TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Railgun
Railgun adalah sebuah sistem mekatronik yang digunakan untuk
mempercepat proyektil untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi (>2 km/s).
Percepatan yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tersebut bergantung pada
pembangkit arus yang tinggi, medan magnet yang besar, dan gaya Lorentz yang
sangat besar untuk menjalankan proyektil dan relnya. Railgun terdiri dari dari dua
rel metal yang tersusun secara paralel yang terhubung ke sebuah power supply
listrik DC.
fo
Doppler shift ini seharusnya hanya untuk gerakan radial dari benda yang
mendekati kecepatan cahaya, dan kecepatan yang dapat ditentukan dengan
menghitung Doppler shift ini hanya pada kecepatan radial v. Maka untuk
menghitung frekuensi yang terdeteksi dengan kecepatan v di tentukan dengan
persamaan berikut,
( vc )
f =f o 1
dimana c adalah kecepatan cahaya, dan fo adalah frekuensi sumber bunyi. Dan f
adalah frekuensi yang terdeteksi oleh pengamat.
2.3.Gaya Gesekan dan Gaya Hambatan Udara
2.3.1. Gaya Gesekan
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua
buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah
gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal
sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga
adalah gaya gesek pada benda dalam fluida.
Gambar 2.3 Gaya normal dan gaya normal ada dari interaksi antara benda
permukaan balok dan lantai
Ketika sebuah benda tergelincir di permukaan, seolah-olah
permukaan tersebut berusaha untuk melakukan gaya kontak. Ketika benda
tersebut tergelincir dipermukaan, terdapat gaya normal n yang tegak lurus
terhadap permukaan dan gaya gesekan
Fk
. Kedua permukaan
tersebut saling bergerak relatif satu sama lain. Dalam hal ini dapat di
wakili dengan persamaan berikut,
F k =k n
dimana
(2)
Gaya gesekan juga terjadi ketika tidak ada gaya gesekan yang
bergerak relatif satu sama lain. Gaya tersebut adalah gaya gesekan statis
Fs
s n
berikut,
F s=s n
dengan
Gambar 2.4. Gaya hambat udara yang terjadi pada proyektil setelah kaluar
dari mulut peluncur [].
Tidak seperti gaya resistifitas lainnya seperti gaya gesekan yang
tidak bergantung kecepatan, gaya hambatan bergantung pada kecepatan.
Sehingga gaya hambatan
D dapat di rumuskan :
1
D= C D A v 2
2
dimana
benda, dan
I v 2
a