PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman. Benih mempunyai
peranan penting dalam kegiatan pertanian. Oleh karena itu, diperlukan adanya
suatu usaha untuk melakukan pengujian benih agar diperoleh benih yang
berkualitas. Hal ini dilakukan agar konsumen yaitu petani memperoleh benih
yang berkualitas dan tidak mengalami kerugian.
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan
memisahkan tiga komponen benih yaitu benih murni, benih tanaman lain dan
kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih
tersebut. Pengujian benih untuk mendapatkan benih bermutu tinggi diperlukan
karena pada umumnya benih bermutu tinggi akan memberikan hasil produksi
relatif lebih tinggi dibandingkan dengan benih bermutu rendah. Oleh karena itu,
usaha pengembangan dan pengadaan benih bermutu tinggi sangat penting dan
harus sampai pada petani tepat pada waktu yang dibutuhkan. Selain itu pemakaian
benih bermutu tinggi adalah cara yang paling mudah diantara sekian banyak
teknik-teknik untuk meningkatkan hasil tanaman.
B. Tujuan
Untuk mengetahui cara melakukan kemurnian benih hortikultura.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi non
benih/ serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya kemurnian
benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih adalah
pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih
tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga
komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan
komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot
benih. (Heddy, 2000)
Benih murni dari suatu spesies adalah benih masak dan utuh, benih yang
berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji
dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang
sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam
species yang dimaksud. (Justice, 1990)
Benih tanaman lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman
pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang
termasuk dalam kategori gulma. Juga pecahan gulma yang berukuran setengah atau
kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai embrio.
Bahan lain atau kotoran, termasuk semua pecahan benih yang tidak memenuhi
persyaratan baik dari komponen benih murni, benih species lain maupun benih
gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian-bagian tanaman
seperti ranting dan daun. (Sutopo, 1984)
Kotoran benih yang dimaksud dengan kotoran benih meliputi benih dan
bagian dari benih serta bahan-bahan lain yang bukan bagian benih. 1. Benih dan
bagian benih yaitu benih yang terlihat jelas bukan benih sejati, benih dengan kulit
yang terkelupas, pecahan benih dengan ukuran setengah atau kurang dari setengah
ukuran normal, benih yang sudah berubah warna, benih rusak tanpa lembaga, gabah
hampa dan sekam, cangkang benih, kulit benih, dan lain-lain. 2. Bahan lain yang
bukan merupakan bagian dari benih seperti pasir, kerikil, batu, potongan ranting,
jerami, daun, tangkai bunga, kulit buah, dan lain-lain (Fatah, 2012).
Dalam pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih ada dua metode
yang dapat dilakukan, yaitu pengambilan contoh dilakukan secara simpol yaitu
dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya satu kali, tetapi jika secara duplo
maka pengambilan contoh kerja maka dilakukan 2 kali setengah berat contoh kerja.
Setelah dilakukan pengambilan contoh kerja dilakukan pengujian kemurnian. Tahap
selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih di identifikasi satu persatuan
secara visual berdasarkan penampakan morfologi. Semua benih tanaman lain dan
kotoran
beih
dipisahkan.
Setelah
dilakukan
analisis
kemudian
dilakukan
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali adalah benih kangkung,
benih pakcoy, cabe , jagung , kedelai dan batu/kayu (kotoran benih).
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah timbangan
analitik, kertas buram, pinset, kantong plastik bening, dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
1. Bahan dan alat praktikum disiapkan
2. Benih yang masih tercampur dituangkan ke atas kertas buram
3. Benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dipisahkan.
Masing-masing dimasukan ke dalam kantong plastic
4. Benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih ditimbang
5. Benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dihitung
persentasenya dengan rumus:
berat benih murni
x 100
BM = berat total benih
BTL =
KB =
Keterangan:
BM = Benih murni
BTL = Benih tanaman lain
KB = Kotoran benih
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi
non benih/serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya
dari
ketiga
komponen
benih
tersebut.
Tujuan
analisis
dimaksud
Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat
dikenali
b) Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur
dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
c) Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut
terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
Benih dan bagian benih (benih tanpa kulit benih, benih yang
terlihat bukan benih sejati, biji hampa tanpa lembaga pecahan
mungkin sampai semua mangkuk terisi penuh dan benih habis terbagi rata.
Secara acak dipilih mangkuk nomor berapa yang akan dipakai untuk pengujian.
Manfaat dari pengujian kemurnian benih itu sendiri yaitu :
1. Menjagakualitasbenihterutamavarietasunggul.
2. Mengetahuipersentasekemurnianbenihdarisuatuvarietas (Justice, 1990)
3. Menentukan komponen benih berdasarkan persentase berat dalam
contoh benih.
Perlu diketahui kemurnian benih dan pengujiannya pada suatu benih
tanaman karena untuk mengkaji dan menetapkan nilai setiap contoh benih yang
perlu diuji selaras dengan factor kualitas benih, serta untuk menjaga kualitas
benih dan menjamin penggunaan benih yang benar-benar murni, bersih dan
tidak tercampur dengan bahan lainnya.
Dari hasil praktikum acara kemurnian benih yang kelompok kami peroleh
yaitu, yang pertama untuk benih murni kangkung diperoleh berat benih murni
nya 42,12 gr, berat benih tanaman lain 17,86 gr, berat kotoran benih 28,06 gr
dan berat total benih nya yaitu 34,04 gr. Untuk persentase masing-masing
komponen benih pertama yaitu diperoleh BM (Benih Murni) 34,04%, BTL
(Benih tanaman lain) 14,43 %, dan KB (Kotoran Benih) 22,68 %.
Yang kedua untuk Benih murni pakcoy diperoleh berat benih murni nya
0,053 g, berat benih tanaman lain 17,86 g, berat kotoran benih 28,06 g dan berat
total benih nya 0,042 g. Untuk persentase masing-masing komponen benih
yaitu diperoleh BM (Benih Murni) 34,04%, BTL (Benih tanaman lain) 14,43 %,
dan KB (Kotoran Benih) 22,68 %.
Yang ketiga untuk Benih murni cabai diperoleh berat murni nya 0,031 g,
berat benih tanaman lain 17,86 g, berat kotoran benih 28,06 dan berat total
V.
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Foto Kegiatan
12
13
PROFIL
14