Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Railgun
Railgun adalah sebuah sistem mekatronik yang digunakan untuk
mempercepat proyektil untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi (>2 km/s).
Percepatan yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tersebut bergantung pada
pembangkit arus yang tinggi, medan magnet yang besar, dan gaya Lorentz yang
sangat besar untuk menjalankan proyektil dan relnya. Railgun terdiri dari dari dua
rel metal yang tersusun secara paralel yang terhubung ke sebuah power supply
listrik DC.

Gambar 2.1 Skema railgun [..].

Ketika proyektil yang bersifat konduktor dimasukkan diantara kedua rel


(yang pada akhirnya akan terkoneksi ke power supply), akan melengkapi
rangkaian. Elektron mengalir dari terminal negatif dari power supply menuju rel
negatif, melewati proyektil, dan turun ke rel positif dan kembali ke power supply.
2.2.Efek Doppler
Efek Doppler adalah gejala bunyi yang diselidiki oleh Doppler, membahas
perubahan frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar) akibat gerak
relative antara sumber bunyi dengan pendengar. Misalnya gelombang bunyi yang
dikeluarkan oleh sumber bunyi dan pendengar bergerak saling mendekati. Maka
frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar akan lebih tinggi daripada
frekuensi sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi. Namun, jika
sumber bunyi dan pendengar bergerak saling menjauhi, maka frekuensi bunyi
yang didengar oleh pendengar akan lebih rendah daripada frekuensi sebenarnya.

Gambar 2.2. Efek Doppler dalam 1 dimensi [].


Dengan menghitung Doppler Shift pada proyektil, kita dapat mengetahui
seberapa cepat proyektil tersebut meluncur. Jika proyektil tersebut relatif terhadap

kita maka kita dapat mendeteksinya dengan frekuensi

fo

tertentu yang sesuai.

Doppler shift ini seharusnya hanya untuk gerakan radial dari benda yang
mendekati kecepatan cahaya, dan kecepatan yang dapat ditentukan dengan
menghitung Doppler shift ini hanya pada kecepatan radial v. Maka untuk
menghitung frekuensi yang terdeteksi dengan kecepatan v di tentukan dengan
persamaan berikut,

( vc )

f =f o 1

dimana c adalah kecepatan cahaya, dan fo adalah frekuensi sumber bunyi. Dan f
adalah frekuensi yang terdeteksi oleh pengamat.
2.3.Gaya Gesekan dan Gaya Hambatan Udara
2.3.1. Gaya Gesekan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua
buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah
gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal
sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga
adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.

Gambar 2.3 Gaya normal dan gaya normal ada dari interaksi antara benda
permukaan balok dan lantai
Ketika sebuah benda tergelincir di permukaan, seolah-olah
permukaan tersebut berusaha untuk melakukan gaya kontak. Ketika benda
tersebut tergelincir dipermukaan, terdapat gaya normal n yang tegak lurus
terhadap permukaan dan gaya gesekan

yang sejajar terhadap

permukaan (dan tegak lurus terhadap gaya normal).


Gaya gesekan yang terjadi ketika benda tergelincir melewati

permukaan disebut sebagai gaya gesek kinetik

Fk

. Kedua permukaan

tersebut saling bergerak relatif satu sama lain. Dalam hal ini dapat di
wakili dengan persamaan berikut,

F k =k n

dimana

(2)

adalah koefisien gesekan kinetik.

Gaya gesekan juga terjadi ketika tidak ada gaya gesekan yang
bergerak relatif satu sama lain. Gaya tersebut adalah gaya gesekan statis
Fs

. Dalam situasi tertentu, gaya sebenarnya dari gesekan statis dapat

dapat memiliki besar antara nol hingga

s n

seperti pada persamaan

berikut,
F s=s n

dengan

adalah koefisien gesekan statis. Persamaan tersebut adalah

persamaan yang menjelaskan hubungan antara besaran, bukan hubungan


antara vektor.

2.3.2. Gaya Hambatan Udara


Ketika objek bergerak melalui udara, terdapat gaya yang dihasilkan
oleh gerakan relatif antara udara dan permukaan benda. Gaya hambat

adalah gaya yang bekerja dalam arah horizontal (paralel terhadap

aliran) dan berlawanan arah dengan arah gerak maju benda.

Gambar 2.4. Gaya hambat udara yang terjadi pada proyektil setelah kaluar
dari mulut peluncur [].
Tidak seperti gaya resistifitas lainnya seperti gaya gesekan yang
tidak bergantung kecepatan, gaya hambatan bergantung pada kecepatan.
Sehingga gaya hambatan

D dapat di rumuskan :

1
D= C D A v 2
2
dimana

benda, dan

adalah densitas udara,


C

adalah luas penampang efektif

adalah koefisien gaya hambatan. Koefisien hambatan

tidaklah konstan, nilai dari koefisien hambatan bergantung dari bentuk


benda dan pada bilangan Reynolds. Persamaan bilangan Reynolds dapat
ditulis sebagai berikut,
Re =

I v 2
a

Dimana I adalah diameter benda dan


udara.

adalah viskositas dinamis

Anda mungkin juga menyukai