah
memerintah- kan manusia mendirikan shalat.
3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada
atau samar-samar ketentuannya di dalam Al-Quran.
Macam-macam As-Sunnah
Ditinjau dari bentuknya :
1. Sunnah qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah
2. Sunnah filiyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah

3. Sunnah taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Rasulullah


terhadap pernyataan ataupun perbuatan orang lain\
4. Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan
dikerjakan tapi tidak sampai dikerjakan
Ditinjau dari segi jumlah orang-orang yang menyampaikannya
1. Mutawir, yaitu yang diriwayatkan oleh orang banyak
2. Masyhur, diriwayatkan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai
(jumlahnya) kepada derajat mutawir
3. Ahad, yang diriwayatkan oleh satu orang.
Ditinjau dari kualitasnya
1. Shahih, yaitu hadits yang sehat, benar, dan sah
2. Hasan, yaitu hadits yang baik, memenuhi syarat shahih, tetapi
dari segi hafalan pembawaannya yang kurang baik.
3. Dhaif, yaitu hadits yang lemah
4. Maudhu, yaitu hadits yang palsu.
Ditinjau dari segi diterima atau tidaknya
1. Maqbul, yang diterima.
2. Mardud, yang ditolak.
3. Sumber-Sumber Ajaran Islam Sekunder
3. IJTIHAD
Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan
pikiran atau bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti
mencurahkan segala kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syari
dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran dan hadist. Hasil dari ijtihad merupakan
sumber hukum ketiga setelah Alquran dan hadist. Ijtihad dapat dilakukan
apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Alquran
maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal
pikiran dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.
Macam-macam ijtidah yang dikenal dalam syariat islam
1. Ijma, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau
sependapat.
2. Qiyas,yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan
menyamakannya.
3. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas
kepada Qiyas lainnya yang lebih kuat atau mengganti
argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah

4.
5.

6.

7.

kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum


suatu perkara yang menurut logika dapat dibenarkan.
Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti
kesejahteraan umum.
Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan,
sedangkan menurut istilah adalah tindakan memutuskan suatu
yang mubah menjadi makruh atau haram demi kepentingan
umat.
Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada
dan telah ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang
mengubah kedudukan hukum tersebut.
Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus
(adat), baik berupa perkataan maupun perbuatan.

BAB IV
AQIDAH
A. Pengertian Aqidah
Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Kata"aqidah"diambil dari kata dasar"al-aqdu"yaituar-rabth (ikatan), alIbraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadikokoh,
kuat), asy-syaddubiquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk

(pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti


al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang
mengambil keputusan.Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya
adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan.Seperti aqidah dengan
adanya Allah dan diutusnya pada Rasul.Bentuk jamak dari aqidah adalah aqaid.
Aqidah islam itu sendiri bersum berdari Al-Quran dan As Sunah, bukan
dari akal atau pikiran manusia. Akal pikiran itu hanya digunakan untuk
memahami apa yang terkandung pada kedua sumber aqidah tersebut yang
mana wajib untuk diyakini dan diamalkan.
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati
dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang
teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Jabir al-Jazairy: "Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima
secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.
B. Beberapa Istilah Lain Tentang Aqidah
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir semakna dengan
istilah aqidah, yaitu Iman dan Tauhid dan yang semakna dengan ilmu aqidah
yaitu Ushuluddin, Ilmu Kalam dan Fikih Akbar.
Iman, mencakup semua permasalahan Itiqadiyah dan mebenarkan
didalam hati. Sesuatu yang diyakini oleh hati, diucapkan dengan lisan dan
diamalkan dengan perbuatan.
Tauhid, Artinya mengesakan ( mengesakan Allah- Tauhidullah ). Ajaran
atuhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh karena itu aqidah dan iman
diidentikkan juga dengan istilah tauhid.
Ushuluddin, Artinya pokok-pokok agama, yang mencakup rukun iman,
rukun Islam dan apa-apa yang telah disepakati oleh para imam.
Ilmu Kalam, Artinya berbicara atau pembicaraan. Dapat dikatakan ilmu
kalam karena banyak dan luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi antara
pemikir masalah-masalah aqidah tentang beberapa hal.
Fikih Akbar, munculnya pemahaman ini bahwa tafqquh fiddin yang
diperintahkan Allah SWT, dalamsurah At-Taubah ayat 122.
C. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Sistematika Hasan Al Banna:
a. Ilahiyat, Pembahasan tentang segala yang berhubungan dengan Ilah
(Tuhan, Allah) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah.
b. Nubuwat, Berhubungan dengan Nabi dan Rasul (Kitab-kitab Allah,
mujizat, Karamah dll)

c. Ruhaniyat, berkaitan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis,


Syaithan dsb
d. Samiyyat, Membahas segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
SamI (dalil naqli berupa Al Quran dan Sunnah) seperti alam barzkah,
akhirat dan Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dsb.
Sebagaian ulama berpendapat bahwa pembahasan pokok aqidah Islam
harus terumus dalam rukun iman yang enam. Yaitu iman kepada Allah,
kepada Malaikat-Nya, kepada nabi dan rasul-Nya, kepada kitab-kitabNya, kepada akhir dan iman kepada qada dan qadar.
Sistematika Arkanul Iman:
1. Iman kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman Kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Taqdir Allah
D. Sumber Aqidah
Sumber aqidah Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah, artinya apa
saja yang disampaikan oleh Allah dan rasulnya wajib di imani dan diyakini
atau diamalkan. akal pikiran tidaklah jadi sumber akidah, tetapi hanya
berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber
tersebut. dan akal tidak mampu juga menjangkau suatu yang tidak terikat
dengan ruang dan waktu.

E. Beberapa Kaidah Aqidah


Apa yang saya dapat dengan indera saya, saya yakini adanya,
kecuali bila akal saya mengatakan tidak .
Keyakinan, disamping diperoleh dengan menyaksikan langsung,
juga bisa melalui berita yang diyakini kejujuran si pembawa berita
Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu yang sudah pernah
dijangkau oleh inderanya.
F. Fungsi Aqidah
Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Seorang
yang mamiliki aqidah yang kuat, pasti akan melakukan ibadah dengan
tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermuamalat dengan baik. Ibadah
seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt kalau tidak dilandasi dengan
aqidah. peranan yang sangat besar dalam hidupnya antara lain:

Menopang seluruh prilaku, membentuk dan memberi corak dan warna


kehidupannya dalam hubungannya dengan makhluk lain dan hubungannya
dengan Tuhan.
Aqidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam
pengabdian dan penyerahan dirinya secara utuh kepada Zat yang Maha
Besar
Iman memberikan daya dorong utama untuk bergaul dan berbuat baik
sesama manusia tanpa pamrih.
Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan dirinya
dalam pengawasan Allah semata.
Aqidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non Islami (sekuler).

Anda mungkin juga menyukai