26/12/2015
1.
DAN
POETRI
INDONESIA
MENDJOENDJOENG
BAHASA
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU,
TANAH INDONESIA
2.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA
INDONESIA
3.
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA
INDONESIA
Saat ini kita hidup di zaman dimana segala bentuk hiburan, artikel, berita dan sebagainya diakses
dengan sangat mudah dan cepat. Hanya dengan mengklik sana dan sini, maka semua dengan
cepat dan mudah didapat. Namun, amat disayangkan banyak pemuda Indonesia pada zaman
sekarang ini tidak menghayati bahkan tidak mengamalkan nilai-nilai yang ada pada sumpah pemuda
dengan menggunakan kecanggihan teknologi tersebut. Banyak diantara mereka yang
menyalahgunakan kecanggihan teknologi tersebut. Contoh konkretnya pada mahasiswa adalah,
ketika kuliah ada tugas mata kuliah tertentu yang mengharuskan menggunakan sumber referensi.
Banyak mahasiswa yang hanya mengandalkan copy (salin) dan paste (tempel) untuk mengerjakan
tugas kuliah tersebut tanpa seizin pembuatnya atau sekurang-kurangnya menautkan sumber
referensinya pada karya ilmiah mereka sebagai bentuk apresiasi atau penghargaan kepada penulis
referensi tersebut. Banyak dari para mahasiswa tersebut hanya mengandalkan hasil instan daripada
proses dan cara pengerjaannya. Berharap yang penting siap tanpa memikirkan dampaknya
pada dirinya. Semua hanya mengandalkan hasil yang instan sekaligus berharap bagus dari hasil
copy paste tersebut, bukan melalui proses yang panjang dan menghasilkan nilai yang bagus.
Jika demikian terus menerus dilakukan, kita hanya akan menjadi generasi bangsa yang disebut
sebagai generasi peniru yang pecundang bukan menjadi generasi bangsa yang disebut generasi
pencipta yang hebat dan handal.
Gambar: Tim Solite Studio Juara Nasional Perwakilan Indonesia ke Rusia dalam Perlombaan
Internasional Russia Imagine Cup 2013
Gambar : CEO Kummara Creative Studio, Eko Nugroho yang membawa game hasil
karyanya hingga ke kancah Eropa
Saya berharap, semoga para pemuda dan pemudi Indonesia menjadi generasi penerus bangsa
yang produktif, kreatif dan inovatif yang hebat dan handal bukan menjadi generasi yang peniru atau
pencontek yang penakut dan pecundang.
Demikian tulisan saya kali ini tentang, Memaknai Sumpah Pemuda di Era Digital. Saya
memohon maaf yang sebesar-besarnya jika masih ada kata dan kalimat saya yang salah dan
menyinggung. Saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Semoga tulisan saya bermanfaat untuk pembaca sekalian
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
*) Tulisan ini diikutkan dalam acara blog contest Dies Natalis 3 ST3 Telkom Purwokerto.