Anda di halaman 1dari 33

MARKET BRIEF

POTENSI PRODUK KOPI HS.090111

DIGANTI GAMBAR

DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL


KEMENTERIAN PERDAGANGAN
TAHUN 2016

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,”Market Brief Produk
Kopi HS 090111” telah selesai disusun. Market brief ini berisi mengenai gambaran potensi pasar
produk Kopi di Thailand. Kopi merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan dalam
mendatangkan devisa negara. Produk Kopi sejak tahun 2015 telah menjadi simbol yang melekat bagi
Indonesia yang merupakan produsen kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Oleh karena,
itu peningkatan produksi kopi nasional masih berpeluang besar untuk ditingkatkan.
Dalam persaingan di pasar kopi internasional, kopi Indonesia mempunyai potensi yang besar
untuk dikembangkan termasuk Thailand. Meskipun Thailand mempunyai kopi khas berupa kopi
Gajah, namun demikian kopi Indonesia mampu bersaing di pasar kopi Thailand. Hal tersebut kopi
Indonesia mempunyai cita rasa dan bermacam-macam produk unggulan berdasarkan daerahnya.
Potensi pasar bagi Kopi sangat tinggi untuk ekspor ke dunia sekitar US$. 1.197.733,4 atau
peluangnya 1, 05 % karena kopi mendapat popularitas yang tinggi dari konsumen dan memiliki
potensi untuk menjadi lebih berkembang di Thailand. Total nilai ekspor Kopi tahun 2015 sebesar
US$ 306.287 dengan negara pesaing Vietnam, Malaysia, Laos, Amerika Serikat dan Itali.
Laporan ini dibuat untuk perkembangan pasar untuk produk Kopi dimana tingkat persaingan
yang semakin kompetitif, oleh karena itu, diharapkan Indonesia dapat bertahan dan bersaing dengan
negara kompetitor dalam hal ekspor Kopi ke Thailand, maka diperlukan informasi terkini mengenai
kondisi riil produk Kopi bagi peningkatan ekspor Indonesia. Semoga dengan adanya laporan market
brief ini, dapat menjadi masukan yang konstruktif dalam pengambilan kebijakan penetrasi pasar
Kopi dan bermanfaat bagi para pelaku usaha maupun asosiasi eksportir kopi dalam menentukan
strategi ekspor ke Thailand sehingga dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor Indonesia.
Dalam Market Brief ini disajikan secara ringkas ukuran pasar, potensi, dan peluang bagi para
pelaku bisnis produk Kopi untuk pasar Thailand. Besar harapan kami Market Brief ini dapat
menambah wawasan dalam perdagangan Indonesia di Thailand. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan Market Brief di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat.

Terima kasih

Bangkok, Desember 2016

Atase Perdagangan Bangkok


2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................ 3
Peta Kerajaan Thailand ......................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................ 6
1.1. Pemilihan Negara ................................................................................................. 6
1.2. Perkembangan Bilateral Indonesia – Thailand…………………………………………………. 7
1.3. Profil Kerajaan Thailand……………………………………………………………………………………. 8
a. Geografi .............................................................................................................. 8
b. Pemerintahan ..................................................................................................... 8
c. Demografi ........................................................................................................... 8
d. Infrastruktur ....................................................................................................... 9
e. Ekonomi .............................................................................................................. 9
1.4. Pemilihan Produk Kopi……………………………………………………………………………………… 10
a. Macam Jenis Kopi ………………………………………………………………………………………….. 10
b. Kopi dari Thailand…………………………………………………………………………………………… 11
c. Kopi Organik……………………………………………………………………………………………………. 11
d. Sistim Penanaman Kopi…………………………………………………………………………………… 12
BAB II
POTENSI PASAR PRODUK KOPI ..................................................................................... 16
2.1. Perkembangan Ekspor Kopi ................................................................................. 16
2.2. Segmen Premium Kopi ........................................................................................ 17
2.3. Daftar Café Kopi .................................................................................................. 17
2. 4. Harga Produk Kopi ............................................................................................. 20
BAB III
INFORMASI PASAR PRODUK KOPI ............................................................................... 20
3.1. Distribusi Produk Kopi ......................................................................................... 20
3.2. Ekspor Kopi Ekspansi. .......................................................................................... 20
3.3. Negara Pesaing ................................................................................................... 21

3
BAB IV
STRATEGI DAN PELUANG .......................................................................................... 24
4.1. Starategi Pemasaran Kopi ............................................................................... 24
4.2. Peluang ........................................................................................................... 25
4.3. Hambatan ....................................................................................................... 26
BAB V
INFORMASI PENTING ................................................................................................ 29
5.1 Kebijakan & Regulasi ......................................................................................... 29
5.2 Instansi Terkait di Thailand ............................................................................... 30
5.3. Daftar Pameran Potensial di Thailand .............................................................. 31
5.4. Dokumentasi Pameran Thaifex 2016 ............................................................... 32

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Neraca Perdagangan Kopi di Thailand ....................................................... 12
Tabel 2. Thailand Import Statistics........................................................................... 19

DAFTAR GRAFIK
Gambar 1. Perdagangan Indonesia – Thailand ........................................................ 7
Gambar 2. Perkembangan Nilai Ekspor Thailand ke Dunia ..................................... 10
Gambar 3. Saluran Distribusi ................................................................................... 28

4
PETA KERAJAAN THAILAND

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pemilihan Negara

Thailand merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia karena
merupakan pintu masuk untuk negara lain seperti Myanmar, Vietnam, Laos dan Cambodia.
juga menjadi Mitra dagang utama produk eskpor Indonesia secara berurutan yakni: Uni Eropa,
Jepang, Tiongkok, China, Singapura, Korea, Malaysia, Taiwan, dan Thailand. Indonesia eskpor
produk Kopi sangat tinggi untuk ekspor ke dunia sekitar US$. 1.197.733,4 atau peluangnya 1,
05 % karena kopi mendapat popularitas yang tinggi dari konsumen dan memiliki potensi
untuk menjadi lebih berkembang di Thailand. Diantara negara ASEAN selain Indonesia yang
memasok produk tersebut adalah Vietnam berada diurutan ke 1 (satu) diatas Indonesia ,
sedangkan Malaysia berada pada urutan ke 2 (dua).

Informasi Pemerintah Thailand terhadap perdagangan Kopi di dunia perdagangan dikenal


beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering dibudidayakan hanya kopi Arabika, Robusta
dan Liberika. Pada umumnya, penggolongan kopi berdasarkan spesies, kecuali kopi Robusta.
Kopi Robusta bukan nama spesies karena kopi ini merupakan turunan dari beberapa spesies
kopi. Golongan Arabika adalah golongan yang paling dahulu diusahakan di Indonesia,
kemudian menyusul golongan Liberika dan yang terakhir adalah Robusta. Golongan Arabika
berasal dari Etiopia dan Albessinia. Golongan ini yang pertama kali dikenal dan dibudidayakan
oleh manusia, bahkan merupakan golongan kopi yang paling banyak diusahakan. Sedangkan
Golongan Liberika berasal dari berasal dari Angola dan masuk ke Indonesia sejak tahun 1965.
Meskipun sudah lama masuk ke Indonesia, tetapi hingga saat ini jumlahnya masih terbatas
karena kualitas buah dan rendemennya rendah. Komposisi kimia biji kopi berbeda-beda,
tergantung type Kopi. Indonesia merupakan Negara tujuan ekspor utama urutan ke-6 (enam)
Thailand, dengan pangsa pasar sebesar 3.92% dari total eskpor Thailand ke Dunia, sedangkan
Thailand merupakan negara tujuan eskpor Indonesia urutan ke-8 dengan pangsa pasar
sebesar 3.33%.

6
1.2. Perkembangan Bilateral Thaland – Indonesia

Total perdagangan Indonesia dengan Thailand pada periode Januari - Oktober 2016
tercatat US$ 12.32 milyar, atau naik sebesar 0.96% dibandingkan periode yang sama tahun
2015, tetapi masih tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 1.69 milyar. Total perdagangan
ini terdiri dari perdagangan migas sebesar US$ 1.66 milyar, menurun sebesar 17.42% dan non-
migas sebesar US$ 10.66 milyar, naik sebesar 4.6%. Nilai ekspor Indonesia ke Thailand pada
Januari - Oktober 2016 adalah sebesar US$ 5.31 milyar.

Grafik 1: Perdagangan Indonesia - Thailand

Perdagangan Indonesia - Thailand


(US$ billions)
Oct-15 Oct-16 Jan-Okt 2015 Jan-Okt 2016

12.2012.32

6.55 7.01
5.66 5.31

0.51 0.56 0.60 0.72 1.11 1.29 -0.08 -0.16-0.89 -1.69

Ekspor Impor Total Neraca

 Perkembangan Ekspor Indonesia ke Thailand terhadap komoditi non migas potensial


Indonesia (HS 4 digit) periode Januari – Oktober 2016 antara lain Bagian dan aksesoris
untuk kendaraan penumpang (HS-8708) mencapai US$ 364.72 juta, naik sebesar
16.85% (yoy) (Posisi Indonesia diurutan ketiga di dunia, setelah Jepang dan Cina); Light -
Vessels (HS-8905) mencapai US$ 182.45 juta, naik sebesar 789.56 % (yoy) (Posisi
Indonesia diurutan pertama di dunia); Parts for Spark Ignition reciprocating (HS-8409)
mencapai US$ 128.82 juta, turun 2.52% (yoy) (Posisi Indonesia di urutan kedua setelah
Jepang); Produk tembaga (HS-7403) mencapai US$ 98.86 juta, turun 3.51% (yoy) (Posisi
Indonesia di urutan keenam setelah Jepang, Laos, Filipina, Australia, dan Zambia);
Unwrought tin (HS-8001) mencapai US$ 83.96 juta, naik 226.32% (yoy) (Posisi Indonesia
di urutan pertama di dunia).

7
1.3 Profil Kerajaan Thailand

a. Geografi
Nama negara Kerajaan Thailand yaitu Kingdom of Thailand dengan ibukota Bangkok.
Masyarakat Thai biasa menyebutnya Krung Thep yang berarti Kota Bidadari. Letak Letak
Geografis Thailand terbentang di posisi 5' dan 21' lintang utara dan garis bujur 97'-105'
Bujur Timur, berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah Utara, Kamboja, Laos dan
Teluk Thailand di sebelah Timur, Myanmar dan lautan Hindia di sebelah Barat serta
Malaysia di sebelah Selatan. Panjang perbatasan darat: 4.863 Km (dengan Myanmar 1.800
Km, Laos +1754 Km, Kamboja 803 Km dan Malaysia +506 Km) Iklim Thailand merupakan
negara beriklim tropis (hangat dan agak lembab) dengan suhu iklim musiman tertinggi
dalam bulan Maret dan April dengan suhu rata-rata 28-38 derajat celcius dan kelembaban
rata-rata antara 82,80 sampai 73,00 persen.

b. Pemerintahan

Kepala negara Thailand saat ini yakni Raja Bhumibol Adulyadej (sejak 9 Juni 1946)
dan kepala pemerintahan Perdana Menteri Prayuth chan-Ocha. Raja meninggal 13 Oktober
2016 kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme
Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini
dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang
telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. Kepala
pemerintahan adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota
parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.

Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua Bagian dinamakan Majelis
Nasional atau Rathasapha, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon)
yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha) yang beranggotakan 150 orang.
Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para
senator menjalani masa bakti selama enam tahun.Badan kehakiman tertinggi adalah
Mahkamah Agung (Sandika), yang jaksanya dilantik oleh Raja. Kerajaan Thai juga adalah
anggota aktif dalam ASEAN.

d. Demografi
Kondisi demografi Thailand terdiri dari beberapa etnis. Ethnis yang mendiami
Thailand antara lain Suku Thai (75 persen), Cina (14 persen), lain-lain (Melayu, Mon,

8
Khmer, Laos, Vietnam, India dan lain-lain). Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah
pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama
Islam, Kristen dan Hindu.Bahasa Thai merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang
ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya.
Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.

e. Infrastruktur
Thailand memiliki infrastruktur yang saling terintegrasi sehingga efisien dan efektif
bagi dunia usaha. Belanja infrastruktur Thailand rata-rata pertahun sebesar 1,3% dari
produk domestik bruto. Thailand memiliki dewan pembangunan infrastruktur yang
mengarahkan dan merencanakan pembangunan infrastruktur sampai jangka panjang.
Dengan jaringan infrastruktur yang memadai dan saling terintegrasi, maka biaya logistik
dapat diturunkan. Setiap tahun rata-rata biaya logistik di Thailand mencapai 20% dari total
produk domestik bruto. Angka ini relatif lebih tinggi dari biaya logistik di Indonesia yang
mencapai 27% dari total produk domestik bruto.

f. Ekonomi
Thailand merupakan negara industri baru di kawasan Asia Tenggara. Perekonomian
Thailand bergantung pada ekspor produk industri yang menyumbang 2/3 dari total
pendapatan nasional. Dengan infrastruktur yang memadai, kebijakan yang pro investasi, dan
ekonomi terbuka; Thailand menjadi negara kuat dalam ekspor produk-produk industri dan
pertanian. Produk-produk utama yakni elektronik, komoditas pertanian, otomotif, dan
makanan olahan. Thailand menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi dan penurunan
ekspor di periode tahun 2015-2016. Selama tahun 2016, Thailand membukukan pendapatan
nasional sebesar 348 milyar dollar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 0.59%.
Thailand termasuk negara dengan pendapatan menengah dunia dengan nilai 5,779
dollar/kapita. Sejak tahun 2016, pemerintah Thailand menaikkan upah minimum harian di
tujuh provinsi percontohan sebesar 300 baht dan menaikkan upah minimum sebesar 40
persen di sisa 70 provinsi lainnya. Efek kebijakan ini menyebabkan terjadinya persaingan
ketat pada kondisi pasar tenaga kerja dan penurunan daya saing produk industri Thailand.

9
Grafik 2: Perkembangan Nilai ekspor Thailand ke Dunia berdasarkan Struktur

Ekspor Thailand berdasarkan Struktur


agricultural product agro-industrial product
manufacturing product mining and fuel product
3%
9%
8%

80%

1.4. Pemilihan Produk Kopi di Thailand


Kopi dalam bahasa Arab disebut sebagai “Qahwahin” yang berasal dari bahasa Turki
“Kahveh” yang kemudian menyebar ke daratan lainnya menjadi kata kopi yang sekarang
kita kenal. Dalam bahasa Jerman disebut sebagai “Kaffee”, Inggris “Coffee”, Perancis
“Café”, Belanda “Koffie” dan Indonesia “Kopi”. Dalam ilmu Biologi, tanaman Kopi (Coffea
Sp) termasuk ke dalam jenis coffea, anggota dari family Rubiceae yang terdiri dari 3 spesies
utama yakni coffea arabica, coffea canephora, dan coffea liberica.
a. Macam Jenis Kopi Indonsia dan Thailand
Kopi Indonesia terdiri dari Kopi dari spesies Coffea Arabica memiliki rasa yang kaya
daripada Coffea Robusta. Kopi Arabika memiliki banyak varietas. Tiap varietas memiliki
ciri yang unik. Berikut ini adalah beberapa varietas kopi Indonesia yang terkenal antara
lain meliputi:
 Kopi Jawa (Java coffee) - dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal
sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
 Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong - Mandheling dinamakan menurut suku
Batak Mandailing di Sumatra utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan menurut
nama tempat Lintong di Sumatra utara.

10
 Kopi Gayo (Gayo Coffee) — berasal dari Dataran Tinggi Gayo — Gayo adalah nama
Suku Asli di Aceh — yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
 Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa
kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda
setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di
kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di
peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah
yang termahal di dunia, mencapai US$ 100 per 450 gram.

b. Kopi dari Thailand


 Ada dua jenis utama kopi dibudidayakan di Thailand; Arabika di Utara dan Robusta di
Selatan. Sementara pasar dunia didominasi oleh Arabica, di Thailand produksi utama
(99 persen) berasal dari Robusta. Kopi arabika hanya terdiri dari 1 persen. kopi
robusta ditanam di enam provinsi di Selatan, yaitu, Chumphon, Surat Thani, Nakhon
Si Thammarat, Krabi, Pang- nga dan Ranong, dengan luas total 423.947 rai (6,25 rai =
1 ha) dengan hasil 198 kg / rai di 1997-1998. Jarak tanam juga 177 pohon / rai dan
jarak adalah 3 x 3 m. Total produksi untuk tahun 2000/2001 adalah 85.000 t.
 Ditemukan bahwa kopi Arabika adalah tanaman perdagangan yang dapat
dipromosikan untuk menggantikan opium dalam jangka panjang dan dapat
memberikan pendapatan kas yang tinggi, kopi Arabika adalah sangat tepat dan layak
sebagai tanaman tunai untuk menggantikan opium di dataran tinggi Thailand.

c. Kopi Organik
 Ada potensi yang tinggi untuk produksi kopi organik. Sebagai tambahan, konsumen
saat ini menginginkan lebih banyak kopi organik dan dengan cepat menjadi pilihan
konsumen dunia. Produksi kopi organik butuh beberapa pengawasan ketat atas
metode dan manajemen penanaman. Pertanian organik adalah sistem produksi dan
konsumsi makanan yang ditujukan pada konsumen yang sadar akan lingkungan dan
kesehatan. Pertumbuhan permintaan untuk produk organik (tanaman untuk buah,
sayur, sereal, dan minuman) telah menuntun pada perkembangan baik pasar
internasional dan domestik dan memperluas dari negara yang memiliki pasar
premium. Banyak negara berkembang mencoba untuk mengambil keuntungan
pasar;
 Sebagai orang di Thailand dan di seluruh dunia telah menjadi lebih sadar kesehatan
dan peduli lingkungan, permintaan untuk makanan organik telah meningkat sesuai.

11
Dengan demikian waktu yang tepat untuk memperluas basis produksi dan pasar
untuk produk-produk organik dari Thailand. Saat ini, ada permintaan dunia yang
signifikan untuk kopi organik dari kedua importir asing - seperti Jepang, Belanda,
Amerika Serikat dan Jerman, dan roaster Thai.

d. Sistem penanaman kopi di Thailand


1. Sistem pure-stand dan un-shaded coffee diperkenalkan ke Thailand dari Brazil
dimana ditargetkan untuk hasil yang tinggi;
2. Sistem home-garden atau tanam campur, terutama di pekarangan taman orang
pedalaman, dimana mereka menumbuhkan kopi bersamaan dengan pohon buah
seperti buah pir, pisang, persik, aprikot, dan sebagainya;
3. Sistem agro-forestry dimana orang di pedalaman menumbuhkan kopi dengan
pohon buah, dan teh pada sistem tanam silang. Pohon yang digunakan harus
tidak bersaingan dengan kopi, tetapi bisa memberikan teduhan dan manfaat bagi
kopi. Sistem peneduhan telah menjadi rekomendasi yang paling sesuai bagi
petani kopi karena keuntungannya untuk penanaman kopi di dataran tinggi;
4. Sistem shaded coffee cultivation paling banyak digunakan dalam pemakaian alami
untuk menghasilkan kopi yang sehat. Ada banyak alasan mengapa konsumen
butuh sebuah kopi yang bersih dan bebas kimia yang juga bisa memberi hasil
positif untuk meningkatkan lingkungan sekitar.

12
BAB II
POTENSI PASAR PRODUK KOPI

2.1. Perkembangan Ekspor Kopi HS 090111


Pasar kopi di Thailand sebagian besar berkode HS 090111 Coffee, not roasted, not
decaffeinated. Indonesia merupakan salah satu negara yang paing banyak memasok
komoditas kopi dengan kode HS 090111 Coffee, not roasted, not decaffeinated. Selain
Indonesia, negara Vietnam sebagai pemasok komoditas kopi dengan berkode HS 090111
tersebut juga terdapat negara-negara lainnya yang juga dapat sebagai pemasok kopi, seperti
negara Republic, Brazil, Colombia, Guatemala, Indonesia, dan lainnya. Nilai total impor
komoditas kopi Thailand berkode HS 090111 Coffee, not roasted, not decaffeinated sebesar
dari Indonesia sebesar US$ 306.287 ribu. Jumlah nilai kopi yang dipasok ke Thailand dengan
kode HS 090111 Coffee, not roasted, not decaffeinated adalah sebanyak US$ 61.411 ribu
sedangkan jumlah nilai kopi yang diekspor dari Thailand ke Vietnam hanya sebesar US$ 3.812
ribu.
Sedangkan negara utama ekspor kopi ke Thailand adalah negara Vietnam dengan total
ekspor sebesar US$ 39,71 juta diikuti negara lain yaitu Malayasia menduduki rangking ke 2
senilai US$ 2,65 juta, kemudian negara nited States rangking 3 dengan nilai US$ 1,25 juta ,
urutan ke 4 negara Laos dengan nilai US$ 1,17 juta, dilanjutkan peringkat ke 5 negara Italy
dengan nilai US$ 1,04 juta , Sedangan Jumlah ekspor komoditas kopi yang berasal dari
Indonesia dengan kode HS 090111 Coffee, not roasted, not decaffeinated sebesar US$ 1, 02
juta ribu . Sedangkan ekspornya tidak menunjukan angka yang signifikan. Bila dibandingkan
dengan nilai impor kopi Thailand yang berasal dari Vietnam maka impor kopi yang berasal dari
Indonesia jauh lebih rendah.
Jumlah impor kopi (HS Code 090112 Coffee, not roasted, decaffeinated) Thailand
sebesar US$ 59 ribu. Sedangkan nilai ekspornya hanya senilai US$ 8 ribu. Mayoritas kopi (HS
Code 090112 Coffee, not roasted, decaffeinated) didatangkan dari Vietnam yakni sebesar US$
47 ribu. Selain Vietnam juga terdapat negara pemasok kopi (HS Code 090112 Coffee, not
roasted, decaffeinated) ke Thailang yaitu, Brazil, Jerman, Italia, dan Indonesia. Negara tujuan
ekspor komoditas kopi (HS Code 090112 Coffee, not roasted, decaffeinated) Singapura dan
China. Jumlah nilai kopi (HS Code 090112 Coffee, not roasted, decaffeinated) Thailand yang

13
diekspor ke negara Singapura sebesar US$ 6 ribu. Sedangkan jumlah total nilai ekspor kopi (HS
Code 090112 Coffee, not roasted, decaffeinated) Thailand yang diekspor ke negara China
sebesar US$ 2 ribu.

Tabel 1: Neraca Perdagangan Kopi Thailand Tahun 2016

Unit : US Dollar thousand

Neraca
HS Code Keterangan Ekspor Impor
Perdagangan

090111 Coffee, not roasted, not decaffeinated 58.678 5.195 63.873

090121 Coffee, roasted, not decaffeinated 4.364 986 5.350

090112 Coffee, not roasted, decaffeinated 51 8 59

010122 Coffee, roasted, decaffeinated 104 95 199

Sumber: Thai Statistical Office,

2.2 Segmen premium untuk Kopi Coffee, not roasted, not decaffeinate
Sehubungan dengan kopi premium HS. 090111, perubahan mereka pada 2016
diperkirakan untuk mencapai 5.1 milyar baht. Hal tersebut akan meningkatkan 4 persen dalam
tahun sebelumnya. Bagaimanapun, sektor ini telah menunjukkan pertumbuhan lambat sejak
2016, dibandingkan dengan 3-4 tahun sebelumnya, sementara bisnis kopi premium
bertumbuh setinggi 15-20 persen setiap tahun. Yang patut diperhatikan, pendatang baru
dalam bisnis kopi premium di tahun 2016 datang dari perusahaan yang mapan, terutama dari
bisnis makanan cepat saji, atau yang telah tumbuh dari konsep café kopi premium lama
menunjukkan pertumbuhan yang lambat sejak 2015, dibandingkan dengan 3-4 tahun-tahun
sebelumnya, ketika bisnis premium coffee shop tumbuh setinggi 15-20 persen per tahun.
Namun demikian, sektor ini masih cukup menarik. Cafe Kopi premium fokus pada dipanggang,
makanan, es krim dan jus buah, dan dengan menyediakan berbagai makanan di menu mereka
mereka menciptakan diferensiasi di toko-toko mereka.
Pendatang baru untuk bisnis premium coffee shop pada tahun 2015 berasal dari
perusahaan yang didirikan, terutama bisnis makanan cepat saji, atau sedang berkecambah
dari konsep coffee shop premium lebih tua, termasuk negara Indonesia. Fokus mereka akan
berada di pelanggan high-end, yang agak berbeda dari franchais induk yang fokus pada kedua

14
segmen pendapatan menengah ke atas pelanggan. Selain itu, toko-toko khusus kopi yang
sebelumnya berfokus hanya pada pelanggan high-end, beralih ke pasar mid-range dengan
mendirikan kios kecil untuk meningkatkan pelanggan dari beberapa kalangan. Namun, jumlah
toko premiun kopi di Thailand masih tidak terlalu banyak dan di negara Thailand dikunjungi
oleh hampir 30 juta turis per tahun dari manca negara, akan menjadi peluang bagi negara lain
termasuk Indonesia.

2.3 Daftar Café Kopi di Thailand


a. Kafe / Kedai Kopi di ChiangMai
Lanna Cafe
Anggota dari Fairtrade, menjual kualitas tinggi Arabika kopi dari Thai dataran tinggi. Coffee
shop berada di Chiang Mai. - 81 Huay Keaw rd, T.Suthep, Muang, Chiang Mai, Thailand
- Tel:. 053-225862
- Fax: 053-225863
- Website: www.lannacafe.com
b. Roasters coffee di Bangkok
Bangkok The Empresso Coffee Thailand
Kopi dipanggang untuk lokal dan ekspor pasar - 71/48 Perdana Realty Building, Soi
Reanrom, Huamark, Bangkok, Thailand 10240
- Tel: 661 8181677
c. Boncafe Thailand Ltd

15
Roaster kopi gourmet dan produser dari campuran bubuk (minuman instan) untuk
penggunaan lokal dan ekspor, di bawah merek kami Boncafe atau OEM. Kami juga
merupakan importir dan distributor mesin sepenuhnya otomatis kopi, semi mesin espresso
otomatis, mesin cappuccino, mesin penjual, penggiling dan aksesoris kopi, dari Italia dan
Swiss, serta bir penyaring kopi dari Amerika Serikat. Kami menjual, menjaga, layanan dan
memperbaiki semua merek utama, seperti Brasilia, Ditting, Egro, Franke, Gaggia, La
Marzocco, Saeco, Schaerer, Solis, Cimbali, La Pavoni, Fetco, Bunn, Grindmaster, Cecilware
dll
- 21 FL., Muang Thai-Phatra Tower 252/110, Rachadaphisek Road, Huaykwang, Bangkok,
10310 Thailand
- Tel: 66-26932570
- Website: www.boncafe.co.th
d. Importir Mitchmax Kosta Rika sinar matahari di Chang Mai
Importir 100% murni Kosta Rika biji kopi langsung dari petani. Cahaya dan panggang tanah
atau kacang gelap pada harga yang sangat kompetitif.
- Charoenrat Rd, Chiang Mai, Thailand
- Tel: +66-13663096
e. Bangkok Boncafe Thailand Ltd
Importir dan distributor mesin otomatis kopi, semi mesin espresso otomatis, mesin
cappuccino, mesin penjual, penggiling dan aksesoris kopi, dari Italia dan Swiss, serta bir
penyaring kopi dari Amerika Serikat. Menjual merek utama, seperti Brasilia, Ditting, Egro,
Franke, Gaggia, La Marzocco, Saeco, Schaerer, Solis, Cimbali, La Pavoni, Fetco, Bunn,
Grindmaster, Cecilware dll Juga Gourmet roaster kopi dan produser dari campuran bubuk
(minuman instan) untuk penggunaan lokal dan ekspor, di bawah merek kami Boncafe atau
OEM.
- Z ist FL, Muang Thai-Phatra Tower 252/110, Rachadaphisek Road, Huaykwang, Bangkok,
10310 Thailand
- Tel:. +66-2 6932570
- Website: www.boncafe.co.th
f. Nonthaburi Kemitraan Biasa Ariya
Distributor Hearthware Home Products, Precision Coffee Roaster. Roaster kopi Model ZR 8
Tanaman kopi dari Italia. Dan menjual peralatan kopi terkait dan Thai Arabika biji kopi hijau.
-18/50 / 1Soi Chulakasem, Ngamwongwan Road, Nonthaburi, Thailand 11000
- Tel: (662) 580-4752, (662) 951-9866

16
- Fax: (662) 580- 4752
- Website: www.ariyah.com

g. Petani / produsen The Coffee Cartel Co, Ltd di Nonthaburi


Kami adalah produsen hanya real tunggal biji kopi Arabika dicuci Thailand. Kami juga
pertama dan hanya negara butik roaster. Kami adalah broker untuk biji kopi Arabika hijau
dari dataran tinggi Provinsi Chiang Rai. Kebanyakan kacang kami dicuci adalah dari bukit-
bukit yang terkenal of Doi Tung.
- 99/2 Nonthaburi 48, Sanambinnam, Tambon Tasai, Ampher Muang, Nonthaburi 11000
Thailand
- Tel: 66-2- 954-485066-1-639-0786
- Fax: 66-2-954-4850
- Website: www.thecoffeecartel .co.th
h. Publikasi kopi Tea & Coffee Asia di Bangkok
Satu-satunya majalah khususnya berkaitan dengan industri teh dan kopi Asia. Dengan fitur-
fitur pada semua aspek industri Asia - perkebunan, memanggang, peralatan dan teknologi,
layanan point-of-sale - dan artikel berita tentang apa yang membuat kutu industri, T & CA
sempurna bagi siapa pun yang tertarik dalam memproduksi secangkir kopi yang sempurna.
- SNC Tower 11E, 33 Sukhumvit Soi 4, Klong Toey, Bangkok, Thailand
- Tel: 662 656-9394
- Fax: 662656-9396
- Website: www.teacoffeasia.com

2.4 Harga Kopi di Thailand


Harga ditentukan dalam kontak langsung antara petani dan pedagang atau pedagang dan
proyek. Setiap tahun harga acuan ditetapkan oleh beberapa badan pemerintahan. Harga yang
disetujui dilaksanakan sepanjang tahun tetapi tidak memiliki dampak pada harga asli pasar.
Harga yang disetujui dibuat untuk melindungi dari underpayment yang disebabkan oleh
ketidaktahuan akan kelayakan produk mereka, hanya biji yang memiliki rasa dan aroma yang
baik bisa dijual dengan harga yang tinggi.
 Harga Kopi Instan mendominasi Pasar Domestik
Pasar Kopi Thailand telah bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir, dengan
perubahan pasar di tahun 2016 telah diperkirakan mencapai 25.6 milyar baht, naik 6.7
persen dalam beberapa tahun sebelumnya. Berkat popularitas yang besar dengan

17
banyaknya pecinta kopi Thailand dan strategi pemasaran yang diluncurkan oleh produsen -
produsen kopi untuk mendorong konsumsi produk mereka lebih luas, ada potensi yang
besar dalam produk kopi. Dalam segmen kopi instan, perubahan di tahun 2016 diperkirakan
dengan total 12 milyar baht, menandakan peningkatan 5.3 persen dari tahun ke tahun. Ada
beberapa produk baru yang membuat debutnya dalam pasar. Terutama, telah ada
perubahan dalam strategi pemasaran.
Produsen dari kopi botol telah mengubah fokus mereka pada produk 3-in-1 mix yang
telah menjadi penyumbang besar dalam pasar kopi instan. Dalam beberapa 3-4 tahun
sebelumnya, produk 3-in-1 telah menyumbang 4.0 persen dalam keseluruhan pasar kopi
instan. Di tahun 2016 , penjualan 3-in-1 meningkat 40.0 persen, secara signifikan lebih tinggi
daripada produk kopi yang tumbuh rata - rata 5.0 persen. Pertumbuhan ini mungkin
dikarenakan faktanya besarnya jumlah produsen kopi telah berubah untuk mengembangkan
banyaknya variasi produk untuk menyediakan keinginan kosumen yang beragam. Harga
terus meningkat selama September dengan rata-rata bulanan dari harga indikator komposit
ICO di 113,20 sen AS / Ib dibandingkan dengan 107,98 sen AS / lb pada bulan Agustus dan
106,20 sen AS / lb pada bulan Juli. Rata-rata ini bulanan untuk September 2016 adalah
tHarga indikator komposit mencapai 118,46 US
 Di Thailand, kurang dari 5 persen dari keseluruhan rumah tangga memiliki peralatan
pembuat kopi sendiri. Dengan perbandingan, di AS dan UE, sekitar 7-8 dalam setiap 10
rumah tangga memiliki peralatan pembuat kopi. Hasilnya, pasar untuk kopi mentah dan
kopi matang diperkirakan tumbuh besar dalam meluasnya pasar hingga kedai kopi premium
dan mendorong konsumen untuk membuat kopi mentah dan matang sendiri di rumah. Di
tahun 2016, diproyeksikan bahwa nilai pasar dari kopi kaleng siap minum diperkirakan
mencapai 8.5 milyar baht, tercatat pertumbuhan lebih dari 10 persen. Segmen kopi ini juga
selalu bertumbuh sebagai hasil dari penempatan produk untuk mengambil bagian pasar dari
pasar minuman energy.

18
Thailand Import Statistics
Commodity: 0901, Coffee, Whether Or Not Roasted Or Decaffeinated; Coffee Husks And Skins;
Coffee Substitutes Containing Coffee
Year To Date: January - August
US$ millions % Share % Change
No Partner Country
2015 2016 2015 2016 2016/2015

World 76.03 48.01 100.00 100.00 - 36.86


1 Vietnam 29.85 39.71 39.25 82.72 33.05
2 Malaysia 2.09 2.65 2.75 5.51 26.59
3 United States 1.03 1.25 1.36 2.60 20.56
4 Laos 2.92 1.17 3.84 2.44 - 59.87
5 Italy 1.13 1.04 1.49 2.17 - 7.87
6 Indonesia 37.40 1,02 49.19 0.83 - 8.94
7 United Kingdom 0.37 0.35 0.49 0.73 - 5.97
8 Australia 0.29 0.31 0.38 0.65 6.98
9 Switzerland 0.20 0.28 0.26 0.58 42.50
10 Japan 0.06 0.18 0.08 0.37 181.80
11 France 0.09 0.12 0.12 0.26 34.33
12 Brazil 0.16 0.09 0.21 0.19 - 42.72
13 Guatemala 0.09 0.08 0.12 0.16 - 16.12
14 Tanzania 0.04 0.06 0.05 0.13 44.44
15 Spain 0.03 0.06 0.03 0.12 124.47
16 Myanmar 0.00 0.05 0.00 0.11 0.00
17 Colombia 0.06 0.05 0.07 0.10 - 17.23
18 Ireland 0.03 0.03 0.04 0.07 6.96
19 Kenya 0.07 0.02 0.09 0.05 - 65.10

19
BAB III

INFORMASI PASAR PRODUK KOPI

3.1 Distribusi Kopi Indonesia

Perdagangan produk Kopi dinegara Thailand sedang bertumbuh, produsen kopi


memperluas pasar terutama di AS, pasar kopi 3-in-1, saat ini, kopi matang dan mentah telah
mendapat popularitas, terutama karena meluasnya kedai kopi premium menjawab kebutuhan
konsumen yang tidak ingin membuat kopi sendiri di rumah. Ketika persaingan dalam pasar
domestik kopi kaleng tetap menguat, beberapa produsen mulai untuk mencari pasar ekspor,
dengan ekspor mereka mungkin mulai secepatnya di akhir tahun ini. Fokus mereka cenderung
wilayah Asean, terutama Tiongkok, dimana rasa dalam konsumsi kopi mirip dengan pasar
domestik. Thailand juga berhasil dalam menjual kopi 3-in-1 dalam pasar global, mengekspor
26,231 ton senilai 1.76 milyar baht pada tahun 2016 naik 35 % dan pasar utama termasuk Timur
Tengah, AS, dan Asean.
Sedangkan 37 persen produksi kopi hijau di Thailand digunakan untuk kopi instan atau
bubuk, matang dan mentah dan kaleng (siap minum). 63 persen diekspor sebagai kopi hijau
pada importir besar termasuk AS, Korea, Jerman, Jepang, Polandia, dan lain – lain. Kopi bubuk
atau instan kebanyakan dijual ke Yunani, Myanmar, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia bersama
dengan yang lain yang kurang penting. Sebagian besar pasar kopi internasional, harga penjualan
oleh petani berdasarkan pada harga pasar dunia, terutama pasar London. Bagian kopi Thiland
dalam pasar dunia sebesar 1.58 persen, sementara Vietnam dan Indonesia, produsen besar
dalam wilayah Asean, memiliki bagian sebesar 7.38 dan 7.16 %.

3.2 Ekspor kopi pada Ekspansi

Untuk pasar lokal terus berkembang, produk kopi memperluas pasar mereka di luar
negeri, khususnya di Amerika Serikat. Terlepas dari pasar untuk 3-in-1 campuran kopi, saat ini,
panggang dan kopi darat telah kembali popularitas, terutama karena ekspansi di kedai kopi
premium menjawab kebutuhan konsumen yang tidak ingin menyeduh kopi di rumah. Sementara

20
persaingan di pasar kopi kalengan domestik terus intensifikasi, beberapa produsen mulai
mencari pasar ekspor, dengan ekspor mereka cenderung mulai sedini pada akhir tahun ini.
Fokus mereka cenderung kawasan Asia, khususnya Indochina, di mana selera konsumsi kopi ini
mirip dengan pasar domestik. Thailand juga telah berhasil menjual tiga-dalam-satu kopi di pasar
global, ekspor 26.231 ton senilai 1,76 miliar baht pada tahun 2015, naik 35 persen dari tahun
2016. Pasar utama termasuk Timur Tengah, AS dan ASEAN. Tiga puluh tujuh persen dari produksi
kopi hijau di Thailand digunakan untuk instan atau larut kopi, panggang dan kopi bubuk dan
kaleng (atau siap minum) kopi. Dari yang 63 persen diekspor baik sebagai kacang hijau untuk
importir utama yang terdiri dari Amerika Serikat, Republik Korea, Jerman, Jepang dan Polandia,
dan lain-lain.
Sebagian besar Kopi Thailand dijual ke Yunani, Myanmar, Taiwan, Vietnam dan
Malaysia sebagai bagian yang lebih besar dari kopi pergi ke pasar internasional, harga jual petani
berdasarkan harga pasar dunia, khususnya pasar London. Pangsa pasar dunia untuk Thai kopi
adalah 1,58 persen, sementara Vietnam dan Indonesia, produsen signifikan di kawasan Asean,
memiliki saham setinggi 7.38 dan 7.16 %. Menurut Perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO), Thailand harus membuka pasar kopi dan menyesuaikan tarif dan pajak yang terkait
dengan peraturan perjanjian. Selain itu, sebagai anggota ASEAN, Thailand harus mengurangi tarif
impor kopi untuk 0,5 persen. Thailand, produsen kopi terbesar ketiga di Asean setelah Vietnam
dan Indonesia, menghasilkan kopi Robusta, terutama di Selatan. Enam puluh persen dari kopi
Robusta diekspor dan sisanya sebagian besar digunakan dalam produksi domestik instan (larut)
kopi. Itu tidak memproduksi kopi Arabika di daerah dataran tinggi dingin dari bagian utara, tapi
lebih sedikit daripada Robusta. Namun, ekspor selama Agustus 2016 turun 12,56% dibandingkan
dengan tingkat yang tercatat pada bulan Agustus 2016, turun dari 8,73 juta sebagai akibat dari
penurunan ekspor dari Brazil dan Vietnam.

3.3 Negara Pesaing Produk Kopi


Negara pesaing untuk eksportir kopi antara lain:
 Brazil peringkat produksi kopi – menyediakan sekitar sepertiga dari kopi dunia dan salah
satu peminum kopi paling terkenal, Brasil adalah raksasa dalam dunia produksi kopi.
Umumnya diproduksi menggunakan proses kering pohon Arabica Brasil - yang menghitung
untuk 85% dari perkebunan - menghasilkan salah satu yang paling dicari nilai: Bourbon
Santos;
 Vietnam peringkat produksi kopi – 2 Saat ini nomor 2 di dunia (meskipun masih jauh di
belakang Brasil dalam hal kuantitas), industri kopi Vietnam telah tumbuh cepat.

21
Pertumbuhan ini dimulai dalam dua dekade terakhir atau lebih dan akan terus berlanjut
untuk beberapa waktu lagi. Sebagian besar dibudidayakan di koperasi dan peternakan
negara, wilayah berkembang kopi utama adalah di Daklak. Kopi pertama kali tiba di Vietnam
pada pertengahan-i Soos milik misionaris Perancis yang menetap di sana ;
 Kolumbia peringkat produksi kopi – 3 Memproduksi sekitar 12% dari kopi dunia, Kolombia
adalah yang kedua setelah Brazil dalam hal produksi di Amerika Selatan dan adalah baik
eksportir terbesar Arabica dan basah menghasilkan lebih kopi dari negara lain. Kopi
Kolombia yang paling terkenal adalah Medellin, Armenia, Manizales, Bogota dan
Bucaramanga. Kopi datang ke Kolombia melalui Venezuela, yang berasal dari Kepulauan
Karibia. Hal ini dianggap begitu penting sehingga semua mobil memasuki negara itu
disemprotkan untuk melindungi terhadap bakteri berbahaya;
 Indonesia peringkat produksi kopi – 4 Produsen global terbesar keempat kopi, Indonesia
juga pemasok terbesar di dunia Robusta. Sampai tahun 1877, Arabica adalah bagian penting
dari produksi kopi negara itu, tetapi semua perkebunan hancur oleh karat dan sekarang
hanya menyumbang 10% dari produksi Indonesia. Diperkenalkan ke Jawa oleh Belanda pada
abad ke-17, Arabica sekali lagi sedang tumbuh di beberapa perkebunan Belanda asli;
 Etiopia peringkat produksi kopi – 5 Tempat kelahiran pohon Arabika, Ethiopia adalah
produsen terbesar kelima di dunia. Berasal dari provinsi Kaffa (dari mana kita mendapatkan
kopi kata), rekening Arabika Ethiopia untuk yang paling Arabika yang dihasilkan di Afrika.
Sekitar 12 juta orang yang terlibat dalam produksi kopi Ethiopia. Banyak kopi negara itu
dipanen oleh suku 'orang tinggi di pegunungan dan Etiopia minum kopi lebih dari bangsa
lain di benua itu;
 India peringkat produksi kopi – 6 India membagi produksinya cukup sama antara Arabica
dan Robusta, meskipun baru-baru telah terjadi pergeseran ke arah yang kedua. Khusus
negara adalah kopi Monsoon yang berasal dari kacang hijau yang terkena monsoon angin
bertiup melalui gudang terbuka. India juga meletakkan klaim untuk menjadi tempat
kelahiran kopi (dengan Ethiopia) tapi teori ini tidak banyak dikreditkan;
 Mexico peringkat produksi kopi – 7 produser kopi terbesar ketujuh di dunia, Meksiko
menghasilkan beberapa kopi baik di antara varietas yang ditanam di pegunungan. Sebagian
besar biji berasal dari 100.000 pertanian kecil di selatan negara itu dan mewakili sekitar
sepertiga dari ekspor pertanian Meksiko. Diperkenalkan ke negara dari Antillen pada akhir
abad ke-18, kopi tidak menjadi ekspor utama sampai sekitar 100 tahun kemudian;
 Peru Dunia peringkat produksi kopi – 9 Peru mencurahkan sekitar 6% dari total permukaan
untuk produksi kopi dan kesembilan di dunia untuk produksi kopi. Utara dari negara ini

22
menikmati reputasi yang berkembang untuk kualitas kopi dan keseluruhan, kopi adalah
ekspor pertanian yang paling penting Peru. Situasi politik di Peru membatasi petani dari
memaksimalkan potensi bisnis kopi tumbuh ;
 Thailand peringkat produksi kopi – 17 Peringkat ketiga di Asia Tenggara, Thailand terutama
menghasilkan kopi Robusta, sekitar 60% dari yang diimpor. Dalam beberapa tahun terakhir,
para petani telah didorong untuk menanam kopi dan pemerintah Thailand terus memantau
produksi dan ekspor untuk menjaga keseimbangan yang baik. Meskipun kopi telah ditanam
di Thailand selama beberapa ratus tahun, industri benar-benar tendangan dimulai pada
tahun 1960 ketika pemerintah memutuskan untuk membalikkan ketidakseimbangan besar
Thailand mengimpor delapan kali jumlah kopi itu memproduksi;
 Pilipina peringkat produksi kopi – 24 Sebelumnya raksasa di bidang produksi kopi, Filipina
telah, akhir-akhir, melorot peringkat kata. Pajak tanah yang tinggi, kurangnya infrastruktur
dan tenaga kerja ¬intensive panen bahwa kurangnya teknologi memerlukan telah terhalang
banyak petani kopi dari melanjutkan perdagangan mereka. Diperkenalkan ke negara di
sekitar tahun 1750 oleh Spanyol Friars, Filipina dengan cepat menjadi salah satu produsen
top dunia.

23
BAB IV
Strategi dan Peluang

4.1 Strategi Pemasaran Produk Kopi


Pasar Thailand untuk produk Kopi relatif stabil dan menjanjikan. Kapasitas produksi produk
Kopi terbatas dan pertumbuhan dilaporkan dalam pembelian oleh pembeli di pasar dalam 3
tahun terakhir berdasarkan volume berkisar dari serendah 10% sampai setinggi 40% per tahun.
Kebanyakan pembeli menunjukkan bahwa pertumbuhan telah di kisaran 10% per tahun, tetapi
importir bahan melaporkan tingkat ekspansi yang lebih tinggi. Pengenalan terus produk Kopi
serta pembukaan gerai makanan cepat saji baru yang melayani produk sebagai alasan utama
untuk ekspansi.
Tren masa depan di Pasar Pembeli tidak meramalkan banyak perubahan di pasar Kopi
dalam tiga tahun ke depan dan diantisipasi adalah terus meningkatnya harga Produk yang
menunjukkan bahwa mencoba untuk beralih menggunakan Kopi 3 in 1 untuk mendapatkan
produk akhir yang berkualitas lebih baik.
Untuk pemasaran produk Kopi di perhatikan beberapa aspek antara lain:
a) Tarif:
Negara Thailand tidak memberlakukan tarif untuk produk perkebunan bagi produk
Kopi yang berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, upaya penjajakan liberalisasi
perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Thailand diyakini dapat meningkatkan
kinerja ekspor produk Kopi nasional ke Thailand. Penyelenggaraan pameran produk
perkebunan salah satu sumber informasi bagi pengusaha Indonesia yang akan
bermitra dengan pengusa di Tahailand seperti pameran Thaifex World of Food Asia
dan Pameran Kementerian Pertanian Thailand.
b) Keamanan / Security
Salah satu permasalahan dalam menembus pasar baru termasuk di Thailand adalah
rasa aman dalam melakukan transaksi ekspor dan impor. Informasi mengenai
importir Kopi dapat lebih ditingkatan kepada para pengusaha di Indonesia. Adapun
informasi yang dapat diberikan kepada para pengusaha Indonesia tersebut antara lain

24
nama pemilik perusahaan, alamat perusahaan, alamat kantor distribusi dan gudang,
serta company profile perusahaan.

c) Promosi Kopi
 Melakukan promosi yang tepat dan efisien, dan efektif memperhatikan
media dan trend peluang pasar Thailand
 Mengirim Tim yang aktif untuk mendapat partner dagang atau bisnis
kaitannya dengan meningkatkan ekspor.
 Saluran Distribusi Kopi tidak ada perlakuan khusus karena termasuk produk
bebas yaitu eksportir, importer, retailer/pabrikan, konsumen dan terakhir
Supermarket atau Mini Market dan bekerjasama dengan buyer setempat.
 Memperluas jaringan bisnis baik formal maupun informal sehingga dapat
berbagai alternative dalam peningkatan ekspor
 Dalam penjualan Kopi karena termasuk produk makanan harus dilengkapi
certificate of origin (surat keterangan asal barang) meliputi Food Sanitation
law; product liability law; product labeling regulation, quality control dan
daftar bahan yang disajikan.

4.2. Peluang

Pemasaran Kopi Indonesia menunjukkan peningkatan untuk HS. 090111 bahwa


sebanding dengan kualitas bubuk dengan negara lain. Dengan demikian, Kopi Indonesia
beraroma spesifik dengan kualitas yang baik dan beda dengan aroma kopi negara lain,
sehingga banyak disukai kopi produksi Indonesia.
 Menurut perjanjian World Trade Organization (WTO), Thailand telah membuka pasar
kopinya dan menyesuaikan tarif dan pajak yang berhubungan dengan regulasi
perjanjian. Disamping itu, sebagai anggota Asean, Thailand telah menurunkan tarif
impor kopi hingga 0.5 persen. Thailand, produsen kopi terbesar ketiga di Asean
setelah Vietnam dan Indonesia, memproduksi kopi robusta, terutama di selatan. 60
persen kopi robusta diekspor dan sisanya digunakan dalam produksi domestik kopi
instan
 Untuk standar makanan organik Thailand telah menetapkan standar untuk produksi
pangan organik sejalan dengan Standar internasional diterapkan di negara-negara
maju di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman produksi untuk

25
peningkatan progresif menuju keberlanjutan, untuk memandu perumusan
pemeriksaan nasional dan program sertifikasi untuk tanaman organik dan untuk
melayani sebagai model pelaksana sertifikasi pertanian di Thailand. Hal ini juga
memenuhi persyaratan Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik (IFOAM);
CODEX A limentarius; Dewan Peraturan Uni Eropa, EEC Nomor 2092/91; dan UU
Pangan Produksi US Organik (OFPA).
 Peluang agar harga Kopi meningkat meliputi penanaman Kopi Tidak dari kimia-
disintesis pupuk, pestisida, herbisida, fungisida, atau fumigan; tidak ada hormon,
antibiotik atau pengatur tumbuh.

4.3 Hambatan

Ada beberapa kendala bahwa Kopi Indonesia tidak beraroma seperti yang dari meliputi
berikut ini:
• Pemasok Kopi Indonesia harus lebih proaktif dalam pasar Thailand. Pemasok harus
bersedia untuk mengunjungi pasar; memberikan contoh, perusahaan, dan informasi
produk; dan menindaklanjuti;
 Produsen Kopi Indonesia harus melakukan spesifikasi produk mereka serta bantuan
teknis dan dukungan logistik yang diperlukan untuk menjual ke pasar Thailand;
• Pemasok Indonesia mungkin perlu berada dalam posisi untuk kopi sumber dari negara
lain untuk mencampur untuk memenuhi rasa atau spesifikasi lain yang diperlukan dari
beberapa pembeli.
• Agen / distributor lokal harus dipertimbangkan untuk mencapai jumlah terbesar dari
pembeli potensial, memanfaatkan perkembangan pasar baru, dan menyediakan
pelayanan pelanggan yang memadai. Peningkatan biaya kualitas tinggi Arabika atau biji
kopi Robusta bisa mengurangi margin kotor dan laba. Kopi adalah komoditas yang
diperdagangkan dan, secara umum, harga dapat berfluktuasi tergantung pada: pola -
Weather di negara-negara penghasil kopi: Kondisi ekonomi dan politik yang
mempengaruhi negara-negara penghasil kopi; peraturan-perdagangan dan
pembatasan antara negara-negara penghasil kopi;
 Jika biaya kopi meningkat, produsen mungkin tidak mampu meneruskan biaya-biaya
kepada pelanggan mereka. Efeknya akan memiliki dampak negatif pada marjin dan
profitabilitas kami. Jika produsen tidak mampu untuk mendapatkan kecukupan pasokan
kopi hijau, penjualan mereka akan menderita. Beberapa biji kopi Arabika kualitas yang
mereka beli tidak perdagangan langsung pada pasar komoditas.

26
 Sebaliknya, mereka membeli akhir Arabika biji kopi yang tinggi yang mereka gunakan
secara dinegosiasikan. Mereka bergantung pada hubungan dengan broker kopi,
eksportir dan petani untuk pasokan bahan baku utama, biji kopi Arabika kualitas tinggi.
 Jika salah satu hubungan dengan broker kopi, eksportir atau petani memburuk,
produsen kopi mungkin tidak dapat mendapatkan jumlah yang cukup dari biji kopi
berkualitas tinggi dengan harga yang dapat diterima kepada kami atau sama sekali.
 Dalam kasus tersebut, mereka mungkin tidak dapat memenuhi permintaan dari
pelanggan kami yang ada, menyediakan toko ritel baru atau memperluas saluran
distribusi lain. Kekurangan bahan baku bisa mengakibatkan kerusakan hubungan kami
dengan pelanggan kami, penurunan pendapatan atau bisa mengganggu kemampuan
kami untuk memperluas bisnis kami.
Secara umum saluran distribusi kopi di Thailand melalui dua saluran yang melaui
Importir/agen dan Retail/trade. Saluran distribusi kopi yang melalui importir/agen akan
menyalurkannya ke processor untuk diolah dan kepada food processor. Sedangkan yang
melalui saluran retail/trade akan menyalurkannya langsung ke discounter dan supermarket.
Biasanya saluran yang memalui retail/trade ini adalah kopi setengah jadi atau siap untuk
dikonsumsi. Kopi yang melalui distribusi importir atau agen biasanya dalam bentuk kopi
mentah yang belum diolah.

27
Saluran Distribusi Kopi di Thailand

28
BAB V

INFORMASI PENTING

5.1. Kebijakan dan Regulasi

 ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan
daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional. AFTA dibentuk pada waktu
Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA
ditargetkan ASEAN FreeTrade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-
negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN
sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian
dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.
 Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area (CEP-TAFTA)
merupakan suatu skema untuk 1 mewujudkan AFTA melalui: penurunan tarif hingga menjadi
0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan hambatan-hambatan non-tarif lainnya.
Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk
menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010,
Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos,
Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
 Dewan Kopi Internasional diselesaikan negosiasi pada Perjanjian Internasional Coffee baru
(ICA), yang termasuk ketentuan untuk Perjanjian Kopi Internasional mulai berlaku setelah
pemerintah penandatangan telah mendepositkan instrumen ratifikasi, penerimaan,
persetujuan atau pemberitahuan aplikasi sementara. Perjanjian baru berisi perubahan yang
signifikan, membawa Organisasi Kopi Internasional sejalan dengan persyaratan ekonomi
pasar global. Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk memperkuat sektor kopi global
dan mempromosikan ekspansi berkelanjutan dalam lingkungan berbasis pasar untuk
perbaikan seluruh peserta di sektor tersebut.Perubahan institusional yang paling penting
dalam fungsi organisasi adalah penghapusan dewan eksekutif, dengan penguatan akibat dari
dewan sebagai organ penting dari pengambilan keputusan dalam organisasi. Perjanjian
memberikan penekanan yang kuat untuk mencapai sektor kopi yang berkelanjutan

29
mengingat prinsip-prinsip dan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan referensi khusus
untuk pengentasan kemiskinan.

5.2 . Instansi Terkait di Thailand


Instansi yang terkait dengan adanya pengembangan potensi eksport di negara Thailand antara
lain yaitu :

1. Pengaturan Tarif
Fiscal Policy Office (FPO) - Ministry of Finance
Alamat : The Fiscal Policy Office Ministry of Finance Rama VI Road, Bangkok 10400
Tel : (662) 273-9020
Fax : (662) 273-9168

2. Bea Cukai
The Customs Department - Ministry of Finance
Alamat : Sunthornkosa Road, Klong Toey Bangkok 10110
Tel : (662) 249-4339, (662) 249-1122, (662) 249-0431
Fax : (662) 249-4097

3. Bank Sentral
Bank of Thailand
Alamat : 273 Samsen Road Bangkhunprom Bangkok 10200
Tel : (662) 283-5353
Fax : (662) 280-0449, 280-0626

4. Otoritas Pelabuhan
Port Authority of Thailand
Alamat : Sunthornkosa Road Khlong Toey, Bangkok 10111
Tel : (662) 249-0362, (662) 249-0399, (662) 249-0419
Fax : (662) 249-0885

5. Laem Chabang Port


Alamat : Sriracha, Chonburi 20230, Thailand
Tel : (6638) 351-761-80
Fax : (6638) 351-789

6. Otoritas Bandar Udara


Airports Authority of Thailand
Alamat : 89 Vibhavadi Rangsit Road Bangkok 10210
Tel : (662) 535-1111
Telex : TH 87424 AIRHOTL TH 87425 AIRHOTL

30
7. Instansi Terkait Pengaturan Impor Produk Pertanian
1. Director of Import and Export Inspection Bureau
Tel: 66-2590- 7315
Fax: 66-2591-8477
E-mail: chanchai@fda.moph.go.th
Mr. Praphon Angtrakool
Head of Import and Export Inspection Division
Tel: 66-2590-7348, Fax: 66-2590-7351
E-mail: prakool@fda.moph.go.th

2. Director General of the Department of Trade Negotiation


/100 Nonthaburi 1 Rd., AmphurMuang, Nonthaburi 11000
Tel. 662-507-7555 44, Fax. 662-2547-5650
E-mail : sriratr@dtn.go.th

3. The Customs Department


Sunthornkosa Road, KlongToey Bangkok, 10110 Thailand
Tel: 662 667 6000, 662 667 7000
Fax: 662 667 7767 Costumer Service
Tel: 662-2667-7002/662-2667-7716
Fax: 662-2671-5250 ,E-mail Address: ctc@customs.go.th

4. Thai Industrial Standards Institute


Rama 6 Street, Ratchatewi, Bangkok 10400
Tel: 66-2202-3400 , Fax: 66-2354-3285

5.3 Daftar Pameran Potensial:

1. Thaifex 2017
Diselenggarakan oleh Koelmesse Gmbh, Departement of Interational Trade
Promotion pada bulan Mei.

2. GRAFAS 2017
Diselenggarakan oleh Victam International B.V Netherlands setiap bulan Maret tiap
tahun.

3. HORTIASIA
Diselenggarakan oleh VNU Asia Pacific Exhibition Co, Ltd setiap bulan Maret tiap
tahun.

4. Food & Hotel Thailand 2017


Diselenggarakan oleh Bangkok Exhibition Services Limited setiap bulan Oktober tiap
tahun.

31
5.4 Dokumentasi Pameran Kopi di Thaifex 2016

32
Office of Commercial Attache
Embassy of Republic of Indonesia
600 – 602 Petchburi Road, Rajthevi Bangkok 10400 Thailand
Telp: +66 22 523135 – 40 ext. 123
Fax: +66 22 551264
Atdag.BKK@gmail.com 33

Anda mungkin juga menyukai