KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, “Market Brief Produk
Furnitur HS 9403” telah selesai disusun. Market brief ini berisi mengenai gambaran potensi pasar
produk furnitur/mebel di Thailand. Informasi pasar luar negeri khususnya di Thailand dalam bentuk
“Market Brief” diperlukan oleh para pelaku usaha industri furniture, yang merupakan andalan
ekspor non-migas dan produk potensial ekspor Indonesia. Market Brief yang kami buat,
menyampaikan informasi mencakup karakteristik produk, keadaan pasar, saluran distribusi di pasar
Thailand, teknik produksi dan kualitas, desain produk, peraturan impor dan ekspor serta tariff masuk
dikarenakan furniture merupakan produk andalan dengan ketersediaan bahan baku yang cukup.
Saat ini di beberapa negara potensial seperti di Thailand terjadi booming dibidang
pembangunan konstruksi Apartemen dan property yang perlu dicermati oleh pelaku usaha dibidang
furniture khususnya Indonesia. Untuk dapat meraih peluang dan prospek yang ada dikarenakan
kebutuhan untuk produk tersebut berkembang pesat merupakan bagian dari perubahan tingkat
hidup dan kebutuhan produk furniture juga menjadi trend mode sebagai jati diri pemakainya.
Kendala, peluang dan pesaing dalam industri furniture baik yang menyangkut seperti pesaing,
regulasi negara setempat, dan trend konsumen akan disampaikan pada market brief berikut ini.
Berdasarkan hal tersebut diatas, market brief ini dibuat sebagai update dari informasi yang
akan mengulas lebih dalam mengenai potensi pasar furniture Indonesia di Thailand. Market brief ini
juga akan mengulas perkembangan ekspor furniture Indonesia dalam 5 tahun terakhir serta jenis
furniture yang mengalami perkembangan trend yang positif di pasar. Peningkatan ekspor furniture di
Indonesia akan dapat lebih mendorong meraih peluang yang ada di pasar Thailand. Harapan kami
tulisan ini dapat menjadi salah satu bahan masukan dalam rangka upaya peningkatan ekspor
furniture untuk menerobos pasar Thailand. Untuk menambah kesempurnaan penulisan market brief
ini, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan tulisan ini.
Terima kasih
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................ 3
Peta Kerajaan Thailand ......................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................ 6
1.1. Pemilihan Negara ................................................................................................. 6
1.2. Perkembangan Bilateral Indonesia – Thailand……………………………………………… ... 6
1.3. Profil Kerajaan Thailand………………………………………………………………………………..... 7
a. Geografi .............................................................................................................. 7
b. Pemerintahan ..................................................................................................... 8
c. Demografi ........................................................................................................... 8
d. Infrastruktur ....................................................................................................... 9
e. Ekonomi .............................................................................................................. 9
1.4. Pemilihan Produk Furniture ................................................................................ 10
1.5. Perilaku Ciri Konsumen ........................................................................................ 11
1.6 Harga furniture Thailand…………………………………………………………………………………… 12
BAB II
POTENSI PASAR PRODUK FURNITURE .......................................................................... 14
2.1. Perkembangan Ekspor Furniture HS. 9403 ..................................................... 14
2.2. Negara Pesaing ................................................................................................ 15
2.3. Perkembangan Impor Furniture ...................................................................... 16
2. 4. Perkembangan Industri Furniture .................................................................. 18
BAB III
INFORMASI PASAR PRODUK Furniture ........................................................................ 20
3.1. Peraturan EksporProduk Furniture................................................................ 20
3.2. Tata cara Impor ............................................................................................. 20
3.3. Pajak Impor ................................................................................................... 23
3.4. Saluran Distribusi ............................................................................................ 24
3
BAB IV
STRATEGI DAN PELUANG .......................................................................................... 23
4.1. Strategi Pemasaran Produk Furniture ............................................................ 23
4.2. Peluang ........................................................................................................... 23
4.3. Hambatan ...................................................................................................... 24
4.4. Informasi Data Terkait .................................................................................... 24
4.5. Daftar Pameran Potensial di Thailand ............................................................ 24
4.6. Daftar Importir Furniture di Thailand ............................................................. 27
4.7. Lampiran Foto ................................................................................................. 29
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Import Thailand ke Dunia untuk Produk Furniture .......................... 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perdagangan Indonesia - Thailand ......................................................... 7
Gambar 2. Perkembangan Nilai Ekspor Thailand ke Dunia berdasarkan Struktur .. 10
Gambar 3. Furniture dari Rotan ............................................................................... 13
Gambar 4. Pemasok Furniture di Thailand ............................................................. 19
Gambar 5. Saluran Distribusi Furniture di Thailand ................................................ 21
Gambar 6. Kunjungan ke Importir Furniture Indonesia Indonesia di Chiangmai .... 29
4
PETA KERAJAAN THAILAND
5
BAB I
PENDAHULUAN
Thailand merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia karena
merupakan pintu masuk untuk negara lain seperti Myanmar, Vietnam, Laos dan Cambodia.
Thailand juga merupakan Mitra dagang utama produk eskpor Indonesia secara berurutan
yakni: Uni Eropa, Jepang, Tiongkok, China, Singapura, Korea, Malaysia, Taiwan, dan
Thailand. Indonesia mengekspor produk furniture ke dunia sangat tinggi, yaitu sebesar US$.
1.708.347,80 atau dengan peluang 5,53%. Furniture jati Indonesia mendapat popularitas
yang tinggi dari konsumen dan memiliki potensi untuk menjadi lebih berkembang di
Thailand. Diantara negara ASEAN selain Indonesia yang memasok produk tersebut adalah
Vietnam berada diurutan ke-4 (empat), sedangkan Malaysia berada pada urutan ke- 5
(lima) dan Indonesia urutan ke-9 (sembilan).
6
Total perdagangan ini terdiri dari perdagangan migas sebesar US$ 1.66 milyar, menurun
sebesar 17.42% dan non-migas sebesar US$ 10.66 milyar, naik sebesar 4.6%. Nilai ekspor
Indonesia ke Thailand pada Januari – Desember 2016 adalah sebesar US$ 5.31 milyar.
12.2012.32
6.55 7.01
5.66 5.31
a. Geografi
Nama negara Kerajaan Thailand yaitu Kingdom of Thailand dengan ibukota Bangkok.
Masyarakat Thai biasa menyebutnya Krung Thep yang berarti Kota Bidadari. Letak Letak
Geografis Thailand terbentang di posisi 5' dan 21' lintang utara dan garis bujur 97'-105'
Bujur Timur, berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah Utara, Kamboja, Laos dan
7
Teluk Thailand di sebelah Timur, Myanmar dan lautan Hindia di sebelah Barat serta
Malaysia di sebelah Selatan. Panjang perbatasan darat: 4.863 Km (dengan Myanmar 1.800
Km, Laos +1754 Km, Kamboja 803 Km dan Malaysia +506 Km) Iklim Thailand merupakan
negara beriklim tropis (hangat dan agak lembab) dengan suhu iklim musiman tertinggi
dalam bulan Maret dan April dengan suhu rata-rata 28-38 derajat celcius dan kelembaban
rata-rata antara 82,80 sampai 73,00 persen.
b. Pemerintahan
Kepala negara Thailand saat ini yakni Raja Maha Vajiralongkorn (sejak 13 Oktober
2016) dan kepala pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-O cha. Raja Maha
Vajilalongkorn menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang telah meninggal pada tanggal
13 Oktober 2016. Kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung
Buddhisme Kerajaan Thai dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Kepala pemerintahan
adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan
biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.
Parlemen Kerajaan Thai yang menggunakan sistem dua Bagian dinamakan Majelis
Nasional atau Rathasapha, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon)
yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha) yang beranggotakan 150 orang.
Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para
senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi adalah
Mahkamah Agung (Sandika), yang jaksanya dilantik oleh raja. Kerajaan Thai juga anggota
aktif dalam ASEAN.
d. Demografi
Kondisi demografi Thailand terdiri dari beberapa etnis. Ethnis yang mendiami
Thailand antara lain Suku Thai (75 persen), Cina (14 persen), lain-lain (Melayu, Mon,
Khmer, Laos, Vietnam, India dan lain-lain). Sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah
pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama
Islam, Kristen dan Hindu.Bahasa Thai merupakan bahasa nasional Kerajaan Thai, yang
ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya.
Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.
e. Infrastruktur
Thailand memiliki infrastruktur yang saling terintegrasi sehingga efisien dan efektif
bagi dunia usaha. Belanja infrastruktur Thailand rata-rata pertahun sebesar 1,3% dari
8
produk domestik bruto. Thailand memiliki dewan pembangunan infrastruktur yang
mengarahkan dan merencanakan pembangunan infrastruktur sampai jangka panjang.
Dengan jaringan infrastruktur yang memadai dan saling terintegrasi, maka biaya logistik
dapat diturunkan. Setiap tahun rata-rata biaya logistik di Thailand mencapai 20% dari total
produk domestik bruto. Angka ini relatif lebih tinggi dari biaya logistik di Indonesia yang
mencapai 27% dari total produk domestik bruto.
f. Ekonomi
Thailand merupakan negara industri baru di kawasan Asia Tenggara. Perekonomian
Thailand bergantung pada ekspor produk industri yang menyumbang 2/3 dari total
pendapatan nasional. Dengan infrastruktur yang memadai, kebijakan yang pro investasi, dan
ekonomi terbuka; Thailand menjadi negara kuat dalam ekspor produk-produk industri dan
pertanian. Produk-produk utama yakni elektronik, komoditas pertanian, otomotif, dan
makanan olahan. Thailand menghadapi pelemahan pertumbuhan ekonomi dan penurunan
ekspor di periode tahun 2015-2016. Selama tahun 2016, Thailand membukukan pendapatan
nasional sebesar 348 milyar dollar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 0.59%.
Thailand termasuk negara dengan pendapatan menengah dunia dengan nilai 5,779
dollar/kapita. Sejak tahun 2016, pemerintah Thailand menaikkan upah minimum harian di
tujuh provinsi percontohan sebesar 300 baht dan menaikkan upah minimum sebesar 40
persen di sisa 70 provinsi lainnya. Efek kebijakan ini menyebabkan terjadinya persaingan
ketat pada kondisi pasar tenaga kerja dan penurunan daya saing produk industri Thailand.
9
Gambar 2 Perkembangan Nilai Ekspor Thailand ke Dunia Berdasarkan Struktur
80%
Untuk eksportir dari negara-negara ASEAN, terdapat 3 (tiga) negara yang berhasil
meningkatkan penjualan furniturenya ke Thailand, yakni Vietnam, Malaysia dan Indonesia.
Vietnam meningkatkan penjualannya sebesar 3,65%, dan Malaysia yang berhasil
meningkatkan penjulannya sebesar 3,45% pada tahun 2016. Terdapat 3 kelas furniture
yang di ekspor di Thailand, umumnya produk-produk furniture yang dipasok dari Eropa
merupakan produk furniture kelas atas, sementara produk dari Indonesia, Malaysia
maupun Vietnam merupakan produk kelas menengah.
Furniture Indonesia diminati oleh semua pasar dunia termasuk pasar Thailand
Selatan, seiring dengan berkembangnya café-café di thailand dan meningkatnya turis
mancanegara, maka pembangunan perumahan, kantor, café, villa, apatement dan tempat
sarana hiburan lainnya membuat pesanan furniture dari Indonesia akhir-akhir ini makin
meningkat. Hal penting yang diperhatikan adalah harga produk yang cenderung semakin
10
bersaing dan adanya permintaan furniture rotan yang beralih ke produk furniture rotan
artificial atau synthetic rattan yang berbahan baku polyethylene. Produk furniture yang
diminati Thailand yaitu furniture tempat duduk yaitu: sofabed, lounge chairs dan kursi
lainnya. Produk lounge chairs – merupakan furniture yang jumlahnya paling banyak diimpor
oleh Thailand, menyusul sofa beds, storage furniture, accessory furniture, meja dan tempat
tidur.
Walaupun Indonesia merupakan negara pemasok terbesar furniture namun terdapat
beberapa kecenderungan yang perlu diperhatikan oleh eksportir Indonesia yaitu:
Konsumen furniture di Thailand cenderung mencari produk furniture yang “murah” dan
hal ini berlanjut akan sangat sulit untuk mempertahankan pangsa furniture di Thailand
dengan kondisi seperti ini. Untuk produk Furniture dibagi berdasarkan HS sebagai berikut:
1. Rattan Furniture :
HS. 940130020 : Swivel seats with variable height adjustment of rattan
HS. 940130020 : Seats, convertible into beds of rattan
HS. 940130020 : Seats of rattan
HS. 940130020 : Furniture of rattan
2. Parts Furniture :
HS. 940190010 : Seating parts (rattan)
HS. 940190020 : Seating parts (leather covered)
HS. 940190090 : Seating parts (others)
HS. 940190010 : Metal parts
HS. 940390020 : Wooden parts
HS. 940390030 : Rattan parts
HS. 940390090 : Other
1) Konsumen Utama:
11
2) Konsumen Menengah:
- Untuk konsumen menengah ke atas menyenangi produk moderat dengan harga yang
sesuai
3) Konsumen Bawah
Trend pesanan konsumen secara ringkas, dapat dinyatakan bahwa dengan adanya
segmentasi konsumen Thailand terdapat trend didalam pesanan furniture yang diinginkan
sebagai berikut:
1) Konsumen Utama
2) Konsumen Menengah
3) Konsumen Bawah
Konsumen menengah atas menghargai sekitar 25,000 baht (US$ 714) untuk coffee
table; 26.000 baht (US$ 742) untuk kursi dengan lapisan kulit; 30,000 bath (US$ 857)
12
untuk lounge set. Tingkat keuntungan penjual pada segmen konsumen menengah atas
dapat mencapai 100%.
2) Konsumen menengah rata-rata
Tingkat harga tingkat konsumen menengah rata-rata untuk lounge furniture dengan
mutu standar adalah antara 15,000 bath (US$ 428) dan 20,000 bath (US$ 571) untuk
lounge set. Tingkat keuntungan penjual pada segmen konsumen rata-rata adalah 15 –
20%.
3) Konsumen tingkat bawah
Harga ditingkat konsumen bawah untuk living room set adalah 42,000 Baht (US$
1,200), dengan tingkat keuntungan penjual antara 15 – 20 %. Umumnya pengecer tidak
memproduksi furniture sendiri, mereka memperoleh dari produsen lokal dan impor
dengan tingkat keuntungan rata-rata antara 15 – 10%.
4) Harga furniture dari negara – negara Eropa, Amerika, dan Australia
Umumnya harganya lebih mahal dibanding harga furniture dari negara Indonesia
dan Vietnam namun dengan kualitas prima. Harga furniture dari Korea Selatan serta India
umumnya lebih rendah dibanding dengan produk furniture dari negara Malaysia, maupun
Indonesia yang termasuk kategori harga menengah. Furnitures dari China dan Taiwan
merupakan produk furniture yang cukup murah. Terdapat beberapa produk unggulan
yang dimiliki oleh Indonesia, dan Malaysia, yaitu berupa produk furniture antik dan
furniture rotan yang termasuk masih memiliki harga kompetitif. Margin rata – rata yang
diambil oleh pengusaha furniture berkisar: untuk tingkat pabrik/Importir senilai 25 – 30%
dari harga pabrik dan untuk tingkat retail senilai 25 – 40% dari harga importir.
13
BAB II
POTENSI PASAR PRODUK FURNITURE
14
Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-13 untuk kode HS 9403 sebagai pemasok
furnitur. Sebagian besar jenis dan produk furniture yang di ekspor adalah jenis furniture untuk
ruang kantor. Berdasarkan data yang kami peroleh, lebih dari 50% total penjualan furniture
setiap negara yang masuk ke Thailand merupakan produk furniture untuk keperluan hotel dan
apartemen. Pada tahun 2016, Indonesia memasok produk furniture jenis ini ke Thailand
dengan nilai penjualan sebesar US$ 10,03 juta atau 1,24% total penjualan dan furniture
Indonesia Trend permintaan Thailand terhadap produk furniture jenis ini dari Indonesia terus
meningkat.
CHINA
60,72%
ITALY
1,85%
Negara Lainnya
32%
USA
2.63 %
GERMANY
Jepang 8,38 % 5,35%
INDONESIA
1,76 %
15
Apabila kita melihat ekspor yang dilakukan oleh pesaing Indonesia dari sesama ASEAN,
maka Vietnam dan Malaysia merupakan pesaing utama Indonesia yang menduduki peringkat
ke-4 dan 5 dengan nilai ekspornya US$ 25,26 juta pada tahun 2016. Jika dibandingkan dengan
tahun 2015, maka terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 1,24%. China merupakan Negara
pengekspor utama untuk HS 9403. Pemasok terbanyak furniture untuk jenis ini adalah China
dengan nilai penjualan sebesar US$ 490,95 juta dengan pangsa pasar 60,72%, kemudian
adalah Jepang dengan pangsa 8,38%, Jerman (5,35 %), Vietnam (3,65 %), Malaysia (2,95 %)
dan Indonesia (1,24 %).
Sampai dengan Desember 2016 nilai ekspor untuk HS 9403 adalah US$ 1,5 juta atau
meningkat 42.09% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor furniture HS 9403
(other furniture & parts, thereof). Untuk furniture HS 9403, total ekspor dunia pada tahun
2015 tercatat US$ 50,8 milyar dan pada tahun 2016 meningkat menjadi US$ 56,3 milyar, atau
meningkat 10.90% dibandingkan dengan tahun 2015, sedangkan trend nilai ekspor dunia
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 13.02% per tahun. China merupakan Negara
pengekspor utama dunia dengan pangsa 17.25%, kemudian adalah Italia dengan pangsa
12.33%, Jerman (9.79%), Kanada (6.24%), dan Polandia (4.18%).
Jumlah ekspor produk furniture kantor dari Indonesia menunjukan perkembangan yang
cukup menggembirakan, Indonesia memegang 1.76% pangsa pasar untuk jenis furniture
tersebut. Total permintaan untuk jenis ini tahun 2015 mencapai US$ 10,03 juta. Dengan
kenaikan permintaan sebesar 1,76% pada tahun 2016 dibandingkan dengan 2015,
menunjukan bahwa permintaan untuk produk dari Indonesia semakin diminati di pasar
Thailand. Hal ini juga diperkuat lagi oleh trend perdagangan yang tumbuh positif untuk produk
tersebut sebesar 1.24 % selama 5 tahun kebelakang.
16
Tabel 1 Tabel Impor Thailand ke Dunia untuk Produk Furniture
Commodity: 94, Furniture; Bedding, Cushions Etc.; Lamps And Lighting Fittings Nesoi; Illuminated Signs,
Nameplates And The Like; Prefabricated Buildings
Year To Date: January - October
US$ millions % Share % Change
No Partner Country
2015 2016 2015 2016 2016/2015
World 747.97 808.54 100.00 100.00 8.10
1 China 449.19 490.95 60.05 60.72 9.30
2 Japan 56.33 67.73 7.53 8.38 20.23
3 Germany 29.58 43.27 3.95 5.35 46.30
4 Vietnam 27.28 25.26 3.65 3.12 - 7.38
5 Malaysia 25.79 23.82 3.45 2.95 - 7.68
6 United States 22.84 21.24 3.05 2.63 - 6.98
7 Italy 14.35 14.94 1.92 1.85 4.10
8 Korea South 9.27 14.20 1.24 1.76 53.31
9 Indonesia 13.13 10.03 1.76 1.24 - 23.63
10 Taiwan 10.16 9.43 1.36 1.17 - 7.13
11 Singapore 9.46 8.38 1.27 1.04 - 11.49
12 Laos 7.26 7.94 0.97 0.98 9.39
13 India 7.49 6.30 1.00 0.78 - 15.90
14 Spain 4.43 6.22 0.59 0.77 40.33
15 Poland 4.68 5.55 0.63 0.69 18.64
16 Mexico 6.55 5.00 0.88 0.62 - 23.66
17 France 5.86 4.73 0.78 0.58 - 19.32
18 United Kingdom 4.34 4.48 0.58 0.55 3.29
19 Hungary 1.65 3.20 0.22 0.40 94.38
20 Australia 4.74 2.75 0.63 0.34 - 41.88
21 Denmark 2.56 2.59 0.34 0.32 1.02
22 Netherlands 2.78 2.52 0.37 0.31 - 9.34
23 Czech Republic 1.18 2.40 0.16 0.30 103.12
24 Thailand 3.80 2.37 0.51 0.29 - 37.73
25 Myanmar 0.78 2.26 0.10 0.28 191.67
17
2.3. Perkembangan Impor Furniture
Jenis furniture yang diimport dapat dikategorikan dalam 2 (dua) bagian besar yaitu
furniture yang harga produknya menengah kebawah serta yang harga produknya menengah
keatas. Umumnya produk dengan harga menengah kebawah diimpor dari negara-negara
seperti China, Jepang, German dan negara ASEAN. Produk yang harganya menengah keatas
berasal dari Jepang dan Eropa. China adalah negara yang paling banyak memasok furniture ke
Thailand, yang berhasil menggeser Jepang sebagai pemasok terbesar furniture dari besi
(metal). Perubahan ini disebabkan adanya perubahan strategi China yang merealokasikan
sebagian kegiatan produksinya ke Thailand sampai dengan Desember 2016.
Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa prospek pasar Thailand untuk HS 9403
cukup cerah dan baik. Thailand walaupun perannya kecil (0.28%) tetapi juga merupakan pasar
prospektif dengan menyerap furniture HS 9403 senilai US$ 168,7 juta pada tahun 2016. Bila
dibandingkan dengan nilai impornya pada tahun 2015, terjadi kenaikan impor cukup tinggi
sebesar 58.04%, hal ini juga diperkuat dengan trend impornya selama 5 tahun, naik rata-rata
sebesar 32.95% per tahun. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa prospek pasar
Thailand untuk produk furniture HS 9403 cukup cerah dan baik.
18
orientasi ekspor terkendala dibidang mutu. Para pembeli eceran lebih senang membeli
furniture impor dari para pembeli lokal.
Berdasarkan hasil market survey impor furniture Thailand pada tahun 2016 tercatat US$
460,3 juta atau berperan hanya 0.6% dari dunia, trend nilai impor furniture Thailand dari
dunia meningkat rata-rata 39,32% per tahun, lebih besar dibandingkan dengan trend rata-
rata total nilai impor Thailand dari dunia sebesar 27.21%. Hal ini menunjukkan bahwa pasar
furniture Thailand cukup cerah dan potensial sebagai salah satu pasar sasaran furniture
Indonesia di wilayah Thailand. Yang perlu diperhatikan dan diantisipasi Indonesia adalah
ketatnya persaingan untuk memasuki pasar furniture Thailand dengan pesaing dari sesama
Asia (China) maupun dari ASEAN yang berusaha keras menerobos pasar Thailand.
19
BAB III
20
3.3 Pajak Impor
Terutama untuk melindungi industri mebel dalam negeri Thailand maka pemerintah
Thailand menerapkan pajak impor mebel rata-rata 7%. Sedangkan untuk dari kelompok
negara ASEAN menggunakan form D dikenakan pajak impor 0%.
Manufacturer/ Importir
Agen/Kantor Perwakilan
Wholeseller
Retailer
Konsumen Akhir
21
Para supplier umumnya showrooms menunjuk agen atau kantor perwakilannya untuk
menjual produk di Thailand menggunakan rantai distribusi tradisonal
(Importir/Agen/Distributore) Wholesaler Retailier Konsumen, sebagaimana pada
gambar diatas. Infrastruktur tarnsportasi yang baik serta berkembangnya system logisitik,
membuat importer maupun distributor, mulai melakukan penjualan langsung ke konsumen
akhir. Namun penghematan biaya yang timbul sebagai dampak semakin efisiennya system
distribusi tersebut belum secara langsung dapat dinikmati konsumen. Kondisi demikian
berlaku terutama untuk produk ternama.
22
BAB IV
Hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan prospek produk Furniture di Thailand
antara lain sebagai berikut:
1. Kerjasama dengan Asosiasi Furniture di Thailand untuk melihat potensi dan peluang
pasar di Thailand dari segi model, design dan kualitas kayu;
2. Kerjasama dengan Chamber Of Commerce di Thailand dan memanfaatkan kantor
perwakilan Atase Perdagangan untuk meningkatkan ekspor furniture Indonesia;
3. Partisipasi pada pameran Internasional di Thailand khusus pameran Furniture seperti
Thailand Furniture Fair, Lifestyle Furniture & Decor Expo yang diselenggarakan pada
bulan Maret dan Agustus. Untuk melihat potensi dan prospek furniture, serta pada
program-program Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (pameran,
misi dagang, penerimaan misi dagang, dll), informasi melalui market intelligence.
4.2. Peluang
4.2.1. Strategi promosi
Memasang iklan pada halaman buku direktori perdagangan maupun pada buku
petunjuk telepon merupakan hal yang dapat mengundang pembeli maupun importir. Selain
media cetak, media digital merupakan salah satu cara untuk meningkatkan buyer potensial.
23
4.2.3. Pembeli furniture keperluan kantor dan industri
4.3. Hambatan
Instansi yang terkait dengan adanya pengembangan potensi eksport di negara Thailand yaitu:
1. Pengaturan Tarif
Fiscal Policy Office (FPO) - Ministry of Finance
Alamat : The Fiscal Policy Office Ministry of Finance Rama VI Road, Bangkok 10400
Tel : (662) 273-9020
Fax : (662) 273-9168
2. Bea Cukai
The Customs Department - Ministry of Finance
Alamat : Sunthornkosa Road, Klong Toey Bangkok 10110
Tel : (662) 249-4339, (662) 249-1122, (662) 249-0431
Fax : (662) 249-4097
24
3. Bank Sentral
Bank of Thailand
Alamat : 273 Samsen Road Bangkhunprom Bangkok 10200
Tel : (662) 283-5353
Fax : (662) 280-0449, 280-0626
4. Otoritas Pelabuhan
Port Authority of Thailand
Alamat : Sunthornkosa Road Khlong Toey, Bangkok 10111
Tel : (662) 249-0362, (662) 249-0399, (662) 249-0419
Fax : (662) 249-0885
25
4.5. Daftar Pameran Potensial untuk Furniture di Thailand
26
4.6. Daftar Importir Furniture di Thailand
Address Product
No Nama Email/Website
Phone/Fax Interest
27
71/9 Moo 3, Chaengwattana Road, E-mail:
Deesawat Industries Talad Bangkhen, Laksi, Bangkok 10210 deesawat@ksc.th.com
9. Furniture
Co., Ltd. Phone: (66) 2521 1341, 2521- 1027 Website:
Fax : (66) 2551 1503 www.deesawat.com
E-mail:
390 Moo 2,Putaraksa
Fancy Designs fancy_1@asianet.co.th
Rd.Prakasa,Muang, Samutprakarn
10. Co.,Ltd Furniture Website: www.fancy-
10280 Phone: (66) 2703 6754-6
designs.com
Fax : (66) 2703 6757
126/7 Moo 1, Soi Sukaprachasan,
E-mail:
Golden (Thai) Teak Chaengwattana Road., Pakkret,
sbco@samart.co.th
11. Co., Ltd. Nonthaburi 11120 Furniture
Website: www.sb-
Phone: (66) 2583 6942 (16 lines)
furniture.com
Fax : (66) 2589 2588, 2583 5761
101/37 Moo 20, Phaholyothin E-mail:
Road.,Klongneung, Klong luang, ifg@lox1.loxinfo.co.th
Interfurn Co., Ltd.
12. Pathumthani 12120 Furniture Website:
Phone: (66) 2529 0996-8 www.interfurn.co.th
Fax : (66) 2529 2356, 0461
1/4Moo4 Talingchan Suphanburi Rd. E-mail:
Kingstar Furniture
Ratniyom,Sainoi,Nonthaburi 11150 lek@kioskthailand.com
13. Co.,Ltd. Furniture
Phone: (66) 2922 3988 Ext.109 Website:
Fax: (66) 2922 3989 www.kioskthailand.com
E-mail:
32/14 Moo 5, Romklao Road., Minburi, kskth@cscoms.com,
Kowsupamonkol
Bangkok 10510 kskth@truemail.co.th
14. Export Co., Ltd. Furniture
Phone: (66) 2543 8150-4 Website:
Fax: (66) 2543 8152 www.kowsupamonkol.c
om
28
4.7. Lampiran Foto
29
Office of Commercial Attache
Embassy of Republic of Indonesia
600 – 602 Petchburi Road, Rajthevi Bangkok 10400 Thailand
Telp: +66 22 523135 – 40 ext. 123
Fax: +66 22 551264
Atdag.BKK@gmail.com 30