Anda di halaman 1dari 81

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

PUTUSAN
Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH AGUNG

gu

memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual hak cipta pada
tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara antara:

1. PT

BHAVANA

ANDALAN

KLATING,

berkedudukan

di

Gedung Graha Rekso Lt. 6 F Jalan Boulevard Artha Gading,


Kelapa Gading Jakarta Utara, yang diwakili oleh Bong Khi

ub
lik

ah

Djung Alias Yoppy, S, Direktur;

2. ALILA VILLA SOORI, beralamat di Br. Dukuh, Desa Kelating,

am

Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali


yang diwakili oleh Marco Den Ouden, General Manager,
keduanya dalam hal ini memberi kuasa kepada Putu Subada

ah
k

ep

Kusuma, S.H.,K.N., dan kawan-kawan Para Advokat berkantor


di Kantor Hukum Putu Kusuma & Rekan beralamat di Grha

Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Juli 2015;

A
gu
ng

Para Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I, II;


Lawan

In
do
ne
si

Kusuma, Jalan Patimura Nomor 67 Denpasar-Bali berdasarkan

PT INTER SPORT MARKETING, yang diwakili Imansyah

Budianto, Direktur bertindak untuk dan atas nama PT Inter Sport

Marketing, berkedudukan di Boutique Office Park B3, Jalan H.

Benyamin Suaeb Blok A6. Kemayoran, dalam hal ini memberi


kuasa kepada Fredrik Billy, S.H., Advokat berkantor di Frederik.

ah

Billy, S.H., & Partners, beralamat di Dea Graha, Jalan Bedugul

Khusus tertanggal 3 Agustus 2015;

ub

Termohon Kasasi dahulu Penggugat;

lik

Nomor 17 Sidakaraya Denpasar, berdasarkan Surat Kuasa

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang,

bahwa

ep

ka

dari

surat-surat

tersebut

ternyata

sekarang

Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan

persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya, pada

ng

pokoknya sebagai berikut:

on

Halaman 1 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

1. Bahwa Penggugat adalah suatu badan hukum dengan nama PT Inter Sports

es

terhadap Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat I, II di depan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Marketing yang sudah ada dan didirikan sejak Tahun 2010 berdasarkan Akta
Pendirian Nomor 02 Tanggal 05-10-2010 yang dibuat dihadapan Notaris

ng

Zacharias Omawele, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat

pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya Nomor AHU-09377 AH. 01.01 Tahun 2011

gu

tertanggal 23-02-2011 dan akta mana telah dirubah dengan akta pernyataan

keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa PT Inter Sports

Irma Bonita, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah dicatatkan perubahan
data perseroan PT Inter Sports Marketing di Kementerian Hukum dan Hak

ub
lik

ah

Marketing Nomor 05 Tanggal 5 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Notaris

Asasi Manusia Nomor AHU.-08835.40.22. 2014 tertanggal 19 Mei 2014;


2. Bahwa didalam menjalankan usahanya sejak tahun 2010 hingga sekarang,

am

Penggugat telah menggunakan nama badan hukum tersebut untuk kegiatankegiatan keolahragaan, baik yang ada di Wilayah Republik Indonesia maupun

ep

bekerja sama dengan oraganisasi-organisasi olah raga diluar negeri;

ah
k

3. Bahwa didalam rangka Piala Dunia Di Brazil Tahun 2014, Penggugat adalah
penerima lisensi dari Federation International De Football Association (FIFA)

In
do
ne
si

yang merupakan sebuah organisasi sepak bola Internasional yang


berkedudukan di FIFA-Strasse 20 PO. Box. 8044 Zurich, Swiss (FIFA) untuk

A
gu
ng

tayangan Piala Dunia di seluruh Wilayah Republik Indonesia;

4. Bahwa untuk itu telah dbuat dan ditandatangani Licence Agreement tertanggal

5 Mei 2011 antara PT Inter Sports Marketing dengan Federation International

De Football Association (FIFA) berkaitan dan/atau berkenaan dengan

pelimpahan, dari hak-hak media tertentu yang ditimbulkan dalam kaitan dengan
edisi XX dari Turnamen Sepakbola dan even-even FIFA lainnya;

5. Bahwa sebagai penerima licence terhadap Licence Agreement tertanggal 5

lik

ah

Mei 2011 antara PT Inter Sports Marketing dengan Federation International


De Football Association (FIFA), Penggugat telah mengajukan permohonan

ub

Pencatatan Licensi tersebut pada tanggal 23 Mei 2014 kepada Direktur Hak
Cipta, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual pada Kementerian

ka

Hukum dan Asasi Manusia R.I, sebagaimana ketentuan Pasal 47 Undang

ep

Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang mana telah dirubah
dalam Pasal 83 ayat 1 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak

ah

Hak Kekayaan Intelektual pada kementerian Hukum dan Asazi Manusia R.I

ng

dan telah dicatatkan pada tanggal 23 Mei 2014;

on

Halaman 2 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

6. Bahwa didalam Licence Agreement tertanggal 05 Mei 2011 antara PT Inter

es

Cipta dimana Perjanjian Licensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Sports Marketing dengan Federation International De Football Association

(FIFA), oleh Federation International De Football Association (FIFA) telah

ng

memberikan hak-hak media kepada Penggugat antara lain:


a. Hak-hak Televisi, termasuk didalamnya:

1) Basic Feed, Multi Feeds, Additional Feeds dan Liputan Unilateral atas

gu

Dasar Live, Deleyed atau Repeat;

2) Audio Feed atas dasar live, deleyed atau repeat;

b. Hak-Hak Mobil termasuk didalamnya:

1) Basic Feed, multi feeds, additional feeds dan liputan unilateral atas

ub
lik

ah

3) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

dasar live, deleyed atau repeat;

2) Audio feed atas dasar live, deleyed atau repeat;

am

3) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;


c. Hak-Hak Radio:

ep

1) Audio Feed atas dasar live, deleyed atau repeat;

d. Internet:

a. Audio feed atas dasar live, deleyed atau repeat;


b. Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

A
gu
ng

a. Periklanan dan promosi;


b. Branding FIFA dan perlindungan merek dagang;
c. Properti intelektual;
d. Sub lisensi;

e. Hak-hak eksibisi publik (hak-hak areal komersial);

In
do
ne
si

ah
k

2) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

7. Bahwa Hak Media untuk tayangan Piala Dunia Brazil 2014 di wilayah
Republik Indonesia didalam realisasinya Penggugat telah memberikan Sub

lik

dan TV One, sedangkan untuk tayangan berbayar atau Pay TV Broadcaster

ub

yaitu antara lain K.Vision dan VIVA Sky Internet mobile Rights ke Domikado;
8. Bahwa terhadap Hak-hak Ekshibisi Publik atau Hak-hak areal Komersial
atau untuk kepentingan Komersial, Penggugat telah menunjuk serta

ka

ah

Lisensi untuk Tayangan Free to Air TV Broadcaster yaitu Antara Lain ANTV

ep

memberi Kuasa kepada PT Nonbar sebagaimana Surat Penunjukan

ah

tertanggal 12 November 2013, dan telah diperbaharui dengan Surat

koordinator tunggal aktivitas nonton bareng dan mempunyai hak eklusif di

ng

Wilayah Republik Indonesia, yang mana karena eklusifitas ini, tidak ada

on

Halaman 3 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

pihak lain termasuk para Broadcaster yang memiliki hak untuk (namun tidak

es

Penunjukan Nomor 010/ISM/Srt.P/V/2014 tertanggal 10 Mei 2014 sebagai

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

terbatas pada) sosialisasi, pemasaran dan pengawasan izin penggunaan

siaran Piala Dunia Brazil 2014 secara komersial di (namun tidak terbatas

ng

pada) tempat-tempat komersial (hotel, mall, gedung pertemuan, restorant,

kafe dan atau tempat-tempat berkumpulnya masyarakat lainnya) yang


dimana penyelenggaraan dan atau pemilik tempatnya akan dan atau

gu

mendapatkan keuntungan secara komersial dengan adanya siaran Piala


Dunia Brazil 2014;

tempat komersial dan atau untuk kepentingan komersial merupakan kegiatan


komersial yang menggunakan siaran Piala Dunia Brazil 2014 adalah bagian

ub
lik

ah

9. Bahwa bila mana terdapat tayangan siaran Piala Dunia Brazil 2014 ditempat-

dari hak Penggugat untuk mempromosikan, dan melindungi Hak Siar Siaran
Piala Dunia Brazil 2014 di Wilayah Hukum Republik Indonesia sebagaimana

am

ketentuan Piala Dunia FIFA Brazil 2014;

10. Bahwa terhadap hak Sub Lisensi yang diberikan oleh pihak Federation

ep

International De Football Association (FIFA) kepada Penggugat, apabila

ah
k

Lisensi tersebut akan di subkan oleh Penggugat kepada pihak lain harus
sepengetahuam pemberi lesensi yaitu Federation International De Football

In
do
ne
si

Association (FIFA), demikian pula pihak yang menerima sub lisensi dari
Penggugat tersebut tidak boleh untuk mengesubkan lagi kepada pihak

A
gu
ng

ketiga, dan bila itu terjadi tanpa sepengetahuan Penggugat maka perjanjian
tersebut dengan pihak ketiga lainnnya tersebut adalah cacat hukum dan
tidak mempunyai kekuatan hukum;

11. Bahwa bagi penerima sub lisensi untuk tayangan 2014 FIFA World Cup Brazil

maka juga diberikan hak-hak lainnya berupa penggunaan, logo, merk atau
nama 2014 FIFA World Cup Brazil dengan persetujuan tertulis dari Penggugat;

12. Bahwa terhadap hak cipta atas 2014 FIFA World Cup Brazil oleh Penggugat

lik

ah

maupun PT Nonbar telah melakukan sosialisasi dengan melakukan


Pengumuman dibeberapa media masa nasional antara lain di Media Masa
Harian Kompas tanggal 21 Januari 2014, hal.14, Surat Kabar harian

ub

Superball tanggal 14 Juli 2014, Hal.4, dan Bola News. Com tanggal 17 Juni
2014, dan juga melalui brosur dan dan email pemberitahuan;
13. Bahwa hubungan hukum antara Tergugat I dan Tergugat II adalah dimana

ep

ka

Tergugat I adalah Badan Hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas dari Alila

bidang akomodasi perhotelan dan atau villa;

ng

14. Bahwa ternyata di tempat Tergugat II yaitu di Alila Villa Soori didapati oleh

on

Halaman 4 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Penggugat pada tanggal 30 Juni 2014 pada pukul 01.05 WITA telah

es

Villa Soori yaitu Tergugat II yang mengelola usahanya yang bergerak di

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menayangkan siaran Langsung Piala Dunia di Kamar Hotel, yang mana saat
itu sedang bertanding antara Negara Belanda dengan Negara Meksiko;

ng

15. Bahwa tayangan siaran 2014 FIFA World Cup Brazil atau Piala Dunia Fifa
Brazil 2014 tersebut ditayangkan oleh Tergugat I tanpa ijin dari Penggugat

yang mempunyai Hak Media atas tayangan 2014 FIFA World Cup Brazil,

gu

dan perbuatan yang melakukan nonton siaran 2014 FIFA World Cup Brazil di
tempat komersial tanpa ijin dari Penggugat adalah perbuatan melawan

Tergugat II tidak membayar biaya perijinan kepada Penggugat atau yang


ditunjuk oleh Penggugat yaitu PT Nonbar;

ub
lik

ah

hukum, dan akibatnya Penggugat sangat dirugikan, karena Tergugat I dan

16. Bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1365 BW mengatakan setiap perbuatan


melawan hukum yang oleh karenanya menimbulkan kerugian pada orang lain,

am

mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu


menggantikan kerugian;

ep

17. Bahwa Pasal 56 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2001 tentang Hak Cipta

ah
k

sebagaimana telah dirubah dalam Pasal 99 ayat 1 Undang Undang Nomor


28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyatakan pemegang hak cipta atau

In
do
ne
si

penerima hak cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada


Pengadilan Niaga atas pelanggaran hak cipta;

A
gu
ng

18. Bahwa oleh karena Penggugat telah mempunyai hak Lisensi atas 2014 FIFA
World Cup Brazil dan atas perjanjian lisensi tersebut telah di dicatat pada

Direktur Hak Cipta, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual pada

Kementerian Hukum dan Asasi Manusia R.I, sebagaimana ketentuan Pasal


47 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, yang mana

telah dirubah dalam Pasal 83 ayat 1 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta dan telah disosialisasikan melalui media massa, sehingga

Tergugat I dan Tergugat II tetap menunjukkan adanya etikat tidak baik dan
hukum

dengan

maksud

dan

tujuan

untuk

mendapatkan

ub

melawan

keuntungan karena tayangan 2014 FIFA World Cup Brazil berada di areal
komersial yang mana jelas bertentangan dengan Perjanjian Lisensi antara

ep

Penggugat dengan FIFA tertanggal 5 Mei 2011;

19. Bahwa tindakan Tergugat II dan juga Tergugat I yang menayangkan siaran

ah

ka

lik

ah

secara legalitas formal sudah memenuhi ketentuan yang berlaku, namun

FIFA jelas merugikan Penggugat yang bila dihitung jumlah sebagai berikut:

ng

- Biaya lisensi hak siar Tayangan 2014 Fifa World Cup Brazil untuk setara

on

Halaman 5 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

hotel bintang 5 adalah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupaih);

es

2014 FIFA World Cup Brazil tanpa ijin Penggugat selaku penerima lesensi dari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

- Denda 20 x dari harga Lisensi yaitu 20 x Rp100.000.000,00 =


Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);

ng

- Pendapatan Tergugat I dan Tergugat II dari Penjualan kamar dan Restoran

selama adanya tayangan 2014 Fifa World Cup Brazil yang dapat dihitung
sebagai berikut: 25 hari x Rp200.000.000,00 (40 villa x @ Rp5.000.000,00)

gu

= Rp5.000.000,000,00 (lima miliar rupiah);

Total Kerugian sebesar Rp7.100.000.000,00 (tujuh miliar seratus juta

rupiah);

Tergugat

II,

Penggugat

mengalami

kegelisahan

dalam

kehidupan,

ub
lik

ah

20. Bahwa karena adanya perbuatan melawan hukum dari Tergugat I dan

kegelisahan ini sulit diganti dengan materi, tapi setidak-tidaknya Tergugat I


dan

Tergugat

II

harus

membayar

ganti

rugi

immateriil

sebesar

am

Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah);

21. Bahwa untuk mengembalikan reputasi Penggugat, maka Tergugat I dan

ep

Tergugat II harus dihukum memasang iklan di Harian Bali Post, Radar Bali

ah
k

dan Tribune Bali selama 3 (tiga) hari berturut-turut dengan ukuran


seperempat halaman,menyatakan kesalahan yang telah diperbuat dan

In
do
ne
si

hukum tetap;

mohon maaf kepada Penggugat, setelah perkara ini mempunyai kekuatan

A
gu
ng

22. Bahwa untuk menjamin terbayarnya ganti rugi, maka Penggugat perlu

memohon kiranya untuk dilakukan sita jaminan (conservatoir beslag) atas


tanah berikut bangunan milik Tergugat I dan Tergugat II yang dikenal
dengan nama Alila Villa Soori yang beralamat di Br. Dukuh, Desa Kelating,

Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali dengan batasbatas sebagai berikut:

- Sebelah Utara tanah milik (sawah);

lik

- Sebelah Selatan pantai laut;

ub

- Sebelah Barat sungai kecil;

Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon


kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya agar memberikan

ep

putusan sebagai berikut:


Dalam Pokok Perkara:

2) Menyatakan bahwa Perjanjian Lisensi antara PT Inter Sports Marketing (PT


ISM) dengan Federation International De Football Association (FIFA)

ng

on

Halaman 6 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

tertanggal 05 Mei 2011 adalah sah;

es

1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

- Sebelah Timur tanah milik;

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

3) Menyatakan bahwa Penggugat adalah satu-satunya penerima lisensi dari


Federation International De Football Association (FIFA) untuk Media Rights

ng

menyiarkan tayangan 2014 FIFA World Cup Brazil di seluruh Wilayah


Republik Indonesia;

4) Menyatakan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan

gu

melawan hukum dengan menayangkan 2014 FIFA World Cup Brazil di areal
Komersial yaitu di kamar Alilla Villa Soori tanpa ijin dari Penggugat;

untuk menayangkan 2014 FIFA Word Cup Brazil dari pihak mana tanpa ijin
dari Penggugat adalah cacat hukum;

ub
lik

ah

5) Menyatakan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang menerima sub lisensi

6) Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng


memberikan ganti rugi kepada Penggugat karena menayangkan tayangan

am

2014 Fifa World Cup Brazil di areal komersial dengan perincian:


- Biaya lisensi hak siar Tayangan 2014 Fifa World Cup Brazil untuk setara

ep

hotel bintang 5 adalah Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

ah
k

- Denda 20 x dari harga lisensi yaitu 20 x Rp100.000.000,00 =


Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);

In
do
ne
si

- Pendapatan Tergugat I dan Tergugat II dari Penjualan kamar dan Restoran

selama adanya tayangan 2014 Fifa World Cup Brazil yang dapat dihitung

A
gu
ng

sebagai berikut: 25 hari x Rp 200.000.000,00 = Rp5.000.000,000,00 (lima


miliar rupiah);

Total Kerugian sebesar Rp7.100.000.000,00 (tujuh miliar seratus juta


rupiah);

7) Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara Tanggung Renteng

membayar ganti rugi immateriil sebesar Rp30.000.00000,00 (tiga puluh

lik

8) Menghukum Tergugat I dan Tergugat II memasang iklan di Harian Bali Post,


Radar Bali, Tribune Bali selama tiga hari berturut-turut dengan ukuran

ub

seperempat halaman, menyatakan kesalahan yang telah diperbuat dan mohon


kepada Penggugat, setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
9) Menyatakan sah dan berharga sita jaminan bangunan milik Tergugat I dan

ep

Tergugat II yang dikenal dengan nama Alila Villa Soori yang beralamat di Br.
Dukuh, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan,

ah

ka

ah

miliar rupiah);

Sebelah Timur tanah milik;

Sebelah Selatan pantai (laut);

es

Sebelah Utara tanah milik (sawah);

Halaman 7 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

on

ng

gu

Provinsi Bali dengan batas-batas sebagai berikut:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Sebelah Barat sungai kecil;

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

10)Menghukum Tergugat I dan Tergugat II membayar uang paksa (dwangsom)

ng

atas keterlambatan pembayaran ganti rugi setiap hari Rp1.000.000,00 (satu


juta rupiah);

11)Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng membayar

gu

ongkos perkara;

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka Penggugat mohon keadilan

yang seadil-adilnya (ex a quo et bono);

Bahwa, terhadap gugatan tersebut di atas, Para Tergugat mengajukan

ub
lik

ah

eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:


Eksepsi Tergugat I:

Bahwa Tergugat I menyatakan menolak secara tegas dalil-dalil gugatan Para

am

Penggugat, terkecuali terhadap hal-hal yang diakuinya secara tegas:


Gugatan salah alamat ditujukan terhadap Tergugat I:

ep

1. Bahwa hubungan hukum Tergugat I dengan Tergugat II sebagaimana yang

ah
k

dijelaskan pada angka 13 gugatan Penggugat adalah salah atau keliru.


Karena Tergugat I adalah badan hukum yang didirikan menurut hukum di

In
do
ne
si

Indonesia adalah pemilik properti berupa villa-villa, yang kemudian


berdasarkan perjanjian Hotel Management Agreement melakukan kerjasama

A
gu
ng

dan menunjuk Alila Hotel & Resort PTE Ltd Badan Hukum yang didirikan

menurut hukum Negara Singapore itu untuk mengelola villa-villa milik


Tergugat I, yang kemudian oleh pihak Alila Hotel & Resort PTE Ltd

menunjuk Tergugat II untuk menjalankan dan memimpin manajemen emen


cabangnya di Tabanan Bali;

Bahwa dengan demikian maka, Tergugat I sudah tidak ada hubungan hukum

lik

kejadian sebagaimana gugatan Penggugat, karena dengan ditunjuknya Alila


Hotel & Resort PTE Ltd tersebut untuk menjalankan villa dibawah
manajemen cabangnya di Tabanan Bali yang dipimpin oleh Tergugat II,

ub

ah

terkait dengan pengelolaan Tergugat II apalagi yang berkenaan dengan

maka sudah barang tentu tanggungjawab pengelolaan menjadi beralih

ka

kepada induk perusahaan yang mempekerjakan Tergugat II yakni Alila Hotel

ep

& Resort PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura, sehingga sudah

dalam perkara ini;

Adapun yang harus didugat adalah Alila Hotel & Resort PTE Ltd yang

ng

berkedudukan di Singapura, bukanlah Tergugat I sebagaimana gugatan a quo;

on

Halaman 8 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa Tergugat I tidak kompeten

es

ah

sepatutnya terhadap Tergugat I dilepaskan dari tanggung-jawab hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

untuk digugat dalam perkara ini, sehingga gugatan terhadap Tergugat I


adalah error in subjecto, dan karenanya sudah sepatutnya dinyatakan tidak

ng

dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);


Subjek gugatan kabur atau obscuur libel:

1. Bahwa Tergugat I disamping menyatakan tidak mengenal Penggugat, juga

gu

menyatakan tidak ada hubungan hukum apapun dengan Penggugat;

Bahwa menurut hukum suatu tuntutan hak harus mempunyai kepentingan

tuntutan hak itu oleh Pengadilan guna diperiksa: point d'interet, point d'action
(vide, putusan Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 7 Juli 1971

ub
lik

ah

hukum yang cukup, merupakan syarat utama untuk dapat diterimanya

Nomor 294K/Sip/1971 mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh


orang yang mempunyai hubungan hukum;

am

2. Bahwa membaca uraian angka 8 gugatannya, pada pokoknya Penggugat


menyatakan telah memberikan penunjukan dan kuasa kepada PT Nonbar
Surat

Penunjukan

tanggal

12

November

2013

yang

ep

sebagaimana

ah
k

diperbaharui dengan Surat Penunjukan Nomor 010/ISM/Srt.P/2014 tertanggal


10 Mei 2014 sebagai koordinator tunggal aktivitas "nonton barging" dan

In
do
ne
si

mempunyai "hak eklusif' di wilayah Indonesia dan seterusnya";

Bahwa dengan dalil Penggugat yang sedemikian itu, maka menjadi sangat

A
gu
ng

jelas dan tegas bahwa Penggugat sudah tidak memiliki kapasitas ("legal
standing") untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini;

3. Bahwa Penggugat dalam gugatannya memberikan pernyataan terhadap


legal standing yang kontradiktif, dimana dalam pokok gugatannya angka 3

sampai dengan 6 dengan tegas menyatakan dirinya sebagai penerima

Lisensi dari Federation International De Football Association (FIFA). Namun


dalam uraian angka 10 gugatannya, Penggugat justru menyatakan

Federation

Football

Association

(FIFA)

kepada

ub

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka terhadap gugatan


Penggugat kabur atau obscuur libel sudah sepatutnya dinyatakan untuk tidak
dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);

ep

ka

De

Penggugat"dan seterusnya;

Dasar gugatan kabur atau obscuur libel:

gugatan ganti rugi tersebut didasarkan atas adanya perbuatan melawan


hukum atau wanprestasi ;

ng

on

Halaman 9 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Kecuali Penggugat hanya menguraikan bunyi Pasal 1365 BW, dengan tidak

es

1. Bahwa membaca gugatan Penggugat tidak jelas dasar gugatannya, apakah

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

International

lik

ah

sebaliknya bahwa "terhadap hak sub lisensi yang diberikan oleh pihak

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ada uraian lebih lanjut siapa diantara Para Tergugat yang telah melakukan
perbuatan melawan hukum (vide, angka 16 gugatan);

ng

Sehingga menurut Tergugat I tidak tampak adanya keselarasan antara


petitum dengan posita gugatan Penggugat;
Petitum gugatan kabur atau obscuur libel:

gu

1. Bahwa petitum angka 5 gugatan Penggugat tidak didukung oleh Posita

gugatannya, dimana dalam petitum disebutkan bahwa "Tergugat I dan

Bahwa menurut hukum petitum gugatan harus jelas dan tegas dari siapa Para
Tergugat dinyatakan menerima lisensi sebagaimana gugatan dimaksud;

ub
lik

ah

Tergugat II yang menerima sub lisensi untuk menayangkan ...dan seterusnya;

Petitum atau tuntutan ialah spa yang oleh Penggugat diminta atau
diharapkan agar diputuskan oleh Hakim. Jadi petitum itu akan mendapatkan

am

jawabannya di dalam dictum atau amar putusan. Maka oleh karena itu,
Penggugat harus merumuskan petitum dengan jelas dan tegas ("een

ep

duidelijke en bepaalde conclusive"): Pasal 94 Rv menentukan bahwa apabila

ah
k

Pasal 8 Rv tidak diikuti, maka akibatnya gugatan batal, bukan tidak dapat
diterima. Akan tetapi Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 6

In
do
ne
si

Desember 1970 Nomor M.A. 492 K/Sip/1970 berpendapat bahwa tuntutan


yang tidak jelas atau tidak sempurna dapat berakibat tidak diterimanya

A
gu
ng

tuntutan tersebut. jadi Mahkamah Agung menyamakan tuntutan yang "tidak


jelas" dengan yang "tidak sempurna";

Sehingga terhadap petitum gugatan Penggugat yang sedemikian itu yang

tidak didukung oleh posita gugatannya adalah merupakan petitum yang tidak
jelas atau tidak sempurna sehingga harus dinyatakan untuk ditolak;

Bahwa berdasarkan uraian Tergugat I sebagaimana uraian di atas, maka

lik

gugatan Penggugat tersebut sudah sepatutnya tidak dapat diterima (niet


onvankelijke verklaard);

ub

Eksepsi Tergugat II:

Bahwa Tergugat II menyatakan menolak secara tegas dalil-dalil gugatan Para


Penggugat, terkecuali terhadap hal-hal yang di akuinya secara tegas;

ep

Gugatan salah alamat ditujukan terhadap Tergugat II:

1. Bahwa hubungan hukum Tergugat I dengan Tergugat II sebagaimana yang

ah

ka

ah

terhadap gugatan Penggugat jelas kabur ("obscuur libel') sehingga terhadap

Karena Tergugat I adalah badan hukum yang didirikan menurut Hukum di


adalah

pemilik

properti

berupa

villa-villa,

yang

ng

Indonesia

kemudian

on

Halaman 10 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

berdasarkan perjanjian Hotel Management Agreement melakukan kerjasama

es

dijelaskan pada angka 13 gugatan Penggugat adalah salah atau keliru;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan menunjuk Alila Hotel & Resort PTE Ltd Badan Hukum yang didirikan

menurut hukum Negara Singapore itu untuk mengelola villa-villa milik

ng

Tergugat I, yang kemudian oleh pihak Alila Hotel & Resort PTE Ltd menunjuk
Tergugat II untuk menjalankan dan memimpin manajemen cabangnya di

Tabanan Bali. Bahwa dengan demikian maka, Tergugat I sudah ticlak ada

gu

hubungan hukum terkait dengan pengelolaan Tergugat II apalagi yang


berkenaan dengan kejadian sebagaimana gugatan Penggugat, karena

villa dibawah manajemen cabangnya di Tabanan Bali yang dipimpin oleh

Tergugat II, maka sudah barang tentu tanggungjawab pengelolaan menjadi

ub
lik

ah

dengan ditunjuknya Alila Hotel & Resort PTE Ltd tersebut untuk menjalankan

beralih kepada induk perusahaan yang mempekerjakan Tergugat II yakni Alila


Hotel & Resort PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura, sehingga sudah

am

sepatutnya terhadap Tergugat I dilepaskan dari tanggung-jawab hukum


bersama Tergugat II dalam perkara ini. Adapun yang harus didugat adalah

ep

Alila Hotel & Resort PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura, bukanlah

ah
k

Tergugat II maupun Tergugat I sebagaimana gugatan a quo;


Bahwa berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa Tergugat II tidak kompeten

In
do
ne
si

untuk digugat dalam perkara ini, sehingga gugatan terhadap Tergugat II

adalah error in subjecto, dan karenanya sudah sepatutnya dinyatakan tidak

A
gu
ng

dapat diterima (niet onvankelijke verklaard);

Subjek gugatan kabur atau Obscuur Libel:

1. Bahwa Tergugat II disamping menyatakan tidak mengenal Penggugat, juga

menyatakan tidak ada hubungan hukum apapun dengan Penggugat. Bahwa


menurut hukum suatu tuntutan hak harus mempunyai kepentingan hukum
yang cukup, merupakan syarat utama untuk dapat diterimanya tuntutan hak

itu oleh Pengadilan guna diperiksa: point d'interet, point d'action (vide,

lik

294 K/Sip/1971 mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh orang

ub

yang mempunyai hubungan hukum;

2. Bahwa membaca uraian angka 8 gugatannya, pada pokoknya Penggugat


menyatakan " telah memberikan penunjukan dan kuasa kepada PT Nonbar

ka

ah

putusan Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 7 Juli 1971 Nomor

ep

sebagaimana surat penunjukan tanggal 12 November 2013 yang diperbaharui

ah

dengan Surat Penunjukan Nomor 010/ISM/Srt.P/2014 tertanggal 10 Mei 2014

eklusif' di wilayah Indonesia ... dan seterusnya";

ng

Bahwa dengan dalil Penggugat yang sedemikian itu, maka menjadi sangat

on

Halaman 11 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

jelas dan tegas bahwa Penggugat sudah tidak memiliki kapasitas ("legal

es

sebagai koordinator tunggal aktivitas "nonton bareng" dan mempunyai "hak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

standing") untuk mengajukan gugatan dalam perkara ini, kecuali PT Nonbar


dimaksud;

ng

3. Bahwa Penggugat dalam gugatannya memberikan pernyataan terhadap


legal standing yang kontradiktif, dimana dalam pokok gugatannya angka 3

sampai dengan 6 dengan tegas menyatakan dirinya sebagai penerima

gu

lisensi dari Pederation International De Football Association (FIFA). Namun


dalam uraian angka 10 gugatannya, Penggugat justru menyatakan

Federation International De Football Association (FIFA) kepada Penggugat"


dan seterusnya;

ub
lik

ah

sebaliknya bahwa "...terhadap hak Sub Lisensi yang cliberikan oleh pihak

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka terhadap gugatan


Penggugat kabur atau obscuurlibell sudah sepatutnya dinyatakan untuk tidak

am

dapat diterima (niet onvankelijke verklaard).


Dasar gugatan kabur atau obscuur libel:

ep

1. Bahwa membaca gugatan Penggugat tidak jelas dasar gugatannya, apakah

ah
k

gugatan ganti rugi tersebut didasarkan atas adanya perbuatan melawan


hukum atau wanprestasi kecuali Penggugat hanya menguraikan bunyi Pasal

In
do
ne
si

1365 BW, dengan tidak ada uraian lebih lanjut siapa diantara Para Tergugat
yang telah melakukan perbuatan melawan hukum (vide, angka 16 gugatan);

A
gu
ng

Sehingga menurut Para Tergugat tidak tampak adanya keselarasan antara


petitum dengan posita gugatan Penggugat;

Petitum gugatan kabur atau obscuur libel:

1. Bahwa petitum angka 5 gugatan Penggugat tidak didukung oleh posita

gugatannya, dimana dalam petitum disebutkan bahwa "Tergugat I dan Tergugat


II yang menerima sub lisensi untuk menayangkan ...dan seterusnya";

lik

Tergugat dinyatakan menerima lisensi sebagaimana gugatan dimaksud;


Petitum atau tuntutan ialah apa yang oleh Penggugat diminta atau
diharapkan agar diputuskan oleh hakim. Jadi petitum itu akan mendapatkan

ub

ah

Bahwa menurut hukum petitum gugatan harus jelas dan tegas dari siapa Para

jawabannya di dalam dictum atau amar putusan. Maka oleh karena itu

ka

Penggugat harus merumuskan petitum dengan jelas dan tegas ("een

ep

duidelijke en bepaalde conclusive"): Pasal 94 Rv menentukan bahwa apabila

ah

Pasal 8 Rv tidak diikuti, maka akibatnya gugatan batal, bukan tidak dapat

Desember 1970 Nomor M.A. 492 K/Sip/1970 berpendapat bahwa tuntutan

ng

yang tidak jelas atau tidak sempurna dapat berakibat tidak diterimanya

on

Halaman 12 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

tuntutan tersebut. Jadi Mahkamah Agung menyamakan tuntutan yang "tidak

es

diterima. Akan tetapi Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 6

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

jelas" dengan yang "tidak sempurna";

Sehingga terhadap petitum gugatan Penggugat yang sedemikian itu yang tidak

ng

didukung oleh posita gugatannya adalah merupakan petitum yang tidak jelas
atau tidak sempurna sehingga harus dinyatakan untuk ditolak.

Bahwa berdasarkan uraian Tergugat II sebagaimana uraian di atas, maka

gu

terhadap gugatan Penggugat jelas kabur ("obscuur libel'), sehingga terhadap


gugatan Penggugat tersebut sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat

diterima (niet onvankelijke verklaard);

Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan

ub
lik

ah

Negeri Surabaya telah memberi putusan Nomor 09/HKI.HAK CIPTA/2014/PN


Niaga Sby. tanggal 30 Juni 2015 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:

am

Menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:

ah
k

2. Menyatakan

Perjanjian

ep

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;


Lisensi

antara

Penggugat

dengan

Federation

International De Football Association (FIFA) tertanggal 5 Mei 2011 adalah sah;

In
do
ne
si

3. Menyatakan Penggugat adalah satu satunya Penerima Lisensi dari


Federation International De Football Association (FIFA) untuk Media Rights

A
gu
ng

penyiaran tayangan 2014 FIFA World Cup Brasil di seluruh wilayah Republik
Indonesia;

4. Menyatakan Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat II) melakukan


pelanggaran Hak Cipta dengan menayangkan 2014 FIFA World Cup Brasil
di areal komersial yaitu di kamar hotel Alila Villa Soori tanpa ijin Penggugat;

5. Menghukum Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat II) secara tanggung


renteng membayar ganti rugi kepada Penggugat karena menayangkan

lik

ah

tayangan FIFA World Cup 2014 Brasil di areal komersial di kamar hotelnya
dengan perincian:
a.

Denda 10 x harga lisensi Rp100.000.000,00 = Rp1.000.000.000,00;

b.

Ganti rugi materiil sebesar


Jumlah total

ub

Rp1.500.000.000,00;
Rp2.500.000.000,00;

6. Menghukum Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat II) secara tanggung

ep

ka

renteng membayar uang paksa kepada Penggugat sebesar Rp500.000,00

hukum tetap sampai dengan dilaksanakannya putusan perkara ini;

ng

7. Menghukum Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat II) secara tanggung

on

Halaman 13 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

renteng membayar biaya perkara hingga kini ditafsir sebesar Rp6.625.000,00

es

(lima ratus ribu rupiah) setiap harinya sejak putusan ini mempunyai kekuatan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

(enam juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah);


8. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

ng

Menimbang, bahwa sesudah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Surabaya tersebut diucapkan dengan dihadiri kuasa Penggugat maupun


Tergugat I, II pada tanggal 30 Juni 2015, terhadap putusan tersebut Tergugat I,

gu

II melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Juli 2015


mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 13 Juli 2015 sebagaimana

ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 09/HKI.Hak Cipta/2014/PN Niaga

Surabaya yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya,

ub
lik

ah

permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di


Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya tersebut pada tanggal 24 Juli
2015 itu juga;

am

Bahwa memori kasasi tersebut telah disampaikan kepada Penggugat


pada tanggal 18 Agustus 2015, kemudian Penggugat mengajukan kontra

ep

memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga

ah
k

Surabaya pada tanggal 27 Agustus 2015;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-

In
do
ne
si

keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,


diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam

A
gu
ng

undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat


diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh

Pemohon Kasasi I, II dalam memori kasasinya adalah:


Memori Kasasi I:

1. Pokok Sengketa:

lik

dengan Termohon Kasasi/Penggugat adalah mengenai sengketa hak siar


karena Termohon Kasasi/Penggugat menilai Pemohon Kasasi I/Tergugat I
telah diduga menyelenggarakan acara nonton bareng atas siaran langsung

ub

ah

Bahwa yang menjadi persengketaan antara Pemohon Kasasi I/Tergugat I

piala dunia Brasil 2014 di salah satu kamar hotel Alila Vila Soori (Termohon

ka

Kasasi II/Tergugat II). Hal mana oleh Termohon Kasasi/Penggugat dinilai

ep

dengan tanpa ijin dari Termohon Kasasi/Penggugat sebagai pemegang hak

ah

atas lisensi dari FIFA sebagai pemilik hak siar atas siaran langsung Piala Dunia

pelanggaran hak cipta, dan karenanya menimbulkan kerugian terhadap

ng

Termohon Kasasi/Penggugat;

on

Halaman 14 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Pokok Bantahan Pemohon Kasasi I/Tergugat I;

es

Brazil 2014. Sehingga menurut Termohon Kasasi/Penggugat telah terjadi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Sementara menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat atas tuduhan Termohon

Kasasi/Penggugat menyatakan bahwa tidak benar telah menyelenggarakan

ng

acara nonton bareng siaran Piala Dunia Brazil 2014. Hal mana didasarkan pada
alasan bahwa:

- Bahwa Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak pernah menyelenggarakan

gu

acara nonton bareng dengan menyediakan venue khusus di Alila Villa


Soori (Pemohon Kasasi II/Tergugat II);

Televisi (TV) pada salah satu kamar kosong Vila Alila Soori adalah siaran
yang masuk dalam katagori free air (tidak berbayar sebagaimana dalil

ub
lik

ah

- Bahwa adapun siaran yang ditemukan tersimpan pada salah satu channel

gugatannya mengatakan memang ada siaran free air dari TV One) yang
tidak ada penontonnya sehingga tidak memenuhi kriteria nonton bareng

am

sebagaimana gugatannya, disamping itu karena siaran standar TV di Vila


Alila Soori yang menggunakan saluran free air yang ditrasmisikan melalui

ep

antena Parabola yang tidak berbayar, dan tidak menyediakan secara

ah
k

khusus venue (panggung dengan screen/layar lebar) untuk menayangkan


siaran dimaksud, sehingga siaran yang muncul sekalipun siaran Piala

In
do
ne
si

Dunia Brazil 2014, itupun hanya tercantum logo TV One dengan tidak
terdapat logo (VIVA+) hal mana berarti siaran tersebut memang benar

A
gu
ng

sebagai siaran free air alias tidak berbayar atau gratis;

- Bahwa, disamping menggunakan saluran Parabola yang tidak berbayar,


Pemohon Kasasi II/Tergugat II Vila Alila Soori juga telah melengkapi diri

dengan penyediaan decoder siaran Piala Dunia Brazil 2014 bekerjasama


dengan PT Digital Media Asia yang mana keberadaan PT Media Digital
Media

Asia

sudah

diakui

benar

bekerjasama

dengan

Termohon

lik

- Bahwa keberadaan Televisi (TV) pada salah satu kamar Alila Vila Soori
(Pemohon Kasasi II/Tergugat II) disamping merupakan fasilitas standar,
juga tidak memfasilitasi acara nonton bareng, karena tidak pernah

ub

ah

Kasasi/Pengugat sebagai pengakuannya dalam gugatannya;

menyediakan venue khusus melakukan pemberitahuan kepada para

ka

tamu yang menginap, termasuk tidak memungut bayaran untuk menonton

ep

acara TV yang tersedia di kamar, termasuk tidak pernah mempublikasikan

ah

acara nonton bareng di areal Vila Alila Soori (Pemohon Kasasi II/Tergugat

nonton bareng Piala Dunia Brazil 2014 dengan tanpa izin Termohon

ng

Kasasi/Penggugat, sehingga Pemohon Kasasi I/Tergugat.I tidak terbukti

on

Halaman 15 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

telah memenuhi unsur Penggunaan Secara Komersial (vide, Pasal 1 ayat

es

II), sehingga tidak terbukti telah melakukan komersialisasi hak siar acara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

24 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, dan


karenanya tidak terbukti telah mendapat keuntungan ekonomi selama

ng

penyelenggaraan event Piala Dunia Brazil 2014.

Bahwa atas permasalahan tersebut diatas Judex Facti memberikan


pertimbangan hukum dengan bertitik tolak pada permasalahan apakah benar

gu

perbuatan Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat yang diduga melaksanakan


siaran langsung Piala Dunia Brasil di salah satu kamar hotel miliknya tanpa

yang memiliki hak media siaran langsung piala dunia merupakan


pelanggaran hak cipta;

ub
lik

ah

ijin dari Termohon Kasasi/Penggugat sebagai penerima lisensi dari FIFA

Bahwa menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat I Judex Facti telah salah/keliru


dalam menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, khususnya Hukum

am

Pembuktian. Sehingga atas kesalahan/kekeliruannya tersebut menghasilkan


keputusan yang salah/keliru dalam penerapan hukumnya;

ep

Bahwa seharusnya, Judex Facti mempertimbangkan unsur esensial dalam

ah
k

pembuktian atas pelanggaran Hak Cipta/Hak Terkait dalam Undang Undang


Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (UUHC), untuk dapat

kerugian sebagaimana sengketa ini;


unsur

esensial

A
gu
ng

Adapun

yang

bersifat

normatif

In
do
ne
si

membuktikan benar tidaknya terjadi pelanggaran sehingga menimbulkan

dimaksud

adalah

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat 24 UUHC yang menentukan:

Penggunaan secara komersial adalah pemanfaatan ciptaan dan/atau hak

terkait dengan tujuan memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai


sumber atau berbayar;

Bahwa menurut hukum, bahwasanya Termohon Kasasi/Penggugatlah yang

lik

Komersial dimaksud sehingga dapat dibuktikan bahwa Pemohon Kasasi


I/Tergugat I benar-benar telah mendapat keuntungan ekonomi dengan
penggunaan secara komersial atas tayangan siaran Piala Dunia Brazil 2014

ub

ah

harus membuktikan benar tidaknya terpenuhinya unsur Penggunaan Secara

dimaksud;

ka

Bahwa karena seandainyapun quod non dari hasil sweeping Termohon

ep

Kasasi/Penggugat ternyata pada TV salah satu kamar kosong tanpa

ah

penghuni di Vila Alila Soori tersebut kedapatan tersimpan siaran piala dunia

otomatis Para Pemohon Kasasi/Tergugat telah menyelenggarakan siaran

ng

nonton bareng, sehingga merugikan Termohon Kasasi/Penggugat. Karena

on

Halaman 16 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

secara hukum harus dapat dibuktikan terlebih dahulu benar tidaknya siaran

es

Brazil 2014 dalam salah satu channel siarannya bukan berarti secara

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tersebut dipertontonkan dalam acara nonton bareng kepada banyak orang

melalui acara nonton bareng dan juga benarkah siaran yang tersimpan

ng

dalam salah satu channel TV tersebut telah digunakan secara Komersial

sehingga Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat benar-benar terbukti


mendapat keuntungan ekonomi;

gu

Hal ini yang tidak berusaha dibuktikan oleh Judex Facti, sehingga dapat
diduga sebagai kelalaian/kesalahan fatal dalam pengeterapan hukum

keadilan;

Hal mana menurut asas hukum pembuktian dalam Hukum Acara Perdata

ub
lik

ah

sebagaimana putusan a quo, sehingga putusannya tidak mencerminkan rasa

menentukan bahwa pihak yang mendalilkan adanya hak atau suatu peristiwa
sudah sepatutnya untuk membuktikan adanya hak/peristiwa tersebut

am

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal 163


HIR/283 RBg;

ah
k

menerapkan

ep

Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukum a quo telah lalai/salah


hukum

pembuktian,

yakni

mengabaikan

azas

beban

pembuktian sebagaimana ketentuan Pasal 1865 KUH Perdata juncto Pasal

In
do
ne
si

163 HIR/283 RBg. Termasuk melanggar ketentuan Pasal 1 ayat 24 UUHC;

Bahwa adapun keberatan Pemohon Kasasi I/Tergugat I dalam pokok perkara

A
gu
ng

ini adalah sebagaimana uraian berikut:


Dalam Eksepsi;

Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum


yang berlaku khususnya hukum pembuktian, yaitu dalam hal pertimbangan

hukum atas eksepsi Termohon Kasasi I/Tergugat I tentang gugatan


Termohon Kasasi/Penggugat yang dinilai salah alamat ditujukan terhadap

lik

ada kaitan kaitannya dengan tanggungjawab pengelolaan oleh Pemohon


Kasasi II/Tergugat II, sebab pengelolaan hotel/villa Alila Villa Soori oleh
Perusahaan Manajemen yang berkedudukan di Singapura dibawah Alila
Hotel & Resort PTE Ltd, Singapore;

ub

ah

Para Pemohon Kasasi/Tergugat, karena Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak

ka

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruan Judex Facti tampak dari pertimbangan

ep

hukumnya halaman 57 angka 1 alinea kesatu dan kedua dari bawah yang

ah

menyatakan bahwa:

Tergugat I dan Tergugat II dapat disimpulkan bahwa gugatan Penggugat

ng

ditunjukan kepada Tergugat I berhubungan dengan kepemilikan villa-villa

on

Halaman 17 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

atau hotel miliknya sedangkan Tergugat II digugat karena sebagai pihak

es

, Setelah meneliti dan mencermati dalil gugatan Penggugat dan eksepsi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

yang bertanggung jawab mengelola hotel atau villa milik Tergugat I telah

kedapatan menayangkan siaran langsung Piala Dunia Brazil ditujukan

ng

kepada Tergugat I di kamar hotelnya tanpa mendapatkan ijin dari


Penggugat sebagai pihak yang menerima lisensi dari FIFA sebagai pemilik

hak Media tayangan piala dunia menerima lisensi dari FIFA sebagai pemilik

gu

hak Media tayangan Piala Dunia Brazil;

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut hemat Majelis Hakim sudah

dan Tergugat II dan tidak harus diajukan kepada Alila Hotel & Resort PTE Ltd
yang berkedudukan di Singapura sebagai pihak yang mengadakan perjanjian

ub
lik

ah

tepat dan benar dan tidak salah alamat gugatan ditunjukan kepada Tergugat I

pengelolaan hotel dan Villa dengan Tergugat I karena Tergugat II sebagai


perwakilan dari Alila Hotel & Resort PTE Ltd yang mengelola villa -villa milik

am

Tergugat I telah memiliki manajemen sendiri yang mandiri maka menurut


hukum mereka akan bertanggung jawab atas operasional kegiatannya, dengan

ep

demikian eksepsi tersebut dikesampingkan dan ditolak;

ah
k

Bahwa menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat I, pertimbangan hukum Judex

yang berlaku khususnya terhadap hukum pembuktian;

In
do
ne
si

Facti tersebut telah salah/keliru dalam menerapkan atau melanggar hukum

Menurut Pasal 1866 KUHPerdata, Pasal 164 HIR alat bukti yang diakui secara

A
gu
ng

enumeratif terdiri dari:


a. Bukti tulisan;

b. Bukti dengan saksi;


c. Persangkaan;

d. Pengakuan; dan
e. Sumpah;

lik

kenyataan jenis surat atau akta dalam perkara perdata memegang peran yang
sangat penting. Semua kegiatan yang menyangkut bidang perdata sengaja
dicatat atau dituliskan dalam surat atau akta;

ub

ah

Alat bukti tulisan ditempatkan dalam urutan pertama. Hal ini sesuai dengan

Berdasarkan bukti TI.1 sampai dengan TI.4 dan TII.1 , TII.2, terbukti

ka

Pemohon Kasasi I/Tergugat I merupakan Badan Hukum yang didirikan

ep

menurut Hukum Indonesia yang merupakan pemilik properti berupa villa-

ah

villa, yang kemudian berdasarkan perjanjian Hotel Management Agreement

menunjuk Alila Hotel & Resort PTE Ltd Badan Hukum yang didirikan

ng

menurut hukum Negara Singapura itu untuk mengelola villa-villa milik

on

Halaman 18 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Pemohon Kasasi I/Tergugat I, yang kemudian oleh pihak Alila Hotel & Resort

es

(vide, bukti TI.3, TI.4 dan TII.3 dan TII.4) melakukan kerjasama dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PTE Ltd menunjuk Pemohon Kasasi II/Tergugat II untuk menjalankan dan


memimpin manajemen cabangnya di Tabanan Bali;

ng

Bahwa dengan ditunjuknya Alila Hotel & Resort PTE Ltd tersebut untuk

menjalankan villa dibawah manajemen cabangnya di Tabanan Bali yang


dipimpin

oleh

Pemohon

Kasasi

II/Tergugat

II,

maka

jelas

segala

gu

tanggungjawab pengelolaan menjadi beralih kepada induk perusahaan yang

mempekerjakan Pemohon Kasasi II/Tergugat II yakni Alila Hotel & Resort

Kasasi/Penggugat mendalilkan ada pelanggaran terhadap penayangan

siaran piala dunia 2014 maka, yang harus digugat adalah Alila Hotel &

ub
lik

ah

PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura, sehingga kalau Termohon

Resort PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura yang ditunjuk untuk


menjalankan manajemen cabangnya di Alila Vila Soori Tabanan, bukanlah

am

Pemohon Kasasi I/Tergugat I;

Bahwa bilamana mengacu kepada ketentuan Pasal 1866KUHPerdata dan

ep

Pasal 164 HIR huruf (a), bukti tulisan dari Pemohon Kasasi I/Tergugat I

ah
k

(vide, bukti TI.1 sampai dengan TI.4 dan TII.1 sampai dengan TII.4)
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari alat alat bukti yang lain.

In
do
ne
si

Sehingga dengan pertimbangan hukum Judex Facti sebagaimana tercantum


dalam putusannya pada halaman 57 alinea kesatu dan kedua dari bawah

A
gu
ng

adalah salah/keliru dalam menerapkan atau melanggar hukum pembuktian


(vide, Pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 164 HIR huruf (a)), sehingga harus
dibatalkan;

2. Dalam Pokok Perkara:

1. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum


yang berlaku, khususnya hukum pembuktian;
kesalahan/kekeliruan

Judex

Facti

adalah

dalam

hal

lisensi Termohon Kasasi/Penggugat a quo;

lik

mempertimbangkan tentang kekuatan mengikat pihak ketiga atas perjanjian

Adapun kesalahan/kekeliruan Judex Facti tampak dari kesimpulan atas

ub

ah

Adapun

pertimbangan hukumnya sebagaimana putusan halaman 61 alinea kedua

ka

yang menyatakan:

ep

...perjanjian License Agreement tertanggal 5 Mei 2011 yang telah didaftarkan

ah

kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat Hak Kekayaan Intelektual Pada

menurut hukum perjanjian lisensi tersebut mengikat para pihak dan pihak

ng

ketiga;

on

Halaman 19 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa adapun pertanyaan Pemohon Kasasi I/Tergugat I dengan adanya

es

Kementrian Hukum dan Asasi Manusia RI pada tanggal 23 Mei 2014 RI maka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

pertimbangan hukum Judex Facti tersebut adalah:


Apakah lisensi Itu?

ng

Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (20) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014
yang mengatur sebagai berikut:

Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau

gu

pemilik hak terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas
ciptaannya atau produk hak terkait dengan syarat tertentu.

dimaksud dengan hak ekonomi adalah:

Hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta

ub
lik

ah

Dan berdasarkan Pasal 8 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang

untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaannya.

Juga Pasal 9 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang menyatakan

am

sebagai berikut:

Pencipta atau pemegang hak cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ah
k

a. Penerbitan ciptaan;

ep

memiliki hak ekonomi untuk melakukan:

b. Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya;

In
do
ne
si

c. Penerjemahan ciptaan;

d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan;

A
gu
ng

e. Pendistribusian ciptaan atau salinannya;


f. Pertunjukan ciptaan;

g. Pengumuman ciptaan;
h. Komunikasi ciptaan;
i. Penyewaan ciptaan;

Bahwa membaca ketentuan Pasal 1 ayat (20) dan Pasal 8 serta Pasal 9

lik

sebatas hak ekonomi. Dan dari ketentuan tersebut sama sekali tidak terlihat
adanya pelaksanaan hak hukum yang melekat pada lisensi dalam arti tidak
ditemukan pengaturan tentang hak penerima lisensi untuk mengambil

ub

ah

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014, sebuah hak atas lisensi diberikan

tindakan hukum sebagaimana gugatan dalam sengketa ini (legal standing);

ka

Bahwa penegasan yang demikian itu juga terlihat bilamana membaca

ep

pernyataan Termohon Kasasi/Penggugat dalam gugatannya (vide, angka 6

ah

gugatan Termohon Kasasi/Penggugat) bahwa yang bersangkutan hanya

a. Hak-hak Televisi, termasuk didalamnya;

ng

1) Basic feed, multi feeds, multi feeds, additional dan liputan unilateral

on

Halaman 20 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

atas dasar live, deleyed atau repeat;

es

menerima hak media sebatas yang menyangkut:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 20

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2) Audio feed atau dasar live, deleyed atau repeat;


3) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

ng

b. Hak-hak Mobil termasuk didalamnya:

1) Basic feed, multi feeds, additional feeds dan liputan unilateral atas
dasar live, deleyed atau repeat;

gu

2) Audio feed atas dasar live, deleyed atau repeat;


3) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

1) Audio feed atas dasar live, deleyed atau repeat;


2) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

ub
lik

ah

c. Hak-hak Radio:

d. Internet:

1) Audio feed dasar live, deleyed atau repeat;

am

2) Highlights atas dasar deleyed atau repeat;


e. Periklanan dan promosi;

ep

f. Branding FIFA dan perlindungan merek dagang;

h. Sub lisensi;

Hak-hak eksibisi publik (hak-hak areal komersial);

i.

In
do
ne
si

ah
k

g. Properti intelektual;

Dari hak media yang diterima tersebut tidak ada juga menyebutkan

A
gu
ng

kewenangan atas pelaksanaan hak hukum yang diterima Termohon

Kasasi/Penggugat untuk mengambil tindakan hukum bilamana terjadi


pelanggaran sebagaimana gugatan ini;

Halmana konform dengan keterangan saksi ahli DR. I Wayan Wiryawan,


S.H.,M.H.,

Praktisi

senior

HKI

(Hak

Kekayaan

Intelektual)

dalam

persidangan menerangkan bahwa perjanjian lisensi hanya menyangkut hak

lik

tindakan hukum penerima lisensi harus menerima surat kuasa khusus untuk
melakukan hal tersebut dari pemilik hak cipta atau hak terkait;

Bahwa dalam perkara a quo dari bukti Termohon Kasasi/Penggugat surat

ub

ah

dagang tidak menyangkut hak hukum. Sehingga dalam hal mengambil

bukti bertanda P-1 sampai dengan P-49 tidak terbukti adanya surat kuasa

ka

khusus

dari

pemilik

hak

cipta/hak

terkait

kepada

Termohon

ep

Kasasi/Penggugat untuk mengajukan gugatan a quo. Sehingga Termohon

ah

Kasasi/Penggugat tidak memenuhi legal standing untuk mengajukan

sekalipun

perjanjian

lisensi

Kasasi

I/Tergugat

Termohon

tidak

membantah

Kasasi/Penggugat,

ng

keberadaan

Pemohon

namun

on

Halaman 21 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

permasalahannya bukan soal dibantah atau tidaknya perjanjian lisensi

es

Bahwa

gugatan a quo terhadap Pemohon Kasasi I/Tergugat I;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 21

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tersebut. Karena yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah

perjanjian lisensi tersebut mengikat pihak ketiga termasuk Pemohon Kasasi

ng

I/Tergugat I;

Bahwa menurut Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

yang telah diganti dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang

gu

Hak Cipta;

Pasal 47 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 menegaskan:

Lisensi wajib dicatatkan di Direktorat Jenderal (Direktorat Jenderal


Hak Kekayaan Intelektual pada Kementrian Hukum dan Asasi

ub
lik

ah

Ayat (2) Agar mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga, perjanjian

Manusia RI).

Pasal 83 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 menegaskan:

am

Ayat (1) Perjanjian Lisensi harus dicatatkan oleh Menteri dalam daftar
umum perjanjian Lisensi Hak Cipta dengan dikenai biaya;

ep

Ayat (3) Jika perjanjian Lisensi tidak dicatat dalam daftar umum

ah
k

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian Lisensi tersebut


tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga;

In
do
ne
si

Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya tampaknya hanya


mendasarkan kepada surat bukti P.6 yang dihubungkan dengan keterangan

A
gu
ng

saksi ahli Termohon Kasasi/Penggugat, saksi Agung Darmasasongko, S.H.,


M.H., sehingga menyimpulkan bahwa telah ternyata License Agreement
tertanggal 5 Mei 2011 oleh Termohon Kasasi/Penggugat telah didaftarkan

pada tanggal 23 Mei 2014 kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual Pada Kementrian Hukum dan Asasi Manusia RI,
pencatatan

perjanjian

lisensi

tersebut

untuk

memenuhi

lik

Bahwa menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat I bilamana meneliti surat bukti


P.6 hanya berupa catatan tidak lebih sebagai bukti tanggal penerimaan
permohonan pendaftaran lisensi yang diterakan pada sampul permohonan

ub

ah

perundang-undangan;

ketentuan

yangbersangkutan. Dan bukan berupa bukti pencatatan bahwa permohonan

ka

dikabulkan dalam bentuk tercatat pada buku daftar umum perjanjian lisensi

ep

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 83 Undang Undang Nomor 28

ah

Tahun 2014. Sekalipun Termohon Kasasi/Penggugat mengajukan saksi ahli

undang-undang yang secara normatif menentukan bahwa agar perjanjian

ng

lisensi mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga harus tercatat dalam

on

Halaman 22 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

daftar umum perjanjian lisensi (vide, Pasal 83 ayat (2) Undang Undang

es

Agung Darmasasongko, S.H., M.H., jelas belum memenuhi ketentuan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 22

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor 28 Tahun 2014). Dengan mengingat tidak tertutup kemungkinan

pendaftaran lisensi dapat saja ditolak dengan adanya ketentuan Pasal 82

ng

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 (UUHC)

Bahwa dengan tidak adanya bukti telah tercatat dalam daftar umum perjanjian

lisensi pada kantor Kementrian Hukum dan HAM RI tersebut jelas terbukti

gu

bahwa keterangan kedua saksi Termohon Kasasi/Penggugat, saksi Agung

Damarsasongko, S.H.,M.H., dan Budi Agus Riswandi, S.H.,M.H., yang

yang dihadirkan oleh Termohon Kasasi/Penggugat, bilamana dikaitkan dengan


ketentuan Pasal 83 ayat (3) juncto Pasal 83 ayat 1 dan 2 UUHC (Undang

ub
lik

ah

notabene mengaku staff Kemenkumham R.I sebagai saksi yang mengaku ahli

Undang Nomor 28 Tahun 2014), terlihat bahwa keterangan saksi ahli tersebut
tidak netral dan kesaksiannya menjadi tidak benar dan dapat saja diduga

am

sebagai kesaksian palsu di depan persidangan yang mulia ini;


Sehingga dengan demikian bahwa, secara hukum perjanjian lisensi Termohon

ep

Kasasi/Penggugat oleh karena belum tercatat dalam daftar umum perjanjian

ah
k

lisensi tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga;


Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelas bahwa pertimbangan hukum
bahwa perjanjian

lisensi Termohon

In
do
ne
si

yang mengatakan

Judex Facti

Kasasi/Penggugat telah sah terdaftar sehingga mempunyai akibat hukum

A
gu
ng

terhadap pihak ketiga (in casu, Pemohon Kasasi I/Terggugat I) adalah


merupakan pertimbangan hukum yang salah/keliru, dan sangat gegabah

termasuk pertimbangan hukum halaman 62 alinea kedua adalah juga

merupakan pertimbangan hukum yang salah/keliru, dan melanggar Pasal 1


(20) juncto Pasal 8, 9, juncto Pasal 47 (2), Pasal 83 (1) dan (3) UUHC,
sehingga pertimbangan hukum tersebut patut untuk dibatalkan;

lik

yang berlaku khususnya dalam hukum pembuktian;

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruan pertimbangan hukum halaman 62


alinea kedua tampak pada:

ub

ah

2. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum

.... berdasarkan surat bukti P-23 sampai dengan P-32 dihubungkan dengan

ka

keterangan saksi Penggugat Anton Indarto Gunawan dan Wahyudi

ep

Yayambara serta keterangan saksi Para Tergugat Made Giri Arsana dapat

ah

disimpulkan bahwa dari hasil sweeping Penggugat ditempat Tergugat II pada

2014 saat itu sedang bertanding antara tim Belanda melawan tim Mexico

ng

tanpa mendapatkan ijin dari Penggugat selanjutnya Penggugat telah

on

Halaman 23 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

melakukan somasi kepada Para Tergugat atas penayangan siaran langsung

es

tanggal 30 Juni 2014 pada tengah malam ada tayangan piala dunia Brasil

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 23

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

piala dunia Brasil 2014 tanpa ijin Penggugat, akan tetapi tidak mendapat
tanggapan untuk memenuhi biaya ijin tayangan kepada Penggugat;

ng

Apakah benar di tempat Pemohon Kasasi II/Tergugat II ada tayangan Piala


Dunia Brazil 2014?;

Bahwa soal bahasa ada tayangan dalam pertimbangan hukum tersebut

gu

menyiratkan seolah-olah Pemohon Kasasi II/Tergugat II tertangkap tangan

kedapatan sedang menyiarkan tayangan Piala Dunia Brazil 2014 di tempat

Untuk jelasnya, agar tidak berkesan fitnah, maka sebagaimana keterangan

saksi Termohon Kasasi/Penggugat, Saksi Anton Indarto Gunawan dan Saksi

ub
lik

ah

usahanya;

Wahyudi Yayambara, pada tengah malam datang ke Alila Villa Soori seraya
berpura-pura akan menginap, dan karena semua kamar dalam kondisi

am

penuh, maka saksi meminta staf Vila Alila Soori untuk melihat salah satu
kamar yang kosong tidak berpenghuni, lalu saksi I Made Arta Gautama Giri

ep

staf Vila Alila Soori, mengantar saksi untuk melihat kamar yang kosong,

ah
k

kemudian setelah di dalam kamar saksi melihat-lihat, lalu saksi Anton Indarto
Gunawan sebagaimana pengakuannya di persidangan yang meminta

In
do
ne
si

kepada karyawan Alila Villa Soori saksi I Made Arta Gautama Giri untuk
menyalakan TV yang sebelumnya mati dan meminta dicarikan siaran piala

A
gu
ng

dunia Brasil 2014, lalu muncullah siaran yang diminta dengan hanya berlogo

TV ONE dan tidak ada logo VIVA + sebagaimana surat bukti P-29 sampai
dengan P32. Setelah ditemukan siaran tersebut lalu saksi tersebut

meninggalkan ruangan, sehingga saat kejadian hanya beberapa menit

dalam ruangan, kemudian TV dimatikan dan saksi meninggalkan Vila Alila


Soori dan tidak pernah kembali lagi apalagi menginap, sehingga dengan

lik

ada acara nonton bareng tayangan siaran Piala Gunia Brazil 2014, karena
sepeninggal saksi tersebut TV kemudian dimatikan lalu kamar kembali
kosong tanpa penghuni, karenanya tidak ada yang bertindak sebagai tamu

ub

ah

demikian maka, bukan berarti ditempat/kamar Pemohon Kasasi II/Tergugat II

menonton tayangan tersebut atau tidak ada kegiatan nonton bareng siaran

ka

Piala Dunia Brazil 2014;

ep

Bahwa dalam persidangan saksi Termohon Kasasi/Penggugat yaitu saksi

ah

Anton Indarto Gunawan dan Wahyudi Yayambara juga menerangkan tidak

Kasasi II/Tergugat II). Hal ini membuktikan bawah tidak benar di tempat
Kasasi.II/Tergugat.II

ada

acara

nonton

bareng

ng

Pemohon

dengan

on

Halaman 24 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

penayangan siaran piala Dunia Brazil 2014 sebagaimana gugatannya;

es

melihat adanya acara nonton bareng di areal Alila Villa Soori (Pemohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 24

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Berdasarkan ketentuan Pasal 1866 (b) KUHPerdata, maka dari keterangan


saksi-saksi tersebut tampak jelas dan tegas bahwa tidak terbukti ada

ng

tayangan dimaksud, kecuali ditemukannya siaran yang tersimpan dalam

salah satu channel TV di salam satu kamar Vila Alila Soori, lalu bagaimana
dengan di kamar lain? Tidak juga dapat dibuktikan oleh Termohon

gu

Kasasi/Penggugat. Dan berdasarkan Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal


163 HIR/283RBg (tentang pembagian beban pembuktian) adalah kewajiban
Kasasi/Penggugat

untuk

membuktikannya.

Hingga

usai

persidangan a quo yang bersangkutan tidak juga membuktikan hal tersebut;

Bahwa dengan kejadian tersebut, tampaknya Termohon Kasasi/Penggugat

ub
lik

ah

Termohon

hendak memutar balikkan fakta, agar Pemohon Kasasi II/Tergugat II sengaja


terjebak untuk masuk dalam permasalahan ini, dimana saksi Termohon

am

Kasasi/Penggugat yaitu dengan cara saksi Anton Indarto Gunawan sengaja


meminta kepada saksi Made Arta Gautama Giri menghidupkan TV, lalu

ep

meminta kepada saksi untuk dicarikan siaran piala dunia di kamar hotel Alila

ah
k

Villa Soori lalu kemudian setelah ditemukan lalu digugat dalam perkara ini
untuk meminta ganti rugi dalam jumlah Rp37.000.000.000,00 (lebih kurang

In
do
ne
si

tiga puluh tujuh milyar rupiah). Sehingga quod non Para Pemohon
Kasasi/Para Tergugat yang merasa dirinya diperas dalam kasus ini;

A
gu
ng

Bahwa berdasarkan uraian di atas, justru Pemohon Kasasi I/Tergugat I


menduga

sebaliknya

bahwa,

Termohon

Kasasi/Penggugat

telah

menyalahgunakan perjanjian lisensi yang didapatkannya dari FIFA dengan

cara yang tidak elok, sehingga itikad baik dari Termohon Kasasi/Penggugat
patut diragukan, disamping karena yang bersangkutan tidak memiliki hak
untuk melaksanakan hak hukum sebagaimana kasus ini

lik

kosong Vila Alila Soori itu merupakan ranah kewenangan menindak pada
Termohon Kasasi/Penggugat ?;

Bahwa, dari bukti foto-foto siaran P-29 sampai dengan P-32 tidak ada tertera

ub

ah

Apakah gambar siaran yang tersimpan dalam salah satu channel TV kamar

logo VIVA + di kanan bawah dari tayangan tersebut, hal mana berarti

ka

tayangan tersebut free air dari TV One, konform dengan bukti tambahan dari

ep

Termohon Kasasi/Penggugat yang menerangkan bahwa tayangan dari

ah

pemegang lisensi selalu ada logo VIVA + disudut kanan bawah;

siaran yang tersimpan dalam salah satu channel TV dalam salah satu kamar

ng

kosong tanpa tamu pada Pemohon Kasasi II/Tergugat II adalah siaran free

on

Halaman 25 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

air, konform dengan keterangan saksi staf teknisi Alila Villa Soori, Timbul

es

Bahwa dengan pembuktian hukum tersebut justru membuktikan bahwa

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 25

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Slamet Effendi yang menerangkan bahwa disamping menggunakan decoder

VIVA+ pihak Pemohon Kasasi II/Tergugat II juga menggunakan parabola

ng

sebagaimana bukti TII.11 sampai dengan TII.14 Sehingga dengan demikian


patut menjadi pertanyaan Pemohon Kasasi II/Tergugat II apa kewenangan

dari Termohon Kasasi/Penggugat atas tayangan tersebut yang jelas diakui

gu

tanpa logo VIVA + dan diakui itu bukan tayangan yang didasarkan dari
perjanjian lisensi yang diterimanya yang seharusnya berlogo VIVA +;

Kasasi/Para Tergugat telah menayangkan acara nonton bareng siaran Piala

Dunia Brazil 2014 sebagaimana gugatannya yang merupakan hak lisensi

ub
lik

ah

Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka tidak terbukti Para Pemohon

Termohon Kasasi/Penggugat. Sehingga dengan demikian Para Pemohon


Kasasi/Para Tergugat tidak memerlukan ijin dari Termohon Kasasi/Penggugat;

am

Bahwa mengenai somasi yang dituduhkan telah diabaikan oleh Pemohon


Kasasi I/Tergugat I sama sekali tidak benar. Karena tidak ada bukti bahwa

ep

somasi tersebut telah diterima secara nyata oleh Termohon Kasasi

ah
k

I/Tergugat I, sedangkan apa yang disebut-sebut sebagai somasi oleh


Termohon Kasasi/Penggugat hanya berupa bukti email yang katanya dikirim

In
do
ne
si

kepada Termohon Kasasi I/Tergugat I, vide bukti P- 23 sampai dengan P-27


sedangkan disamping bukti email tidak termasuk dalam katagori bukti dalam

A
gu
ng

Pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 164 HIR juga terhadap email tersebut
tidak terbukti dari bukti Termohon Kasasi/Penggugat telah benar diterima

oleh Pemohon Kasasi I/Tergugat I. Sehingga pernyataan Judex Facti yang

menilai Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak menanggapi somasi adalah tidak


dapat dibuktikan oleh Termohon Kasasi/Penggugat;

Bahwa dengan demikian maka, pertimbangan hukum Judex Facti pada


halaman 62 putusan a quo adalah salah/keliru karena melanggar Hukum

lik

Pasal 163 HIR/283RBg, oleh karenanya pertimbangan hukum tersebut patut

ub

untuk dibatalkan;

3. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum


yang berlaku, khususnya hukum pembuktian;
Bahwa

adapun

kesalahan/kekeliruan

ep

ka

ah

Pembuktian, dan Pasal 1866 (b) juncto Pasal 1865 KUHPerdata, juncto

Judex

Facti

tampak

pada

ah

pertimbangan hukum halaman 64 alinea kesatu yang menyatakan:

piala dunia 2014 Brasil di kamar hotel Alila Villa Soori (Tergugat II)

ng

menggunakan perangkat decoder dari K. Satelit mengatasnamakan PT Digital

on

Halaman 26 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Media Asia (VIVA +) tidak terlihat atau terbaca logo VIVA + milik PT Digital

es

... Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terbukti bahwa tayangan langsung

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 26

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Media Asia sebagai pemilik hak sub lisensi dari Penggugat maka menurut
hukum penayangannya adalah tidak sah atau cacat hukum, dilakukan dengan

ng

etikad tidak baik, oleh karenanya tidak dapat diberikan perlindungan hukum
dengan demikian perbuatan Para Tergugat telah melanggar hak cipta
Penggugat sebagai penerima lisensi;

gu

Bahwa demikian juga dalam pertimbangan hukum Judex Facti yang


salah/keliru pada halaman 65 alinea kesatu yang menyatakan:

badan hukum untuk kegiatan-kegiatan keolahragaan yang mendapatkan lisensi


dari FIFA berkaitan dengan siaran langsung Piala Dunia 2014 Brasil dan bukan

ub
lik

ah

...Oleh karena Penggugat (PT Inter Sport Marketing) adalah perusahaan atau

sebagai perusahaan yang bergerak di bidang lembaga penyiaran maka


pendekatan norma hukumnya masuk pada pengaturan hak cipta bukan hak

am

terkait, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat dalil gugatan Penggugat


yang mengemukakan telah terjadi pelanggaran hak cipta yang dilakukan Para

ep

Tergugat adalah sudah tepat dan benar;

ah
k

Apakah benar Pemohon Kasasi I/Tergugat I Melanggar Hak Cipta


Termohon Kasasi/Penggugat atas dasar perjanjian lisensi?;

In
do
ne
si

Bahwa sebagaimana terurai pada uraian angka 1 dalam pokok perkara


dimuka, Perjanjian lisensi yang dipegang Termohon Kasasi/Penggugat tidak

A
gu
ng

terbukti telah tercatat dalam daftar umum perjanjian lisensi pada kantor
Depkumham RI sehingga tidak terpenuhinya ketentuan Pasal 47 (2) juncto
Pasal 83 (1, 2 dan 3) juncto Pasal 1 (20) dan Pasal 8 serta Pasal 9 UUHC
Nomor 28 Tahun 2014, karenanya tidak mempunyai akibat hukum terhadap
pihak ketiga termasuk Pemohon Kasasi I/Tergugat I;

Bahwa berdasarkan bukti Pemohon Kasasi II/Tergugat II bertanda TII.10

lik

pada Pemohon Kasasi II/Tergugat II (bukti TII.11) bukan decoder dari K.


Satelit melainkan dari PT Digital Media Asia yang mana keberadaan PT
Digital Media Asia sudah diakui oleh Termohon Kasasi/Penggugat sebagai

ub

ah

dan bukti-bukti TII.3 sampai dengan TII.9, perangkat decoder yang dipasang

penerima sub lisensi dari Termohon Kasasi/Penggugat dan ketika di

ka

persidangan saksi Termohon Kasasi II/Tergugat II Timbul Slamet Effendi

ep

memperlihatkan decoder tersebut tercantum logo VIVA + dan Termohon

ah

Kasasi/Penggugat ketika itu tidak membantah kebenaran dari decoder yang

Atau setidaknya Termohon Kasasi/Penggugat berusaha menunjukkan unit

ng

decoder versi Termohon Kasasi/Penggugat bilamana decoder milik

on

Halaman 27 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Pemohon Kasasi II/Tergugat II diduga tidak benar, namun hal tersebut tidak

es

diperlihatkan saksi Termohon Kasasi II/Tergugat II di persidangan tersebut.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 27

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dilakukannya hingga acara pembuktian usai. Karenanya decoder tersebut


adalah sah dan siaran yang tersimpan di salah satu TV ruangan kosong

ng

Alila Villa Soori tidak terbukti cacat hukum;

Bahwa disatu pihak dengan surat bukti TII.3 sampai dengan TII.14 dan
keterangan saksi Timbul Slamet Effendi, I Wayan Surana dan I Made Arta

gu

Gautama Giri terbukti Pemohon Kasasi II/Tergugat II telah membayar royalti


dan seandainyapun (quod non) siaran yang tersimpan pada salah satu

Kasasi/Penggugat tidak menggunakan logo VIVA+ bukannya sudah


dijelaskan oleh para saksi dari Pemohon Kasasi II/Tergugat II bahwa

ub
lik

ah

chanel TV salah satu kamar kosong yang dipermasalahkan Termohon

Pemohon Kasasi II/Tergugat II disamping menggunakan decoder juga


menggunakan parabola untuk tayangan free air, vide, bukti P-29 sampai

am

dengan P-32;

Bahwa, sebenarnya bilamana dicermati lampiran 2 tentang hak-hak media

ep

sebagaimana lampiran perjanjian lisensi Termohon Kasasi/Penggugat (bukti

ah
k

P-5) dalam poin 7 (hak-hak ekshibisi publik) ditegaskan pada poin 7.1
dibawah klausula tanpa melanggar klausul 1.3 , yang mana pada pokoknya

In
do
ne
si

menyatakan bahwa dalam hal transmisi bebas termasuk di hotel, maka

transmisi bebas tersebut tidak akan membentuk suatu pelanggaran dari

A
gu
ng

hak- hak media oleh penerima lisensi. Adapun siaran yang tersimpan pada

salah satu chanel TV kamar kosong Pemohon Kasasi II/Tergugat II sudah

diakui oleh Termohon Kasasi/Penggugat tidak berlogo VIVA + itu berarti


siaran free air, dengan demikian bukan ranah kekuasaan dari perjanjian
lisensi Termohon Kasasi/Penggugat untuk mempermasalahkannya;

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelas bahwa Para Pemohon

lik

kepada PT Digital Media Asia melalui pelaksana kerja instalasi pada K.


Satelit yang bertindak sebagai kontraktor pemasangan perangkat, sehingga
Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat adalah telah beritikad baik, dan

ub

ah

Kasasi/Para Tergugat dalam hal ini telah beritikad baik membayar royalti

karena sebagai pihak yang beritikad baik sudah sepatutnya mendapat

ka

perlindungan hukum. Dan karenanya juga tidak terbukti melanggar hak cipta

ep

Termohon Kasasi/Penggugat;

ah

Bahwa dengan demikian maka, pertimbangan hukum Judex Facti pada

salah/keliru menerapkan/melanggar Hukum Pembuktian dan Pasal 47 (2)

ng

juncto Pasal 83 (1,2 dan 3), juncto Pasal 1 (20) dan Pasal 8 serta Pasal 9

on

Halaman 28 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

UUHC Nomor 28 Tahun 2014, oleh karenanya patut untuk dibatalkan;

es

halaman 64 alinea kesatu dan halaman 65 alinea kesatu putusan a quo adalah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 28

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum


yang berlaku, khususnya hukum pembuktian;

ng

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruannya tampak dalam pertimbangan


hukum pada halaman 65 alinea kedua yang menyatakan:

...Bahwa dengan demikian dalil sangkalan Para Tergugat yang menyatakan


gugatan

gu

bahwa

pelanggaran

Penggugat

hak

cipta

permasalahannya

tetapi

pelanggaran

bukanlah
hak

terkait

haruslah

Bahwa adapun pertanyaan Pemohon Kasasi I/Tergugat I adalah apakah


benar sengketa ini adalah sengketa hak cipta ?;

ub
lik

ah

dikesampingkan dan ditolak;

menyangkut

Bahwa dengan pertimbangan hukum tersebut tampak bahwa Judex Facti


telah mengabaikan keberadaan saksi ahli yang juga seorang akademisi

am

bergelar doktor yang cakap dalam bidangnya, namun disatu sisi Judex Facti
hanya mengabaikan begitu saja keahlian yang bersangkutan dengan tanpa

ep

memberikan dasar hukum penolakannya sebagai pembenar argumentasi

ah
k

Judex Facti dibandingkan argumentasi hukum saksi ahli DR. I Wayan


Wiryawan, S.H., M.H., tersebut;

In
do
ne
si

Bahwa didalam perjanjian lisensi (vide, bukti p.4 sampai dengan p.7), lisensi
yang diberikan oleh fifa kepada PT Inter Sport Marketing (Termohon

A
gu
ng

Kasasi/Penggugat) adalah tentang hak media (media rights). hal mana


sebagaimana ditegaskan Termohon Kasasi/Penggugat dalam uraian angka
6 (huruf a sampai dengan i) gugatannya;

Bahwa dengan merujuk ketentuan Pasal 40 ayat (1) Undang Undang


Nomor 28 tahun 2014 dikaitkan dengan bukti P.4 dan P.5 juncto bukti P.48
(Perjanjian hak siar FIFA World Cup 2014 PT International Sport Marketing)

lik

yang menyatakan penayangan siaran sepak bola dunia Brazil 2014 objek
hukumnya bukanlah termasuk ciptaan dalam Undang Undang Hak Cipta
Nomor 28 Tahun 2014, melainkan adalah semata atas hak siarnya dan

ub

ah

dan berdasarkan keterangan saksi ahli Dr. I Wayan Wiryawan, SH, MH.,

dalam hal terjadi pelanggaran jelas adalah merupakan pelanggaran atas

ka

hak siar bukan merupakan pelanggaran hak cipta sebagaimana gugatan

ep

Termohon Kasasi/Penggugat;

ah

Bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli Dr. I Wayan Wiryawan, S.H,

Cipta Nomor 28 Tahun 2014 adalah termasuk dalam karya bidang


dan

jikalau

kemudian

karya

sinematografi

ng

sinematografi

tersebut

on

Halaman 29 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

ditayangkan dalam bentuk slide movies seperti penayangan di televisi,

es

M.H., bahwa siaran piala dunia 2014 dikaitkan dengan Undang Undang Hak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 29

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

maka penayangan siaran piala dunia 2014 tersebut akan masuk dalam

lingkup hak siar yang dalam Undang Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun

ng

2014 masuk dalam lingkup hak terkait bukan hak cipta dan hal ini
berkesesuaian dengan yang dipermasalahkan Termohon Kasasi/Penggugat
adalah tentang hak siar piala dunia Brasil 2014 (mohon dicermati yang

gu

diajukan Termohon Kasasi/Penggugat adalah berjudul hak siar dengan


gugatan hak media);

Nomor 28 Tahun 2014, hak siar atas siaran piala dunia Brasil 2014 (FIFA
World Cup Brazil 2014) sebagaimana gugatan Termohon Kasasi/Penggugat

ub
lik

ah

Dengan demikian maka, berdasarkan Pasal 40 ayat (1) Undang Undang

tidak termasuk dalam kategori atau ruang lingkup hak cipta namun
termasuk ke dalam ruang lingkup hak terkait, yang pengaturannya juga

am

berada dalam Undang Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014.;


Sehingga terhadap pertimbangan hukum Judex Facti halaman 65 alinea

ep

kedua adalah salah/keliru dalam menerapkan hukum atau melanggar

ah
k

hukum pembuktian dalam Pasal 40 (1) Undang Undang Nomor 28 Tahun


2014 (UUHC). Dengan demikian terhadap pertimbangan hukum tersebut

In
do
ne
si

patut untuk dibatalkan;

5. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar

A
gu
ng

hukum khususnya hukum pembuktian yang telah tidak mempertimbangkan


legalitas hukum dari Termohon Kasasi/Penggugat dalam mengajukan
gugatan a quo
Bahwa

adapun

kekeliruan/kesalahan

Judex

Facti

pertimbangan hukum halaman 65 alinea kelima:

terlihat

pada

..., Bahwa terhadap petitum Nomor 2 (dua) dan Nomor 3 (tiga) Majelis Hakim

lik

karena terbukti Penggugat telah mengadakan perjanjian lisensi dengan


Federation International De Football Association (FIFA) tertanggal 5 Mei 2011
dan tidak ada bantahan dari Para Tergugat maka petitum Nomor 2 dan Nomor

ub

ah

mempertimbangkan sebagaimana telah dipertimbangkan diatas bahwa oleh

3 tersebut patut dikabulkan;

ka

Bahwa sekalipun Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak membantah keberadaan

ep

perjanjian lisensi Termohon Kasasi/Penggugat, karena tidak ada relevansinya

ah

dengan Pemohon Kasasi I/Tergugat I, namun permasalahannya sebenarnya

menjadi pokok permasalahan adalah apakah perjanjian lisensi tersebut

ng

mengikat pihak ketiga termasuk Pemohon Kasasi I/Tergugat I;

on

Halaman 30 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa sebagaimana uraian keberatan Pemohon Kasasi I/Tergugat I dalam

es

bukan soal dibantah atau tidaknya perjanjian lisensi tersebut. Karena yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 30

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

angka 1 bagian Pokok Perkara diatas bahwa pencatatan perjanjian lisensi


Termohon Kasasi/Penggugat tidak memenuhi ketentuan Pasal 83 ayat (3)

ng

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014. Sehingga belum memiliki akibat

hukum terhadap pihak ketiga dan termasuk dalam perkara ini terhadap Para
Pemohon Kasasi/Tergugat;

gu

Berdasarkan uraian tersebut maka pertimbangan hukum Judex Facti

halaman 65 alinea kelima putusan a quo sebagaimana bantahan yang

Facti adalah salah/keliru dalam menerapkan hukum pembuktian dan

melanggar undang-undang hak cipta, khususnya Pasal 83 ayat 3 Undang

ub
lik

ah

terurai pada angka 1 sampai dengan 4 dimuka, maka Pertimbangan Judex

Undang 28 Tahun 2014;

6. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar

am

hukum khususnya hukum pembuktian.


Bahwa

adapun

kekeliruan/kesalahan

Judex

Facti

terlihat

pada

ep

pertimbangan hukum halaman 65 alinea keenam:

ah
k

..., Bahwa terhadap petitum Nomor 4 (empat) dan Nomor 5 (lima) Majelis
Hakim mempertimbangkan sebagaimana telah dipertimbangkan diatas

In
do
ne
si

bahwa oleh karena Para Tergugat telah terbukti menayangkan siaran

langsung Piala Dunia 2014 Brasil di kamar hotel Para Tergugat tanpa seijin

A
gu
ng

Penggugat maka petitum nomor 4 (empat) tersebut patut dikabulkan...dan


seterusnya;

Bahwa sebagaimana uraian angka 2, 3 dan 4 diatas menurut Pemohon

Kasasi I/Tergugat I sengketa a quo adalah sengketa hak terkait bukan Hak
Cipta;

Dan dalam uraian angka 2 diatas menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat I

lik

Termohon Kasasi/Penggugat untuk dicarikan siaran piala dunia 2014 maka


ditemukanlah siaran yang free air karena tidak berlogo VIVA +, yang tidak
dipertontonkan kepada tamu, hanya dilihat sebentar oleh saksi Termohon

ub

ah

bukan menayangkan siaran piala dunia tapi karena diminta oleh saksi

Kasasi/Penggugat, kemudian TV dimatikan lagi, karena saksi tidak jadi

ka

menginap. Sehingga keberadaan siaran tersebut tidak memenuhi kategori

ep

Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat telah menayangkan siaran tersebut

ah

untuk nonton bareng terlebih lagi kamar dimaksud tidak dihuni oleh tamu

halnya tempat umum lainnya dalam hotel tersebut;

ng

Para saksi Termohon Kasasi/Penggugat sudah mengakui tidak melihat ada

on

Halaman 31 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

kegiatan nonton bareng di Alila Villa Soori kecuali meminta dicarikan siaran

es

sehingga tidak memenuhi kriteria sebagai area komersial sebagaimana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 31

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

piala dunia Brasil di televisi kamar kosong yang tanpa penghuni tersebut;

Berdasarkan uraian tersebut jelas terbukti bahwa Judex Facti telah

ng

salah/keliru menerapkan hukum khususnya hukum pembuktian dalam


pertimbangan hukum tersebut sehingga pertimbangan hukum tersebut harus
dibatalkan;

gu

7. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar


hukum khususnya hukum pembuktian;

hukum halaman 65 alinea ketujuh yang menyatakan:

Bahwa

terhadap

mempertimbangkan

petitum

oleh

Nomor

(enam)

Majelis

ub
lik

ah

Bahwa adapun kekeliruan/kesalahan Judex Facti terlihat pada pertimbangan

karena

Para

Tergugat

terbukti

Hakim

melakukan

pelanggaran hak cipta dengan menayangkan siaran 2014 Fifa World Cup Brazil

am

di areal komersial di kamar hotel Alila Villa Soori (Para Tergugat) tanpa ijin
Penggugat maka merujuk ketentuan Pasal 99 Undang Undang 28 tahun 2014

ep

tentang Hak Cipta maka Penggugat berhak mendapatkan atau menuntut ganti

ah
k

rugidan seterusnya;

telah merugikan Termohon Kasasi/Penggugat ?;

In
do
ne
si

Bahwa pertanyaannya adalah, apakah benar Pemohon Kasasi I/Tergugat I

Bahwa menunjuk pada uraian angka 1 diatas dan sebagaimana uraian

A
gu
ng

angka 4 diatas tidak terbukti Pemohon Kasasi I/Tergugat I melakukan


pelanggaran

hak cipta

atas lisensi

yang diterima

oleh Termohon

Kasasi/Penggugat sehingga Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak patut untuk


dihukum membayar ganti rugi;

Bahwa Judex Facti mengabulkan petitum angka 5 yang menghukum Para


Pemohon Kasasi/Para Tergugat secara tanggung renteng membayar ganti

lik

Fifa World Cup Brazil di areal komersial di kamar hotelnya dengan perincian:
a. Denda 10 X harga lisensi Rp100.000.000,00 = Rp1.000.000.000,00;
b. Ganti rugi materiil sebesar

Rp1.500.000.000,00;

ub

ah

rugi kepada Termohon Kasasi/Penggugat karena menayangkan tayangan

Jumlah Total

Rp2.500.000.000,00;

ka

Bahwa dikabulkannya petitum angka 5 tersebut jelas salah dalam

ep

menerapkan hukum atau melanggar ketentuan ganti rugi berdasarkan

ah

Yurispudensi Mahkamah Agung R.I tanggal 8 Mei 1980 Nomor 550

Ganti rugi tidak dapat diterima karena tidak diadakan perincian secara pasti

ng

atau riil mengenai kerugian-kerugian yang dituntut;

on

Halaman 32 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Dimana tuntutan ganti rugi tersebut sangat berlebihan dan tidak berkeadilan

es

K/Sip/1979 yang menyatakan:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 32

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

karena tidak didasarkan pada penghitungan yang rinci dan kerugian yang
nyata sebagaimana yurisprudensi tersebut;

ng

Disamping itu penetapan denda 10 x harga lisensi adalah juga melanggar


hukum karena menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 lembaga

yang berwenang untuk menghimpun dan mendistribusikan royalti adalah

gu

Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (2)


Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang selengkapnya berbunyi:

nirlaba yang diberi kuasa oleh pencipta, pemegang hak cipta dan/atau
pemilik hak terkait guna mengolah hak ekonominya dalam bentuk

ub
lik

ah

Lembaga manejemen kolektif adalah institusi yang berbentuk badan hukum

menghimpun dan mendistribusikan royalti;

Dan Pasal 87 ayat (1) dan (2) yang berbunyi sebagai berikut:

am

Ayat (1): Untuk mendapatkan hak ekonomii setiap pencipta, pemegang hak
cipta, pemilik hak terkait menjadi anggota lembaga manajemen

ep

kolektif agar dapat menarik imbalan yang wajar dari pengguna

ah
k

yang memanfaatkan hak cipta dan hak terkait dalam bentuk


layanan publik yang bersifat komersial;

In
do
ne
si

Ayat (2): Pengguna hak cipta dan hak terkait yang memanfaatkan hak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membayar royalti kepada

A
gu
ng

pencipta, pemegang hak cipta atau pemilik hak terkait, melalui


lembaga manajemen kolektif;

Serta Pasal 88 ayat (3) yang berbunyi sebagai berikut:

Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki ijin operasional dari


Menteri

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

menghimpun, dan mendistribusikan royalti;

dilarang

menarik,

lik

perkara a quo (vide, bukti P.20, P.21 dan bukti P. 34 sampai dengan P.38)
mengenai pengenaan royalti dan denda terhadap hotel hotel di Bali yang
berbeda- beda dengan nilai total royalti + ganti rugi yang tidak lebih dari

ub

ah

Bahwa berdasarkan bukti berdasarkan bukti-bukti Penggugat di persidangan

Rp225.000.000,00 dibandingkan dengan yang ditetapkan Judex Facti

ka

kepada Pemohon Kasasi I/Tergugat I sebagaimana angka 5 petitum sangat

ep

tidak mencerminkan rasa keadilan quod non. Jangan sampai putusan

ah

pengadilan dimanfaatkan untuk mencari keuntungan materi secara membabi

Bahwa disamping itu menurut asas hukum pembuktian dalam Hukum Acara

ng

Perdata dimana pihak yang mendalilkan adanya hak atau suatu peristiwa

on

Halaman 33 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

sudah sepatutnya untuk membuktikan adanya hak/peristiwa tersebut

es

buta dengan cara menyalahgunakan perjanjian lisensi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 33

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

HIR/283 RBg;

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal 163

ng

Bahwa sebagaimana gugatan Termohon Kasasi/Penggugat menuntut ganti rugi


kepada Pemohon Kasasi I/Tergugat I atas dasar mengkomersialisasikan
siaran Piala Dunia Brasil 2014;

gu

Menurut Pasal 1 ayat (24) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang
menyatakan sebagai berikut:

produk hak terkait dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi


dari berbagai sumber atau berbayar;

ub
lik

ah

Penggunaan secara komersial adalah pemanfaatan ciptaan dan/atau

Apakah terbukti Pemohon Kasasi I/Tergugat I memperoleh keuntungan


ekonomi ?;

am

Bahwa menurut Hukum Acara Perdata menentukan bahwa pihak yang


mendalilkan adanya hak atau suatu peristiwa sudah sepatutnya untuk

ep

membuktikan adanya hak/peristiwa tersebut sebagaimana ditentukan dalam

ah
k

Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal 163 HIR/283 RBg;


Bahwa dengan demikian sudah merupakan suatu kewajiban atau keharusan

In
do
ne
si

bagi Termohon Kasasi/Penggugat untuk membuktikan bahwa Pemohon


Kasasi I/Tergugat I telah menggunakan secara komersial tayangannya
harus

dibuktikan

A
gu
ng

sehingga

mendapat

keuntungan

ekonomi,

bukan

sebaliknya Judex Facti seolah-olah membebankan kepada Pemohon Kasasi

I/Tergugat I. Padahal pembuktian Pasal 1 ayat 24 Undang Undang Nomor


28 Tahun 2014 adalah bersifat normatif dalam membuktikan pelanggaran
hak siar sebagaimana gugatan a quo;

Bahwa hingga proses pembuktian pada pihak Termohon Kasasi/Penggugat

lik

I/Tergugat I telah mendapatkan keuntungan ekonomi dengan mengkomersialisasikan hak siarnya sebagaimana perbuatan yang dituduhkan kepada
Pemohon Kasasi I/Tergugat I;

ub

ah

usai tidak juga meneguhkan dalilnya bila memang benar Pemohon Kasasi

Bahwa menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak pernah mengkomer-

ka

sialkan siaran tayangan Piala Dunia 2014 sebagaimana keterangan saksi

ep

dari Termohon Kasasi/Penggugat, saksi Anton Indarto Gunawan dan

ah

Wahyudi Yayambara serta saksi Pemohon Kasasi II/Tergugat II, saksi

dimana tidak ada acara nonton bareng termasuk tidak menyediakan venue

ng

khusus pada Pemohon Kasasi II/Tergugat II (Alila Villa Soori) dan, tidak ada

on

Halaman 34 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

menyebar pamplet, iklan atau poster, tidak ada memberitahukan secara

es

Slamet Timbul Effendi, I Wayan Surana dan Made Arta Gautama Giri,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 34

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

khusus kepada tamu yang menginap untuk menonton siaran piala dunia

Brasil 2014, apalagi tidak terbukti memungut biaya tambahan/bayaran

ng

kepada tamu yang menginap;

Berdasarkan uraian tersebut jelas terbukti bahwa Judex Facti telah


salah/keliru menerapkan hukum khususnya hukum pembuktian dalam

gu

mengabulkan petitum angka 5 putusan a quo sehingga pertimbangan hukum


putusan atas petitum tersebut harus dibatalkan;

hukum khususnya hukum pembuktian;

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruan tersebut tampak dari pertimbangan

ub
lik

ah

7. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar

hukum Judex Facti pada halaman 66 alinea pertama yang menyebutkan


sebagai berikut:

am

agar pelaksanaan pembayaran ganti rugi sesegera mungkin dilaksanakan


Para Tergugat dan tidak mengulur-ulur waktu pembayarannya dan

ep

Penggugat secepatnya dapat menerima pembayaran ganti rugi tersebut

ah
k

adalah beralasan hukum untuk dikabulkan, akan tetapi untuk menentukan


besarnya uang paksa yang harus dibayar Para Tergugat Majelis Hakim

In
do
ne
si

memandang patut dan adil jika dihukum sebesar Rp500.000,00 (lima ratus
ribu rupiah) setiap harinya sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum

A
gu
ng

tetap sampai dengan dilaksanakannya putusan perkara ini;

Pertimbangan hukum Judex Facti tersebut adalah pertimbangan hukum


yang salah atau keliru, karena pengenaan uang paksa hanya berlaku
terhadap

putusan

hakim

yang

tidak

mengenai

pembayaran

uang

sebagaimana diatur dalam Pasal 606 a Rv. yang mengatur bahwa:

"Sepanjang suatu keputusan hakim mengandung hukuman untuk sesuatu

lik

sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi hukuman tersebut,


olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam
keputusan hakim, dan uang tersebut dinamakan uang paksa";

ub

ah

yang lain dari pada pembayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan,bahwa

Dan disebutkan juga dalam Pasal 611 a ayat (1) kalimat terakhir B.Rv, yang

ka

menyebutkan bahwa lembaga uang paksa tidak dapat diterapkan dalam

ep

suatu putusan yang mengandung diktum penghukuman membayar sejumlah

ah

uang, karena penghukuman untuk membayar sejumlah uang itu selalu dapat

Selain itu pengenaan uang paksa hanya dapat berlaku terhadap perkara

ng

dimana Tergugat telah tidak melaksanakan perbuatan tertentu karena

on

Halaman 35 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

wanprestasi sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 1234 BW;

es

diwujudkan (misalnya dengan upaya paksa/eksekusi);

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 35

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Sehingga berdasarkan uraian tersebut terbukti dengan tegas bahwa

pengenaan dwangsom dalam perkara a quo adalah salah/keliru dan

ng

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh


karenanya terhadap pertimbangan hukum atas petitum tersebut patut untuk
dibatalkan;

gu

Tambahan Memori Kasasi Pemohon Kasasi I:

1. Bahwa Pemohon Kasasi I tetap pada prinsipnya berpegang sesuai dengan

dalil-dalil yang dikemukakan Pemohon Kasasi I memori kasasi yang pernah


diajukan pada tanggal 24 Juli 2015;

ub
lik

ah

2. Bahwa terdapat kekhilafan yang nyata dalam pertimbangan Judex Facti.

yakni bahwa Judex Facti dalam memberikan pertimbangan sama sekali tidak
melihat duduk perkara secara objektif dan normatif, sehingga hanya

am

mempertimbangan dari sisi Termohon Kasasi saja. Dalam hal ini Judex Facti
hanya melihat dari sisi penayangan siaran FIFA World Cup 2014 Brasil di

ep

Kamar Hotel Alila Villa Soori tetapi tidak memberikan mempertimbangkan

ah
k

dalil bantahan sesuai keterangan saksi dan bukti dari Para Pemohon Kasasi,
yaitu antara lain:

In
do
ne
si

- Ditariknya Pemohon Kasasi I ke dalam perkara a quo dengan penayangan


siaran FIFA World Cup 2014 Brasil di areal kamar Hotel yang kini berada

A
gu
ng

dibawah management Alila Villa Soori;

- Mengikatnya Perjanjian Lisensi (Lisence Agreement) yang dimiliki oleh PT

nter Sport Marketing atas penayangan FIFA Wolrd Cup 2014 di Brasil

berdasarkan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta


terhadap pihak ketiga;

3. Bahwa terdapat Alat bukti baru pada saat diajukannya perkara ini atau

setidak-tidaknya pada saat diajukannya memori kasasi, yang belum pernah

lik

ah

diajukan dan diperiksa serta dipertimbangkan oleh Judex Facti yakni:


- Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jendral Hak

ub

2015 perihal Pencatatan Perjanjian Lisensi;

- Surat Ketetapan Nomor STap/43.a/XI/2015/Ditreskrimsus tertanggal 20

ep

November 2015;

4. Bahwa sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

ah

ka

Kekayaan Intelektual dengan Nomor HKI.2-HI.01.04-39. tertanggal 6 April

Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan

ng

(onvoldoende gemotiveerd) harus dibatalkan, karena itu Judex Facti telah

on

Halaman 36 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

salah dalam menerapkan hukum dan tidak melaksanakan hukum yang

es

638 K/Sip/1969 tertanggal 22 Juli 1970 bahwa. Putusan-putusan Pengadilan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 36

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

hukum tersebut;

alasan-alasan

Pemohon

Kasasi

secara

ng

Bahwa

berlaku atau salah di dalam menerapkan dan/atau melaksanakan ketentuan

sebagaimana diuraikan di bawah ini;


A. Dalam Eksepsi:

spesifik

adalah

gu

Ditariknya Pemohon Kasasi I sebagai pihak yang ikut bertanggungjawab


dalam perkara a quo (error in persona);

penerapan hukum yang bertentangan dengan ketentuan dalam Undang


Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan ketentuan dalam

ub
lik

ah

5. Bahwa Judex Facti telah keliru dan tidak tepat dalam pertimbangan serta

Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Adapun pada gugatan yang diajukan


oleh Termohon Kasasi yang merupakan gugatan pelanggaran hak cipta,

am

bahwa jika dihubungkan dalam pertimbangannya Judex Facti tidak dapat


menunjukan adanya Perbuatan dari Pemohon Kasasi I yang tergolong

ep

kedalam pelanggaran hak cipta;

ah
k

6. Bahwa dalam pertimbangan yang terdapat pada halaman 57 putusan


Pengadilan Niaga Surabaya yang menyatakan,

In
do
ne
si

"Menimbang setelah meneliti serta mencermati gugatan Penggugat dan


eksepsi Tergugat I dan Tergugat Ildapat disimpulkan gugatan Penggugat

A
gu
ng

ditujukan kepada Tergugat I berhubungan dengan kepemilikan vila-vila atau


hotel miliknya...".

Dalam pertimbangan Judex Facti hanya menjadikan dasar dari kepemilikan


atas vila-vila atau hotel yang dikelola oleh Alila Hotel & Resort PTE, Ltd

(dalam hal ini telah menunjuk Alila Villa Soori/Pemohon Kasasi II sebagai

pengelola) agar Pemohon Kasasi I ikut bertanggung jawab secara tanggung


renteng atas adanya pelanggaran yang dilakukan di oleh Management Alila

lik

ah

Villa Soori di dalam salah satu kamar hotel. Tanpa mempertimbangkan


adanya bukti T 1 -3, T 1-4 dan T II -1 , T II-2 yang menjelaskan adanya

ub

Ltd. Sehingga jika terdapat pelanggaran terhadap penayangan FIFA World


Cup 2014 Brasil sudah sepatutnya dalam hal ini Pemohon Kasasi I tidak

ep

ditarik sebagai pihak (Tergugat) dalam perkara a quo;


7. Bahwa Pemohon Kasasi I hanya pemilik vila dan hotel yang tidak pernah

ah

ka

penyerahan pengelolaan vila dan Hotel kepada Alila Hotel & Resort PTE,

dalil Termohon Kasasi pada poin 6, hal mana dalam pertimbangan Judex

ng

Facti tidak pernah ada bukti maupun keterangan saksi yang membuktikan

on

Halaman 37 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

adanya tindakan dari Pemohon Kasasi I melanggar Undang-undang

es

melakukan penayangan FIFA World Cup 2014 sebagaimana terdapat dalam

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 37

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan/atau merugikan Termohon Kasasi;

8. Bahwa jika merujuk pada terminologi ganti rugi sebagaimana terdapat dalam

ng

Pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan melawan hukum, maka untuk


dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum harus terpenuhinya unsur:
1. Perbuatan itu harus melawan hukum;

gu

2. Perbuatan itu harus menimbulkan kerugian;


3. Perbuatan itu harus dilakukan dengan kesalahan;

4. Antara perbuatan dan kerugian yang timbul harus ada hubungan kausal;

putusan dengan terminologi dari suatu perbuatan melawan hukum, maka

ub
lik

ah

9. Bahwa jika dihubungkan antara pertimbangan Judex Facti pada halaman 57

tidak tepat jika Judex Facti dalam amar dan putusan pada poin 5, 6 dan 7
mengabulkan petitum gugatan Termohon Kasasi dengan menghukum

am

Pemohon Kasasi I untuk ikut bertanggung jawab secara tanggung renteng


atas perbuatan yang tidak pernah sama sekali dilakukan oleh Pemohon

ep

kasasi I tentang pelanggaran penayangan dan/atau nonton bareng FIFA

ah
k

World Cup 2014 di Brasil sebagaimana didalilkan oleh Termohon Kasasi


dalam gugatannya;

In
do
ne
si

B. Dalam Pokok Perkara:

1. Legalitas Lisence Agreement Termohon kasasi masih diragukan karena

A
gu
ng

hanya masih sebatas surat permohonan pencatatan.

10. Bahwa Judex Facti tidak tepat dan keliru dalam memberikan pertimbangan
hukum pada halaman 58 dan halaman 59 dengan pertimbangan antara lain
sebagai berikut,

Menyatakan, bahwa Penggugat dalam dalil gugatannya pada pokoknya

menyatakan penggugat telah menerima lisensi dari FIFA kaitannya dengan

lik

dituangkan dalam Lecence Agreement tersebut telah dicatatkan pada


Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual pada Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI dan dalam perjanjian Licence tersebut diantaranya

ub

ah

tayangan Piala Dunia Brasil 2014 di seluruh Wilayah Indonesia dan

termasuk adanya hak yang diberikan kepada Penggugat yaitu Hak Media

ka

atas tayangan 2014 HFA World Cup Brasil...";

ep

Halaman 59;

ah

"Menimbang bahwa berdasarkan gugatan Penggugat, Jawaban Para

persengketaan antara kedua belah pihak adalah mengenai penayangan

ng

televisi siaran langsung Piala Dunia Brasil 2014 di kamar hotel Para

on

Halaman 38 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Tergugat tanpa ijin dari Penggugat sebagai penerima lisensi dari FIFA yang

es

Tergugat Replik. Duplik maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 38

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

mempunyai Hak siar atas siaran langsung piala Dunia 2014...";

11. Bahwa berdasarkan pada dalil tersebut diatas Termohon Kasasi mendalilkan

ng

telah memiliki legalitas berdasarkan pada Lisence Agreement dengan FIFA


yang telah dicatatkan di Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual, Kementrian

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, akan tetapi dalam pertimbangannya

gu

Judex Facti tanpa terlebih dahulu memberikan pertimbangan hukum


terhadap Lisence Agreement Termohon Kasasi pada halaman 58 tersebut
langsung

menyimpulkan

permasalahan

yang

terjadi

antara

Penggugat dan Para Tergugat yaitu mengenai penayangan Televisi siaran


langsung Piala Dunia FIFA World Cup 2014 sebagaimana terdapat di dalam

ub
lik

ah

dengan

halaman 59 putusan;

12. Bahwa jika yang menjadi permasalahan mengenai penayangan televisi

am

siaran langsung Piala Dunia Brasil 2014 di kamar hotel Para Pemohon
kasasi tanpa ijin dari Termohon Kasasi sebagai penerima Lisence

ep

Agreement dari FIFA yang mempunyai Hak siar atas siaran langsung piala

ah
k

Dunia 2014, pertimbangan tersebut sudah sepatutnya telah terbantahkan


dengan adanya bukti T II-3 sampai dengan bukti T II - 14 merupakan bukti

In
do
ne
si

Pemohon Kasasi II yang telah mendapatkan ijin dari K Satelit yang juga telah

mendapatkan ijin dari PT Digital Media Asia sesuai dengan Bukti T II -10 dan

A
gu
ng

dikuatkan keterangan dari saksi Timbul Selamat Efendi, yang menyatakan


Villa Alila Soori menggunakan decoder dengan berlogo VIVA + untuk

penayangan TV di Villa Alila Soori yang dipergunakan menangkap siaran

piala dunia, serta hal ini diperkuat dengan bukti T II-13 diajukan Pemohon
Kasasi II berupa Antena Parabola berlogokan VIVA + yang dipergunakan
untuk menangkap siaran Free air untuk Televisi di Villa Alila Soori. Jadi jika

bukti-bukti tersebut dihubungkan dengan keterangan saksi Pemohon Kasasi

lik

ah

II, maka tidak beralasan jika penayangan siaran piala dunia 2014 di kamar
hotel Para Pemohon Kasasi dikatakan sebagai pelanggaran Hak Cipta,

ub

karena penayangan yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi II didalam Hotel


adalah tayangan Free Air, sehingga pertimbangan Judex Facti mengenai

ep

Vila Soori merupakan pertimbangan yang tidak tepat serta keliru dan sudah
sepatutnya pertimbangan tersebut ditolak;

melanggar ketentuan dalam Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang


Hak Cipta, dengan menyimpulkan permohonan pendaftaran Lisence

ng

on

Halaman 39 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Agreemnt Termohon Kasasitelah sah, hal ini terdapat pada halaman 60 dan

es

13. Bahwa Judex Facti dalam pertimbangannya juga telah keliru serta telah

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

pelanggaran penayangan FIFA World Cup 2014 di dalam kamar Hotel Alila

Halaman 39

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 60;

halaman 61 putusan dengan pertimbangn sebagai berikut:

ng

"Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P-6 dihubungkan dengan

keterangan saksi ahli Penggugat Agung Darmasasongko, S.H.,M.H., dapat

disimpulkan bahwa telah ternyata Licence Agrement tertanggal 5 Mei 2011

gu

oleh Penggugat telah didaftarkan pada janggal 23 Mei 2014 kepada Direktur
Hak Cipta, Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual pada Kementerian

Halaman 61;

"... Dengan demikian perjanjian Licence Agrement tertanggal 05 Mei 2011

ub
lik

ah

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI...";

yang telah didaftarkan kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat Jendral


Kekayaan Hak Intelektual pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

am

RI pada tanggal 23 Mei 2013, maka menurut hukum perjanjian lisensi


tersebut mengikat";

ep

14. Bahwa bukti P-6 yang merupakan bukti P-6 yang merupakan bukti surat

ah
k

permohonan pencatatan lisensi kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat


Jendral Kekayaan Hak Kekayaan Intelektual pada Kementrian Hukum dan

In
do
ne
si

Hak Asasi Manusia R.I tidak dapat dijadikan sebagai dasar oleh Judex Facti
untuk dapat menjadikan Lisence Agreement atas tayangan FIFA World Cup

A
gu
ng

2014 Brasil di Indonesia mengikat pihak ketiga, oleh kerena sifat surat yang

diajukan berupa permohonan, sedangkan dalam perkara a quo Termohon


Kasasi tidak pernah bisa membuktikan telah tercatat dan masuk dalam

daftar umum Lisence Agreement tersebut di Direktorat Jendral Kekayaan


Hak Kekayaan Intelektual, sehingga tidak tepat jika Judex Facti hanya
menjadikan bukti P-6 dan keterangan ahli Termohon Kasasi yaitu Agung

lik

Agreement Termohon Kasasi yang berakibat mengikat pihak ketiga dalam


hal ini Pemohon Kasasi I dan Pemohon Kasasi II. Jadi dalam hal ini
pertimbangan Judex Facti telah melanggar ketentuan sebagaimana terdapat

ub

ah

Darmasasongko, S.H., M.H., sebagai dasar telah tercatatnya Lisence

dalam Pasal 83 ayat (1) dan ayat (3) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014

ka

tentang Hak Cipta yang bunyi ketentuannya sebagai berikut:

ep

Pasal 83;

ah

1) Perjanjian lisensi harus dicatatkan oleh Menteri dalam daftar umum

2) Perjanjian lisensi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud

ng

dalam Pasal 82 tidak dapat dicatat dalam daftar umum perjanjian lisensi.

on

Halaman 40 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

3) Jika perjanjian lisensi tidak dicatat dalam daftar umum sebagaimana

es

perjanjian lisensi hak cipta dengan dikenai biaya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 40

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dimaksud pada ayat (1), perjanjian Lisensi tersebut tidak mempunyai


akibat hukum terhadap pihak ketiga;

ng

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan perjanjian Lisensi


sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(l)

diatur

Pemerintah;

dengan

Peraturan

gu

15. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas dengan didasarkan kepada

ketentuan pada Pasal 83 ayat (1) dan ayat (3) Undang Undang Nomor 28

dahulu memeriksa kebenaran dan/atau keabsahan pencatata Licence

Agreement yang didalilkan oleh Termohon Kasasi sebagai legal standing

ub
lik

ah

Tahun 2014 tentang Hak Cipta, maka sudah sepatutnya Judex Facti terlebih

judicio) atas dalilnya yang menyatakan telah tercatatnya Lisence Agreement


Termohon Kasasi dengan FIFA pada Direktorat Jendral Kekayaan

am

Intelektual, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI;

2. Tidak Tercatatnya Lisence Agreement Termohon Kasasi dengan FIFA di

ep

dalam Daftar Umum maka Tidak Mengikat Pihak ketiga;

ah
k

16. Bahwa jika berdasarkan ketentuan Pasal 83 Undang Undang Nomor 28


Tahun 2014 tentang hak cipta, pendaftaran perjanjian lisence merupakan hal

In
do
ne
si

yang harus dicatatkan pada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intlektual,


Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia oleh pemegang Hak, sehingga

A
gu
ng

jika tidak tercatatnya perjanjian tersebut, maka perjanjian tersebut tidak


dapat mengikat pihak ke tiga;

17. Bahwa sebagai informasi tambahan secara hukum berdasarkan Surat

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jendral Hak


Kekayaan Intelektual dengan Nomor HKI.2-HI.01.04-39, tertanggal 6 April

2015 perihal Pencatatan Perjanjian Lisensi (bukti Pemohon Kasasi I - 1),

atas permohonan pencatatan lisensi yang diajukan oleh Termohon Kasasi

lik

ah

telah menerbitkan pemberitahuan kepada PT Inter Sport Marketing


(Termohon Kasasi), bahwa permohonan pencatatan yang diajukan oleh

ub

Termohon Kasasi belum dapat dilakukan oleh Direktorat Jendral Hak


Kekayaan Intelektual, hal mana dikarenakan belum adanya Peraturan

ep

sebagaimana diatur dalam Pasal 83 ayat (1) Undang Undang Nomor 28


Tahun 2014 tentang Hak Cipta;

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, juga terdapat proses hukum lainnya mengenai adanya Laporan dari

ng

on

Halaman 41 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Termohon Kasasi di Kepolisian Daerah Bali atas dugaan tindak pidana hak

es

18. Bahwa selain tidak tercatatnya Lisence Agreement pada daftar umum di

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

Pemerintah yang mengatur tentang tata cara pencatatan perjanjian lisensi

Halaman 41

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) dan ayat (2) Undang
Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, dimana Pemohon Kasasi II

ng

satu terlapor dalam Laporan tersebut. Namun dalam proses Penyidikan tidak
ditemukan adanya tindak pidana Hak Cipta, sehingga berdasarkan Surat
Ketetapan Nomor S.Tap/43.a/XI/2015/Ditreskrimsus tertanggal 20 November

gu

2015 (bukti Pemohon Kasasi 1-2) penyidikannya kini telah dihentikan oleh

Kepolisian Daerah Bali karena dugaan tindak pidana hak cipta sebagaimana di

laporkan Termohon Kasasi bukan merupakan tindak pidana berdasarkan hasil


gelar perkara tanggal 19 November 2015;

ub
lik

ah

19. Bahwa dalam pertimbangannya terlihat Judex Facti tidak cermat dalam

memberikan pertimbangan hukum hal ini dapat dilihat pada halaman 62


alinea kedua putusan;

am

Halaman 62;

"... Karena perjanjian lisensi (lisence agreement) tersebut telah didaftarkan di

ep

Direktur Hak Cipta, Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intlektual pada

ah
k

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Manusia RI maka dengan


merujuk pada ketentuan Pasal 83 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014

In
do
ne
si

tentang hak cipta, meskipun ketentuan pencatatan dan mekanisme


pencatatannya belum diatur dengan Peraturan Pemerintah sebagaimana

A
gu
ng

keterangan saksi ahli Penggugat Budi Agus Riswandi, S.H.,M.H., dan Agung
Darmasasongko, S.H.,M.H., namun menurut hemat Majelis Hakim perjanjian
lisensi tersebut mengikat baik diantara para pihak dan pihak ketiga";

Pertimbangan Judex Facti tersebut diatas hanya didasarkan pada Surat


permohonan pencatatan tertanggal 05 Mei 2011 dan didasarkan atas

pendapat dari ahli Termohon Kasasi Budi Agus Riswandi, S.H., M.H., dan

lik

tersebut mengikat para pihak dan juga pihak ketiga. Dalam ketentuan Pasal
83 ayat (1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta telah jelas menyatakan terhadap perjanjian lisence harus dicatatkan

ub

ah

Agung Darmasasongko, S.H.,M.H., menyimpulkan Lisence Agreement

oleh Mentri dalam hal ini Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui

ka

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dalam daftar perjanjian lisence,

ep

akan tetapi surat yang diajukan Termohon Kasasi merupakan permohonan

ah

pendaftaran yang belum bisa membuktikan telah dicatatnya permohonan

kembali dengan adanya Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi

ng

Manusia Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor HKI.2-

on

Halaman 42 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

HI.01.04-39, tertanggal 6 April 2015 yang menyatakan permohonan

es

tersebut dalam daftar umum perjanjian lisence. Hal ini juga telah dikuatkan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 42

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

pencatatan Lisensi Agrement Termohon Kasasi dengan FIFA belum bisa


dilakukan (bukti Pemohon Kasasi I - 1);

ng

20. Bahwa dengan demikian berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dengan Nomor


HKI.2-HI.01.04-39, tertanggal 6 April 2015 (copy terlampir) dan belum

gu

tercatatnya Lisence Agreement antara Termohon Kasasi dengan FIFA di

Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 83 ayat (3) Undang Undang

tersebut sepatutnya tidak dapat mengikat pihak ketiga (Pemohon Kasasi I

dan Pemohon Kasasi II). dan hanya mengikat para pihak yang sepakat

ub
lik

ah

Nomor 28/2014, maka terhadap Lisence Agreement (perjanjian lisence)

didalam perjanjian (agreement) tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal


1313 KUHPerdata dan Pasal 1338 KUHPerdata, yang bunyi ketentuannya

am

sebagai berikut:
Pasal 1313;

ep

Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih

ah
k

mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih;


Pasal 1338:

In
do
ne
si

Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang


bagi mereka yang membuatnya;

A
gu
ng

3. Perjanjian antara Termohon Kasasi dengan FIFA merupakan Perjanjian


pemberian lisensi untuk Hak-Hak Media.

21. Bahwa Judex Facti telah keliru dan salah dalam memberikan pertimbangan

melalui pendekatan hukum dengan hak cipta, sedangkan permasalahan


yang ada berhubungan dengan penayangan siaran televisi yang termasuk

kedalam hak terkait sebagaimana dalam pertimbangannya pada halaman 65

ah

Halaman 65:

lik

yaitu:

"Menimbang bahwa oleh karena Penggugat (PT Inter Sport Marketing)


perusahaan

atau

badan

hukum

untuk

kegiatan-kegiatan

ub

adalah

keolahragaan yang mendapatkan lisensi dari FIFA berkaitan dengan

ka

tayangan langsung Piala Dunia 2014 Brasil dan bukan sebagai perusahaan

ep

yang bergerak dihidang Lembaga Penyiaraan maka pendekatan norma


hukumnya masuk pada pengaturan hak cipta bukan hak terkait, dengan

ah

mengemukan telah terjadi pelanggaran hak cipta yang dilakukan Para

ng

Tergugat adalah sudah tepat dan benar";

on

Halaman 43 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

22. Bahwa pendekatan hukum yang dilakukan oleh Judex Facti terhadap

es

demikian Mejelis Hakim berpendapat dalil gugatan Penggugat yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 43

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kedudukan Termohon Kasasi tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 40 ayat (1)
Undang Undang Nomor 28/2014 mengenai ciptaan yang dilindungi oleh undang-

ng

undang karena secara yuridis normatif terhadap ruang lingkup hak cipta telah

dibatasi dalam tiga hal antara lain yaitu ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,
ciptaan dalam bidang seni dan ciptaan dalam bidang sastra. Sedangkan sejak

gu

awal gugatan diajukan, Termohon Kasasi mempermasalahkan mengenai


penayangan acara FIFA World Cup 2014 di Brazil yang tidak termasuk dan/atau

tidak dapat dimasukan kedalam Haid Cipta karenanya tidak tepat jika Judex Facti
melakukan pendekatan norma pada hak cipta;

ub
lik

ah

Pasal 40 ayat (1) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

I) Ciptaan yang dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,


seni, dan sastra, terdiri atas,

am

a. Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil
karya tulis lainnya;

ep

b. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya;

ah
k

c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu


pengetahuan;

In
do
ne
si

d. Lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;

e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;

A
gu
ng

f. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;

g. Karya seni terapan;


h. Karya arsitektur;
i. Peta;

j. Karya seni batik atau seni motif lain;

lik

l. Potret;
m. Karya sinematografi;

n. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi,

ub

ah

k. Karya fotografi;

aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;

ka

o. Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi

ep

ekspresi budaya tradisional;

ah

p. Kompilasi ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca

q. Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut

ng

merupakan karya yang asli;

on

Halaman 44 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

r. Permainan video; dan;

es

dengan Program Komputer maupun media lainnya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 44

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

s. Program Komputer;

23. Bahwa berdasarkan Perjanjian Lisensi (bukti P-4 dan bukti P-5) antara

ng

Termohon Kasasi dan FIFA telah jelas diperjanjikan mengenai pemberian

Hak Media kepada Termohon Kasasi sebagaimana terdapat pada lampiran II

halaman 59 yang meliputi hak-hak Televisi, hak-hak Mobil, hak-hak Radio

gu

dan Media Transmisi. Dimana pemberian hak-hak dalam perjanjian lisensi


tersebut termasuk kedalam Hak Terkait sebagaimana terdapat dalam Pasal

Penyiaraan, hal ini diperkuat oleh keterangan Dr. I Wayan Wiryawan,


S.H.,M.H.,yang menyatakan objek hukum penayangan FIFA World Cup

ub
lik

ah

1 angka 5 Undang Undang Nomor 28/2014 yang dimiliki oleh Lembaga

2014 bukanlah termasuk hak cipta melainkan hak siar sebagaimana


Termohon Kasasi dalilkan dalam gugatan;

am

Pasal 1 angka 5 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta;
"Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan hak cipta yang merupakan hak

ep

ekslusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram. atau lembaga penyiaran;

ah
k

24. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 40 ayat (1) dan Pasal 1 angka 5
Undang Undang Nomor 28/2014 dengan dikuatkan oleh keterangan ahli Dr. I

In
do
ne
si

Wayan Wiryawan, S.H., M.H. dapat disimpulkan bahwa objek hukum dari

Termohon Kasasi yaitu tentang hak terkait, sedangkan kegiatan Termohon

A
gu
ng

Kasasi di bidang olehraga tidak dapat dijadikan sebagai patokan untuk

melakukan pendekatan norma melalui hak cipta, pada hal secara hukum

telah disepakati oleh Termohon Kasasi dalam lisensi perjanjian mengenai


hak media yang termasuk kedalam hak siar sehingga sudah sepatutnya

terhadap pertimbangan hukum Judex Facti yang tidak tepat dalam


pertimbangan dan penerpan hukumnyan agar dibatalakan;

25. Bahwa terhadap pertimbangan Judex Facti yang telah memberi kesimpulan

lik

ah

atas dalil dan bukti yang diajukan oleh Termohon Kasasi, dimana tidak
sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014

ub

tentang Hak Cipta dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sehingga


pertimbangan tersebut merupakan pertimbangan yang keliru dan tidak tepat
baik dalam pertimbangan maupun penerapan hukum, maka sudah

ka

ep

sepatutnya Judex Juris yang memeriksa perkara a quo membatalkan


Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor 09/HKI.HAK CIPTA/2014/PN

Memori Kasasi Pemohon Kasasi II:

ng

1. Pokok Sengketa:

on

Halaman 45 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa yang menjadi persengketaan antara Pemohon Kasasi II/Tergugat II

es

Niaga Sby. tertanggal 30 Juni 2014;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 45

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan Termohon Kasasi/Penggugat adalah mengenai sengketa hak siar

karena Termohon Kasasi/Penggugat menilai Pemohon Kasasi II/Tergugat II

ng

telah diduga menyelenggarakan acara nonton bareng atas siaran langsung

piala dunia Brasil 2014 di salah satu kamar hotel Alila Vila Soori (Termohon
Kasasi II/Tergugat II). Hal mana oleh Termohon Kasasi/Penggugat dinilai

gu

dengan tanpa ijin dari Termohon Kasasi/Penggugat sebagai pemegang hak

atas lisensi dari FIFA sebagai pemilik hak siar atas siaran langsung Piala

terjadi pelanggaran hak cipta, dan karenanya menimbulkan kerugian


terhadap Termohon Kasasi/Penggugat;

ub
lik

ah

Dunia Brazil 2014. Sehingga menurut Termohon Kasasi/Penggugat telah

Pokok Bantahan Pemohon Kasasi II/Tergugat II:

Sementara menurut Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat atas tuduhan

am

Termohon

Kasasi/Penggugat

menyatakan

bahwa

tidak

benar

telah

menyelenggarakan acara nonton bareng siara Piala Dunia Brazil 2014. Hal

ep

mana didasarkan pada alasan bahwa:

ah
k

- Bahwa Pemohon Kasasi II/Tergugat II tidak pernah menyelenggarakan


acara nonton bareng dengan menyediakan venue khusus di Alila Villa

In
do
ne
si

Soori (Pemohon Kasasi II/Tergugat II);

- Bahwa adapun siaran yang ditemukan tersimpan pada salah satu channel

A
gu
ng

Televisi (TV) pada salah satu kamar kosong Vila Alila Soori adalah siaran
yang masuk dalam katagori free air (tidak berbayar sebagaimana dalil
gugatannya mengatakan memang ada siaran free air dari TV One) yang

tidak ada penontonnya sehingga tidak memenuhi kriteria nonton bareng


sebagaimana gugatannya, disamping itu karena siaran standar TV di Vila

Alila Soori yang menggunakan saluran free air yang ditrasmisikan melalui

lik

khusus venue (panggung dengan screen/layar lebar) untuk menayangkan


siaran dimaksud, sehingga siaran yang muncul sekalipun siaran Piala
Dunia Brazil 2014, itupun hanya tercantum logo TV One dengan tidak

ub

ah

antena Parabola yang tidak berbayar, dan tidak menyediakan secara

terdapat logo (VIVA +) hal mana berarti siaran tersebut memang benar

ka

sebagai siaran free air alias tidak berbayar atau gratis;

ep

- Bahwa, disamping menggunakan saluran parabola yang tidak berbayar,

ah

Pemohon Kasasi II/Tergugat II Vila Alila Soori juga telah melengkapi diri

dengan PT Digital Media Asia yang mana keberadaan PT Media Digital


Asia

sudah

diakui

benar

bekerjasama

dengan

ng

Media

Termohon

on

Halaman 46 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Kasasi/Pengugat sebagai pengakuannya dalam gugatannya;

es

dengan penyediaan decoder siaran Piala Dunia Brazil 2014 bekerjasama

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 46

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa keberadaan Televisi (TV) pada salah satu kamar Alila Vila Soori
(Pemohon Kasasi II/Tergugat II) disamping merupakan fasilitas standar,

ng

juga tidak memfasilitasi acara nonton bareng, karena tidak pernah

menyediakan venue khusus melakukan pemberitahuan kepada para

tamu yang menginap, termasuk tidak memungut bayaran untuk menonton

gu

acara TV yang tersedia di kamar, termasuk tidak pernah mempublikasikan

acara nonton bareng di areal Vila Alila Soori (Pemohon Kasasi II/Tergugat

nonton bareng Piala Dunia Brazil 2014 dengan tanpa izin Termohon

Kasasi/Penggugat, sehingga Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak terbukti

ub
lik

ah

II), sehingga tidak terbukti telah melakukan komersialisasi hak siar acara

telah memenuhi unsur Penggunaan Secara Komersial (vide, Pasal 1 ayat


24 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, dan

am

karenanya tidak terbukti telah mendapat keuntungan ekonomi selama


penyelenggaraan event Piala Dunia Brazil 2014;

ep

Bahwa atas permasalahan tersebut diatas Judex Facti memberikan

ah
k

pertimbangan hukum dengan bertitik tolak pada permasalahan apakah benar


perbuatan Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat yang diduga melaksanakan

In
do
ne
si

siaran langsung Piala Dunia Brasil di salah satu kamar hotel miliknya tanpa

ijin dari Termohon Kasasi/Penggugat sebagai penerima lisensi dari FIFA

A
gu
ng

yang memiliki hak media siaran langsung piala dunia merupakan


pelanggaran hak cipta;

Bahwa menurut Pemohon Kasasi II/Tergugat II, Judex Facti telah


salah/keliru dalam menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku,

khususnya hukum pembuktian. Sehingga atas kesalahan/kekeliruannya

tersebut menghasilkan keputusan yang salah/keliru dalam penerapan

lik

Bahwa seharusnya, Judex Facti mempertimbangkan unsur esensial dalam


pembuktian atas pelanggaran Hak Cipta/Hak Terkait dalam Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (UUHC), untuk dapat

ub

ah

hukumnya;

membuktikan benar tidaknya terjadi pelanggaran sehingga menimbulkan

Adapun

unsur

esensial

yang

bersifat

ep

ka

kerugian sebagaimana sengketa ini;

normatif

dimaksud

adalah

ah

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat 24 UUHC yang menentukan:

Terkait dengan tujuan memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai sumber

ng

atau berbayar;

on

Halaman 47 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa menurut hukum, bahwasanya Termohon Kasasi/Penggugatlah yang

es

Penggunaan Secara Komersial adalah pemanfaatan Ciptaan dan/atau Hak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 47

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

harus membuktikan benar tidaknya terpenuhinya unsur Penggunaan Secara


Komersial dimaksud sehingga dapat dibuktikan bahwa Pemohon Kasasi

ng

I/Tergugat I benar-benar telah mendapat keuntungan ekonomi dengan

Penggunaan Secara Komersial atas tayangan siaran Piala Dunia Brazil 2014
dimaksud;

gu

Bahwa karena seandainyapun quod non dari hasil sweeping Termohon


Kasasi/Penggugat ternyata pada TV salah satu kamar kosong tanpa

Brazil 2014 dalam salah satu channel siarannya bukan berarti secara
otomatis Para Pemohon Kasasi/Tergugat telah menyelenggarakan siaran

ub
lik

ah

penghuni di Vila Alila Soori tersebut kedapatan tersimpan siaran piala dunia

nonton bareng, sehingga merugikan Termohon Kasasi/Penggugat. Karena


secara hukum harus dapat dibuktikan terlebih dahulu benar tidaknya siaran

am

tersebut dipertontonkan dalam acara nonton bareng kepada banyak orang


melalui acara nonton bareng dan juga benarkah siaran yang tersimpan

ep

dalam salah satu channel TV tersebut telah digunakan secara komersial

ah
k

sehingga Pemohon Kasasi I/Tergugat I benar-benar terbukti mendapat


keuntungan ekonomi;

In
do
ne
si

Hal ini yang tidak berusaha dibuktikan oleh Judex Facti, sehingga dapat
diduga sebagai kelalaian/kesalahan fatal dalam pengeterapan hukum

A
gu
ng

sebagaimana putusan a quo, sehingga putusannya tidak mencerminkan rasa


keadilan;

Hal mana menurut asas hukum pembuktian dalam Hukum Acara Perdata
menentukan bahwa pihak yang mendalilkan adanya hak atau suatu peristiwa

sudah sepatutnya untuk membuktikan adanya hak/peristiwa tersebut

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal 163

menerapkan

Hukum

Pembuktian,

yakni

lik

Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukum a quo telah lalai/salah


mengabaikan

azas

beban

pembuktian sebagaimana ketentuan Pasal 1865 KUH Perdata juncto Pasal

ub

ah

HIR/283 RBg;

163 HIR/283 RBg. Termasuk melanggar ketentuan Pasal 1 ayat 24 UUHC;

ka

Bahwa adapun keberatan Pemohon Kasasi II/Tergugat II dalam pokok perkara

ep

ini adalah sebagaimana uraian berikut:

ah

Dalam Eksepsi:

yang berlaku khususnya hukum pembuktian, yaitu dalam hal pertimbangan

ng

hukum atas eksepsi Termohon Kasasi II/Tergugat II tentang gugatan

on

Halaman 48 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Termohon Kasasi/Penggugat yang dinilai salah alamat ditujukan terhadap

es

Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 48

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Para Pemohon Kasasi II/Tergugat II, karena Pemohon Kasasi II/Tergugat II

adalah Perusahaan Manajemen yang berkedudukan di Singapura dibawah

ng

Alila Hotel & Resort PTE Ltd, Singapore (Alila Hotel & Resort PTE Ltd,
Singapore);

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruan Judex Facti tampak dari pertimbangan

gu

hukumnya halaman 57 angka 1 alinea kesatu dan kedua dari bawah yang
menyatakan bahwa:

Tergugat I dan Tergugat II dapat disimpulkan bahwa gugatan Penggugat

ditunjukan kepada Tergugat I berhubungan dengan kepemilikan villa-villa

ub
lik

ah

, setelah meneliti dan mencermati dalil gugatan Penggugat dan eksepsi

atau hotel miliknya sedangkan Tergugat II digugat karena sebagai pihak


yang bertanggung jawab mengelola hotel atau villa milik Tergugat I telah

am

kedapatan menayangkan siaran langsung Piala Dunia Brazil ditujukan


kepada Tergugat I di kamar hotelnya tanpa mendapatkan ijin dari Penggugat

ep

sebagai pihak yang menerima lisensi dari FIFA sebagai pemilik hak Media

ah
k

tayangan Piala Dunia menerima lisensi dari FIFA sebagai pemilik hak Media
tayangan Piala Dunia Brazil;

In
do
ne
si

Menimbang, bahwa dengan demikian menurut hemat Majelis Hakim sudah


tepat dan benar dan tidak salah alamat gugatan ditunjukkan kepada Tergugat

A
gu
ng

I dan Tergugat II dan tidak harus diajukan kepada Alila Hotel & Resort PTE

Ltd yang berkedudukan di Singapura sebagai pihak yang mengadakan


perjanjian pengelolaan hotel dan Villa dengan Tergugat I karena Tergugat II
sebagai perwakilan dari Alila Hotel & Resort PTE Ltd yang mengelola villa -

villa milik Tergugat I telah memiliki manajemen sendiri yang mandiri maka
menurut

hukum

mereka

akan

bertanggung

jawab

atas

operasional

lik

Bahwa menurut Pemohon Kasasi II/Tergugat II, pertimbangan hukum Judex


Facti tersebut telah salah/keliru dalam menerapkan atau melanggar hukum
yang berlaku khususnya terhadap hukum pembuktian;

ub

ah

kegiatannya, dengan demikian eksepsi tersebut dikesampingkan dan ditolak;

Menurut Pasal 1866 KUHPerdata, Pasal 164 HIR alat bukti yang diakui secara

ep

a. Bukti tulisan;

ah

b. Bukti dengan saksi;

d. Pengakuan dan;

ng

e. Sumpah;

c. Persangkaan;

on

Halaman 49 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Alat bukti tulisan ditempatkan dalam urutan pertama. Hal ini sesuai dengan

es

ka

enumeratif terdiri dari:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 49

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kenyataan jenis surat atau akta dalam perkara perdata memegang peran yang
sangat penting. Semua kegiatan yang menyangkut bidang perdata sengaja

ng

dicatat atau dituliskan dalam surat atau akta;

Berdasarkan bukti TI.1 sampai dengan TI.4 dan TII.1 , TII.2, terbukti

Pemohon Kasasi I/Tergugat I merupakan Badan Hukum yang didirikan

gu

menurut Hukum Indonesia yang merupakan pemilik properti berupa villavilla, yang kemudian berdasarkan perjanjian Hotel Management Agreement

menunjuk Alila Hotel & Resort PTE Ltd Badan Hukum yang didirikan

menurut hukum Negara Singapura itu untuk mengelola villa-villa milik

ub
lik

ah

(vide, bukti TI.3, TI.4 dan TII.3 dan TII.4) melakukan kerjasama dan

Pemohon Kasasi I/Tergugat I, yang kemudian oleh pihak Alila Hotel & Resort
PTE Ltd menunjuk Pemohon Kasasi II/Tergugat II untuk menjalankan dan

am

memimpin manajemen cabangnya di Tabanan Bali;

Bahwa dengan ditunjuknya Alila Hotel & Resort PTE Ltd tersebut untuk

ah
k

dipimpin

oleh

ep

menjalankan villa dibawah manajemen cabangnya di Tabanan Bali yang


Pemohon

Kasasi

II/Tergugat

II,

maka

jelas

segala

tanggungjawab pengelolaan menjadi beralih kepada induk perusahaan yang

In
do
ne
si

mempekerjakan Pemohon Kasasi II/Tergugat II yakni Alila Hotel & Resort


PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura, sehingga kalau Termohon

A
gu
ng

Kasasi/Penggugat mendalilkan ada pelanggaran terhadap penayangan

siaran piala dunia 2014 maka, yang harus digugat adalah Alila Hotel &
Resort PTE Ltd yang berkedudukan di Singapura yang ditunjuk untuk

menjalankan manajemen cabangnya di Alila Vila Soori Tabanan, bukanlah


Pemohon Kasasi II/Tergugat II;

Bahwa bilamana mengacu kepada ketentuan Pasal 1866KUHPerdata dan


Pasal 164 HIR huruf (a), bukti tulisan dari Pemohon Kasasi I/Tergugat I (vide,

lik

ah

bukti TI.1 sampai dengan TI.4 dan TII.1 sampai dengan TII.4) mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi dari alat-alat bukti yang lain. Sehingga dengan

ub

pada halaman 57 alinea kesatu dan kedua dari bawah adalah salah/keliru
dalam menerapkan atau melanggar hukum pembuktian (vide, Pasal 1866

ep

KUHPerdata dan Pasal 164 HIR huruf (a)), sehingga harus dibatalkan;
2. Dalam Pokok Perkara:

yang berlaku, khususnya hukum pembuktian;


Adapun

Judex

Facti

adalah

dalam

ng

kesalahan/kekeliruan

hal

on

Halaman 50 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

mempertimbangkan tentang kekuatan mengikat pihak ketiga atas perjanjian

es

1. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

pertimbangan hukum Judex Facti sebagaimana tercantum dalam putusannya

Halaman 50

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lisensi Termohon Kasasi/Penggugat a quo;

Adapun kesalahan/kekeliruan Judex Facti tampak dari kesimpulan atas

ng

pertimbangan hukumnya sebagaimana putusan halaman 61 alinea kedua


yang menyatakan:

...perjanjian License Agreement tertanggal 05 Mei 2011 yang telah didaftarkan

gu

kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat Hak Kekayaan Intelektual Pada


Kementrian Hukum dan Asasi Manusia RI pada tanggal 23 Mei 2014 RI maka

ketiga;

Bahwa adapun pertanyaan Pemohon Kasasi II/Tergugat II dengan adanya

ub
lik

ah

menurut hukum perjanjian lisensi tersebut mengikat para pihak dan pihak

pertimbangan hukum Judex Facti tersebut adalah:


Apakah lisensi itu?;

am

Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (20) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014
yang mengatur sebagai berikut:

ep

Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau

ah
k

pemilik hak terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas
ciptaannya atau produk hak terkait dengan syarat tertentu;

dimaksud dengan hak ekonomi adalah:

In
do
ne
si

Dan berdasarkan Pasal 8 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang

A
gu
ng

Hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta
untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaannya;

Juga Pasal 9 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang menyatakan


sebagai berikut:

Pencipta atau pemegang hak cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8


memiliki hak ekonomi untuk melakukan:

lik

b. Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya;


c. Penerjemahan ciptaan;

d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan;

ub

ah

a. Penerbitan ciptaan;

e. Pendistribusian ciptaan atau salinannya;

ah

h. Komunikasi ciptaan;

i. Penyewaan ciptaan;

Bahwa membaca ketentuan Pasal 1 ayat (20) dan Pasal 8 serta Pasal 9

ng

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014, sebuah hak atas lisensi diberikan

on

Halaman 51 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

sebatas hak ekonomi. Dan dari ketentuan tersebut sama sekali tidak terlihat

es

g. Pengumuman ciptaan;

ep

ka

f. Pertunjukan ciptaan;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 51

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

adanya pelaksanaan hak hukum yang melekat pada lisensi dalam arti tidak

ditemukan pengaturan tentang hak penerima lisensi untuk mengambil

ng

tindakan hukum sebagaimana gugatan dalam sengketa ini (legal standing).

Bahwa penegasan yang demikian itu juga terlihat bilamana membaca

pernyataan Termohon Kasasi/Penggugat dalam gugatannya (vide, angka 6

gu

gugatan Termohon Kasasi/Penggugat) bahwa yang bersangkutan hanya


menerima hak media sebatas yang menyangkut:

1. Basic feed, multi feeds, multi feeds, additional dan liputan unilateral
atas dasar live, deleyed atau repeat;

ub
lik

ah

a. Hak-hak Televisi, termasuk didalamnya;

2. Audio feed atau dasar live, deleyed atau repeat;


3. Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

am

b. Hak-hak mobil termasuk didalamnya:

1. Basic feed, multi feeds, additional feeds dan liputan unilateral atas

Audio Feed atas dasar live, deleyed atau repeat;

3.

Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

c. Hak-hak Radio;

Audio Feed atas dasar live, deleyed atau repeat;

2.

Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

A
gu
ng

1.

d. Internet

1. Audio Feed dasar live, deleyed atau repeat;


2. Highlights atas dasar deleyed atau repeat;

e. Periklanan dan promosi;


f. Branding FIFA dan perlindungan merek dagang;

i.

lik

h. Sub lisensi;

Hak-hak eksibisi publik (hak-hak areal komersial);

Dari hak media yang diterima tersebut tidak ada juga menyebutkan

ub

ah

g. Properti intelektual;

In
do
ne
si

ep

2.

ah
k

dasar live, deleyed atau repeat;

kewenangan atas pelaksanaan hak hukum yang diterima Termohon

ka

Kasasi/Penggugat untuk mengambil tindakan hukum bilamana terjadi

ep

pelanggaran sebagaimana gugatan ini.

ah

Halmana konform dengan keterangan saksi ahli DR. I Wayan Wiryawan,

menerangkan bahwa perjanjian lisensi hanya menyangkut hak dagang tidak

ng

menyangkut hak hukum. Sehingga dalam hal mengambil tindakan hukum

on

Halaman 52 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

penerima lisensi harus menerima surat kuasa khusus untuk melakukan hal

es

SH.,M.H., Praktisi senior HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dalam persidangan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 52

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tersebut dari pemilik hak cipta atau hak terkait;

Bahwa dalam perkara a quo dari bukti Termohon Kasasi/Penggugat surat bukti

ng

bertanda P-1 sampai dengan P-49 tidak terbukti adanya surat kuasa khusus

dari pemilik hak cipta/hak terkait kepada Termohon Kasasi/Penggugat untuk


mengajukan gugatan a quo. Sehingga Termohon Kasasi/Penggugat tidak

gu

memenuhi legal standing untuk mengajukan gugatan a quo terhadap Pemohon


Kasasi I/Tergugat I;

keberadaan

perjanjian

lisensi

Termohon

Kasasi/Penggugat,

namun

permasalahannya bukan soal dibantah atau tidaknya perjanjian lisensi

ub
lik

ah

Bahwa sekalipun Pemohon Kasasi II/Tergugat II tidak membantah

tersebut. Karena yang menjadi pokok permasalahan adalah apakah


perjanjian lisensi tersebut mengikat pihak ketiga termasuk Pemohon Kasasi

am

II/Tergugat II;

Bahwa menurut Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

ep

yang telah diganti dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang

ah
k

Hak Cipta;

Pasal 47 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 menegaskan:

In
do
ne
si

Ayat (2) Agar mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga, perjanjian

Lisensi wajib dicatatkan di Direktorat Jenderal (Direktorat Jenderal

A
gu
ng

Hak Kekayaan Intelektual pada Kementrian Hukum dan Asasi


Manusia RI).

Pasal 83 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 menegaskan:

Ayat (1) Perjanjian Lisensi harus dicatatkan oleh Menteri dalam daftar
umum perjanjian lisensi hak cipta dengan dikenai biaya;

Ayat (3) Jika perjanjian lisensi tidak dicatat dalam daftar umum

lik

tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga;


Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya tampaknya hanya
mendasarkan kepada surat bukti P.6 yang dihubungkan dengan keterangan

ub

ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian lisensi tersebut

saksi ahli Termohon Kasasi/Penggugat, saksi Agung Darmasasongko, S.H.,

ka

M.H., Sehingga menyimpulkan bahwa telah ternyata License Agreement

ep

tertanggal 5 Mei 2011 oleh Termohon Kasasi/Penggugat telah didaftarkan

ah

pada tanggal 23 Mei 2014 kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat Jenderal

perjanjian

tersebut

untuk

memenuhi

ng

perundang-undangan;

lisensi

ketentuan

on

Halaman 53 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa menurut Pemohon Kasasi II/Tergugat II bilamana meneliti surat bukti

es

pencatatan

Hak Kekayaan Intelektual Pada Kementrian Hukum dan Asasi Manusia RI,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 53

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

P.6 hanya berupa catatan tidak lebih sebagai bukti tanggal penerimaan

permohonan pendaftaran lisensi yang diterakan pada sampul permohonan

ng

yangbersangkutan. Dan bukan berupa bukti pencatatan bahwa permohonan


dikabulkan dalam bentuk tercatat pada buku daftar umum perjanjian lisensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 83 Undang Undang Nomor 28

gu

tahun 2014. Sekalipun Termohon Kasasi/Penggugat mengajukan saksi ahli

Agung Darmasasongko, S.H.,M.H., jelas belum memenuhi ketentuan

lisensi mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga harus tercatat dalam

daftar umum perjanjian lisensi (vide, Pasal 83 ayat (2) Undang Undang

ub
lik

ah

undang-undang yang secara normatif menentukan bahwa agar perjanjian

Nomor 28 Tahun 2014). Dengan mengingat tidak tertutup kemungkinan


pendaftaran lisensi dapat saja ditolak dengan adanya ketentuan Pasal 82

am

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 (UUHC);

Bahwa dengan tidak adanya bukti telah tercatat dalam daftar umum

ep

perjanjian lisensi pada kantor Kementrian Hukum dan HAM RI tersebut jelas

ah
k

terbukti bahwa keterangan kedua saksi Termohon Kasasi/Penggugat, saksi


Agung Damarsasongko, S.H.,M.H., dan Budi Agus Riswandi, S.H.,M.H. yang

In
do
ne
si

notabene mengaku staff Kemenkumham R.I sebagai saksi yang mengaku


ahli yang dihadirkan oleh Termohon Kasasi/Penggugat, bilamana dikaitkan

A
gu
ng

dengan ketentuan Pasal 83 ayat (3) juncto, Pasal 83 ayat 1 dan 2 UUHC
(Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014), terlihat bahwa keterangan saksi

ahli tersebut tidak netral dan kesaksiannya menjadi tidak benar dan dapat
saja diduga sebagai kesaksian palsu di depan persidangan yang mulia ini;

Sehingga dengan demikian bahwa, secara hukum perjanjian lisensi Termohon


Kasasi/Penggugat oleh karena belum tercatat dalam daftar umum perjanjian
lisensi tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga;

Judex Facti

yang mengatakan

lik

ah

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelas bahwa pertimbangan hukum


bahwa perjanjian

lisensi Termohon

ub

Kasasi/Penggugat telah sah terdaftar sehingga mempunyai akibat hukum


terhadap pihak ketiga (in casu, Pemohon Kasasi II/Terggugat II) adalah
merupakan pertimbangan hukum yang salah/keliru, dan sangat gegabah

ka

ep

termasuk pertimbangan hukum halaman 62 alinea kedua adalah juga


merupakan pertimbangan hukum yang salah/keliru, dan melanggar Pasal 1

sehingga pertimbangan hukum tersebut patut untuk dibatalkan;

ng

2. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum

on

Halaman 54 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

yang berlaku khususnya dalam hukum pembuktian;

es

(20) juncto Pasal 8, 9, juncto Pasal 47 (2), Pasal 83 (1) dan (3) UUHC,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 54

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruan pertimbangan hukum halaman 62


alinea kedua tampak pada:

ng

.... berdasarkan surat bukti P-23 sampai dengan P-32 dihubungkan dengan

keterangan saksi Penggugat Anton Indarto Gunawan dan Wahyudi


Yayambara serta keterangan saksi Para Tergugat: Made Giri Arsana dapat

gu

disimpulkan bahwa dari hasil sweeping Penggugat ditempat Tergugat II pada

tanggal 30 Juni 2014 pada tengah malam ada tayangan piala dunia Brasil

tanpa mendapatkan ijin dari Penggugat selanjutnya Penggugat telah

melakukan somasi kepada Para Tergugat atas penayangan siaran langsung

ub
lik

ah

2014 saat itu sedang bertanding antara tim Belanda melawan tim Mexico

piala dunia Brasil 2014 tanpa ijin Penggugat, akan tetapi tidak mendapat
tanggapan untuk memenuhi biaya ijin tayangan kepada Penggugat;

am

Apakah Benar Di Tempat Pemohon Kasasi II/Tergugat II Ada Tayangan


Piala Dunia Brazil 2014?;

ep

Bahwa soal bahasa ada tayangan dalam pertimbangan hukum tersebut

ah
k

menyiratkan seolah-olah Pemohon Kasasi II/Tergugat II tertangkap tangan


kedapatan sedang menyiarkan tayangan Piala Dunia Brazil 2014 di tempat

In
do
ne
si

usahanya;

Untuk jelasnya, agar tidak berkesan fitnah, maka sebagaimana keterangan

A
gu
ng

saksi Termohon Kasasi/Penggugat, saksi Anton Indarto Gunawan dan saksi


Wahyudi Yayambara, pada tengah malam datang ke Alila Villa Soori seraya

berpura-pura akan menginap, dan karena semua kamar dalam kondisi

penuh, maka saksi meminta staf Vila Alila Soori untuk melihat salah satu
kamar yang kosong tidak berpenghuni, lalu saksi I Made Arta Gautama Giri
staf Vila Alila Soori, mengantar saksi untuk melihat kamar yang kosong,

lik

Gunawan sebagaimana pengakuannya di persidangan yang meminta


kepada karyawan Alila Villa Soori saksi I Made Arta Gautama Giri untuk
menyalakan TV yang sebelumnya mati dan meminta dicarikan siaran piala

ub

ah

kemudian setelah di dalam kamar saksi melihat-lihat, lalu saksi Anton Indarto

dunia Brasil 2014, lalu muncullah siaran yang diminta dengan hanya berlogo

ka

TV ONE dan tidak ada logo VIVA + sebagaimana surat bukti P-29 sampai

ep

dengan P32. Setelah ditemukan siaran tersebut lalu saksi tersebut

ah

meninggalkan ruangan, sehingga saat kejadian hanya beberapa menit

Soori dan tidak pernah kembali lagi apalagi menginap, sehingga dengan

ng

demikian maka, bukan berarti ditempat/kamar Pemohon Kasasi II/Tergugat II

on

Halaman 55 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

ada acara nonton bareng tayangan siaran Piala Gunia Brazil 2014, karena

es

dalam ruangan, kemudian TV dimatikan dan saksi meninggalkan Vila Alila

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 55

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sepeninggal saksi tersebut TV kemudian dimatikan lalu kamar kembali

kosong tanpa penghuni, karenanya tidak ada yang bertindak sebagai tamu

ng

menonton tayangan tersebut atau tidak ada kegiatan nonton bareng siaran
Piala Dunia Brazil 2014;

Bahwa dalam persidangan saksi Termohon Kasasi/Penggugat yaitu saksi

gu

Anton Indarto Gunawan dan Wahyudi Yayambara juga menerangkan tidak


melihat adanya acara nonton bareng di areal Alila Villa Soori (Pemohon

Pemohon Kasasi II/Tergugat II ada acara nonton bareng dengan


penayangan siaran piala Dunia Brazil 2014 sebagaimana gugatannya;

ub
lik

ah

Kasasi II/Tergugat II). Hal ini membuktikan bawah tidak benar di tempat

Berdasarkan ketentuan Pasal 1866 (b) KUHPerdata, maka dari keterangan


saksi-saksi tersebut tampak jelas dan tegas bahwa tidak terbukti ada

am

tayangan dimaksud, kecuali ditemukannya siaran yang tersimpan dalam


salah satu channel TV di salam satu kamar Vila Alila Soori, lalu bagaimana

ep

dengan di kamar lain? Tidak juga dapat dibuktikan oleh Termohon

ah
k

Kasasi/Penggugat. Dan berdasarkan Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal


163 HIR/283RBg (tentang pembagian beban pembuktian) adalah kewajiban
untuk

membuktikannya.

Hingga

usai

In
do
ne
si

Kasasi/Penggugat

Termohon

persidangan a quo yangbersangkutan tidak juga membuktikan hal tersebut;

A
gu
ng

Bahwa dengan kejadian tersebut, tampaknya Termohon Kasasi/Penggugat

hendak memutar balikkan fakta, agar Pemohon Kasasi II/Tergugat II sengaja


terjebak untuk masuk dalam permasalahan ini, dimana saksi Termohon
Kasasi/Penggugat yaitu dengan cara saksi Anton Indarto Gunawan sengaja

meminta kepada saksi Made Arta Gautama Giri menghidupkan TV,lalu

meminta kepada saksi untuk dicarikan siaran piala dunia di kamar hotel Alila

lik

untuk meminta ganti rugi dalam jumlah Rp37.000.000.000,00 (lebih kurang


tiga puluh tujuh milyar rupiah). Sehingga quod non Para Pemohon
Kasasi/Para Tergugat yang merasa dirinya diperas dalam kasus ini;

ub

ah

Villa Soori lalu kemudian setelah ditemukan lalu digugat dalam perkara ini

Bahwa berdasarkan uraian di atas, justru Pemohon Kasasi I/Tergugat I

ka

menduga

sebaliknya

bahwa,

Termohon

Kasasi/Penggugat

telah

ep

menyalahgunakan perjanjian lisensi yang didapatkannya dari FIFA dengan

ah

cara yang tidak elok, sehingga itikad baik dari Termohon Kasasi/Penggugat

untuk melaksanakan hak hukum sebagaimana kasus ini;

ng

Apakah gambar siaran yang tersimpan dalam salah satu Channel TV Kamar

on

Halaman 56 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Kosong Vila Alila Soori Itu merupakan ranah kewenangan menindak pada

es

patut diragukan, disamping karena yang bersangkutan tidak memiliki hak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 56

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Termohon Kasasi/Penggugat ?;

Bahwa, dari bukti foto-foto siaran P-29 sampai dengan P-32 tidak ada tertera

ng

logo VIVA+ di kanan bawah dari tayangan tersebut, hal mana berarti

tayangan tersebut free air dari TV One, konform dengan bukti tambahan dari
Termohon Kasasi/Penggugat yang menerangkan bahwa tayangan dari

gu

pemegang lisensi selalu ada logo VIVA + disudut kanan bawah;

Bahwa dengan pembuktian hukum tersebut justru membuktikan bahwa

kosong tanpa tamu pada Pemohon Kasasi II/Tergugat II adalah siaran free
air, konform dengan keterangan saksi staf teknisi Alila Villa Soori, Timbul

ub
lik

ah

siaran yang tersimpan dalam salah satu channel TV dalam salah satu kamar

Slamet Effendi yang menerangkan bahwa disamping menggunakan decoder


VIVA + pihak Pemohon Kasasi II/Tergugat II juga menggunakan parabola

am

sebagaimana bukti TII.11 sampai dengan TII.14 Sehingga dengan demikian


patut menjadi pertanyaan Pemohon Kasasi II/Tergugat II apa kewenangan

ep

dari Termohon Kasasi/Penggugat atas tayangan tersebut yang jelas diakui

ah
k

tanpa logo VIVA + dan diakui itu bukan tayangan yang didasarkan dari
perjanjian lisensi yang diterimanya yang seharusnya berlogo VIVA +;

In
do
ne
si

Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka tidak terbukti Para Pemohon


Kasasi/Para Tergugat telah menayangkan acara nonton bareng siaran Piala

A
gu
ng

Dunia Brazil 2014 sebagaimana gugatannya yang merupakan hak lisensi


Termohon Kasasi/Penggugat. Sehingga dengan demikian Para Pemohon
Kasasi/Para Tergugat tidak memerlukan ijin dari Termohon Kasasi/Penggugat;

Bahwa mengenai somasi yang dituduhkan telah diabaikan oleh Pemohon


Kasasi I/Tergugat I sama sekali tidak benar. Karena tidak ada bukti bahwa

somasi tersebut telah diterima secara nyata oleh Termohon Kasasi

lik

Termohon Kasasi/Penggugat hanya berupa bukti email yang katanya dikirim


kepada Termohon Kasasi II/Tergugat II, vide bukti P- 23 sampai dengan P27 sedangkan disamping bukti email tidak termasuk dalam katagori bukti

ub

ah

II/Tergugat II, sedangkan apa yang disebut-sebut sebagai somasi oleh

dalam Pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 164 HIR juga terhadap email

ka

tersebut tidak terbukti dari bukti Termohon Kasasi/Penggugat telah benar

ep

diterima oleh Pemohon Kasasi II/Tergugat II. Sehingga pernyataan Judex

ah

Facti yang menilai Pemohon Kasasi II/Tergugat II tidak menanggapi somasi

Bahwa dengan demikian maka, pertimbangan hukum Judex Facti pada

ng

halaman 62 putusan a quo adalah salah/keliru karena melanggar Hukum

on

Halaman 57 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Pembuktian, dan Pasal 1866 (b), juncto Pasal 1865 KUHPerdata., juncto

es

adalah tidak dapat dibuktikan oleh Termohon Kasasi/Penggugat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 57

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pasal 163 HIR/283RBg, oleh karenanya pertimbangan hukum tersebut patut


untuk dibatalkan;

ng

3. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum


yang berlaku, khususnya hukum pembuktian;
Bahwa

adapun

kesalahan/kekeliruan

Judex

Facti

tampak

pada

gu

pertimbangan hukum halaman 64 alinea kesatu yang menyatakan:

... Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terbukti bahwa tayangan langsung

menggunakan perangkat decoder dari K. Satelit mengatasnamakan PT Digital

Media Asia (VIVA +) tidak terlihat atau terbaca logo VIVA + milik PT Digital

ub
lik

ah

piala dunia 2014 Brasil di kamar hotel Alila Villa Soori (Tergugat II)

Media Asia sebagai pemilik hak sub lisensi dari Penggugat maka menurut
hukum penayangannya adalah tidak sah atau cacat hukum, dilakukan dengan

am

etikad tidak baik, oleh karenanya tidak dapat diberikan perlindungan hukum
dengan demikian perbuatan Para Tergugat telah melanggar hak cipta

ep

Penggugat sebagai penerima lisensi;

ah
k

Bahwa demikian juga dalam pertimbangan hukum Judex Facti yang


salah/keliru pada halaman 65 alinea kesatu yang menyatakan:

In
do
ne
si

...oleh karena Penggugat (PT Inter Sport Marketing) adalah perusahaan atau

badan hukum untuk kegiatan-kegiatan keolahragaan yang mendapatkan lisensi

A
gu
ng

dari FIFA berkaitan dengan siaran langsung Piala Dunia 2014 Brasil dan bukan

sebagai perusahaan yang bergerak di bidang lembaga penyiaran maka


pendekatan norma hukumnya masuk pada pengaturan hak cipta bukan hak
terkait, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat dalil gugatan Penggugat
yang mengemukakan telah terjadi pelanggaran hak cipta yang dilakukan Para
Tergugat adalah sudah tepat dan benar;

lik

Termohon Kasasi/Penggugat Atas Dasar Perjanjian Lisensi?;

Bahwa sebagaimana terurai pada uraian angka 1 dalam pokok perkara


dimuka, Perjanjian Lisensi yang dipegang Termohon Kasasi/Penggugat tidak

ub

ah

Apakah Benar Pemohon Kasasi II/Tergugat II Melanggar Hak Cipta

terbukti telah tercatat dalam Daftar Umum Perjanjian Lisensi pada kantor

ka

Depkumham RI sehingga tidak terpenuhinya ketentuan Pasal 47 (2) juncto

ep

Pasal 83 (1, 2 dan 3) juncto Pasal 1 (20) dan Pasal 8 serta Pasal 9 UUHC

ah

Nomor 28 Tahun 2014, karenanya tidak mempunyai akibat hukum terhadap

Bahwa berdasarkan bukti Pemohon Kasasi II/Tergugat II bertanda TII.10 dan

ng

bukti-bukti TII.3 sampai dengan TII.9, perangkat decoder yang dipasang

on

Halaman 58 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

pada Pemohon Kasasi II/Tergugat II (bukti TII.11) bukan decoder dari K.

es

pihak ketiga termasuk Pemohon Kasasi II/Tergugat II;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 58

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Satelit melainkan dari PT Digital Media Asia yang mana keberadaan PT


Digital Media Asia sudah diakui oleh Termohon Kasasi/Penggugat sebagai

ng

penerima sub lisensi dari Termohon Kasasi/Penggugat dan ketika di


persidangan saksi Termohon Kasasi II/Tergugat II Timbul Slamet Effendi

memperlihatkan decoder tersebut tercantum logo VIVA + dan Termohon

gu

Kasasi/Penggugat ketika itu tidak membantah kebenaran dari decoder yang


diperlihatkan saksi Termohon Kasasi II/Tergugat II di persidangan tersebut.

decoder

versi

Termohon

Kasasi/Penggugat

bilamana

decoder

milik

Pemohon Kasasi II/Tergugat II diduga tidak benar, namun hal tersebut tidak

ub
lik

ah

Atau setidaknya Termohon Kasasi/Penggugat berusaha menunjukkan unit

dilakukannya hingga acara pembuktian usai. Karenanya decoder tersebut


adalah sah dan siaran yang tersimpan di salah satu TV ruangan kosong Alila

am

Villa Soori tidak terbukti cacat hukum;

Bahwa disatu pihak dengan surat bukti TII.3 sampai dengan TII.14 dan

ep

keterangan saksi Timbul Slamet Effendi, I Wayan Surana dan I Made Arta

ah
k

Gautama Giri terbukti Pemohon Kasasi II/Tergugat II telah membayar royalti


dan seandainyapun (quod non) siaran yang tersimpan pada salah satu chanel

In
do
ne
si

TV salah satu kamar kosong yang dipermasalahkan Termohon Kasasi/


Penggugat tidak menggunakan logo VIVA + bukannya sudah dijelaskan oleh

A
gu
ng

para saksi dari Pemohon Kasasi II/Tergugat II bahwa Pemohon Kasasi


II/Tergugat II disamping menggunakan decoder juga menggunakan parabola
untuk tayangan free air, vide, bukti P-29 sampai dengan P-32;

Bahwa, sebenarnya bilamana dicermati lampiran 2 tentang hak-hak media


sebagaimana lampiran perjanjian lisensi Termohon Kasasi/Penggugat (bukti
P-5) dalam poin 7 (hak-hak ekshibisi publik) ditegaskan pada poin 7.1

lik

menyatakan bahwa dalam hal transmisi bebas termasuk di hotel, maka


transmisi bebas tersebut tidak akan membentuk suatu pelanggaran dari hakhak media oleh penerima lisensi. Adapun siaran yang tersimpan pada salah

ub

ah

dibawah klausula tanpa melanggar klausul 1.3 , yang mana pada pokoknya

satu chanel TV kamar kosong Pemohon Kasasi II/Tergugat II sudah diakui

ka

oleh Termohon Kasasi/Penggugat tidak berlogo VIVA + itu berarti siaran free

ep

air, dengan demikian bukan ranah kekuasaan dari perjanjian lisensi

ah

Termohon Kasasi/Penggugat untuk mempermasalahkannya;

Kasasi/Para Tergugat dalam hal ini telah beritikad baik membayar royalti

ng

kepada PT Digital Media Asia melalui pelaksana kerja instalasi pada K.

on

Halaman 59 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Satelit yang bertindak sebagai kontraktor pemasangan perangkat, sehingga

es

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas jelas bahwa Para Pemohon

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 59

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat adalah telah beritikad baik, dan karena
sebagai pihak yang beritikad baik sudah sepatutnya mendapat perlindungan

ng

hukum. Dan karenanya juga tidak terbukti melanggar hak cipta Termohon
Kasasi/Penggugat;

Bahwa dengan demikian maka, pertimbangan hukum Judex Facti pada

gu

halaman 64 alinea kesatu dan halaman 65 alinea kesatu putusan a quo adalah
salah/keliru menerapkan/melanggar Hukum Pembuktian dan Pasal 47 (2)

juncto Pasal 83 (1, 2 dan 3), juncto Pasal 1 (20) dan Pasal 8 serta Pasal 9
UUHC Nomor 28 Tahun 2014, oleh karenanya patut untuk dibatalkan;

ub
lik

ah

4) Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan atau melanggar hukum


yang berlaku, khususnya hukum pembuktian;

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruannya tampak dalam pertimbangan

am

hukum pada halaman 65 alinea kedua yang menyatakan:

...Bahwa dengan demikian dalil sangkalan Para Tergugat yang menyatakan


gugatan

ah
k

pelanggaran

hak

Penggugat

permasalahannya

ep

bahwa

cipta

tetapi

pelanggaran

bukanlah

hak

menyangkut

terkait

haruslah

dikesampingkan dan ditolak;

In
do
ne
si

Bahwa adapun pertanyaan Pemohon Kasasi II/Tergugat II adalah apakah


benar sengketa ini adalah sengketa hak cipta?;

A
gu
ng

Bahwa dengan pertimbangan hukum tersebut tampak bahwa Judex Facti


telah mengabaikan keberadaan saksi ahli yang juga seorang akademisi

bergelar doktor yang cakap dalam bidangnya, namun disatu sisi Judex Facti
hanya mengabaikan begitu saja keahlian yang bersangkutan dengan tanpa

memberikan dasar hukum penolakannya sebagai pembenar argumentasi

Judex Facti dibandingkan argumentasi hukum saksi ahli Dr. I Wayan

lik

Bahwa didalam perjanjian lisensi (vide, bukti p.4 sampai dengan p.7), lisensi
yang diberikan oleh fifa kepada PT Inter Sport Marketing (Termohon
Kasasi/Penggugat) adalah tentang hak media (media rights). hal mana

ub

ah

Wiryawan, S.H., M.H., tersebut;

sebagaimana ditegaskan Termohon Kasasi/Penggugat dalam uraian angka

ka

6 (huruf a sampai dengan i) gugatannya;

ep

Bahwa dengan merujuk ketentuan Pasal 40 ayat (1) Undang Undang Nomor

ah

28 tahun 2014 dikaitkan dengan bukti P.4 dan P.5 juncto bukti P.48

dan berdasarkan keterangan saksi ahli Dr. I Wayan Wiryawan, S.H., M.H.,

ng

yang menyatakan penayangan siaran sepak bola dunia Brazil 2014 objek

on

Halaman 60 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

hukumnya bukanlah termasuk ciptaan dalam Undang Undang Hak Cipta

es

(Perjanjian hak siar FIFA World Cup 2014 PT International Sport Marketing)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 60

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor 28 Tahun 2014, melainkan adalah semata atas hak siarnya dan
dalam hal terjadi pelanggaran jelas adalah merupakan pelanggaran atas hak

ng

siar bukan merupakan pelanggaran hak cipta sebagaimana gugatan


Termohon Kasasi/Penggugat;

Bahwa berdasarkan keterangan saksi ahli Dr. I Wayan Wiryawan, S.H, M.H.,

gu

bahwa siaran piala dunia 2014 dikaitkan dengan Undang Undang Hak Cipta

Nomor 28 Tahun 2014 adalah termasuk dalam karya bidang sinematografi

bentuk slide movies seperti penayangan di televisi, maka penayangan siaran

piala dunia 2014 tersebut akan masuk dalam lingkup hak siar yang dalam

ub
lik

ah

dan jikalau kemudian karya sinematografi tersebut ditayangkan dalam

Undang Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 masuk dalam lingkup hak
terkait

bukan

hak cipta dan hal ini berkesesuaian

dengan

yang

am

dipermasalahkan Termohon Kasasi/Penggugat adalah tentang hak siar


piala dunia Brasil 2014 (mohon dicermati yang diajukan Termohon

ep

Kasasi/Penggugat adalah berjudul hak siar dengan gugatan hak media);

ah
k

Dengan demikian maka, berdasarkan Pasal 40 ayat (1) Undang Undang


Nomor 28 Tahun 2014, hak siar atas siaran piala dunia Brasil 2014 (FIFA

In
do
ne
si

World Cup Brazil 2014) sebagaimana gugatan Termohon Kasasi/Penggugat

tidak termasuk dalam kategori atau ruang lingkup hak cipta namun termasuk

A
gu
ng

ke dalam ruang lingkup hak terkait, yang pengaturannya juga berada dalam
Undang Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014;

Sehingga terhadap pertimbangan hukum Judex Facti halaman 65 alinea

kedua adalah salah/keliru dalam menerapkan hukum atau melanggar hukum


pembuktian dalam Pasal 40 (1) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014
(UUHC). Dengan demikian terhadap pertimbangan hukum tersebut patut

lik

5) Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar


hukum khususnya hukum pembuktian yang telah tidak mempertimbangkan
legalitas hukum dari Termohon Kasasi/Penggugat dalam mengajukan
gugatan a quo;

ub

ah

untuk dibatalkan;

ka

Bahwa adapun kekeliruan/kesalahan Judex Facti terlihat pada pertimbangan

ep

hukum halaman 65 alinea kelima:

ah

..., Bahwa terhadap petitum Nomor 2 (dua) dan Nomor 3 (tiga) Majelis

bahwa oleh karena terbukti Penggugat telah mengadakan perjanjian lisensi

ng

dengan Federation International De Football Association (FIFA) tertanggal 5

on

Halaman 61 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Mei 2011 dan tidak ada bantahan dari Para Tergugat maka petitum Nomor 2

es

Hakim mempertimbangkan sebagaimana telah dipertimbangkan diatas

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 61

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dan Nomor 3 tersebut patut dikabulkan;

Bahwa sekalipun Pemohon Kasasi II/Tergugat II tidak membantah keberadaan

ng

perjanjian lisensi Termohon Kasasi/Penggugat, karena tidak ada relevansinya


dengan Pemohon Kasasi II/Tergugat II, namun permasalahannya sebenarnya

bukan soal dibantah atau tidaknya perjanjian lisensi tersebut. Karena yang

gu

menjadi pokok permasalahan adalah apakah perjanjian lisensi tersebut


mengikat pihak ketiga termasuk Pemohon Kasasi II/Tergugat II;

angka 1 bagian pokok perkara diatas bahwa pencatatan perjanjian lisensi

Termohon Kasasi/Penggugat tidak memenuhi ketentuan Pasal 83 ayat (3)

ub
lik

ah

Bahwa sebagaimana uraian keberatan Pemohon Kasasi II/Tergugat II dalam

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014. Sehingga belum memiliki akibat


hukum terhadap pihak ketiga dan termasuk dalam perkara ini terhadap Para

am

Pemohon Kasasi/Tergugat;

Berdasarkan uraian tersebut maka pertimbangan hukum Judex Facti

ep

halaman 65 alinea kelima putusan a quo sebagaimana bantahan yang

ah
k

terurai pada angka 1 sampai dengan 4 dimuka, maka Pertimbangan Judex


Facti adalah salah/keliru dalam menerapkan hukum pembuktian dan

In
do
ne
si

melanggar undang-undang hak cipta, khususnya Pasal 83 ayat 3 Undang


Undang Nomor 28 Tahun 2014;

A
gu
ng

6. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar


hukum khususnya hukum pembuktian;

Bahwa adapun kekeliruan/kesalahan Judex Facti terlihat pada pertimbangan


hukum halaman 65 alinea keenam:

..., Bahwa terhadap petitum Nomor 4 (empat) dan Nomor 5 (lima) Majelis
Hakim mempertimbangkan sebagaimana telah dipertimbangkan diatas bahwa

lik

Dunia 2014 Brasil di kamar hotel Para Tergugat tanpa seijin Penggugat maka
petitum Nomor 4 (empat) tersebut patut dikabulkan...dan seterusnya;
Bahwa sebagaimana uraian angka 2, 3 dan 4 diatas menurut Pemohon

ub

ah

oleh karena Para Tergugat telah terbukti menayangkan siaran langsung Piala

Kasasi I/Tergugat I sengketa a quo adalah sengketa hak terkait bukan hak

ka

cipta;

ep

Dan dalam uraian angka 2 diatas menurut Pemohon Kasasi I/Tergugat I

ah

bukan menayangkan siaran piala dunia tapi karena diminta oleh saksi

ditemukanlah siaran yang free air karena tidak berlogo VIVA +, yang tidak

ng

dipertontonkan kepada tamu, hanya dilihat sebentar oleh saksi Termohon

on

Halaman 62 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Kasasi/Penggugat, kemudian TV dimatikan lagi, karena saksi tidak jadi

es

Termohon Kasasi/Penggugat untuk dicarikan siaran piala dunia 2014 maka

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 62

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menginap. Sehingga keberadaan siaran tersebut tidak memenuhi kategori

Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat telah menayangkan siaran tersebut

ng

untuk nonton bareng terlebih lagi kamar dimaksud tidak dihuni oleh tamu
sehingga tidak memenuhi kriteria sebagai area komersial sebagaimana
halnya tempat umum lainnya dalam hotel tersebut;

gu

Para saksi Termohon Kasasi/Penggugat sudah mengakui tidak melihat ada

kegiatan nonton bareng di Alila Villa Soori kecuali meminta dicarikan siaran

Berdasarkan uraian tersebut jelas terbukti bahwa Judex Facti telah


salah/keliru menerapkan hukum khususnya hukum pembuktian dalam

ub
lik

ah

piala dunia Brasil di televisi kamar kosong yang tanpa penghuni tersebut;

pertimbangan hukum tersebut sehingga pertimbangan hukum tersebut harus


dibatalkan;

am

7. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar


hukum khususnya hukum pembuktian;

ep

Bahwa adapun kekeliruan/kesalahan Judex Facti terlihat pada pertimbangan

ah
k

hukum halaman 65 alinea ketujuh yang menyatakan:


Bahwa terhadap petitum Nomor 6 (enam) Majelis Hakim mempertimbangkan

In
do
ne
si

oleh karena Para Tergugat terbukti melakukan pelanggaran hak cipta dengan

menayangkan siaran 2014 FIFA World Cup Brazil di areal komersial di kamar

A
gu
ng

hotel Alila Villa Soori (Para Tergugat) tanpa ijin Penggugat maka merujuk
ketentuan Pasal 99 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

maka Penggugat berhak mendapatkan atau menuntut ganti rugidan


seterusnya;

Bahwa pertanyaannya adalah, apakah benar Pemohon Kasasi II/Tergugat II


telah merugikan Termohon Kasasi/Penggugat ?;

pelanggaran

hak cipta

lik

angka 4 diatas tidak terbukti Pemohon Kasasi II/Tergugat II melakukan


atas lisensi yang diterima

oleh Termohon

Kasasi/Penggugat sehingga Pemohon Kasasi I/Tergugat I tidak patut untuk


dihukum membayar ganti rugi;

ub

ah

Bahwa menunjuk pada uraian angka 1 diatas dan sebagaimana uraian

ka

Bahwa Judex Facti mengabulkan petitum angka 5 yang menghukum Para

ep

Pemohon Kasasi/Para Tergugat secara tanggung renteng membayar ganti rugi

ah

kepada Termohon Kasasi/Penggugat karena menayangkan tayangan FIFA

World Cup Brazil di areal komersial di kamar hotelnya dengan perincian:

Rp2.500.000.000,00;

on

gu

Jumlah Total

Rp1.500.000.000,00;

Halaman 63 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

ng

b. Ganti rugi materiil sebesar

es

a. Denda 10 x harga lisensi Rp100.000.000,00 = Rp1.000.000.000,00;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 63

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa dikabulkannya petitum angka 5 tersebut jelas salah dalam


menerapkan hukum atau melanggar ketentuan ganti rugi berdasarkan

ng

Yurispudensi Mahkamah Agung R.I tanggal 8 Mei 1980 Nomor 550


K/Sip/1979 yang menyatakan:

Ganti rugi tidak dapat diterima karena tidak diadakan perincian secara pasti

gu

atau riil mengenai kerugian-kerugian yang dituntut;

Dimana tuntutan ganti rugi tersebut sangat berlebihan dan tidak berkeadilan

nyata sebagaimana yurisprudensi tersebut;

Disamping itu penetapan denda 10 x harga lisensi adalah juga melanggar

ub
lik

ah

karena tidak didasarkan pada penghitungan yang rinci dan kerugian yang

hukum karena menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 lembaga


yang berwenang untuk menghimpun dan mendistribusikan royalti adalah

am

Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (2)


Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang selengkapnya berbunyi:

ep

Lembaga manejemen kolektif adalah institusi yang berbentuk badan hukum

ah
k

nirlaba yang diberi kuasa oleh pencipta, pemegang hak cipta dan/atau
pemilik hak terkait guna mengolah hak ekonominya dalam bentuk

In
do
ne
si

menghimpun dan mendistribusikan royalti;

Dan Pasal 87 ayat (1) dan (2) yang berbunyi sebagai berikut:

A
gu
ng

Ayat (1): Untuk mendapatkan hak ekonomii setiap pencipta, pemegang hak

cipta, pemilik hak terkait menjadi anggota lembaga manajemen


kolektif agar dapat menarik imbalan yang wajar dari pengguna
yang memanfaatkan hak cipta dan hak terkait dalam bentuk
layanan publik yang bersifat komersial;

Ayat (2): Pengguna hak cipta dan hak terkait yang memanfaatkan hak

lembaga manajemen kolektif;

lik

pencipta, pemegang hak cipta atau pemilik hak terkait, melalui

Serta Pasal 88 ayat (3) yang berbunyi sebagai berikut:

ub

ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membayar royalti kepada

Lembaga manajemen kolektif yang tidak memiliki ijin operasional dari

ka

Menteri

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

dilarang

menarik,

ep

menghimpun, dan mendistribusikan royalti.

ah

Bahwa berdasarkan bukti berdasarkan bukti-bukti Penggugat di persidangan

mengenai pengenaan royalti dan denda terhadap hotel-hotel di Bali yang

ng

berbeda-beda dengan nilai total royalti + ganti rugi yang tidak lebih dari

on

Halaman 64 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Rp225.000.000,00 dibandingkan dengan yang ditetapkan Judex Facti

es

perkara a quo (vide, bukti P.20, P.21 dan bukti P. 34 sampai dengan P.38)

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 64

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

kepada Pemohon Kasasi I/Tergugat I sebagaimana angka 5 petitum sangat

tidak mencerminkan rasa keadilan quod non. Jangan sampai putusan

ng

pengadilan dimanfaatkan untuk mencari keuntungan materi secara membabi


buta dengan cara menyalahgunakan perjanjian lisensi;

Bahwa disamping itu menurut asas hukum pembuktian dalam Hukum Acara

gu

Perdata dimana pihak yang mendalilkan adanya hak atau suatu peristiwa

sudah sepatutnya untuk membuktikan adanya hak/peristiwa tersebut

HIR/283 RBg.

Bahwa sebagaimana gugatan Termohon Kasasi/Penggugat menuntut ganti rugi

ub
lik

ah

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal 163

kepada Pemohon Kasasi II/Tergugat II atas dasar mengkomersialisasikan


siaran Piala Dunia Brasil 2014;

am

Menurut Pasal 1 ayat (24) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang
menyatakan sebagai berikut:

ep

Penggunaan secara komersial adalah pemanfaatan ciptaan dan/atau produk

ah
k

hak terkait dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari


berbagai sumber atau berbayar;

ekonomi ?;

In
do
ne
si

Apakah terbukti Pemohon Kasasi II/Tergugat II memperoleh keuntungan

A
gu
ng

Bahwa menurut Hukum Acara Perdata menentukan bahwa pihak yang

mendalilkan adanya hak atau suatu peristiwa sudah sepatutnya untuk

membuktikan adanya hak/peristiwa tersebut sebagaimana ditentukan dalam


Pasal 1865 KUHPerdata juncto Pasal 163 HIR/283 RBg;

Bahwa dengan demikian sudah merupakan suatu kewajiban atau keharusan

bagi Termohon Kasasi/Penggugat untuk membuktikan bahwa Pemohon

harus

dibuktikan

mendapat

keuntungan

ekonomi,

lik

sehingga

bukan

sebaliknya Judex Facti seolah-olah membebankan kepada Pemohon Kasasi


II/Tergugat II. Padahal pembuktian Pasal 1 ayat 24 Undang Undang Nomor

ub

ah

Kasasi II/Tergugat II telah menggunakan secara komersial tayangannya

28 Tahun 2014 adalah bersifat normatif dalam membuktikan pelanggaran

ka

hak siar sebagaimana gugatan a quo;

ep

Bahwa hingga proses pembuktian pada pihak Termohon Kasasi/Penggugat

II

telah

mendapatkan

II/Tergugat

mengkomersialisasikan

hak

siarnya

keuntungan

sebagaimana

ekonomi
perbuatan

dengan
yang

ng

dituduhkan kepada Pemohon Kasasi II/Tergugat II;

on

Halaman 65 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Bahwa menurut Pemohon Kasasi II/Tergugat II tidak pernah mengkomer-

es

ah

usai tidak juga meneguhkan dalilnya bila memang benar Pemohon Kasasi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 65

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

sialkan siaran tayangan Piala Dunia 2014 sebagaimana keterangan saksi

dari Termohon Kasasi/Penggugat, saksi Anton Indarto Gunawan dan

ng

Wahyudi Yayambara serta saksi Pemohon Kasasi II/Tergugat II, saksi


Slamet Timbul Effendi, I Wayan Surana dan Made Arta Gautama Giri,

dimana tidak ada acara nonton bareng termasuk tidak menyediakan venue

gu

khusus pada Pemohon Kasasi II/Tergugat II (Alila Villa Soori) dan, tidak ada
menyebar pamplet, iklan atau poster, tidak ada memberitahukan secara

Brasil 2014, apalagi tidak terbukti memungut biaya tambahan/bayaran


kepada tamu yang menginap;

ub
lik

ah

khusus kepada tamu yang menginap untuk menonton siaran piala dunia

Berdasarkan uraian tersebut jelas terbukti bahwa Judex Facti telah


salah/keliru menerapkan hukum khususnya hukum pembuktian dalam

am

mengabulkan petitum angka 5 putusan a quo sehingga pertimbangan hukum


putusan atas petitum tersebut harus dibatalkan;

ep

7. Bahwa Judex Facti telah salah/keliru menerapkan hukum atau melanggar

ah
k

hukum khususnya hukum pembuktian;

Bahwa adapun kesalahan/kekeliruan tersebut tampak dari pertimbangan

In
do
ne
si

sebagai berikut:

hukum Judex Facti pada halaman 66 alinea pertama yang menyebutkan

A
gu
ng

agar pelaksanaan pembayaran ganti rugi sesegera mungkin dilaksanakan

Para Tergugat dan tidak mengulur-ulur waktu pembayarannya dan


Penggugat secepatnya dapat menerima pembayaran ganti rugi tersebut

adalah beralasan hukum untuk dikabulkan, akan tetapi untuk menentukan


besarnya uang paksa yang harus dibayar Para Tergugat Majelis Hakim

memandang patut dan adil jika dihukum sebesar Rp500.000,00 (lima ratus

lik

tetap sampai dengan dilaksanakannya putusan perkara ini;

Pertimbangan hukum Judex Facti tersebut adalah pertimbangan hukum


yang salah atau keliru, karena pengenaan uang paksa hanya berlaku
terhadap

putusan

hakim

yang

ub

ah

ribu rupiah) setiap harinya sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum

tidak

mengenai

pembayaran

uang

ka

sebagaimana diatur dalam Pasal 606 a Rv. yang mengatur bahwa:

ep

"Sepanjang suatu keputusan Hakim mengandung hukuman untuk sesuatu

ah

yang lain dari pada pembayar sejumlah uang, maka dapat ditentukan,bahwa

olehnya harus diserahkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan dalam

ng

keputusan Hakim, dan uang tersebut dinamakan uang paksa";

on

Halaman 66 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Dan disebutkan juga dalam Pasal 611 a ayat (1) kalimat terakhir B.Rv, yang

es

sepanjang atau setiap kali terhukum tidak memenuhi hukuman tersebut,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 66

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menyebutkan bahwa lembaga uang paksa tidak dapat diterapkan dalam

suatu putusan yang mengandung diktum penghukuman membayar sejumlah

ng

uang, karena penghukuman untuk membayar sejumlah uang itu selalu dapat
diwujudkan (misalnya dengan upaya paksa/eksekusi);

Selain itu pengenaan uang paksa hanya dapat berlaku terhadap perkara

gu

dimana Tergugat telah tidak melaksanakan perbuatan tertentu karena


wanprestasi sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 1234 BW;

pengenaan dwangsom dalam perkara a quo adalah salah/keliru dan


bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh

ub
lik

ah

Sehingga berdasarkan uraian tersebut terbukti dengan tegas bahwa

karenanya terhadap pertimbangan hukum atas petitum tersebut patut untuk


dibatalkan;

am

Tambahan Memori Kasasi Pemohon Kasasi II:


A. Dalam Pokok Perkara;

ep

1. Ditariknya Pemohon Kasasi I sebagai pihak yang ikut bertanggungjawab

ah
k

dalam Perkara a quo (error in persona).

1. Bahwa Judex Facti yang memeriksa dan memutus perkara a quo telah

In
do
ne
si

salah dalam memberikan pertimbangan dan penerapan hukum dengan

menarik Pemohon Kasasi I yang merupakan pemilik Hotel menjadi pihak

A
gu
ng

dalam perkara a quo. Hal mana dalam Perjanjian Management


Agreement By and Between PT Mitra Laksana Klating and Lila Hotels &

Resort LTD. dated April 15, 2007 (vide bukti T II-1 dan T II-2) Pemohon

Kasasi I telah memberikan tanggung jawab pengelola Hotel tersebut


kepada Pemohon Kasasi II sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut
sampai dengan saat ini;

lik

kedudukan Pemohon Kasasi I dalam Jawaban pada poin 6 mengenai


keterkaitan antara Pemohon Kasasi I dan Pemohon Kasasi II, namun
demikian Judex Facti dalam pertimbangannya tidak mempertimbangkan

ub

ah

2. Bahwa Pemohon Kasasi II juga dalam jawaban telah menerangkan

dalil Pemohon Kasasi II tersebut, sehingga terlihat tidak cermatnya Judex

ka

Facti memberikan pertimbangan hukum dimana terhadap dalil-dalil

ep

jawaban Pemohon Kasasi II tidak mendapat pertimbangan hukum;

ah

3. Bahwa berdasarkan penjelasan pada poin 3 (tiga) diatas sudah sepatutnya

vila dan hotel adalah tanggung jawab Pemohon Kasasi II, akan tetapi

ng

dalam pertimbangannya Judex Facti sama sekali tidak mempertimbangkan

on

Halaman 67 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

terhadap dalil dan bukti-bukti diajukan oleh Pemohon Kasasi II yaitu bukti T

es

segala hal yang terjadi di dalam Alila Villa Soori terkait dengan pengelolaan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 67

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

II-1 dan Bukti T II -2 yang merupakan bukti surat Pemohon kasasi II dan

mempunyai kekuatan pembuktian sempurna sebagaimana terdapat dalam

ng

Pasal 1866 KUHPerdata;

4. Bahwa hal ini juga dapat dilihat pada terminologi ganti rugi sebagaimana
terdapat dalam Pasal 1365 KUHPerdata tentang Perbuatan Melawan

gu

Hukum, dimana untuk dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan


hukum harus terpenuhinya unsur-unsurnya yaitu:

2. Perbuatan itu harus menimbulkan kerugian;


3. Perbuatan itu harus dilakukan dengan kesalahan

ub
lik

ah

1. Perbuatan itu harus melawan hukum;

4. Antara perbuatan dan kerugian yang timbul harus ada hubungan kausal;
5. Bahwa berdasarkan ketentuan diatas, sehingga sudah sepatutnyalah

am

Judex Facti menolak masuknya Pemohon Kasasi I sebagai pihak dalam


perkara a quo dikarenakan tidak adanya perbuatan maupun tindakan

ep

Pemohon Kasasi I yang merugikan Termohon Kasasi, maka tidak tepat

ah
k

jika dalam amar dan putusan pada poin 5, 6, dan 7 menghukum


Pemohon Kasasi I untuk ikut bertanggung jawab secara tanggung

In
do
ne
si

renteng atas perbuatan yang tidak pernah sama sekali dilakukan oleh
Pemohon kasasi I tentang pelanggaran penayangan dan/atau nonton

A
gu
ng

bareng FIFA World Cup 2014 di Brasil sebagaimana didalilkan oleh


Termohon Kasasi dalam gugatannya;

2. Legalitas Lisence Agreement Termohon Kasasi Masih berupa surat


permohonan

pencatatan

yang

belum

tercatatkan

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

di

Daftar

Umum

6. Bahwa Judex Facti tidak tepat dan telah keliru dalam memberikan

Halaman 58;

lik

pertimbangan antara lain sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Penggugat dalam dalil gugatannya pada pokoknya

ub

ah

pertimbangan hukum pada halaman 58 dan halaman 59 dengan

menyatakan penggugat telah menerima lisensi dari FIFA kaitannya

ka

dengan tayangan Piala Dunia Brasil 2014 di seluruh wilayah Indonesia

ep

dan dituangkan dalam lecence Agreement tersebut telah dicatatkan pada

ah

Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual pada Kementrian Hukum dan

termasuk adanya hak yang diberikan kepada Penggugat yaitu Hak Media

ng

atas tayangan 2014 FIFA World Cup Brasil;

on

Halaman 68 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Halaman 59;

es

Hak Asasi Manusia RI dan dalam perjanjian lisensi tersebut diantaranya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 68

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang bahwa berdasarkan gugatan Penggugat, jawaban Para


Tergugat replik, duplik maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi

ng

persengketaan antara kedua belah pihak adalah mengenai penayangan

televisi siaran langsung Piala Dunia Brasil 2014 di kamar hotel Para
Tergugat tanpa ijin dari Penggugat sebagai penerima lisensi dari FIFA

gu

yang mempunyai hak siar atas siaran langsung piala Dunia 2014;

7. Bahwa berdasarkan pada dalil tersebut diatas Termohon Kasasi

FIFA dengan dalil telah mendaftarkan dan mencatatkan Perjanjian


Lisensi tersbut pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual, Kementrian

ub
lik

ah

mendalilkan telah memiliki legalitas atas Lisence Agreement dengan

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, akan tetapi dalam pertimbangannya
Judex Facti tanpa terlebih dahulu memberikan pertimbangan hukum dan

am

memeriksa dengan teliti fakta hukum tersebut apakah benar telah


dilakukan Pencatatan terhadap Lisence Agreement Termohon Kasasi

ep

tersbut pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual, Kementrian Hukum

ah
k

dan Hak Asasi Manusia RI melainkan langsung menyimpulkan


permasalahan yang terjadi antara Penggugat dan Para Terggugat yaitu

In
do
ne
si

mengenai penayangan Televisi siaran langsung Piala Dunia FIFA World


Cup 2014 sebagaimana terdapat di dalam halaman 59 putusan;

A
gu
ng

8. Bahwa Judex Facti dalam pertimbangannya juga telah keliru serta telah

melanggar ketentuan dalam Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014


tentang

Hak

Cipta

(Undang

Undang

Nomor

28/2014),

dengan

menyimpulkan permohonan pendaftaran Lisence Agreement Termohon


Kasasi telah terdaftar tanpa ada bukti, hal ini terdapat pada halaman 60
dan halaman 61 putusan dengan pertimbangn sebagai berikut:

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan surat bukti P-6 dihubungkan dengan


keterangan saksi ahli Penggugat Agung Darmasasongko, S.H.,M.H.,
dapat disimpulkan bahwa telah ternyata Licence Agrement tertanggal 5

ub

ah

Halaman 60;

Mei 2011 oleh Penggugat telah didaftarkan pada tanggal 23 Mei 2014

ka

kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual

ep

pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI;

ah

Halaman 61;

2011 yang telah didaftarkan kepada Direktur Hak Cipta, Direktorat

ng

Jendral Kekayaan Hak Intelektual pada kementrian Hukum dan Hak

on

Halaman 69 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Asasi Manusia RI pada tanggal 23 Mei 2013, maka menurut hukum

es

Dengan demikian perjanjian Licence Agrement tertanggal 05 Mei

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 69

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perjanjian lisensi tersebut mengikat;

9. Bahwa bukti P-6 yang merupakan bukti surat permohonan pencatatan

ng

lisensi kepada direktur hak cipta, Direktorat Jendral Kekayaan Hak


Kekayaan Intelektual pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

R.I tidak dapat dijadikan sebagai dasar oleh Judex Facti untuk dapat

gu

menjadikan Lisence Agreement atas tayangan FIFA World Cup 2014


Brasil di Indonesia mengikat pihak ketiga, oleh kerena sifat surat yang

Termohon Kasasi tidak pernah bisa membuktikan adanya petikan resmi

yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual

ub
lik

ah

diajukan barulah tahap permohonan, sedangkan dalam perkara a quo

sebagai bukti telah tercatatnya Permohonan Temohon Kasasi (vide.


Pasal 71 Undang Undang Nomor 28/2014). Jadi tidak tepat jika Judex

am

Facti hanya menjadikan Bukti P-6 dan keterangan ahli Termohon Kasasi
yaitu Agung Darmasasongko, S.H., M.H., sebagai dasar telah tercatatnya

ep

Lisence Agreement Termohon Kasasi yang berakibat mengikat pihak

ah
k

ketiga dalam hal ini Pemohon Kasasi I dan Pemohon Kasasi II. Dengan
demikian pertimbangan Judex Facti telah bertentangan ketentuan yang

28/2014 yang bunyi ketentuannya sebagai berikut:

A
gu
ng

Pasal 71;

In
do
ne
si

terdapat dalam Pasal 71 Pasal 83 ayat (1) dan ayat (3) Undang Undang

1) Terhadap Ciptaan atau produk Hak Terkait yang tercatat dalam daftar

umum Ciptaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) dapat


diterbitkan petikan resmi;

2) Setiap Orang dapat memperoleh petikan resmi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dengan dikenai biaya;
Pasal 83;

lik

ah

1) Perjanjian lisensi harus dicatatkan oleh Menteri dalam daftar


umum perjanjian lisensi hak cipta dengan dikenai biaya;

ub

2) Perjanjian lisensi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 82 tidak dapat dicatat dalam daftar umum

3) Jika

perjanjian

lisensi

tidak

ep

ka

perjanjian lisensi;

dicatat

dalam

daftar

umum

ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian lisensi tersebut

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pencatatan perjanjian

ng

lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

on

Halaman 70 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Peraturan Pemerintah;

es

tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 70

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

10. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas yang didasarkan kepada

ketentuan pada Pasal 83 ayat (1) dan ayat (3) Undang Undang Nomor

ng

28/2014, maka sudah sepatutnya Judex Facti terlebih dahulu memeriksa


kebenaran dan/atau keabsahan fakta hukum tentang pencatatan lisence

Agreement yang didalilkan oleh Termohon Kasasi sebagai legal standing

gu

(personae standi in judicio) atas dalilnya yang menyatakan telah


tercatatnya Lisence Agreement Termohon Kasasi dengan FIFA pada

Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual, Kementrian Hukum dan Hak


Asasi Manusia RI;

ub
lik

ah

3. Tidak Tercatatnya Lisence Agreement Termohon Kasasi dengan FIFA Tidak


Mengikat Pihak ke Tiga;

11. Bahwa jika berdasarkan ketentuan Pasal 83 Undang Undang Nomor

am

28/2014 pendaftaran perjanjian Lisence merupakan hal yang harus/wajib


dicatatkan pada Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intlektual, Kementrian

ep

Hukum dan Hak Asasi Manusia oleh pemegang Hak, maka jika tidak

ah
k

tercatatnya perjanjian tersebut tidak mengikat kepada pihak ketiga;


12. Bahwa sebagai informasi tambahan, berdasarkan Surat Kementerian

In
do
ne
si

Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jendral Hak Kekayaan


Intelektual dengan Nomor HKI.2-HI.01.04-39, tertanggal 6 April 2015

A
gu
ng

perihal Pencatatan Perjanjian Lisensi (bukti Pemohon Kasasi II - 1), atas


permohonan pencatatan lisensi yang diajukan oleh Termohon Kasasi

telah diterbitkan pemberitahuan kepada PT Inter Sport Marketing


(Termohon Kasasi), bahwa permohonan pencatatan yang diajukan oleh
Termohon Kasasi belum dapat dilakukan oleh Direktorat Jendral Hak

Kekayaan Intelektual, hal mana dikarenakan belum adanya Peraturan

lik

lisensi sebagaimana diatur dalam Pasal 83 ayat (1) Undang Undang


Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dengan demikian ternyata
Perjanjian Lisensi antara Termohon Kasasi dengan FIFA tidak pernah

ub

ah

Pemerintah yang mengatur tentang tata cara pencatatan perjanjian

tercatat dalam daftar umum pada Direktur Hak Cipta, Direktorat Jendral

Republik Indonesia;

ep

ka

Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

ah

13. Bahwa selain tidak tercatatnya Lisence Agreement pada daftar umum di

Asasi Manusia, juga terdapat proses hukum lainnya mengenai Laporan dari

ng

Termohon Kasasi di Kepolisian Daerah Bali atas dugaan tindak pidana Hak

on

Halaman 71 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (1) dan ayat (2) Undang

es

Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual, Kementrian Hukum dan Hak

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 71

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Dalam laporan tersebut,
Pemohon Kasasi II adalah salah satu terlapor, akan tetapi dalam proses

ng

Penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik Polda Bali tidak ditemukan adanya
tindak pidana hak cipta sebagaimana dugaan Termohon Kasasi sehingga

berdasarkan Surat Ketetapan Nomor S.Tap/43.a/XI/2015/Ditreskrimsus

gu

tertanggal 20 November 2015 (bukti Pemohon Kasasi II-2) Penyidikan

terhadap hal tersebut kini telah dihentikan oleh Kepolisian Daerah Bali

tindak pidana hak cipta dan hal ini telah dilakukan berdasarkan hasil gelar
perkara tanggal 19 November 2015;

ub
lik

ah

karena tindakan yang dilaporkan oleh Termohon Kasasi bukan merupakan

14. Bahwa berdasarkan dalil tersebut diatas Judex Facti juga telah keliru
dalam memberikan pertimbangan hukum hal ini dapat dilihat pada

am

halaman 62 alinea kedua putusan:


Halaman 62;

ep

Karena perjanjian lisensi (Lisence Agreement) tersebut telah

ah
k

didaftarkan di Direktur Hak Cipta, Direktorat Jendral Hak Kekayaan


Intlektual pada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI maka

In
do
ne
si

dengan merujuk pada ketentuan Pasal 83 Undang Undang Nomor 28


Tahun 2014 tentang Hak Cipta, meskipun ketentuan pencatatan dan

A
gu
ng

mekanisme pencatatannya belum diatur dengan Peraturan Pemerintah

sebagaimana keterangan saksi ahli Penggugat Budi Agus Riswandi.,


S.H.,M.H., dan Agung Darmasasongko, S.H.,M.H., namun menurut
hemat Majelis Hakim perjanjian Lisensi tersebut mengikat baik diantara
para pihak dan pihak ketiga;

Pertimbangan Judex Facti tersebut diatas hanya didasarkan pada Surat

lik

pendapat dari ahli Termohon Kasasi Budi Agus Riswandi, S.H., M.H., dan
Agung Darmasasongko, S.H., M.H., yang menyimpulkan Lisence
Agreement tersebut mengikat para pihak dan juga pihak ketiga. Pada hal

ub

ah

permohonan pencatatan tertanggal 5 Mei 2011 dan didasarkan atas

dalam ketentuan Pasal 83 ayat (1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor

ka

28/2014 telah jelas menyatakan terhadap Perjanjian Lisence harus

ep

dicatatkan oleh Mentri dalam hal ini Menteri Hukum dan Hak Asasi

ah

Manusia melalui Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dalam

Termohon Kasasi merupakan permohonan pendaftaran yang belum bisa

ng

membuktikan telah dicatatnya permohonan tersebut dalam daftar umum.

on

Halaman 72 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Hal ini juga telah dikuatkan kembali dengan adanya Surat dari

es

daftar umum perjanjian lisence, akan tetapi surat yang diajukan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 72

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia Direktorat Jendral Hak

Kekayaan Intelektual dengan Nomor HKI.2-HI.01.04-39, tertanggal 6 April

ng

2015 yang menyatakan permohonan pencatatan Lisensi Agrement


Termohon Kasasi dengan FIFA belum bisa dilakukan;

15. Bahwa dengan demikian berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan

gu

Hak Asasi Manusia Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual dengan


Nomor HKI.2-HI.01.04-39, tertanggal 6 April 2015 dan belum tercatatnya

sesuai dengan ketentuan Pasal 83 ayat (3) Undang Undang Nomor


28/2014, maka terhadap Lisence Agreement (perjanjian lisence) tersebut

ub
lik

ah

Lisence Agreement antara Termohon Kasasi dengan FIFA di Indonesia

sepatutnya tidak mengikat pada pihak ketiga (Pemohon Kasasi I dan


Pemohon Kasasi II), dan hanya mengikat para pihak yang sepakat

am

didalam perjanjian (Agreement) tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal


1313

KUHPerdata

dan

Pasal

Pasal 1313;

ah
k

KUHPerdata,

yang

bunyi

ep

ketentuannya sebagai berikut:

1338

Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih

In
do
ne
si

Pasal 1338;

mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih;

A
gu
ng

Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya;

4. Penayangan FIFA World Cup 2014 di Kamar Hotel Vila Alila Soori Bukan
Suatu Pelanggaran Hak Cipta;

16. Bahwa Judex Facti telah keliru dan tidak tepat dalam memberikan

pertimbangan hukum mengenai adanya pelanggaran Hak Cipta yang

lik

2014 di dalam Hotel Vila Alila Soori sebagaimana terdapat pada halaman 63
dan halaman 64 alinea 1, dengan pertimbangannya sebagai berikut:
Halaman 63;

ub

ah

dilakukan oleh Pemohon Kasasi II pada saat penayangan FIFA World Cup

Menimbang bahwa berdasarkan surat bukti P-28 sampai dengan P-32

ka

dan keterangan saksi Penggugat bernama Anton Indarto Gunawan dan

ep

Wahyudi Yayambara dapat disimpulkan fakta hukum bahwa para saksi

ah

telah melakukan swiping ke Vila Alila Soori (Tergugat II) pada tanggal 30

kamar Hotel tersebut antara kesebelasan Belanda melawan kesebelasan

ng

Meksiko dan jika siaran menggunakan broadcaster berbayar seperti VIVA

on

Halaman 73 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

+ atau K.Vision maka Logo VIVA + atau K Vision pasti akan tampak di

es

Juni 2014 jam 01;45 melihat ada tayangan siaran langsung Piala Dunia di

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 73

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 64;

layar Tv, sementara waktu itu yang tampak TV One;

ng

Menimbang berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Mejelis Hakim


berpendapat bahwa telah terbukti bahwa tayangan langsung Piala Dunia

Tahun 2014 Brasil di Kamar Hotel Alila Vila Soori (Tergugat II)

gu

menggunakan Perangkat Dekoder dari K.Satelit mengatasnamakan PT


Digital Media Asia (VIVA +) tidak terlihat atau terbaca Logo VIVA + milik

maka menurut hukum penayangan adalah tidak sah/cacat hukum,

dilakukan dengan itikad tidak baik oleh karenanya tidak dapat diberikan

ub
lik

ah

PT Digital Media Asia sebagai pemilik Hak Sub Lisensi dari Penggugat,

perlindungan hukum dengan demikian perbuatan Para Tergugat telah


melanggar hak cipta Penggugat sebagai penerima Lisensi;

am

17. Bahwa jika yang menjadi permasalahan mengenai penayangan televisi


siaran langsung Piala Dunia Brasil 2014 di kamar hotel Para Pemohon

ep

kasasi tanpa ijin dari Termohon Kasasi sebagai penerima Lisence

ah
k

Agreement dari FIFA yang mempunyai Hak siar atas siaran langsung
piala Dunia 2014, pertimbangan tersebut sudah sepatutnya telah

In
do
ne
si

terbantahkan dengan adanya bukti T II-3 sampai dengan bukti T II-14


merupakan bukti Pemohon Kasasi II yang telah mendapatkan ijin dari K

A
gu
ng

Satelit yang juga telah mendapatkan ijin dari PT Digital Media Asia sesuai
dengan Bukti T II -10 dan dikuatkan keterangan dari saksi Timbul
Selamat Efendi, yang menyatakan Villa Alila Soori menggunakan
decoder dengan berlogo VIVA + untuk penayangan TV di Villa Alila Soori
yang dipergunakan menangkap siaran piala dunia, serta hal ini diperkuat
dengan bukti T II- 13 diajukan Pemohon Kasasi II berupa Antena

lik

siaran Free to air TV One untuk Televisi di kamar Hotel Villa Alila Soori;
18. Bahwa jika bukti-bukti tersebut diatas dihubungkan dengan keterangan
saksi Pemohon Kasasi II, maka tidak tepat pertimbangan Judex Facti jika

ub

ah

Parabola berlogokan VIVA + yang dipergunakan untuk menangkap

menyatakan penayangan siaran piala dunia 2014 di kamar hotel

ka

Pemohon Kasasi II dinyatakan telah melanggar undang-undang Hak

ep

Cipta, karena penayangan FIFA World Cup 2014 yang dilakukan oleh

ah

Pemohon Kasasi II didalam Hotel Alila Vila Hotel adalah tayangan Free to

TV One dan ANTV di Media Viva Nomor 003/VIVA/2013 edisi Juli 2012

ng

pada halaman 12 (bukti Pemohon Kasasi II-3) menjelaskan PT Inter

on

Halaman 74 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Sport Marketing (ISM) sebagai pemegang lisensi World Cup 2014 untuk

es

Air yang ditayangkan oleh TV One berdasarkan pengumuman berita oleh

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 74

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

wilayah Indonesia memperoleh persetujuan dari FIFA untuk memberikan

Hak Siar FTA (Free To Air) kepada kedua setasiun televisi VIVA yaitu TV

ng

One dan ANTV mengenai penayangan FIFA World Cup 2014 yang dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia;

19. Bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas, maka tidak beralasan jika

gu

Judex Facti menyatakan penayangan siaran FIFA World Cup 2014 oleh
Pemohon Kasasi II di dalam kamar Hotel Vila Alila Soori melalui siaran

sehingga pertimbangan Judex Facti mengenai pelanggaran penayangan


FIFA World Cup 2014 di dalam kamar Hotel Alila Vila Soori telah salah

ub
lik

ah

Free to Air yang ditayangkan TV One merupakan pelanggaran Hak Cipta

dan keliru, karenanya Pemohon Kasasi II sebagai pihak yang beritikad


baik sudah sepatutnya mendapatkan perlindungan hukum dan sudah

am

sepatutnya pertimbangan Judex Facti dibatalkan;

20. Bahwa dengan tidak adanya pelanggaran terhadap Undang Undang

ep

Nomor 28/2014 maka terhadap tuntutan ganti rugi baik materiil maupun

ah
k

imateriil yang dimintakan oleh Termohon Kasasi dalam gugatannya


sudah sepatutnya Judex Facti tidak mengabulkan karena kerugian-

In
do
ne
si

kerugian tersebut tidaklah beralasan dan tidak berdasarkan hukum;

5. Perjanjian antara Termohon Kasasi dengan FIFA merupakan Perjanjian

A
gu
ng

Pemberian Lisensi Hak-Hak Media;

21. Bahwa Judex Facti telah keliru dan salah dalam memberikan
pertimbangan

melalui

pendekatan

hukum

hak

cipta,

sedangkan

permasalahan yang ada berhubungan dengan penayangan siaran televisi

yang termasuk kedalam hak terkait, adapun pertimbangannya pada


halaman 65 sebagai berikut:

adalah

perusahaan

atau

badan

lik

Menimbang bahwa oleh karena Penggugat (PT Inter Sport Marketing)


hukum

untuk

kegiatan-kegiatan

keolahragaan yang mendapatkan lisensi dari FIFA berkaitan dengan

ub

ah

Halaman 65;

tayangan langsung Piala Dunia 2014 Brasil dan bukan sebagai

ka

perusahaan yang bergerak dibidang Lembaga Penyiaraan maka

ep

pendekatan norma hukumnya masuk pada pengaturan hak cipta bukan

ah

hak terkait, dengan demikian Mejelis Hakim berpendapat dalil gugatan

dilakukan Para Tergugat adalah sudah tepat dan benar;

ng

22. Bahwa pendekatan hukum yang dilakukan oleh Judex Facti terhadap

on

Halaman 75 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

kedudukan Termohon Kasasi sebagai pemegang hak tidak dapat dilakukan

es

Penggugat yang mengemukan telah terjadi pelanggaran hak cipta yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 75

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

karena objek dari perjanjian Lisensi adalah Hak Media, karena secara
yuridis normatif yang termasuk dalam Ciptaan dalam Pasal 40 ayat (1)

ng

Undang Undang Nomor 28/2014 telah membatasi ruang lingkup hak cipta

dalam tiga hal antara lain yaitu ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,
ciptaan dalam bidang seni dan ciptaan dalam bidang sastra. Sedangkan

gu

sejak awal gugatan diajukan Termohon Kasasi mempermasalahkan


mengenai penayangan siaran FIFA World Cup 2014 yang tidak termasuk

terdapat dalam Pasal 40 ayat (1) Undang Undang Nomor 28/2014

karenanya tidak tepat jika Judex Facti melakukan pendekatan atas

ub
lik

ah

dan/atau tidak dapat digolongkan lagi kedalam hak cipta sebagaimana

kedudukan Termohon Kasasi melalui pendekatan Hak cipta;


Pasal 40 ayat (1) Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak

am

Cipta:
1) Ciptaan

yang

dilindungi

meliputi

ciptaan

dalam

bidang

ilmu

ep

pengetahuan, seni, dan sastra, terdiri atas:

ah
k

a. Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua


hasil karya tulis lainnya;

In
do
ne
si

b. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan sejenis lainnya;

c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu

A
gu
ng

pengetahuan;

d. Lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;

e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan


pantomim;

f. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar,


ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;

i.

Peta;

j.

Karya seni batik atau seni motif lain;

k. Karya fotografi;

ka

l.

Potret;

ep

m. Karya sinematografi;

ub

ah

h. Karya arsitektur;

lik

g. Karya seni terapan;

ah

n. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi,

o. Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi

ng

ekspresi budaya tradisional;

on

Halaman 76 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

p. Kompilasi ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca

es

aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 76

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dengan program komputer maupun media lainnya;

q. Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut

ng

merupakan karya yang asli;


r. Permainan video; dan;
s. Program komputer;

gu

23. Bahwa jika Judex Facti memberikan pertimbangan hukum melalui


pendekatan hak cipta, maka hal tersebut tidak memenuhi unsur pada

Undang Undang Nomor 28/2014 yang memasukan kategori hak cipta


sebagai suatu hak eksklusif yang dimiliki pencipta setelah suatu ciptaan

ub
lik

ah

devinisi dari hak cipta sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 Angka 1

diwujudkan dalam bentuk nyata. Sedangkan, fakta hukum didalam


persidangan berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon

am

Kasasi tidak ada satu pun yang dapat membuktikan adanya tindakan
Termohon Kasasi telah mewujudkan dan/atau merealisasikan Hak
Siar

di

media

Televisi

seluruh

Indonesia,

sehingga

ep

Media/Hak

ah
k

pendekatan yang dilakukan oleh Judex Facti tidaklah tepat melihat


Termohon Kasasi belum mewujudkan dan/atau merealisasikan Hak

In
do
ne
si

Media/Hak Siar FIFA World Cup 2014;


Pasal 1 Angka 1;

A
gu
ng

Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam

bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai ketentuan peraturan


perundang-undangan;

24. Bahwa berdasarkan Perjanjian Lisensi (bukti P-4 dan bukti P-5) antara
Termohon Kasasi dan FIFA telah jelas diperjanjikan mengenai pemberian

lik

lampiran II halaman 59 yang meliputi Hak-hak Televisi, Hak-hak Mobil,


Hak-hak Radio dan Media Transmisi. Dimana pemberian hak-hak dalam
perjanjian lisensi tersebut termasuk kedalam Hak Terkait sebagaimana

ub

ah

Hak Media kepada Termohon Kasasi sebagaimana terdapat pada

terdapat dalam Pasal 1 angka 5 Undang Undang Nomor 28/2014 yang

Wayan Wiryawan,

S.H.,

M.H.,

yang

ep

ka

dimiliki oleh Lembaga Penyiaraan, hal ini diperkuat oleh pendapat Dr. I
menyatakan

Objek hukum

ah

penayangan FIFA World Cup 2014 bukanlah termasuk Hak Cipta

Pasal 1 angka 5 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak

ng

Cipta;

on

Halaman 77 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang

es

melainkan termasuk kedalam Hak Siar;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 77

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

merupakan hak Ekslusif bagi pelaku pertunjukan, produser Fonogram,


atau lembaga Penyiaran;

ng

25. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 40 ayat (1) dan Pasal 1 Angka

1 dan Pasal 1 Angka 5 Undang Undang Nomor 28/2014 dengan


dikuatkan oleh keterangan ahli Dr. I Wayan Wiryawan, S.H., M.H., dapat

gu

disimpulkan bahwa hak yang melekat pada Termohon Kasasi termasuk


kedalam Hak Terkait, sedangkan kegiatan Termohon Kasasi sebagai

sebagai patokan untuk melakukan pendekatan norma melalui Hak Cipta,


pada hal secara yuridis telah disepakati oleh Termohon Kasasi dalam

ub
lik

ah

pemegang hak yang bergerak di bidang olahraga tidak dapat dijadikan

Lisensi Perjanjian dengan pemberian Hak Media yang termasuk kedalam


Hak Terkait. Jadi sudah sepatutnya terhadap pertimbangan hukum Judex

am

Factie yang telah keliru dan tidak tepat dalam memberikan pertimbangan
dan penerapan hukum agar dibatalkan guna menjamin kepastian hukum

ep

dalam penentuan objek maupun subjek dari Undang Undang Nomor 28

ah
k

Tahun 2014 tentang Hak Cipta;

6. Penayangan FIFA World Cup 2014 di Dalam Kamar Hotel Alila Vila Soori Tidak

In
do
ne
si

Memenuhi Unsur Komersial dan/ataupun Memperoleh Keuntungan Ekonomi;

26. Bahwa dalil Termohon Kasasi yang menyatakan adanya penayangan

A
gu
ng

FIFA World Cup 2014 secara Komersil oleh Pemohon Kasasi II di areal
Kawasan Hotel Alila Vila Soori tidak dapat dibuktikan oleh Termohon

Kasasi, baik dari keterangan saksi maupun bukti surat yang diajukan
tidak ada kegiatan nonton bareng yang dilakukannya dengan penyediaan
venue khusus/tempat khusus, tidak ada penyebaran pamflet, iklan atau
poster, tidak ada pemberitahuan secara khusus kepada para tamu hotel

lik

pemungutan biaya tambahan/bayaran kepada tamu yang menginap;


27. Bahwa berdasarkan keterangan dari saksi Termohon Kasasi yang
bernama Anton Indiarto Gunawan dan saksi Wahyudi Yayambara, juga

ub

ah

untuk menonton siaran piala dunia Brasil 2014 dan tidak terbukti adanya

berdasarkan saksi dari Pemohon Kasasi II yaitu Selamet Timbul Effendi,

ka

dan I Made Arta Gautama Giri, bahwa siaran FIFA World Cup 2014 yang

ep

ada di salah satu kamar hotel kosong belum dipesan atau dihuni oleh

ah

tamu merupakan acara FIFA World Cup 2014 yang ditayangkan oleh TV

masyarakat hanya dengan penggunaan antena;

ng

28. Bahwa dengan tidak terbukti adanya penayangan FIFA World Cup 2014

on

Halaman 78 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

secara komersil di areal Hotel Alila Vila Soori, maka sudah sepatutnya

es

One dan merupakan Siaran Free to Air yang dapat dinikmati oleh seluruh

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 78

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Judex Facti dalam putusan tidak mengabulkan ganti rugi yang dimintakan

Termohon Kasasi, karena dalam ketentuan Pasal 99 Undang Undang

ng

Nomor 28/2014 pengenaan ganti rugi terhadap pelanggaran hak cipta


dapat

berupa

permintaan

penyerahan

sebagaian

penghasilan dari suatu penayangan hak cipta;

gu

Pasal 99 Undang Undang Nomor 28/2014:

atau

seluruh

(1) Pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait berhak

pelanggaran hak cipta atau produk hak terkait;

ub
lik

(2) Gugatan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

ah

mengajukan gugatan ganti rugi kepada pengadilan niaga atas

berupa permintaan untuk menyerahkan seluruh atau sebagian


penghasilan

yang

diperoleh

dari

penyelenggaraan

ceramah,

am

pertemuan ilmiah, pertunjukan atau pameran karya yang merupakan


hasil pelanggaran hak cipta atau produk hak terkait;

ep

(3) ;

ah
k

29. Bahwa terhadap pertimbangan Judex Facti yang telah memberi


kesimpulan atas dalil dan bukti yang diajukan oleh Termohon Kasasi,

In
do
ne
si

dimana tidak sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang Nomor 28


Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Kitab Undang-undang Hukum

A
gu
ng

Perdata serta dalam pertimbangannya hanya mempertimbangkan dari


sisi Termohon Kasasi, sehingga pertimbangan tersebut merupakan
pertimbangan yang keliru dan tidak tepat serta tidak mencerminkan

keadilan baik dalam pertimbangan maupun penerapan hukumnya. Jadi

sudah sepatutnya Judex Juris yang memeriksa dan mengadili perkara a

quo untuk membatalkan Putusan Pengadilan Niaga Surabaya Nomor

lik

Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah


Agung berpendapat:

ub

Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah


meneliti secara saksama memori kasasi yang diterima pada tanggal 24 Juli
2015 dan kontra memori kasasi yang diterima pada tanggal 27 Agustus 2015
dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga

ep

ka

ah

09/HKI.HAK CIPTA/2014/PN Niaga Sby. tertanggal 30 Juni 2014;

pada Pengadilan Negeri Surabaya ternyata Judex Facti tidak tidak salah

Bahwa dari fakta yang diperoleh dalam perkara ini membuktikan

ng

Tergugat telah menyiarkan langsung siaran pertandingan Piala Dunia Brazil

on

Halaman 79 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

tahun 2014 ditempat usaha Para Tergugat tanpa ijin atau persetujuan

es

menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 79

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Penggugat selaku pihak yang berhak/sebagai pemegang lisensi di Indonesia,


namun demikian pembayaran ganti kerugian yang dikabulkan tersebut perlu

ng

diperbaiki sehingga lebih memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak,

sedangkan dwangsom tidak boleh diterapkan dalam penghukuman yang


dijatuhkan terkait pembayaran sejumlah uang;

gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, permohonan kasasi

yang diajukan oleh Para Pemohon Kasasi: PT BHAVANA ANDALAN KLATING

dan kawan tersebut harus ditolak dengan perbaikan amar putusan Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 09/HKI.HAK CIPTA/2014/PN

ub
lik

ah

Niaga Sby. tanggal 30 Juni 2015 sepanjang mengenai besarnya ganti rugi dan
dwangsom sehingga amarnya seperti yang akan disebutkan di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

am

Kasasi ditolak dan Pemohon Kasasi ada dipihak yang kalah, sehingga harus
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

ep

Memperhatikan, Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak

ah
k

Cipta, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,


Undang

Undang

Nomor

14

Tahun

1985

tentang

Mahkamah

Agung

In
do
ne
si

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004
dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta

A
gu
ng

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;


M E N G A D I L I:

1. Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. PT BHAVANA


ANDALAN KLATING, 2. ALILA VILLA SOORI tersebut;

2. Memperbaiki putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya

09/HKI.HAK CIPTA/2014/PN.Niaga.Sby, tanggal 30 Juni 2015 sehingga

Menolak eksepsi Para Tergugat seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara:

lik

Dalam Eksepsi:

ub

ah

amar selengkapnya sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

ka

2. Menyatakan Perjanjian Lisensi antara Penggugat dengan Federation

ep

International De Football Association (FIFA) tertanggal 5 Mei 2011

ah

adalah sah;

Federation International De Football Association (FIFA) untuk Media

ng

Rights penyiaran tayangan 2014 FIFA World Cup Brasil di seluruh

on

Halaman 80 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

wilayah Republik Indonesia;

es

3. Menyatakan Penggugat adalah satu satunya Penerima Lisensi dari

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 80

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

4. Menyatakan Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat II) melakukan


pelanggaran Hak Cipta dengan menayangkan 2014 FIFA World Cup Brasil

ng

di areal komersial yaitu di kamar hotel Alila Villa Soori tanpa ijin Penggugat;

5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng

membayar ganti rugi kepada Penggugat karena menayangkan tayangan

gu

FIFA World Cup 2014 Brasil di areal komersial di kamar hotelnya sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah);

6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Menghukum Para Pemohon Kasasi/Tergugat I, II untuk membayar biaya

ub
lik

ah

perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2016 oleh Soltoni Mohdally, S.H., M.H. Hakim

am

Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,
Syamsul Maarif, S.H., L.LM., Ph.D. dan H. Hamdi, S.H., M.Hum. Hakim-Hakim

ep

Agung, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan

ah
k

dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan
dihadiri Para Hakim Anggota tersebut dan Ninil Eva Yustina, S.H., M.Hum.

Ketua Majelis,
ttd./
Soltoni Mohdally, S.H., M.H.

Rp
6.000,00
Rp
5.000,00
Rp4.989.000,00
Rp5.000.000,00

ub

:
:
:
:

Panitera Pengganti,
ttd./
Ninil Eva Yustina, S.H., M.Hum.

lik

Biaya-biaya:
1. Meterai
2. Redaksi
3. Administrasi Kasasi
Jumlah

ah

A
gu
ng

Hakim-Hakim Anggota:
ttd./
Syamsul Maarif, S.H., L.LM., Ph.D.
ttd./
H. Hamdi, S.H., M.Hum.

In
do
ne
si

Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Para Pihak.

es
on

Rahmi Mulyati, SH.,MH.,


NIP: 19591207 1985 12 2002

Halaman 81 dari 81 hal Put. Nomor 80 K/Pdt.Sus-HKI/2016

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. PANITERA
PANITERA MUDA PERDATA KHUSUS

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 81

Anda mungkin juga menyukai